REMAJA.
===============================================================
Haid merupakan proses alami yang dialami remaja putri. Penyebab nyeri haid bermacam-macam,
dipengaruhi oleh faktor fisik dan psikis seperti stress, shock, penyempitan pembuluh darah,
penyakit yang menahun, kurang darah, kondisi tubuh yang menurun serta adanya pengaruh
hormon, kelainan atau penyakit seperti penyakit infeksi rahim, adanya kista/polip, tumor
kandungan, kelainan kedudukan rahim yang menetap. Remaja putri diharapkan mampu
melakukan tindakan pencegahan atau sedini mungkin mampu melakukan tindakan pengobatan
bila mengalami permasalahan dengan sistem, proses dan fungsi alat reproduksi sehingga remaja
putri tidak mengalami rasa bersalah, kebingungan dan stress pada saat mengalami nyeri haid.
Remaja putri hendaknya juga mengetahui tentang haid sedini mungkin sebelum remaja
mengalaminya, agar remaja dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan reproduksi secara
sehat dan bertanggung jawab.
Alternatif pengobatan nyeri haid yang dapat dilakukan oleh remaja putri di rumah tanpa harus
meminum obat adalah penggunaan terapi modalitas (modality therapies) seperti thermal therapy
(kompres hangat), relaksasi progresif, imagery guidance. Penggunaan terapi modalitas biasanya
dilengkapi dengan penggunaan terapi komplementer (complementary therapies) / terapi
pelengkap seperti senam haid, yoga, meditasi. Penggunaan terapi modalitas dan terapi
komplementer merupakan cara sehat bagi remaja putri dalam merawat kesehatan reproduksinya,
karena penggunaan obat-obatan yang secara bebas dibeli di warung tanpa resep, akan
berdampak negatif terhadap kesehatan tubuh remaja. Penggunaan terapi modalitas dan
komplementer di rumah, dapat meningkatkan kemampuan remaja putri dan keluarga secara
mandiri dengan mengenal perawatan organ reproduksi secara sehat.
Prinsip pengalihan rasa nyeri menggunakan distraksi dan relaksasi. Distraksi menggambarkan
pengalihan perhatian klien dan persepsi nyeri dengan tehnik mengurangi stimulus yang
menggangggu seperti suara bising, cahaya terang. Tehnik distraksi dapat dilakukan dengan cara
visual distraksi (membaca dan menonton televisi, menonton pertandingan, imagery guided),
auditory distraksi (mendengarkan musik, humor), taktil distraksi (pemijatan, nafas lambat),
intelektual distraksi (menulis cerita, bermain, menyusun puzzle).
Tehnik relaksasi biasanya merupakan kombinasi dari lingkungan yang tenang, posisi yang
nyaman, perilaku pasif, konsentrasi terhadap kata-kata atau suara, pengaturan nafas. Relaksasi
dapat menurunkan ketegangan dan stress. Tehnik relaksasi memberikan keuntungan bagi remaja
putri untuk menghadapi keletihan dan tidur dengan nyenyak sehingga meningkatkan energi,
meningkatkan fleksibilitas dan mood remaja, membuat perubahan fisiologis dengan menurunkan
ketegangan otot serta meningkatkan aliran darah.
Terapi modalitas merupakan terapi yang dilakukan perawat secara mandiri sebagai alternatif
pengobatan yang dapat dilakukan klien dan keluarga dalam hal pengobatan dan sudah dibuktikan
secara riset dampaknya terhadap kesehatan klien. Sedangkan terapi komplementer merupakan
terapi alternatif yang dipakai oleh tenaga praktisi lainnya dalam pengobatan sebagai terapi
pelengkap tindakan perawat.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Achjar (2007), didapatkan bahwa terapi
komplementer seperti yoga dan meditasi sangat efektif terhadap penurunan intensitas nyeri haid
pada remaja putri, seperti tabel 1 berikut:
Tabel 1 : Analisis perbedaan penurunan nyeri haid sebelum dan sesudah diberikan terapi
No
Kelompok
Variabel
PRE
POST
p value
Mean
Sd
Mean
Sd
1,95
0,835
1,34
0,765
0,000*
Denyut nadi
85,40
10,628
85,23
10,886
0,794
Lama nyeri
3,70
3,11
4,01
9,189
0,794
Intensitas nyeri
1,88
1,117
1,45
0,769
0,000*
Denyut nadi
74,12
9,80
74,88
10,531
0,548
Lama nyeri
2,11
0,726
1,38
0,489
0,000*
Berdasarkan tabel 1 di atas, didapatkan perbedaan yang bermakna terhadap penurunan intensitas
nyeri haid (p value = 0,000) dan lamanya nyeri haid setelah dilakukan terapi komplementer yoga.
