Anda di halaman 1dari 27

MINI RISET

PERAN LEMBAGA PBB DALAM MENANGANI PERMASALAHAN ISIS.


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah yaitu Hubungan internasional yang
diampu oleh :

Prayetno, S.IP., MA

DISUSUN
O
L
E
H
KEOMPOK 5
ROSABINA BR KELIAT ( 3163111033 )
RULIANTO P HUTABARAT (3162111014)
SARAH ANGELITA LIMBONG (3161111036)

JURUSAN PENDIDIKAN PKN


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, daninayah–Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Mini riset yang berjudul
“Peran PBB Daam menangani permasalahan ISIS” ini tepat pada waktunya. Dalam
penyusunan Tugas Mini riset ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan semua pihak.
Tugas ini saya susun untuk memenuhi tugas hubungan internasional tahun 2016/2017
dan untuk memperdalam pengetahuan tentang mata pelajaran hubungan internasional.Kami
sangat berharap tugas Mini riset ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai peran hukum internasional dalam hubungan internasional. Kami
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas Mini riset ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan tugas
miniriset yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga tugas mini riset sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan.

Medan, 06 Desember 2017

KELOMPOK 5

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................2

Daftar Isi..........................................................................................................3

BAB I Pendahuluan :

1. Latar Belakang.................................................................................4
2. Identifikasi Masalah.........................................................................5
3. Pembatasan Masalah........................................................................5
4. Rumusan Masalah............................................................................5
5. Tujuan Penelitian.............................................................................5
6. Manfaat Penelitian...........................................................................5

BAB II Kajian Pustaka :

1. Kerangka Teori................................................................................6
2. Telaah kajian Mini Riset..................................................................8

BAB III Metode Penelitian :

1. Metodologi Penelitian......................................................................13
2. Teknik Pengumpulan Data...............................................................13
3. Variabel Penelitian...........................................................................13
4. Teknik Analisis Data........................................................................13

BAB IV Pembahasan :

1. Hasil Mini Riset...............................................................................14


2. Pembahasan Hasil Mini Riset..........................................................15

BAB V Penutub :

1. Kesimpulan......................................................................................25
2. Saran................................................................................................26

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................27

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Timur tengah merupakan kawasan labil yang selalu bergejolak dan tidak pernah lepas
dari konflik. Baik konflik intrastate maupun konflik interstate. Konflik intrastate terjadi
antara Negara Irak dengan Suriah yang lama kelamaan menjadi konflik regional yang begitu
kompleks. Sedangkan konflik interstate ini terjadi masih diantara negara Irak dan Suriah yang
membawa babak baru dalam sejarah konflik di kawasan. Konflik Irak-Suriah yang
berkepanjangan dan lambannya solusi penanganan untuk mengatasi konflik ini, masyarakat
internasional dikejutkan dengan deklarasi berdirinya negara Islam Irak dan Suriah (Daulah
Islamiyah fil Iraq wa Syam/Islamic State of Irak and Syiria) pada tanggal 29 Juni 2014.
(Mulyana, 2016 : 21 )
PBB selaku organisasi internasional dalam melaksanakan dan memelihara perdamaian
dunia, melihat apa dilakukan pemerintah Suriah termasuk kejahatan berat HAM dan
melanggar hukum kemanusiaan internasional. Hukum kemanusiaan internasional/hukum
humaniter merupakan seperangkat aturan yang membatasi penggunaan senjata dan cara
berperang. Hukum humaniter muncul untuk melindungi orang yang tidak atau tidak lagi ikut
serta dalam pertikaian, sehingga bertujuan melindungi martabat manusia dan membatasi
penderitaan di masa perang. ( Darmayadi, 2015 : 25 )
Dengan demikian PBB haruslah terlibat dalam pertempuran yang ada di Suriah
tersebut. Hal itu dikarenakan PBB memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan dan
memelihara perdamaian dunia. Maka pada makalah ini penulis akan memaparkan segala
upaya yang sudah dilakukan PBB dalam mempertahankan dan berjuang melawan peperangan
tersebut di Suriah. PBB telah banyak mengupayakan segala hal demi kedamaian tercipta di
Suriah. Walaupun pada saat ini kasus ini belom selesai, tetapi dalam setiap upaya yang
dilakukan PBB telah tercipta pengurangan peperangan yang terjadi di Suriah yang
disebabkan oleh teroris ISIS tersebut. Semoga pemaparan makalah ini memberikan
pemahaman dan pengetahuan yang lebih luas kepada kita terhadap peran PBB dalam
menangani ISIS di Suriah

4
B. IDENTIFIKASI MASALAH

Pada pembahasan masalah mini riet ini masalah yang akan dipaparkan ialah tentang
Peran PBB Dalam menangani permasalahan ISIS. Hal inilah yang menjadi focus pembahasan
minir riset ini.

C. PEMBATASAN MASALAH

Pembahasan Mini Riset ini tidak terlalu meluas meneliti keseluruhan kegiatan PBB
dalam menangani setiap permasalahan melainkan kami hanya meneliti khusus peran PBB
dalam menangani permasalah ISIS.

D. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang akan dipaparkan pada makalah mini riset ini yaitu :

1. Bagaimana penyelesaian konflik ISIS dalam organisasi perserikatan bangsa-bangsa ?

E. TUJUAN PENELITIAN

Pada Mini Riset peran PBB dalam menangani permasalahan ISIS ini dilakukan dalam
rangka memenuhi tugas mata kuliah Hubungan Internasional serta melatih tim penulis untuk
mengadakan mini riset. Mini riset ini diperbuat untuk mengamati bagaimana peran PBB atau
upaya PBB dalam menangani permasalahan ISIS.

F. MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat dilakukannya Mini Riset ini yaitu :


1. Dapat menjadi bahan pembelajaran mahasiswa untuk lebih mengetahui tentang
peran PBB dalam menangani permasalahan ISIS
2. Dapat digunakan sebagai pemahaman tentang upaya ISIS dan Peran ISIS sebagai
organisasi Internasional

5
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. KERANGKA TEORI
a. Penyelesaian Konflik ISIS dalam Kerangka Organisasi Perserikatan Bangsa-
Bangsa

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merupakan organisasi internasional terbesar dengan


jumlah anggota meliputi 192 negara pada saat ini. Sebagai organisasi terbesar saat ini PBB
mempunyai tujuan utama yang tercantum dalam Piagam PBB yaitu menyelamatkan generasi
penerus dari bencana peperangan. Dengan memperhatikan kegagalan dari Liga Bangsa-
Bangsa para pendiri memutuskan untuk mengambil dua langkah guna menghindari nasib
sebagaimana yang dialami oleh Liga Bangsa-Bangsa

1. Berusaha agar negara-negara adikuasa bersama-sama memikul tanggung jawab


memelihara perdamaian.
2. Memutuskan agar benar-benar efektif pemberlakuan keputusan yang berkaitan dengan
perdamaian harus merupakan tindakan bersama, bukan tindakan sepihak dan apabila
perlu suatu angkatan bersenjata internasional dapat dipersiapkan oleh Dewan
Keamanan guna memelihara perdamaian.36 Pasal 2 ayat (3) Piagam PBB
mencantumkan asas penyelesaian sengketa dengan cara damai.

