Anda di halaman 1dari 4

BAB 4.

KOPI MANGKURAJA

4.1 Uraian Isi


4.1.1 Pendahuluan Kopi Mangkuraja
Bengkulu terkenal dengan surganya berbagai jenis kopi, termasuk salah satunya adalah kopi
Mangkuraja. Faktanya, Bengkulu masuk dalam salah satu produsen terbaik penghasil tanaman kopi selain
Lampung dan Sumatera Selatan. Tempat penanaman kopinya kurang lebih sebesar 92 ribu hektar dan
sebagian besar berada di Gunung Kaba yang merupakan gunung yang disebut-sebut sebagai tempat
penghasil varietas kopi terbanyak. Jenis kopi yang paling banyak ditanam adalah jenis robusta dan
arabika. Penduduk di sana kebanyakan menjadi petani kopi untuk menghidupi keluarganya dan demi
mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari (Cahyono, 2012).
Provinsi Bengkulu merupakan salah satu provinsi penghasil kopi di Sumatera. Biji kopi yang
berasal dari Bengkulu, sebagian besar di ekspor ke beberapa negara di dunia. Terdapat beberapa
kabupaten yang merupakan sentra produksi kopi di Bengkulu, yaitu Kabupaten Kepahiang, Curup,
Lebong, dan Bengkulu Utara. Salah satu kopi yang berasal dari Bengkulu yaitu kopi Mangkuraja.

Gambar 4.1 Kopi sangrai Arabika Mangkuraja


Sumber : Lintaskopi, 2017

Kopi Mangkuraja dikenal sebagai kopi dengan ciri khasnya sendiri diantara jenis tanaman kopi
lainnya. Keunikan kopi ini terletak pada struktur tanamannya. Kopi ini memiliki ukuran pendek, mirip
tanaman perdu yang mempunyai ketinggian antara dua sampai tiga meter. Batangnya tegak, sehingga
tanaman kopi ini terlihat tegap dan membentuk bulat. Selain itu, rantingnya juga lumayan banyak dan
kelihatan rimbun. Kopi Mangkuraja memiliki warna daun hijau mengkilap seperti dilapisi oleh lapisan
lilin. Kopi yang sudah berumur cukup tua, warna daunnya akan berubah menjadi hijau tua gelap, lalu bila
dilihat dari bentuk daunnya, daun tanaman kopi Mangkuraja berbentuk lonjong memanjang dan ujungnya
meruncing. Kopi ini memiliki tangkai pendek dan struktur daunnya menyirip (Asrikan, 2015).
4.1.2 Peta Lokasi Kopi Mangkuraja
Kopi Mangkuraja ditanam diarea pegunungan karena lahan yang berada di sekitar gunung cukup
subur untuk ditanami berbagai macam jenis tanaman. Gunung tersebut berada di dua area yang bisa
dikatakan sebagai area yang subur untuk menanam tanaman dan area tersebut ialah Kabupaten Rejang
Lebong dan Kabupaten Kepahiang. Dua kabupaten tersebut memang dikenal dengan area yang memiliki
lahan yang cukup subur dan juga mempunyai lahan dengan kontur yang cukup tinggi. Lahan yang
memiliki kontur cukup tinggi akan lebih mudah untuk ditanami kopi, sehingga banyak petani di kawasan
tersebut menanami lahan mereka dengan tanaman kopi. Berikut merupakan peta lokasi untuk kopi
Mangkuraja :

