Bab I Pendahuluan
Bab I Pendahuluan
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyakit bisa datang dari pikiran yang tidak sehat. Pasien cenderung lebih mudah
menerima sugesti negatif tentang dirinya, khususnya untuk hal-hal yang memperparah kondisi-
kondisi (penyakit) yang sudah ada sebelumnya. Selama ini kita mengenal tentang istilah plasebo,
yang menggambarkan bahwa penyakit bisa sembuh hanya dengan berpikir akan sembuh. Dan
kebalikannya, yaitu nosebo yang berarti seseorang akan menjadi benar-benar sakit hanya karena
berpikir bahwa tubuhnya sedang tidak sehat. Cara berpikir seseorang tentang kesehatan tubuhnya
akan mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung terhadap kondisi kesehatannya
secara menyeluruh.
Psikologi kesehatan tidak mendefinisikan sehat sebagai tidak sakit. Sehat dilihat sebagai
pencapaian yang melibatkan keseimbangan antara kesejahteraan fisik, mental dan sosial.
Psikologi kesehatan mempelajari seluruh aspek kesehatan dan sakit sepanjang rentang hidup
seseorang. Psikologi kesehatan fokus pada pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, seperti
bagaimana mendorong anak mengembangkan kebiasaan hidup sehat, bagaimana meningkatkan
aktivitas fisik, dan bagaimana merancang suatu kampanye yang dapat mendorong orang lain
memperbaiki pola makannya, maupun kesehatan mental remaja.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian psikologi kesehatan secara umum ?
2. Apa tujuan dari pendekatan psikologi kesehatan secara umum ?
3. Apa strategi atau pendekatan psikologi dalam kedokteran gigi ?
C. TUJUAN
1. Dapat mengetahui definisi dari pendekatan psikologi kesehatan secara umum.
2. Dapat mengetahui strategi pendekatan psikologi dalam kedokteran gigi.
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Budiharto (2009), strategi atau pendekatan dalam pendidikan kesehatan gigi adalah
sebagai berikut :
2) Pendekatan secara kompulsif yaitu pendekatan secara tidak langsung pada sasaran
pendidikan yang kita maksud. Misalnya, bagi kelompok masyarakat yang sulit didekati,
kelompok sekitarnya yang telah siap fisik maupun mental untuk menerima pendidikan
kesehatan gigi diberi pendidikan kesehatan gigi dengan maksud agar secara berantai hasil
pendidikan kesehatan gigi tersebut dapat diteruskan pada kelompok yang sulit didekati
tadi.
3) Pendekatan secara koersif yaitu pendekatan dengan cara pemaksaan, instruktif atau
dengan ancaman atau sangsi tertentu apabila tidak melaksanakan perilaku yang
dikehendaki. Perubahan perilaku sasaran pendidikan yang terjadi dengan pendekatan
koersif ini bersifat semu, artinya mau berubah perilakunya karena takut ancaman. Jika
ancaman tidak ada lagi, sasaran pendidikan akan kembali ke perilaku yang lama.
Pelaksanaan pendekatan ini pada umumnya tidak berdiri sendiri, tetapi sering diadakan
kombinasi sesuai kondisi dan situasi sasaran pendidikan guna tercapainya tujuan pendidikan
yang optimal. Misalnya, pendekatan untuk kelompok masyarakat militer selain pendekatan
koersif, perlu, diikuti pendekatan persuasif, pervasif atau kompulsif (Budiharto, 2009).