Wa0000
Wa0000
1. Menelaah Q.S. Al-Anfal : 72, Q.S. Al-Hujurat : 12, dan QS Al-Hujurat : 10, serta hadits tentang kontrol diri
(mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwah)
Terjemahan : Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian
dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain.
Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa
jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
Terjemahan : Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan)
antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.
Artinya : “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan
yang buruk.”
Qalqalah sugra
Ghunnah
Idgham bighunnah
Mad wajib muttasil
QS. An-Nur : 2
Artinya : “Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali
dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman
kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan dari orang-
orang yang beriman.
4. Menentukan hukum tajwid Q.S. Al-Maidah: 48, Q.S. Az-Zumar: 39 atau Q.S. At-Taubah : 105 tentang taat
pada aturan, kompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja
Al Maidah 48
Az Zumar 39
At Taubah 105
5. Mengurutkan susunan Q.S. Al-Maidah : 48, Q.S. Az-Zumar : 39 dan Q.S. At-Taubah : 105 tentang taat,
kompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja
Di dalam surat ini isinya banyak tentang kisah Nabi Yunus dan pengikutnya, sehingga surat ini dinamakan dengan
surat Yunus. Masih berhubungan dengan postingan sebelumnya yaitu Isi kandungan dan perilaku yang tercermin dalam
Q.S. Al-Kafirun. Pada kesempatan ini kami ingin membahas ayat selanjutnya yang membahas tentang toleransi dalam
beragama.
10 : 40. Di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepada Al Qur'an, dan di antaranya ada (pula) orang-
orang yang tidak beriman kepadanya. Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan.
10 : 41. Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah: "Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu
berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan aku pun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan".
7. Q.S Yunus : 40-41 atau Q.S Al Maidah : 32, peserta didik dapat menentukan perilaku sesuai kandungan
ayat tersebut
Perilaku yang tercermin menurut Q.S Yunus 40-41 :
1. Menghormati apa yang sudah menjadi keyakinan mereka dan tidak memaksakan agama kepada orang lain
2. Memberi kebebasan kepada orang lain khusunya pemeluk agama lain untuk melaksanakan ibadah
3. Tidak mencampuradukkan keyakinan agama yang satu dengan yang lain
4. Selalu berusaha berbuat baik, karena semua yang kita kerjakan akan mendapatkan balasan dari Allah swt
Kandungan Q.S Al maidah 32 :
5. Nasib manusia sepanjang sejarah memiliki kaitan dengan orang lain. Sejarah kemanusiaan merupakan
mata rantai yang saling berhubungan. Karena itu, terputusnya sebuah mata rantai akan mengakibatkan
musnahnya sejumlah besar umat manusia.
6. Nilai suatu pekerjaan berkaitan dengan tujuan mereka. Pembunuhan seorang manusia dengan maksud jahat,
merupakan pemusnahan sebuah masyarakat, tetapi eksekusi terhadap seorang pembunuh dalam
rangka qishash merupakan sumber kehidupan masyarakat.
7. Mereka yang memiliki pekerjaan yang berhubungan dengan penyelamatan jiwa manusia, seperti para dokter
dan perawat, harus mengerti nilai pekerjaan mereka. Menyembuhkan atau menyelamatkan orang yang sakit
dari kematian, bagaikan menyelamatkan sebuah masyarakat dari kehancuran.
8. Q.S. Ali Imran : 190-191 atau Q.S. Ali Imran : 159, tentang berpikir kritis dan bersikap demokratis yang
tidak lengkap, peserta didik dapat melengkapi ayat tersebut.
Q.S Ali-Imran : 159
Artinya :
“Maka disebabkan rahmat Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu
bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah
mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian
apanila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-
orang yang bertawakkal kepada-Nya.”
Q.S Ali- Imran : 190 – 191
Artinya :
“Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang, terdapat tanda-tanda
(kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau
dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan
kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.” (QS. Ali-
‘Imran: 190-191)
9. Menemukan terjemah ayat Q.S. Ali Imran : 190-191 atau Q.S. Ali Imran : 159 tentang berpikir kritis dan
bersikap demokratis
10. Perilaku yang sesuai dengan hadis BERPIKIR KRITIS dan DEMOKRATIS
﴾ ٱلَّذِين۱۹ب ﴿ە ِ ار لء َٰايت ِِْل ُ ۟و ِلى أٱْل أل َٰب ِ ٱختِ َٰل
ِ ف ٱلَّ أي ِل وٱلنَّه ِ ت و أٱْل أر
ض و أ ِ س َٰم َٰو
َّ ق ٱل ِ ِإ َّن فِى خ أل
ض ربَّنا ما خل أقت ِ ت و أٱْل أر ِ س َٰم َٰوَّ ق ٱلِ ودا وعل َٰى ُجنُوبِ ِه أم ويتف َّك ُرون فِى خ أل َّ ي أذ ُك ُرون
ًۭ ُٱّلل قِ َٰي ًۭما وقُع
۱۹۱﴿ ار ِ َّسب َٰأحنك ف ِقنا عذاب ٱلن ُ َٰهذا َٰب ِط ًۭل
a. Kita bisa melihat tanda kekuasaanNya yaitu dengan adanya pergantian siang dan malam.
b. Kita harus senantiasa mengingat Allah dengan berdzikir bagaimanapun keadaanya
c. selalu mengingat Allah kapanpun, dimanapun, dan dalam kondisi apapun. sehingga yang mencerminkan orang
yang berakal adalah yang selalu berdzikir pada Allah SWT.
Surah Ali Imran ayat 159
Segeralah beramal jangan menunda2.7 peristiwa buruk yang menyadarkan kita.kemiskinan,kekayaan yg membuat kita
sombong,sakit yg memudarkan kecantikan/ketampanan kita,masa tua yg membuat kita lemah,kematian,datangnya
dajjal,hari
11. Q.S. Luqman: 13-14 atau Q.S. al-Baqarah : 83 tentang perintah saling nasihat-menasihati dan berbuat baik
(ihsan), peserta didik dapat memasangkan lafadz dan artinya dengan benar
. QS.Al Luqman ayat 13
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah
kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya
dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada
dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
Al-Baqarah ayat 83
Dam (ingatlah0, ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil, “Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat
kebaikanlah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta bertutur katalah yang baik
kepada manusia, dirikanlan shalat dan tunaikanlah zakat.” Tetapi kemudian kamu berpaling (mengingkari janji), kecuali
sebagian kecil diantara kamu, dan kamu (masih menjadi) pembangkang.
12. Q.S. Luqman : 13-14 atau Q.S. Al-Baqarah: 83, tentang tentang kewajiban beribadah dan bersyukur kepada
Allah serta berbuat baik kepada sesama manusia, peserta didik dapat menentukan arti ayat yang bergaris
bawah.
QS. AL BAQARAH: 83
13. Mengidentifikasi perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap 7 sifat Allah dalam Asmaul Husna : al-
Karim, al-Mu’min, al-Wakil, al-Matin, al-Jami’, al-‘Adl, dan al-Akhir
14. Menentukan perilaku yang mencerminankan beriman kepada malaikat-malaikat Allah SWT. dalam
kehidupan sehari-hari
19. Perilaku yang mencerminkan orang yang beriman kepada hari akhir dalam kehidupan sehari-hari:
a. Menyadari bahwa semua perbuatan selama di dunia akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah swt. untuk itu
segala sikap dan perilaku kita harus selaras dengan tuntunan agama.
b. Menyadari bahwa manusia itu sangat kecil di hadapan kebesaran Allah swt. sehingga diharapkan dapat
menghilangkan sikap takabur atau sombong dalam dirinya.
c. Selalu berusaha melakukan amal salih dan menghindari semua perbuatan yang bertentangan dengan norma agama.
d. Membiasakan diri dengan akhlak karimah, seperti mawas diri, rendah hati, peduli dengan sesama, dll.
e. Selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah swt.
f. Termotivasi untuk selalu bekerja keras dan menjauhi kemalasan.
