Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY ”N” HAMIL TRIMESTER

III DNGAN PARTUS PREMATURUS IMMINENS DI RUANG


NIFAS DR. R SOSODRO DJATIKOESOEMO BOJONEGORO

Disusun Oleh :
MITA DWI A
(07619)

Dosen Pembimbing
Drs. H LUGIHARTO, Skp

AKADEMI KEBIDANAN
PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO
TAHUN AJARAN 2008 / 2009
KELAINAN DALAM LAMANYA KEHAMILAN
PREMATUR

A. PENGERTIAN
 Persalinan preterm adalah persalinan yang berlangdung pada umur
kehamilan 20-37 minggu dari hari pertama haid terakhir.
(Ilmu Kebidanan. Sarwono, 2008 :
668)
 Persalinan prematur adalah persalinan belum cukup umur dibawah
37 minggu atau berat bayi kurang dari 2500 gram.
(Manuaba. 2008 ; Hal. 184)
B. ETIOLOGI DAN FAKTOR PREDISPOSISI
 Kombinasi keadaan obstetrik, sosiodemografi dan faktor medik
mempunyai pengaruh terhadap terjadinya persalinan prematur.
 Kadang hanya resiko tunggal, dijumpai seperti distensi berlebihan
uterus, ketuban pecah dini atau trauma.
 Banyak kasus persalinan prematur sebagai akibat proses patogenik
yang merupakan mediator biokimia yang mempunyai dampak terjadinya
kontraksi rahim dan perubahan serviks, yaitu :
1. Aktivasi aksis kelenjar hipotalamus – hipotisis – adrenal baik pada
ibu maupun janin, akibat stress pada ibu atau janin.
2. Inflamasi desidua – korloamnion atau sistemik akibat infeksi
asenden dari traktus genitoirunario atau infeksi sistemik
3. Perdarahan desidua
4. Peregangan uterus patologik
5. Kelainan pada uterus atau serviks
Kondisi selama kehamilan berisiko terjadinya persalinan preterm adalah :
 Janin dan Plasenta
- Perdarahan trimester awal
- Perdarahan antepartum (plasenta previa, solusio plasenta, rasa
previa)
- Ketuban pecah dini (KPD)
- Pertumbuhan janin terhambat
- Cacat bawaan janin
- Kehamilan ganda / gemeli
- Polihidramnion
 Ibu
- Penyakit berat pada ibu
- Diabetes melitus
- Preeklamsi / hipertensi
- Infeksi saluran kemih / genital / intrauterin
- Penyakit infeksi dengan demam
- Stress psikologik
- Kelainan bentuk uterus / serviks
- Riwayat persalinan preterm / abortus berulang
- Inkompetensi serviks (panjang serviks kurang dari 1 cm)
- Pemakaian obat narkotik
- Trauma
- Perokok berat
- Kelainan imunologi / kelainan resus
C. PATOFISIOLOGI
Patofisiologi prematur yang rinci dan tidak diketahui sehingga menjadi dilema
untuk terapi yang efektif.
Masalah-masalah terkait obstetri meliputi abnormalitas janin kongenital, KPD
(30-40%), lepasnya plasentya, infeksi intrauterus (10-15%) dan kematian janin.
D. TANDA DAN GEJALA
1. Kram hebat seperti pada saat menstruasi, kemungkinan tertukar
dengan nyerio disekitar ligamen.
2. Nyeri tumpul pada punggung bawah berbeda dari nyeri punggung
bawah yang biasa dialami oleh wanita hamil
3. Nyeri atau tekanan supra pubis – mungkin tertukar dengan infeksi
saluran kemih
4. Sensasi adanya tekanan atau berat pada pelvis
5. Perubahan karakter atau jumlah rabas vagina (lebih kental, lebih
encer, berair, berdarah, berwarna coklat, tidak berwarna).
6. Diare
7. Kontraksi uterus tidak dapat di palpasi (nyeri hebat atau tidak nyeri)
yang dirasakan lebih sering dari setiap 10 menit selama 1 jam atau lebih
dan tidak mereda dengan tidur berbaring.
8. Ketuban pecah dini
(Helen Varney, 2002 ; hal 784)
E. DIAGNOSIS
Insidensi persalinan palsu yang tinggi menyulitkan diagnosis tepat partus
prematurus yang sejati, pada sepertiga kasus, apa yang disebut persalinan
berhenti tanpa tindakan atau setelag pemberian suatu placebo.
Kriteria partus prematurus yang lazim mencakup :
1. Cervix sedikitnya sudah terbuka 2 cm atau sudah mendatar 75 %
