Anda di halaman 1dari 33

PEMAHAMAN DAN IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA PADA

MAHASISWA KELAS REGULER C 2018 UNIVERSITAS NEGERI MEDAN,


FAKULTAS ILMU SOSIAL, JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN

Rekayas Ide dan Hasil Mini Riset

Disusun untuk memenuhi Tugas mata kuliah Filsafat Pancasila pada jurusan Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

Dosen Pengampu : Ramsul Nababan, S.H., M.H

Disusun oleh

Kelompok 2

(Reguler C 2016)

Nama Kelompok :

Rulianto P Hutabarat [3162111014]

Hosea Sitepu [3161111008]

Vindi Tri Ananda [3161111047]

Yunita Sari Purba [3161111050]

Yoshua Halomoan Pandiangan [3163111043]

JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019

1
HALAMAN PERNYATAAN

Kami kelompok dua kelas reguler c jurusan pendidikan pancasila dan kewarganegaraan yang
bertanda tangan di bawah ini:

Rulianto P Hutabarat [3162111014]

Hosea Sitepu [3161111008]

Vindi Tri Ananda [3161111047]

Yunita Sari Purba [3161111050]

Yoshua Halomoan Pandiangan [3163111043]

Judul Hasil Riset Mini : Pemahaman Implementasi nilai-nilai pancasila pada Mahasiswa kelas
Reguler C 2018 Universitas Negeri Medan, Fakultas Ilmu Sosial, Jurusan PPKn.

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah Rekayasa Ide dan makalah riset mini
ini benar-benar kami kerjakan berkelompok, riset mini ini bukan merupakan hasil plagiarisme,
pencurian karya milik orang lain, hasil kerja orang lain untuk kepentingan kelompok kami
karena hubungan material maupun non-material, ataupun segala kemungkinan lain yang pada
hakikatnya bukan merupakan proposal riset mini kami secara orisinalitas.

Apabila di kemudian hari makalah rekayasa ide dan makalah riset mini ini di temukan
ketidaksesuaian antara fakta dengan kenyataan ini. Maka, kami kelompok dua kelas reguler c
jurusan pendidikan pancasila dan kewarganegaraan tahun 2016 bersedia diproses oleh dosen
pengampu sesuai dengan sanksi yang berlaku.

Pernyataan ini kami buat dalam keadaan sadar dan tidak ada paksaan maupun tekanan
dari siapapun.

Medan,19 April 2019

Kelompok 2

2
LEMBAR PENGESAHAN

Rekayasa Ide dan Mini Riset

Telah disetujui oleh:

Dosen pengampu

Ramsul Nababan, S.H., M.H

Nip: 19711102 200212 1002

3
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kita panjatkan Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkatnya
yang telah diberikannya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dan dapat berjalan dengan
lancar sesuai dengan apa yg telah diinginkan. Tujuan atau maksud penulis dalam melakukan
makalah ini yaitu agar kita lebih memahami bagaimana implementasi nilai-nilai Pancasila pada
mahasiswa kelas regular C 2018 PPKn.

Maka dengan hal itu berhasilnya makalah kami ini pun tidak terlepas dari bantuan dan
dorongan atau pun didikan yang ditelah diberikan kepada kami sehingga kami mengucapkan
terimakasih yang sangat banyak kepada Ramsul Nababan,SH.,MH selaku dosen pengampu kami
dan juga kami mengucapkan banyak terimakasih kepada teman dan orangtua yang selalu
memberikan support dan dorongan kepada kami dalam membuat makalah tersebut.

Maka dengan demikian penulis berharap makalah ini semoga sangat bermanfaat kepada
kita dan semoga memberikan Pengetahuan yang banyak kepada kita dalam memahami
bagaimana implementasi nilai-nilai Pancasila pada mahasiswa kelas regular C 2018 PPKn

Penulis pun menyadari begitu banyak kekurangan dari makalah kami ini sehingga kami
pun sangat berharap mendapatkan kritik dan saran terhadap pembaca agar kedepannya kami
dapat melakukan makalah yang lebih baik lagi .

Medan, 19 April 2019

Kelompok 2

4
ABSTRAK

Pancasila merupakan pandangan hidup, dasar negara, dan pemersatu bangsa Indonesiayang majemuk.
Mengapa begitu besar pengaruh Pancasila terhadap bangsa dan negaraIndonesia? Kondisi ini dapat terjadi karena
perjalanan sejarah dan kompleksitas keberadaanbangsa Indonesia seperti keragaman suku, agama, bahasa daerah,
pulau, adat istiadat, kebiasaanbudaya, serta warna kulit jauh berbeda satu sama lain tetapi mutlak harus
dipersatukan. Pancasila, dalam konteks masyarakat bangsa yang plural dan dengan wilayah yang luas,harus
dijabarkan untuk menjadi ideologi kebangsaan yang menjadi kerangka berpikir (the mainof idea), kerangka
bertindak (the main of action), dan dasar hukum (basic law) bagi segenap elemen bangsa. Adapun pedoman
Umum Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Bernegara ini dimaksudkan agar konsep, prinsip dan nilai yang
terkandung dalam Pancasila dapat diaktualisasikan oleh setiap warganegara terutama dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara. Pedoman Umum ini dapat dipakai sebagai acuan pemerintah dalam merumuskan berbagai
kebijakan publik, agar tujuan implementasi Pancasila dalam segenap bidang kehidupan masyarakat berbangsa dan
bernegara dapat secarabertahap terwujud sehingga masyarakat, bangsa dan negara dapat mewujudkan tujuan
nasionalyang diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945.

