Satuan Dan Konversi Penyusunan Neraca Massa (Pertemuan 2-6-7-8) PDF
Satuan Dan Konversi Penyusunan Neraca Massa (Pertemuan 2-6-7-8) PDF
Sasaran Pengajaran :
• menjumlahkan, mengurangi, mengalikan dan membagi satuan
• mengubah satuan-satuan dan fungsi persamaan dalam massa, panjang,
gaya, dll.
• mendefinisikan dan menggunakan factor konversi Gc
Permasalahan:
dapatkah anda menetukan hasil dari operasi matematika di bawah ini :
1. 10 kg + 400 meter =
2. 200 feet + 21 cm =
3. 500 meter × 2 sekon =
4. 2 joule / 4 meter =
Untuk menentukan hasil dari operasi diatas kita harus mengetahui terlebih
dahulu pengertian dari satuan, dimensi, dan faktor konversi
• satuan : sesuatu yang digunakan untuk menyatakan ukuran besaran
contoh: meter, feet, mile(panjang) ; gram, pound, slug(massa)
• dimensi : satuan yang dinyatalkan secara umum dalam besaran
primer
contoh : massa(M), panjang(L)
• faktor konversi: angka tak berdimensi yang merupakan ekivalensi satuan
yang bersangkutan
Dalam kehidupan kita sehari-hari ada 4 sistem satuan yang dikenal, yaitu :
• absolute dynamic system : (cgs : cm, gram, sec)
• English absolute system : (fps : ft, pound, sec)
• SI ( System International) : (mks : meter, kg, sec)
• Gravitational system.
• British Eng’ng (BE) : ft, sec, slug
• American Eng’ng (AE) : ft, sec, lbm , lbf
Contoh soal :
Eva/Bayu/Sisil 1
NME 2003
Jawaban :
Pada soal (a) dapat kita lihat bahwa satuan dan dimensi yang digunakan
berbeda, 20 jam berdimensi waktu sedangkan 4 meter berdimensi panjang,
maka operasi tersebut tidak dapat diselesaikan.
Pada soal (b) satuan yang digunakan berbeda namun dimensinya sama,
keduanya sama-sama dimensi energi, maka operasi dapat dilakukan dengan
mengubah satuannya menjadi sama ( konversi ), baik itu dalam joule atau Btu.
karena 1 joule = 9,484.10-4 Btu maka
Dalam contoh soal diatas kita melihat adanya perubahan satuan dari joule ke
Btu hal inilah yang disebut dengan konversi. Konversi sering dilakukan apabila
data yang tersedia dinyatakan dalam satuan yang berbeda.
Contoh Soal :
Jika sebuah mobil menepuh jarak Jakarta bandung dengan kecepatan 10m/s dan
sebuah bus melaju dengan kecepatan 150% dari kecepatan mobil tersebut,
berapakah kecepatan bus tersebut dalam kilometer perjam?
Jawaban :
kecepatan bus 150% × 10m/s = 15 m/s
Eva/Bayu/Sisil 2
NME 2003
a. MOL
mol adalah hasil bagi massa suatu zat dengan berat molekulnya.
b. Densitas (ρ)
densitas atau kerapatan adalah massa persatuan volum
e.Komposisi
Merupakan perbandingan antara suatu zat dengan seluruh campuran,
komposisi dapat dinyatakan dalam :
o fraksi massa atau persen berat
Fraksi massa A = WA/WTOTAL
% berat A = WA/WTOTAL × 100%
f. Konsentrasi
Merupakan jumlah zat tersebut yang terlarut dalam sejumlah pelarut.
Konsentrasi dapat dinyatakan sebagai :
o berat / volum = gram / cm3, gram / liter dll.
o mol / volum = mol / liter, lbmol / ft3
o parts per million (ppm)
Eva/Bayu/Sisil 3
NME 2003
g.Temperatur ( Suhu )
Suhu ditetapkan dari titik tripel air, yaitu 00C atau 273,15 K
Terdapat 4 skala suhu yang biasa dipakai dalam perhitungan, yaitu :
skala suhu nol mutlak ttk beku normal air ttk didih normal air
celcius - 273, 15 0C 0 0C 100 0C
Kelvin 0K 273,15 K 373,15 K
Fahrenheit - 459,67 0F 32 0F 212 0F
Renkine 0 0R 492 0R 672 0R
h.Tekanan
Tekanan merupakan gaya persatuan luas yang tegak lurus gaya tersebut.