Isi dari Pasal 2 ayat (3) adalah sebagai berikut:

Seluruh anggota harus menyelesaikan sengketa dengan jalan damai dan menggunakan
cara-cara sedemikian rupa sehingga perdamaian dan kemanan internasional serta keadilan
tidak terancam. Asas ini sejalan dan erat sekali hubungannya dengan tujuan utama PBB yang
tertuang dalam pasal 1 ayat (1) Piagam PBB yaitu:

1
http://id.wikipedia.org/wiki/Perserikatan Bangsa-Bangsa diakses pada tanggal 20 Desember 2009.
2
Priamble Piagam PBB. 3Direktorat Pelayananan Penerangan Luar Negeri: departemen Penerangan
RI. PBB Citra dan Kenyataan, Jakarta, 1991, hal.
Memelihara perdamaian dan keamanan internasional dan untuk tujuan itu: melakukan
tindakan-tindakan bersama yang efektif untuk mencegah dan melenyapkan ancaman-

6
anacaman terhadap pelanggaran-pelanggaran perdamaian; dan akan menyelesaikan dengan
jalan damai, serta sesuai dengan prinsip-prinsip keadailan dan hukum internasional, mencari
penyelesaian terhadap petikaian-pertikaian internasional atau keadaan-keadaan yang dapat
menggangu perdamaian.

Pasal 2 ayat (6) Piagam PBB menyatakan: Organiasasi ini menjamin agar negara-
negara bukan anggota Perserikatan bangsa-Bangsa bertindak dengan prinsip-prinsip ini
apabila dianggap perlu demi perdamaian dan keamanan internasional. Hal ini merupakan
suatu yang tidak lazim sebab biasanya hanya anggota-anggota saja yang harus taat pada asas-
asas organisasi. Namun inilah suatu keistimweaan yang dimilki organisasi internasional
universal seperti PBB.

Kewajiban ini diimbangi oleh hak-hak negara bukan anggota untuk meminta
perhatian Dewan Keamanan atau Majelis Umum terhadap suatu perselisihan dimana negara
bersangkutan terlibat, seperti diatur dalam Pasal 35 ayat (2) Piagam PBB sebagai berikut:
Negara yang bukan anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa dapat meminta perhatian Dewan
Keamanan atau Majelis Umum mengenai suatu pertikaian apabila sebelumnya untuk
mengatasi persengketaan tersebut ia sebagai pihak

Pasal 2 ayat (7) mencantumkan asas yang terkenal dengan sebutan The Principle of
Non-Intervention atau asas untuk tidak mencampuri urusan-urusan dalam negeri suatu negara
oleh PBB. Asas ini merupakan konsekuensi yang logis dari asas pertama piagam yaitu bahwa
PBB mempunyai kewajiban untuk menghormati kedaulatan negara masing-masing anggota.

Akan tetapi di pihak lain nampaknya asas ini agak longgar karena seakan-akan tidak
terlalu menuntut dengan ketat negara-negara anggota untuk memenuhi ketentuan-ketentuan
Piagam, padahal asas yang kedua justru mengharapkan dengan sangat adanya itikad baik dan
kejujuran para anggota untuk menjalankan segala kewajiban yang timbul dari piagam.

T.O. Elias, The Modern Law of Treaties. New York:,Oceana Publications,1974,

7
Karena pada Pasal 2 ayat (7) ini mengandung suatu perkecualian yaitu kewenagan
PBB melalui Dewan Keamanan untuk menggunakan tindakantindakan kekerasan seperti
yang dimaksud dalam Bab VII Piagam PBB .

B. TELAAH KAJIAN MINI RISET

Pengaruh ISIS Terhadap Perdamaian Dunia

     Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di bentuk dan gulirkan untuk menjamin perdamaian
dunia, memastikan bahwa setiap individu dan negara terbebas dari segala bentuk intimidasi
dan tekanan dalam bentuk apapun sehingga bangsa tersebut leluasa mengelola negara dan
menikmati kesejahteraan di atas perdamaian dan keamanan. Namun ironis, keberadaan PBB
dan realiata dunia tidak seperti yang dibayangkan.

      Kekacauan demi kekacauan melanda belahan dunia khususnya Timur Tengah dan negera
negara lainya yang rata rata berbasis Islam. Negara negara tersebut sepanjang sejarah dan
waktu tidak pernah padam dari konflik, pertikaian dan kerusuhan serta peperangan. Seolah
sulit menemukan kata DAMAI dan AMAN. Lalu kemanakah peran PBB??? Lalu dimanakah
posisi negara adidaya USA yang menjunjung tinggi hak asasi manusia dan menjunjung tinggi
perdamaian dan persatuan??? PBB dan USA seolah hanyalah asesoris dunia Ada namun tidak
berdaya dan mengubah tatanan dunia semakin tidak nyata. Opini dunia justru di cptakan
untuk menumbuhkan permusuhan dan ketidakstabilan.

      Dunia melalui PBB, USA dan sekutunya senggaja menciptakan suasana dunia jauh dari
kedamaian dan kenyamanan. Mereka menciptakan segala bentuk cara untuk membenturkan
Islam dengan realiata positif idiologinya. Seolah Islam sumber masalah dan pengacau dunia.
Mereka ingin menanamkan bahwa Islam adalah idiologi yang sangat berbahaya bagi dunia
dan penduduknya. Mereka juga tidak menginkan Islam eksis di dunia sebagaimana sejarah
telah mebutikan dimasa masa sebelumnya. Mereka menciptakan segala cara untuk
menghancurkan dan menghambat laju eksistensi Islam. Diciptakanlah segala bentuk
kekacauan di Timur Tengah dari dulu hingga sekarang. Bahkan mereka tidak segan segan dan
terbuka didepan mata dunia mengusai negara timur tengah dengan cara cara beradab.
Mempengaruhi pemerintahan dan orang oarang didalamnya sebagai perpanjangan kaki dan
tanganya, sehingga mereka leluasa melakukan apa saja (negara boneka).

     

8
  Setelah gagal memelihara dan menciptakan opini Islam radikal melalui AL Qaida, teroris
dan bentuk lainya, kini AS, Israel dan sekutunya ingin menghancurkan Islam dan opini dunia
melalui ISIS. ISIS dengan gerakan dansepak terjangnya seolah diciptakan untuk memerangi
musush musuh Islam (USA dan sekutunya), padahal ISIS tumbuh dan berkembang untuk
menghancurkan Islam dari dalam setelah gagal menyerang Islam dari luar. Namun ironis,
seolah dunia percaya dengan rekayasa ini, sehingga segala bentuk simbol simbol Islam secara
perlahan di hambat bahkan ingin ditenggelamkan dengan berbagai cara, dan itu terjadi
sekalipun di negara yang mayoritas muslim dan dipimpin oleh muslim. PBB dan USA
semakin gila karena Israel(zioneis) di balik itu semua. Dunia seolah tutup mata terhadap
pembantaian dan kekacauan di timur tengah serta pembantaian umat Islam dan penghancuran
tenpat ibadah di negara negara lain, terakhir di Afrika Tengah. Siapakah ISIS???? Mantan
pegawai Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat Edward Snowden menyatakan
jika Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) merupakan organisasi bentukan dari kerjasama
intelijen dari tiga negara.