22. Contoh perilaku yang mencerminkan iman kepada qada dan qadar
1. Yakin terhadap qada dan qadar dari Allah karena pada hakikatnya qada dan qadar tersebut sangat logis (masuk
akal).
2. Pemahaman yang menyeluruh mengenai qada dan qadar akan melahirkan pribadi yang mau bekerja keras
dalam meraih sesuatu.
3. Kita tidak boleh sombong apabila kita berhasil meraih sesuatu karena semua itu tidak semata-mata usaha kita
sendiri.
4. Tidak boleh putus asa karena senantiasa husnuzan pada keadilan Allah.
5. Mampu menyusun strategi, khususnya dalam hal pekerjaan sehingga hasilnya efektif dan efisien.
6. Bersyukur apabila memperoleh rezeki apa pun bentuknya dan senantiasa bersabar apabila mendapatkan ujian
atau musibah.
7. Biasakan bergaul dengan orang-orang yang memiliki keimanan dan ketakwaan yang kuat, sehingga dapat
mencontoh dan meneladani semua amal baiknya.
8. Perbanyak bersikap lapang dada, ikhlak dan berjiwa besar dalam menerima segala sesuatu yang berhubungan
dan qada dan qadar Allah.
9. Perbanyak sikap berbaik sangka terutama terhadap ketentuan Allah yang kita terima.
Berdoa kepada Allah, agar diberi kekuatan menjadi orang yang beriman kuat, berilmu
23. Mengidentifikasi manfaat dan hikmah larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina
Hikmah menjauhi perbuatan zina dan Pergaulan Bebas
a. Menjaga kehormatan perempuan
b. Mencegah nasab
c. Mencegah banyaknya anak yang ditelantarkan orang tua akibat malu anaknya lahir dari hasil perzinahan
d. Tidak salah gaul
e. Aurat menjadi terjaga
f. Terjaga kehormatan
Manfaat menjauhi perbuatan zina dan Pergaulan Bebas
a. Terhindar dari perbuatan dosa besar
b. Terhindar dari penyakit kelamin
c. Mencegah murka Allah
d. Jauh dari siksaan di neraka
e. Iman menjadi kuat
f. terhindar dari perilaku dosa
24. Menunjukkan prilaku kontrol diri (mujahadah an nafs), prasangka baik (husnudzan), atau persaudaraan
(ukhuwah).
KONTROL DIRI
1. PENGERTIAN
Kontrol diri( mujahadah an-nafs) adalah perjuangan sungguh-sungguh atau jihad melawan hawa nafsu dan
ego pribadi
2. Usaha Melakukan Kontrol Diri
a. Bersabar atau menyisihkan waktu yang lebih lama untuk mengambil keputusan dari perbuatan yang akan
dilakukan
b. Memikirkan akibat dari perbuatan yang dilakukan
c. Berdzikir kepada Allah
d. Berdoa kepada Allah
PRASANGKA BAIK
1. Pengertian
Prasangka baik adalaah sikap netral dan cara pandang seseorang yang membuatnya melihat sesuatu secara
positif.
a. Husnudzan kepada Allah
Adalah berprasangka baik terhadap segala sesuatu yang ditakdirkan oleh Allah.
Cara Menumbuhkan Sikap Husnudzan Kepada Allah:
- latihan menerima semua takdir dari Allah. Latihan menahan diri untuk tidak memberikan reaksi
dengan cepat terhadap semua masalah yang terjadi.
b. Husnudzan kepada sesama manusia
Adalah berprasangka baik terhadap sesama dan tidak meragukan kemampuan atau tidak bersikap apriori.
Cara menumbuhkan sikap Husnudzan kepada sesama manusia:
- tidak merendahkan orang lain. Tidak mencaci maki atau menghina orang lain.
c. Husnudzan Kepada Diri Sendiri
Adalah mensyukuri bahwa segala sesuatu yang melekat pada diri manusia, baik disukai ataupun tidak,
merupakan pemberian Allah yang terbaik untuk manusia.
Cara menumbuhkan sikap-sikap tersebut antara lain:
- Inisiatif: percaya bahwa orang yang mempunyai inisiatif akan mendapatkan pahala ditambah pahala
orang-orang yang mengikuti sesudahnya
- Gigih: percaya bahwa Allah akan memberikan jalan keluar
- Rela berkorban: percaya bahwa pengorbanan akan mendatangkan ketenangan dan kebahagiaan
PERSAUDARAAN (UKHUWAH)
a. Pengertian
Ukhuwah menurut bahasa berasal dari kata akhun artinya berserikat atau persaudaraan. Jika dirangkai
dengan kata islamiyah maka pengertian ukhuwah islamiyah adalah persaudaraan yang bersifat islami atau
yang diajarkan islam.
b. Bentuk-bentuk ukhuwah
- Ukhuwah ubudiyah: persaudaraan antar sesama makhluk Allah
- Ukhuwah insaniyah: persaudaraan antar sesama manusia
- Ukhuwah wathaniyah: persaudaraan atas kesamaan bangsa
- Ukhuwah fi din al islam: persaudaraan antar sesama muslim
c. Cara menciptakan ukhuwah
- Menjauhi sifat negatif seperti mengolok-olok, mencaci maki, berburuk sangka, mencari-cari
kesalahan, dan menggunjing orang lain.
25. Mengidentifikasi taat kepada aturan, kompetisi dalam kebaikan, dan bekerja keras
Taat
Taat memiliki arti tunduk, sedangkan Aturan adalah tindakan atau perbuatan yang harus dijalankan. Taat
pada aturan adalah sikap tunduk kepada tindakan atau perbuatan yang telah dibuat. Dalam agama islam,
Peraturan dibuat oleh Allah Swt, nabi, ulil amri, atau yang lainnya. Aturan yang paling tinggi adalah aturan yang
dibuat oleh Allah Swt., yaitu terdapat pada al-Qur’an. Aturan dibuat dengan tujuan agar tercipta ketertiban dan
ketenteraman.
Selain taat kepada Allah SWT dan Nabi, islam juga memerintahkan umatnya untuk taat kepada
pemimpin(yang tidak maksiat). Contoh perbuatan taat peraturan dalam agama islam yaitu Menjalankan sholat
lima waktu, puasa, dan melaksanakan perintah-perintah Allah yang lain
Kompetisi dalam kebaikan
Kompetisi adalah aktivitas manusia untuk mencapai tujuan dengan cara mengalahkan orang lain atau
kelompok. Jadi kompetisi dalam kebaikan yaitu berbuatan manusia dengan tujuan mengalahkan orang lain dalam
hal kebaikan / hal yang positif. kompetisi dalam kebaikan yang diperintahkan oleh Allah, Yaitu berlomba – lomba
untuk akhirat, bukan untuk duniawi dan di lakukan dengan ikhlas bukan karena pujian orang lain
Bekerja Keras
Kerja keras adalah berusaha atau berjuang dengan keras atau bersungguh - sungguh dalam mengerjakan
sesuatu untuk mencapai suatu tujuan. Dalam islam kerja keras adalah bekerja atau bersungguh - sungguh untuk
mencapai tujuan atau prestasi kemudian disertai dengan doa dan berserah diri kepada Allah SWT
