Sekitar 95 % dari areal & produksi kopi di Indonesia merupakan kopi rakyat (smallholders
coffee), sedangkan selebihnya adalah kopi perkebunan besar (estates coffee).
Komposisi kopi robusta kurang lebih 83% dari total produksi kopi Indonesia dan sisanya 17%
berupa kopi arabika. Perbandingan produksi kopi robusta dengan arabika tersebut diharapkan
prosentasenya dapat ditingkatkan, yaitu untuk kopi arabika menjadi 30% dan robusta 70%.
Beberapa diantara nama hasil produksi kopi Indonesia yang sudah dikenal di luar negeri secara
komersial adalah Kopi arabika spesialti yaitu Gayo Coffee, Lintong Coffee, Mandheling Coffee,
Java Coffee, Luwak Coffee, Bali Kintamani Coffee, Toraja Coffee & Flores/Bajawa Coffee yang
telah menjadi andalan dan Icon Kopi Indonesia yang sangat terkenal di luar negeri, karena
mempunyai karakteristik dan citarasa yang khas (spesialti).
Terdapat 10 diantaranya yamg sudah memperoleh IG Terdaftar : Kopi Arabika Gayo, Kopi
Arabika Sumatra Simalungun, Kopi Robusta Lampung, Kopi Arabika Jawa Preanger, Kopi
Arabika Sindoro Sumbing, Kopi Arabika Jawa Ijen Raung, Kopi Arabika Kintamani Bali,Kopi
Arabika Bajawa Flores, Kopi Arabika Kalosi Enrekang, Kopi Arabika Toraja,
Ekspor
Secara umum ekspor kopi Indonesia dari tahun 2005 hingga tahun 2011 terus mengalami
fluktuasi, baik volume maupun nilainya.Ekspor kopi hanya dapat dilakukan oleh Eksportir
Terdaftar Kopi (ETK) dan Eksportir Kopi Sementara (EKS), sesuai tataniaga ekspor kopi yang
diatur dalam Permendag No. 10/M-DAG/PER/5/2011 tentang ketentuan ekspor kopi, berlaku
mulai 3 Mei 2011.
Tujuan ekspor kopi Indonesia masih didominasi oleh negara-negara Eropa, USA, dan beberapa
negara Asia seperti Jepang, Malaysia, Korea Selatan, Taiwan, Pilipina, Singapura dan beberapa
negara Afrika seperti Afrika Selatan, Mesir dan UEA.