Anda di halaman 1dari 26

Supply Chain Management pada Perusahaan Dell Computer

1. Model Umum Supply Chain Management di Perusahaan Dell Computer

Sejak awal berdirinya perusahaan Dell menggunakan sistem penjualan langsung kepada pelanggan. Hal
ini menyebabkan Dell tidak memerlukan pihak pengecer atau penghubung ke konsumen. Dell
mempertahankan kekuatannya dalam menjual secara langsung ini, mengurangi inventory dan
meningkatkan return on capital. Kunci strateginya ialah kerampingan, kecepatan dan fleksibilitas. Operasi
Dell diteliti dan dianalisis terus menerus untuk mencari celah-celah menghilangkan atau mengurangi
waktu yang digunakan tanpa menambah nilai barang. Analisis dan penelitian ini diutamakan pada proses
pengadaan barang dan pembuatan produk. Pada tahun 1997, Dell tidak hanya menjadi model dari JIT
(just in time) manufacturing, tetapi juga perusahaan yang menetapkan sendiri waktu standar untuk
perusahaan-perusahaan anggota supply chain dari alur produksi Dell. Misalnya saja sebagian besar dari
komponen hanya boleh disimpan di gudang Dell selama rata-rata 15 menit saja. Dell mempunyai pabrik
di Austin (Texas), Limerick (Ireland) dan Penang (Malaysia) dan ketentuan tersebut berlaku untuk ke tiga
pabrik tersebut. Banyak dari komponen tersebut tidak boleh dipesan sebelum Dell menerima pesanan
dari pelanggan.

Untuk mendapatkan tingkatan kerjasama dan integrasi seperti itu, Dell telah menciutkan jumlah
pemasok dari 204 perusahaan menjadi 47 perusahaan saja pada tahun 1992. Selain itu, diutamakan
dipilih pemasok yang lokasinya berada dekat dengan pabrik-pabriknya dan bukan dari pabrik yang jauh
letaknya, meskipun biaya pabrik lokal tersebut lebih mahal. Model direct selling atau direct business
model yang dikembangkan Dell tersebut, menghasilkan keuntungan-keuntungan sebagai berikut :

a. Mengurangi inventory

b. Berarti mengurangi inventory carrying cost

c. Mengurangi biaya penjualan

d. Menambah fleksibilitas dalam menghadapi perkembangan pasar

e. Langsung berhubungan dengan pelanggan sehingga mampu langsung memberikan layanan pada
pelanggan

Ada satu strategi lagi yang dikembangkan oleh Dell, yaitu membuat komputer dengan komponen yang
tersedia di pasaran, sehingga tidak perlu membuat komponen sendiri. Ini membebaskan Dell dari
keharusan menumpuk komponen sendiri sebelum merakitnya menjadi komputer.

Strategi terakhir ini memberikan keuntungan-keuntungan tambahan seperti misalnya :

a. Tidak perlu mempunyai aset berupa mesin dan peralatan

b. Tidak perlu membangun bagian research and development

c. Tidak perlu mempunyai pegawai banyak


2. Pengukuran Kinerja Model Supply Chain Pada Dell Computer

Dalam paper “Performance Meansurement and Performance Models for Supply Chain Decision Making”
yang ditulis oleh Y Narahari dan Shantanu Biswas, pengukuran kinerja model supply chain dibagi menjadi
dua, yaitu secara kualitatif dan kuantitatif. Pengukuran kinerja secara kualitatif meliputi kepuasan
pelanggan dan kualitas produk. Pengukuran kinerja secara kuantitatif meliputi lead time dari pemesanan
ke pengiriman, supply chain response time, fleksibilitas, dan banyak yang lain. Pengukuran kinerja
metode kuantitatif ini dibagi lagi menjadi dua, yaitu pengukuran kinerja Non-Financial dan Financial.

Pada kajian kali ini akan digunakan pengukuran kinerja dengan menggunakan metode kuantitatif.

2.1. Pengukuran Kinerja Non-Financial

Pengukuran kinerja non-financial meliputi cycle time, level layanan pelanggan, level inventory, resource
utilization, performa-bility, fleksibilitas, dan kualitas.

2.1.1. Cycle Time

Pada suatu proses bisnis dikenal adanya lead time dan supply chain time, keduanya merupakan waktu
delay dari pesanan ke penerimaan pelanggan. Dell memiliki slogan yang menggambarkan lead time yang
dapat terjadi pada proses bisnisnya, yaitu “apabila kita memiliki persediaan untuk 11 hari, sedangkan
pesaing kita memiliki untuk 80 hari maka pada saat misalnya ada chips baru dari Intel, kita akan bisa
memasarkannya 69 hari lebih cepat”. Pada referensi lain, untuk melakukan pembelian ke Dell, pelanggan
cukup memutar saja nomor Website dan mengikuti petunjuk yang ditayangkan di layar monitor.
Pelanggan akan menerima konfirmasi pesanannya dalam waktu 5 menit setelah memesannya dan dalam
waktu 36 jam (3 hari) sesudah itu, pesanannya akan selesai dibuat dan keluar dari production line untuk
dimuat di truk pengangkut. Sebagian besar dari waktu yang digunakan bukan untuk asembling produk
tersebut, tetapi untuk pemasangan software dan pengetesannya. Dell mengharapkan bahwa
pembayaran dapat dilakukan, dengan credit card melalui internet, dalam waktu 24 jam sesudah
pemesanan dilakukan. Bandingkan misalnya dengan pesaingnya yang besar seperti Compaq, yang harus
menunggu pembayaran sampai 35 hari dari penyalur utamanya.

2.1.2. Level Layanan Pelanggan

Beberapa strategi Dell dalam memuaskan para pelanggan ialah memberikan layanan yang kecil-kecil
tetapi sangat berguna bagi pelanggan seperti :

a. Membantu merencanakan konfigurasi komputer

b. Memasang software standar

c. Memasang asset sticker

d. Mengunjungi pelanggan untuk memberikan layanan purna jual

e. Membantu dalam pembelian PC dan layanannya


f. dan sebagainya

Gambar 1. Bentuk Pelayanan Dell Computer

2.1.3. Level Inventory

Persediaan barang (inventory) menyumbangkan biaya yang cukup besar dari total biaya untuk
memproduksi suatu barang pada perusahaan. Inventory dapat berupa raw material (bahan baku),
barang setengah jadi, barang jadi, atau sparepart. Karena faktor biaya dan resiko kerusakan barang inilah,
maka perusahaan harus memikirkan juga bagaimana mengelola inventory tanpa memberikan resiko
kekurangan barang atau kehilangan kesempatan menjual produk (lost sale).

Pada perusahaan Dell sudah memikirkan bagaimana produk diproduksi tanpa memberikan banyak
inventory dengan metode just-in-time yang dikembangkan Dell. Di pabriknya di Limerik, paling sedikit
40% dari komponennya dibuat dan dipasok atas dasar JIT, yang 45% lagi disediakan di gudang pemasok
yang berada dekat dengan pabrik Dell. Pemasok mengisi kembali persediaan barang-barangnya, dan
mengirimkannya ke Dell saat ada pesanan. Barang-barang besar yang sudah jadi sebagai subassembly
seperti monitor dan speaker ditangani secara agak lain. Barang-barang ini tidak dikirim ke gudang Dell,
tetapi langsung dikirim ke pelanggan. Dengan cara ini diperoleh penghematan biaya pengiriman sebesar
$ 30 per jenis barang. Dell baru ditagih apabila barang tersebut sudah meninggalkan gudang pemasok
atas permintaan pelanggan, sehingga barang itu hanya berada di gudang Dell rata-rata setengah hari
saja.

2.1.4. Resource Utilization

Jaringan supply chain menggunakan berbagai macam resources, seperti: manufacturing resources
(mesin, peralatan, dll); storage resources (gudang, automatic storage, dll); logistics resources (truk,
kereta, kargo, dll); sumber daya manusia (buruh,ilmuan, dan personil teknis); dan finansial (persediaan,
working capital, dll). Tujuan utama dari utilisasi aset dan sumber daya yang ada secara efisien adalah
untuk memaksimalkan tingkat layanan pelanggan, meminimalkan lead time, dan mengoptimalkan
tingkat persediaan (inventory).

2.2.Pengukuran Kinerja Financial

Terdapat beberapa fixed costs dan biaya operasional yang berhubungan dengan supply chain. Intinya,
perhitungan biaya ini dilakukan untuk memaksimalkan pendapatan dengan menjaga biaya supply chain
tetap rendah. Biaya itu meliputi : biaya transportasi, pergudangan (inventory), fasilitas, operasi,
teknologi, material, dan upah pekerja. Financial performance dari supply chain dapat diukur dengan
mempertimbangkan beberapa hal berikut ini :

a. Biaya bahan baku

b. Pendapatan dari produk yang terjual

c. Aktivitas yang menghasilkan biaya seperti material handling, manufacturing, assembling, dll
d. Biaya simpan barang

e. Biaya transportasi

f. Biaya-biaya yang ditimbulkan karena kerusakan barang atau kesalahan dalam memenuhi pesanan

Perusahaan Dell mengelola dengan baik aliran barangnya, sehingga bisa meminimalisir biaya yang
dikeluarkan karena supply chain. Biaya transportasi dan biaya simpan bisa ditekan dengan sistem JIT
yang diusung Dell. Biaya yang timbul karena kerusakan barang atau kesalahan pemenuhan pesanan pun
bisa ditekan karena sistem assembly-to-order yang dipakai oleh Dell.