Terdapat perbedaan yang bermakna terhadap penurunan intensitas nyeri haid setelah dilakukan
meditasi dengan p value= 0,000.
Terapi kompres hangat merupakan terapi kompres yang dilakukan untuk memberikan rasa hangat
pada remaja putri dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan rasa hangat pada
bagian perut saat haid. Kompres hangat dilakukan dengan cara memasukkan air hangat kedalam
botol atau buli-buli dan diletakkan di bagian perut dengan menggunakan kain pengalas sampai
kondisi nyeri berkurang. Bila air dalam botol dingin, ganti dengan air hangat yang baru. Lakukan
secara berulang sesuai dengan kebutuhan dan sampai kondisi yang diinginkan telah tercapai.
Kompres hangat ditujukan agar memperlancar sirkulasi darah, mengurangi rasa sakit,
memperlancar pengeluaran cairan, merangsang peristaltik usus dan memberikan rasa nyaman
klien.
Merupakan cara efektif untuk mengistirahatkan otot-otot melalui suatu cara yang tepat, diikuti
dengan relaksasi mental dan fikiran. Lakukan sambil berbaring, gunakan ruangan yang tenang
dan bebas dari gangguan, kenakan pakaian yang longgar dan nyaman. Latihan ini dapat dilakukan
dengan membaca seluruh langkah berikut beberapa kali dengan menghafalkan, lalu melakukan
latihan ini sendiri tanpa bantuan orang lain. Latihan dapat juga dilakukan dengan meminta teman
untuk membacakan instruksinya atau rekam suara sendiri. Tindakan relaksasi progresif sebagai
berikut:
a. Tarik nafas, arahkan nafas ke ujung kaki dan relaksasikan bagian tersebut. Arahkan nafas ke
telapak kaki dan tumit dan relaksasikan bagian tersebut, kemudian hembuskan.
b. Tarik nafas, arahkan nafas ke otot kaki bagian bawah dari tumit ke lutut dan relaksasikan.
Pertama kaki kiri kemudian kaki kanan. Hembuskan nafas, rasakan relaksasi dari ujung kaki ke
atas.
c. Tarik nafas, arahkan nafas ke bokong dan panggul kemudian relaksasikan. Hembuskan nafas.
d. Tarik nafas arahkan ke perut dan otot pinggang, relaksasikan dan hembuskan.
e. Tarik nafas arahkan ke dada dan otot punggung, relaksasikan dan hembuskan nafas.
f. Tarik nafas arahkan ke bahu, tangan dan ujung jari, relaksasikan dan hembuskan nafas.
g. Tarik nafas arahkan ke otot dahi, pipi, alis dan rahang. Biarkan rahang turun, rasakan
kenyamanan saat otot tersebut relaksasi. Biarkan perasaan relaksasi ini menyebar ke otot leher,
tenggorokan dan lidah, hembuskan nafas.
3. Imagery guided
Merupakan kegiatan yang menggunakan imajinasi untuk menciptakan gambaran mental yang
serealistik mungkin dari keadaan atau perilaku baru yang ingin kita bentuk. Secara berkala
kegiatan difokuskan pada perhatian tentang gambaran mental tersebut, sehingga diharapkan
akhirnya dapat menjadi kenyataan. Sebaiknya dilakukan di pagi hari dan hari yang sama (bila
dilakukan sesaat setelah bangun tidur pagi hari, akan mengangkat semangat sepanjang hari).
