Anda di halaman 1dari 15

MO091351

Perancangan Pipa Bawah Laut


Pipeline Installation

Oleh :
Abi Latiful Hakim 4308100054

JURUSAN TEKNIK KELAUTAN


FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI 10 NOPEMBER
SURABAYA
2011
Pipeline Installation
I. Pengertian Pipa laut

Pipa bawah laut didesain untuk transportasi fluida seperti minyak,


gas atau air dalam jumlah besar dan jarak yang jauh melalui laut
atau daerah di lepas pantai. Pipeline bekerja 24 jam sehari, 365 hari
dalam setahun selama umur pipa yang bisa sampai 30 tahun atau
bahkan lebih.

Di Indonesia, Pemasangan pipa bawah laut yang pertama kali


antara lain adalah dari sumur Parigi (Laut Jawa) ke Cilamaya
sepanjang 42 km dengan diameter 24 inch pada tahun 1975.

Gambar. Potongan melintang pipa

Bahan pipa dipilih berdasarkan aspek-aspek rancangan sebagai


berikut :
• Diameter pipa
• Tekanan Internal dan Eksternal
• Beban Kerja
• Suhu dari muatan yang dialirkan
• Code Compliance
• Biaya

II. Teknologi Pemasangan Pipa Laut


A. Metode Pemasangan Pipa
Instalasi pipa laut dapat dilakukan dengan kapal pemasang yang
khusus. Ada beberapa metode untuk memasang pipa laut, metode
yang paling sering dipakai yaitu S-lay, J-lay dan reeling.
Berdasarkan pada metode tersebut, pipa laut mengalami beban yang
berbeda selama instalasi dari kapal pemasang. Beban-beban tersebut
adalah tekanan hidrostatis, tarikan(tension) dan pembengkokan
(buckling). Sebuah analisis instalasi dilakukan untuk mengestimasi
gaya tarik minimum pada pipa untuk kurva radius yang sudah


     
    
diberikan, untuk memastikan bahwa efek beban pada pipa ada dalam
kriteria desain kekuatan.

Kapal pemasang pipa laut


Jenis kapal yang berbeda digunakan untuk pemasangan pipa laut
tergantung pada metode pemasangan dan karakteristik lingkungan
operasi (kedalaman, cuaca, dan lain-lain), yakni :
1. S-lay/J-lay semisubmersibles
2. S-lay/J-lay ships
3. Reel ships
4. Tow or pull vessels.

1. Pipelay semisubmersibles
Kapal ini mempunyai kemampuan yang baik terhadap cuaca apapun
dan merupakan platform yang stabil untuk pemasangan pipa di laut
yang memiliki 8 kondisi gaya Beaufort.
Pipelay semisubmersibles dapat memasang pipa dengan diameter 6”
sampai 40” dengan kedalaman laut 10 – 1500m.
Kekurangannya yaitu biaya yang mahal dalam pengoperasiannya
karena masih menggunakan jangkar untuk menjaga posisinya.

Gambar Pipelay semisubmersibles (www.factbook.eni.com)

2. Pipelay ships (kapal) dan pipelay barge (tongkang)


Pipelay ships/barge memasang pipa dengan cara yang sama dengan
pipelay semisubmersibles. Perbedaan yang mendasar adalah kapal ini
hanya mempunyai satu lambung (monohull) sehingga kemampuan


    

untuk menjaga kestabilan lebih rendah dari semisubmersibles. Barge
yang datar mempunyai kemampuan menjaga kestabilan yang lebih
buruk dari kapal dan hanya dapat digunakan dalam kondisi laut yang
tenang.
Pipelay ships mempunyai kemampuan yang hampir sama dengan
pipelay semisubmersibles. Jangkauan yang luas untuk diameter pipa
yang dipasang pada kedalaman laut 15m sampai lebih dari 1000m.
Kelebihan pipelay ships yaitu biaya pengoperasian yang relatif lebih
murah ketimbang dengan pipelay semisubmersibles apalagi ditambah
dengan teknologi dynamic positioning system sehingga tidak
memerlukan jangkar untuk menjaga posisinya.

Gambar Pipelay Ship dan Pipelay Barge (www.factbook.eni.com)


3. Pipelay Reel Ships


    

Metode dengan menggunakan gulungan digunakan untuk pipa yang
berdiameter hingga 16”. Pipa dibuat di darat dan digulung ke drum
yang lebar pada kapal. Selama proses penggulungan pipa mengalami
deformasi plastis pada drum.
Keuntungan utama dari metode ini adalah:
1. Durasi pemasangan yang singkat.
2. Minimal dalam penyebaran lepas pantai (tidak memerlukan
jangkar).