3. Decisions in Supply Chain Pada Dell Computer

Level keputusan pada suatu perusahaan berkaitan dengan sistem supply chain yang dipakai dibagi dalam
tiga level, yaitu level strategis, taktikal, dan operasional. Penentuan level dapat didasarkan pada waktu
atau secara fungsi. Penentuan temporal atau berdasarkan waktu dijelaskan sebagai berikut :

a. Keputusan strategis merupakan target jangka panjang dan petunjuk untuk membuat ketentuan dalam
merancang dan merencanakan supply chain.Keputusan ini tidak dievaluasi sebelum jangkanya berakhir,
biasanya dalam beberapa tahun.

b. Keputusan taktikal dibutuhkan untuk mengelola supply chain dengan efektif berdasarkan keputusan
pada tingkat strategis. Jangka waktu dari keputusan taktikal ini biasanya dalam bulan atau minggu.

c. Keputusan operasional merupakan keputusan jangka pendek dan fokus pada aktivitas real time pada
supply chain.

Dalam kajian perusahaan Dell dapat dianalisis keputusan-keputusan yang diambil oleh Dell dalam sistem
supply chain-nya.

a. Keputusan strategis yang diterapkan Dell antara lain pada pemilihan supplier, lokasi pabrik,
perencanaan kapasitas produksi, jenis transportasi yang akan digunakan dalam distribusi, dan beberapa
hal lain yang berhubungan dengan keputusan jangka panjang. Dell mengambil keputusan dengan cukup
baik, dibuktikan dengan pertimbangan jarak antara pabrik supplier dan tempat perakitan komputer Dell.

b. Keputusan taktikal yang diambil Dell antara lain pada alokasi kapasitas, keputusan besarnya
persediaan barang, penjadwalan produksi, dll. Dell terbukti mengambil keputusan dengan baik dilihat
dari lead time yang hanya dalam tiga hari produk sudah siap dikirim ke pelanggan.

c. Keputusan operasional sendiri tergantung pada keadaan yang terjadi pada perusahaan, baik di proses
produksi maupun distribusi. Keputusan operasional dapat berubah-ubah sewaktu-waktu sesuai
kebutuhan sistem.

4. Customer Order dan Manufacturing

Pada bagian ini akan dijelaskan fungsi dan aktivitas yang terjadi di customer order dan manufacturing.
4.1. Customer Order

Pesanan pelanggan pada Dell Computer merupakan titik awal dari setiap aktivitas yang akan dilakukan
pada aliran proses produksi dan distribusi produk Dell. Seperti yang diulang-ulang pada bagian-bagian
sebelumya, Dell menganut sistem assembly-to-order atau beroperasi ketika terdapat pesanan dari
pelanggan. Di bawah ini terdapat gambar dari interface website untuk melakukan pemesanan.

Gambar 2. Interface Pemesanan Dell melalui Website

Konsumen sebagai titik awal dan titik akhir proses memiliki peran untuk melakukan pesanan dan
menentukan seperti apa barang yang diingikannya. Aktivitas yang dilakukan pelanggan tentunya
memesan produk, baik via website atau telepon dan melakukan pembayaran maksimal 24 jam setelah
pemesanan.

4.2. Manufacturing

Proses manufacturing yang terjadi pada perusahaan Dell Computer adalah perakitan dari bahan-bahan
yang diproduksi oleh pabrik-pabrik supplier. Menurut sumber yang ada, proses produksi memakan waktu
36 jam dan itu bukan karena proses perakitan yang lama, tetapi proses pengecekan kualitas dari produk.

5. Kesimpulan

Pengukuran kinerja yang digunakan adalah pengukuran metode kuantitatif yang meliputi non-financial
dan financial performance meansurement. Dengan metode pengukuran ini dapat dilihat strategi Dell
Computer untuk menekan biaya supply chain yang ada, sehingga menambah pendapatan perusahaan.

Dikaji pula keputusan-keputusan yang diambil oleh Dell Computer pada level strategis, taktikal, dan
operasional dalam kebijakan supply chain-nya. Dari kajian ini dapat dlihat bahwa Dell benar-benar
menerapkan kecepatan dalam memproduksi produknya, sehingga lead time yang terjadi hanya 36 jam
untuk tiap pemesanan.

Dell juga memperhatikan bagaimana melayani pelanggan dengan baik melalui proses customer order
dan layanan-layanan yang ada saat pemesanan, pembayaran, maupun layanan purna jualnya.

SCM Pada perusaan biskuit kaleng

Untuk produk biskuit kaleng yang dipasarkan di pasar lokal dan juga ke beberapa negara tetangga,
perusahaan apa sajakah yang terlibat sehingga anda bisa membeli produk tersebut di sebuah
supermarket?

• Gambarkan supply chain dari produk ini. SEVERAL CRITICAL QUESTIONS • Where do you source your
materials?

• Where do you process or convert them?

• What channels of distribution do you use?


• How do you build a strong relationship with your suppliers and customers?

• How do you get direct information from your end-consumers?

• What logistics structure should you impose?

• How do you coordinate your information flows and systems globally?

• And how do you set up incentive systems for all of your partners in the supply chain to optimize overall
performance? Nah ini nih jawabannya

suplly chain = alur Produk dan jasa dari entah itu barang mentah hingga barag jadi sehingga bisa sampai
pada tujuan penjualan / perdagangan ke konsumen

Kalo menurut saya yang pasti untuk memasukkan produk tersebut yang terlibat adalah:

– Pelanggan (kalo g ada pelanggan produk akan jadi apa hehehe)

– Retailer

– Wholesaler/ Distributor ( nah ini juga yang menurut saya penting.. tanpa jasa distributor akan sulit
menyalurkan barang ke pembeli / konsumen jadi distributor yang dah ada nama juga bakal
memperlancar arus produksi dan penjualan)

– Manufacturer

– Component/ Raw material suppliers

perusahaan apa sajakah yang terlibat sehingga anda bisa membeli produk tersebut di sebuah
supermarket? Gambarkan supply chain dari produk ini.

nah untuk bagian perusahaan yang dibutuhkan yang pasti,dalam ini faris mau kasih contoh biskuit
renyahhhhh

1.biskuit pasti ada bahan baku (tepung,telur,susu,gandum,bahkan ada selai dan semacamnya nah harus
ada pemasok bahan baku tersebut)

2.faktor pembungkus / packing (bisa pabrik kaleng, plastik, bahkan kertas untuk pembungkus setelah
tutup kaleng..iya kan hihihi)

3.Wholesale / supermarket( nah ini yang nyalurin karena supermarket adalah jasa penjualan barang)

SCM pada perusahaan SARI ROTI

melalui agen keliling dari satu tempat ketempat lainnya dengan menggunakan grobak,sehingga lebih
efisien untuk menjangkau sasaran pasar dari produk mereka.Sistem retur pada perusahaan ini sangat
diperhatikan, ini dilakukan untukmenjaga kualitas dan keamanan pangan, perusahaan melakukan
penarikan kembali roti yang belum terjual di regai ritel, satu hari sebelum tanggal kadaluarsa yang
tertera pada kemasan.Untuk alasan ini pulalah perusahaan sengaja menggunakan pengikat kemasan roti
tawar yang berbeda warnanya setiap hari dalam satu minggu, yaitu untuk memudahkan petugas
dalammelakukan penarikan produk dengan melihat warna pengikat kemasannya. Roti

roti pengembaliak dari pasar tersebut selanjutnya dikirim kembali ke pabrik, dimasukkankedalam mesin
penghancur untuk mencegah penyalahgunaan ataupun pemalsuan mutu,sebelum akhirnya dijual kepada
pihak ketiga yang akan mengolahnya menjadi pakan ternakdan ikan.

2.9

Persediaan

Persediaan pada perusahaan SARI ROTI telah diatur oleh sistem SAP dimanaketika persediaan yang
terdapat digudang persediaan mulai mencapai batas minimal, makasistem akan secara otomatis
memberikan informasi pada karyawan dan secara otomatis pulakaryawan bisa langsung membeli
persediaan saat itu juga sehingga tidak ada kekosongan persediaan yang menyebabkan terhambatnya
proses produksi.SARI ROTI menjaga persediaan dengan menetapkan batas minimal persediaandimana
mereka harus kembali memesan bahan baku untuk kembali mengisi stok bahan bakusehingga mereka
tidak terkendala pada masalah persediaan, selain itu merekamemperhitungkan waktu yang dibutuhkan
dari pemasok ke perusahaan untuk mengantarkan persediaan agar mereka dapat memperkirakan kapan
bahan baku tersebut masuk ke gudang.Perusahaan tidak menumpuk terlalu banyak bahan baku
digudang karena iniakan menambah biaya operasional, selain itu resiko akan bahan baku yang terlalu
lamadigudang adalah kadaluarsa yang itu tentunya akan menyebabkan kerugian yang besar bagi
perusahaan.Persediaan yang diatur oleh perusahaan bukan hanya persediaan yang adadigudang
perusahaan melainkan persediaan barang yang dijual di agen

agen penjual yangtersebar diarea pemasaran SARI ROTI, perusahaan memastikan bahwa tidak ada agen
yangmemiliki persediaan roti mereka yang terlalu banyak dan tidak ada agen yang memiliki persediaan
roti terlalu sedikit untuk dijual. Perusahaan memastikan bahwa persediaanyang

tersebar di agen sesuai dengan permintaan konsumen sehingga ini akan meminimalkan pengembalian
produk tidak terjual oleh agen.