26. Menunjukkan Hikmah Toleransi dan Kerukunan
1. Menghargai kepada sesama ciptaan Allah SWT.
2. Menghindari terjadinya perpecahan
3. Memperkokoh silaturahmi dan menerima perbedaan
4. Tenggang rasa dan suka menolong kepada orang lain
5. Menciptakan kehidupan masyarakat yang aman dan damai
6. Menimbulkan Rasa Cinta Terhadap Negara
7. Memperkuat Iman
8. Dapat Mengendalikan Sikap Egois
9. Dapat Menyelesaikan Masalah Dengan Cara Musyawarah
10. Mengembangkan sikap hormat menghormati sesama manusia
11. Menjaga norma-norma agama, sosial, dan adat istiadat
12. Menumbuhkan sikap bertanggung jawab terhadap kehidupan di lingkungan masyarakat
29. Mengidentifikasi hikmah dan manfaat saling menasihati dan berbuat baik (ihsan) dalam kehidupan
Hikmah dan Manfaat Nasihat
a. Mengingatkan diri sendiri untuk konsekuen
b. Selalu menjaga kebersihan hati dan pikiran dari niat dan rencana kotor/tercela
c. Terjaga lingkungan dari kemaksiatan dan penyakit social
d. Terciptanya keadilan, keamanan, ketentraman, dan kedamaian dalam masyarakat
e. Mendapat balasan kebaikan dari Allah SWT, di dunia dan akhirat
f. Nasihat dari orang lain merupakan control social pada saat kita terlena dan tidak mampu melakukan intropeksi
(muhasabah)
Hikmah dan Manfaat Ihsan
Kebaikan akan berbalas kebaikan, adalah janji Allah SWT dalam Al-Quran. Berbuat Ihsan adalah tuntutan
kehidupan kolektif. Karena tidak ada manusia yang dapat hidup sendiri, maka Allah menjadikan saling berbuat baik sebagai
sebuah keniscayaan. Berbuat baik (ihsan) kepada siapapun, akan menjadi stimulus terjadinya balasan dari kebaikan yang
dilakukan. Dengan demikianlah, Allah SWT, membuat sunah (aturan) bagi alam, ada jasa ada balas. Semua manusia diberi
‘nurani’ untuk berterima kasih dan kenginan untuk membalas budi baik.
31. Menentukan pengertian, kedudukan dan fungsi Al-Qur’an, Al-Hadits, Ijtihad sebagai sumber hukum Islam
dan hukum taklifi.
Fikih pada mulanya mempunyai arti lebih luas dari yang umumnya dipahami saat ini. Semula, sesuai dengan arti
lughawi (leksikal), fikih bermakna ”al fahmu,” paham atau mengetahui. Memahami atau mengetahui baik yang berkaitan
dengan urusan tauhid/ teologi, tasawuf/ akhlak, maupun hukum.
Kata fikih berasal dari bahasa Arab, yaitu bentuk masdar (verbal noun) dari akar kata bentuk madhi (past tense) faquha
yang secara etimologis berarti mengerti, mengetahui, memahami, dan menuntut ilmu. Kata fikih juga dianggap sinonim
dengan kata ilmu.
Kemudian, akibat perkembangan ilmu dan pergumulan pemikiran, arti fikih menciut. Yang semula mencakup
aspek teologis, akhlak, dan hukum, pengertian fikih menjadi khusus dipakai pada hal-hal yang berkaitan dengan hukum
saja. Akibatnya, fikih lebih bernuansa legal-formal, daripada etis atau sosial. Sebab, sifat hukum adalah mengikat/
memaksa. Inilah kemudian yang menyebabkan fikih terkesan rigid, tidak fleksibel. Dalam arti fikih kehilangan wawasan
etisnya.
Ijtihad bukan barang murahan yang bisa dilakukan oleh sembarang orang. Ada banyak kriteria yang harus dipenuhi
oleh calon mujtahid, orang yang berijtihad. Diperlukan kearifan untuk menjembatani kesenjangan yang terjadi. Misalnya,
kalangan pesantren mau membuka diri untuk mengenal dan mengkaji fikih kontemporer serta melepas baju fanatisme
yang berlebihan terhadap eksistensi kitab kuning. Sebab, walau bagaimanapun kitab kuning tetap tidak bisa dipaksakan
untuk menjawab permasalahan global.
33. Deskripsi tentang bentuk jual beli, peserta didik dapat menentukan asas-asas transaksi ekonomi dalam
Islam.
Asas-asas dalam ekonomi islam :
1. Asas ridha’iyyyah (asas rela sama rela) yaitu bahwa transaksi ekonomi dalam bentuk apapun yang dialkukan
perbankan pada prinsip rela sama rela buka suka sama suka yang bersifat hakiki. Asas tersebut dalam Al Quran
diterangkan bahwa semua bentuk transaksi yang mengandung unsur paksaan tidak diperbolehkan.
2. Asas manfaat yaitu bahwa akad yang akan dilakukan oleh lembaga keuangan dengan nasabh berkenaan
dengan hal-hal yang bermanfaat bagi kedua pihak, maka dari akad-akad itu yang bersifat mudharat atau
mafsadat tidak diperbolehkan.
3. Asas keadilan, dalam arti kedua pihak yang melakukan transaksi ekonomi (lembaga keuangan nasabah) harus
berlaku dan diperlakukan secara adil dalam konteks pengertian luas dan konkrit. Hal ini sangat berkaitan
dengan doktrin-doktrin yang tersebut dalm Al Quran yang sangat menjunjung tinggi keadilan dan sangat anti
kezaliman, maka dalam praktek transaksi ekonomi Islam tidak dikenal dengan riba, karena riba menurut
ajaran Islam termasuk Simbol yang berpihak pada kezaliman.
34. Bentuk kerjasama ekonomi, peserta didik dapat menyimpulkan salah satu macam bentuk kerjasama
ekonomi dalam Islam.
Kerjasama ekonomi dalam islam :
1. Syirkah
Berarti perseorangan atau persekutuan antara dua orang atau lebih yang bersepakat untuk kerja sama dan suatu
usaha. Yang hasilnya untuk mereka bersama. Syirkah bertujuan mensejahterakan bersama yang merupakan salah
satu bentuk tolong menolong yang diperintahkan Allah swt.
Macam-macam syirkah :
a) Syirkah harta yang artinya dua orang atau lebih yang berkongsi pada harta yang ditentukan dengan maksud
untuk memperoleh keuntungan. Adapun rukun dalam syirkah harta :
- Siqat (ucapan perjanjian) ijin untuk menjalankan harta syariqat
- Anggota-anggota syariqat
Syaratnya harus baligh, berakal sehat, merdeka, dan dengan kehendak sendiri.
- Pokok, modal dan pekerjaan
Berupa uang, emas, perak, atau harta benda lainnya yang bisa ditukar dan seluruh modal (saham) harus dicampur
menjadi satu kesatuan modal.
b) Syariqat kerja
Gabungan dua orang atau lebih untuk bekerja sama dalam suatu jenis pekerjaan dengan ketentuan hasil pekerjaan
dibagikan kepada seluruh anggota sesuai penjanjiaan.
Para ulama islam berpendapat tentang kebolehan syariqat kerja ini dilaksanakannya oleh umat islam. Manfaat
syariqat kerja yaitu :
- Menjalin persaudaraan sesama anggota
- Memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan seluruh anggota.
- Melahirkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang ekonomi, budaya serta pertahanan dan
keamanan.
2. Mudarabah
Adalah pemberian modal dari pemilik modal kepada seseorang yang akan memperdagangkan modal itu, dengan
ketentuan bahwa untung rugi ditanggung bersama sesuai dengan perjanjian pada waktu akad.
Hukum melakukan mudarabah boleh bahkan dianjurkan. Karena didalmnya terdapat unsur tolong menolong dalam
kebaikan.
Rukun-rukun mudarabah :
i) .Muqrid (pemilik modal) dan muqtarid (menjalankan modal) sudah baligh, berakal sehat, dan jujur.
ii) Uang atau barangt yang dijadikan modal harus diketahui jumlahnya.
iii) Jenis dan tempat usaha disepakati bersama, namun jangan dibatasi sehingga menyulitkan pihak yang
menjalankan modal.
iv) Pembagian hasil, hendaknya sesuai dengan kesepakatan pada waktu akad.
v) Muqtarid, bersifat jujur tidak boleh menggunakan modal untuk kepentingan sendiri tanpa seijin muqrid.
Hikmah jika sistem mudarabah diterapkan dalam masyarakat antara lain:
i) Mewujudkan persaudaraan antar kelompok kaya (pemilik modal) dan kelompok miskin (menjalankan modal);
ii) Mengurangi pengangguran;
iii) Memberi pertolongan pada faqir miskin untuk hidup mandiri.
3. Muzara’ah, mukhabarah, dan musaqah
i) Muzara’ah dan mukhabarah
Muzara’ah misalnya paruhan hasil antara pemilik dan penggarap, sedangkan benihnya daripihak iniah yang disebut
mukhabarah jika benihnya dari penggarap.