Gambar 4.1 Peta lokasi kopi Mangkuraja di wilayah Rejang Lebong


Sumber : Radar Pat Petulai, 2018

Kopi Mangkuraja termasuk jenis kopi arabika dan dapat ditemukan didaerah Bengkulu. Kopi
Mangkuraja merupakan jenis kopi yang mempunyai cita rasa tinggi dan khas. Kelezatan kopi Bengkulu
ini terbukti di Chompagro, sebuah warung kopi sruput, daerah Kemang. Dua orang petani asal Bengkulu
yang tergabung dalam SPI (Serikat Petani Indonesia) pergi ke Pusat Penelitian Kopi dan Kakao untuk
belajar budidaya kopi robusta dan arabika sampai proses pasca panennya. Mereka datang ke Jakarta untuk
menunjukkan hasil produksi kopi terbaik Bengkulu. Pelanggan warung kopi itu kebanyakan ibu-ibu,
konsumen urban, dan ekspatriat. Mereka mengapresiasi rasa kopi Bengkulu ini (Nuryani, 2010).
4.1.3 Produktivitas Kopi Mangkuraja
Indonesia adalah salah satu negara penghasil kopi terproduktif di dunia dan mempunyai banyak
jenis kopi dengan cita rasa dan aroma yang khas. Indonesia juga memiliki kopi arabika terbaik di dunia
apalagi dengan jenis specialty coffee yang masih jarang di negara lain, bahkan Vietnam pun belum
memilikinya. Specialty coffee mempunyai nilai jual yang lebih tinggi dari commercial coffee.
Commercial coffee citarasanya tidak senikmat specialty coffee, begitu juga dengan aromanya tidak
sekhas specialty. Maka dari itu, wajar saja jika Indonesia adalah surga dunianya para penikmat kopi
(Kustiari, 2007).

Tabel 4.1 Produktivitas kopi di Bengkulu


Tahun Produksi (ton)
2014 56.460
2015 56.387
2016 56.379
Sumber : Derektorat Jenderal Perkebunan, 2016
Bengkulu terkenal dengan surganya berbagai jenis kopi, termasuk salah satunya adalah kopi
Mangkuraja sehingga Bengkulu masuk dalam salah satu produsen terbaik penghasil tanaman kopi selain
Lampung dan Sumatera Selatan. Kopi Mangkuraja di Bengkulu sendiri memiliki volume produktivitas
sebesar 1000-1500 ton.
4.1.4 Luas Lahan Produksi Kopi Mangkuraja Bengkulu
Varietas kopi yang terdapat di Indonesia banyak sekali. Salah satu varietas kopi yang dapat
ditemukan dan salah satu varietas yang terkenal adalah kopi Mangkuraja. Kopi Mangkuraja ini sangat
terkenal di kalangan masyarakat Bengkulu juga masyarakat Indonesia bahkan mancanegara. Jenis kopi ini
merupakan salah satu varietas kopi arabika yang mempunyai cita rasa yang khas. Sesuai dengan
namanya, jenis kopi ini banyak ditemukan di daerah Bengkulu dan tanaman kopi ini banyak ditanam
sebagian besar di daerah Gunung Kaba. Gunung Kaba ini mempunyai ketinggian kurang lebih berkisar
1.952 mdpl. Banyak penduduk sekitar yang menanam berbagai jenis tanaman termasukkopi Mangkuraja
di area gunung tersebut karena memang lahan yang berada di sekitar gunung tersebut cukup subur untuk
ditanami berbagai macam jenis tanaman. Luas areal kopi menurut provinsi dan status pengusahaan tahun
2017 didaerah Bengkulu milik perkebunan rakyat mempunyai luas sebesar 90.651 Ha dan perkebunan
milik swasta mempunyai luas sebesar 303 Ha. Sehingga total luas areal kopi di provinsi Bengkulu sebesar
90.954 Ha (Demitria dkk, 2017).
Tabel 4.2 Luas Lahan Tanaman Kopi Mangkuraja
Nama
Luas Areal / Area (Ha)
Provinsi
TBM / TM/ TTM / TR Jumlah/
Immature Mature Damaged Total
Bengkulu 7.317 77.456 6.181 90.945