2.10

Penjadwalan

Sistem penjadwalan diperusahaan SARI ROTI dibagi berdasarkan shift,mengingat perusahaan ini
beroprasi secara penuh selama 24 jam dalam sehari dan 7 haridalam seminggu, perusahaan mengatur
waktu libur karyawan dan juga waktu untuk bekerja,karyawan dikelompokkan menjadi dua golongan
yaitu karyawan staff dan karyawan non-staff,untuk karyawan staff, waktu kerja dalam seminggu adalah
lima hari kerja dari hari senin

ju

m’at, karyawan tersebut mulai bekerja pada pukul 08.00

-17.00 WIB, sedangkan waktuistirahat selama satu jam pada pukul 12.00-13.00 WIB. Sedangkan untuk
karyawan non-staffyang ditempatkan pada bagian produksi dan

raw material

, waktu kerja mereka adalah enamhari dalam seminggu dengan jumlah jam kerja tujuh jam dalam sehari
dengan waktu istirahatsatu jam dan dibagi menjadi tiga shift, yaitu shift 1 mulai pada pukul 07.00-15.00
WIB, shift2 mulai pada pukul 15.00-23.00 WIB, shift 3 mulai pada pukul 23.00-07.00 dengan
waktuistirahat masing-masing shift selama satu jam. Selain itu karyawan menyediakan makan sianggratis
bagi seluruh karyawan, serta makan sore dan makan malam khusus untuk karyawanshift dua dan shift
tiga.Pengiriman roti ke gerai penjualan SARI ROTI dilakukan setiap hari hinggadua kali sehari tergantung
pada tinggi rendahnya permintaan dari masing

masing pelanggan.Perusahaan mengatur

lead time

atau batas waktu pengajuan pesanan paling lambat 2 harisebelum pengiriman, sehingga perusahaan
dapat mengatur waktu produksi di pabrik dandapat mengirim produk dalam keadaan segar.

BAB IIIKESIMPULAN

Banyak masyarakat yang memiliki kebiasaan sarapan dengan roti, mereka menilaiselain roti lebih praktis
dari menu sarapan lainnya, kandungan gizi nya pun tidak jauh berbeda dengan nasi yang merupakan
makanan utama. Tetapi masyarakat tidak mengetahuiapakah roti yang mereka konsumsi bersi dan segar
baik ketika diproduksi maupun ketikadidistribusikan ke penjual. PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. hadir
untuk menjawabkebutuhan masyarakat yang bersih dan segar baik ketika diproduksi maupun
ketikadisalurkan ke penjual. Perusahaan tersebut menjual produk roti baik roti tawar dan roti manis

yang diberi merk “SARI ROTI”. Roti yang dijual oleh perusahaan ben

ar


benar roti dalamkeadaan segar dan bebas dari bahan pengawet serta memiliki tingkat kebersihan yang
tinggi.Perusahaan menerapkan prinsip 3H (Halal, Healthy, Hygienic) dalam setiap produksi
SARIROTI.Perusahaan ini mampu mengoptimalkan manajemen operasi dalam menjalankan proses bisnis
mereka, dibantu dengan sistem SAP yang juga mempermudah merekadalammenjalankan bisnis.
Perusahaan dapat mengoptimalkan produksi dan distribusi secara efisiensehingga produk yang
dihasilkan berkualitas tinggi dan benar

benar bersih dan sehat.Kontrol kualitas sangat diperhatikan dari mulai bahan baku hingga produk jadi, ini
terbuktidengan ketatnya seleksi bahan baku yang masuk agar dapat menghasilkan roti yang berkualitas
baik dari segi penampakan, tekstur, dan rasa.Perusahaan ini merupakan perusahaan yang berhasil
menjalankan konsepmanajemen operasi secara keseluruhan, sehingga perusahaan ini mampu
menghasilkan produk yang berkalitas dan menjamin kebersihan produknya, serta efisien dalam hal
produksidan distribusi produk yang dihasilkan dengan cakupan area pemasaran yang luas.

SUCCESS STORY MENGENAI PERUSAHAAN YANG TELAH BERHASIL MENERAPKAN SUPPLY CHAIN
MANAGEMEN

SUCCESS STORY MENGENAI PERUSAHAAN YANG TELAH BERHASIL MENERAPKAN SUPPLY CHAIN
MANAGEMENT

BAB I

GAMBARAN PERUSAHAAN

A. Sejarah Bayerische Motoren Warke

Evolusi Logo BMW

Untuk mengenal tentang BMW, kita selayaknya lebih mengenal dan mengetahui sejarah BMW.
Perjalanan peradaban hari ini telah menghasilkan mobil BMW, yang mempunyai bahan yang sangat
istimewa. Keistimewaan ini dapat dirasakan oleh pengendaranya. Mobil BMW mempunyai keistimewaan
yang tak tersentuh dan perawatan yang sangat elegan ketika dikemudikan. Atas dasar itulah timbul suatu
slogan dari mereka yaitu "the ultimate driving machine". Hal ini dihasilkan dari pertalian hubungan
antara mobil dengan pengemudi, dimana mereka telah mencapai keselarasan perjalanan hidup bersama.

Tiga huruf menarik yang selalu hadir pada B M W adalah Bayerische Motoren Wekre, atau dalam bahasa
Inggris Bavarian Motor Works. Kata “Motor” yang berakronim antara 2 artikulasi pada ke-2 bahasa
tersebut, merupakan kunci sukses setiap proses produksi BMW. Perjalanan sejarah BMW :

· Tahun 1913 à Didirikan pertama oleh Karl Friedrich Rapp pada Oktober 1913. Tidak ada yang tahu
bahwa mesin BMW berawal dari bahan bakar pesawat terbang. Rapp mendirikan “Rapp-Motorenweke”,
dimana usaha tersebut merupakan salah satu pabrik motor di Munich, Jerman. Dia memulai dengan
usaha bahan bakar pesawat terbang, tetapi sayangnya dia mengalami sakit dan kemudian usahanya
tutup. Kemudian Rapp’s Factory di wariskan kepada anaknya, Gustav Otto, bisnisnya bergerak pada
bidang pembangunan lapangan terbang kecil. Otto sangat menikmati kesuksesannya dengan “Gustav
Flugmaschinefabrik”.

· Tahun 1916 à Rapp Motoren Werke mempunyai masalah dengan keberadaan mesin-mesinnya.
Mereka mempunyai masalah kontrak dengan Austro Daimler, dimana mereka tidak bisa memenuhi
permintaan pembangunan mesin V12 Aero karena tidak mendapatkan ijin penerbitan (under license).
Perusahaanya melakukan ekspansi terlalu cepat, dan pada tahun 1916 Karl Friedrich Rapp
mengundurkan diri dari perusahaan karena masalah keuangan. Kemudian perusahaan Rapp Motoren
Werke diambil alih oleh 2 orang Austria; Franz-Josef Popp dan Max Fritz. Mereka berasal dari Vienna
financier yang dimiliki oleh Camillo Castiglioni. Mereka mengatur Rapp Motoren Werke secara
meyakinkan, Gustav Otto´s "Gustav Flugmaschinefabrik" di merger dengan "Rapp-Motorenwerke".
Kemudian mereka merubah nama perusahaan tersebut menjadi Bayerische Flugzeug-Werke atau BFW,
dalam bahasa Ingrisnya adalah “Bavarian Aircraft Works”. Kemudian dalam waktu dekat perusahaan
tersebut berubah nama menjadi BMW dan pada tahun 1918 menjadi BMW AG (AG dalam bahasa
Jerman-nya adalah Aktiengesellschaft, yang artinya kepemilikan sahamnya diperjual-belikan di pasar
modal. Kebijaksanaan ini ini digunakan di Jerman, Austria, dan Swiss, kalau menurut orang Amerika
perusahaan ini telah menjadi “Public Company”)

· Tahun 1972 à Ini adalah tahun Olimpiade musim semi di Munich. Paul Bracq, manager disain dari
BMW, menghasilkan kreasi untuk Turbo prototipe. Dengan interior yang futuristik, eksterior desain yang
manis untuk pintu. Mobil BMW tersebut diperkuat oleh mesin 4 silinder, dengan kekuatan mesin 1990 cc
menghasilkan 280 bhp. BMW Seri 5 diperkenalkan kepada masyarakat untuk pertama kali-nya. Dengan
kode Nama E12, mobil ini ditargetkan untuk pasar Amerika, yang berguna menjadi sumber keuntungan
bagi BMW. BMW Seri 5 mempunyai 2 jenis produk : 520 dan 520i memiliki ciri sedan 4 pintu dengan
mesin 4 silinder. BMW Motorsport dibentuk, pada awalnya merupakan fasilitas program BMW untuk
balapan, dimana hal tersebut telah sangat sukses pada tahun 1960 dan 1970. Pada tahun berikutnya
BMW Motorsport menghasilkan mobil bagi konsumen yang sangat bagus di dunia. BMW mendirikan
pabrik baru di Afrika.

