Anda di halaman 1dari 3

STRATEGI PENGAJARAN BAHASA UNTUK ANAK

YANG BERBEDA SECARA SOSIOKULTURAL


DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI
TINGKAT PENDIDIKAN DASAR
(Studi kasus ini dibuat untuk memenuhi ujian akhir semester mata kuliah belajar
dan pembelajaran yang diampu oleh dosen ibu Wa Ode Irawati, S.Pd., M.Pd)

DISUSUN OLEH:

ASRILYANTO DJAFAR
(311420050)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA & SASTRA INDONESIA


FAKULTAS SASTRA & BUDAYA
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
GENAP 2020/2021

1
A. Pengertian Teori Belajar Revolusi Sosio-Kultural
Teori belajar revolusi sosiokultur adalah peningkatan fungsi-fungsi mental
seseorang yang berasal dari kehidupan social atau kelompoknya, dan bukan
sekedar dari individu itu sendiri. Teori belajar sosiokultur berangkat dari
penyadaran tentang betapa pentingnya sebuah pendidikan yang melihat proses
kebudayaan dan pendidikan yang tidak bisa dipisahkan. Pendidikan dan
kebudayaan memiliki keterkaitan yang sangat erat, di mana pendidikan dan
kebudayaan berbicara pada tataran yang sama, yaitu nilai-nilai. Tylor telah
menjalin tiga pengertian manusia, masyarakat dan budaya sebagai tiga dimensi
dari hal yang bersamaan. Oleh sebab itu pendidikan tidak dapat dilepaskan dari
kebudayaan dan hanya dapat terlaksana dalam suatu komunitas masyarakat.

B. Contoh Kasus Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Terkait Prinsip


Belajar Dan Pembelajaran Sosiokultural
Belakangan ini di Indonesia khususnya digorontalo sering terjadi dekadensi
moral serta etika pada peserta didik. Sering kita jumpai siswa yang melakukan
kebohongan terhadap sesuatu yang telah dilakukan. Mulai dari melakukan
bullying, rendahnya rasa hormat kepada orangtua dan guru, tutur kata yang tidak
sopan dalam berkomunikasi bahkan sering mengeluarkan kata-kata kasar dan
bahkan kotor. Hal ini mungkin saja disebabkan oleh beberapa faktor antara lain
dari faktor lingkungan sosial keluarga, masyarakat atau faktor budaya nya itu
sendiri. Oleh karena itu dengan mengimplementasikan sosiokultural dalam
pembelajaran bahasa indonesia di sekolah dasar diharapkan bangsa Indonesia
menjadi bangsa yang beradab dan bermartabat serta untuk mencegah dekadensi
moral dan karakter anak bangsa.

C. Strategi Serta Implementasi Pengajaran Bahasa Untuk Anak Berbeda


Secara Kultural Di Sekolah Dasar
Strategi pengajaran bahasa untuk anak berbeda secara kultural menurut National
Assosiaton for the Education of Young Children (NAEYC, 1996) sebagai
berikut:
a) Pahami bahwa semua anak terkait secara kognitif, linguistik dengan
bahasa dan kultur rumah mereka
b) Menanyakan tempat tinggal peserta didik
c) Beri contoh penggunaan bahasa yang baik dalam proses belajar mengajar
d) Akui anak dapat menggunakan bahasa lainnya meskipun bahasa rumah
mereka tetap dipakai dan dihormati
e) Bekerjasama dengan guru lain untuk mempelajari lebih banyak cara
mengajar bahasa dengan kultur berbeda.

2
Dalam pembelajaran bahasa berbasis sosiokultural bisa dipengaruhi oleh beberapa
faktor sebagai berikut:
1. Faktor Interaksi Sosial
Faktor interaksi sosial turut mempengaruhi siswa dalam mempelajari bahasa
indonesia dengan baik. Semakin banyak siswa berinteraksi dengan siswa
yang lainnya semakin banyak pengetahuannya mengenai kosakata atau diksi
dalam berbahasa. Hal ini juga berkaitan dengan sikap siswa itu sendiri, jika
siswa memiliki sikap keinginan tahuan yang tinggi dalam proses interaksi
sosial inilah terjadi proses pembelajaran bahasa tersebut. Di mana siswa
bertanya mengenai satu dengan yang lainnya.
2. Faktor Akulturasi Budaya
Akulturasi adalah proses modifikasi sikap, pengetahuan, dan perilaku dengan
cara menambahkan elemen-elemen baru pada latar belakang budaya
seseorang khususnya peserta didik.

Jadi Faktor sosiokultural seperti interaksi sosial dan akulturasi budaya


sangat diperlukan dalam pembelajaran bahasa indonesia pada peserta didik.
Interaksi sosial dan akulturasi menjadi penting agar proses pembelajaran
bahasa dapat diperoleh oleh siswa dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai