Anda di halaman 1dari 8

A.

Teori Keluarga
1. Definisi
Beberapa definisi keluarga menurut para ahli:
a. Keluarga adalah unit terecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu tempat
di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. ( Jhonsons dan Leny,
2010)
b. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri dan
anaknya, atau ibu dan anaknya ( Suprayitno, 2008)
c. Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
keterikatan aturan, emosional dan individu mempunyai peran masing-masing yang
merupakan bagian dari keluarga (Friedman, 1998).
d. Menurut Departemen Kesehatan RI (1988). Keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang berkumpul dan
tinggal dalam suatu tempat dibawah atap dalam keadaan saling bergantung.

2. Tipe-Tipe Keluarga
Macam-macam tipe keluarga menurut Jhonsons dan Leny, 2010

Ada beberapa tipe keluarga yakni:


1) Menyatakan bahwa tipe-tipe keluarga dibagi atas keluarga inti, keluarga
orientasi, keluarga besar. Keluarga inti adalah keluarga yang sudah menikah,
sebagai orang tua, atau pemberi nafkah. Keluarga inti terdiri dari suami istri dan
anak mereka baik anak kandung ataupun anak adopsi.

2) Keluarga konjugal, yang terdiri dari pasangan dewasa ( ibu dan ayah ) dan anak-
anak mereka, dimana terdapat interaksi dengan kerabat dari salah satu atau dua
pihak orang tua atau Keluarga orientasi (keluarga asal) yaitu unit keluarga yang
didalamnya seseorang dilahirkan.

3) Selain itu terdapat juga Keluarga luas atau keluarga besar yang ditarik atas dasar
garis keturunan di atas keluarga aslinya. Keluarga luas ini yaitu keluarga inti
ditambah anggota keluarga lainyang masih mempunyai hubungan darah meliputi
hubungan antara paman,bibi, keluarga kakek, dan keluarga nenek.

Menurut ( Suprajitno, 2004) Keluarga juga dibedakan menjadi keluarga tradisional


dan non tradisional.
1) Tradisional
 Nuclear Family atau Keluarga Inti: Ayah, ibu, anak tinggal dalam satu
rumah ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan,
satu atau keduanya dapat bekerja di luar rumah.
 Reconstituted Nuclear: Pembentukan baru dari keluarga inti melalui
perkawinan kembali suami atau istri. Tinggal dalam satu rumah dengan
anak-anaknya baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari
perkawinan baru.
 Niddle Age atau Aging Cauple: Suami sebagai pencari uang, istri di rumah
atau kedua-duanya bekerja di rumah, anak-anak sudah meninggalkan rumah
karena sekolah atau perkawinan / meniti karier.
 Keluarga Dyad / Dyadie Nuclear: Suami istri tanpa anak.
 Single Parent: Satu orang tua (ayah atau ibu) dengan anak.
 Dual Carrier: Suami istri / keluarga orang karier dan tanpa anak.
 Commuter Married: Suami istri / keduanya orang karier dan tinggal terpisah
pada jarak tertentu, keduanya saling mencari pada waktu-waktu tertentu.
 Single Adult: Orang dewasa hidup sendiri dan tidak ada keinginan untuk
kawin.
 Extended Family: 1, 2, 3 generasi bersama dalam satu rumah tangga.
 Keluarga Usila: Usila dengan atau tanpa pasangan, anak sudah pisah.

2) Non Tradisional
 Commune Family: Beberapa keluarga hidup bersama dalam satu rumah,
sumber yang sama, pengalaman yang sama.
 Cohibing Coiple: Dua orang / satu pasangan yang tinggal bersama tanpa
kawin.
 Homosexual / Lesbian: Sama jenis hidup bersama sebagai suami istri.
 Institusional: Anak-anak / orang-orang dewasa tinggal dalam suatu panti-
panti.
 Keluarga orang tua (pasangan) yang tidak kawin dengan anak.

3. Fungsi dan Peran Keluarga


a. Fungsi keluarga menurut Jhonsons dan Leny, 2010

1) Fungsi pendidikan dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan


anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak.

2) Fungsi sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak


menjadi anggota masyarakat yang baik.

3) Fungsi perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga


anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.

4) Fungsi perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan


perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan
berinteraksi antar sesama anggota kelurga. Sehingga saling pengertian satu sama
lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.

5) Fungsi agama dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak


anak dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan
yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia.

6) Fungsi ekonomi dilihat dari bagaimana kepala kelurga mencari penghasilan,


mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan-
kebutuhan keluarga,

7) Fungsi rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan


dalam keluarga, seperti acara menonton TV bersama, bercerita tentang
pengalaman masing-masing, dan lainnya.
8) Fungsi biologis dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai
generasi selanjutnya. Memberikan kasih sayang, perhatian, dan rasa aman
diantara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.

b. Peran Keluarga menurut Jhonsons dan Leny, 2010

Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat,


kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu.
Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari
keluarga, kelompok dan masyarakat. Berbagai peranan yang terdapat di dalam
keluarga adalah sebagai berikut:
1) Ayah sebagai suami dari istri dan ayah bagi anak-anak, berperan sebagai pencari
nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga,
sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya.

2) Ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk
mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung
dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai
pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.

3) Anak-anak melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat


perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.