· Tahun 1973 à Pada pameran mobil di Frankfurt, BMW 2002 Turbo menjadi salah satu mobil turbo
terbaik di dunia.

· Tahun 1990 à Pada November 1990, BMW mengeluarkan 4 model, yaitu : 316i, 318i, 320i, dan
325i.

· Tahun 1991 à Mesin Diesel untuk BMW baru diperkenalkan dan diperharui untuk BMW Seri 5 dan
Seri 3.

· Tahun 1992 à BMW memperkenal E36 3 baru Series coupé, serta mengeluarkan 3 model : 318is,
320i and 325i.

· Tahun 1993 à BMW E36 Seri 3 mendapatkan body versi baru yang meyakinkan dan sangat rapi.
Sementara itu BMW Seri 5 tumbuh lebih besar dengan 530i dan 540i..
· Tahun 1994 à BMW E38 Seri 7 diperkenalkan pada Agustus 1994, menggantikan posisi E32. Hampir
7 model seri baru yang diperkenalkan, menggunakan Automatic.

· Tahun 1995 à Hanya terjadi perubahan body untuk BMW E36 Seri 3.

· Tahun 1996 à Tahun ini adalah tahun untuk BMW E39 Seri 5. Mesin baru yang ada dapat
dipergunakan untuk 5 Seri: 535i dan 540i.

· Tahun 1997 à BMW Seri Z hanya mendapatkan 4 silinder mesin kecil.

· Tahun 1998 à Dengan desain baru yang lebih komplit serta interior begitu elegan, harga yang cukup
tinggi untuk BMW E46 Seri 3 dapatlah direlakan untuk beredar dipasaran. Walaupun harganya begitu
tinggi.

· Tahun 1999 à BMW E-46 Seri 3 dikeluarkan. BMW E53 X5 SUV dikeluarkan di Spartanburg, Sout
Carolina. BMW memperkenalkan kesuksesan untuk 507, yang disebut BMW E52 Z8. Mobil ini
mempunyai kombinasi kesempurnaan klasik pada pasar desain modern. Mobil BMW E52 Z8
diperkenalkan ke dunia melalui film James Bond, dengna judul “The World is Not Enough” pada akhir
1999.

B. Arti Logo BMW

Logo lain yang menarik perhatian adalah BMW. Berwujud lingkaran terbagi empat dengan dua warna,
putih dan biru langit berselang-seling. Itu melambangkan baling-baling pesawat yang berputar di langit
biru. Simbol itu relevan dengan sejarah BMW sebagai pemasok utama mesin pesawat terbang, misalnya
'Red Baron' untuk pemerintah Jerman selama Perang Dunia I. Pada 1918, ketika perang dunia berakhir,
pemerintah Jerman menghentikan permintaan mesin pesawat pada BMW. Kondisi tak punya pilihan saat
itu, justru membuat BMW berkreasi. Arah bisnis berubah. Perusahaan tersebut mulai dengan membuat
rem kereta api, lalu sepeda bermotor, sepeda motor, dan lalu mobil yang mendunia.

C. Profil Perusahaan

Nama Perusahaan : Bayerische Motoren Werke AG

Jenis Perusahaan : Industri Perusahaan Otomotif

Tahun didirikan : 1913

Pendiri : Franz Josef Popp

Kantor Pusat : Munich, Jerman

Daerah Layanan : Seluruh dunia

Tokoh penting : Norbert Reithofer ( CEO ),

Joachim Milberg ( Chairman of the supervisory board )


Produk : Mobil , Sepeda , Sepeda Motor

Pendapatan : € 50.68 billion (2009)

Karyawan : 96,230 (2009)

Anak perusahaan : Rolls-Royce , Mini

Situs web : www. bmw.com

D. BMW di Indonesia

PT BMW Indonesia, sebagai anak perusahaan Bayerische Motoren Werke(BMW) AG, didirikan April 2001
pada saat terjadi krisis ekonomi. Keputusan strategis tersebut mencerminkan keyakinan BMW sebagai
produsen mobil premium akan potensi jangka panjang pasar Indonesia.

Sebelumnya BMW AG sudah masuk ke Indonesia sejak 1976 melalui mitranya PT Tjahja Sakti Motor,
anak perusahaan PT Astra International Tbk., sebagai pengimpor dan distributor mobil BMW dalam
bentuk Completely Build Up (CBU) dan Completely Knocked Down (CKD). Setelah berdirinya PT BMW
Indonesia, PT Tjahja Sakti Motor melanjutkan peranannya sebagai importir dan perakit mobil-mobil
BMW.

Kehadiran PT BMW Indonesia yang memfokuskan diri sebagai distributor mobil BMW, suku cadang, dan
aksesoris membawa suasana baru bagi para pemilik BMW. Sebagai anak perusahaan BMW AG, PT BMW
Indonesia mengembangkan dan mengimplementasikan perencanaan model-model BMW yang baru,
strategi marketing, positioning merek BMW, kebijakan harga, strategi komunikasi, dan program layanan
purnajual.

Kini pelanggan di Indonesia semakin mudah mendapatkan model-model BMW terbaru, segera setelah
peluncuran internasionalnya. Strategi ini sejalan dengan kebijakan BMW untuk selalu mengedepankan
kepuasan pelanggan. Jaringan dealer resmi BMW dituntut untuk berorientasi pada pelanggan sesuai
dengan standar internasional BMW.

Dalam menjalankan misinya, PT BMW Indonesia memfokuskan diri pada 6 prioritas:

1. Kepuasaan pelanggan

2. Memperkuat citra merek BMW

3. Pengenalan produk-produk baru

4. Jaringan dealer yang kuat

5. Perusahaan terbaik untuk mengembangkan karir

6. Profitabilitas.

BAB II
LANDASAN TEORI

MANAJEMEN RANTAI PASOKAN

A. Kepentingan Strategis Rantai Pasokan

Manajemen rantai pasokan (supply-chain management) adalah pengintegrasian aktivitas pengadaan


bahan dan pelayanan, pengubahan menjadi barang setengah jadi dan produk akhir, serta pengiriman ke
pelanggan. Aktifitas yang tercakup di dalam manajemen rantai pasokan :

1. Transportasi ke vendor

2. Pemindahan uang secara kredit dan tunai

3. Para pemasok

4. Bank dan distributor

5. Utang dan piutang usaha

6. Pergudangan dan tingkat persediaan

7. Pemenuhan pesanan

8. Berbagi informasi pelanggan, prediksi dan produksi.

Tujuannya adalah untuk membangun sebuah rantai pemasok yang memusatkan perhatian untuk
memaksimalkan nilai bagi pelanggan. Kunci manajemen rantai pasokan yang efektif yaitu menjadikan
para pemasok sebagai mitra dalam strategi perusahaan untuk memenuhi pasar yang selalu berubah.

B. Permasalahan Dalam Rantai Pasokan Global.

Untuk memasuki lingkungan global rantai pasokan haruslah :

1. Cukup fleksibel untuk menanggapi perubahan mendadak pada ketersediaan komponen, pengiriman,
bea impor dan nilai mata uang.

2. Mampu menggunakan teknologi transmisi dan computer tercanggih utuk menjadwalkan dan
mengelola pengiriman dan komponen serta produk jadi ke luar.

3. Memiliki karyawan lokal yang memiliki keterampilan untuk menangani tugas-tugas, perdagangan,
pengiriman, imigrasi, dan permasalahan politis.

C. Ekonomi Rantai Pasokan

Rantai pasokan merupakan suatu bagian integral dari strategi perusahaan dan merupakan aktivitas yang
paling mahal pada hampir seluruh perusahaan. Keputusan buat-atau-beli adalah keputusan memilih
antara memproduksi sebuah komponen atau jasa sendiri atau membelinya dari luar perusahaan.
Outsourcing adalah pemindahan aktivitas sebuah perusahaan yang biasanya dilakukan secara internal ke
pemasok eksternal. Dengan outsourcing maka tidak ada produk nyata dan tidak ada perpindahan
jabatan, karena pada umumnya perusahaan menyediakan sumber daya yang penting untuk memenuhi
aktivitas tersebut.

D. Strategi Rantai Pasokan

Banyak pemasok : Pada strategi ini pemasok menanggapi permintaan dan spesifikasi “permintaan
penawaran” dan pesanan biasanya akan jatuh ke pihak yang memberikan penawaran rendah. Strategi ini
menandingkan satu pemasok ke pemasok lain dan membebani pemasok untuk dapat memenuhi
permintaan pembeli.