Muzara’ah dan mukhabarah merupakan kerja sama dibidang pertanian.
Ketentuan-ketentuan muzara’ah dan mukhabarah :
a. Pemilik dan penggarap sudah balighj, berakal sehat, dan jujur.
b. Sawah dan ladang digarap betul-betul milik orang yang menyerahkan sawahnya untuk digarap.
c. Lamanya penggarapan harus ditentukan.
d. Besar kecilnya paruhan hasil ditentukan berdasarkan musyawarah.
e. Pemilik dan penggarap harus menaati kesepakatan bersama ya telah disepakati.
ii) Musaqah
Adalah paruhan hasil kebun. Besar paruhnya disesuaikan dengan perjanjian mengenai ketentuannya, sama
dengan ketentuan muzara’ah.
35. Disajikan ilustrasi tentang meninggalnya seseorang, peserta didik dapat menentukan kewajiban terhadap
jenazah.
Kewajiban terhadap Jenazah :
1. Memandikan jenazah
2. Mengafani jenazah
3. Memandikan Jenazah
4. Menguburkan Jenazah
36. Disajikan ilustrasi tentang penyelenggaraan jenazah, peserta didik dapat menentukan tata cara
memandikan, mengkafani, menyolatkan, atau menguburkan jenazah.
Tata cara
1. Letakkan mayat di tempat mandi yang disediakan.
2. Yang memandikan jenazah hendaklah memakai sarung tangan.
3. Air bersih
4. Sediakan air sabun.
5. Sediakan air kapur barus.
6. Istinjakkan mayat terlebih dahulu.
7. Kemudian bersihkan giginya, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiaknya, celah jari tangan dan kaki
dan rambutnya.
8. Mengeluarkan kotoran dalam perutnya dengan menekan perutnya secara perlahan-lahan.
9. Siram atau basuh seluruh anggota mayat dengan air sabun juga.
10. Kemudian siram dengan air yang bersih seluruh anggota mayat sambil berniat :
Lafaz niat memandikan jenazah lelaki :
ََّ ت ْالغُ ْس
ُ ل ن ََوي
َّْت ْ ت َ َعالَى للَِّ ِل َه َذ
َِّ ِاال َمي
Lafaz niat memandikan jenazah perempuan :
ََّ ت َ َعالَى للَِّ ْال َميِت َ َِّة ِل َه ِذَِّه ْالغُ ْس
ُ ل ن ََوي
َّْت
11. Siram atau basuh dari kepala hingga ujung kaki 3 kali dengan air bersih.
12. Siram sebelah kanan 3 kali.
13. Siram sebelah kiri 3 kali.
14. Kemudian memiringkan mayat ke kiri basuh bahagian lambung kanan sebelah belakang.
15. Memiringkan mayat ke kanan basuh bahagian lambung sebelah kirinya.
16. Siram kembali dari kepala hingga ujung kaki.
17. Setelah itu siram dengan air kapur barus.
18. Setelah itu jenazahnya diwudukkan .
19. Mewudhukan jenazah
Yaitu dengan mengucurkan air ke atas jenazah itu mulai dari muka dan terahir pada kaki. Sebagaimana
melaksanakan wudhu biasanya.
20. setelah selesai dimandikan dan diwudhukan dengan baik, dilap menggunakan kain pada seluruh badan mayat
e. Salam
Ketentuan :
1. Doa yang saya berikan di atas adalah untuk mayit lelaki satu orang.
2. Kalau dua orang laki-laki atau perempuan, diganti dengan: HUMA.
3. Kalau perempuan satu orang, diganti dengan: HA.
4. Kalau banyak mayit lelaki: HUM.
5. Kalau banyak mayit wanita: HUNNA.
6. Kalau gabung banyak mayat lelaki dan wanita, bisa pakai: HUM.
Contoh : Allahummaghfir lahum warhamhum, wa’aafihi wa’fu ‘anhum
Urutan :
1 2 3 4
5 6
37. Disajikan ilustrasi tentang pernikahan, peserta didik dapat menentukan hukum, syarat, atau rukun nikah.
A. Hukum Nikah
1. Wajib
yaitu bagi orang yang telah mampu baik fisik, mental, ekonomi maupun akhlak untuk menikah. Memiliki
keinginan untuk menikah, dan jika tidak menikah akan dikhawatirkan melakukan perbuatan maksiat.
2. Sunnah
Yaitu bagi orang yang telah mempunyai keinginan untuk menikah namun tidak dikhawatirkan akan melakukan
perbuatan maksiat jika tidak menikah. Seseorang boleh melakukan pernikahan atau tidak. Tetapi lebih
diutamakan untuk menikah.
3. Mubah
Bagi orang yang mampu dan aman dari fitnah, tetapi tidak membutuhkannya atau tidak memiliki syahwat sama
sekali seperti : lanjut usia, penderita impoten, atau yang tidak mampu menafkahi. Sedangkan wanitanya rela
dengan syarat wanita tersebut berakal sehat (rasyidah). Juga, mubag bagi yang mampu menikah dengan tujuan
hanya sekedar untuk memenuhi hajatnya / bersenang-senang, tanpa ada niat mendapatkan keturunan atau
melindungi diri dari yang haram.
4. Haram
Bagi orang yang yakin bahwa dirinya tidak akan mampu melaksanakan kewajiban-kewajiban pernikahan, baik
kewajiban berkaitan dengan hubungan seksual maupun kewajiban lainnya. Pernikahan tersebut mengandung
bahaya bagi wanita yang akan dijadikan istri.
5. Makruh
Bagi seseorang yang mampu menikah tetapi dia khawatir akan menyakiti wanita yang akan dinikahinnya, atau
menzalimi hak-hak istri, dan buruknya pergaulan yang dia miliki dalam memenuhi hak-hak manusia, atau tidak
minat terhadap wanita dan tidak mengharapkan keturunan.
B. Syarat Nikah
1. Calon suami
a. Bukan mahram calon istri
b. Orang yang dikehendaki, yakni adanya keridaan dari masing-masing pihak
c. Mu’ayyan / beridentitas jelas
2. Calon istri
a. Bukan mahram calon suami
b. Terbebas dari halangan nikah (dalam masa iddah / berstatus istri orang lain)
3. Wali
Yaitu bapak kandung mempelai wanita, penerima wasiat atau kerabat dekat, dan seterusnya sesuai
dengan urutan ashabah wanita tersebut, atau orang bijak dari keluarga wanita, atau pemimpin setempat.
Syaratnya :
a. Orang yang dikehendaki (bukan orang yang diebenci)
b. Laki-laki
c. Mahram calon istri
d. Balig
e. Berakal sehat
f. Adil
g. Tidak terhalang wali lain
h. Tidak buta
i. Tidak berbeda agama
j. Merdeka
4. 2 orang saksi
a. Berjumlah 2 orang, bukan budak, laki-laki, bukan orang fasik
b. Tidak boleh merangkap sebagai saksi walaupun memenuhi kualifikasi sebagai saksi
c. Sunnah dalam keadaan rela dan tidak terpaksa
5. Sigah (ijab abul)
Yaitu perkataan dari mempelai laki-laki atau wakilnya ketika akad nikah. Syaratnya :
a. Tidak tergantung dengan syarat lain
b. Tidak terikat dengan waktu tertentu
c. Boleh dengan bahasa asing
d. Dengn menggunakan kata “tazwij” atau “nikah”, tidak boleh dalam bentuk kinayah (sindiran)
e. Qabul harus dengan ucapan “Qabiltu nikahaha / tazwijaha” dan boleh didahulukan dari ijab
C. Rukun Nikah
1. Calon suami
2. Calon istri
3. Wali
4. 2 orang saksi
5. Sigah (ijab abul)
38. Disajikan ilustrasi tentang problematika pernikahan, peserta didik dapat menentukan ketentuan atau
sahnya pernikahan menurut Undang-undang.
Pasal 2
1) Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu.
2) Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 3
1) Pada azasnya dalam suatu perkawinan seorang pria hanya boleh mempunyai seorang isteri. Seorang wanita hanya
boleh mempunyai seorang suami.
2) Pengadilan, dapat memberi izin kepada seorang suami untuk beristeri lebih dari seorang apabila dikehendaki oleh
fihak-fihak yang bersangkutan.
Pasal 6
1) Perkawinan harus didasarkan atas persetujuan kedua calon mempelai.
2) Untuk melangsungkan perkawinan seorang yang belum mencapai umur 21 (duapuluh satu) tahun harus mendapat
izin kedua orang tua.
3) Dalam hal salah seorang dari kedua orang tua telah meninggal dunia atau dalam keadaan tidak mampu
menyatakan kehendaknya, maka izin dimaksud ayat (2) pasal ini cukup diperoleh dari orang tua yang masih hidup
atau dari orang tua yang mampu menyatakan kehendaknya.
4) Dalam hal kedua orang tua telah meninggal dunia atau dalam keadaan tidak mampu untuk menyatakan
kehendaknya, maka izin diperoleh dari wali, orang yang memelihara atau keluarga yang mempunyai hubungan
darah dalam garis keturunan lurus keatas selama mereka masih hidup dan dalam keadaan dapat menyatakan
kehendaknya.
5) Dalam hal ada perbedaan pendapat antara orang-orang yang disebut dalam ayat (2), (3) dan (4) pasal ini, atau
salah seorang atau lebih diantara mereka tidak menyatakan pendapatnya, maka Pengadilan dalam daerah hukum
tempat tinggal orang yang akan melangsungkan perkawinan atas permintaan orang tersebut dapat memberikan
izin setelah lebih dahulu mendengar orang-orang tersebut dalam ayat (2), (3) dan (4) pasal ini.
6) Ketentuan tersebut ayat (1) sampai dengan ayat (5) pasal ini berlaku sepanjang hukum masing-masing agamanya
dan kepercayaannya itu dari yang bersangkutan tidak menentukan lain.
Pasal 7
1) Perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria sudah mencapai umur 19 (sembilan belas) tahun dan pihak wanita
sudah mencapai umur 16 (enam belas) tahun.
2) Dalam hal penyimpangan terhadap ayat (1) pasal ini dapat meminta dispensasi kepada Pengadilan atau Pejabat
lain yang ditunjuk oleh kedua orang tua pihak pria maupun pihak wanita.
3) Ketentuan-ketentuan mengenai keadaan salah seorang atau kedua orang tua tersebut dalam Pasal 6 ayat (3) dan
(4) Undang-undang ini, berlaku juga dalam hal permintaan dispensasi tersebut ayat (2) pasal ini dengan tidak
mengurangi yang dimaksud dalam Pasal 6 ayat (6).
Pasal 8
Perkawinan dilarang antara dua orang yang:
a. berhubungan darah dalam garis keturunan lurus kebawah ataupun keatas;
b. berhubungan darah dalam garis keturunan menyamping yaitu antara saudara, antara seorang dengan saudara
orang tua dan antara seorang dengan saudara neneknya;
c. berhubungan semenda, yaitu mertua, anak tiri menantu dan ibu/bapak tiri;
d. berhubungan susuan, yaitu orang tua susuan, anak susuan, saudara susuan dan bibi/paman susuan;
e. berhubungan saudara dengan isteri atau sebagai bibi atau kemenakan dari isteri, dalam hal seorang suami
beristeri lebih dari seorang;
f. mempunyai hubungan yang oleh agamanya atau peraturan lain yang berlaku, dilarang kawin.
Pasal 22
Perkawinan dapat dibatalkan, apabila para pihak tidak memenuhi syarat-syarat untuk melangsungkan perkawinan.
Pasal 23
Yang dapat mengajukan pembatalan perkawinan yaitu :
a. Para keluarga dalam garis keturunan lurus keatas dari suami atau isteri;
b. Suami atau isteri;
c. Pejabat yang berwenang hanya selama perkawinan belum diputuskan;
d. Pejabat yang ditunjuk tersebut ayat (2) Pasal 16 Undang-undang ini dan setiap orang yang mempunyai
kepentingan hukum secara langsung terhadap perkawinan tersebut, tetapi hanya setelah perkawinan itu putus.
39. Disajikan deskripsi tentang pernikahan, peserta didik dapat menentukan ketentuan, talak, iddah, atau
ruju’.
A. TALAQ
Pengertian
Talak terambil dari kata “Ithlaq” yang menurut bahasa artinya melepaskan atau meninggalkan. Menurut istilah syara’
talak yaitu melepaskan perkawinan dan mengakhiri hubungan suami istri.
Talak adalah perceraian melepaskan ikatan nikah dari pihak suami dengan mengucapkan lafadz yang tertentu
Rukun Talaq
1. Suami
2. Istri
3. Sigat talaq
Macam-macam Talaq
Ditinjau dari segi Jumlah
1. Talaq satu yaitu talaq pertama kali dan suami hanya menjatuhkan hanya dengan talak Satu
2. Talaq dua adalah talaq suami yang kedua kalinya atau talak pertama yang dijatuhkan talak 2 oleh suami (aku
talaq kamu dengan talaq 2)
3. Talaq tiga yaitu talaq yang dijatuhkan oleh suami untuk ketiga kalinya atau talaq pertama dengan ucapan talaq
tiga
Ditinjau dari segi boleh atau tidaknya bekas suami rujuk
Talaq raj’I yaitu talaq yang boleh bekas suami rujuk kembali sebelum atau sesudah mada iddahnya habis dan
dalam hal ini nikahnya tidak di ulang lagi (QS.Al-Baqarah 229)
Talaq Ba’in yaitu talaq yang dijatuhkan suami dan bekas suami toidak boleh rujuk kembali kecuali dengan aqad
nikah yang baru dan rukun dan syaratnya
1. Ba’in shuqra yaitu yang menghilangkan pemilikan mantan suami terhadap mantan isteri tetapi tidak
menghilangkan kebolehan mantan suami untuk rujuk (talq sebelem bercampur,talak 1 dan 2 tetapi masa
iddahnya sudah habis,khuluk,karena salah seseorang masuk penjara)
2. Ba’in qubra yaitu talaq 3 dimana mantan suami tidak boleh rujuk kembali kecuali apabila mantan isterinya nikah
lagi dan digauli kemudian dia dicerai oleh suaminya yang kedua (QS.Al-Baqarah,230)
Ditinjau dari segi keadaan isteri
1. Talaq sunny à talaq suami pada isteri yang pernah dicampurinya dan pada waktu itu keadaan isteri dalam
keadaan suci dan belum dicampuri,sedang hamil dan jelas hamilnya
2. Talaq Bid’ià Talaq yang dijatuhkan suami kepada isteri yang pernah dicampurinya dan pada waktu itu isterinya
sedang haid dan setelah suci isterinya dicampuri
3. Talaq la sunni la bid’I yaitu talaq yang dijatuhkan suami dengan keadaan isteri belum pernah dicampuri dan
belum pernah haid (dibawah umur) atau sudah maonopouse
Ditinjau dari segi tegas atau tidaknya kata –kata yang dipergunakan
1. Talaq saharih yaitu talaq yang lafalnya jelas dengan kata talaq dan dipahami sebagai talaq saat dijatuhkan
2. Talaq kinayah yaitu talaq yang menggunakan kata-kata sindiran atau samara-samar yang tujuannya untuk
menjatuhkan talaq
3. Ditinjau dari langsung atau tidaknya menjatuhkan talaq
4. Talaq Muallaq yaitu talaq yang dikaitkan dengan syarat tertentu dan talaq akan jatuhnya bila syarat yang
disebutkan suami terwujud
5. Talaq ghairu muallaq yaitu talaq yang tidak dikaitkan dengan sutu syarat tertentu
Ditinjau dari segi cara suami menyampaikan talaq
1. Talaq dengan ucapan yaitu ycapan talaq langsung dari suami dan isteri mendengar langsung ucapan itu
2. Talaq dengan tulisan yaitu talaq yang disampaikan pada isteri berupa tulisan dan isteri memahaminya
3. Talaq dengan isyarat yaitu talaq yang disampaikan secara isyarat (tuna wicara) dan isteri memahami maksudnya
itu sebagai talaq
4. Talaq dengan utusan yaitu talaq yang dijatuhkan suami dengan melalui perantaraan orang yang bias dipercaya
untuk menyampaikan maksud bahwa suaminya menalaq isterinya
B. IDDAH
Pengertian
Iddah menurut syara’ adalah masa menunggu yang ditetapkan oleh syara’ bagi wanita yang dicerai oleh suminya baik
karena cerai mati atau cerai hidup dan masa iddah ini hanya berlaku bagi isteri yang sudah di gauli oleh suminya
(QS.Al-Ahzab/33: 49)
Macam-macam Iddah
1. Isteri yang ditinggal mati suaminya dan ia dalam keadaan tidak hamil baik ia dalam sedang haid atau sudah lepas
haidnya atau sudah dicampiri suaminya maka masa idahnya 4 bulan 10 hari.
2. Isteri yang ditinggal mati suaminya dan ia dalam keadaan hamil maka masa idahnya adalah sampai ia melahirkan
walaupun kurang dari 4 bulan 10 hari
3. Isteri yang ditalaq suaminya dalam keadaan hamil maka masa idahnya sampai ia melahirkan kandunganya (QS.At-
Talaq/65:4)
4. Isteri yang ditalaq suaminya dan ia masih haid maka masa iddahnya adalah 3 kali suci (Qs. Al-Baqarah/2:228)
5. Isteri yang ditalaq suaminya padahal ia belum pernah haid atau sudah tidak haid (monopouse) masa idahnya 3
bulan (QS.At-Thalaq/65:4)
Ketentuan Lain
a. Kewajiban mantan suami
1. Memberikan nafkah makan/belanja dfan tempat tinggal bagi perempuan yang ditalak raj’I sebagaimana sabda
rasulullah yang artinya: hak mendapat belanja dan tempat tinggal hanya dimilki oleh perempuan yang boleh
dirujuk oleh suaminya (HR.Ahmad dan Nasa’i)
2. Memberi nafkah makan/belanja dan tempat tinggal bagi perempuan yang ditalak ba’in dalam keadaan hamil
(QS.At-Thalaq/65:6)
3. Memberi tempat tinggal saja bagi perempuan yang ditalaq ba’in
b. Kewajiban mantan isteri
1. Tinggal dirumah yang disediakan mantan suaminya selama masa idahnya belum berakhir
2. Dapat menjaga dirinya dari perbuatan-perbuatan maksiat atau yang bias menimbulkan fitnah
3. Tidak boleh menerima pinangan kecuali pinangan mantan suaminya untuk rujuk kembali
C. RUJU’
Pengertian
Rujuk adalah mengembalikan ikatan dan hukum perkawinan secara penuh setelah terjadi talaq raj’I yang dilakukan
oleh mantan suami terhadsap mantan isterinya dalam masa idah selama mantan suami bermaksud islah,dasar
hukumnya adalah.QS.Al-Baqarah/2:228
Hukum Rujuk
a. Mubah/boleh adalah hukum asalnya sesuai dengan hadist rasulullah sbb: Artinya: dari ibnu umar ra diriwayatkan
ketika ia menceraikan isterinya,Nabi saw bersabda kepada umar (ayah ibnu umar) suruhlah ia merujuk isterinya
(mutafaq ‘alaih)
b. Haram apabila dengan rujuk pihak isteri dirugikan seperti keadaannya lebih menderita daripada sebelum di
rujuk. Makruh apabila diketahui bahwa meneruskan perceraian lebih bermanfaat bagi keduanya jika
dibandingakan dengan rujuk. Sunah apabila diketahui rujuk lebih bermanfaat jika dibandingkan dengan
meneruskan perceraian
c. Wajib khusus bagi laki-laki yang beristeri lebih dari satu jika salah seorang ditalak sebelum gilirannya
disempurnakan
Rukun dan Syarat Rujuk
1. Istri
a. Sudah digauli oleh suami
b. Yang dijatuhkan adalah talaq raj’I bukan talaq ba’in, khulu, dan fasakh
c. Masih dalam masa iddah
2. Suami
a. Balig
b. Berakal sehat
c. Atas kemauan sendiri
3. Shighat
Diucapkan dengan terang-terangan
4. Saksi
40. Disajikan narasi tentang ahli waris, peserta didik dapat menentukan bagian ahli waris.
Menentukan bagian ahli waris :
Ahlul irsi (ahli waris)
Ahli waris adalah orang-orang yang mempunyai hubungan dengan simayat.Hubungan itu bisa berupa perkawinan,
hubungan nasab (keturunan),atau pernah memerdekakan simayat jika pernah menjadi budak.
Ditinjau dari segi bagiannya, ahli waris dibagi menjadi tiga macam;yaitu ahli waris zawil furud, asabat, dan zawil
arham.
a. Ahli waris zawil furud
Ahli waris zawil furud ialah ahli waris yang bagiannya telahditentukan banyak sedikitnya, misalnya sebagai berikut:
a. Suami memperoleh setengah dari harta peninggalan istri jika istritidak meninggalkan anak. Apabila istri
meninggalkan anak, bagian suamiseperempat.
b. Istri mendapat seperempat dari harta peninggalan suami jika suamitidak meninggalkan anak. Apabila
suami menginggalkan anak, bagian istriseperdelapan.
b. Ahli waris asabat
Ahli waris asabat ialah ahli waris yang belum ditentukan besarkecilnya bagian yang diterima, bahkan ada
kemungkinan asabat tidak memperolehbagiaan sama sekali. Hal ini dipengaruhi ahli waris zawil furud.
Asabat dibagi menjadi tiga macam, yaitu asabat binafsih, asabatbil-gair, dan asabat ma’al-gair.
Asabat binafsih, yaitu ahli waris yang secara otomatis dapatmenjadi asabat, tanpa sebab yang lain.
Mereka itu ialah :
a. Anak laki-laki, cucu laki-laki terus ke bawah garis laki-laki
b. Bapak, kakek, terus ke atas garis laki-laki
c. Saudara laki-laki sekandung dan sebapak
d. Anak saudara laki-laki sekandung dan sebapak
e. Paman sekandung dengan bapak atau sebapak saja
f. Anak laki-laki paman yang sekandung dengan bapak atau sebapak.
Aasabat bil-gair, yaitu ahli waris yang dapat menjadi asabat apabila di tarik ahli waris lain. Mereka itu
ialah :
a. Anak perempuan karena ditarik oleh anak laki-laki
b. Cucu perempuan karena ditarik cucu laki-laki
c. Saudara perempuan sekandung karena ditariksaudara laki-laki sekandung
d. Saudara perempuan sebapak karena ditarik saudara laki-laki sebapak.
Asabat ma’al-gair, yaitu ahli waris yang menjadi asabat bersamaahli waris lainnya. Mereka itu ialah :
a. Saudara perempuan sekandung (seorang atau lebih) bersama dengananak perempuan (seorang
atau lebih)
b. Saudara permpuan sebapak (seoarang atua lebih) bersama dengan anak perempuan (seorang
atau lebih)
c. Ahli waris zawil arham
Ahli wariszawil ahram ialah ahli waris yang sudah jauh hubungan kekeluargaannya denganmayat. Ahli
waris ini tidak mendapat bagian, kecuali karena mendapat pemberiandari zawil furud dan asabat atau karena
tidak ada ahli waris lain (zawil furuddan asabat).
43 & 44 Mengidentifikasi substansi dan strategi dakwah Rasullullah Saw. periode Mekah dan Madinah
Saat di mekah, Rasulullah S.A.W berdakwah secara tertutup, dan sembunyi2. Lebih mengutamakan dakwah
tentang tauhid&akidah, yaitu mengesakan Allah SWT sebagai Tuhan semesta Alam.