Sebaiknya dilakukan 2 kali sehari, selama 5-15 menit. Dilakukan dengan posisi duduk tegak dan
usahakan posisi yang nyaman, boleh dilakukan dengan posisi duduk di lantai dengan punggung
bersandar pada dinding atau duduk di kursi dengan kaki di lantai dan kedua tangan diletakkan di
paha atau di lutut. Rilekskan tubuh dan fikiran sedalam mungkin sehingga fokus perhatian dapat
dilakukan secara penuh tertuju pada gambaran mental yang ingin diciptakan.
Tuliskan semua kekhawatiran, kemelut atau masalah yang dikhawatirkan dapat mendistraksi
meditasi yang dilakukan dan berjanji pada diri sendiri bahwa masalah yang ada akan diselesaikan.
Tarik nafas perlahan dan dalam selama 5 hitungan (mulut ditutup) dan hembuskan perlahan
selama 5 hitungan (mulut seperti mencucu), dengan ritme hitungan yang sama. Tutup mata,
visualisasikan dan bayangkan sebuah tempat yang penuh kedamaian. Pusatkan visualisasi pada
tempat yang teduh dimana anda merasa aman dan tenang. Jika gangguan memasuki fikiran,
ingatkan bahwa anda akan menghadapi dan menanganinya setelah ini. Suatu pantai yang tenang
adalah salah satu tujuan mental yang ideal bagi kebanyakan orang, bayangkan diri anda
beristirahat di pasir pantai, rasakan matahari pada kulit, sang ombak menghempas pantai, suara
burung camar dan kapal layar yang samara-samar di kejauhan. Bayangkan tempat mana saja yang
paling indah, yang paling damai dan membawa ketenangan bagi anda. Imagery guided dapat
dilakukan dengan melihat gambar yang paling disukai seperti lukisan mawar, lukisan
pemandangan untuk menciptakan imajinasi.
KOMANG AYU HENNY ACHJAR di 18.33
1 komentar:
Balas
‹
›
Beranda
Lihat versi web
Mengenai Saya
KOMANG AYU HENNY ACHJAR
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.
MAKALAH
TERAPI KOMPLEMENTER PADA KASUS FRAKTUR
Oleh:
NI WAYAN ADI ANTARI
C2118028
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang
membahas tentang “ Terapi Komplementer Pada Kasus Fraktur” tepat pada
waktunya.
Makalah ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi pembaca dan
dapat digunakansebagai salah satu pedoman dalam proses pembelajaran.
Saya menyadari bahwa makalah ini banyak terdapat kekurangan sehingga saya
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun. Terima
kasih
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
Tujuan……………………………………………………………………...5
BAB II : PEMBAHASAN
Kesimpulan ………………………………………………………………….…28
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan dalam ilmu pengetahuan dan pengobatan telah memberikan
pengetahuan dan teknologi untuk berhasil mengubah perjalanan banyak penyakit.
Meskipun pengobatan alopatik (pengobatan tradisional Eropa) telah berhasil, tetapi
masih banyak kondisi seperti arthritis, nyeri punggung kronis, masalah
gastrointestinal, alergi, sakit kepala, dan insomnia yang sulit diobati, dan banyak
klien menggali metode alternatif untuk mengurangi gejala sakit kepala. Peneliti
memperkirakan bahwa lebih dari 75% klien mencari perawatan dari praktisi
pelayanan primer untuk mengatasi stres, nyeri dan kondisi kesehatan dimana tidak
diketahui penyebab dan obatnya (Rakel dan Faas, 2006).
Menurut data di Amerika Serikat pada tahun awal 1990-an, sepertiga dari 1.530
orang yang disurvei, menggunakan terapi tersebut. Dalam penelitian lebih lanjut dari
tahun 1990 sampai 1997, ternyata respondennya bertambah dari 34% menjadi 42%.