Gambar Pipelay Reel Ships (www.pennergy.com)

4. Tow or Pull Vessels


Metode ini digunakan untuk pipa yang tidak terlalu panjang, biasanya
kurang dari 4 km. Pipa dibuat di darat dan setelah selesai kemudian
ditarik ke laut. Daya apung dari pipa diatur untuk mengontrol
kedalaman pipa saat ditarik untuk dipasang.
Keuntungannya yaitu biaya peralatan yang rendah karena pipa dibuat
di darat sehingga waktu pemasangan menjadi sangat singkat.


    

Gambar Tow or Pull vessels (www.richtechusa.com)
Metode pemasangan
1. S-lay
Perbedaan teknologi dan peralatan telah diadopsi untuk
pemasangan pipa di lepas pantai. Salah satu metode untuk
pemasangan pipa yaitu metode S-lay, disebut S-lay karena kurva
pipa yang keluar dari kapal pemasang sampai seabed berbentuk
seperti huruf S. Pipeline difabrikasi di atas kapal dengan satu, dua
atau tiga joints. Membutuhkan stinger untuk mengontrol bending
bagian atas dan tensioner untuk mengontrol bagian bawah. Laut
yang lebih dalam membutuhkan stinger yang lebih panjang dan
tensioner yang lebih kuat. S-lay laut dangkal hanya bisa dipakai
sampai kedalaman sekitar 300m saja. Untuk yang lebih dalam lagi,
DP S-lay bisa dipakai sampai kedalaman 700m. Kecepatan pasang
sekitar 4 – 5 km per hari. Ukuran pipa maksimum yang bisa diinstal
adalah 60” OD (Allseas Solitair).

Gambar metode S-lay


Berikut gambar-gambar instalasi pipeline yang menggunakan
metode S-lay


    

:
Gambar S-lay dengan menggunakan pipelay ships (http://www.allseas.com)
2. J-Lay
Dalam metode ini, kapal menggunakan sebuah menara sentral,
biasanya dikonversi dari kapal pengeboran, untuk melakukan
pengelasan pada posisi vertikal dan peluncuran pipa dari menara.
Pipa dilepaskan dengan cara yang membentuk kelengkungan
sagbending, menghindari overbending, seperti yang ditunjukkan
gambar dibawah. Kesulitan terbesar dalam metode ini adalah untuk
melakukan pengelasan vertikal, meskipun membawa keuntungan
dibandingkan dengan metode S-lay untuk perairan dalam. J-Lay
memiliki tingkat produksi yang relatif rendah karena terbatasnya
jumlah work station. Metode J-Lay sangat cocok untuk perairan
dalam dan tidak cocok untuk perairan dangkal.
Pengelasan dilakukan hanya oleh satu section jadi lebih lambat dari
S-lay dan untuk mempercepat proses, teknik pengelasan yang lebih
canggih seperti friction welding, electron beam welding atau laser
welding digunakan. Pipa yang akan dipasang mempunyai sudut
yang mendekati vertikal sehingga tidak butuh tensioner. Teknik ini
sangat cocok untuk instalasi di laut dalam. Beda dengan S-lay, J-lay
tidak membutuhkan stinger. Kecepatan pasang sekitar 1-1.5 km per
hari. Ukuran pipa maksimum yang bisa diinstal adalah 32” OD
(Saipem S-7000)

Gambar metode J-Lay


    

3. Reel Lay
Dalam metode ini umumnya pipa yang dinstall adalah pipa
berukuran diameter kecil atau pipa yang fleksibel. Pada instalasi ini
dibutuhkan vessel yang memiliki drum dengan ukuran besar karena
pipa tersebut digulung dalam drum ini. Jika pipa ini dinstall secara
horizontal maka akan berbentuk S-Lay namun jika dinstall secara
vertikal maka akan berbentuk J-Lay. Metode ini lebih murah jika
dibandingkan dengan metode lain ditinjau dari sisi waktu dan biaya,
namun terbatas untuk pipa dengan ukuran diameter kecil.