Sedangkan di madinah, Rasulullah SAW lebih terbuka, terang2an, dan lebih masif berdakwahnya. Dakwahnya
tentang sistm ekonomi, pemerintahan, haji, makanan, kisah rasul dan lain sebagainya.
Strategi dakwah Nabi Muhammad saw. pada periode Makkah berbeda dengan periode Madinah, pada periode Makkah
lebih dominan strategi cultural dan mobilitas yang dilakukan adalah mobilitas horizontal, sedang periode Madinah
lebih dominan strategi cultural dan mobilitas diaplikasikan dalam mobilitas vertical. Nabi membedakan dakwah beliau
dengan pertimbangan melihat kondisi (realitas) yang berbeda dari masyarakat masing-masing periode yang dihadapi
beliau.
45. Tokoh-tokoh Islam yang mengembangkan ilmu pengetahuan pada masa kejayaan
ilmu filsafat
a. Al-Kindi (809-873 M) e. Ibnu Shina (980-1037 M)
b. Al Farabi (wafat tahun 916 M) f. Al Ghazali (1085-1101 M)
c. Ibnu Bajah (wafat pada tahun 523 M) g. Ibnu Rusd (1126-1198 M)
d. Ibnu Thufail (wafat pada 581 M)
Bidang Kedokteran Bidang Seni Ukir:
a. Jabir bin Hayyan (wafat 788 M) Badr dan Tariff (961-976 M)
b. Hurain bin Ishaq (810-878 M) Ilmu Tafsir
c. Thabib bin Qurra (836-901 M) a. Ibnu Jarir ath Tabary
d. Ar-Razi atau Razes (809-875 M) b. Ibnu Athiyah al-Andalusy (wafat 147 H)
Bidang Matematika c. As Suda, Muqatil bin Sulaiman (wafat
a. Umar Al-Farukhan 150 H)
b. Al-Khawarizmi d. Muhammad bin Ishak
Bidang Astronomi Ilmu Hadis
a. Al-Farazi: pencipta Astro lobe a. Imam Bukhori (194-256 H)
b. Al-Gattani/Al-Betagnius b. Imam Muslim (wafat 231 H)
c. Abul Wafa: menemukan jalan ketiga dari c. Ibnu Majah (wafat 273 H)
bulan d. Abu Daud (wafat 275 H)
d. Al Farghoni atau Al-Fragenius e. At Tirmidzi
lahir di Cordova (Spanyol) dan wafat di Marakesy (Maroko). Beliau menguasai ilmu fiqih,
ilmu kalam, sastra arab, matematika, fisika astronomi, kedokteran dan filsafat. Karya nya
antara lain: Kitab Bidayat Al-Mujtahid (kitab yang membahas tentang fiqih), Kuliyat Fi At-
Tib (buku tentang kedokteran), Fasl al-Magal fi Ma Bain Al-Hikmat wa Asy-syariat.
Lahir di Desa Gazalah, dekat Tus, Iran Utara dan wafat di Tus juga. Jasa jasa beliau terhadap
umat Islam yaitu:
a. Memimpin Madrasah Nizamiyah di Bagdad dan sekaligus menjadi guru besarnya
b. Mendirikan madrasah untuk para calon ahli fiqih di Tus
c. Menulis berbagai macam buku yang jumlahnya mencapai 288 buah, mengenai tasawwuf,
teologi, filsafat, logika, dan fiqih
Bukunya yang terkenal diantaranya: Ihya ‘Ulum ad-Din (membahas masalah ilmu akidah, ibadah, akhlak, dan
tasawwuf berdasarkan al Quran dan hadis), tahafu al-Falasifah (tidak konsistennya para filsuf).
Lahir di Kufah dan wafat di Bagdad. Hasil karyanya di bidang-bidang filsafat, logika, astronomi,
kedokteran, ilmu jiwa, politik, musik, dan matematika. Beliau disebut Failasuf al-Arab
Lahir di Farabi Transoxania dan wafat di Damsyik. Beliau menekuni berbagai bidang ilmu
pengetahuan, antara lain: logika, musik, kemiliteran, metafisika, ilmu alam, teologi, dan
astronomi. Karyanya yang terkenal Ar-Royu Ahlul al-Madinah wa al-Fadilah (pemikiran
tentang penduduk negara utama)
lahir di Desa Afsyana dekat Bukhara dan wafat di Hamazan. Beliau belajar bahasa Arab,
geometri, fisika, logika, ilmu hukum Islam, teologi Islam, dan ilmu kedokteran.
Beliau menulis lebih dari 200 buku dan diantara karyanya yang terkenal berjudul Al-Qanun
Fi at-Tib, yaitu ensiklopedi tentang ilmu kedokteran dan Al-Syifa, ensiklopedi tentang
filsafat dan ilmu pengetahuan.
Di Arab timbul suatu aliran Wahabiyah, yang mempunyai pengaruh pada pemikiran
pembaharuan di abad ke 19. Pencetusnya ialah Muhammad bin Abdul Wahab (1703-
1787) yang lahir di Uyainah, Nejd, Arab Saudi.
Pemikiran yang dicetuskan Muhammad bin Abd Wahab untuk memperbaiki
kedudukan umat Islam timbul bukan sebagai reaksi terhadap suasana politik seperti
yang terdapat di Kerajaan Utsmani dan Kerajaan Mughal, tetapi sebagai reaksi
terhadap paham tauhid yang terdapat dikalangan umat Islam di waktu itu. Ia berpendapat:
1) Yang boleh dan harus disembah hanyalah Allah swt. Dan orang yang menyembah selain Allah swt. Telah
menjadi musyrik dan boleh dibunuh.
2) Kebanyakan orang Islam bukan lagi penganut paham tauhid yang sebenarnya karena mereka meminta
pertolongan bukan lagi dari Allah, tetapi dari syekh atau wali dari kekuatan gaib.
3) Menyebut nama nabi, syekh, atau malaikat sebagai perantara dalam doa juga merupakan syirik
4) Meminta syafa’at selain dari kepada Allah swt. adalah juga syirik
5) Bernazar kepada selain dari Allah swt. juga syirik
6) Memperoleh pengetahuan selain dari Al-Quran, hadis dan qais (analogi) merupakan kekufuran
7) Tidak percaya pada qada dan qadar Allah swt. juga merupakan kekufuran
8) Demikian pula menafsirkan al_Quran dengan ta’wil (interpretasi bebas) adalah kufur
Pemikiran-pemikiran Muhammad bin Abd Wahab yang mempunyai pengaruh pada perkembangan pemikiran
pembaharuan di abad ke 19:
Hanya Al-quran dan hadislah yang merupakan sumber asli dari ajaran-ajaran Islam. Pendapat ulama tidak
merupakan sumber
Taklid kepada ulama tidak dibenarkan
Pintu ijtihad terbuka dan tertutup
b. Syah Waliyullah
Syah Waliyullah dilahirkan di Delhi pada 21 Februari 1703 M. Dia gemar menulis buku dan
banyak meninggalkan karya-karyanya, diantaranya buku Hujjatullah Al-Baligah dan Fuyun
Al-Harumain. Menurut pemikirannya, penyebab kelemahan dan kemunduran umat Islam
antara lain:
1) Terjadinya perubahan sistem pemerintahan Islam dari sistem kekhalifahan menjadi
sistem kerajaan
2) Sistem demokrasi yang ada dalam kekhalifahan diganti dengan sistem monarki absolut
3) Perpecahan dikalangan umat Islam yang disebabkan oleh berbagai pertentangan aliran dalam islam
4) Adat istiadat dan ajaran bukan Islam masuk ke dalam keyakinan umat Islam.
d. Al-Tahtawi
Rifa’ah Baidawi Rafi’ Al-Tahtawi lahir pada 1801 dan wafat pada 1873 M. Pemikirannya:
1) Ajaran Islam bukan hanya mementingkan soal akhirat, tetapi juga soal hidup
didunia
2) Kekuasaan raja yang absolut harus dibatasi oleh syariat, raja harus
bermusyawarah dengan ulama dan kaum intelektual
3) Syariat harus diartikan sesuai dengan perkembangan modern
4) Kaum ulama harus memperlajari filsafat dan ilmu pengetahuan modern agar
syariat dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat modern.