Sedikit pemasok : Strategi ini mengimplikasikan bahwa daripada mencari atribut jangka pendek, seperti
biaya rendah, pembeli lebih ingin menjalin hubungan jangka panjang dengan pemasok yang setia. Hal ini
memungkinkan pemasok memiliki skala ekonomi dan kuva beajar yang menghasilkan biaya transaksi dan
biaya produksi yang rendah.

Intregrasi vertical : Mengembangkan kemampuan untuk menghasilkan barang atau jasa yang
sebelumnya dibeli atau membeli perusahaan pemasok. Dibagi menjadi,

1. Intergrasi mundur yaitu menyarankan perusahaan untuk membeli pemasoknya.

2. Integrasi maju yaitu menyarankan produsen komponen untuk membuat produk jadi. Strategi ini
menghasilkan pengurangan biaya, kualitas terpercaya, dan pengiriman tepat waktu.

Jaringan keiretsu : Istilah Jepang untuk menggambarkan pemasok yang menjadi bagian dari sebuah
perusahaan.

Perusahaan virtual : Perusahaan yang mengandalkan beragam hubungan pemasok untuk menyediakan
jasa atas permintaan yang diinginkan. Keuntungan : keahlian manajemen khusus, modal rendah,
fleksibilitas, dan kecepatan.

E. Mengelola Rantai Pasokan

Kesepakatan tujuan bersama : Rekanan dalam rantai harus menghargai bahwa satu-satunya pihak yang
menanamkan modal pada rantai pasokan adalah pelanggan akhir, maka menciptakan pemahaman
timbal balik akan misi, strategi, sasaran organisasi menjadi sangat penting. Kepercayaan : Anggota rantai
pasokan harus saling berbagi informasi berdasarkan saling percaya. Budaya organisasi yang sesuai :
Hubungan positif antara pembeli dan pemasok yang datang dengan budaya organisasi yang sesuai
adalah keuntungan dalam rantai pasokan.

F. Permasalahan Dalam Rantai Pasokan Yang Terintegrasi

(i) Optimasi local : sedikit kenaikan permintaan atau sedikit penurunan permintaan biasanya
ditanggapi berlebihan karena tidak ada perusahaan yang ingin mengalami kekosongan stok atau memiliki
persediaan yang lebih,.
(ii) Insentif (insentif penjualan, potongan karena kuantitas, kuota, dan promosi) : Memasukan barang
dagangan ke rantai pasokan untuk penjualan yang belum terjadi, menimbulkan fluktuasi yang mahal bagi
semua anggota rantai

(iii) Lot besar : Manajer logistik ingin mengirim lot besar dan manajer produksi ingin produksi berjalan
jangka panjang. Kedua hal ini menurunkan biaya per unit tapi gagal menunjukan penjualan yang nyata.

(iv) Tiga kejadian umum ini berperan dalam pemyimpangan informasi tentang apa yang sebenarnya
terjadi dalam rantai pasokan. Sebuah sistem pasokan yang berfungsi dengan baik perlu didasarkan pada
informasi yang akurat tentang berapa banyak produk yang sebenarnya sedang ditarik melalui rantai
tersebut. Informasi yang tidak akurat dilakukan secara tidak sengaja, tetapi mengakibatkan
penyimpangan dan fluktuasi dalam rantai pasokan dan menjadi penyebab apa yang dikenal sebagai efek
bullwhip.

(v) Efek bullwhip : Terjadi ketika pesanan dialirkan mulai dari pengecer, ke grosir, produsen, dengan
fluktuasi yang meningkat pada setiap langkah dalam urutan tersebut. Hal ini dapat meningkatkan biaya
yang berkaitan dengan persediaan, transportasi, pengiriman, dan penerimaan, sementara menurunkan
keuntungan dan pelayanan bagi pelanggan.

G. Peluang Dalam Rantai Pasokan Yang Terintegrasi

· Data pull : Data penjualan yang akurat yang menganjurkan transaksi untuk menarik produk melalui
rantai pasokan.

· Pengurangan ukuran lot : Dengan membuat pengiriman yang ekonoomis, menyediakan potongan
harga, dan mengurangi ongkos pemesanan

· Kontrol satu tahap pengisian kembali : Menetapkan tanggung jawab untuk mengawasi dan
mengelola persediaan bagi pedagang eceran. Sistem ini dapat dilakkukan oleh : pedagang eceran,
distributor, dan produsen.

· Persediaan yang dikelola vendor : Pemasok menjaga bahan baku bagi pembeli, terkadang
mengirimkan langsung ke bagian penggunaan pembeli.

· Penangguhan : Menunda modifikasi atau penyesuaian apapun pada produk selama mungkin dalam
proses produksi.

· Perakitan saluran : Menangguhkan perakitan akhir sebuah produk sehingga saluran distribusi dapat
merakitnya.

· Drop shipping dan pengemasan khusus : Pengiriman langsung dari pemasok ke konsumen yang
menghemat waktu dan biaya pengiriman ulang.

· Blanket order : Sebuah komitmen kesanggupan pembelian jangka panjang bagi pemasok untuk
barang yang akan dikirimkan berdasarkan dokumen pelepasan jangka pendek.
· Standarisasi : Mengurangi banyaknya variasi dalam komponen dan material untuk membantu
mengurangi biaya.

· Pemesanan Elektronik dan Pemindahan Dana : dapat mengurangi transaksi dengan menggunakan
kertas. Pertukaran data elektronik : pengiriman data yang distandarisasi untuk komunikasi
terkomputerisasi antara organisasi. Pembertahuan pengiriman awal : nota pengiriman yang dikirim
secara langsung dari vendor ke pembeli.

H. Pembelian Melalui Internet

Pembelian melalui internet mempunyai dua bentuk. Pertama, pembelian melalui internet hanya
menyiratkan bahwa internet digunakan untuk mengomunikasikan pelepasan pesanan kepada pemasok
yang dipesan melalui blanket order. Kedua, untuk barang tidak standar dimana tidak terdapat blanket
order, maka katalog dan prosedur pemesanan akan meningkatkan fitur komunikasi internet. Pembelian
melalui internet menjadi bagian dari sistem Perencanaan Sumber Daya Perusahaan (ERP). Dalam sistem
ini pelepasan pesanan tidak hanya memberitahukan pengirim untuk mengirimkan barang, tapi juga
memperbarui porsi yang tepat dari sistem ERP.

I. Pemilihan Vendor

Keputusan dari siapa perusahaan membeli barang atau jasa, dibagi menjadi 3 tahap :

- Evaluasi vendor, mencakup proses menemukan vendor yang potensial dan menentukan
kemungkinan bahwa mereka akan menjadi pemasok yang baik.

- Pengembangan vendor, pembeli memastikan bahwa vendor menghargai kebutuhan mutu,


perubahan teknis, jadwal dan pengiriman, sistem pembayaran pembeli, dan kebijakan pengadaan. Tahap
ini dapat mencakup pelatihan, bantuan teknis dan produksi, hingga prosedur perpindahan informasi.

- Negoisasi, sering dipusatkan pada mutu, pengiriman, pembayaran, dan biaya. Tipe strategi
negoisasi :

1. Model harga berdasarkan biaya, mengharuskan pemasok membuka kasnya kepada pembelidan harga
kontrak berdasarkan waktu dan bahan baku atau biaya tetap.

2. Model harga berdasarkan pasar, membuat harga berdasarkan harga yang diumumkan, lelang, atau
indeks.

3. Penawaran kompetitif, dipakai ketika pemasok tidak ingin mendiskusikan biaya atau di mana tidak
terdapat pasar yang nyaris sempurna

J. Manajemen Logistik

Sebuah pendekatan yang mencari efisiensi operasi melalui pengintegrasian semua aktivitas
pemerolehan, pemindahan, dan penyimpanan bahan.

Ø Sistem Distribusi
Truk, kelebihan dari truk adalah fleksibilitas pengirimannya. Perusahaan yang mengadopsi JIT
meningkatkan penekanan pada pengendara truk untuk mengambil dan mengirim tepat waktu, tanpa
kerusakan, dengan pekerjaan administrasi yang baik dan dengan biaya rendah.

Kereta api, dengan pertumbuhan JIT kereta api tertinggal karena manufaktur dengan batch berukuran
kecil membutuhkan pengiriman yang teratur dan lebih kecil. Pesawat udara, jenis pengiriman yang
tumbuh paling cepat karena menawarkan kecepatan dan keandalan untuk perpindahan nasional dan
internasional barang yang berbobot ringan. Sarana transportasi air, muatan yang dikirim melalui air
biasanya berukuran besar dan bernilai rendah. Sistem ini berarti jika biaya pengiriman dianggap lebih
penting dibandingkan kecepatan. Saluran pipa, digunakan untuk mengangkut minyak mentah, gas alam,
produk minyak, dan bahan kimia.