       Dikutip dari Global Research, sebuah organisasi riset media independen di Kanada,
Snowden mengungkapkan jika satuan intelijen dari Inggris, AS dan Mossad Israel
bekerjasama untuk menciptakan sebuah negara khalifah baru yang disebut dengan ISIS.
Snowden mengungkapkan, badan intelijen dari tiga negara tersebut membentuk sebuah
organisasi teroris untuk menarik semua ekstremis di seluruh dunia. Mereka menyebut strategi
tersebut dengan nama ’sarang lebah’. Dokumen NSA yang dirilis Smowden menunjukkan
bagaimana strategi sarang lebah tersebut dibuat untuk melindungi kepentingan zionis dengan
menciptakan slogan Islam. Berdasarkan dokumen tersebut, satu-satunya cara untuk
melindungi kepentingan Yahudi adalah menciptakan musuh di perbatasan. Strategi tersebut
dibuat untuk menempatkan semua ekstremis di dalam satu tempat yang sama sehingga mudah
dijadikan target. Tak hanya itu, adanya ISIS akan memperpanjang ketidakstabilan di timur
tengah, khususnya di negara-negara Arab.

Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, gerakan radikal Islamic State
of Iraq and Syria (ISIS) mampu menyedot perhatian masyarakat Indonesia. Banyak pihak
yang khawatir gerakan tersebut tumbuh subur di Indonesia. Dilihat dari karakteristik
pergerakanya, kemunculan ISIS dianggap mirip dengan kemunculan Ikhwanul Muslimimin.
Indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya bergama Islam dan jumlahnya
terbesar di dunia, maka besar kemungkinan Indonesia menjadi target dari ISIS dalam
upayanya menegakan khilafah tersebut. Padahal Agama Islam ialah suatu kumpulan

9
peraturan-peraturan yang diciptakan untuk menarik dan menuntun para umat yang berakal
agar tunduk dan patuh kepada kebaikan, supaya mereka memperoleh kebahagiaan dunia
akhirat (Ash Shiddieqy, 1956).

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme menyatakan sejak awal sudah mendeteksi


masuknya paham Negara Islam Irak dan Suriah atau Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) ke
Indonesia. Deputi Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayor Jenderal Agus
Surya Bhakti mengatakan paham ISIS sudah masuk ke Indonesia sebelum gerakan tersebut
dideklarasikan di Timur Tengah. Paham tersebut masuk ke Indonesia lebih banyak melalui
jaringan Internet.

Awal mula ISIS masuk ke Indonesia ialah melalui Internet dan melalui salah satu anggota
ISIS dari Indonesia yang kembali ke Indonesia kemudian menyebarkan paham tersebut
kepada masyarakat sekitarnya. ISIS dikenal ke masyarakat luas terutama melalui media
internet yaitu youtube.com, dimana terdapat salah satu pengikut ISIS disertai beberapa
rekannya mengajak para penonton untuk bergabung dengan ISIS. Selain melalui pengajian
dan pertemuan-pertemuan keagamaan.

Sampai saat ini belum diketahui data jumlah anggota ISIS, termasuk pengikutnya di
Indonesia. Kelompok ini menggunakan media sosial dalam menyebarkan pengaruh dan
merekrut anggota di seluruh dunia. ISIS memiliki akun Twitter bernama Fajr Al-Bashaer
(@Fajr991) untuk merekrut anggota baru yang mau bergabung. Para pendaftar akan dimintai
data personal dan selanjutnya mereka akan dikirimi berita seputar pertempuran ISIS di
Irak dan Suriah serta perkembangannya.

Pada 2013 diduga ada 56 orang Indonesia dari berbagai macam organisasi Islam dan
kelompok pedagang berangkat ke Irak untuk bergabung dengan ISIS. Mereka bergabung saat
pergi ke Arab Saudi untuk ibadah haji atau umrah. Jumlah tersebut, sekitar 16 orang telah
kembali ke Tanah Air dan melanjutkan proses perekrutan di daerah masing-masing.

Jika kita melihat dokumen yang dikeluarkan ISIS ada beberapa poin yang itu harus di
ikuti oleh pengikutnya, seperti mengibarkan bendera ISIS yang berkalimat syahadat, setiap
orang yang sudah dibait wajib membentuk bataliyon, dan siap mati demi tegaknya khilafah.
Dan bagi siapa saja membiarkan negara dalam hukum kafir dia adalaha bagian dari orang
kafir.

10
        Berdasarkan dokumen tersebut, pemimpin ISIS Abu Bakar Al Baghdadi pun
mendapatkan pelatihan militer setahun penuh dari Mossad, Israel. Al Baghdadi juga
mendapatkan kursus teologi dan retorika dari lembaga intelijen zionis itu. Menteri luar
Negeri Amerika Serikat John Kerry mengajak Indonesia untuk bekerjasama memerangi
kelompok Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) . Hal tersebut disampaikan Menteri Luar
Negeri Amerika ketika bertemu dengan presiden Indonesia Joko Widodo atau Jokowi di
Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10). Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Islam dan
Perdamaian yang sekaligus Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
Bambang Pranowo kepada VOA hari Selasa (21/10), menilai baik ajakan kerjasama Amerika
Serikat dalam memerangi ISIS.

      Indonesia sebagai negara yang berpenduduk muslim terbesar kata Bambang memang
memiliki pengaruh yang sangat besar, khususnya di kawasan Asia Tenggara dalam mencegah
masuknya ISIS. Menurutnya, apabila Indonesia bisa mencegah pengaruh ISIS maka akan
sangat bermakna bagi negara kawasan Asia Tenggara khususnya dan juga mempunyai
pengaruh yang besar di negara-negara muslim yang lain. Selain itu lanjut Bambang, Amerika
juga melihat Indonesia bisa memadukan antara demokrasi dan Islam sehingga hal ini bisa
menjadi model bagi negara-negara muslim yang lain. "Seharusnya, itu dapat ditiru negara-
negara muslim yang lain dan Amerika harus berkepentingan untuk ikut menjaga ini, jangan
sampai kondisi yang bagus ini rusak oleh kehadiran ISIS," ungkap Bambang.

      Lebih lanjut, Bambang Pranowo mengatakan pemerintah Indonesia juga harus


memperhatikan daerah-daerah bekas konflik seperti Poso dan Ambon karena daerah-daerah
seperti itu sering dimanfaatkan oleh kelompok radikal untuk melakukan perekrutan. Faktor
kemiskinan lanjut Bambang merupakan salah satu akar masalah yang menyebabkan
mudahnya masyarakat di wilayah bekas konflik ikut dengan kelompok radikal. Selain itu,
pemerintah juga harus memperhatikan mereka yang telah keluar dari penjara yang terkait
kasus terorisme. Hal ini juga untuk meminimalisir terus berkembangnya gerakan radikal.
"Pasca dipenjarakan itu yang penting dan bagaimana masyarakat tidak melakukan stigma
kepada mereka itu. Mereka juga diberikan pekerjaan kalo mereka diberikan kegiatan, dikasih
keterampilan, keluarganya disantuni maka dengan sendirinya mereka akan disibukkan," ulas
Bambang.

   

11
   Secara terpisah, Kepala Badan Intelijen Negara Marciano Norman mengatakan pemerintah
tidak membiarkan warga negara Indonesia dengan mudah keluar negeri untuk berjuang,
apalagi bergabung dengan kelompok ISIS. Marciano yakin ISIS tidak akan tumbuh subur di
Indonesia karena saat ini masyarakat Indonesia sudah matang sehingga tidak mudah tergoyah
oleh gerakan-gerakan seperti itu. Menurutnya sebelum ISIS muncul, Indonesia sudah pernah
punya pengalaman serupa puluhan tahun lalu seperti gerakan DI/TII Kartosuwiryo.
"Masyarakat kita sudah matang, masyarakat kita tidak mudah tergoyah oleh gerakan-gerakan
seperti itu. Karena sebelum ISIS muncul, kita sudah pernah punya pengalaman serupa
puluhan tahun lalu," kata Marciano

12
BAB III

METODE PENELITIAN
A. METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi Penelitian : Melalui Studi Literatur/ Mini Riset Pustaka

Penelitian ini dilakukan berdasarkan studi literature yang telah ada, pada konteks ini
mini riset pustaka yang dilakukan ditinjau juga kesesuaiannya terhadap kenyataan atau realita
yang telah ada. Dalam memahami mengapa penelitian tersebut dilaksanakan, hal ini
bertujuan agar mengetahui Peran PBB dalam menangani kasus ISIS.

B. TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Jadwal/waktu : Penelitian ini dilakukan pada 4 Desember 2017

Instrumen penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan kajian pustaka


berdasarkan mini riset yang telah dilakukan oleh orang lain namun penelitian tersebut akan
dikembangkan berdasarkan peran fakta dari PBB dalam menangani kasus ISIS. Dalam teknik
pengumpulan data ini penulis/peneliti menggunakan bahan – bahan tinjauan pustaka seperti:
Buku, Jurnal, dan Artikel yang terkait dengan pembahasan yang ada.

C. VARIABEL PENELITIAN
Variable penelitian yang dilakuakan menggunakan mini riset pustaka atau mencari
dan menganalisis data secara pustaka dimana penulis akan membahas terkait judul yang telah
diangkat. Strategi penelitian ini juga tidak hanya penulis lihat berdasarkan konsep teoritisnya
saja namun dari segi realitanya pun penulis memaparkan dalam penelitian ini. Dalam
penelitian ini penulis akan mendeskripsikan hasil dari variable penelitian tersebut secara
eksploratoris dan korelasional.

D. TEKNIK ANALISIS DATA


Berdasarkan studi literature yang telah dipilih oleh penulis data yang telah ada
tersebut akan dianalisis dan tetap berorientasi kaitanya dengan pemilihan judul penulis. Sama
halnya dalam penelitian mini riset ini penulis menggunakan analisis pustaka dalam konteks
melalui sumber – sumber dari buku, jurnal, dan artikel. Ini akan memakai analisis parametric
dimana informasi yang diberikan telah hanpir sepenuhnya layak karena berdasarkan studi
literature yang telah diteliti sebelumnya.

13
BAB IV

PEMBAHASAN

A. HASIL MINI RISET

      Dewan keamanan PBB memang tetap menerbitkan resolusi itu tanpa dukungan Amerika
Serikat. Dan itu menjadi alasan bagi Israel untuk mengabaikannya. Hingga hari ini serdadu
negeri itu tetap mengempur Jalur Gaza. Lebih dari seribu tewas. Resolusi Dewan Keamanan
No.1860/2009 .

Dalam setiap penyelesaian konflik internasional pasti mengalami hambatan, hambatan


tersebut bisa berasal dari dalam organ PBB itu sendiri maupun dari luar PBB itu
sendiri,Dalam konflik Israel palestina yang terjadi pada tahun 2008- 2009, dunia
internasional dikejutkan dengan adanya pemboman lewat udara maupun darat yang dilakukan
oleh israel terhadap palestina di jalur gaza. Serangan ini ditujukan untuk melumpuhkan
pejuang hamas agar menghentikan serangan roketnya ke israel dan menghentikan suplai
senjata hamas yang dikirim melalui terowongan bawah tanah.

Dalam pembahasan mengenai resolusi tersebut, didukung oleh anggota tetap dewan
keamanan PBB, dan amerika dalam pembahasan sidang konflik israel palestina tersebut
mengambil bersikap abstain. Hal tersebut menjadi penghalang dalam pelaksanaan resolusi
nomor 1860 tahun 2009, mengingat Amerika sebagai anggota tetap dewan keamanan
melakukan veto.

Resolusi itu disetujui oleh 14 dari 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB. Amerika
Serikat memilih abstain dalam voting tersebut. Masalah Timur Tengah, khususnya konflik
Israel-Palestina, tetap mendapat perhatian khusus Indonesia, termasuk dalam forum
multilateral. Partisipasi Indonesia dalam forum Multilateral diantaranya dilakukan melalui
Sidang Majelis Umum PBB, Dewan Keamanan PBB dan Dewan HAM PBB.

Selama keanggotaan Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap DK PBB Indonesia dalam
berbagai kesempatan tetap konsisten menyuarakan hak-hak rakyat Palestina, termasuk
berdirinya negara Palestina yang merdeka, demokratik dan viable. Sejak awal keanggotaan di
DK PBB, Indonesia selalu mendorong agar DK PBB mengeluarkan keputusan terkait
masalah Palestina, termasuk dalam bentuk presidential statement (PRST) maupun resolusi,
sebagai cerminan tanggung jawab DK PBB dalam memelihara perdamaian dan keamanan
internasional. Atas konsistensi dorongan Indonesia tersebut, pada tanggal 16 Desember 2008,

14
untuk pertama kalinya sejak tahun 2004, DK PBB telah mengesahkan resolusi No. 1850
mengenai proses perdamaian di Timur Tengah, khususnya Israel-Palestina Sehubungan
dengan konflik di Jalur Gaza, pada tanggal 31 Desember 2008, Indonesia telah berpartisipasi
dalam sidang darurat DK PBB guna membahas perkembangan situasi di Jalur Gaza. Sidang
Darurat telah menghasilkan sebuah Resolusi yang memuat elemen-elemen yang sebelumnya
telah dikonsultasikan .

B. PEMBAHASAN HASIL MINIRISET


A. Sejarah ISIS

ISIS adalah kelompok ekstremis yang mengikuti ideologi garis keras Al-Qaeda  dan


menyimpang dari prinsip-prinsip jihad. Seperti Al-Qaeda dan banyak kelompok jihad modern
lainnya, ISIS muncul dari ideologi Ikhwanul Muslimin, kelompok Islam pertama di dunia
pada tahun 1920-an di Mesir. ISIS mengikuti ekstrim anti-Barat yang menurutnya sebagai
penafsiran Islam, mempromosikan kekerasan agama dan menganggap mereka yang tidak
setuju dengan tafsirannya sebagai kafir dan murtad. Secara bersamaan, ISIS bertujuan untuk
mendirikan negara Islam Salafi yang berorientasi di Irak, Suriah dan bagian lain dari Syam.

Ideologi ISIS berasal dari cabang Islam modern yang bertujuan untuk kembali ke masa-
masa awal Islam, menolak "inovasi" dalam agama yang mereka percaya telah "korup" dari
semangat aslinya. Mengutuk kekhalifahan terakhir dan kekaisaran Ottoman karena
menyimpang dari apa yang mereka sebut sebagai Islam murni dan karenanya telah berusaha
untuk membangun kekhalifahan sendiri. Namun, ada beberapa komentator Sunni, Zaid
Hamid, misalnya, dan bahkan Salafi dan mufti jihad seperti Adnan al-Aroor dan Abu Basir
al-Tartusi, yang mengatakan bahwa ISIS dan kelompok teroris yang terkait tidak
mempresentasikan Sunni sama sekali, tapi menuduh Khawarij bidah yang melayani agenda
kekaisaran anti-Islam.

ISIS (Islamic State Of Iraq And Suriah) merupakan organisasi islam yang bertujuan
mendirikan Negara Islam namun bersimpangan dengan ajaran Islam yang sesungguhnya.
ISIS pertama kali dibentuk di wilayah Timur Tengah yang dipimpin oleh Abu Bakar Al-
Baghdadi.