COnToH SoAl :
Jawab :
a. ρHg = spesifik gravity × massa jenis air pada suhu 200C
= 13,546 × 62,43 lbm/ft3
= 845,7 lbm/ft3
b. V = 215 kg × 1lbm / 0,454 kg × 1 ft3 / 845,7 lbm = 0,56 ft3
o Hitunglah mol glukosa yag terkandung dalam 10 kg gula jika fraksi berat
glukosa dalam gula 16 % !!!!
Jawab :
berat glukosa dalam gula = 16 % × 10 kg
= 1,6 kg
mol glukosa = berat glukosa / Mr glukosa
= 1600 gram / 160 gram/mol
= 10 mol
o Jika suatu larutan NaOH pada pabrik sabun mengalir dengan laju alir 240
liter per menit, maka berapa mol kah NaOH yang mengalir tiap detiknya
jika diketahui konsentrasi NaOH adalah 0,02 M
Jawab :
jumlah NaOH yang mengalir tiap detik = 240 liter/min × 1 min/60det
= 4 liter/det
mol NaOH tiap detik = 4 liter/det × 0,02 mol/liter
= 0,08 mol/det
Eva/Bayu/Sisil 5
NME 2003
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------
SOAL LATIHAN :
1. Jika suatu pabrik gula dalam sehari dapat menghasilkan gula sebanyak
100 kg, maka berapa % mol glukosa yang terkandung dalam gula tersebut
jika diketahui komposisi gula tersebut adalah 20%berat glukosa dan
sisanya adalah air !!!
diketahui : Mr H2O = 18 dan glukosa = 160
2. Jika suatu alat pemanas air dapat memanaskan air dengan laju
pemanasan 100C/menit maka berapakah suhu akhir dalam 0R jika air
dengan suhu 293 K dipanaskan selama 2 jam ?????
3. Suatu dongkrak hidrolik mempunyai luas penampang 250 cm2, jika pada
pompa tersebut diberikan gaya sebesar 200 Newton maka berapa Psi kah
tekanan yang diterima pompa tersebut ????
5. Suatu larutan mengandung 25% berat garam dalam air. Jika densitas
larutan tersebut adalah 1,2 g/cm3. Nyatakan komposisinya dalam:
(a) Kilogram garam per kilogram air
(b) lb garam per ft3 larutan
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Eva/Bayu/Sisil 6
NME 2003
________________________________________________________________
____________________________________________________________
o Suatu pabrik DRY ICE ingin menghasilkan 500kg/jam dry ice dari proses
pembakaran heptana. Jika hanya 50 % CO2 yang dapat diubah menjadi
dry ice maka berapa kg hepatana yang harus dibakar setiap jamnya?????
o Apakah yang dimaksud dengan basis dan reaktan pembatas? Pada saat
bagaimana basis dan reaktan pembatas digunakan??
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Persamaan kimia merupakan suatu gambaran atau data yang memuat data
kualitatif dan kuantitatif dalam suatu reaksi kimia.
Gambaran kualitatif dapat berupa :
o zat pereaksi (reaktan)
o zat hasil reaksi (produk)
o efek panas (endoterm/eksoterm)
sedangkan gambaran kuantitatif dapat berupa :
o komposisi
o hubungan kuantitatif
o jumlah
contoh :
N2 + 3 H2 Æ 2 NH3 ΔHf = - 1230 kj
kualitatif kuantitatif
reaktan N2 & H2 1 mol N2 bereaksi dengan 3 mol H2
produk NH3 menghasilkan 2 mol NH3
reaksi eksotermis
Reaksi kimia adalah perubahan yang terjadi saat satu atau lebih zat terkonversi
menjadi zat lain, dinyatakan dengan persamaan reaksi yang menunjukkan
hubungan molar antara reaktan dan produk.