Ø Biaya Pengiriman Alternatif

Semakin lama produk dalam proses pemindahan, semakin banyak biaya yang dikeluarkan. Tapi
pengiriman yang lebih cepat pada umumnya juga mahal, cara untuk memperoleh gambaran proses
penyeimbangan ini adalah dengan mengevaluasi biaya penggudangan dibandingkan dengan biaya
pengiriman.

K. Benchmark Manajemen Rantai Pasokan

Hubungan rantai pasokan yang baik membuat perusahaan dapat menentukan benchmark kelas dunia.
Perusahaan benchmark telah menurunkan biaya, lead time, keterlambatan pengiriman,dan kekosongan
persediaan, semuanya dilakukan sambil meingkatkan biaya. Sehingga perusahaan dapat menanggapi
tuntutan pasar global.

L. E-Commerce dan Manajemen Operasi Internet

Merupakan perkembangan revolusioner untuk mengelola operasi perusahaan. Internet menyatukan


aktivitas desain, manufaktur, pengiriman, penjualan, dan layanan purna jual. Kelebihan internet adalah
kecepatan, manajer mampu membuat keputusan dengan informasi yang lebih baik dan dengan waktu
yang cepat. Perusahaan yang menggunakan internet akan menjadi lebih efisien.

ü Electronic commerce

Merupakan penggunaan jaringan komputer, terutama internet untuk menjual dan membeli produk atau
jasa dan informasi. Teknologi ini dapat diterapkan diantara bisnis dan konsumen atau antara konsumen
itu sendiri. Empat definisi e-commerce yang dipakai:

1. Bisnis-ke-bisnis (B2B), kedua pihak yang melakukan transaksi adalah perusahaan, organisasi nirlaba,
atau pemerintah.

2. Bisnis-ke-konsumen (B2C), transaksi di mana pembeli merupakan konsumen individu.

3. Konsumen-ke-konsumen (C2C),konsumen menjual secara langsung satu sama lain melalui iklan
elektronik atau situs pelelangan.
4. Konsumen-ke-bisnis (C2B), individu menjual barang atau jasa ke perusahaan.

ü Ekonomi E-commerce

E-commerce melakukan revolusi pada manajemen operasi dengan biaya secara efektif. Seperti
meningkatkan efisiensi pertemuan pembeli dan penjual, memudahkan pertukaran informasi, barang,
dan jasa, serta kenyaman karena gudang elektronik yang murah dibangun pada sistem e-commerce. E-
commerce sedang memindahkan ekonomi dunia mendekati apa yang disebut sebagai pasar yang
sempurna.

ü Desain produk

Manajer operasi mendapati bahwa kerja sama antara e-commerce dengan tim dalam desain produk dan
proses tidak hanya lebih murah tapi juga lebih baik dan lebih cepat. Anggota tim yang berada di lokasi
yang berbeda dapat berbagi penfetahuan dengan biaya rendah. Kompleksitas pengembangan dan
pendefinisian produk meningkat dengan beralihnya tanggung jawab desain dari tim yang terpusat
menjadi tim pengembangan produk yang tersebar diseluruh dunia.

ü E-procurement

Pembelian atau pemesanan yang dikomunikasikan melalui internet atau katalog online vendor yang telah
disetujui. Cara ini dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :

§ Katalog online, presentasi produk secara elekronik yang biasanya disajikan dalam bentuk katalog yang
terbuat dari kertas. Katalog online yang disediakan oleh vendor, digunakan untuk menangani penjualan
yang sering dan murah, dimana pembeli mencari kebutuhan yang sangat spesifik. Katalog online
diintegrasikan kedalam agenda penjualan dan pelayanan perusahaan, yang membuatnya mudah
digunakan dan informatif.

§ Pertukaran secara online yang disediakan oleh pembeli, para pemasok dapat memberikan
penawarannya dan segara melihat apa yang ditawarkan pihak lain sehingga mereka dapat melakukan
penyesuain terhadap harga yang ditawarkan. RFQ dan paket tender, dengan e-commerce karyawan
pembelian memiliki akses pada database besar mengenai penjual, pengiriman, dan data mutu, sehingga
pemilihan pemasok untuk mendapatkan penawaran telah membaik.

§ Internet outsourcing, yaitu memindahkan aktivitas organisasi yang biasanya dilakukan secara internal
kepada para pemasok di internet. Pelanggan online, situs ini dapat dikelola oleh para penjual, pembeli,
atau perantara. Pelanggan online merupakan daerah yang subur untuk menyalurkan kelebihan bahan
baku dan barang yang tidak dilanjutkan produksinya.pelangga online menurunkan penghalang masuk
dalam bisnis dan secara bersamaan meningkatkan jumlah potensial pelanggan.

ü Penelusuran persediaan

Peralatan e-commerce, termasuk ilmu pengumpulan data, teknologi bar code, frekuensi radio, dan
komunikasi elektronik untuk menelusuri persediaan yang sedang dalam proses persediaan, dilantai
perdagangan, dan di gudang, sekarang telah disempurnakan dan tersedia bagi para manajer operasi.
Misalnya seperti Ford yang menyewa UPS untuk menelusuri perpindahan kendaraan mereka dari pabrik
ke pedagang penyalur.

ü Pengurangan persediaan

Penggudangan untuk E-commerce, gudang e-commerce yang baru tidak dikelola oleh produsen tapi oleh
vendor logistik.Dalam e-commerce gudang hanya menyerupai ”fasilitas lewat”. Misal Nike menggunakan
fasilitas itu di Louisville untuk menangani pesanan online.

Pengiriman just-in-time untuk e-commerce, dalam sistem just-in-time dalam manufaktur dikatakan
bahwa komponen dan matrial akan dikirim tepat waktu. Perdagangan elektronik dapat mendukung
tujuan ini denganmengoordinasikan sistem persediaan pemasok dengan kemampuan pelayanan
perusahaan pengiriman. Misalnya FedEx meluncurkan fedEx InterNetShip untuk menelusuri paketnya
secara online.

ü Peningkatan penjadwalan dan logistik

Pengambilan dan pengiriman terkoordinasi, e-commerce memungkinkan untuk mengetahui sedang


menuju kemana setiap paket dan kapan paket itu dapat dikirim, kemudian mengantarkan paket secara
tepat, kapan, dan dimana mereka dibutuhkan untuk dirakit dan dipasang. Sistem ini digunakan FedEx
dengan menggabungkan pesanan yang berada dalam proses pemindahan, dan komponen tan pernah
masuk gudang. Teknik ini mengurangi waktu dan pemasangan dan juga biaya pengiriman. Pengurangan
biaya logistik , industri pengangkut motor mempunyai rata-rata utilisasi kapasitas hanya 50%, sehingga
biaya fasilitas yang dimanfaatkan kurang dari kapasitasnya. Untuk meningkatkan efisiensi logistik didalam
e-commerce, maka para pengirim dan emilik truk dapat menyesuaikan waktu untuk menggunakan
sebagian dari kapasitas yang tidak terpakai ini

BAB III

PEMBAHASAN

A. Penerapan Keputusan Rantai Pasokan BMW

Dewasa ini peningkatan pengetahuan konsumen ialah mengenai kepuasan yang di berikan. Perusahaan
merasionalkan proses mereka secara efektif dan perusahaan harus memberikan tanggapan yang
tercermin pada manajemen rantai pasokan yang tujuannya membangun sebuah rantai pemasok yang
memusatkan perhatian untuk memaksimalkan nilai bagi pelanggan. BMW telah mengumumkan rencana
untuk merubah rantai pasokan siklus melalui penerapan sistem manajemen layanan baru. Manajemen
rantai pasokan merupakan salah satu prioritas atas grup. Gudang ruang untuk menangani pasokan
menjadi lebih kecil dan perusahaan harus menangani masalah yang berkaitan dengan kebutuhan
pelanggan untuk lebih banyak pilihan dan fleksibilitas. Jadi kompleksitas yang terkait dengan
meningkatnya permintaan untuk just in time pengiriman harus dipenuhi oleh sistem manajemen rantai
pasokan yang efisien. BMW akan melakukan pemesanan sebelum proses produksi untuk efisiensi. BMW
berusaha melakukan penghematan biaya, tidak ada biaya persediaan yang berhubungan dengan strategi
perusahaan dalam penghematan biaya.

Membina hubungan dengan perusahaan lain demi flexibilitas. Ini dilakukan oleh perusahaan BMW
Amerika utara dengan Penske Logistik demi kelancaran produknya. Perusahaan tersebut membantu
BMW menanggani distribusi suku cadang ke dealer BMW di Mexico, hal ini dilakukan perusahaan agar
dapat memperlancar dalam proses pembuatan mobil BMW. Dengan bekerja sama dengan pihak lain,
BMW akan memperpendek efisiensi waktu dalam proses produknya. Kelancaran dalam rantai pasokan
akan mempengaruhi nilai barang tersebut di mata konsumen. Konsumen akan lebih puas dengan
pelayanan yang baik dari produk tersebut di tunjang dengan produk BMW itu sendiri yang berkualitas
dengan tetap menjaga komitmen terhadap konsumen BMW yang kita ketahui untuk kalangan menengah
ke atas. Respon cepat yang dilakukan perusahaan terhadap pasokan yang memberikan dampak yang
positif terhadap nilai BMW.

