Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Tanggal dan Waktu


a. Tanggal : 10 oktober 2018
b. Waktu : 13.00-15.30
B. Judul Praktikum
GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)
C. Resep dan Pertanyaan
a. Kasus dan Resep
Tn. M. Yasin mengeluh perih di perut bagian atas, rasa seperti terbakar, nyeri
hebat yang hilang timbul mual, muntah. Setelah melakukan pemeriksaan, dokter
meresepkan obat sebagai berikut:
R/ cravit X
S. 1. dd. 1
Sanmol X
S. 3. dd. 1
Pumitor X
S. 2. dd. 1
Ulsidex X
S. 2. dd. 1
b. Pertanyaan :
1. Tuliskan komposisi dan indikasi obat pada resep?
2. Jelaskan mekanisme kerja obat pada resep?
3. Dilihat komposisi obat yang diberikan, masalah medis apa yang dialami
pasien?
4. Bagaimana pendapat saudara tentang penggunaan cravit?
5. Jelaskan DRP obat?
6. Jelaskan aturan pakai yang benar dari obat pada resep?
7. Pemeriksaan penunjang apa yang diperlukan untuk kasus diatas?
8. Jelaskan perbedaan gastritis, ulkus peptik dan GERD berdasarkan
patogenesis gejala dan pengobatan?
9. Mengapa sanmol tidak tepat untuk pengobatan GERD?
10. Obat PPI digunakan selama 4 minggu, apakah harus digunakan selama itu
dan apakah adanya efek samping dari pengobatan tersebut?
11. Bagaimana pengobatan untuk ibu hamil yang menderita GERD?
12. Apakah ada obat lain yang digunakan untuk gejala mual dan muntah pada
GERD? Dan apakah obat metronidazol dapat menyembuhkan gejala uang
dan muntah?
13. Perbedaan penyakit dan terapi gastritis, ulkus peptik dan GERD?
BAB IV
PEMBAHASAN

Dari kasus yang tertera pada bab 3 pasien diberikan resep sebagai berikut yang
memiliki komposisi dan indikasi antara lain:

Nama Obat Komposisi Indikasi


Cravit Levofloxacin Infeksi kulit, infeksi saluran napas, infeksi saluran
250mg/500mg kemih, Eucarditis, Chlamidial infeksi, Gonorrhea,
Meningitis, ect.
Sanmol Paracetamol Antipiretik dan Analgetik.
500mg
Pampitor Omeprazole GERD, Duodenal ulcer, gastric ulcer, chron’s
20mg per kapsul ulcer.
Ulsidex Sucralfat Duodenal ulcer, gastric ulcer, mukositis terapi.
500mg

Mekanisme kerja obat dari masing-masing obat tersebut, berdasarkan DIH, 17th
edition yaitu:

1. Levofloxacin : Menghambat DNA girase pada organisme yang rentan sehingga


menghambat relaksasi DNA dan meningkatkan kerusakan untai DNA.
2. Paracetamol : Menghambat prostaglandin dalam sistem SSP, dan secara perifer
menghambat pembentukan impuls rasa sakit.
3. Omeprazole : Menekan sekresi asam lambung dan menghambat sel parietal H+ /K+
ATP Pompa. Max 14 hari pemberiannya.
4. Sucralfate : Mengikat protein bermuatan positif dalam eksudat, membentuk zat
perekat seperti pasta, kental. Ini selektif membentuk lapisan pelindung yang
bertindak secara lokal untuk melindungi lapisan lambung terhadap Asam Peptic,
pepsin, garam empedu.

Dilihat dari komposisi obat yang ada masalah medis yang dialami pasien adalah
perih di perut bagian atas, rasa seperti terbakar, nyeri hebat yang hilang timbul, mual,
dan muntah. Penggunaan cravit pada resep tidak tepat karena masalah utama GERD
berada di kerusakan mukosa yang disebabkankan oleh refluks abnormal cairan lambung
dari perut ke kerongkongan dan tidak ada hubungannya dengan bakteri sehingga
penggunaan cravit tidak cocok digunakan untuk masalah ini. Karena cravit memiliki
indikasi hanya untuk penyakit-penyakit yang disebabkan oleh bakteri.