ISIS adalah kelompok / organisasi gerilyawan Islam Irak dan Suriah, ISIS terbentuk dari
akibat invansi Amerika Serikat ke Irak pada tahun 2003. Setelah pendudukan Amerika
Serikat di Irak, membuat negara tersebut porak poranda perekonomian lumpuh, bangunan-

15
bangunan pemerintahan hancur akibat serangan AS, dan dilema pemerintahan kekosongan
kepala negara karena Saddam Hussein ditangkap.

Amerika tidak mempunyai rencana yang matang membangun negara tersebut, Sejak itu
kaum mayoritas Syiah mengambil alih kekuasaan dan pada gilirannya merepresi golongan
Sunni. Tentu saja kalangan Sunni tidak diam saja. Pemberontakan kalangan Sunni mulai
muncul. Kelompok teroris seperti Al Qaeda masuk ke Irak dan kelompok-kelompok
pemberontak lokal yang terdiri dari kalangan minoritas Sunni mulai bertempur melawan
tentara AS. Irak pun jatuh dalam perang saudara berdarah tahun 2006. Sejak itu, warga Irak
terbelah berdasarkan agama, Sunni yang umumnya tinggal di utara dan Syiah yang umumnya
di selatan. 

Arab Saudi dan Iran merupakan dua pemain penting dalam Sunni dan Syiah. Kedua
negara itu tidak punya pemisahan antara agama dan negara, masalah dalam negeri dan uang
yang banyak dari minyak. Kedua negara menyokong kelompok-kelompok yang bertempur
melawan kelompok lain yang berbeda orientasi agama. Salah satu organisasi teroris yang
disokong Saudi adalah Negara Islam Irak (ISI). Tahun 2010, Arab Spring pecah dan
mengubah situasi di Timur Tengah. Namun, di Suriah, diktator Bashar Al Assad yang berasal
dari kalangan Syiah tidak berpikir akan mundur dari jabatannya. Perang sudara pun terjadi.
Tentara Assad membunuh rakyat mereka sendiri. Semakin lama perang itu berlangsung,
semakin banyak kelompok-kelompok milisi asing bergabung dalam peperangan itu.
Kebanyakan dari mereka datang karena alasan agama. Mereka bertujuan dapat mendirikan
sebuah negara Islam di kawasan itu.

Salah satu dari kelompok itu adalah ISI, yang sekarang menjadi Negara Islam Irak dan
Suriah (ISIS). Mereka sudah berperang di Irak selama beberapa tahun dan punya ribuan
tentara yang terlatih baik dan fanatik. Mereka telah menguasai Irak utara dan sangat berhasrat
untuk mendirikan negara berdasarkan agama yang mereka kelola sendiri. Kedatangan mereka
mengubah perang di Suriah ke situasi yang tidak pernah diduga orang sebelumnya. ISIS
sangat brutal dan radikal sehingga kelompok itu segara terlibat peperangan dengan hampir
semua faksi lainnya dalam kalangan pemberontak Suriah. Mereka menyerang dan membunuh
anggota kelompok teroris lainnya. Di wilayah yang dikuasai, mereka mendirikan negara
Islam dengan aturan yang sangat keras, bahkan jika dibandingkan dengan Al Qaeda. Arab
Saudi pun terkejut dan menarik dukungannya.

16
ISIS merupakan negara baru yang dideklarasikan oleh Abu Bakar al-Baghdady pada
tanggal 9 April 2013, menyusul terjadinya perang saudara di Irak dan Suriah. Tentu saja
proklamasi kemerdekaan ini masih bersifat sepihak, dimana Pemerintah Suriah dan
Pemerintah Irak tak merestuinya. Begitu pula Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sama
sekali belum mengakuinya sebagai negara yang berdaulat.

Jadi dalam sebuah ironi tragis sejarah, invasi AS justru melahirkan kaum teroris yang
pada awal hendak disingkirkan AS. Kini, Irak malah menjadi lokasi sempurna pelatihan
terorisme. Banyak kalangan internasional yang menduga bahwa ISIS ada dibawah kendali
CIA untuk melancarkan propaganda politik memecah persatuan Islam. Bahkan ISIS dengan
cepat masuk di Indonesia dan mulai menampakkan diri di publik.

Dalam bahasa Arab, negara ini disebut dalam bahasa Inggris ditulis dalam beberapa versi.
Ada yang menyebutnya Islamic State in Iraq and the Levant (ISIL), Islamic State in Iraq and
Syria (ISIS), dan ada juga yang menyebutnya Islamic State in Iraq and al-Shām (juga
disingkat ISIS). ISIS baru-baru ini memutuskan bahwa sudah saatnya menguasai wilayah
yang lebih luas di Irak. Sejak AS meninggalkan Irak, Perdana Menteri Nouri Al Maliki dari
kalangan Syiah telah memonopoli kekuasaan dan sedapat mungkin mendiskriminasi
golongan Sunni. Pemerintah Irak secara luas dinilai korup, tidak becus, dan tentu saja dibenci
oleh sebagian besar warga negara itu.

Meski secara de jure belum diakui negara-negara lain, faktanya ISIS telah menguasai
wilayah seluas 400.000 km2, yang meliputi wilayah di Irak dan Suriah. Untuk sementara,
Kota Raqqah yang berada di Suriah ditetapkan sebagai ibu kota negara.

Militer Irak mempunyai 300.000 tentara yang dibentuk dengan menghabiskan 25 miliar
dollar AS uang pajak, tetapi mereka tidak loyal kepada pemerintahnya dan telah mundur atau
bubar. Sejumlah kota di negara itu pun jatuh ke tangan ISIS yang telah mengumumkan
bahwa siapa saja yang menentang mereka akan dibunuh. ISIS telah membuktikan bahwa
mereka serius dengan ancaman tersebut. 

Daerah kekuasaan ISIS yang disimbolkan dengan warna merah di atas terbagi menjadi 16
wilayah administrasi, dengan rincian sebagai berikut:

1. Wilayah Selatan
2. Wilayah Diyala
3. Wilayah Baghdad

17
4. Wilayah Kirkuk
5. Wilayah Salahuddin
6. Wilayah Anbar
7. Wilayah Ninewa.

Daerah kekuasaan ISIS di Suriah :

1. Wilayah Al Barakah (Hasaka)


2. Wilayah Al Kheir (Deir al Zour)
3. Wilayah Al Raqqah
4. Wilayah Al Badiya
5. Wilayah Halab (Aleppo)
6. Wilayah Idlib
7. Wilayah Hama
8. Wilayah Damaskus

Pada 24 Juni 2014, ISIS merebut sebagian wilayah Irak, termasuk kota Mosul, kota
terbesar kedua di negara itu. Mereka menguras ratusan juta dana dari bank-bank yang mereka
kuasai. Pengurasan dana bank itu membuat mereka menjadi kelompok teroris terkaya di
dunia.

B. Tujuan ISIS

Dari awal sampai pada pembentukan negara Islam murni telah menjadi salah satu tujuan
utama dari ISIS. Salah satu "perbedaan yang signifikan" antara Front Al-Nusradan ISIS
adalah bahwa ISIS "cenderung lebih fokus pada membangun pemerintahan sendiri di wilayah
yang ditaklukkan". Sementara kedua kelompok berbagi ambisi untuk membangun sebuah
negara Islam, ISIS dengan "jauh lebih kejam ... melakukan serangan sektarian dan
memaksakan hukum syariah secara segera". ISIS akhirnya mencapai tujuannya pada tanggal
29 Juni 2014, ketika itu dihapus "Irak dan Levant" dari namanya, dengan mulai menyebut
dirinya sebagai Negara Islam, dan menyatakan wilayah okupasi di Irak dan Suriah
sebagai kekhalifahan baru.