Kata Kunci : Implementasi Nilai- Nilai Pancasila dalam Pemerintahan dan Masyarakat

5
DAFTAR ISI

Judul ....................................................................................................................................... 1
Pernyataan Orisinalitas .......................................................................................................... 2
Lembar Pengesahan ............................................................................................................... 3
Kata Pengantar ....................................................................................................................... 4
Abstrak ................................................................................................................................... 5
Daftar Isi ................................................................................................................................ 6

Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................................ 7
B. Identifikasi Masalah ................................................................................................... 8
C. Pembatasan Masalah .................................................................................................. 8
D. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 8
E. Tujuan Penelitian ....................................................................................................... 8
F. Manfaat Penelitian ..................................................................................................... 8

Bab II Kajian Pustaka


A. Kerangka Teori .......................................................................................................... 9
1. Pengertian Pancasila. ........................................................................................... 9
2. Fungsi Pancasila Sebagai Dasar Negara. ............................................................. 10
3. Nilai-Nilai Pancasila. ........................................................................................... 12
4. Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Masyarakat. ..................................... 13
5. Implementasi Nilai Pancasila Dalam Pemerintahan. ........................................... 16
6. Upaya Implementasi Nilai Pancasila Dalam Aspek Kehidupan. ......................... 18

B. Kerangka Berpikir ...................................................................................................... 21

Bab III Metode Penelitian


A. Lokasi dan Waktu Penelitian .....................................................................................22
B. Populasi dan Sampel ..................................................................................................22
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............................................................23
D. Kisi-Kisi Penelitian. ...................................................................................................24
E. Teknik Pengumpulan Data. ........................................................................................30
F. Teknik Analisis Data. ................................................................................................30
Bab IV Hasil Penelitian .........................................................................................................31
Bab V Penutub .......................................................................................................................50
Daftar Pustaka ............................................................................................................51

6
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara hukum yang memiliki landasan dalam penyelenggaraan


negara dan masyarakat. Landasan sebagai dasar negara dan sumber-sumber nilai dalam segala
kehidupan berbangsa dan bernegara. Indonesia mengenal Pancasila sebagai dasar negara dan
sumber dari segala sumber hukum yang memiliki kedudukan tertinggi. Pancasila merupakan
dasar dari norma-norma yang tidak boleh dilanggar. Pancasila yang begitu agung tidak boleh
dikesampingkan dalam segala perjalanan penyelenggaraan negara dan masyarakat Namun pada
kenyataannya, Pancasila yang merupakan dasar dan ideologi negara dan merupakan kesepakatan
politik para founding father mulai banyak yang mengabaikan nilai- nilai yang terkandung di
dalamnya. Dalam perjalanan panjang kehidupan berbangsa dan bernegara, Pancasila sering
mengalami berbagai permasalah dalam aktualisasi nilai-nilainya.
Permasalahan pengamalan Pancasila tersebut bisa berupa penambahan,pengurangan, dan
penyimpangan dari makna yang seharusnya. Penyimpangan berupa penyelewengan isi Undang-
Undang yang dirasa tidak sesuai dengan Nilai-Nilai Pancasila. Maka dari itu, perlu adanya
pemahaman dan penerapan kembali nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bernegara, terutama
oleh penyelenggara negara. Peraturan yang dibuat olah para penyelenggara negara diharapkan
dapat kembali sejalan dengan nilai-nilai Pancasila, sehingga Dasar Negara tetap menjadi
landasan hukum yang praktis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dengan demikian pada mini riset yang akan kami lakukan bertujuan untuk meneliti bagaimana
sebenarnya pemahaman masyarakat dan pemerintah dalam memahami nilai-nilai yang
terkandung dalam pancasila. Apakah kemungkinan masyarakat dan pemerintah benar-benar tidak
memahami nilai-nilai pancasila tersebut ? atau apakah kemungkinan masyarakat dan pemerintah
sudah memahami nlilai-nilai pancasila namun tidak dijalanin sebagaimana mestinya ? Hal itulah
yang menjadi alasan kami mengapa kami ingin meneliti pemahaman implementasi nilai-nilai
pancasila pada Mahasiswa kelas Reguler C 2018 Universitas Negeri Medan, Fakultas Ilmu
Sosial, Jurusan PPKn.

7
B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang diatas kami mengidentifikasikan masalah mengenai tingkat


Pemahaman imlementasi nilai-nilai pancasila pada Mahasiswa kelas Reguler C 2018 Universitas
Negeri Medan, Fakultas Ilmu Sosial, Jurusan PPKn sehingga kita dapat mengamati dengan jelas
bagaimana Mahasiswa kelas Reguler C 2018 Universitas Negeri Medan, Fakultas Ilmu Sosial,
Jurusan PPKn memahami nilai-nilai pancasila tersebut.

C. Pembatasan Masalah

Dari latar belakang serta identifikasi masalah diatas kelompok kami membatasi masalah
hanya berfokus pada Mahasiswa kelas Reguler C 2018 Universitas Negeri Medan, Fakultas Ilmu
Sosial, Jurusan PPKn dalam memahami nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.

D. Rumusan Masalah

Dari Latar Belakang proposal kami tersebut maka dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana Pemahaman pada Mahasiswa kelas Reguler C 2018 Universitas Negeri
Medan, Fakultas Ilmu Sosial, Jurusan PPKn mengenai Nilai-Nilai Pancasila ?

E. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui seberapa dalam pengetahuan dan implementasi nilai-nlai pancasila dalam
kehidupan Mahasiswa kelas Reguler C 2018 Universitas Negeri Medan, Fakultas Ilmu Sosial,
Jurusan PPKn.

F. Manfaat Penelitian

Dengan adanya proposal mini riset kami berharap dapat bermanfaat bagi pembaca untuk
dapat mengetahui bagaimana peran mahasiswa dalam menjalankan nilai-nilai pancasila terhadap
kehidupan masyarakat. Jadi dengan adanya ini dapat memberikan pemahaman mengenai
pentingnya nilai-nilai Pancasila.

8
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori

1. Pengertian Pancasila

Dalam bahasa Sansekerta, Pancasila terdiri atas kata panca yang artinya lima dan sila/
syila yang berarti batu sendi atau dasar. Kata sila yang berasal dari kata susila, yaitu tingkah laku
yang baik ( Wreksosuhardjo dalam Muhdi dkk, 2011:1336). Pancasila yang berarti lima dasar
atau lima azas, adalah nama dari dasar negara kita, Negara Republik Indonesia. Nama pancasila
itu sendiri sebenarnya tidak terdapat baik di dalam pembukaan UUD 1945 maupun di dalam
batang tubuh UUD 1945. Namun, telah jelas bahwa pancasila yang dimaksut adalah lima dasar
Negara Indonesia yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945 alenia ke empat, yaitu :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Pancasila secara sistematik disampaikan pertama kali oleh Ir. Soekarno pada sidang
pertama BPUPK “ Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapak Kemerdekaan “ pada tanggal 1 juni
1945. Bung Karno menyatakan bahwa pancasila merupakan philosofiche gronslag, suatu
fundamen, gagasan yang mendalam, merupakan landasan atau dasar bagi negara yang akan
didirikan. Selanjutnya ditemukan pula disamping pancasila yang berfungsi sebagai bintang
pemandu atau laitstar, sebagai idologi negara, sebagai pandangan hidup bangsa, sebagai filsafat,
sebagai perekat atau pemersatu bangsa dan sebagai wawasan bangsa indonesia dalam mencapai
cita-cita nasional ( PSP UGM, 2012: 1 )

Berdasarkan uraian diatas, Pancasila mempunyai kedudukan yang penting bagi bangsa
indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Oleh karena it, sebagai

9
rakyat indonesia kita hendaknya bisa menerima, menyakini, dan melaksanakan nilai-nilai yang
terkandung didalamnya dalam kehidupan nyata serta mampu menjaga dengan kokoh gagasan
dasar tersebut agar dapat mengantisipasi perkembangan zaman di era global saat ini.