BMW melakukan mass customization pada produknya yang memiliki performa yang luar biasa. Mass
costomaziation perlu dilakukan BMW untuk memberikan kesan yang berbeda pada produknya. Di
samping itu sebagai produsen mobil mewah BMW harus memberikan nilai tambah yang ada dalam
produknya yang akan memberikan dampak pada pasar yang ada. BMW menawarkan berbagai macam
tipe mobil dan memungkinkan mendapatkan mobil seperti apa yang mereka inginkan. Hal yang ingin
dicapai adalah kepuasan pelanggan dengan memberikan nilai tambah pada produknya serta
meningkatkan citra perusahaannya dalam dunia bisnis otomotif. Ini terbukti dengan di luncurkan BMW
mini yang ditujukan bagi mereka yang menyukai mobil dengan ukuran mini yang mengekspresikan diri
mereka. Mass costumaziation dengan jumlah terbatas namun memungkinkan bagi konsumen untuk
mendesain model atap secara online. BMW menerapkan strategi differensiasi dalam strategi rantai
pasokan produknya untuk memikat konsumennya agar memilih produknya. Di harapkan dengan mass
costumization akan menambah pangsa konsumen yang ada.

B. Ekonomi Rantai Pasokan

1. Keputusan buat atau beli.

Rantai pasokan memperoleh perhatian yang cukup besar dalam strategi perusahaan. Hampir seluruh
perusahaan, proses rantai pasokan memiliki proporsi yang besar dalam hal biaya maka perlu strategi
yang efektif. Rantai pasokan memberikan peluang yang besar mengurangi biaya dan meningkatkan
keuntungan dengan strategi yang cermat pula dari seorang manajer. Keputusan jual atau beli.
Kebanyakan pelaku usaha manufaktur, restoran, dan perakitan produk membeli komponen subrakitan
yang akan di jadikan produk akhir. BMW menjalin kerja sama dengan para pemasok untuk memenuhi
kebutuhan produksinya untuk kebutuhan akhir. BMW sangat selektif dalam menjalin kerjasama dengan
pemasok untuk menjaga hasil produksi yang memang di tujukan kepada kalangan atas. Karyawan BMW
di tuntut mengevaluasi pemasok memastikan barangnya sampai dengan yang di jadwalkan.

2. Outsourcing
Outsourcing memindahkan sebagian dari apa yang biasanya merupakan sumber daya dan aktivitas
internal ke penjual di luar perusahaan yang membuat sedikit berbeda dari keputusan jual atau beli.
Outsourcing merupakan bagian dari trend yang berkembang menuju pemanfaatan efisiensi. BMW
melakukan outsourcing di China, Rusia dan Thailand. BMW melakukan Outsourcing selain untuk
manambah pangsa pasar yang ada saat ini juga untuk penghematan dana perusahaan di banding di buat
di negara asal. Misalnya di China yang lebih padat karya yang membutuhkan tenaga kerja yang banyak.

C. Hubungan Pemasok Dengan BMW

BMW menjalin kerja sama dengan sedikit pemasok. BMW di Amerika menjalin sekitar 100 pemasok
untuk bagian mobil dengan pemilihan yang selektif. Hubungan jangka panjang yang diinginkan BMW
dengan pemasok yang setia. Dengan sedikit pemasok di harapkan pemasok lebih mengerti kebutuhan
BMW yang tetap menampilkan kesan lux di masyarkat dan kualitas yang menjamin. Penggunaan rantai
pasokan yang sedikit memungkinkan menghasilkan biaya transaksi dan biaya produksi yang rendah.
Dengan sedikit pemasok memiliki komitmen terhadap BMW dengan inovasi–inovasi sehingga
perusahaan lebih agresif dalam mencapai sasaran pasar. Kualitas dan performa mobil BMW pun dapat
terjamin dengan sedikit pemasok, perusahaan dapat mengontrol lebih aktif seperti apa yang diinginkan

D. BMW Dalam Pengelolaan Rantai Pasokan

BMW merupakan salah satu perusahaan yang menerapkan pengelolaan rantai pasokan yang terintegrasi,
sehingga sangat mungkin untuk mendapatkan efisiensi yang substansial dalam dalam pengelolaan bahan
baku yang didapatkan dari pemasok. Siklus bahan baku bergerak dari pemasok kemudian diterima lalu
dilakukan proses produksi lalu didistribusikan kepada distributor dan sampai pada pelanggan. Masing-
masing dalam siklus terebut berlangsung dalam organisasi terpisah dan mandiri. Kesuksesan BMW
dimulai dari adanya kesepakatan tujuan bersama, kepercayaan dengan pemasok dan didukung dengan
budaya organisasi yang sejalan.

Untuk membentuk sebuah manajemen pengelolaan rantai pasokan yang terintegrasi ada beberapa hal
yang dilakukan oleh BMW, diantaranya:

1. Data “Pull” yang Akurat.

BMW membagikan data informasi point-of-sales (POS) kepada pemasok, agar setiap anggota yang
tergabung dalam rantai pasokan dapat melakukan penjadwalan yang efektif. Kemudian penggunaan
Teknologi Informasi dalam pemesanan bahan baku (computer-assisted ordering –CAO). Dengan begitu
penggunaan system POS bisa menyesuaikan data persediaan yang ada dan sisa pesanan. Kemudian
bahan baku yang diperlukan bisa langsung dikirim oleh pemasok.

2. Pengurangan Ukuran Lot

Pemasok mengirimkan bahan baku dalam ukuran lot yang tidak terlalu besar kemudian bahan baku yang
sudah diterima bisa langsung diproses. Keuntungan mengirimkan bahan baku dalam ukuran yang tidak
terlalu besar adalah agar persediaan bahan baku yang tersedia di pabrik minimum sehingga dapat
mengurangi biaya pemeliharaan bahan baku.
3. Persediaan yang Dikelola oleh Vendor

Persediaan yang dikelola oleh vendor (vendor managed inventory – VMI), dalam hal ini BMW
menyerahkan persediaan akan bahan bakunya pada pemasok. Jadi ketika bahan baku sudah hampir
mencapai nol maka pemasok langsung mengirimkan bahan baku. Pemasok langsung mengirimkan bahan
bakunya ke bagian produksi tidak ke gudang. Sehingga terjadi penghematan rute yang juga berdampak
pada penghematan biaya.

4. Standardisasi

BMW melakukan usaha khusus untuk menaikkan tingkat standardisasi (standardization) terhadap bahan
baku yang dipesannya dari pemasok. Karena selain untuk menjaga kualitas produknya hal itu juga dapat
meningkatkan kualitas produk-produk mobil BMW.

5. Pemesanan Elektronik dan Pemindahan Dana

Untuk bertukar data, transaksi pemesanan, pembelian, dokumen penerimaan, serta kegiatan yang lain
dalam berhubungan dengan pemasok BMW menggunakan system pertukaran data elektronik (electronic
data interchange – EDI). Hal tersebut adalah bentuk pemindahan data yang terstandardisasi untuk
komunikasi terkomputerisasi. Karena selain menghemat kertas juga mempermudah pekerjaan
administrasi. Namun kini EDI sudah ditinggalkan dan digantikan oleh jaringan internet yang lebih cepat
dan murah. Jadi pemesanan dapat dilakukan secara online. Tidak hanya itu kegiatan-kegiatan yang lain
juga dapat dilakukan secara online.

E. Pemilihan Vendor

Vendor barang dan jasa yang dibeli oleh BMW tentu harus diseleksi terlebih dahulu. Pemilihan vendor
(vendor selection) mempertimbangkan banyak factor, seperti kesesuaian strategis, kemampuan penjual,
pengiriman, dan kinerja berkualitas. Proses pemilihan bisa menjadi sangat menantang karena
perusahaan yang akan dijadikan vendor memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam beberapa
bidang dengan perusahaan BMW. Maka dalam pemilihan vendor tersebut BMW melakukan beberapa
kajian berikut:

1. Evaluasi Vendor

Langkah ini BMW melakukan pencarian terhadap vendor yang potensial bahwa vendor tersebut akan
mampu menjadi pemasok yang baik. Tahap ini memerlukan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan oleh
pihak BMW yang tidak bisa kami jelaskan karena keterbatasan sumber. Pemilihan pemasok yang baik
sangatlah penting bagi BMW karena pemasok yang terpilih ini akan menjadi mitra kerja dalam memasok
persediaan bahan baku yang diperlukan BMW dalam memproduksi produk-produknya.

2. Pengembangan Vendor

Langkah selanjutnya adalah pengembangan vendor (vendor development). Pada tahap ini BMW telah
memutuskan vendor mana yang akan dijadikan mitra kerja dalam memasok kebutuhan bahan bakunya.
Kemudian BMW berusaha untuk memasukkan vendor ini kedalam sistemnya. BMW memastikan bahwa
vendor tersebut mampu menghargai kebutuhan mutu BMW, perubahan teknis, jadwal dan pengiriman,
system pembayaran, dan kebijakan pengadaan. BMW juga melakukan pelatihan, bantuan teknis dan
produksi, juga menyiapkan prosedur perpindahan informasi. Hal-hal tersebut dimaksudkan agar dalam
kerjasama terjadi hubungan yang baik dan dapat saling memberikan keuntungan.