5) Pendidikan harus bersifat universal
6) Umat Islam harus dinamis dan meninggalkan statis
e. Jamaludin Al-Afgani
Jamaludin lahir di Afghanistan 1839 dan wafat di Istanbul 1897. Pemikirannya:
1) Kemunduran umat Islam tidak disebabkan karena Islam tidak sesuai dengan
perkembangan zaman dan perubahan kondisi, tetapi karena beberapa faktor
2) Untuk mengembalikan kejayaan pada masa lalu dan sekaligus menghadapi dunia
modern, umat Islam harus kembali ke ajaran Islam yang murni dan Islam harus
dipahami dengan akal serta kebebasan
3) Corak pemerintahan otokrasi dan absolut harus diganti dengan pemerintahan demokratis.
4) Tidak ada pemisahan antara agama dan politik. Pan Islamisme atau rasa solidaritas antar umat Islam harus
dihidupkan kembali
f. Muhammad Abduh
g. Rasyid Rida
Rasyid Rida lahir di Al-Qalamun 1865. Dia menerbitkan majalah Al-Urwah Al-Wusta
dan Al-Mannar. Pemikirannya tentang pembaruan Islam:
1) Sikap aktif dan dinamis diklanagan umat Islam harus ditumbuhkan
2) Umat Islam harus meninggalkan sikap dan pemikiran kaum Jabariyah
3) Akal dapat di pergunakan untuk menafsirkan ayat dan hadis tanpa meninggalkan
prinsip umum
4) Umat Islam menguasai sains dan teknologi jika ingin maju
5) Kemunduran umat Islam disebabkan banyakya unsur bid’ah dan khufarat yang masuk ke dalam ajaran
Islam
6) Kebahagiaan dunia dan akhirat diperoleh melalui hukum yang diciptakan Allah swt
7) Perlu menghidupkan kembali sistem pemerintahan khalifah
8) Khalifah adalah penguasa diseluruh dunia Islam yang mengurusi bidang agama dan politik
9) Khalifah haruslah seorang mujtahid besar dengan bantuan para ulama dalam menerapkan prinsip hukum
Islam sesuai dengan tuntutan zaman.
h. Sayyid Ahmad Khan
Ia lahir di Delhi 1817 dan menurut keterangan berasal dari keturunan Husein, cucu
Nabi Muhammad SAW melalui Fatimah dan Ali. Pemikirannya tentang pembaruan
Islam:
1) Kemunduran umat Islam disebabkan tidak mengikuti perkembangan zaman
dengan cara menguasai sains dan teknologi
2) Ia berpendirian bahwa manusia bebas berkehendak dan berbuat sesuai dengan
sunatullah yang tidak berubah
3) Sumber ajaran Islam hanyalah al-Quran dan hadis
4) Ia menentang taklid dan perlu adanya ijtihad sehingga umat Islam dapat berkembang seiring dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern
5) Ia berpendapat satu-satunya cara untuk mengubah pola pikir umat Islam dari keterbelakangan adalah
pendidikan
i. Sultan Mahmud II
Mahmud lahir pada tahun 1785, dia merupakan raja Utsmani yang menjadi pelopor
pembaharuan. Sultan Mahmud banyak melakukan pembaharuan dalam dunia Islam, yaitu:
1) Menerapkan sistem demokrasi dalam pemerintahannya
2) Menghapus pengultusan sultan yang dianggap suci oleh rakyatnya
3) Memasukkan kurikulum umum ke dalam lembaga lembaga pendidikan madrasah
4) Mendirikan sekolah Maktebi Ma’arif yang mempersiaapkan tenaga-tenaga
administrasi dan Maktebi Ulum’i edebiyet yang mempersiapkan tenaga-tenaga ahli
penerjemah
5) Mendirikan sekolah kedokteraan, militer, dan teknik
j. Muhammad Iqbal
Ia lahir di Sialkot pada tahun 1876. Bukunya The Reconstruction of Religious Thought in
Islam adalah hasil ceramah ceramah yang diberikannya di beberapa universitas di India.
Berbeda dengan pembaru-pembaru lain, Muhammad Iqbal adalah penyair dan filosof.
Pemikirannya tentang pembaharuan Islam:
1) Ijtihad mempunyai kedudukan paling penting dalam pembaharuan islam dan
pintu ijtihad tetap terbuka
2) Umat Islam perlu mengembangkan sikap dinamisme.
3) Kemunduran umat Islam disebabkan oleh kebekuan dan kejumudan dalam
berpikir
4) Hukum Islam tidak bersifat statis, tetapi dapat berkembang sesuai perkembangan zaman
5) Umat Islam harus menguasai sains dan teknologi yang dimiliki Barat
6) Perhatian umat Islam terhadap zuhud menyebabkan kurangnya perhatian terhadap masalah-masalah
keduniaan dna sosial kemasyarakatan
b. Teori Persia: Islam tiba di Indonesia melalui peran para pedagang asal Persia yang dalam perjalanannya
singgah ke Gujarat sebelum ke Nusantara sekitar abad ke 13 M. Teori Persia berdasarkan adanya bukti
maraknya paham Syiah pada awal masuknya Islam ke Indonesia. Di samping itu, terdapat persamaan antara
tradisi budaya Persia dengan Budaya Islam di Indonesia. Contohnya ialah pada peringatan 10 Muharam atau
hari Asyura terdapat upacara Tabuik di Iran dan Tabuk di Sumatra Barat serta Jambi sebagai lambang untuk
mengarak jasad Husein bin Ali bi Abi Thalib yang terbunuh dalam peristiwa Karbala.
c. Teori Mekkah: Islam dipercaya tiba di Indonesia langsung dari Timue Tengah melalui jasa para pedagang
Arab muslim sekitar abad ke 7 M.
Pendapat ini berdasarkan adanya bukti perkampungan Islam di Pantai banus, Sumatra Barat atau yang
terkenal dengan sebutan Bandar Khalifah .
Jalur masuknya Islam di Indonesia:
Melalui jalur utara, dengan rute: Arab ( Mekah dan Madinah ) – Damaskus – Bagdad – Gujarat (panatai
barat India) – Nusantara.
Melalui jalur selatan, dengan rute : Arab (Makah dan Madinah) – Yaman – Gujarat (pantai barat India) –
Srilangka – Nusantara.
1) Faktor internal
a. Keruntuhan islam sering disebabkan oleh para pemimpin yang tidak bertanggungjawab.
b. Pengkhianatan yang dilakukan oleh orang-orang yang mengincar kekuasaan.
c. Kemungkinan terjadinya desentralisasi dan pembagian kekuasaan didaerah-daerah.
d. Menerapkan pajak berlebihan menjadi kebijakan favorit yang dibebankan kepada semua rakyat, tak
terkecuali.
e. Garis perpecahan antara arab dan non arab, muslim arab dan muslim non arab, antara muslim dengan
kaum dzimmi.
f. Menurunnya stabilitas keamanan dan bangunan yang tidak terperhatikan sehingga sering terjadi banjir
yang membawa malapetaka.
g. Banyaknya orang kelaparan yang tidak diperhatikan
h. Wabah penyakit sering muncul seperti cacar, pes, malaria dan sejenis demam lainnya.\
i. Serangan al-Ghazali (w. 1111) terhadap para filosuf dan ilmuwan, yang menyerang rasionalisme dan
mengajukan tasawuf sebagai alternative yang paling mungkin untuk menjadi jalan hidup dan penemuan
kebenaran agama. Al-Ghazali sangat berpengaruh di dunia Islam, sunni khususnya, sehingga
mengakibatkan minat orang terhadap falsafah dan ilmu pengetahuan menjadi lemah.
2) Faktor Eksternal
Penyebab eksternal sebagaimana berikut :
a. Pengaruh negative dari aliran-aliran alam pikiran Islam periode sebelumnya
b. Pengaruh perang bumi hangus yang dilancarkan oleh bangsa Tartar dari Timur dan serangan Tentara
Salib Nasrani dari Barat.