Pancasila sebagai dasar negara memiliki kedudukan dan fungsi yang fundamental atau
mendasar, sehingga sifatnya tetap, kuat, dan tidak diubah oleh siapapun, termasuk oleh MPR dan
DPR hasil pemilihan umum. Mengubah pancasila berarti membubarkan Negara Kesatuan RI
yang diproklamasika pada tanggal 17 agustus 1945

1. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa

Pancasila dalam pengertian ini sering disebut sebagai way of life, weltanschauung,
pandangan dunia, pandangan hidup, pegangan hidup, pedoman hidup. Pancasila sebagai
pandangan hidup mempunyai peran dan fungsi sebagai berikut :

2. Landasan Historis

Terbentuknya bangsa Indonesia melalui proses sejarah dari masa kutai- sriwijaya-
majapahit-masa penjajahan dan kemudian mencapai kemerdekaan.Di dalam kehidupan bangsa
Indonesia tersebut prinsip hidup yang tersimpul di dalam pandangan hidup atau fisafat hidup
bangsa (jati diri) yang oleh para pendiri bangsa/Negara dirumuskan dalam rumusan sederhana
namun mendalam yang meliputi lima prnsip, yaitu Pancasila.

3. Dasar sosiologi pendidikan pancasila

Bangsa indonesia yang penuh kebinekaan terdiri atas lebih 300 suku bangsa yang tersebar
di indonesia lebih dari 17.000 pulau. Pancasila sebagai dasar yang mengikat semua warga negara
untuk taat pada nilai – nilai intrumental berupa norma atau hukum tertulis maupun tidak tertulis
seperti adat istiadat, kesepakatan, dan konfensi.

2. Fungsi Pancasila Sebagai Dasar Negara


a. Sebagai Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia

Dasar Negara di sini bisa juga diartikan sebagai dasar falsafah atau filosofi Negara.
Sedemikian sehingga Pancasila dalam hal ini digunakan sebagai dasar untuk mengatur
pemerintahan Negara. Dengan kata lain, Pancasila digunakan sebagai dasar untuk mengatur

10
penyelenggaraan Negara yang sesuai dengan bunyi dan isi yang tercantum dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945.

b. Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

Dalam hal ini Pancasila berperan sebagai petunjuk hidup sehari-hari, yang juga
merupakan satu kesatuan yang tidak akan bisa dipisah-pisah antara satu dengan yang lain.
Artinya bersatu dalam satu Negara, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

c. Sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia

Fungsi yang satu ini dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk sikap mental maupun
tingkah lalu atau perilaku beserta amal perbuatan dari sikap mental tersebut. Kepribadian yang
dimaksudkan adalah ciri khas. Artinya suatu sikap mental dan tingkah laku yang mempunyai ciri
khas tersendiri sehingga mampu dibedakan dengan bangsa lainnya di seluruh dunia. Itulah yang
dinamakan kepribadian.

d. Sebagai Jiwa Bangsa Indonesia

Dalam fungsi yang satu ini, Pancasila dijelaskan berdasarkan teori Von Savigny yang
artinya adalah setiap bangsa mempunyai jiwanya masing-masing yang disebut dengan Volkgeist
yang berarti jiwa bangsa atau jiwa rakyat. Itu berarti bahwa Pancasila merupakan jiwa bangsa
yang lahir bersamaan dengan adanya atau terbentuknya bangsa Indonesia, yaitu pada zaman
kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Hal ini senada dengan apa yang dikemukakan oleh Prof. Mr.
A. G. Pringgodigdo dalam tulisan beliau yang berjudul Pancasila. Dalam tulisan tersebut, beliau
juga menyebutkan bahwa hari lahir dengan istilah Pancasila pada tanggal 1 Juni 1945.
Sedangkan Pancasila sendiri sudah ada sejak adanya bangsa Indonesia. Meskipun istilah atau
nama Pancasila baru dikenal pada 1 Juni 1945 tadi.

e. Sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum

Ini artinya bahwa Pancasila merupakan sumber tertib hukum bagi Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Sumber tertib hukum Indonesia tersebut adalah pandangan hidup,
kesadaran, cita-cita hukum beserta cita-cita moral yang meliputi suasana kejiwaan dan watak
bangsa Indonesia. Cita-cita yang dimaksud adalah cita-cita mengenai kemerdekaan individu,
kemerdekaan bangsa atau Negara, perikemanusiaan, keadilan sosial, dan perdamaian Nasional
yang merupakan hak dan kewajiban warga negara.

11
3. Nilai- Nilai Pancasila

Diterimanya pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional membawa konsekuensi
logis bahwa nilai-nilai pancasila dijadikan landasan pokok, landasan fundamental bagi
penyelenggaraan negara Indonesia. Pancasila berisi lima sila yang pada hakikatnya berisi lima
nilai dasar yang fundamental yakni nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, Nilai Kemanusiaan Yang
Adil dan Beradab, nilai Persatuan Indonesia, nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalan permusyawaratan/perwakilan, dan nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
indonesia. Dengan pernyataan secara singkat bahwa nilai dasar Pancasila adalah nilai ketuhanan,
nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.

a. Nilai Ketuhanan

Nilai ketuhanan Yang Maha Esa Mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan bangsa
terhadap adanya Tuhan sebagai pancipta alam semesta. Dengan nilai ini menyatakan bangsa
indonesia merupakan bangsa yang religius bukan bangsa yang ateis. Nilai ketuhanan juga
memilik arti adanya pengakuan akan kebebasan untuk memeluk agama, menghormati
kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta tidak berlaku diskriminatif antarumat beragama.

b. Nilai Kemanusiaan

Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti kesadaran sikap dan perilaku
sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan
memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya.

c. Nilai Persatuan

Nilai persatuan indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam kebulatan rakyat
untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan
Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang
dimiliki bangsa indonesia.

d. Nilai Kerakyatan

Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan/perwakilan mengandung makna suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat,
dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan.

12
e. Nilai Keadilan

Nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengandung makna sebagai dasar
sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia Yang Adil dan Makmur secara lahiriah
atauun batiniah. Nilai-nilai dasar itu sifatnya abstrak dan normatif. Karena sifatnya abstrak dan
normatif, isinya belum dapat dioperasionalkan. Agar dapat bersifat operasional dan eksplisit,
perlu dijabarkan ke dalam nilai instrumental. Contoh nilai instrumental tersebut adalah UUD
1945 dan peraturan perundang-undangan lainnya.

4. Implementasi Nilai Pancasila Terhadap Masyarakat

Dalam hidup berbangsa dan bernegara, sebagai warga negara Indonesia kita harus
berpegang teguh pada Pancasila yang mana itu adalah ideologi dasar negara kita. Dalam
kehidupan sehari-hari pastinya kita harus bersikap baik, Pancasila sebagai pedoman bagi seluruh
warga negara Indonesia seharusnya lebih dari cukup untuk menjadi arah hidup kita dalam
berbangsa dan bernegara. Seharusnya pengamalan butir-butir Pancasila telah ditata dalam Tap
MPR no. I/MPR/2003 yang terdapat 45 butir Pancasila. Dalam ketetapan tersebut sudah
dijelaskan bagaimana pengamalan dalam keseharian warga negara Indonesia. Mungkin banyak
orang yang belum mengetahui dan mengamalkannya akibat kurangnya pengetahuan dan
masuknya pengaruh globalisasi yang mungkin dapat merusak ideologi dasar negara ini.

Sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Bangsa Indonesia menyatakan
kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Manusia Indonesia percaya
dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-
masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Seharusnya dalam sila pertama ini,
warga negara Indonesia sudah jelas dan mengerti tentang Tuhan Yang Maha Esa. Meyakini
bahwa perbuatan dan sikap kita pasti akan diperhatikan oleh Tuhan kita masingmasing.

Tetapi pada kenyataannya masih banyak orang yang merasa bahwa hidupnya bebas
tanpa pengawasan dari Tuhan Yang Maha Mengetahui. Kenyataannya masih banyak
kebohongan, kecurangan, konspirasi, dan masih banyak hal lainnya yang diperbuat oleh
manusia. Sebagai contoh kecil yaitu masih banyak pelajar yang berbuat kecurangan dalam
pembelajaran seperti mencontek, membuat cara apapun untuk mendapatkan jawaban saat ujian,

13
dan masih banyak lagi. Juga seperti koruptor, yang berbuat seenaknya merampas uang yang
bukan haknya. Hal-hal tersebut menandakan bahwa orang tersebut merasa tidak diawasi oleh
Tuhan mereka.

Kemudian mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk


agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa. Akur dalam bermasyarakat sebagai umat beragama saling menghormati
kehendak beribadah satu sama lain sesuai agama yang sah di Indonesia. Tidak menghalang-
halangi umat beragama lain untuk beribadah dan berdakwah masing-masing asalkan masih
dalam norma-norma yang berlaku. Beranggapan agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang
Maha Esa. Digaris bawahi, bahwa adanya sangkut paut kita terhadap Tuhan. Kita yakin bahwa
tuhan menilai setiap perbuatan kita, maka dari itu kita harus berbuat yang terbaik di mata Tuhan
kita. Mulailah mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. Tidak memaksakan suatu agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

Sila kedua yaitu Kemanusian yang adil dan beradab, mengakui dan memperlakukan
manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa
membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial,
warna kulit dan sebagainya. Tidak merendahkan orang lain dengan mudah tetapi bersikaplah
rendah diri agar tidak menimbulkan perpecahan satu sama lain. Menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan, mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia, sikap saling tenggang
rasa dan tepa selira, dan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.

Mulailah menghargai satu sama lain memberikan perhatian kepada mereka yang
mengalami kesusahan. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan memberikan bantuan sukarela
kepada mereka yang membutuhkan. Berani membela kebenaran dan keadilan, pada
kenyataannya sekarang ini banyak orang yang menganggap yang benar itu salah dan yang salah
itu benar. Sudah susah membedakan benar dan salah menjadikan pudarnya sudut pandang
kebenaran dan keadilan itu sendiri. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh

14
umat manusia, buatlah yang terbaik sebagai warga negara Indonesia di mata dunia. Sekarang ini
banyak sekali saling menghina antar negara, dan mungkin memalukan nama harum bangsa ini.
Mulailah mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

Sila ketiga yaitu Persatuan Indonesia, kita sebagai warga negara Indonesia harus Mampu
menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai
kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. Sanggup dan rela berkorban
untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan. Perlu dijelaskan bahwa sudah tidak
sedikit lagi orangorang yang sudah hilang rasa persatuan dan nasionalisme, mulai acuh tak acuh
apa yang terjadi pada negara kita. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa dan
mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. Mulailah dengan
cara mencintai produk Indonesia, saat ini banyak pemuda yang menggunakan dan membuat
trademark Indonesia. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal
Ika dan memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa. Menjalin hubungan baik
antara negara lain, tidak saling menjatuhkan dan menimbulkan perselisihan.

Sila keempat yaitu Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan / perwakilan, Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia
Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama dan tidak boleh memaksakan
kehendak kepada orang lain. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama,mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan, menghormati dan
menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah dengan iktikad baik
dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.

Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan


golongan, Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang
Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan
mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama. Memberikan kepercayaan
kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan. Tetapi saat ini
banyaknya krisis kepercayaan, banyak orang yang dipercaya tetapi ingkar. Oleh sebab itu saat ini
sudah kurangnya kepercayaan satu sama lain.

15
Sila kelima yaitu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, Mengembangkan
perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan, sikap adil terhadap sesama. Tingkatkan rasa kerjasama kepada siapapun
untuk meningkatkan keadilan satu sama lain, tidak saling melempar kesalah satu sama lain.
Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban, menghormati hak orang lain, dan suka
memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri. Yang perlu digaris bawahi
adalah jangan menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap
orang lain, hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah, maupun bertentangan
dengan atau merugikan kepentingan umum.

5. Implementasi Nilai Pancasila Terhadap Pemerintahan

Indonesia merupakan negara hukum yang memiliki landasan dalam penyelenggaraan


negara. Landasan sebagai dasar negara dan sumber-sumber nilai dalam segala kehidupan
berbangsa dan bernegara. Indonesia mengenal Pancasila sebagai dasar negara dan sumber dari
segala sumber hukum yang memiliki kedudukan tertinggi. Pancasila merupakan dasar dari
norma-norma yang tidak boleh dilanggar. Pancasila yang begitu agung tidak boleh
dikesampingkan dalam segala perjalanan penyelenggaraan negara.

Selama sekian tahun Indonesia merdeka, pengkajian Pancasila secara filosofis terus
dilakukan untuk memperoleh maka terdalam hingga dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-
hari dalam berbangsa dan bernegara. Termasuk di dalamnya dalam penyelenggaraan
pemerintahan. Hal ini perlu dipahami, karena penyelenggaraan pemerintah sangat sensitif dengan
nilai-nilai yang merusak Pancasila. Selain itu, penyelenggaraan peemrintahan yang berdasarkan
nilai-nilai Pancasila akan mempercepat tercapainya tujuan pembangunan nasional.

Dalam pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan, nilai-nilai Pancasila dalam


penyelenggaraan Pemerintahan harus ada di setiap perumusan kebijakan dan implementasinya.
Artinya, dalam penyelenggaraan pemerintahan harus mengandung tata nilai spiritual sehingga
merasa bahwa Tuhan Yang Maha Esa selalu mengawasi dan ada, menghindari praktek yang
menyimpang dan diskriminatif. Begitu pula dengan nilai kultural dan institusional Pancasila,
semua menjadi ruh pada penyelenggaraan pemerintahan.Nilai-nilai Pancasila dalam
penyelengagraan pemerintahan diuraikan di bawah ini berdasarkan masing-masing sila
Pancasila, sebagai berikut:

16
a. Nilai Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

Setiap penyelenggaraan pemerintahan, dan semua individu yang terkait di dalamya


meyakini dan mengimani adanya Tuhan Yang Maha Esa sesuai agama dan kepercayaan terhadap
tuhan Yang Maha Esa. Dengan demikian diskriminasi, penyelewengan, dan segala bentuk
ketidakadilan dapat dihindari. Nilai sila pertama ini akan menjiwai seluruh sila lain dan
seharusnya menjiwai seluruh aktivitas penyelenggraan pemerintahan.

b. Nilai Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Penyelenggara pemerintahan harus mempunyai nilai kemanusiaan yang adil dan beradab.
Dengan demikian, penyelenggara akan mengakui adanya martabat manusia, adil terhadap
manusia, dan tidak lupa untuk bersikap baik dengan lingkungan alam. Nilai Pancasila yang
sepenuhnya dimiliki oleh penyelenggraan pemerintahan akan membawa kesejahteraan bagi
semua yang berada di bawah pemerintahannya. Masyarakat adil dan makmur akan tercipta
dengan memperhatikan keseimbangan lingkungan.

c. Nilai Sila Persatuan Indonesia

Persatuan Indonesia adalah persatuan yang mencakup seluruh wilayah Indonesia dan seluruh
suku, rasa dan agama yang mendiami seluruh wilayah tersebut. Bangsa yang memiliki
keanekaragaman yang banyak seperti Indonesia, tentu sulit untuk membangun apabila tidak
diiringi sikat persatuan dan kesatuan. Penyelenggaraan pemerintah yang tidak
mengimplementasikan nilai persatuan juga sulit untuk berkomunikasi dengan masyarakatnya.
Sehingga seluruh kebijakan dan rencana yang dibuat tidak dapat terlaksana.

d. Nilai Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan / Perwakilan

Nilai yang terkandung dalam sila keempat Pancasila mengandung makna demokrasi, di mana
kedaulatan berada di tangan rakyat dan musyawarah dalam setiap keputusan.

e. Nilai Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Perwujudan nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia meliputi seluruh rakyat
Indonesia. Selain itu, keadilan juga harus mencakup semua bidang kehidupan seperti sosial,
ekonomi,ideologi, politik, sosial dan kebudayaan.

17
6. Upaya Implementasi Nilai Pancasila Dalam Berbagai Aspek Kehidupan

Pancasila sebagai ideologi nasional adalah pandangan hidup bangsa dan negara Republik
Indonesia yang juga merupakan landasan dalam berkehidupan di tengah masyarakat, bangsa dan
negara Republik Indonesia. Pancasila yang tercantum pada pembukaan UUD 1945 ialah sebuah
pandangan atau nilai yang mendalam serta menyuluruh mengenai bagaimana cara terbaiknya,
yakni secara moral dianggap benar dan adil, mengatur perilaku bersama dalam segala sendi
kehidupan nasional. Maka warga negara Indonesia menjadikan pengamalan terhadap nilai nilai
dasar Pancasila sebagai dasar perjuangan utama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
berkenegara. Setiap penyelenggaraan negara yang secara meluas akan berkembang menjadi
sebuah pengamalan Pancasila sebagai kepribadian bangsa oleh setiap lembaga negara maupun
lembaga masyarakat, baik yang berada dipusat maupun di daerah.

Implemetasi Pancasila dalam Kehidupan Bangsa

Dalam perwujudan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam membangun karakter bangsa


memang belum menunjukkan jalan yang lurus bukan dalam artian keabsahan substansialnya,
namun dalam konteks implementasinya yang secara mendasar. Pada hakikatmya implementasi
nilai nilai Pancasila dalam kehidupam bermasyarakat secara menyeluruh merupakan sebuah
realisasi praksis untuk mencapai tujuan bangsa. Sebagaimana berikut penjelasannya:

1. Dalam bidang Politik

Pembangunan serta pengembangan dalam bidang politik haruslah berdasarkan pada dasar
ontologis manusia. Hal tersbut berdasarkan kenyataan objektif bahwa manusia merupakan subjek
negara, oleh karenanya kehidupan politik harus sungguh-sungguh merealisasikan tujuan demi
menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Pengembangan politik negara haruslah
berdasarkan pada moralitas seperti yang tercantum di dalam sila-sila Pancasila dan maknanya,
sehingga dalam praktek-praktek politik paham yang menghalalkan segala cara haruslah
ditiadakan segera.

2. Dalam bidang Ekonomi

Di dalam ilmu ekonomi terdapat sebuah istilah siapa yang kuat maka ialah yang akan
menang, sehingga umumnya dalam pengembangan ekonomi selalunya mengarah pada
persaingan bebas. Dan sangat jarang yang mementingkan moralitas kemanusiaan. Hal tersebut

18
tentunya sangat tidak sesuai dengan ciri-ciri demokrasi Pancasila yang lebih mengarah pada
ekonomi kerakyatan, yakni perekonomian yang manusiawi yang berdasarkan pada tujuan guna
mensejahterakan rakyat secara luas (Mubyarto,1999).

3. Dalam bidang Sosial dan Budaya

Dalam membangun maupun mengembangkan aspek sosial budaya di masyarakat


hendaknya berdasarkan pada sistem nilai. Sebuah sistem yang memiliki kesesuaian dengan
nilai-nilai luhur budaya yang telah dimiliki oleh masyarakat. Sebab fungsi kebudayaan bagi
masyarakat, terutama dalam rangka guna melakukan reformasi di segala bidang. Dengan adanya
stagnansi nilai sosial budaya yang ada di masyarakat, sehingga jarang timbul berbagai macam
konflik sosial yang dapat menimbulkan dampak ketimpangan sosial di masyarakat secara luas.

4. Dalam bidang Pertahanan dan Keamanan

Pada hakikatnya sebuah negara merupakan kumpulan suatu masyarakat hukum. Demi
tegaknya hak dan kewajiban warga negara maka sangat dibutuhkan adanya peraturan perundang-
undangan negara, guna mengatur ketertiban maupun keteraturan warga serta sebagai landasan
hukum persamaan kedudukan warga negara.

Implementasi Nilai dalam Pancasila sebagai Pokok Moralitas Bangsa

Sebagai dasar dari moralitas dan haluan bangsa dan negara, Pancasila memiliki beberapa
landasan, yakni ontologis, epistemologis, dan aksiologis yang kuat. Setiap sila dala Pancasila
mempunyai justifikasi historis, rasionalitas, dan aktualitas, yang apabila dipahami, dihayati dan
dipercayai serta diamalkan secara konsisten bisa menjadi penopang pencapaian- pencapaian
besar cita-cita bangsa. Pokok moralitas serta haluan bangsa dan negara menurut kedudukan
Pancasila sebagai dasar negara dapat dilukiskan sebagaimana berikut:

1. Pertama

Nilai Ketuhanan sebagai sumber etika dan spiritual yang bersifat vertikal transendental
memiliki peranan penting sebagai dasar beretika dalam kehidupan bernegara. Dalam kaitannya,
Indonesia bukan meupkan negara sekuler yang memisahkan “agama” dari ”negara”.

19
2. Kedua

Nilai kemanusiaan secara umum bersumber dari hukum Tuhan, hukum alam, dan sifat
manusia sebagai makhluk sosial sangat penting sebagai dasar dalam etika dalam kehidupan
berpolitik dan bernegara dalam pergaulan dunia. Prinsip kebangsaan secara luas mengarah pada
persatuan dunia tersebut diwujudkan melalui jalan eksternalisasi dan internalisasi.

3. Ketiga

Penerapan nilai-nilai kemanusiaan terlebih dulu harus tertanam kuat dalam lingkungan
pergaulan masyarakat secara mendalam, sebelum lebih jauh ingin menjangkau pergaulan dunia.
Dalam internalisasi nilai-nilai persatuan kebangsaan ini, Indonesia merupakan sebuah negara
yang memiliki kemajeukan bangsa yang dapat mengatasi paham golongan dan perseorangan.
Persatuan dari kemajemukan masyarakat dikelola berdasarkan konsep kebangsaan yang
mencerminkan persatuan dalam keragaman, dan keragaman dalam persatuan, seperti semboyan
yang dinyatakan dengan ungkapan “Bhinneka Tungal Ika.”

4. Keempat

Nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan serta cita-cita kebangsaan itu dalam
penerapannya harus menjunjung tinggi kedaulatan rakyat dalam semangat permusyawaratan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan. Dalam visi demokrasi permusyawaratan, demokrasi
memperoleh kekuatannya dalam kedaulatan rakyat. Pada prinsipnya, keputusan yang diambil
dalam musyawarah mufakat tidak didikte oleh golongan mayoritas, namun dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan yang menjunjung tinggi rasionalisme deliberatif serta kearifan setiap warga demi
mencerminkan manfaat musyawarah itu sendiri.

5. Kelima

Nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, merupakan nilai dan cita-cita kebangsaan, serta
demokrasi permusyawaratan dalam pengertian agar dapat mewujudkan keadilan sosial. Di satu
sisi, perwujudan keadilan sosial itu harus merefleksikan nilai imperatif etis keempat sila yang
lainnya. Di sisi lain, otentisitas pengamalan sila-sila Pancasila bisa diukur dari perwujudan
keadilan sosial dalam kehidupan berbangsa.

20
B. Kerangka Berpikir

PANCASILA

Ketuhanan Kemanusiaan Persatuan Kerakyatan Yang Keadilan Sosial


Yang Bangsa dipimpin dalam Bagi Rakyat
Yang MahaEsa
Beradab kebijaksanaan Indonesia
Indonesia

Implementasi Nilai-Nilai Pancasila

MASYARAKAT Pemerintahan

21
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian mini riset kami yakni Universitas Negeri Medan, Fakultas Ilmu
Sosial, Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Waktu Penelitian mini Riset
kami adakan pada hari/tanggal. Jumat, 17 April 2019. Pada Mahasiswa kelas Reguler C
2018 Universitas Negeri Medan, Fakultas Ilmu Sosial, Jurusan PPKn.

B. Populasi dan Sampel

Populasi : Populasi yang kami buat pada Mini Riset ini mengenai Bagaimana
Implementasi nilai-nilai pancasila pada Mahasiswa Universitas Negeri Medan, Fakultas Ilmu
Sosial, Jurusan PPKn.