DRP obat :
Nama obat Tepat Obat Tepat Dosis Tepat Lama Interaksi obat
Rejimen Pemakaian

Cravit Tidak tepat - - - -

Sanmol Tidak Tepat 500 mg 3x1 - -

Pumpitor Tepat Tidak 1x1 4 minggu -

(20 -
40mg/hari)

Ulsidex Tidak Tepat 1 gram 4x1 - Levofloxacin

Dalam kasus, obat yang tepat digunakan yaitu omeprazol 1x sehari 30 menit sebelum
makan. Pengguaan obat karena omeprazole merupakan golongan PPI. Penggunaan obat
omeprazol digunakan selama 4 minggu jika pasien telah di diagnosa gerd dan harus
menggunkan terapi obat tersebut selama 4 minggu. Karena dalam kasus pasien tidak di
diagnosa gerd maka kita belum bisa langsung menyatakan terapi selama 4 minggu.
Untuk terpai gastritis menurunkan asam lambung terapi omeprazole maksimal selama
14 hari dan dalam kasus pasien diberikan obat untuk 10 hari sehingga tidak masalah
jika obat diberikan selama 10 hari.

Penggunaan sanmol tidak tepat karena sanmol digunakan untuk nyeri sedang hingga
ringan dan digunakan pada sakit yang penyebabnya belum diketahui seperti pusing,
sedangkan pada kasus ini nyeri yang dirasakan karena adanya masalah pada lambung.
Sehingga digunkannya obat ppi untuk mengatasi masalah utama pada lambungnya, jika
lambung sudah membaik maka rasa nyeri juga akan ikut hilang. Sakit merupakan
sympthom atau gejala yang ada penyebabnya sehingga untuk menyembuhkan sakit
maka penyebab sakit yang diobati terlebih dahulu.

Penggunaan obat lain untuk mual dan muntah tidak perlu digunakan karena
mekanisme kerja omeprazole yaitu Menekan sekresi asam lambung dan menghambat
sel parietal H+ /K+ ATP Pompa. Mual dan muntah dalam kasus ini di sebabkan oleh
peningkatan asam lambung sehingga penggunaan omeprazole sudah cukup untuk
pengobatan tersebut.

Kategori omeprazole untuk ibu hamil adalah kategori c, masih boleh di gunakan
tetapi harus dengan pantauan dari dokter. Obat golongan ppi bukan hanya omeprazole
saja masih banyak obat lainnya seperti lansoprazole, rabeprazole, pantoprazole, dan
esomeprazole. Lansoprazole merupakan kategori b sehingga dapat digunakan untuk ibu
hamil.
Pemeriksaan penunjang untuk kasus tersebut yaitu:

 Endoskopi saluran cerna


 Esofagografi dengan barium
 Pemantauan pH 24 jam
 Tes bernstern
 Manometri esofagus
 Skintigrafi gastroesofageal
 Tes penghambat pompa proton
 Ppi test

Perbedaan dari gastritis, ulkus peptik, dan gerd berdasarkan penyakitnya yaitu
Gastritis disebabkan adanya peradangan dilambung karena peningkatan asam lambung,
terapinya dengan pemberian antasida,H2 bloker, omeprazole. Ulkus peptik disebabkan
adanya luka dilambung maupun di usus, terapi yang digunakan yaitu omeprazole
kombinasi dengan penggunaan antibiotik jika disebabkan oleh bakteri H. Pylory
sedangkan jika disebabkan oleh penggunaan NSAID tidak perlu kombinasi dengan
antibiotik. Gerd disebabkan oleh peningkatan asam lambung dengan kembalinya ke
esofagus, terapinya dengan penggunaan obat golongan PPI (omeprazole).
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Omeprazole memiliki mekanisme kerja menekan sekresi asam lambung dan
menghambat sel parietal H+ /K+ ATP Pompa. Omeprazole merupakan golongan
obat PPI, sehingga digunakan untuk terapi GERD. Untuk menghilangkan gejala
lainnya tidak perlu penggunaan obat lain karena jika sebab sakit telah diobati gejala
yang timbul juga akan ikut membaik.

Anda mungkin juga menyukai