4.1.5 Mutu dan Perdagangan Kopi Mangkuraja


Hasil produksi kopi Indonesia banyak yang sudah dikenal di luar negeri secara komersial karena
memiliki cita rasa yang khas dan menjadi kopi spesialti. Salah satunya adalah kopi arabika spesialti yaitu
Kopi Mangkuraja yang berasal dari Bengkulu. Kopi spesialti sendiri adalah sebuah penilaian terhadap
kopi yang memiliki aroma dan rasa yang istimewa dan khas. Berdasarkan penilaian dari SCAA (Specialty
Coffee Association of America) sebuah kopi specialti wajib memiliki nilai minimum 80 dan maksimum
100 serta tidak memiliki cacat primer untuk green bean/biji hijau-nya. Kopi Mangkuraja sendiri telah
diperdangangkan hingga luar negeri seperti Korea dan Jepang (Gaeki, 2018).
4.2 Rangkuman
Provinsi Bengkulu terkenal dengan surganya berbagai jenis kopi, salah satunya adalah kopi
Mangkuraja. Kopi Mangkuraja adalah jenis kopi yang mempunyai citarasa yang khas dan istimewa. Kopi
Mangkuraja yang berada di Bengkulu ditanam diarea pegunungan karena lahan yang berada di sekitar
gunung cukup subur untuk ditanami berbagai macam jenis tanaman. Gunung tersebut bernama Gunung
Kaba yang beradadi dua area yaitu Kabupaten Rejang Lebong dan Kabupaten Kepahiang. Produktivitas
kopi Mangkuraja sendiri mengalamipenurunan dari tahun ke tahun dari 2014 hingga tahun 2016 dan
volume keseluruhanproduktivitassebesar 1000-1500 ton. Luas areal kopi menurut provinsi dan status
pengusahaan tahun 2017 didaerah Bengkulu milik perkebunan rakyat mempunyai luas sebesar 90.651 Ha
dan perkebunan milik swasta mempunyai luas sebesar 303 Ha. Sehingga total luas areal kopi di provinsi
Bengkulu sebesar 90.954 Ha. Kopi Mangkuraja yang telah dihasilkan dari luas lahan tersebut banyak
diperdagangkan diluar negeri seperti negara Korea dan Jepang.
4.3 Tes Formatif
1. Dimana letak keunikan kopi Mangkuraja?
2. Berapakah produktivitas kopi Mangkuraja?
3. Berapakahproduktivitas kopi Mangkuraja?
4. Berapa luas total areal perkebunan kopi Mangkuraja?
4.4 Kunci Jawaban Tes Formatif
1. Keunikan kopi Mangkuraja terletak pada struktur tanamannya..
2. Kopi Mangkuraja di Bengkulu memiliki volume produktivitas sebesar 1000-1500 ton.
3. Total luas areal kopi di provinsi Bengkulu sebesar 90.954 Ha.
4. Kopi spesialti sendiri adalah sebuah penilaian terhadap kopi yang memiliki aroma dan rasa yang
istimewa khas.
4.5 Daftar Pustaka
Asrikan, Isdarmawan. 2015. Hambatan Ekspor Kopi Indonesia. Materi Pertemuan Tindak Lanjut
Kerjasama Komoditi Regional, Surabaya.
Cahyono, Bambang. 2012. Sukses Berkebun Kopi. Jakarta : Penerbit Mina.
Demitria, dkk. 2017. Statistik Perkebunan Indonesia 2015-2017 Kopi. Jakarta: Kementerian Perkebunan
(ditjenbun.pertanian.go.id).
DirektoratJenderal Perkebunan. 2016. Statistik Perkebunan Indonesia Komoditas Kopi 2014 – 2016.
http://ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/statistik/2016/KOPI%202014-
2016.pdf.
Gaeki. 2018. Areal dan Produksi Kopi. http://gaeki.or.id/areal-dan produksi/ [di akses tanggal 11
November 2018]
Kustiari, Reni .2007. Perkembangan Pasar Kopi Dunia Dan Implikasinya Bagi Indonesia, FORUM
PENELITIAN AGRO EKONOMI. Volume 25 No. 1, Juli2007 : 43 – 55.
Lintaskopi. 2017. Kopi mangkuraja-kopi dengan cita rasa tinggi dari Bengkulu. 8 Mei
2017.http://www.lintaskopi.com/kopi-mangkuraja-kopi-dengan-cita-rasa-tinggi-dari-
bengkulu/.
Nuryani, Fitri. 2010. Budidaya Tanaman Kopi di Provinsi Lampung. Jakarta: PT Mediyatama Sarana
Perkasa.
Radar Pat Petulai. 2018. Enam Puluh Persen Wilayah Rejang Lebong Rawan Longsor. 20 november
2018. http://www.radarpatpetulainews.com/2016/05/60-persen-wilayah-rejang-lebong-rawan.html

Anda mungkin juga menyukai