3. Negosiasi

Setelah dua langkah tersebut diatas dapat dipastikan bahwa BMW telah memilih vendor dan akan
bekerja sama dengan vendor tersebut. Maka untuk menindaklanjuti hal tersebut perlu adanya negosiasi
antara pihak BMW dengan pihak vendor tersebut. Dalam bernegosiasi dengan vendor, BMW
menggunakan pendekatan strategi negosiasi “combine one or more”. BMW dan vendor setuju untuk
mengkaji biaya tertentu, menerima beberapa bentuk data pasar bagi biaya bahan baku, atau menyetujui
bahwa pihak vendor akan “tetap kompetitif”. Hal ini memerlukan kepercayaan terhadap kemampuan
satu sama lain agar hubungan baik tetap terjaga.

F. Manajemen Logistik

Tujuan manajemen logistik (Logistics Management) adalah untuk memperoleh efisiensi operasi melalui
pengintegrasian aktivitas pemerolehan, pemindahan dan penyimpanan bahan. Ketika biaya transportasi
dan persediaan cukup besar, baik pada sisi input maupun output dari proses produksi, maka diperlukan
penekanan pada logistik. Keunggulan bersaing yang potensial ditemukan melalui pengurangan biaya
maupun peningkatan pelayanan pelanggan. Untuk meminimalkan biaya tersebut BMW harus
memutuskan mengenai system distribusinya.

BMW adalah perusahaan yang juga menerapkan system JIT, untuk sebagian bahan bakunya dikirimkan
melalui darat dan menggunakan alat transportasi berupa Truk. Karena dengan menggunakan Truk bahan
baku dapat dikirmkan tepat waktu, tanpa kerusakan, pekerjaan administrasi yang baik dan biaya yang
cukup rendah. Selain itu truk juga membawa barang dengan lot yang cukup kecil sehingga dapat
meminimalkan persediaan bahan baku. Selain menggunakan transportasi darat yang berupa truk, BMW
juga memanfaatkan transportasi air untuk menganggkut bahan baku dari pemasok yang dihubungkan
oleh laut. Bahan baku yang dikirimkan melalui laut biasanya berjumlah besar. System pengiriman melalui
laut sangat berarti karena pengiriman tersebut memang sangat diperlukan untuk kelancaran proses
produksi.

G. Benchmark Rantai Pasokan

Untuk meningkatkan kualitas BMW secara keseluruhan, tidak hanya produk tetapi juga seluruh kegiatan
didalam perusahaan termasuk pengelolaan rantai pasokan, BMW melakukan benchmarking kepada
perusahaan lain yang lebih baik dalam proses pengelolaan rantai pasokan. Perusahaan yang telah
melakukan penurunan biaya, lead time, keterlambatan pengiriman, dan kekosongan persediaan, yang
kesemuanya dilakukan sambil melakukan peningkatan mutu. Dengan benchmarking tersebut diharapkan
bahwa BMW akan menemukan manajemen rantai pasokan yang efektif yang menyediakan keunggulan
bersaing dengan membantu menanggapi tuntutan pasar global.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Manajemen Rantai Suplai (Supply chain management) adalah sebuah ‘proses payung’ di mana produk
diciptakan dan disampaikan kepada konsumen dari sudut struktural. Sebuah supply chain (rantai suplai)
merujuk kepada jaringan yang rumit dari hubungan yang mempertahankan organisasi dengan rekan
bisnisnya untuk mendapatkan sumber produksi dalam menyampaikan kepada konsumen. Tujuan yang
hendak dicapai dari setiap rantai suplai adalah untuk memaksimalkan nilai yang dihasilkan secara
keseluruhan. Rantai suplai yang terintegrasi akan meningkatkan keseluruhan nilai yang dihasilkan oleh
rantai suplai tersebut.

BMW telah mengumumkan rencana untuk merubah rantai pasokan siklus melalui penerapan sistem
manajemen layanan baru. Beberapa strategi yang dilakukan BMW diantaranya adalah :

1. Membina hubungan dengan perusahaan lain misalnya dengan Penske logistic agar perusahaan
tersebut dapat memperlancar distribusi suku cadang ke dealer BMW di Mexico.

2. Melakukan mass customization untuk memberikan nilai tambah pada produknya, misalnya dengan
meluncurkan BMW mini dan memberikan kebebasan pada konsumen untuk mendesain model atapnya
secara online.

Tiga keputusan utama yang diperhatikan oleh BMW saat ini adalah :

1. Keputusan buat atau beli

BMW menjalin kerja sama dngan para pemasok untuk memenuhi kebutuhan produksinya untuk
kebutuhan akhir. BMW sangat selektif dalam menjalin kerjasama dengan pemasok untuk menjaga hasil
produksi yang memang di tujukan kalangan high class.

2. Outsourcing

BMW melakukan outsourcing di China, Rusia dan Thailand. BMW melakukan outsourcing selain untuk
manambah pangsa pasar yang ada saat ini juga untuk penghematan dana perusahaan di banding di buat
di negara asal.

3. Menjalin hubungan baik dengan pemasok

Penggunaan rantai pasokan yang sedikit memungkinkan menghasilkan biaya transaksi dan biaya produksi
yang rendah.Dengan sedikit pemasok memiliki komitmen terhadap BMW dengan inovasi –inovasi
sehingga perusahaan lebih agresif dalam mencapai sasaran pasar. Kualitas dan performa mobil BMW
pun dapat terjamin dengan sedikit pemasok.

B. SARAN
Sebaiknya, pihak Manajemen suplai rantai dari perusahaan BMW harus memastikan beberapa problem
dibawah ini :

1. Distribusi Konfigurasi Jaringan: Jumlah dan lokasi supplier, fasilitas produksi, pusat distribusi, gudang
dan pelanggan.

2. Strategi Distribusi: Sentralisasi atau desentralisasi, pengapalan langsung, strategi menarik atau
mendorong, logistik orang ke tiga.

3. Informasi: Sistem terintregasi dan proses melalui rantai suplai untuk membagi informasi berharga,
termasuk permintaan sinyal, perkiraan, inventaris dan transportasi dsb.

4. Manajemen Inventaris: Kuantitas dan lokasi dari inventaris termasuk barang mentah, proses kerja,
dan barang jadi.

5. Aliran dana: Mengatur syarat pembayaran dan metodologi untuk menukar dana melewati entitas di
dalam rantai suplai.

Setelah memastikan beberapa permasalahan diatas, manajer rantai pasokan dapat meninjau dari
berbagai sudut pandang, seperti konsep startegis, taktis dan operasionalnya

(i) Strategis

Optimalisasi jaringan strategis, termasuk jumlah, lokasi, dan ukuran gudang, pusat distribusi dan fasilitas.
Rekanan strategis dengan pemasok suplai, distributor, dan pelanggan, membuat jalur komunikasi untuk
informasi amat penting dan peningkatan operasional seperti cross docking, pengapalan langsung dan
logistik orang ketiga

Rancangan produk yang terkoordinasi, jadi produk yang baru ada bisa diintregasikan secara optimal ke
rantai suplai,manajemen muatan. Keputusan dimana membuat dan apa yang dibuat atau beli.
Menghubungkan strategi organisasional secara keseluruhan dengan strategi pasokan/suplai

(ii) Taktis

· Kontrak pengadaan dan keputusan pengeluaran lainnya

· Pengambilan Keputusan produksi, termasuk pengontrakan, lokasi, dan kualitas dari inventori

· Pengambilan keputusan inventaris, termasuk jumlah, lokasi, penjadwalan, dan definisi proses
perencanaan.

· Strategi transportasi, termasuk frekuensi, rute, dan pengontrakan

· Benchmarking atau pencarian jalan terbaik atas semua operasi melawan kompetitor dan implementasi
dari cara terbaik diseluruh perusahaan

· Gaji berdasarkan pencapaian


(iii) Operasional

· Produksi harian dan perencanaan distribusi, termasuk semua hal di rantai suplai

· Perencanaan produksi untuk setiap fasilitas manufaktur di rantai suplai (menit ke menit)

· Perencanaan permintaan dan prediksi, mengkoordinasikan prediksi permintaan dari semua konsumen
dan membagi prediksi dengan semua pemasok

· Perencanaan pengadaan, termasuk inventaris yang ada sekarang dan prediksi permintaan, dalam
kolaborasi dengan semua pemasok

· Operasi inbound, termasuk transportasi dari pemasok dan inventaris yang diterima

· Operasi produksi, termasuk konsumsi material dan aliran barang jadi (finished goods)

· Operasi outbound, termasuk semua aktivitas pemenuhan dan transportasi ke pelanggan

· Pemastian perintah, penghitungan ke semua hal yang berhubungan dengan rantai suplai, termasuk
semua pemasok, fasilitas manufaktur, pusat distribusi, dan pelanggan lain

Anda mungkin juga menyukai