Pada tanggal 4 Juli 2014, Persatuan Ulama Muslim Se-Dunia (IUMS), yang dipimpin


oleh Syaikh Yusuf Qaradhawi, mengeluarkan pernyataan bahwa deklarasi khilafah yang
dilakukan ISIS untuk wilayah di Irak dan Suriah tidak sah secara syariah Islam.

18
C. Perkembangan ISIS di Indonesia

Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, gerakan radikal Islamic State
of Iraq and Syria (ISIS) mampu menyedot perhatian masyarakat Indonesia. Banyak pihak
yang khawatir gerakan tersebut tumbuh subur di Indonesia. Dilihat dari karakteristik
pergerakanya, kemunculan ISIS dianggap mirip dengan kemunculan Ikhwanul Muslimimin.
Indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya bergama Islam dan jumlahnya
terbesar di dunia, maka besar kemungkinan Indonesia menjadi target dari ISIS dalam
upayanya menegakan khilafah tersebut.

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme menyatakan sejak awal sudah mendeteksi


masuknya paham Negara Islam Irak dan Suriah atau Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) ke
Indonesia. Deputi Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayor Jenderal Agus
Surya Bhakti mengatakan paham ISIS sudah masuk ke Indonesia sebelum gerakan tersebut
dideklarasikan di Timur Tengah. Paham tersebut masuk ke Indonesia lebih banyak melalui
jaringan Internet. Masyarakat Indonesia, dengan mudahnya mengakses informasi seperti
berita, artikel, hingga video tentang paham ISIS melalui dunia maya.

Awal mula ISIS masuk ke Indonesia ialah melalui Internet dan melalui salah satu anggota
ISIS dari Indonesia yang kembali ke Indonesia kemudian menyebarkan paham tersebut
kepada masyarakat sekitarnya. ISIS dikenal ke masyarakat luas terutama melalui media
internet yaitu youtube.com, dimana terdapat salah satu pengikut ISIS disertai beberapa
rekannya mengajak para penonton untuk bergabung dengan ISIS. Selain melalui pengajian
dan pertemuan-pertemuan keagamaan.

Sampai saat ini belum diketahui data jumlah anggota ISIS, termasuk pengikutnya di
Indonesia. Kelompok ini menggunakan media sosial dalam menyebarkan pengaruh dan
merekrut anggota di seluruh dunia. ISIS memiliki akun Twitter bernama Fajr Al-Bashaer
(@Fajr991) untuk merekrut anggota baru yang mau bergabung. Para pendaftar akan dimintai
data personal dan selanjutnya mereka akan dikirimi berita seputar pertempuran ISIS di
Irak dan Suriah serta perkembangannya.

ISIS merilis video di youtube yang berjudul ‘*Join The Ranks*’, isinya adalah seseorang
yang menyebut dirinya Abu Muhammad Al-Indenosi meminta warga Indonesia untuk
mendukung perjuangan ISIS menjadi khilafah dunia. ISIS menerbitkan surat kabar elektronik
dan cetak dalam bahasa Inggris dan Arab.

19
Pada Sabtu, 9 Agustus 2014 lalu, Menteri Agama telah bertemu dengan hampir semua
organisasi masyarakat dan organisasi kepemudaan yang berazaskan Islam seperti NU,
Muhammadiyah, Persis, FPI, Forum Umat Islam, HMI, KAMMI, dan lainnya. Pada forum
tersebut disepakati bahwa ISIS merupakan gerakan yang radikal dan tidak sesuai dengan
Islam sebagai rahmatan lil alamin. Menag dan ormas Islam juga sependapat untuk menolak
keberadaan gerakan ISIS di bumi Indonesia. Menag bahkan mengancam akan mencabut
kewarganegaraan orang yang berangkat ke Irak/Suriah dalam rangka bergabung dengan ISIS.

Pada 2013 diduga ada 56 orang Indonesia dari berbagai macam organisasi Islam dan
kelompok pedagang berangkat ke Irak untuk bergabung dengan ISIS. Mereka bergabung saat
pergi ke Arab Saudi untuk ibadah haji atau umrah. Jumlah tersebut, sekitar 16 orang telah
kembali ke Tanah Air dan melanjutkan proses perekrutan di daerah masing-masing.

Jika kita melihat dokumen yang dikeluarkan ISIS ada beberapa poin yang itu harus di
ikuti oleh pengikutnya, seperti mengibarkan bendera ISIS yang berkalimat syahadat, setiap
orang yang sudah dibait wajib membentuk bataliyon, dan siap mati demi tegaknya khilafah.
Dan bagi siapa saja membiarkan negara dalam hukum kafir dia adalaha bagian dari orang
kafir. Doktrin-doktrin yang dikelaurkan oleh ISIS tersebut dapat memicu tindakan radikal
dari sekelompok masyarakat Indonesia yang merasa sejalan dengan gerakan ISIS tersebut.

D. Pertentangan ISIS di Indonesia

Kalau kita sudah membaca dan memahami semua penjelasan tentang sejarah dan
perkembangan ISIS di dunia, bahkan di Indonesia, maka kitapun sudah dapat menarik
kesimpulan bahwa kenapa ISIS seakan tidak dapat diterima di Negara-negara lain bahkan di
Indonesia, berikut merupakan beberapa alasan mengapa ISIS ditentang di Indonesia.

Menyebarnya pengaruh ideologi yang dibawa Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di
Indonesia membuat beberapa ormas Islam di Indonesia angkat bicara. Lebih dari 10 ormas
Islam Indonesia, seperti Dewan Masjid, GP Ansor, PBNU, Muhammadiyah, dan Majelis
Ulama Indonesia menegaskan penolakannya terhadap ideologi yang dibawa Negara Islam
Irak dan Suriah atau ISIS.

Penolakan itu didasarkan pada tindakan biadab yang dilakukan oleh kelompok
militan tersebut. Menurut para perwakilan ormas tersebut, ideologi ISIS bukanlah
ideologi Islam. Mereka cenderung membawa paham radikal untuk melakukan pembantaian
terhadap saudara-saudaranya sesama muslim dan juga melakukan kejahatan terhadap non-

20
muslim.Dikabarkan beberapa umat Islam di daerah-daerah tertentu di Indonesia tetap
menyatakan dukungannya terhadap Negara Islam Irak dan Suriah tersebut. Aksi dukungan
kepada kelompok militan tersebut sudah terjadi di sejumlah daerah seperti Bekasi, Malang,
Solo, dan Bima.

Ideologi yang dianut ISIS adalah kekerasan, sehingga dikhawatirkan paham itu akan
merusak sendi-sendi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, dan dengan tegas harus
ditolak oleh Pemerintah.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyebutkan, ada tiga hal yang menjadi sorotan
lembaga itu terhadap gerakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), diantaranya :

1. Sisi pendanaan.

Seperti yang sudah penulis paparkan sebelumnya mengenai tindakan-tindakan ISIS yang
radikal adalah salah satunya dengan menjarah Bank di Negara Irak sehingga ISIS memiliki
dana yang cukup besar dimana dengan cara seperti itu tidak dibenarkan dalam Islam.

