Brown (2007:8-9) menyatakan bahwa pengajaran adalah memandu dan memfasilitasi
pembelajaran, memungkinkan pembelajar untuk belajar, menetapkan kondisi-kondisi pembelajaran yang di dalamnya terdapat prinsip-prinsip, pemilihan metode dan teknik yang sesuai dengan kegiatan yang akan dilaksanakan. Sosiolinguistik adalah studi tentang bahasa dalam hubungannya dengan masyarakat. Secara umum, esensi sosiolinguistik adalah bagaimana faktor sosial mempengaruhi struktur dan penggunaan bahasa. Ini adalah bidang yang mempelajari hubungan antara penggunaan bahasa dan struktur sosial tempat pengguna bahasa tinggal. Secara umum, topik utama yang dibahas dalam sosiolinguistik adalah sebagai berikut: 1. Strata bahasa dari satu negara atau distrik, seperti diglossia, bilingualism, multibahasa, atau multi-dialek; 2. Variasi bahasa yang terdiri dari dialek regional dan dialek sosial, endonormatif dan vernakular, gaya formal dan gaya informal; 3. Hubungan antara percakapan dan pilihan kode, dan interaksi antara pilihan kode dan hubungan pribadi; 4. Perkiraan dan sikap masyarakat dan kelompok yang berbeda terhadap semua bahasa atau variasi bahasa dan efek sosial yang dihasilkan; 5. Cara dan aturan perubahan bahasa yang dihasilkan dari faktor sosial, budaya atau politik dan kontak bahasa. Hubungan antara Sosiolinguistik dan Pengajaran Bahasa Sosiolinguistik bermanfaat bagi pengajaran bahasa dalam dua aspek berikut: a. Sosiolinguistik memperluas linguistik teoritis ke arah pembelajaran dan pengajaran bahasa sehingga guru dimungkinkan untuk membuat keputusan yang lebih baik mengenai tujuan dan isi pengajaran. b. Sosiolinguistik menyatakan wawasan dan implikasi yang dimiliki teori linguistik pada metodologi pengajaran bahasa. Setelah tujuan dan isi pengajaran diselesaikan, guru harus mempertimbangkan pertanyaan tentang bagaimana cara mengajar. Jika kita benar-benar ingin menguasai suatu bahasa, kita harus memiliki pengetahuan yang memadai tentang latar belakang sosial dan budaya yang kaya di mana bahasa itu ada; pengetahuan sosial dan budaya yang kaya juga menguntungkan pemahaman dan penggunaan bahasa, dan keduanya saling melengkapi. Jadi pengenalan pengetahuan sosial dan budaya dalam pengajaran bahasa Inggris diperlukan. Sebagai disiplin yang muncul, meskipun sosiolinguistik tidak ada untuk waktu yang lama, ia memiliki pengaruh besar pada konten dan metode pengajaran bahasa Inggris. (Gao Zhengheng, 2006).
A. Memberi Perhatian pada Faktor Emosional Subyektif Siswa
Guru harus menekankan komunikasi emosional siswa. Hubungan guru-siswa yang harmonis dapat memberikan suasana yang bersahabat dan hubungan interpersonal yang harmonis untuk pengajaran, berkontribusi untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan menumbuhkan kemampuan berpikir siswa yang terintegrasi dan semangat proaktif, dan meletakkan dasar untuk implementasi efektif berbagai sarana pengajaran. (Deng Yanping, 2002) Selain itu, ketika guru mengatur siswa untuk melanjutkan pembelajaran di kelas, mereka harus memperhatikan pemahaman input bahasa dan toleransi output bahasa. Pemahaman input bahasa mengacu pada bahasa yang input guru dapat dengan mudah dipahami oleh siswa. Jika siswa tidak dapat memahami apa yang dikatakan guru, mereka akan merasa antipati dan memiliki suasana hati yang menantang. Toleransi output bahasa mengacu pada bahwa guru harus memiliki sikap toleran terhadap kesalahan yang dilakukan siswa dalam output bahasa mereka dan dengan melakukan itu, mereka menghindari pengaruh negatif yang dihasilkan karena khawatir membuat kesalahan.