Gambar metode reel (www.pennenergy.com)

4. Tow or pull
Metode ini digunakan dengan cara menarik pipa yang sudah
disiapkan di darat dan kemudian ditarik ke tempat instalasi dengan
cara ditarik oleh tug boat.
Ada 4 jenis tow berdasarkan posisi pipa terhadap dasar laut: bottom
tow, off-bottom tow, controlled depth tow and surface tow. Selain
bottom tow, diperlukan minimal dua buah kapal, satu di depan dan
satu di belakang. Dalam controlled depth tow, kecepatan kapal
harus disesuaikan dengan kedalaman pipa yang diinginkan pada
saat towing. Dalam towing lay, semua fabrikasi dikerjakan di
onshore termasuk pemasangan anode dan coating di sambungan.
Menarik buat lapangan yang terletak tidak terlalu jauh dari pantai.
Juga cocok untuk aplikasi PIP dan pipe bundle.


    

Gambar Tow or Pull vessels (www.richtechusa.com)
B. Pemilihan Rute Pipa
Pada dasarnya rute langsung dan terdekat merupakan yang terbaik,
meskipun hal tersebut tidak selalu mungkin untuk dolaksanakan
.Pemilihan awal rute pipa ini didasarkan pada informasi kondisi
dasar laut yang telah ada dan persyaratan umum rute pipa.

Gambar Pemilihan Rute


Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan rute yakni:
1. Bahaya di dasar laut seperti kerangka kapal karam, batu, karang,
dan tumbuhan laut, gas – gas yang mungkin terdapat pada
perairan dangkal, sarana atau fasilitas laut yang ada (seperti
jaringan pipa, kepala sumur dan lain – lain), akses untuk tie-ins,
kaki drilling rig, jangkar, dan pukat kapal ikan.
2. Keadaan dasar laut meliputi : slopes, profil, sifat tanah dasar laut
yang sukar, psir dan lempung yang bergelombang (tidak rata).
3. Pengunaan lingkungan pantai, hambatan pada waktu
pemasangan pola kapal – kapal lego jangkar dan toleransi untuk
peletakan pipa.
4. Dampak dari pemasangan pipa itu sendiri terhadap lingkungan
sekitar tempat pemasangan pipa.

C. Abandonment & Recovery (A&R)


    

Dalam kegiatan pemasangan pipa bisa terjadi keadaan dimana
karena kondisi laut atau karena kerusakan mekanis maka pipa
terpaksa harus diturunkan dan dilepas ke dasar laut. Sehingga
pekerjaan pemasangan dihentikan, dan sambungan pipa diletakkan
di dasar laut untuk nantinya disambung lagi dengan sambungan
pipa berikutnya pada waktu yang memungkinkan.
Langkah – langkah penting yang dilakukan untuk melepas atau
membuang (abandonment) adalah pertama menutup dan mengelas
ujung pipa dengan tudung (cap) dan mengikat kabel abandonment
pada pipa. Kemudian lay barge maju ke depan dan tarikan dalam
pipa dialihkan dari tension machines ke kabel abandonment dan
winch. Selama pipa masih tetap dibawah tarikan yang cukup, maka
bending stress akan terbatas dan keseluruhan tegangan
(kombinasi) tetap dalam batas- batas yang diijinkan.
Lay Barge bergerak maju samai pipa diturunkan mendekati dasar
laut. Kemudian kabel tarik dikendorkan dan pipa diletakkan dengan
aman di dasar laut. Untuk menandai posisi ujung pipa, digunakan
marker buoy. Hal ini bertujuan untuk mempermudah dalam
pencarian ujung pipa saat melanjutkan instalasi.
Proses Recovery (mengangkat kembali pipa yang dilepas ke dasar
laut) pada dasarnya adalah kebalikan dari proses abandonment di
atas, dan lay barge harus mulai bergerak pada posisi yang benar
dan melakukantarikan (tension) yang cukup. Begitu pipa sudah
berada di atas lay barge maka tension dilakukan dengan tension
machines dan pekerjaan pipa bisa dimulai lagi.