2. Ada perubahan yang progresif pada cervix selama periode
observasi
3. Terjadinya kontraksi yang terasa nyeri, teratur dan intervalnya
kurang dari 1 menit menunjukkan bahwa pasien tersebut tengah berada
dalam proses persalinan.
F. PENANGANAN
Perlu dilakukan penilaian tentang
- Umur kehamilan, karena lebih bisa dipercaya untuk penentuan
prognosis daripada berat janin
- Demam atau tidak
- Kondisi janin (jumlahnya, letak / presentasi, taksiran berat janin,
hidup / gawat / janin / mati, kelainan kongenital dan sebagainya) dengan
USG
- Letak plasenta perlu diketahui untuk antisipasi irisan sekrio sesarea
- Fasilitas dan petugas yang mampu menangani calon bayi terutama
adanya seorang neonatalogis, bila perlu dirujuk.
- Prinsip penanganan
o Coba hentikan kontraksi uterus / penundaan kelahiran atau
o Persalinan berjalan terus dan siapkan penanganan selanjutnya
a. Upaya menghentikan kontraksi uterus
Kemungkinan obat-obat tokolitik hanya berhasil sebentar tapi penting untuk
dipakai memberikan kortikosteroid sebagai induksi maturitas paru bila usia
gestoris kurang dari 34 minggu.
Intervensi ini bertujuan untuk menunda kelahiran sampai bayi cukup
matang. Penundaan kelahiran ini dilakukan bila :
- Umur kehamilan kurang dari 35 minggu
- Pembukaan serviks kurang dari 3 cm
- Tidak ada amnionitis, pre eklampsia atau perdarahan yang aktif
- Tidak ada gawat janin
Ibu masuk rumah sakit (rawat inap) lakukan evaluasi terhadap his dan
pembukaan :
- Berikan kortikosteroid untuk memperbaiki kematangan paru janin
- Berikan 2 dosis betamethason 12 mg IM selang 12 jam (atau
berikan 4 dosis deksametason 5 mg IM selang 6 jam)
- Steorid tidak boleh diberikan bila ada infeksi yang jelas.
Persalinan berlanjut :
Bila tokolisis tidak berhasil, lakukan dengan upaya optimal, jangan
menyetop kontraksi uterus bila :
- Umur kehamilan lebih dari 35 minggu
- Serviks membuka lebih dari 3 cm
- Perdarahan aktif
- Janin mati dan adanya kelainan kongenital yang kemungkinan hidup
kecil ]
- Adanya khorioamnionitis
- Pre eklamsis
- Gawat janin
Monitor kemajuan persalinan memakai partograf. Hindarkan pemakaian
vakum untuk melahirkan (sebab resiko perdarahan intrakranial pada bayi
prematur cukup tinggi)
Persiapan menolong bayi prematur, asfiksia bisa memperburuk penyakit
membran hialin dan komplikasi prematur dan lain-lain.
Tapi jika dalam evaluasi, wanita tidak memenuhi kriteria untuk diagnosis
persalinan prematur, wanita dapat di pulangkan dengan beberapa instruksi
berikut :
1. Batasi aktivasi
2. Tempatkan seseorang untuk membantu mengerjakan pekerjaan
rumah tangan
3. Jangan melakukan aktifitas seksual sampai evaluasi ulang dalam 1
minggu
4. Lakukan pemeriksaan pranatal rutin dan evaluasi kembali persalinan
prematur dalam 1 minggu
5. Lanjutkan program nutrisi sebelumnya, kenali tanda dan gejala
persalinan prematur, kurangi stress dan penggunaan rokok dan alkohol.
GIZI KURANG PADA IBU HAMIL
Seorang ibu hamil perlu tambahan zat gizi rata-rata 20 mg per hari.
Sedangkan kebutuhan sebelum hamil atau pada kondisi normal rata-rata 26 mg
per hari.(umur 20-45 th).
Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah baik
pada ibu maupun janin, seperti diuraikan sebagai berikut:
1. Terhadap ibu, dapat menyebabkan anemia, perdarahan, abortus,
infeksi.
2. terhadap persalinan, dapat menyebabkan persalinan sulit,
persalinan lama, persalinan prematur, HPP
3. Terhadap janin dapat menyebabkan IUGR, IUFD, Kelainan
kongenital, BBLR.
Cara mengetahui status gizi ibu hamil:
1. memantau pertumbuhan BB selama hamil
2. pengukuran lingkar lengan atas, dikatakan KEK jika <23,5cm.
DAFTAR PUSTAKA