Dari survei tersebut ditemukan sebagian besar mereka yang menggunakan terapi ini
adalah orang-orang dengan taraf pendidikan yang tinggi dan penghasilan yang
cukup serta usia berkisar antara 25-49 tahun . Hal yang menarik dari penelitian ini
bahwa pasien-pasien yang mencari terapi pelengkap dan alternatif adalah mereka
yang menderita nyeri pinggang belakang (35,9% tahun 1990; 47,6% tahun 1997,
arthritis (17,5%; 26,7%) dan nyeri muskuloskeletal (22,3%; 23,6%) Hal ini sebanding
dengan penelitian yang dilakukan di beberapa negara lain seperti Australia,
Canada,Inggris dan Belanda(Perry, Potter, 2009).
B. Rumusan Masalah
Apa pengertian dari terapi komplementer?
Bagaimana legal etik terpi komplementer dalam keperawatan
Apa saja jenis – jenis terapi komplementer pada kasus fraktur?
Evidence based nusing practice pada kasus fraktur
5
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu mengerti tentang “Konsep Complementary dan Alternatif
Terapi”.
Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu memahami tentang pengertian Konsep Complementary
Dan Alternatif Terapi.
Mahasiswa mampu memahami tentang tipe terapi alternatif dan
komplementer.
Mahasiswa mampu memahami tentang jenis-jenis terapi alternatif yang dapat
diakses keperawatan.
Mahasiswa mampu memahami tentang terapi latihan spesifik.
Mahasiswa mampu memahami legal etik terapi komplementer dalam
keperawatan
Mahasiswa mampu memahami jenis – jenis terapi komplementer pada kasus
fraktur
Mahasiswa mampu memahami evidence based nursing practice pada kasus
fraktur
Metode Penulisan
Metode Metode penulisan yang digunakan dalam penyusunan makalah ini
adalah menggunakan metode kepustakaan. Dalam metode ini para penyusun
membaca buku-buku yang berhubungan dengan makalah ini.
6
BAB II
PEMBAHASAN
dengan baik adalah gingko biloba, susu dari tanaman liar, dan
bilberry.
Obat-obatan tradisional herbal China : lebih dari 50.000 jenis
tanaman obat, banyak yang telah diteliti secara luas. Herbal
dipertimbangkan sebagai tulang belakang pengobatan.
Herbal Ayur veda : sistem herbal tradisional Hindu yang telah
digunakan lebih dari 2000 tahun.
Manipulasi dan metode didasari tubuh-didasari pada manipulasi dan/ atau
pergerakan dari satu atau lebih bagian tubuh
Akupresur : teknik terapeitik mempergunakanj tekanan digital
dalam cara tertentu pada titik yang dibuat pada tubuh untuk
mengurangi rasa nyeri, menghasilkan analgesia, atau
mengatur fungsi tubuh.
Pengobatan kiropraktik : sistem terapi yang melibatkan manipulasi
kolumna spinalis dan memasukan fisioterapi dan terapi diet.
Metode Feldenkrais : terapi alternatif yang didasarkan pada citra
tubuh yang baik melalui perbaikan pergerakan tubuh. Teknik
ini mengintegrasikan pemahaman fisika tentang pola
pergerakan tubuh dengan kewaspadaan seseorang dalam
mempelajari gerak, sikap, dan interaksi.
Tai Chi : teknik yang menggabungkan pernapasan, gerakan, dan
meditasi untuk membersihkan, memperkuat, dan sirkulasi
energi dan darah kehidupan yang penting. Terapi merangsang
sistem imun dan mempertahankan keseimbangan internal dan
eksternal.
