Anda di halaman 1dari 8

Areal dan produksi.

Sekitar 95 % dari areal & produksi kopi di Indonesia merupakan kopi rakyat (smallholders
coffee), sedangkan selebihnya adalah kopi perkebunan besar (estates coffee).
Komposisi kopi robusta kurang lebih 83% dari total produksi kopi Indonesia dan sisanya 17%
berupa kopi arabika. Perbandingan produksi kopi robusta dengan arabika tersebut diharapkan
prosentasenya dapat ditingkatkan, yaitu untuk kopi arabika menjadi 30% dan robusta 70%.

Beberapa diantara nama hasil produksi kopi Indonesia yang sudah dikenal di luar negeri secara
komersial adalah Kopi arabika spesialti yaitu Gayo Coffee, Lintong Coffee, Mandheling Coffee,
Java Coffee, Luwak Coffee, Bali Kintamani Coffee, Toraja Coffee & Flores/Bajawa Coffee yang
telah menjadi andalan dan Icon Kopi Indonesia yang sangat terkenal di luar negeri, karena
mempunyai karakteristik dan citarasa yang khas (spesialti).

Beberapa Daerah Penghasil Kopi

1. SUMSEL : Pagar Alam, Indragili Hulu


2. Lampung : Kab. Lampung Barat, Tanggamus, Lampung Utara
3. Bengkulu : Kepahiang, Curup, Rejang Lebong
4. JATIM : Kab. Jember, Banyuwangi. Situbondo, Bondowoso, Malang, Jombang
5. SUMUT : Kab. Tapanuli, Pematang Siantar, Samosir, Sidikalang
6. NAD : Aceh Tengah, Bener Meriah
7. SULSEL : Kab. Tana Toraja, Polmas dan Enrekang
8. SUMBAR : Kab. Agam, Padang Pariaman, Tanah Datar, Solok dan Pasaman

KOPI SPESIALTI DUNIA

A. Arabika ( High level Kopi Spesialti Dunia ) :


1. Aceh Gayo Kopi 30.000 – 40.000 ton
2. Sumatera Utara Mandheling Coffee 10.000 – 15.000 ton
3. Sumatera Utara Linthong Coffee 5.000 – 10.000 ton
4. Bengkulu Mangkuraja Coffee 1.000 – 1.500 ton
5. Jawa Barat Java Preanger 500 – 1.500 ton
6. Jawa Timur Java Coffee 3.000 – 5.000 ton
7. Sulawesi Selatan Toraja Coffee 5.000 – 10.000 ton
8. Sulawesi Selatan Toarco Toraja Estate Coffee 500 – 1.000 ton
9. Sulawesi Selatan Kalosi Coffee 5.000 – 10.000 ton
10 Bali Bali Kintamani Coffee 2.000 – 3.000 ton
11. Bali God Mountain Coffee 500 – 1.000 ton
12. Nusa Tenggara Timur Flores Bajawa Coffee 2.000 – 3.000 ton
13. Papua Baliem Valley Coffee 500 – 1.000 ton
14. Sumatera, Jawa, Bali, dll Kopi Luwak 20 – 30 ton
——————————————————————————————————————
————-
B. Robusta Specialti (On Progress / Promotion ) :
1. Jawa Timur Java Robusta WIB 10.000 – 15.000 ton
2. Bali Bali Robusta WIB 500 – 1.500 ton
3. Lampung Linthong Coffee 100.000 – 150.000 ton
4. Nusa Tenggara Timur Flores Robusta AP 10.000 – 20.000 ton

INDIKASI GEOGRAFIS ( IG ) TERDAFTAR KOPI

Terdapat 10 diantaranya yamg sudah memperoleh IG Terdaftar : Kopi Arabika Gayo, Kopi
Arabika Sumatra Simalungun, Kopi Robusta Lampung, Kopi Arabika Jawa Preanger, Kopi
Arabika Sindoro Sumbing, Kopi Arabika Jawa Ijen Raung, Kopi Arabika Kintamani Bali,Kopi
Arabika Bajawa Flores, Kopi Arabika Kalosi Enrekang, Kopi Arabika Toraja,
Ekspor
Secara umum ekspor kopi Indonesia dari tahun 2005 hingga tahun 2011 terus mengalami
fluktuasi, baik volume maupun nilainya.Ekspor kopi hanya dapat dilakukan oleh Eksportir
Terdaftar Kopi (ETK) dan Eksportir Kopi Sementara (EKS), sesuai tataniaga ekspor kopi yang
diatur dalam Permendag No. 10/M-DAG/PER/5/2011 tentang ketentuan ekspor kopi, berlaku
mulai 3 Mei 2011.
Tujuan ekspor kopi Indonesia masih didominasi oleh negara-negara Eropa, USA, dan beberapa
negara Asia seperti Jepang, Malaysia, Korea Selatan, Taiwan, Pilipina, Singapura dan beberapa
negara Afrika seperti Afrika Selatan, Mesir dan UEA.

Negara Tujuan Ekspor Kopi Indonesia 2014


Sumber : Ditjendaglu, Kemendag diolah
Kopi dari Gunung Puntang, menjadi kopi terbaik yang berhasil dijual dalam lelang, dimenangkan oleh
Phil Goodlayson dari Corvus Coffee, Denver, AS. Harga jual tertingginya mencapai USD55 dolar per
kilogram, atau Rp750.000 per kilogram.

Kopi Gunung Puntang paling direkomendasikan dengan skor tertinggi 86,25.

Anda mungkin juga menyukai