Gambar Peralatan Recovery (www.capegroup.net)


    

D. Trenching
Operasi pipelines trenching merupakan proses perlindungan pipa
denga membenamkan pipa tersebut dalam tanah. Secara alami
tanah akan menutupi pipa tersebut dan melindunginya. pipe
trenching dapat dilakukan menggunakan tiga tahapan, yaitu:
1. pre trenching yaitu pembuatan trenching atau parit sebelum
instalasi pipa. Proses ini dilakukan jika kondisi tanah yang keras.
2. simultaneous trenching yaitu proses trenching atau pembuatan
parit terjadi pada selama proses instalasi
3. post trenching yaitu proses trenching yang dilakukan setelah
instalasi pipa. Proses ini dilakukan jika kondisi tanah yang lunak.
Faktor-faktor penyebab perlunya membuat parit yang digunakan
pada pipelines adalah :
1. Efek hidrodinamis
Sebuah pipa di didesain untuk bisa stabil diatas dasar laut.
Padahal pada kondisi dilapangan tidaklah seperti itu, penyebab
terbesarnya adalah pola arus yang kuat di daerah dekat pantai,
sehingga dapat menyebabkan pipa tersebut mengalami buckling
atau penyok di tiap sisinya. Oleh karena itu perlunya perlindungan
terhadap pipa.
2. Bentangan pipa
Ketika pipelines membentang dan terdapatnya Aliran arus di
dasar laut, dapat menyebabkan getaran disekitar pipa dan
selanjutnnya menjadi efek vortex shedding (bentuk aliran yang
melewati pipa), dapat berakibat gangguan pada aliran dalam pipa.
3. Kekuatan tanah ketika situasi pembebanan yang buruk
Efek hidrodinamis yang juga menyebabkan bentuk vortex
shedding juga dapat mempengaruhi lapisan tanah pijakan pada pipa
diatasnya, terjadi penggerusan sehingga kehilangan daya ketika
ada tekanan. selanjutnnya menyebabkan buckling .
4. Aktifitas penangkapan ikan
Area dimana operasi penangkapan ikan yang ramai juga
dapat menjadi salah satu kendala, di fokuskan pada jaring
penangkap ikan pukat harimau. Dapat mengait pada bentangan
pipa dan dapat merusak pipa tersebut.
5. lego jangkar atau penempatan jangkar
Penempatan jangkar atau lego jangkar ketika tidak terdeteksi
bahwa di bawah kapal tersebut terdapat rangkaian pipa, maka
dapat dengan mudah merusak pipa tersebut
6. Ice Protection
Dibeberapa tempat yang terdapat es, es dapat merusak pipa
dikarenakan gesekan yang terjadi antara es dan pipa tersebut.
7. Estetika
Pipa yang dikubur di dalam parit akan terlihat lebih estetis
daripada pipa yang tidak dikubur di dalam parit.


    

Gambar Trenching

E. Intelligent Pigging
Piggingmerupakan suatu metoda perawatan saluran perpipaan
denganmemasukkan suatu alat yang dinamakan pig tanpa
memberhentikan aliran fluidasaat proses sedang berlangsung.
Istilah pig ini digunakan karena pada saat pig diluncurkan dalam
sistem perpipaan, suara yang dikeluarkan yaitu menguik seperti
suara babi.
Pada awalnya, pig digunakan untuk menghilangkan endapan yang
terdapatdalam sistem perpipaan. Namun saat ini, pig semakin
berkembang, selain sebagaipembersih dalam sistem perpipaan, pig
juga dapat digunakan untuk memisahkan produk yang berbeda
dalam satu sistem perpipaan, untuk mengukur ketebalanpipa
sepanjang saluran pipa dan juga untuk pemeriksaan internal saluran
pipa.Untuk tahap operasi, Pigging diperlukan untuk:
1. Mereduksi atau menghilangkan endapan yang mungkin
mempengaruhi prosesproduksi.
2. Sebagai salah satu metoda corrosion control.
3. Sebagai suatu bagian dari proses produksi (misalkan diperlukan
pengirimanbeberapa produk melalui satu sistem perpipaan.
Contohnya pengiriman premium-kerosene-solar dalam satu jalur
sistem perpipaan dan waktu yanghampir sama.
4. Salah satu metoda inspeksi untuk mengetahui level integrity dari
suatu sistem perpipaan.Pigging seperti ini menggunakan sensor
elektronik dan biasa disebut intelligent pigging.