Sampel : Sampel yang kami gunakan yakni pada Mahasiswa kelas Reguler C 2018
Universitas Negeri Medan, Fakultas Ilmu Sosial, Jurusan PPKn.

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian.

Variabel penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu “implementasi nilai-nilai pancasila
pada Mahasiswa kelas Reguler C 2018 Universitas Negeri Medan, Fakultas Ilmu Sosial,
Jurusan PPKn.

22
2. Definisi Operasional Variabel.

Definisi Operasional dari variabel “implementasi nilai-nilai pancasila dalam pada


Mahasiswa kelas Reguler C 2018 Universitas Negeri Medan, Fakultas Ilmu Sosial,
Jurusan PPKn. ” adalah bertujuan untuk dapat mengetahui bagaimana tingkat
pemahaman dalam impelentasi nila-nilai pancasila yang telah dilakukan Mahasiswa kelas
Reguler C 2018 Universitas Negeri Medan, Fakultas Ilmu Sosial, Jurusan PPKn.

D. Kisi-kisi penelitian

SKALA SIKAP

KESADARAN TERHADAP NILAI-NILAI PANCASILA

Petunjuk Pengisian!

1. Bacalah dengan cermat pernyataan yang akan anda sikapi.


2. Berikan sikap dengan tanda () pada salah satu kolom yang tersiri dari SS= Sangat
Setuju, S= Setuju, E= Netral, TS= Tidak Setuju dan STS=Sangat Tidak Setuju.
3. Sikap positif tidak selalu ditunjukkan dengan SS atau S, sebaliknya juga dengan sikap
negatif yang tidak selalu ditunjukkan dengan memilih TS atau STS, tergantung
dengan jenis pernyataannya. Maka bacalah pernyataan berikut dengan cermat dan
hati-hati.
Sikap
No. Pernyataan
SS S E TS STS

1 Percaya dan takwa kepada Tuhan

Memaksakan suatu agama/


2
kepercayaaan yang lain.

3 Menghormati dan bekerjsama dengan


dengan pemeluk agama dengan

23
kepercayaaan lain.

Beribadah sesuai dengan


4
agama/kepercayaan.

Memperlakukan manusia dengan kasar


5
dan juga sadis.

Membeda-bedakan suku, keturunan,


6 agama, kepercayaan, jenis kelamin,
dan lain sebagainya.

7 Tenggang rasa dan tepa selira.

Menghormati dan bekerjasama dengan


8
warga bangsa lain.

9 Bergaul dan menghormati suku lain.

10 Ikut memelihara ketertiban dunia.

Berkorban untuk kepentingan bangsa


11
dan negara.

12 Cinta kepada tanah air dan bangsa.

Memaksakan kehendak kepada orang


13
lain.

Mengakui persamaan hak dan


14
kewajiban warga negara.

Mengunakan ego dalam musyawarah


15
mufakat.

16 Mengutamakan musyawarah dan

24
mufakat dalam mengambil keputusan.

17 Menjiblak karya orang lain.

Menjaga keseimbangan antara hak dan


18
kewajiban.

19 Boros dan bergaya hidup mewah.

20 Menghormati hak orang lain

INSTRUMEN TES PEMAHAMAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN


TERHADAP IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA

1. Pada zaman ini kita bisa melihat pelanggaran terhadap pemaksaan kepercayaan agama,
menurut tanggapan saudara hal seperti ini sudah melanggar nilai pancasila apa tidak.?
a. Iya, karena telah melanggar makna pancasila yakni pada sila pertama.
b. Tidak, karena mengajak seseorang ikut agama kita sebagian dari ibadah.
c. Iya, karena melanggar Undang-Undang Dasar Negara Indonesia.
d. Tidak, karena UUD saja tidak mengatur hal tersebut.
e. Tidak ada masalah sama sekali ketika tidak ada yang merasa keberatan.
2. Pada saat ini ideologi pancasila sudah jarang di amalkan pada kehidupan sehari-hari oleh
anak muda, menurut saudara siapakah yang bersalah dalam hal ini.?
a. Pemerintah, karena kurang tegas menangani tiap masalah yang ada serta suka membelit-
belitkan suaatu masalah yang ada.
b. Sekolah, karena lemahnya pengetahuan dan keterampilan Guru dalam mendidik anak.
c. Orang Tua, karena orang tua sibuk mencari nafkah sehingga tidak memperhatikan
kehidupan anak-anak.
d. KEMENDIKBUD, karena tak mefokuskan nilai-nilai pancasila dalam proses belajar.
e. Lingkungan karena lingkungan lebih memberikan kontribusi besar dalam perkembangan
seorang anak muda.

25
3. Pancasila Berasal dari Bahasa Sansekerta yang berarti 5 Dasar, pancasila sebagai nilai
dasar jika di lakukan dalam kehidupan sehari-hari maka memiliki tujuan yakni: kecuali.
a. Sebagai tata tertib dalam melaksanakan ibadah.
b. Sebagai acuan dalam melaksanakan sistem pemerintahan.
c. Membawa bangsa Indonesia menuju negara yang maju dan sejahtera
d. Sebagai landasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
e. Sebagai pedoman dalam mengambil keputusan pemerintahan.

4. Dalam kedudukannya sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, pancasila


merupakan…
a. Cita-cita dan tujuan hidup bangsa
b. Dasar negara mengatur pemerintahan negara
c. Gambaran sikap dan perilaku manusia Indonesia
d. Pegangan dan pedoman hidup bangsa Indonesia
e. Perjanjian luhur bangsa Indonesia

5. Salah satu usaha pemerintah Indonesia dalam meningkatkan pengamalan Pancasila untuk
meningkatkan persatuan bangsa yaitu ….
a. Menjadikan pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia
b. Menetapkan pancasila sebagai satu-satunya asas
c. Menyusun RPJMN setiap 5 tahun sekali
d. Melafalkan pancasila dalam setiap pertemuan resmi
e. Melaksanakan pembangunan nasional yang menyeluruh dan terpadu

6. Pancasila sebagai kristalisasi nilai-nilai budaya bangsa yang mulai tumbuh dan
berkembang serta terbina sejak lama. Dalam hubungannya dengan UUD 1945, Pancasila
berkedudukan sebagai….
a. Budaya bangsa
b. Padangan hidup bangsa
c. Tujuan bangsa
d. Kepribadian bangsa