B. Menggabungkan Pengajaran Bahasa dengan Mengajar Budaya
Sebagai fenomena sosial, bahasa adalah alat untuk komunikasi dan juga merupakan bagian penting dari budaya serta cermin yang mencerminkan budaya suatu negara dan mengungkapkan konten budayanya. Oleh karena itu, dalam pengajaran bahasa, guru tidak hanya mengajarkan pengetahuan bahasa siswa seperti kosa kata dan tata bahasa, tetapi juga memperkenalkan latar belakang budaya dan mengajarkan prinsip-prinsip komunikasi yang dikombinasikan dengan berbagai faktor sosial dan budaya, sehingga siswa tahu apa yang harus dikatakan dalam situasi apa. Secara bertahap, mereka dapat menggunakan bahasa dengan tepat. Memperkenalkan budaya sangat penting dalam pengajaran bahasa karena itu terkait langsung dengan kesesuaian pemanfaatan bahasa siswa. Kita tahu bahwa jika kita ingin menguasai suatu bahasa dengan sukses, kita harus benar-benar memahami latar belakang sosial dan budayanya, sehingga kita dapat mengatakan bahwa belajar bahasa adalah proses memahami budayanya.
C. Kejadian Pengajaran Bahasa Situasional
Bahasa hanya dapat mewujudkan fungsi komunikasi sosial dalam situasi tertentu. Kalimat tata bahasa yang sama dalam situasi yang berbeda akan memiliki pengaruh yang berbeda. Jika kita mengatakan sesuatu yang tidak pantas, komunikasi kita mungkin akan gagal. Oleh karena itu, dalam pengajaran bahasa, guru seharusnya tidak hanya membuat siswa mengetahui arti bahasa yang berbeda dalam situasi yang berbeda, tetapi juga mengatur berbagai situasi yang mungkin dihadapi siswa dalam kehidupan nyata untuk mengajar mereka bahasa yang cocok.
Berdasarkan uraian di atas kontribusi sosiolinguistik dalam pengajaran bahasa memiliki
nilai praktis yang cukup signifikan terutama dalam memberikan informasi tentang hakekat bahasa dan pemilihan bahan ajar yang sesuai dengan konteks kemasyarakatan, kondisi sosial pembelajar bahasa, mengenai apa yang diajarkan, pembuatan silabus, dan kegiatan pembelajaran bahasa, serta kontribusi sosiolinguistik dalam penentuan variasi bahasa dalam pengajaran, pronomina persona, penentuan kesalahan bahasa yang disebabkan interferensi dan penentuan metode yang tepat bagi BIPA melalui komponen tutur Dell Hymes. Oleh karena itu, tenaga pendidik, disarankan memahami kajian teori lingustik terutama ilmu-ilmu murni dan linguistik terapan khususnya sosiolinguistik mengingat bahwa bahasa tidak bisa lepas dari gejala dan fenomena sosial yang ada dalam hal pendidikan seperti tingkat sosial bahasa pada siswa yang beragam, lingkungan sekitar pembelajar, budaya pembelajaran dan pemerolehan bahasa siswa sebagai penyebab interferensi. Dengan demikian sosiolinguistik sebagai pondasi dari linguistik pendidikan tercermin melalui kajian aplikasi sosiolinguistik dalam pengajaran bahasa. Kontribusi sosiolinguistik dalam pembelajaran bahasa memang cukup signifikan terutama dalam memberikan informasi tentang hakekat bahasa dan pemilihan bahan ajar yang sesuai dengan konteks kemasyarakatan dan kondisi sosial pebelajar bahasa. Karena itu, tenaga edukatif yang bertugas sebagai pengajar bahasa, seharusnya memahami kajian teori lingustik yang meliputi ilmu-ilmu kebahasaan terutama ilmu-ilmu murni. Selain itu, ia juga memperdalam sosiolinguistik. Mengingat bahwa bahasa tidak bisa lepas dari gejala dan fenomena sosial yang dalam hal edukasi, pengajar bahasa perlu memahami tingkat sosial kebahasaan pada anak didiknya dan lingkungan tempat proses pembelajaran dan pemerolehan bahasa asing dilangsungkan.
Referensi Zhang, Hongmei, Ni Wang. 2016. Sociolinguistics and English Teaching in China. Theory and Practice in Language Studies. 6(4): 830-834.