    

Gambar Intellegent Pig
F. Teknologi Perlindungan pipa Laut
1. Cathodic Protection
Cathodic Protection adalah metode untuk mencegah terjadinya
korosi pada material pipa. Ada dua konsep utama dari aplikasi
metode cathodic protection yaitu dengan galvanic anodes dan
dengan impressed current system. Untuk pipa bawah laut, biasa
menggunakan jenis galvanic anode system.
Korosi adalah sebuah reaksi elektokimia yang menyebabkan
material menjadi terkikis. Pada kenyataannya material baja dari
pipa bawah laut terbagi atas area katoda dan anoda yang
tersebar secara acak, dan air laut bersifat elektrolit yang
mengandung molekul galvanis. Hal ini kemudian menyebabkan
elekron bergerak dari satu ke tempat lain yang menyebabkan
korosi. Dengan menghubungkan material berpotensial listrik
yang tinggi ke baja pipa bawah laut, akan memungkinkan
terjadinya reaksi elektrokimia di material yang berpotensial listrik
rendah dan berubah menjadi katode dan akhirnya terlindungi.
External Coating merupakan perlindungan pertama pada pipa
bawah laut dari serangan korosi. Tetapi seiring dengan proses
transportasi dan instalasi pipeline akan menyebabkan beberapa
kerusakan pada coating dari pipeline tersebut. Cathodic
protection akan menggunakan logam lain yang akan mengalirkan
elektron ke material pipeline. Logam yang akan berfungsi
sebagai anoda bisa menggunakan material zinc atau alumunium.
Dengan menempelkan anoda ini pada permukaan pipa maka
pipa tersebut akan terlindungi dari korosi meskipun pada bagian
yang coatingnya rusak sekalipun.

2. Increase Wall/ concrete thickness


Yaitu dengan cara melapisi pipeline tersebut dengan campuran
beton, seperti terlihan pada gambar.1 dibawah ini, fungsi utama
dari system ini adalah sebagai pemberat untuk stabilitas pipa di


    

dasar laut. Disamping itu untuk membuat pipa tahan terhadap
potential impact damage dari pukat kapal ikan, kejatuhan
barang-barang dan sejenisnya.
Yaitu dengan cara melapisi pipeline atau melindungi pipeline
tersebutdengan campuran beton, dengan cara seperti ini
diharapkan pipeline didasar laut dapat terlindungi dari kejatuhan
benda-benda seperti jangkar dan lain-lain

3. Pemberian BackFill
Dilakukan dengan penutupan beton, bahan-bahan alam, bahan
urugan yang direkayasa untuk keperluan ini (engineered backfill
material-graded rock). Pipeline di proteksi dengan cara ini agar
pipeline terlindungi dari pukulan berulang karena aksi
gelombang, dan pukulan jangkar yang dijatuhkan. Gambar
dibawah ini menunjukkan gambar sebuah penutup pipa yang
terbuat dari beton yang nantinya akan di pasang untuk menutupi
pipeline yang di pasang didasar laut.
Pemberian back fill pada pipa laut sangat bermanfaat
diantaranya:
1. Menambah stabilitas pipa,
2. Mengurangi resiko rusaknya pipa akibat gesekan jangkar
kapal,

4. Concrete armor cover


Yaitu dengan cara melapisi pipeline atau melindungi pipeline
tersebutdengan campuran beton, dengan cara seperti ini
diharapkan pipeline didasar laut dapat terlindungi dari kejatuhan
benda-benda seperti jangkar dan lain-lain.

Semua proteksi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-


masing ditinjau dari berbagai aspek diantaranya aspek biaya
(cost), waktu (time), panjang jalur pipa (routine), desain umur
pipa (lifetime design) dan lain – lain.


    

Daftar Pustaka

Bai, Yong. 2005. Subsea Pipeline and Riser.USA:Elsevier


Soegiono. 2006. Pipa Laut. Surabaya : Airlangga University Press
http://www.allseas.com/public/afbeeldingen/main_gallery/Pipeline_installat
ion/15_Pipe_leaving_stinger.jpg
http://www.allseas.com/public/afbeeldingen/main_gallery/Pipeline_installat
ion/16_Pipe_leaving_stinger.jpg
http://www.allseas.com/public/afbeeldingen/main_gallery/Audacia_convers
ion/Audacia_conversion_115.jpg
http://vladvamphire.wordpress.com/tag/pipeline/
http://factbook.eni.com/en/areas/engineering-and-construction/offshore-
construction/construction-vessels
http://www.pennenergy.com/index/petroleum/display/329218/articles/offs
hore/volume-68/issue-5/transportation-amp-logistics/technip-expanding-
fleet-pipe-capacity-as-deepwater-goes-global.html
http://www.richtechusa.com/projects/r&d-pipeline.html


    

Anda mungkin juga menyukai