2. Adanya baiat

Dalam baiat itu terdapat indoktrinasi. Islam itu merupakan rahmatan lil alamin, tidak ada
ajakan dengan cara kekerasan. Islam itu cinta damai, tak mengenal kekerasan dan tidak ada
pemaksaan. Baiat itu kan pemaksaan, bertentangan dengan Islam. Dalam hal ini ISIS
mengajak para warga lainnya dengan cara paksaan, yakni jika warga tidak mau bergabung,
maka nyawalah taruhannya, dimana mereka akan dibunuh dengan cara yang kejam, yaki
ditembak, lalu disembelih lehernya dan dengan bangga mereka memperlihatkan kepala sang
korban kepada seluruh dunia melalui video-video yang mereka unggah ke situs youtbe.

3. ISIS adalah sistem kekhalifahan daulah Islamiyah (negara Islam)

Daulah Islamiyah ini tidak ada di Indonesia karena Indonesia sudah menganut Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang merupakan harga mati. Dengan masuknya ISIS
ini ke Indonesia, maka dapat memecah belah persatuan dan kesatuan NKRI kita.

Menurut MUI : ISIS sudah haram, tidak perlu Fatwa. Majelis Ulama Indonesia (MUI)
secara tegas melarang tumbuh dan berkembangnya gerakan kelompok ISIS(Islamic State of
Iraq and Syria) atau Negara Islam di Irak dan Suriah. Bahkan, gerakan radikal ini juga
disebut sebagai salah satu perbuatan yang dilarang bagi umat Islam atau ISIS dinyatakan
sebagai gerakan haram. ISIS menjadi haram lantaran apa yang dilakukan kelompok tersebut

21
seperti melakukan tindakan kekerasan untuk mencapai sebuah tujuan sudah keluar dari ajaran
Islam. ISIS tidak sesuai dengan karakter Islam. Tindakan itu yang diharamkan oleh Islam.
Nah, jadi kalau ada yang mendukung ISIS tentunya haram, karena mendukung yang
diharamkan,

Tindakan ISIS terkenal kejam dan biadab. Anggota ISIS melakukan pembantaian


terhadap kaum syiah di Irak dan Suriah juga melakukan tindakan keji terhadap warga sipil
apapun suku dan agamanya yang berada di wilayah yang telah mereka kuasai.

ISIS musuh nomor satu umat islam. Syaikh Abdul Aziz al-Sheikh, Mufti tertinggi di Arab
Saudi, menetapkan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang kini menyebut diri
mereka Negara Islam dan juga Al-Qaeda  sebagai “musuh nomor satu” umat Islam. Dalam
pernyataan yang dikeluarkan di Riyadh, ulama yang memiki wewenang untuk
menginterpretasikan teks dan memberikan fatwa kepada umat Islam di Arab Saudi tersebut
mengatakan tujuan utama kelompok ekstrem ini adalah memecah belah umat Islam yang ia
sebutkan sebagai kejahatan terbesar.

Gerakan ISIS cenderung mengarah pada radikalisme. Gerakan itu muncul akibat
pemahaman yang terlalu tekstual terhadap Al Quran, bukan kontekstual. Padahal, turunnya
sebuah ayat Al Quran dan hadis Nabi memiliki asal usul dan latar belakang masing-masing.
Turunnya sebuah perintah itu tak bisa dilihat dalam tekstual saja, tetapi juga harus dilihat
latar belakangnya atau asbabun nuzul. Itu yang namanya pemahaman kontekstual.

Bahkan bangsa Indonesia Melalui Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan


(Menko polhukam) Djoko Suyanto menyatakan Indonesia resmi menolak paham Islamic
State of Iraq and Syria (ISIS) atau Negara Islam di Irak dan Suriah karena tidak sesuai
dengan Pancasila.Konteks negara kita yang beragam, baik latar belakang manusia dan karya
budayanya memang sangat rentan hancur bila ISIS masuk di negara ini. 

Menilik faham dan apa yang ISIS lakukan di wilayah kekuasaannya di Timur Tengah,
sudah hampir pasti negara kita akan tercabik-cabik dan mengalami degradasi budaya, moral
dan rasa kebangsaan. Seperti yang pernah ditulis terdahulu, ISIS adalah ibarat penyakit
kanker yang merusak tubuh kebangsaan kita. Sekarang, dengan pelarangan maka kanker itu
bisa dicegah sejak dini Jangankan candi-candi, dan peninggalan sejarah adiluhung lainnya
milik bangsa di masa lalu. Makam-makam pejuang yang sekaligus menjadi musium, Monas
dan tugu-tugu peringatan lainnya pun akan lenyap dihancurkan mereka. 

22
Apa yang telah dibangun anak bangsa penerus perjuangan akan mengalami demolisi
secara tragis demi faham yang sulit diterima akal sehat bagi kehidupan modern sekarang ini.
Polisi meminta masyarakat untuk tidak memberi ruang kepada Islamic State of Iraq and Syira
(ISIS). Pasalnya ISIS dianggap menyimpang dari Pancasila dan Undang-Undang Dasar
(UUD) 1945. ISIS dilarang di Indonesia karena bertentangan dengan konstitusi kita
Pancasila, dan UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika. ISIS adalah organisasi yang kerap
melakukan kekerasan, dan ingin merebut kekuasaan melalui kekerasan.

Selain bertentangan dengan azas dasar negara, ISIS juga bertentangan dengan Undang-
Undang Ormas Nomor 17 Tahun 2013, setiap warga negara Indonesia dilarang bertentangan
dengan pancasila. Demokrasi, bebas mengeluarkan pendapat, tetapi jangan merugikan
masyarakat, ada aturan yang harus dipedomani, jadi jangan sampai atas nama demokrasi
masyarakat melakukan kekerasan.

Jadi dari semua alasan mengapa ISIS secara jelas ditolak di Indonesia adalah sudah jelas,
jadi apakah kita masih berniat bergabung ke kelompok tersebut. Mari kita gunakan akal fikir
kita secara mendalam dalam menyikapi sebuah persoalan saat ini.

E. Upaya Pemerintah Indonesia dalam menangkal pengaruh ISIS

Pemerintah Republik Indonesia menolak paham  "Islamic State of Iraq and Syria" (ISIS)
berkembang di Indonesia karena tidak sesuai dengan ideologi Pancasila dan kebhinekaan
yang menaung dalam NKRI. Pemerintah bersama Majelis Ulama Indonesia sudah sepakat
mengaris bawahi paham Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) adalah gerakan radikal yang
mengatasnamakan Islam.

Pemerintah mengatakan ada 4 (empat) langkah mencegah pengaruh ISIS masuk di Indonesia,
yaitu :

1. Mencegah berdirinya perwakilan-perwakilan, pengembangan paham-paham IS dan


ISIS di Indonesia. Pemerintah, kata Djoko Suyanto, meminta semua pihak, aparat
pemerintah maupun Lembaga Negara, serta seluruh komponen masyarakat agama,
untuk turut mencegah masuknya paham ISIS. Setiap upaya pengembangbiakan paham
ISIS ini harus dicegah. Indonesia tidak boleh menjadi tempat persemaian paham ISIS.
Kita harus menghormati negara kita, Negara Kesatuan Republik Indonesia, negara
yang menganut asas Kebhinekaan dari suku, agama, ras dan golongan. Bukan negara
Islam.