 Prawirohardjo, Sarwono, 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka


Sarwono Prawirohardjo.
 Liu David T.Y, 2007. Manual Persalinan Edisi 3. Jakarta : EGC.
 Manuaba I.B.G dkk. 2008. Gawat Darurat Obstetri - Ginekologi dan Obstetri
– Ginekologi Sosial Untuk Profesi Bidan. Jakarta – EGC.
 Mochtar, Rustam. 1989. Sinopsis Obstetri, Obstetri dan Fisiologi, Obstetri
Patologi. Jakarta.
 Varney, Hem. dkk. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Volume 2. Jakarta :
EGC.
 Oxorn. Harry. 1990. Ilmu Kebidanan Patologi dan Fisiologi Persalinan.
Yogyakarta : Yayasan Essentia Medica.
 www.google.co.id. KEK dalam kehamilan.
ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY. “N” HAMIL TRIMESTER III DENGAN PARTUS PREMATURUS
IMMINENS DI RSUD Dr. R. SOSODOR DJATIKOESOEMO BOJONEGORO

A. PENGKAJIAN
I. Tanggal 4 Agustus 2009 Jam 06.00 WIB
II. PENGUMPULAN DATA
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama Istri : Ny. N Nama Suami : Tn. L
Umur : 26 Tahun Umur : 28 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia Suku/Bangsa : Jawa /
Indonesia
Pendidikan : S1 Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Guru Pekerjaan : Guru
Penghasilan : Rp. 1.000.000,- Penghasilan : Rp.
1.000.000
Alamat : Ds. Sumber Tlaseh RT.1/1, Dander, Bojonegoro
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan hamil anak pertama dengan usia kehamilan 8
bulan. Ibu mengeluh perutnya terasa mules dan kenceng seperti
mau melahirkan dan ada pengeluaran lendir dan darah dari jalan
lahir tgl 3-8-2009 jam 4.30 wib setelah bangun tidur. Masuk RS tgl 3-
8-2009 jam 06.00 wib.
3. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit kronis, menularm
bawaan atau keturunan serta tidak pernah menjalani operasi.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita
penyakit kronis, menular bawaan dan tidak ada riwayat keturunan
kembar.
5. Riwayat Haid
Menarche : 17 Tahun
Siklus : Teratur 28-30 hari
Lama Haid : 10 hari
Konsistensi : Cair, warna merah segar, volume sedang
(ganti pembalut 3 x/hari)
Disfungsi Bleeding : Tidak pernah
Dismenorhoe : Ya, hari pertama haid
Fluor Albus : Ya, 2-3 hari sebelum haid, konsistensi cair,
warna putih jernih, bau khas, tidak gatal,
jumlah sedikit.
HPHT : 7-1-2009
TTP : 14-10-2009
6. Riwayat Perkawinan
Nikah :1x
Usia Menikah : 25 Tahun
Lama Menikah : 1 Tahun
7. Riwayat Kehamilan Persalinan, dan Nifas yang lalu
Usia Cara Tempat Umur
Penolon Keadaa BB
No Kehamil Partu Persalin JK Sekaran Nifas
g n Bayi Lahir
an s an g
1. Hamil - - - - - - - -
ini

