Anda di halaman 1dari 5

Telaah Kritis Jurnal

Jurnal yang diterbitkan Southern Medical Journal pada April 2005 ini merupakan bagian dari
evidence-based-medicine yang diartikan sebagai proses evaluasi secara cermat dan sistematik
suatu artikel penelitian untuk menentukan reabilitas, validitas, dan kegunaannya dalam
praktik klinis. Komponen utama yang dinilai dalam critical appraisal adalah validity,
importancy, applicability. Tingkat kepercayaan hasil suatu penelitian sangat bergantung dari
desain penelitian dimana uji klinis menempati urutan tertinggi. Telaah kritis meliputi semua
komponen dari pendahuluan, metode, hasil dan diskusi. Masing-masing komponen memiliki
kepentingan yang sama besarnya dalam menentukan apakah hasil penelitian tersebut layak
atau tidak digunakan sebagai referensi.

PICO VIA (Population, Intervention, Comparison, Outcome, Validity, Importancy,


Applicability)
1. Population
Populasi pada penelitian ini yaitu 13868 wanita hamil yang melahirkan secara
pervaginam dari 1 Juli 1988 hingga 30 Juni 2002 pada rumah sakit tersier yaitu
Rumah Sakit King Edward Memorial, Perth, Australia.

2. Intervention
Tidak ada intervensi yang diberikan.

3. Comparison
Penelitian ini membandingkan outcome yakni berbagai faktor risiko seperti pre-
kehamilan yakni hipertensi kronis, diabetes dependen insulin, kecanduan alkohol
atau obat, obesitas maternal, gangguan sistem peredaran darah (riwayat operasi
jantung, prosthesis katup jantung, emboli paru, penyakit pembuluh darah, dan
penyakit jantung), kelainan darah (anemia sel sabit, thalasemia, trombositopenia,
defek koagulasi, dan trombofilia), kelainan vagina atau serviks (biopsi kerucut,,
jahitan serviks, kolposkopi dengan biopsi), dan leiomyomata. Masalah riwayat
obstetri yaitu anomali rahim/vagina, contracted maternal inlet/ outlet, prosedur
antenatal (pengambilan sampel vilus korionik, amniosentesis, reduksi janin, transfusi
janin), anomali janin, riwayat abortus sebelumnya, dan pendarahan postpartum
sebelumnya. Kejadian antepartum yang dievaluasi meliputi antenatal care,
kehamilan tunggal/ multipel, oligohidramnion (didefinisikan sebagai indeks cairan
ketuban <5), hidramnion (indeks cairan asamniotik >18), lokasi plasenta,
perdarahan antepartum (solusio plasenta, plasenta previa, atau perdarahan yang tidak
diketahui penyebabnya setelah 20 minggu kehamilan), aborstus iminens, persalinan
prematur, ketuban pecah dini, dan preeklampsia / eklampsia. Kejadian intrapartum
yang dinilai berupa transfer maternal, presentasi saat persalinan, onset persalinan
(spontan atau diinduksi), jenis analgesia, lokasi persalinan (persalinan di rumah sakit
atau rumah bersalin), panjang kala I persalinan (pemanjangan fase laten>20 jampada
nulligravida dan >14 jam pada multigravida, pemanjangan fase aktif <1,2 cm per jam
pada nulligravida dan <1,4 cm pada multipara), pemanjangan kalaII (>2 jam tanpa
epidural dan >3 jam dengan epidural), lamanya persalinan kala III >30 menit),
penggunaan oksitosin untuk induksi atau augmentasi, korioamnionitis (suhu >38 ° C,
yang persisten dan nyeri tekan uterus/ iritabilitas), usia kehamilan saat melahirkan,
perdarahan intrapartum berlebihan, kematian janin intrauterine/intrauterine fetal
demise (IUFD), trauma pada saluran genital saat melahirkan, dan berat lahir neonatal.
Faktor-faktor risiko tersebut dibandingkan pada pasien dengan mengalami persalinan
pervaginam dengan perdarahan post partum dan tidak mengalami persalinan post
partum.

