Oleh:
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Tugas Program Profesi Ners Stase KDP yang disusun oleh:
NIM : 182311101054
Hari :
Tanggal :
FAKULTAS KEPERAWATAN
Mengetahui,
Menyetujui,
Wakil Dekan I
LEMBAR PENGESAHAN
TIM PEMBIMBING
DAFTAR ISI
LAPORAN PENDAHULUAN
B. Epidemiologi
Kanker ini sering terjadi pada wanita, mekipun demikian pria juga dapat
menderita kanker payudara namun kasusnya sangat jarang(Wijayakusuma, 2005).
Jumlah penderita kanker payudara di dunia terus mengalami peningkatan, angka
insiden tertinggi dapat ditemukan pada beberapa negara di Amerika Serikat
mencapai 100 per 100.000 orang. Asia masih berkisar antara 10-20 per 100.000
orang.
Kasus kanker payudara di Indonesia menduduki peringkat nomor 2 setelah
kanker serviks uteri. Berdasarkan data rutin Subdit Kanker Direktorat Penyakit
Tidak Menular, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan, Kementerian Kesehatan RI, sampai dengan tahun 2013 Estimasi
jumlah penderita kanker serviks dan kanker payudara di Indonesia pada tahun
2013 berdasarkan Tabel 1, diketahui bahwa Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah
dan Jawa Barat memiliki estimasi jumlah penderita kanker serviks dan kanker
payudara terbesar, sementara itu Provinsi Gorontalo dan Papua Barat memiliki
estimasi jumlah penderita terkecil dari seluruh provinsi.Kasus ini lebih sering
terjadi pada wanita berusia diatas 40 tahun dan lebih banyak menyerang payudara
sebelah kiri pada bagian atas payudara (dekat lengan) (Wijayakusuma, 2005).
C. Etiologi Nyeri
Etiologi adanya gangguan ketidaknyamanan akibat nyeri antara lain (Potter &
Perry, 2005):
a. Agen cedera biologis
Merupakan penyebab gangguan rasa nyaman karena adanya kerusakan
jaringan tubuh.
4
sel-sel atipik. Sel-sel ini akan berlanjut menjadi carsinoma insitu dan menginvasi
stroma. Carsinoma membutuhkan waktu 7 tahun untuk bertumbuh dari sel tunggal
sampai menjadi massa yang cukup besar untuk dapat diraba (kira-kira berdiameter
1 cm). Pada ukuran itu kira- kira seperempat dari carsinoma mammae telah
bermetastasis. Carsinoma mammae bermetastasis dengan penyebaran langsung ke
jaringan sekitarnya dan juga melalui saluran limfe dan aliran darah (Price, Sylvia,
Wilson Lorrairee M, 1995). Proses pembedahan menyebabkan terjadinya sintesa
prostaglandin, dimana sintesa prostaglandin inilah yang menyebabkan sensitisasi
reseptor-reseptor nosiseptif dan dikeluarkannya histamin dan serotonin kedua zat
ini menimbulkan sensasi nyeri pada perifer. Sensasi nyeri ini kemudian disalurkan
melalui serabut A delta dan serabut C ke medula spinalis. Di medula spinalis
impuls mengalami proses medulasi. Melalui traktus spinotalamus impuls
disalurkan ke talamus dan somatosensori di korteks serebri di sinilah terjadi
persepsi nyeri.
9
Clinical Pathway
Genetik kanker Lingkungan (Paparan Karsinogen) Sinar UV, Sinar Radioaktif Hormon esterogen
Hipermetabolis ke jaringan Mendesak jaringan sekitar Mendesak sel saraf Mendesak pembuluh darah
Suplai Nutrisi Menekan jaringan pada mamae Interupsi sel saraf Aliran darah terhambat
ke jaringan lain
Hipoxia
Berat Badan turun Peningkatan konsistensi mamae Nyeri Gangguan pola tidur
Nekrosis jaringan
Mamae membengkak
Kesiapan Ukuran mamae abnormal Bakteri patogen
Meningkatkan
Massa tumor mendesak ke jaringan luar
Nutrisi
Mamae asimetris
Resiko
Perfusi jaringan
infeksi
Gangguan body
Ulkus
image
Gangguan integritas
kulit/jaringan
10
F. Penatalaksanaan Medis
1. Analgesik akan lebih efektif diberikan sebelum Ny.B merasakan nyeri
yang berat dibandingkan setelah mengeluh nyeri.