23
2. Memerintahkan Kementerian Agama bekerjasama dengan para tokoh agama, tokoh
masyarakat, tokoh-tokoh ulama, melakukan pertemuan sosialisasi dan pencerahan
dengan seluruh tokoh agama, dan tokoh masyarakat yang ada untuk melakukan
upaya-upaya pencerahan dan penyadaran publik terhadap pengaruh-pengaruh negatif
keberadaan paham ISIS maupun IS.
3. Kata Djoko, Presiden SBY menginstruksikan kepada Kementerian Kominfo untuk
melakukan blokade atau blokir terhadap upaya-upaya penyebaran paham ISIS
maupun IS melalui media sosial, atau yang lebih tajam yang selalu disiarkan melalui
Youtube.
4. Kepada Kementerian Luar Negeri, Presiden SBY meminta bekerjasama dengan
Kementerian Hukum dan HAM, POLRI, BIN, dan BNPT untuk melakukan clearing
house bagi Warga Negara Indonesia yang akan berpergian khususnya ke Timur
Tengah. Perwakilan Ormas-ormas islam menyatakan kepada semua pihak untuk
menghimbau umat Islam lain agar tidak terjerumus kepada paham-paham ISIS yang
berbahaya itu. Dirinya mengimbau ormas Islam agar mampu membentengi
penyebaran paham tersebut karena biasanya sering menyasar pada anak-anak muda
yang memiliki semangat ke-Islam-an tinggi tetapi pengetahuan agamanya rendah.

Di samping itu, Kementerian Agama setempat juga sudah sosialisasi melalui guru agama,
pesantren dan majelis taklim. Sedangkan melalui Dinas Pendidikan (Disdik) dan Dinas
Pemuda dan Olahraga (Dispora) juga dioptimalkan bisa berperan melakukan pembinaan.
Ditegaskan bahwa langkah itu semua tetap memerlukan adanya campur tangan alim ulama
dalam hal pencegahan eksistensi ISIS.

Pemerintah juga dituntut bersikap proaktif dalam membendung gerakan ISIS agar
pengaruhnya tidak menyebar di Indonesia. Setidaknya ada tiga hal yang bisa dilakukan yaitu :

1. Pemerintah harus memberi penjelasan secara luas kepada masyarakat melalui


berbagai media mengenai ISIS dan ancamannya bagi keutuhan NKRI.
2. Pemerintah harus menggandeng para tokoh, baik dari kalangan keagamaan,
masyarakat dan adat untuk berdialog sekaligus penggalangan kerjasama guna
mengantisipasi gerakan ISIS agar tidak berpengaruh atau tidak diikuti oleh
masyarakat.
3. Memanfaatkan lembaga-lembaga kemasyarakatan termasuk RT/RW untuk
membangun kewaspadaan terhadap gerakan-gerakan ISIS.

24
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari semua penjelasan yang telah dipaparkan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa :

1. ISIS (Islamic State Of Iraq And Syria) merupakan organisasi islam yang bertujuan
mendirikan Negara Islam namun bersimpangan dengan ajaran Islam yang
sesungguhnya. ISIS pertama kali dibentuk di wilayah Timur Tengah yang dipimpin
oleh Abu Bakar Al-Baghdadi.
2. ISIS masuk ke Indonesia ialah melalui Internet dan melalui salah satu anggota ISIS
dari Indonesia yang kembali ke Indonesia kemudian menyebarkan paham tersebut
kepada masyarakat sekitarnya.
3. Banyak hal mengenai pertentangan yang pada intinya adalah menolak adanya ISIS di
Indonesia, salah satu faktor utamanya adalah dimana ISIS merupakan suatu kelompok
yang radikal dan ingin memecah belah bangsa ini dengan tujuan ingin membentuk
Negara Islam tersendiri.
4. Pemerintahpun sudah berupaya dengan penuh dalam menangkal hadirnya ISIS di
Indonesia. Pada intinya paham ISIS adalah haram, jadi secara logika manusia muslim,
maka sudah semestinya sesuatu yang haram mesti atau wajib kita tinggalkan.
5.  ISIS berkembang pesat di Indonesia dengan merekrut penduduk Indonesia. Pada
2013 diduga ada 56 orang Indonesia dari berbagai macam organisasi Islam dan
kelompok pedagang berangkat ke Irak untuk bergabung dengan ISIS
6. Mayoritas Jumhur Ulama Menentang ISIS.
7. ISIS menanamkan bahwa Islam adalah idiologi yang sangat berbahaya bagi dunia dan
penduduknya. Hal tersebut dapat menyebabkan tergoyahnya perdamaian dunia.
8. Ada tiga faktor yang menarik masyarakat mau pergi ke Suriah dan bergabung dengan
ISIS.

25
B. SARAN
Dengan melihat semua permasalah-permasalahan yang telah dipaparkan diatas, agar
ini semua dapat menjadi lebih baik lagi, maka dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut :

1. Pemerintah harus lebih ketat dalam mengawasi Warga Negara Indonesia agar WNI
tidak dapat terpengaruh dengan kelompok ISIS ini dengan cara melakukan penjagaan
yang ketat di setiap daerah di Indonesia dan juga dapat mencurigai sesuatu kegiatan-
kegitan yang dapat dilihat menyimpang dari ajaran semestinya.
2. Orang tua yang memiliki anak usia remaja. Harus lebih ekstra dalam mengawasi
kegiatan-kegiatan anaknya. Selama ini kebanyakan dari anggota gerakan radikal
adalah mereka yang berada di usia produktif dan remaja. Sehingga hal utama yang
dapat diawasi adalah anggota keluarga kita sendiri.
3. Kepada seluruh masyarakat di dunia, khususnya di Indonesia agar dapat lebih pintar ,
dapat lebih mencerna atau mendalami kembali hal-hal baru yang dianggap
menyimpang, supaya dari diri kita sendiri dapat menangkal hal tersebut, karena segala
sesuatunya kembali kepada diri sendiri dalam menanggapi sesuatu.
4. Pemerintah harus lebih ketat dalam mengawasi Warga Negara Indonesia agar WNI
tidak dapat terpengaruh dengan kelompok ISIS.
5. Orang tua yang memiliki anak usia remaja. Harus lebih ekstra dalam mengawasi
kegiatan-kegiatan anaknya. Selama ini kebanyakan dari anggota gerakan radikal
adalah mereka yang berada di usia produktif dan remaja. Sehingga hal utama yang
dapat diawasi adalah anggota keluarga kita sendiri.

26
DAFTAR PUSTAKA

Referensi Buku :

Boermauna, 2003, Hukum internasional, Pengertian, Peranan dan Fungsi dalam


Era Dinamika Global, PT. Alumni, Bandung,

Darmayadi, Andrias. Dkk. 2015. “Mengenal Studi Hubungan Internasional”.


Bandung: Zavara.
Mulyana, Yan. Dkk. 2016. “Power ISIS”. Bandung: UNPAD Press.
D.W Bowett. 1991. “Hukum Organisasi Internasional”. Jakarta: Sinar Grafika.

Referensi Jurnal :

Mega Herlambang, Benedictus. 2015. “Peran Dewan Keamanan Perserikatan


Bangsa-Bangsa Untuk Menghentikan Kejahatan Perang Yang
Dilakukan Para Pihak Yang Bertikai Dalam Konflik Bersenjata di
Suriah”. Jurnal Ilmu Hukum. Yogyakarta: Fakultas Hukum.

Referensi Internet :
http://www.un.org/en/sc/about/functions.shtml diakses pada 15 April 2017.
http://scholar.unand.ac.id/6633/1/1251.pdf

27

Anda mungkin juga menyukai