Contoh:
Jika kita meniup menggunakan sedotan ke dalam larutan yang mengandung
Ca(OH)2, terjadi reaksi berikut:
Ca 2+ + H 2O + CO 2 → CaCO 3 + 2H +
Eva/Bayu/Sisil 7
NME 2003
Persamaan di atas menunjukkan bahwa satu mol Ca2+ membutuhkan satu mol
CO2 untuk bereaksi yang menghasilkan produk satu mol padatan CaCO3 dan 2
mol ion H+.
Jika diketahui larutan mengandung 0,10 gram ion Ca2+, maka jumlah CO2 yang
dibutuhkan dapat dihitung dengan cara berikut:
Ca 2+ + H 2O + CO 2 → CaCO 3 + 2H +
0,10 x
4. Reaksi oksidasi dan reduksi (redoks): reaksi yang mengoksidasi dan atau
mereduksi suatu zat. Contoh: reaksi pembakaran.
Eva/Bayu/Sisil 8
NME 2003
2 H 2 + O2 → 2 H 2O
Artinya 2 mol hidrogen bereaksi dengan 1 mol oksigen menghasilkan 2 mol air.
contoh soal :
Dalam pembakaran pentana ingin dihasilkan 440 kg gas CO2, berapa kg kah
pentana yang harus digunakan untuk reaksi tersebut jika 50% CO2 menyublim
menjadi dry ice???
Jawab :
basis : 440 kg gas CO2
berarti CO2 yang harus dihasilkan dalam proses pembakaran :
440 kg / 0,5 = 880 kg
mol CO2 = 880 kg/ 44 gram/mol
= 20 kmol
Eva/Bayu/Sisil 9
NME 2003
¾ Selektivitas (selectivity) :
Perbandingan (%) mol produk tertentu (biasanya yang diinginkan) dengan mol
produk lainnya (biasanya sampingan) yang dihasilkan
¾ Yield :
Untuk reaktan dan produk tunggal adalah berat/mol produk akhir dibagi dengan
berat/mol reaktan awal, sedangkan untuk reaktan & produk yang lebih dari 1
harus dijelaskan reaktan yang menjadi dasar yield.
Eva/Bayu/Sisil 10
NME 2003
1. Point linear velocity (Laju alir linear titik): laju alir ditinjau pada satu titik.
l m ft m
V [=] [=] , , , dan lain sebagainya.
t det det jam
2. Average linear velocity (Laju alir linear rata-rata) : laju alir linear rata-rata pada
seluruh penampang
l3
Q debit t = l
v = = [ =]
A luas l2 t
m ft
[=] , , dan lain sebagainya
det det
3. Volumetric flow rate (laju alir volum) : sejumlah volum yang mengalir per
satuan waktu (debit = Q)
volum l3 m 3 gallon liter
Q= = A⋅v = [ =] , , , dan lain sebagainya
waktu t menit menit detik
4. Mass flow rate (laju alir massa) : sejumlah massa yang mengalir per satuan
waktu
massa m kg ton lb
= [ =] [ =] , , , dan lain sebagainya
waktu t menit jam detik
5. Molal flow rate (laju alir molal) : sejumlah mol yang mengalir per satuan waktu
mol m / BM gmol ton mol lbmol
= [ =] [ =] , , , dan lain sebagainya.
waktu t menit jam detik
Eva/Bayu/Sisil 11
NME 2003
Contoh soal 1 :
Antimon dibuat dengan cara memanaskan stibnit (Sb2S3) dengan serpihan besi,
lelehan antimon dikeluarkan dari bawah reaktor. Sebanyak 0,6 kg stibnit dan
0,25 kg serpihan besi dipanaskan bersama-sama ternyata dihasilkan 0,2 kg
antimon.
Rx : Sb2S3 + 3Fe → 2 Sb + 3 FeS
Hitunglah:
a. reaktan pembatas b. reaktan berlebih
c. tingkat kesempurnaan reaksi d. % konversi
e. selektivitas f. Yield
Jawab:
Zat BM Massa (g) mol
Reaktan Sb2S3 339.7 600 1.77
Fe 55.8 250 4.48
Produk Sb 121.8 200 1.64
FeS 87.9 ? ?
