Anda di halaman 1dari 3

SPO

SUPERVISI PETUGAS FARMASI / APOTEKER KE RUANGAN PERAWATAN


(VISITE APOTEKER)
RS. AL - ARIF No. Dokumen Tanggal Terbit Halaman
0061/RSAA 1 September 2018 1/3
Direktur Rumah Sakit Al - Arif

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. H. ADITIA NUGRAHA

Supervisi adalah upaya pekerjaan dan kegiatan yang bertujuan untuk


PENGERTIAN menstimulir, mengkoordinir dan membimbing secara kontinyu terhadap
suatu pelaksanaan kegiatan.
1. Sebagai pedoman dalam pelaksanaan visite di ruang perawatan.
2. Sebagai pedoman dalam monitoring pengelolaan obat di ruang
perawatan.
TUJUAN 3. Memastikan pengobatan diberikan dengan 7 benar.
4. Sebagai pedoman dalam monitoring efek samping obat yang
digunakan di rumah sakit.
Sebagai pedoman dalam pelaporan KTD dan KNC di rumah sakit.
KEBIJAKAN
Kegiatan supervisi dilakukan terhadap pelayanan rawat inap dan rawat
jalan, meliputi kegiatan:
1. Visite mandiri atau tim secara selektif dengan melaksanakan
PROSEDUR
edukasi kepada pasien, terutama untuk pasien:
KERJA
a. Pasien dengan perawatan intensif.
b. Pasien yang menerima lebih dari 5 macam obat/polifarmasi.
c. Pasien yang mendapat obat dengan indeks terapi sempit.
d. Pasien yang mempunyai riwayat alergi obat.
SPO
SUPERVISI PETUGAS FARMASI / APOTEKER KE RUANGAN PERAWATAN
(VISITE APOTEKER)
RS. AL - ARIF No. Dokumen Tanggal Terbit Halaman
0061/RSAA 1 September 2018 2/3
Visite dilaksanakan dengan mengisi formulir edukasi terintegrasi
di Rekam Medik dan mendata pasien yang telah di edukasi.
2. Melaksanakan evaluasi tentang pengelolaan obat di ruang
perawatan, meliputi:
a. Obat emergensi di troli emergensi.

b. Medical supplai.
c. Monitoring duhu penyimpanan perbekalan farmasi.
d. Perlakuan terhadap obat High Alert dan LASA.
e. Penggunaan gas medis.
f. Hal lain berkaitan dengan pengelolaan perbekalan farmasi
sesuai formulir supervisi petugas farmasi di ruang perawatan.
PROSEDUR Petugas IFRS melaksanakan supervisI ke ruang rawat inap/ rawat
KERJA jalan minimal 1 (satu) bulan sekali.
3. Melaksanakan monitoring terhadap pemberian obat kepada
pasien, mengisi formulir pemberian terapi/obat, untuk
memastikan bahwa obat telah digunakan oleh pasien dengan
prinsip 7 benar.
4. Melaksanakan monitoring terhadap efek samping obat yang
digunakan di rumah sakit, dengan mengisi formulir MESO jika
terjadi adanya efek samping obat yang tidak diharapkan, dan
dilaporkan kepada PFT.
5. Membuat pelaporan terhadap terjadinya KTD dan KNC di
lingkungan rumah sakit, dengan mengisi formulir KTD/KNC dan
dilaporkan kepada Tim Keselamatan Pasien.
SPO
SUPERVISI PETUGAS FARMASI / APOTEKER KE RUANGAN PERAWATAN
(VISITE APOTEKER)
RS. AL - ARIF No. Dokumen Tanggal Terbit Halaman
0061/RSAA 1 September 2018 3/3
IFRS
UGD
RAWAT JALAN
UNIT TERKAIT
RAWAT INAP
KEBIDANAN
OK

Anda mungkin juga menyukai