Nyeri ringan dan sedang (seperti sakit kepala,nyeri pasca trauma, nyeri akibat
kejang dll) diberikan analgesic:
a. Paracetamol
b. Aspirin
c. Obat anti inflamasi non steroid, seperti ibuprofen
2. Pasien dengan nyeri sedang dan sangat kuat yang tidak membrikan respon
terhadap pengobatan dengan analgesic, diberikan obat :
a. Morfin diberikan secara IV atau per oral
b. Petidin diberikan secara IM atau per oral
c. Kodein diberikan per oral
3. Pasien dengan nyeri spesifik diberikan analgesic:
a. Diazepam untuk spasme otot
b.Karbamazepin untuk nyeri saraf
c.Kortikosteroid seperti deksametason untuk nyeri akibat
pembengkakan karena peradangan yang menekan syaraf
G. Komplikasi
1. Edema Pulmonal
2. Kejang
3. Masalah Mobilisasi
4. Hipertensi
5. Hipertermi
6. Gangguan pola istirahat dan tidur
H. Penatalaksanaan Keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Akut berhubungan dengan agen cidera fisik atau trauma
2. Nyeri kronis berhubungan dengan kontrol nyeri yang tidak adekuat
11
mengurangi nyeri
Analgetik Administration (2210)
- Tentukan lokasi, karakteristik,
kualitas, dan derajat nyeri sebelum
pemberian obat
- Monitor vital sign sebelum dan
sesudah pemberian analgetik
- Berikan analgetik yang tepat
sesuai dengan resep
- Catat reaksi analgetik dan efek
buruk yang ditimbulkan
- Cek instruksi dokter tentang jenis
obat,dosis,dan frekuensi
2 Nyeri kronis Setelah dilakukan tindakan Pain Management (140)
berhubungan keperawatan selama .......x24 - Kaji tingkat nyeri,meliputi :
dengan kontrol jam, diharapakan nyeri lokasi,karakteristik,dan
nyeri yang berkurang dengan kriteria: onset,durasi,frekuensi,kualitas,
tidak adekuat Kontrol Nyeri(1605) intensitas/beratnya nyeri, faktor-
- Mengenal faktorpenyebab faktor presipitasi
(160501) - Kontrol faktor-faktor lingkungan
- Mengenal reaksi serangan yang dapat mempengaruhi respon
nyeri (160502) Ny.B terhadap ketidaknyamanan
- Mengenali gejala nyeri - Ajarkan teknik nonfarmakologi
(1605009) untuk menguragi nyeri (relaksasi,
- Melaporkan nyeri terkontrol distraksi)
(1605011) - Perhatikan tipe dan sumber nyeri
Tingkat Nyeri (2021) - Turunkan dan hilangkan faktor
- Frekuensi nyeri (210203) yang dapat meningkatkan nyeri
- Ekspresi akibat nyeri - Lakukan teknik variasi untuk
(210206) mengurangi nyeri
Keterangan Penilaian NOC - Tingkatkan istirahat atau tidur
13
DAFTAR PUSTAKA
Morhead, J & Swanson. 2016. Nursing Out Comes (NOC), Edition 5. United
States Of America: Mosby Elseveir Acadamic Press
Mubarok, W.I& Nurul C. 2007. Buku Ajar: Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta :
EGC
Muhammad,Wahit Iqbal dkk. 2007.Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta
:EGC
Potter, P. A. dan A. G. Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan:
Konsep, Proses Dan Praktik. Jakarta: EGC.
Wijayakusuma, H. 2005. Atasi Kanker Dengan Tanaman Obat. Jakarta: Puspa
Swara.