Eva/Bayu/Sisil 12
NME 2003
f. kg Sb terbentuk 0,2 kg
Yield = = X 100% = 33,5% (Sb/ Sb2S3)
kg Sb2S3 mula-mula 0,6 kg
Contoh soal 2:
Alumunium sulfat dapat dibuat dengan mereaksikan pecahan biji bauksit dengan
asam sulfat menurut reaksi :
Al2O3 + 3 H2SO4 → Al2(SO4)3 + 3 H2O
Biji bauksit mengandung 55,4% alumuniumoksida dan sisanya pengotor.
Sedangkan asam sulfat berkadar 77,7% H2SO4 (sisanya air).
Untuk menghasilkan 800 kg alumunium sulfat dipergunakan 480 kg biji bauksit
dan 1200 kg asam sulfat. Pertanyaan:
Eva/Bayu/Sisil 13
NME 2003
Jawab :
55,4% Al2O3 H2O
REAKTOR
7,014kgmol
% H2SO4 terpakai = X 100% = 73,79%
9,505kgmol
kg Al 2 (SO 4 ) 3 800
d. Yield = = = 1,66 (Al2(SO4)3/ Al2O3)
kg Al 2 O 3 480
dalam hal ini yield lebih dari satu karena perhitungan dalam berat padahal BM
produk jauh lebih besar dari pada reaktan.
Eva/Bayu/Sisil 15
NME 2003
Soal-soal Latihan
o Gypsum (CaSO4.2H2O) dihasilkan dengan mereaksikan kalsium karbonat
dan asam sulfat. Analisa dari batu kapur adalah: CaCO3 96,89%; MgCO3
1,14%; inert 1,7%. Untuk mereaksikan seluruh batu kapur seberat 5 ton
tentukan
a. berat gypsum anhidrat (CaSO4) yang dihasilkan
b. berat larutan asam sulfat (98% berat) yang dibutuhkan
c. Berat Karbondioksida yang dihasilkan
(BM: CaCO3 100; MgCO3 84,32; H2SO4 98; CaSO4 136; MgSO4
120; H2O 18; CO2 44)
Eva/Bayu/Sisil 16
NME 2003
KESETIMBANGAN MATERI
M Gula 1000lb/jam
pengkristal L
Air
F Tebu
Gula 16%
Air 25% K Gula 40%
Pulp 59%
penggiling penyaring evaporator
E H J
Gula 13% Gula 15% Air
Pulp 14%
D G
Bagasse Padatan berisi
Pulp 80% pulp 95%
Gambar di atas adalah lembar alir sederhana untuk pabrik gula. Tebu
dimasukan ke dalam sebuah penggilingan dengan sirup diperas keluar dan
“bagase” yang dihasilkan mengandung 80% pulp. Sirup E yang mengandung
potongan-potongan halus pulp dimasukan kedalam saringan yang
menghilangkan semua pulp dan menghasilkan sirup jernih pada aliran H yang
mengandung 5% gula dan 85% air. Evaporator membuat sirup kental dan
kristalizer menghasilkan 1000 lb/jam kristal gula.
Dari keterangan yang diberikan ini dapatkah anda mencari:
Berapa banyak air yang dihilangkan didalam evaporator (lb/jam)
Berapa besar fraksi massa komponen-komponen dalam arus buangan G
Berapa besar laju masukan tebu kedalam unit (lb/jam) ???????
Eva/Bayu/Sisil 17
NME 2003
NERACA BAHAN
Neraca bahan adalah perincian dari jumlah bahan-bahan yang masuk,
keluar dan yang menumpuk di dalam sebuah sistem. Sistem ini dapat berupa
satu alat proses maupun rangkaian dari beberapa alat proses, bahkan rangkaian
dari banyak alat proses.
Prinsip dari neraca bahan itu sendiri adalah:
Neraca bahan merupakan penerapan hukum kekekalan massa terhadap
suatu sistem proses atau pabrik.
Massa berjumlah tetap, tidak dapat dimusnahkan maupun diciptakan
JENIS-JENIS PROSES
A. Proses Batch :
Pemasukan reaktan dan pengeluaran hasil dilakukan dalam selang waktu
tertentu/ tidak terusmenerus.