4. Tugas Keluarga di Bidang Kesehatan


Suprajitno (2004) menyatakan bahwa fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga
mempunyai tugas di bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan, meliputi:
a. Mengenal masalah kesehatan keluarga. Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga
yang tidak boleh diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti
dan karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber daya dan dana keluarga
habis. Orang tua perlu mengenal keadaan kesehatan dan perubahan-perubahan yang
dialami anggota keluarga. Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga
secara tidak langsung menjadi perhatian orang tua/keluarga. Apabila menyadari
adanya perubahan keluarga, perlu dicatat kapan terjadinya, perubahan apa yang
terjadi, dan seberapa besar perubahannya.
b. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga. Tugas ini merupakan
upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan
keadaan keluarga dengan pertimbangan siapa diantara keluarga yang mempunyai
kemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga. Tindakan
kesehatan yang dilakukan oleh keluarga diharapkan tepat agar masalah kesehatan
dapat dikurangi atau bahkan diatasi. Jika keluarga memiliki keterbatasan dapat
meminta bantuan kepada orang lain di lingkungan tempat tinggal.
c. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan. Seringkali keluarga telah
mengambil tindakan yang tepat dan benar, tetapi keluarga memiliki keterbatasan
yang telah diketahui keluarga sendiri. Jika demikian, anggota keluarga yang
mengalami gangguan kesehatan perlu memperoleh tindakan lanjutan atau
perawatan agar masalah yang lebih parah tidak terjadi.
d. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.
e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya bagi keluarga.

Tahap Perkembangan Keluarga


a. Keluarga baru menikah. Dimulai saat individu (Pria/Wanita) membentuk keluarga
melalui perkawinan. Meninggalkan keluarga mereka masing-masing baik
fisik/psikologis.
Tugas Perkembangan :
1) Membina hubungan intim yang memuaskan
2) Membina hubungan dengan keluarga lain,teman,kelompok sosial
3) Mendiskusikan rencana memiliki anak ( KB)
Masalah Kesehatan Yang Muncul :
1) Penyesuaian seksual dan peran perkawinan, aspek luas tentang KB,Penyakit
kelamin baik sebelum/sesudah menikah.
2) Konsep perkawinan tradisional : dijodohkan,hukum adat
3) Tugas Perawat : membantu setiap keluarga agar saling memahami satu sama
lain.
b. Keluarga dengan anak baru lahir. Dimulai dari kelahiran anak pertama hingga bayi
berusia 30 bln ( 2,5 tahun ). Keluarga menanti kelahiran & mengasuh anak.
Tugas perkembangan keluarga :
1) Persiapan menjadi orang tua
2) Adaptasi dg perub angt klg,peran,interaksi,hubungan seksual
3) mempertahankan hub yg memuaskan dg pasangan.
Masalah kesehatan keluarga :
1) Pendidikan maternitas fokus keluarga, perawatan bayi, imunisasi, konseling
perkembangan anak, KB, pengenalan & penanganan masalah kesehatan fisik
secara dini.
2) Inaksesibilitas dan ketidakadekuatan fasilitas perawatan ibu & anak.
c. Keluarga dengan anak usia pra sekolah. Dimulai dengan anak pertama berusia 2,5 -
5 th. Keluarga lebih majemuk & berbeda.
Tugas perkembangan :
1) Memenuh kebutuhan anggota keluarga seperti: tempat tinggal, privasi dan rasa
aman, membantu anak untuk sosialisasi.
2) Adaptasi dengan anak yg baru lahir & kebutuhan anak yg lain
3) Mempertahankan hubungan yang sehat internal maupun ekternal keluarga,
pembagian tanggung jawab anggota keluarga.
4) Stimulasi tumbang anak
5) Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak.
Masalah kesehatan :
Masalah kesehatan fisik : penyakit menular, jatuh, luka bakar, keracunan &
kecelakaan-kecelakaan lain.
d. Keluarga dengan anak usia sekolah
1) Keluarga mencapai jumlah anggota yg maksimal, keluarga sangat sibuk.
2) Aktivitas sekolah,anak punya aktivitas masing-masing.
3) Orang tua berjuang dengan tuntutan ganda : perkembangan anak & dirinya.
4) Orang tua belajar menghadapi/membiarkan anak pergi (dengan teman
sebayanya).
5) Orang tua mulai merasakan tekanan yang besar dari komunitas di luar rumah
(sistem sekolah)
Tugas perkembangan keluarga :
1) Membantu sosialisasi anak : meningktk prestasi belajar anak.
2) Mempertahankan hubungan perkawinan yang bahagia.
3) Memenuhi kebutuhan & biaya kehidupan yang semakin meningkat termasuk
biaya kesehatan.
e. Keluarga dengan anak remaja
f. Keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa
g. Keluarga usia pertengahan
h. keluarga usia tua

5. Nilai – nilai Keluarga


a. Suatu sistem ide, sikap, dan kepercayaan tentang nilai suatu keseluruhan atau konsep
yang secara sadar mengikat seluruh anggota keluarga dalam suatu budaya yang lazim
(Parad & Caplan, 1965).
b. Kebudayaan keluarga merupakan sumber sistem nilai dan norma - norma utama sebuah
keluarga.
c. Kelompok keluarga merupakan sumber utama sistem kepercayaan-kepercayaan, nilai-
nilai dan norma-norma, yang menentukan pemahaman individu terhadap sifat, makna
dunia, bagaiman mencapai tujuan & aspirasi-aspirasi mereka.
Orientasi nilai utama meliputi :
a. Pencapaian individu dan produktivitas
b. Individualisme
c. Materialisme/etika konsumsi
d. Etika kerja
e. Pendidikan
f. Persamaan hak
g. Kemajuan dan penguasaan lingkungan
h. Orientasi masa depan
i. Efisiensi, ketentraman, kepraktisan
j. Rasionalisme
k. Kualitas hidup dan pemeliharaan kesehatan
l. Toleransi terhadap perbedaan.

Anda mungkin juga menyukai