26
e. UUD 1945

7. Fungsi pancasila dalam hubungannya dengan pengaruh budaya asing dan iptek yaitu
a. Merupakan landasan berpijak
b. Sebagai pandangan hidup
c. Merupakan pedoman hidup
d. Sebagai penyaring/filter
e. Sabagai pangkal budaya

8. Pancasila adalah sarana yang ampuh dalam mempersatukan bangsa Indonesia karena
kedudukan pancasila sebagai…
a. Falsafah hidup bangsa
b. Jiwa dan kepribadian bangsa
c. Format ketahanan bnagsa
d. Perjanjian luhur bangsa
e. Pedoman hidup bangsa

9. Pancasila juga disebut sebagai way of life, hal ini berarti pancasila mempunyai fungsi.?
a. Jiwa bangsa Indonesia
b. Dasar negara Indonesia
c. Falsafah hidup bangsa Indonesia
d. Ideologi negara
e. Pandangan hidup bangsa Indonesia

10. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mempertahankan Pancasila dan UUD 1945
ketika awal pemerintahan Orde Baru yaitu....
a. Melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen
b. Melaksanakan penataran P4 bagi semua instansi baik sipil maupun TNI
c. Meningkatkan fungsi pengawasan pada lembaga DPR terhadap pelaksanaan
pemerintahan
d. Memasyarakatkan -nilai leluhur Pancasila bagi seluruh lapisan masyarakat melalui P4

27
e. Melaksanakan pemilu secara tepat dan terarah sebagai wujud pengamalan demokrasi

11. Suatu negara tidak akan dapt berdiri kokoh, bahkan mudah goyah oleh berbagai
tantangan dan persoalan kehidupan berbangsa dan bernegara jika….
a. Negara tersebut makmur
b. Tidak mempunyai ideologi
c. Tidak mempunyai pengetahuan tentang ketatanegaraan
d. Mempunyai sejarah pahit
e. Mempunyai tujuan sama dengan bangsa lain

12. Pancasila sebagai landasan penyeleng garaan pemerintahan dan kenegaraan merupakan
fungsi Pancasila sebagai ....
a. jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia
b. dasar negara
c. perjanjian luhur bangsa Indonesia
d. pandangan hidup bangsa
e. tujuan bangsa Indonesia

13. Bangsa Indonesia mempunyai Pancasila sebagai pandangan hidupnya. Artinya bangsa
Indonsia ....
a. tidak perlu menjalin kerja sama dengan negara yang pernah menjajah Indonesia
b. bebas menentukan sikapnya terhadap bangsa lain di dunia
c. tidak perlu tahu ideologi bangsa lain yang berasal dari luar
d. memiliki pegangan dan pedoman dalam memecahkan masalah bangsa
e. menunjukkan kepada dunia akan keberhasilannya dalam berjuang melawan penjajah

14. Bagaimana realitas pengamalan nilai pancasila di kalangan anak muda saat ini .?
a. Sangat bagus, karena anak muda saat ini dapat menghafal isi dari pancasila

28
b. Kurang efektif, karena anak muda sekedar mengetahui pancasila tapi tidak memahami
makna dan nilai yang terkandung di dalamnya.
c. Sangat tidak bagus, anak muda tidak mengetahui pancasila bagaimana memahaminya.
d. Bagus, karena anak muda dapat hidup rukun bersama dikalangan masyarakat setempat
e. Saling membenci serta menjujunjung money politik dalam sistem pemerintahan.

15. Siapakah yang memiliki tanggung jawab dalam membina pengamalan nilai pancasila.?
a. Masyarakat Sumatera Utara
b. Seluruh Warga Negara Indonesia
c. Seluruh Masyarakat di Dunia
d. Guru
e. Pemerintahan

E. Teknik Pengumpulan Data.

Instrumen tes Pemahaman yang kami lakukan berupa data kuantitatif dengan
mendatangi Instansi Pemerintahan dan Masyarakat yang berada di Kampung Baru Kota
Pematang Siantar.

29
BAB V

PENUTUB

30
DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Winarno, 2011. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : Bumi


Aksara

Kaelan, 2002. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta : Paradigma

Hariyono, 2014. Ideologi Pancasila Roh Progresif Nasionalisme Indonesia.


Malang :Publising

Kaelan, 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta : Paradigma

Sumarsono, dkk. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : PT. Gramedia


Pustaka Utama

Kaelan. 2010. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta : Paradigma

Hamimnova, 2010. Mengenal Filsafat Pancasila, Yogyakarta :Hanindita


Grahawidya

Spranger, 2004. Orientasi Filsafat Pancasila. Yogyakarta : Liberti

Syam, 2009. Sistem Filsafat Pancasila. Jakarta : Setjen MK RI

Budimansyah, Dasim. 2010. Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan untuk


Membangun Karaktr bangsa. Bandung : Widya Aksara Press

31
Jurnal :

Hidayatillah, yetty. 2014. Urgensi Eksistensi Pancasila di Era Globalisasi ( Studi


Kritis Terhadap Persepsi Mahasiswa STKIP PGRI Sumenep tentang
Eksistensi Pancasila ). Jurnal Volume 6 nomor 2 Juni 2014

Sastraprateja,2011. Pancasila Sebagai Etos Pembangunan Nasional. Jurnal


Filsafat Pancasila Volume 3 Nomor 5 Agustus 2011

Tjiptabudy, 2010. Kebijakan Pemerintah dalam Upaya Melestarikan Nilai-Nilai


Pancasila di Era Reformasi. Jurnal Sasi, Volume 16 Nomor 3
September 2010

Sutan, 2016. Aktualisasi Nilai Pancasila Sebagai Dasar Falsafah Negara dan
Implementasinya dalam Pembangunan Karakter. Jurnal Pendidikan
Ilmu Sosial, Volume 26 Nomor 2 Desember 2016

Dwiyanto, 2016. Pengamalan Nilai Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Dalam


Kehidupan Sehari-hari. Jurnal Kopertais Wilayah, volume 14 Nomor
25 April 2016

Ambiro, 2016. Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Bagi Siswa di Era Globalisasi.


Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, Volume 4 Nomor 2 April
2016

Asmaroini, 2017. Eksistensi Pancasila dan Penerapannya Bagi Masyarakat di Era


Globalisasi. Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, Volume 1 Nomor
2 Januari 2017

32
LAMPIRAN

33

Anda mungkin juga menyukai