Contoh: - Proses memasak didalam sebuah panci (panci menjadi alat proses)
- Pemanasan air dengan koil pada teko
B. Proses Kontinyu:
Proses dengan pemasukan bahan dan pengeluaran produk dilakukan secara
terus menerus/ berkesinambungan dengan laju tertentu
Eva/Bayu/Sisil 18
NME 2003
SISTEM
in
out
B. Proses Unsteady
Dalam proses unsteady terjadi perubahan dalam sistem terhadap waktu. Baik
berupa perubahan laju, komposisi, massa maupun suhu. Karena adanya
perubahan laju maka terdapat perubahan akumulasi di dalam sistem sehingga
akumulasi massa harus diperhitungkan.
in
out
Eva/Bayu/Sisil 19
NME 2003
Eva/Bayu/Sisil 20
NME 2003
Contoh soal 1
Suatu bahan dengan kandungan air 60% dikeringkan sampai 75% airnya
menguap. Hitunglah :
a) Jumlah air yang diuapkan tiap kg bahan basah
b) Komposisi bahan akhir
jawab:
Pertama buatlah diagram alir dan tulis hal-hal yang diketahui (besaran kualitas
dan kuantitas)
Eva/Bayu/Sisil 21
NME 2003
Contoh soal 2
Sebanyak 100 mol/jam larutan etilen diklorida 40% dalam toluena dimasukkan
ke sebuah kolom (menara) distilasi. Di dalam menara distilasi proses
berlangsung secara kontinyu dan tidak terjadi akumulasi sehingga 100 mol/jam
bahan juga keluar dari kolom. Aliran keluar kolom dibagi menjadi dua yaitu aliran
distilat (D) dan aliran dasar (B = bottom) Aliran distilat keluar dari puncak kolom
mengandung 10% mol etilen diklorida. Tentukan laju alir masing-masing aliran
tersebut.
Jawab:
Destilat (D)
Umpan (F) D = ?mol/jam Keadaan proses tunak berarti
XD= 0,95 tidak ada akumulasi
F= 100 mol/jam
XF = 0,4
Bottom (B)
B = ?mol/jam
XB= 0,1
Neraca massa (mol) komponen (dalam soal ini hanya satu komponen) :
F . XF = D . XD + B . XB .........................(2)
(1) 100 mol/jam = D + B
B = 100 mol/jam – D
Eva/Bayu/Sisil 22
NME 2003
Dua buah contoh soal di atas merupakan contoh sederhana dari suatu sistem
proses yang tidak melibatkan reaksi kimia. Persamaan-persamaan neraca
massa yang terbentuk masing-masing merupakan persamaan linier yang dapat
diselesaikan dengan cara eliminasi biasa. Berikut ini adalah contoh sistem
proses yang melibatkan reaksi kimia.
Contoh soal 3
Pada suatu pembakaran, sebanyak 300 kg udara dan 24 kg karbon diumpankan
ke dalam reaktor pada suhu 600oF. Setelah pembakaran sempurna tidak ada
bahan tersisa di dalam reaktor. Hitunglah:
a. Berapa berat karbon, oksigen & berat total bahan yang keluar dari reaktor?
b. Berapa mol karbon & mol oksigen yang masuk dan keluar dari reaktor?
c. Berapa mol total yang masuk dan berapa yang keluar reaktor?
Eva/Bayu/Sisil 23
NME 2003
Jawab:
C = 24kg REAKTOR
o
? Sistem: steady, tanpa akumulasi,
600 F
dengan reaksi kimia
Udara = 300kg
a. Tidak ada karbon keluar dalam bentuk C, tetapi dalam bentuk CO2 seberat 88
kg dimana dalam CO2 tersebut mengandung C seberat 24 kg. O2 yang keluar
0,17 kmol, sisanya keluar dalam bentuk CO2. Berat bahan total yang keluar
sama dengan berat bahan total yang masuk yaitu 324 kg
b. 2 kmol C dan 2,17 kmol O2 yang masuk kedalam reaktor, sedangkan yang
keluar dari rekator adalah 0 kmol C dan 0,17 kmol O2
c. 2,34 kmol total masuk ke reaktor dan 10,34 kmol keluar dari reaktor.
Eva/Bayu/Sisil 25
NME 2003
Contoh soal 4:
Dalam suatu proses pembakaran, gas etana dicampur dengan oksigen dengan
perbandingan 80% etana dan sisanya oksigen campuran ini dibakar dengan
udara berlebih 200%. Pada pembakaran tersebut ternyata 80% gas etana
terbakar menjadi CO2, 10% menjadi CO dan 10% tidak terbakar. Hitung
komposisi gas hasil bakar (dasar basah)
Jawab:
bahan bakar gas hasil pembakaran
REAKTOR
C2H6 = 80% CO2
O2 = 20% CO
C2H6 sisa
Udara berlebih 200% O2 sisa
O2 = 21% H2O
N2 = 79% N2
Reaksi:
7
(1) C2H6 + O2 → 2 CO2 + 3 H2O ......... ....Pembakaran sempurna
2
5
(2) C2H6 + O2 → 2 CO + 3 H2O ... ........Pembakaran tak sempurna
2
(3) Tak bereaksi
Oksigen dari udara yang masuk 200% berlebih berarti 3 x dari yang dibutuhkan
secara teoritis untuk pembakaran sempurna.
Oksigen teoritis yang dibutuhkan untuk pembakaran sempurna :
3,5 mol O 2
x 80 mol C 2 H 6 = 280 mol O 2
1 mol C 2 H 6
Oksigen yang terikut dalam bahan bakar = 20 mol
Oksigen teoritis yang dibutuhkan dari udara = 280 mol – 20 mol = 260 mol
Eva/Bayu/Sisil 26
NME 2003
Oksigen total yang masuk dari udara = 3 x 260 mol = 780 mol
79
Nitrogen yang masuk bersama udara = x 780 mol = 2934,3 mol
21
Total O2 terkonsumsi:
reaksi (1) : (0,8 x 80 mol) x 3,5 = 224 mol
reaksi (2) : (0,1 x 80 mol) x 2,5 = 20 mol
total = 224 + 20 = 244 mol O2
O2 yang keluar bersama gas hasil pembakaran = 800 – 244 = 556 mol
C2H6 sisa = 0,1 x 80 mol = 8 mol
Jika dianalisis orsat ( dasar kering) H2O tidak dihitung. Jumlah mol total = 3642,3
mol.
Komposisi gas kering:
CO2 = 3,51%
O2 = 15,26%
CO = 0,45%
C2H6 = 0,22%
N2 = 80,56%
Dari penyelesaian soal proses dengan melibatkan reaksi kimia ini dapat
disimpulkan:
Walaupun massa total yang masuk sama dengan massa total yang
keluar (sesuai dengan hukum kekekalan massa), tetapi jumlah mol yang masuk
tidak sama dengan jumlah mol yang keluar. Hal Hal ini disebabkan oleh adanya
reaksi kimia pada komponen-komponennya.
Eva/Bayu/Sisil 28
NME 2003
Eva/Bayu/Sisil 29
NME 2003
Contoh 1 menghitung DK
Suatu umpan kolom destilasi dengan laju alir 1000 mol/jam mempunyai
komposisi sebagai berikut (%mol): 20% propane, 30% isobutane, 20%
isopentane dan sisanya normal pentane
Destilat yang dihasilkan mengandung semua propane dan 80% isopentane yang
masuk kolom, serta mengandung 40% isobutane. Produk bawah (bottom prod)
mengandung semua normal pentane yang masuk kolom. Hitung komposisi
kedua produk tersebut.
Analisis:
Terdapat 1 kolom destilasi (1 alat saja)
Terdapat 3 aliran (1 masuk, 2 keluar)
Anggaplah tiap-tiap aliran mempunyai 4 variabel yaitu 1 var laju alir dan 3
var komposisi. Dengan demikian untuk ketiga aliran tersebut masing-
masing terdapat 4 var aliran yang nantinya dapat disusun menjadi 4
persamaan neraca bahan yang independen.