4. Outcome
Antara 1 Juli 1998 dan 30 Juni 2002, ada
18.735 wanita melahirkan 19.476 bayi di perguruan tinggi ini
rumah sakit kebidanan. Ada 4.867 wanita yang dilahirkan melalui operasi caesar
dan 13.868 dikirim melalui vagina. Perdarahan postpartum
diidentifikasi pada 714 dari 13.868 (5,15%) dari
wanita melahirkan secara normal.
Demografi ibu dari para wanita melahirkan secara normal
adalah usia rata-rata 28,2 6 tahun (kisaran, 12,8 hingga
49) dan ras (80,4% kulit putih, 10,4% Asia, 9,2% lainnya); 29,1%
adalah primigravida, dan usia kehamilan rata-rata di
waktu pengiriman adalah 38 minggu (kisaran interkuartil, 38 hingga
40 minggu; kisaran keseluruhan, 20 hingga 43 minggu). Darah median
Kehilangan seluruh kohort wanita yang dilahirkan melalui vagina adalah a
kehilangan darah median 250 mL (kisaran interkuartil, 150 hingga 350;
kisaran keseluruhan, 50 hingga 10.000 mL). Prediktif yang diidentifikasi
faktor-faktor untuk perdarahan postpartum dibagi menjadi ibu
demografi, riwayat medis, dan antepartum, intrapartum,
dan acara pascapersalinan segera.
Tabel 1 menunjukkan bahwa ras Asia adalah satu-satunya demografis
faktor yang terkait dengan PPH (OR, 1,8; 95% CI, 1,4 hingga 2,2). Lalu
Peristiwa medis yang terkait dengan PPH adalah riwayat darah
gangguan (OR, 1,3; CI 95%, 1,1-1,6) dan riwayat PPH
(ATAU, 2,2; 95% CI, 1,7 hingga 2,9). Faktor antepartum terkait dengan PPH termasuk
kehamilan ganda (OR, 2,2; 95% CI, 1,5 hingga
3.2), sindrom transfusi kembar-kembar (OR, 5.1; 95% CI, 1.5
hingga 15,7), pendarahan antepartum (OR, 1,8; CI 95%, 1,3 hingga
2.3), IUFD (OR, 2.6; 95% CI, 1.1 hingga 5.7), dan induksi
persalinan (OR, 1,5; 95% CI, 1,2 hingga 1,7).
Acara intrapartum yang terkait dengan PPH termasuk penggunaan
analgesia epidural (OR, 1,3; 95% CI, 1-16), korioamnionitis
dalam persalinan (OR, 1,6; 95% CI, 1,1 hingga 1,7), intrapartum
hemoragi (OR, 1,5; 95% CI, 1 hingga 2,3), presentasi majemuk
(ATAU, 3; 95% CI, 1,1 hingga 7,3), tahap pertama berkepanjangan dari
persalinan (OR, 1,6; CI 95%, 1-16), tahap kedua berkepanjangan dari
persalinan (OR, 1,6; CI 95%, 1,1-1,1), pengiriman dengan forsep setelah
pengiriman vakum yang gagal (OR, 1,9; 95% CI, 1,1 hingga
3.2), trauma pada saluran genital (OR, 1.7; 95% CI, 1.4 hingga 2.1),
dan persalinan tahap ketiga yang berkepanjangan (OR, 6,2; 95% CI, 4,6 hingga
8.2). Selain itu, berat lahir neonatal lebih dari 4 kg adalah
terkait dengan PPH (OR, 1,8; 95% CI, 1,4 hingga 2,3) (Tabel 1).
Hubungan faktor-faktor risiko untuk perdarahan postpartum setelah
persalinan pervaginam (tidak ada, satu, dua, dan tiga atau lebih) dan
risiko pendarahan postpartum berikutnya didokumentasikan
(Meja 2).

5. Validity
5.1 Research Question
5.1.1 Is the research question well-defined that can be answered using this study
design?
Ya, penelitian ini menggunakan desain sistematik review dengan mencari artikel
yang relevan di database PubMed yang diterbitkan dari awal basis data hingga
30 September 2014. Artikel meliputi studi yang membandingkan outcome yang
muncul (kinerja menyusui dan kesehatan bayi) pada wanita menyusui yang
menggunakan CHC dibandingkan dengan wanita menyusui yang menggunakan
kontrasepsi nonhormonalatau tidak menggunakan kontrasepsi dan
membandingkan outcome yang muncul pada wanita yang memulai CHC sejak
dini dengan wanita yang memulai CHC di kemudian hari pascapersalinan.

5.1.2 Does the author use appropriate methods to answer their question?
Ya, peneliti menggunakan desain sistematik review. Artikel dalam semua bahasa
diterima. Peneliti tidak mempertimbangkan studi yang tidak dipublikasikan,
abstrak dari konferensi presentasi atau disertasi. Artikel dengan desain
penelitian tanpa kelompok pembanding dieksklusi.

5.1.3 Is the data collected in accordance with the purpose of the research?
Ya, peneliti merangkum data menggunakan formulir abstraksi standar. Dua
penulis (N.T. dan S.P.) dinilai secara independen menilai kualitas setiap bukti
menggunakan sistem yang United States Preventive Services Task Force.

5.2 Randomization
5.2.1 Were the patients randomized to the intervention and control groups by a
well-defined method of randomization? Was the randomization list
concealed from patients, clinicians, and researchers?
Ya, karena pada penelitian ini artikel dengan desain penelitian tanpa kelompok
pembanding dieksklusi.

5.3 Interventions and co-interventions


5.3.1 Were the performed interventions described in sufficient detail to be
followed by others? Other than intervention, were the two groups cared for
in similar way of treatment?
Tidak ada intervensi yang diberikan

6. Importancy
6.1 Is the study important?
Ya, penelitian ini penting untuk mengetahui efek penggunaan kombinasi
kontrasepsi oral pada ibu menyusui terhadap kinerja menyusui dan kesehatan bayi

7. Applicability
7.1 Are your patient so different from these studied that the results may not
apply to them?
Tidak, karena artikel yang dikumpulkan berisikan studi tentang wanita menyusui
yang menggunakan CHC dibandingkan dengan wanita menyusui yang
menggunakan kontrasepsi nonhormonalatau tidak menggunakan kontraseps dan
membandingkan wanita yang memulai CHC sejak dini dengan wanita yang
memulai CHC di kemudian hari pascapersalinan, sesuai dengan tujuan penelitian.

7.2 Is your environment so different from the one in the study that the methods
could not be use there?
Tidak, lingkungan sesuai dengan penelitian dan metode penelitian dapat
digunakan.

Kesimpulan: Jurnal ini valid, penting, dan bisa diterapkan sehingga jurnal ini dapt dijadikan
referensi.

Anda mungkin juga menyukai