Wartonah. 2006.Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
15
NIM :182311101057
Tempat : Ruang Anggrek Ruah Sakit Tingkat III Baladhika Husada
Pengkajian Jember
PENGKAJIAN
KEPERAWATAN
I.Identitas Pasien
2. Keluhan Utama:
Ny.B mengatakan nyeri pada bagian perut kuadran 1 dextra dan nyeri
kadang-kadang timbul pada bagian dada seperti ditarik-tarik dengan skala
nyeri 4.
Genogram
Keterangan:
Laki-laki
Perempuan
Pasien
Meninggal
Menikah
19
4. Pola aktivitas & latihan (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Aktivitas sehari-hari Ny.Bbekerja sebagai petani namun sejak sakit Ny.B
sudah tidak diperbolehkan untuk bekerja yang terlalu berat oleh keluarga.Sehari-
harinya waktu Ny.B dihabiskan untuk keluarga dan bermain bersama cucunya.
Ny.B tidak menggunakan terapi oksigen, RR = 20x/menit.Fungsi kardiovaskuler
normal.
Kuku :Warna kuku tidak pucat, CRT < 2detik, kulit disekitar jari dan kuku
kaki&tangan berwarna biru kehitaman.
12. Keadaan local
Benjolan di dada,benjolandengan diameterkurang lebih 5 cm berwarna merah
kebiruan.
V. Terapi
1. Infus NaCl 0,90% 500 ml/ 8 jam
2. Injeksi ondansentron 3x4 mg/2mL
3. Drip Neurobion 1x5000 mg
4. Injeksi ranitidin 2x50 mg/2mL
5. Injeksi antrain 3x 1000 mg/2mL
6. Sucralfat syrup 3x1 sendok teh
7. Per oral: Curcuma 3x1 tablet
Pemeriksaan Radiologi
Hasil USG: Obstruksi saluran bilier sampai di distal CBD dengan tip of point lesi
amorf di distal CBD: 1. Keradangan 2. Cholangiocarsinoma
Hydrops GB dengan sludge dan kecurigaan cholecytitis
Pemeriksaan Penunjang Lainnya
Pemeriksaaan darah lengkap
Pengambil Data,
NIM. 182311101058
26
B. PROBLEM LIST
NO HARI/TANGGA DATA PENUNJANG ETIOLOGI MASALAH PARAF &
L/JAM NAMA
1. Rabu/5September Nyeri akut berhubungan dengan Setelah dilakukan asuhan Manajemen nyeri
2018/ 19.00 adanya agen cedera biologis keperawatan selama 3 x 24 jam, 1. Kaji lokasi nyeri,
kualitas nyeri Ny.B berkurang karakteristik nyeri, kualitas
Verina
dengan kriteria hasil : dan tingkat nyeri
NOC 1605 2. Ajarkan teknik
1. Ny.B mampu mengenali nonfarmakologi : teknik
timbulnya nyeri nafas dalam ketika sebelum
2. Mampu mengenali gejala atau saat terasa nyeri
nyeri yang terkait 3. Observasi tanda-tanda vital
3. Ny.B melaporkan gejala Ny.B
nyeri yang tidak terkontrol 4. Kolaborasi farmakoterapi
kepada petugas kesehatan 5. Jelaskan pada Ny.B faktor-
4. Dapat mengurangi faktor yang dapat
kegelisahan Ny.B memperbaiki atau
menambah rasa nyeri
2. Rabu/ 5September Kesiapan meningkatkan nutrisi Setelah dilakukan tindakan Monitor nutrisi
2018/ 19.00 berhubungan dengan penurunan keperawatan selama 3x24 jam 1. Beri motivasi untuk
intake peroral. diharapkan Ny.B: merubah kebiasaan Verina
makanya
30
2 1 Jum’at/7
September 2018/ 1. Mengkaji kualitas nyeri Ny.B, lokasi, 1. Ny.B mengatakan nyeri berkurang
dengan skala 3 (0-10)
14.35 derajat, frekuensi, durasi, dengan
Verina
menggunakan skala PQRST
2. Ny.B mengatakan nyeri sudah mulai
17.00 2. Memberikan injeksi ondansentron 3x4
berkurang ketika tidak makan