Variabel-veriabel aliran yang terspesifikasi (biasanya ditentukan atau
diketahui) sehingga variabel independen dari aliran adalah:
a. 3 var indep komposisi umpan = 20% C3, 30% C4, 20% C5
b. 2 var indep komposisi destilat = 0% C5 dan 40% C4
c. 1 var indep komposisi bottom prod = 0% C3
d. 1 var indep laju umpan = 1000 mol/jam
Eva/Bayu/Sisil 30
NME 2003
Maka:
Jumlah variabel aliran yang independen = 12
Jumlah persamaan neraca yang independen = 4
Jumlah veriabel aliran terspesifikasi yang independen
Komposisi = 6
Aliran = 1
Jumlah hubungan yang terkait ( yg membentuk persaman) = 1 _
Derajat Kebebasan (DK) = 0
Contoh 2 menghitung DK
Titanium dioksida TiO2 banyak digunakan sebagai zat warna pada industri cat
dan kertas. Dalam suatu unit pencuci pada pabrik zat tersebut diinginkan untuk
memproduksi 4000 lb/jam TiO2 kering dan maksimum mengandung 100 ppm
garam basis kering. Keluar dari alat pembuatnya zat pewarna tersebut (raw
pigmen) mengandung 40% TiO2, 20% garam dan sisanya air (% massa).
Eva/Bayu/Sisil 31
NME 2003
Analisis:
air pencuci
H2O
Unit pencuci
Pewarna kotor(F1) Pewarna bersih
TiO2 40% TiO2
Garam 20% Garam
H2O H2O
Air cucian
Garam
H2O
Eva/Bayu/Sisil 32
NME 2003
Maka:
Jumlah variabel aliran yang independen = 9
Jumlah persamaan neraca yang independen = 3
Jumlah veriabel aliran terspesifikasi yang independen = 3
Jumlah hubungan yang terkait ( yg membentuk persaman) = 2 _
Derajat Kebebasan (DK) = 1
DK = 1 atau >0 hal ini berarti soal tersebut tidak bisa diselesaikan (kurang
terspesifikasi), Ada 3 variabel yang tidak diketahui sedangkan hanya ada 2
persamaan jadi perlu satu persamaan lagi, persaman ini bisa berasal dari
komposisi, laju alir atau perbandingan lain yang menyebabkan tambahan
hubungan diantara veriabel-variabel yang tidak dketahui tersebut.
Sekarang coba selesaikan dengan tambahan keterangan perbandingan
penggunaan massa air pencuci/pewarna adalah 6 lb H2O per lb pewarna atau
F2/F1 = 6
Eva/Bayu/Sisil 33
NME 2003
R II P
II
Feed
III I
Pada diagram di atas dapat dilihat terdapat beberapa aliran dan alat, berikut
akan dijelaskan tiap aliran dan alat yang digunakan:
I adalah alat yang disebut dengan separator: alat ini berfungsi untuk
memisahkan komposisi tertentu dari suatu aliran sehingga komposisi pada aliran
yang dihasilkan berbeda dengan aliran awal
II adalah alat yang disebut dengan spliter: alat ini berfungsi untuk memisahkan
aliran tetapi tanpa mengubah komposisi yang terdapat pada lairan sehingga
komposisi aliran yang dihasilkan sama dengan komposisi aliran awal.
III adalah alat yang disebut dengan mixer: alat ini berfungsi untuk
mencampurkan aliran.
Untuk separator dan spliter bisa terdapat pada aliran yang akan di purge, recycle
ataupun yang akan di bypass, tetapi mixer biasanya hanya terdapat pada aliran
yang akan dicampur.
Aliran R adalah aliran Recycle (Daur ulang), aliran ini berfungsi untuk
mengembalikan zat-zat, yang masih dibutuhkan, yang masih terdapat dalam
aliran keluar untuk kembali mengalami proses
Aliran B adalah aliran Bypass, aliran ini adalah aliran yang melewati satu atau
beberapa tahap proses yang langsung menuju pada proses selanjutnya.