8. Riwayat Kehamilan Sekarang


Trimester I : Ibu mengeluh mual muntah, mengatakan terlambat
haid 1 bulan, periksa ke bidan di PP Test
Ibu periksa 2 x mendapat vitamin B6, kalsium,
yodium dan penyuluhan tentang gizi ibu hamil
trimester I.
Trimester II : Ibu periksa ke bidan 2 x mengatakan mual muntah
mulai berkurang. Ibu merasakan gerakan janin usia
kehamilan 5 bulan
Ibu mendapat imunisasi TT1
Trimester III : Ibu periksa ke bidan 2 x, Ibu mendapatkan TTII, Tablet
Fe, Kalsium, serta penyuluhan tentang gizi trimester
III dan tanda bahaya Trimester III.
Ibu mengeluh perutnya mules seperti mau melahirkan
dan ada pengluaran lendir darah dari jalan lahir .
9. Riwayat KB
Ibu mengatakan tidak pernah memakai alat kontrasepsi jenis
apapun.
10. Pola Kebiasaan Sehari-hari
Jenis Selama di rumah Selama di rumah sakit
Nutrisi Makan 3x/hari, porsi sedang Makan 3x/hari, porsi sedang
terdiri dari nasi, lauk, sayur terdiri dari nasi, lauk, sayur,
minum 5-6 gelas /hari buah. Minum 7-8 gelas /hari
Eliminasi BAB : 1 x/hari BAB : 1 x/hari
BAK : 4-5 x/hari BAK : 6 x/hari
Istirahat Tidur Siang : + 1 Jam Tidur Siang : + 2 Jam
Tidur Malam : + 8 Jam Tidur Malam : + 8 Jam
Kebersihan Mandi, gosok gigi 2 x/hari Mandi, gosok gigi 2 x/hari
ganti pakaian dan celana ganti pakaian dan celana
dalam setiap habis mandi, dalam setiap selesai mandi,
keramas 3 keramas 3
x/minggu x/minggu
Aktivitas Menyapu, memasak, Menyapu, memasak,
mencuci baju, mengajar mencuci
Kebiasaan Ibu tidak merokok, tidak Ibu tidak merokok, tidak
minum-minuman yang minum-minuman yang
mengandung alkohol dan mengandung alkohol dan
tidak ketergantungan obat tidak ketergantungan obat
Seksualitas 2 x seminggu 1 x seminggu
Rekreasi Menonton TV Menonton TV
11. Keadaan Psikososial
Ibu mengatakan senang dengan kehamilannya. Ibu berharap
anaknya sehat. Tapi ibu merasa cemas karena perutnya terasa
mules seperti akan melahirkan.
12. Latar Belakang Sosial Budaya
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada budaya pantang
makanan dalam keluarga ada budaya selamatan 7 bulanan
(Tingkepan)
13. Data Spiritual
Ibu menjalankan ibadah sholat 5 waktu dan selalu berdo’a untuk
kesehatan dan keselamatan bayinya.
14. Pengetahuan
Ibu mengatakan sudah mengetahui cara perawatan payudara dan
tanda persalinan dari bidan.

B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TB / BB : 148 cm / 39 kg
Lila : 18 cm
Tanda-Tanda Vital :
TB : 110 / 70 mmHg
N : 88 x/menit
S : 36,5 0C
Rr : 22 x/menit
2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
Rambut : Hitam, bersih tidak mudah rontok
Kepala : Bersih, tidak berketombe, tidak tampak benjolan
Muka : Pucat, Tidak oedema, tidak ada cloasma gravidarum,
Mata : Simetris, sklera tidak ikterus, konjungtiva merah muda.
Telinga : Bersih, tidak ada serumen, pendengaran baik
Hidung : Bersih tidak ada sekret, tidak ada polip
Mulut : Bersih, tidak ada caries dentis, tidak ada stomatitis.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
Dada : Payudara simetris, puting susu menonjol, hypermentasi
areola dan papila mammae
Perut : Membesar kearah bujur sesuai usia kehamilan, ada linea
nigra, tidak ada striae gravidarum, tidak ada luka bekas
operasi
Vulva : Terdapat pengeluaran lendir dan darah sedikit.
Anus : Tidak haemoroid
Ekstremitas : Tidak oedema, tidak ada varises
b. Palpasi
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis
Perut :
Leopold I : TFU 3 jari di atas pusat (21 cm)
Bagian fundus teraba bulat, lunak dan kurang melenting
(bokong)
Leopold II : Bagian perut ibu sebelah kanan teraba panjang keras
seperti papan (punggung)
Bagian perut ibu sebelah kiri teraba bagian-bagian kecil
(ekstremitas)
Leopold III : Diatas sympisis teraba bulat, keras dan melenting
(kepala)
Leopold IV : Bagian terbawah janin belum masuk PAP U
His : 2 x dalam 10 menit lamanya 30 detik
Ekstremitas : Kedua ekstremitas tidak oedema.
c. Auskultasi
Djj 136 x/menit terdengar jelas disebelah kiri linea nigra 2 jari bawah
pusat

Djj 136 x/menit

d. Perkusi
Reflek patella kanan kiri /
e. Pemeriksaan Panggul Luar
Distansia spinarum :22 cm
Distansia cristarum :24 cm
Konjugata externa :18 cm
Lingkaran panggul luar :79 cm
f. Pemeriksaan Dalam
Tidak di kaji
g. Pemeriksaan Laboratorium
Hb : 10,5 gr%
Protein urin : Tidak di kaji
Reduksi : Tidak di kaji
h. Kesimpulan
- Ibu hamil dg partus prematurus imminens
- GI P0000
- Usia kehamilan 28-30 minggu
- Janin hidup
- Kehamilan tunggal
- Intra uterine
- Letkep U puki
- Kesan panggul luar normal
- Keadan umum ibu baik
III. IDENTIFIKASI MASALAH
Dx : GI P0000 usia kehamilan 28-30 minggu dengan partus prematurus
imminens
Ds : Ibu mengatakan hamil anak pertama usia kehamilan 8 bulan
mengeluh perut mules / kenceng seperti mau melahirkan dan
menegeluarkan lendir dan darah
HPHT : 7-1-2009
Do : Pemeriksaan umum
TB / BB : 148 cm / 36 kg S : 36,50c
Lila : 18 cm Rr : 22 x/menit
TD : 110/70 mmHg Hb : 10,5 gr%
N : 88 x/menit
 Inspeksi
Dada : Payudara membesar simetris, terdapat hiperpigmentasi
areola dan papila mammae, puting susu menonjol.
 Palpasi
TFU 3 jari di atas pusat (21 cm) letkep U puka
His : 2 x dalam 10 lamanya 30 detik
 Auskultasi
Djj 136 x/menit
TTP : 14-10-2009
Masalah: KEK
Ds : badan ibu kurus
Do : LILA = 18 cm
IV. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
- Partus Prematurus
- Bayi Asfiksia
- BBLR
V. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Kolaborasi dengan dokter untuk penundaan kelairan dan penanganannya