10
Kegelisahan
Harga diri rendah atau menyalahkan diri
Depresi ringan
Gangguan tidur
Meskipun meditasi telah menunjukan perbaikan dalam bebragai
penyakit psikologis, meditasi merupakan kontraindikasi bagi
beberapa individu. Sebagai contoh, individu yang memiliki ketakutan
akan kehilangan kontrol dapat menerima meditasi sebagai bentuk
pengontrolan pikiran dan mungkin menolak untuk mempelajari teknik
tersebut.
c. Imajinasi
Imajinasi atau teknik visualisasi yang menggunakan kesadaran
pikiran untuk menciptakan gambaran mental agar menstimulasi
perubahan fisik dalam tubuh, memperbaiki kesejahteraan, dan
meningkatkan kesadaran diri. Biasanya imajinasi dikombinasi
dengan beberapa bentuk latihan relaksasi yang memfasilitasi efek
dari teknik relaksasi. Imajinasi bersifat ditujukan pada diri, di mana
individu menciptakan gambaran mental dirinya sendiri, atau bersifat
terbimbing, dimana selama seorang praktisi memimpin individu
melalui skenario tertentu.
Imajinasikan sering menimbulkan respons psikofisiologis yang kuat
seperti perubahan dalam fungsi imun (Fontaine, 2005). Banyak
teknik imajinasi melibatkan imajinasi visual, tapi mereka juga
melibatkan indera pendengaran, proprioseptif, pengecap, dan
penciuman. Visualisasi kreatif adalah satu bentuk imajinasi yang
ditujukan pada diri yang didasari pada prinsip hubungan tubuh-
pikiran. Imajinasi memiliki aplikasi pada sejumlah populasi klien.
Imajinasi telah digunakan untuk visualisasi sel kanker yang telah
15
KOMPONEN
(Melnyk & Fineout-Overholt, 2011) Evidence Based Clinical Decision Making
BUKTI Eksternal
Hasil penelitian, teoriteori yang lahir dari penelitian, pendapat dari ahli, hasil
dari diskusi panel para ahli
Bukti Internal
Penilaian klinis
Memberikan manfaat terbaik untuk kondisi pasien saat itu dan meminimalkan
pembiayaan
MANFAAT
MANFAAT EBP (Trinder & Reynolds, 2006)
Menjadi jembatan antara penelitian dan praktik
Mengeliminasi penelitian dengan kualitas penelitian yang buruk
Mencegah terjadinya informasi yang overload terkait hasilhasil penelitian
Mengeliminasi budaya “practice which is not evidence based”
24
LANGKAH-LANGKAH EBP
Memasukkan EBP dalam visi, misi, dan promosi yang dilakukan oleh
institusi kesehatan
Cari kata-kata lain yang mempunyai makna sama seperti kata-kata yang ada
di PICO/PICOT Setiap jenis pertanyaan mempunyai hierarchy of
evidence yang berbeda
Database:
Pubmed
CINAHL
Ovid-medline
Chochrane Databases
Jika hasil tidak sesuai dengan artikel-artikel yang ada Apakah treatment
dilaksanakan sesuai dengan SOP di artikel; apakah pasien kita mirip
dengan sample penelitian dalam artikel tersebut?
g. Menyebarluaskan hasil dari EBP
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Terapi non-konvensional merupakan salah satu dari terapi medis alternatif atau
komplementer. Terapi komplementer (complementary therapies) adalah semua
terapi yang digunakan sebagai tambahan untuk terapi konvensional yang
direkomendasikan oleh penyelenggaraan pelayanan kesehatan individu (Perry,
Potter, 2009). Definisi CAM yang disepakati adalah suatu bentuk penyembuhan yang
bersumber pada berbagai sistim, modalitas dan praktek kesehatan, yang didukung
oleh teori dan kepercayaan. Termasuk didalamnya latihan atau usaha untuk
menyembuhkan diri sendiri. CAM digunakan untuk mencegah dan menyembuhkan
penyakit atau juga untuk meningkatkan taraf kesehatan.
Terapi alternatif adalah terapi di luar terapi konvensional. Sementara komplementer
berarti pelengkap bagi terapi konvensional yang ada dan telah terbukti
bermanfaat.Terapi alternatif (alternative therapies) meliputi intervensi yang sama
dengan terapi komplementer, tetapi sering kali menjadi pengobatan primer yang
mengganti pelayanan medis alopatik. Kedua terapi alternatif dan komplementer
bervariasi derajatnya di mana mereka cocok dengan pengobatan alopatik.
29
DAFTAR PUSTAKA