Aliran P adalah aliran Purge aliran ini adalah aliran pembuangan untuk
mengeluarkan akumulasi dari inert atau materi yang tidak diinginkan yang jika
tidak dikeluarkan akan tertimbun dalam aliran Recycle
Eva/Bayu/Sisil 34
NME 2003
* Dalam neraca massa dengan reaksi kimia kita akan menemui istilah
fraction conversion , fraction conversion yang dimaksud di sini adalah
banyaknya jumlah zat yang digunakan dalam suatu proses dibandingkan
dengan jumlah input zat tersebut. Faktor konversi dibedakan menjadi 2
jenis yaitu :
1. Overall fraction conversion (konversi keseluruhan )
massa (mol) reaktan dalam fresh feed – massa (mol) reaktan dalam produk akhir
massa ( mol ) reaktan dalam fresh feed
Eva/Bayu/Sisil 35
NME 2003
SOAL 1
Asam asetat dapat diproduksi melalui reaksi berikut:
2C2H5OH + 2Na2Cr2O7 + 8H2SO4 → 3CH3COOH + 2Cr2(SO4)3 + 2Na2SO4 +
11H2O
Reaksi berlangsung dalam system dengan recycle seperti digambarkan dalam
diagram berikut:
F2 P
H2SO4 CH3COOH
Na2Cr2O7 S
E
P
A
F1 Reaktor
R
A W
C2H5OH T
O Produk
R
Limbah
Recycle, R
H2SO4
C2H5OH
Konversi etanol overall sebesar 90% dicapai jika laju alir recycle sama dengan
laju umpan segar C2H5OH. Laju umpan segar H2SO4 dan Na2Cr2O7 masing-
masing berlebih 20% dan 10% secara stoikiometrik terhadap jumlah umpan
segar C2H5OH. Jika aliran recycle mengandung 94% H2SO4 dan sisanya
C2H5OH (% dalam mol), hitunglah:
a. Laju alir produk (P)
b. Laju alir dan komposisi produk limbah (W)
c. Konversi single pass reactor etanol
SOAL 2
Dalam suatu industri minuman, jus jeruk segar mengandung 12% padatan dan
sisanya air; sedangkan produk jus kental mengandung 42% padatan. Jika
proses pengentalan dilakukan dengan proses evaporasi tunggal, sebagian
kandungan zat-zat volatile ikut teruapkan bersama air dan mengakibatkan rasa
yang hambar. Untuk mengatasi masalah ini, sebagian aliran jus jeruk segar di
bypass untuk kemudian digabungkan dengan aliran keluaran evaporator.
Sementara itu, aliran jus jeruk segar dikentalkan dalam evaporator hingga
kandungan padatan menjadi 58%.
a. Gambarkan proses yang terjadi!
b. Hitunglah julah produk jus kental yang dihasilkan per 100 kg jus jeruk
segar yang diumpankan ke proses!
c. Hitunglah fraksi jus jeruk segar yang di bypass!
Eva/Bayu/Sisil 37
NME 2003
basis = 1 m3 gas O2
V RT V RT
PV = n RT ⇔ = ⇔ =
n P kg P
kmol
massa O2 = 3,2 kg
densitas O2 = 3,2kg/1m3 = 3,2 kg/m3
Eva/Bayu/Sisil 38
NME 2003
atau
Pgas n gas Pgas
= =
Pcair ncair Ptotal − Pgas
Eva/Bayu/Sisil 39
NME 2003
Pjenuh = tekanan parsial uap dalam campuran gas jika gas jenuh pada
suhu campuran yang diberikan (yaitu tekanan uap dari komponen uap)
Untuk ringkasnya :
Puap Puap / Pt Vuap / Vt nt massai
Rs = = = = =
Pjenuh Pjenuh / Pt V jenuh / Vt n jenuh massa jenuh
Kelembapan atau Humidity (H) manunjukan massa uap cair per massa
udara kering (bonedry air)
(nuap )(Mruap ) massauap
H= =
(ngas kering )(Mrgas kering ) massagas kering
⎛ mol uap ⎞
⎜⎜ ⎟⎟
⎝ mol gas bebas uap ⎠ sebenarnya
As = “kejenuhan absolut” =
⎛ mol uap ⎞
⎜⎜ ⎟⎟
⎝ mol gas bebas uap ⎠ jenuh
Titik Embun. Selama gas yang jenuh secara parsial mendingin pada
volume konstan, ataupun pada tekanan total konstan, gas yang
takdapat mengembun akhirnya menjadi jenuh dengan uap, dan uap
tersebut mulai mengembun. Suhu pengembunan dimulai pada titik
embun (dew point)
Eva/Bayu/Sisil 41