VI. INTERVENSI
Dx: Ibu hamil G1P000 usia kehamilan 28-30 minggu dengan partus
prematurus imminens
1. Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan
Rasional : Agar ibu tahu kehamilannya dan kondisi janinnya
2. Lakukan evaluasi trhadap His dan Denyut jantung janin.
Rasional : Agar mengetahui kemajuan persalinan dan keadaan janin
3. Lakukan kolaborasi dengan dokter tentang apa yang harus
dilakukan
Rasional : Agar mengetahui tindakan selanjutnya
4. Lakukan hasil kolaborasi dari dokter
Rasional : Agar ibu mendapatkan penanganan dengan segera
5. Menganjurkan ibu tirah baring
Rasional : Agar ibu merasa nyaman setelah mendapat penanganan
Masalah : KEK
1. menjelaskan pada ibu tentang KEK yang di alami
Rasional : untuk menambah pengetahuan ibu
2. memberikan ibu diet nasi biasa dengan Tinggi Kalori dan Tinggi
Protein
Rasional : untuk memerbaiki gizi ibu.

VII. IMPLEMENTASI
Tanggal : 4 Agustus 2009 Jam : 06.30 WIB
Dx: ibu hamil G1P0000 dengan partus prematusur imminens
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa kemungkinan
kehamilannya masih bisa dipertahankan dan tidak perlu khawatir karena
akan ditangani
2. Melakukan evaluasi terhadap His dan denyut jantung janin dengan
menghitung frekuensi His dalam 10 menit dan lamanya dalam lembar
observasi untuk memantau kemajuan persalinan dan DJJ tiap 4 jam
3. Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk mendapatkan
penanganan lebih lanjut. Melakukan hasil kolaborasi dari dokter dengan
memberikan:
 infus RL dengan drip nairet 1 ampul 16 tetes per menit untuk
tokolitik dilanjutkan
 Kemudian berikan4 dosis dexa methason 5 mg IM selang 6
jam di lanjutkan.
 Berikan asm mefenamat 3 x 500 mg dilanjutkan
4. Menganjurkan ibu tirah baring setelah selesai mendapat
penanganan agar ibu merasa nyaman.

Masalah: KEK

1. menjelaskan pada ibu mengenai KEK yang di alami.


LILA =18cm.
Artinya ibu mengalami kekurangan energi kronik sehingga ibu dapat
mengalami hal-hal yang tidak diinginkan.
 Terhadap ibu dapat menyebabkan anemia, perdarahan,
abortus, infeksi.
 Terhadap persalinan dapat menyebabkan persalinan sulit,
persalinan lama, persalinan prematur, perdarahan pasca
persalinan.

2. Memberikan ibu diet nasi biasa dengan tinggi kalori dan tinggi protein.
 Contoh sumber kalori : daging, susu, beras, jagung, dll.
 Contoh sumber protein : telur,kacang panjang, bayam, dll.
VIII. EVALUASI
Tanggal 4 Agustus 2009 Jam : 07.00 WIB
Dx: ibu hamil G1P000 usia kehamilan 28-30 minggu dengan partus
prematurus imminens
1. Ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan dan tidak cemas lagi
2. Hasil evaluasi HIS : 2 x dalam 10 menit lamanya 30 detik
Djj: 136 x/menit
3. Mendapatkan intruksi dari dokter untuk melaksanakan penanganan
selanjutnya. Diberikan tokolitik dan 4 dosis dexa methason, dan asam
mefenamat.
4. Ibu istirahat di tempat tidur setelah selesai penanganan

Masalah: KEK
1. ibu mengerti tentang KEK yang dialami
2. ibu mau meningkatkan nutrisinya.

Anda mungkin juga menyukai