mg/2mL, ranitidin 2x50 mg/2mL, infus
17.20
NaCl 500ml/ 8 jam
3. Ny.B mengatakan nyeri berkurang
3. Melatih Ny.B untuk melakukan teknik
17.25 ketika melakukan teknik nafas dalam
nafas dalam secara mandiri ketika
tetapi muncul lagi
merasakan nyeri
4. Melakukan observasi tanda-tanda vital
4. Ny.B tampak kooperatif dalam proses
pada Ny.B pengukuran TTV
3 1 Sabtu/ 8 1. Mengkaji kualitas nyeri Ny.B, lokasi, 1. Ny.B mengatakan sudah tidak nyeri
September 2018/ derajat, frekuensi, durasi, dengan
menggunakan skala PQRST
2. Ny.B mengatakan nyeri sudah mulai
2. Memberikan injeksi ondansenton 3x4
berkurang ketika tidak makan
mg/2mL, ranitidin 2x50 mg/2mL, infus NaCl
500ml/ 8 jam
3. Ny.B mengatakan nyeri berkurang
3. Melatih Ny.B untuk melakukan teknik ketika melakukan teknik nafas dalam
tetapi muncul lagi
nafas dalam secara mandiri ketika merasakan
nyeri
33
6. 2 Sabtu/ 8
September 2018
19.00 1. Menganjurkan pola makan sedikit-sedikit 1. Ny.B mengatakan menghabiskan sedikit
tapi sering demi sedikit makanan yang disediakan
rumah sakit
2. Memonitor adanya mual muntah
3. Memberi motivasi untuk merubah 2. Ny.B mengatakan sudah tidak mual
kebiasaan makanya
7. 3 Jum’at/ 7
September 2018
18.40 1. Memberikan posisi yang nyaman untuk 1. Ny.B mengatakan lebih nyaman
Ny.B sebelum tidur
2. Memberikan pencahayaan yang redup 2. Ny.B mengatakan masih suka terbangun
19.00 pada saat tidur di malam hari
3. Meganjurkan Ny.B untuk tidur pada 3. Keluarga Ny.B masih terdapat di
waktunya lingkungan sekitar Ny.B
4. Membatasi pengunjung ketika Ny.B tidur 4. Ny.B mengatakan lebih enakan setelah
5. Membantu Ny.B menghilangkan stress nafas dalam
sebelum tidur dengan cara nafas dalam 5. Ny.B mengatakan lebih bersih tempat
6. Membersihkan tempat tidur sebelum tidur tidurnya
7. Monitor pola tidur Ny.B
35
8. 3 Sabtu/ 8 1. Memberikan posisi yang nyaman untuk 1. Ny.B mengatakan dapat tidur dengan
Ny.B sebelum tidur
September 2018 nyaman
2. Memberikan pencahayaan yang redup
pada saat tidur 2. Ny.B mengatakan lebih enakan setelah
3. Meganjurkan Ny.B untuk tidur pada
nafas dalam
waktunya
4. Membatasi pengunjung ketika Ny.B tidur 3. Ny.B mengatakan lebih bersih tempat
5. Membantu Ny.B menghilangkan stress
sebelum tidur dengan cara nafas dalam tidurnya
6. Membersihkan tempat tidur sebelum
tidur
7. Monitor pola tidur Ny.B
nyeri. Skala nyeri 2 (0-10), seperti ditarik-tarik pada bagian perut kuadran 1
dextra. Nyeri kadang-kadang muncul dan saat makan
O :Ny.B tampak masih merasa nyeri saat makan. Terdapat benjolan pada bagian
dada, terdapat bekas masektomi pada mamae sinistra
TD : 120/80 mmHg
37
7 Sabtu/ 8 September 2 S: Ny.B mengatakan porsi makanya bisa habis secara perlahan
2018/22.30 O: Tampak habis porsi makan di piring.
A: intervensi masalah kesiapan meningkatkan nutrisi tubuh teratasi;
39
P : Hentikan intervensi
8. Sabtu/ 8 September 3 S : Ny.B mengatakan dapat tidur nyenyak
2018/22.30 O: Ny.B tampak lebih segar
A: intervensi masalah gangguan pola tidurteratasi.
P: Hentikan intervensi