Kultum Meyentuh
Kultum Meyentuh
Tiga ungkapan diatas adalah inti yang ingin saya ulas sedikit dalam
kesempatan ini, insyaAlloh. Tentang kehidupan, tentang sedikit dari bagian
kehidupan, dan tentang sangat sedikit dari kehidupan yang pernah saya
jumpai.
Pernahkah kita merasa begitu berat dan penatnya kehidupan dunia ini?
Berapa kali kau merasakannya jika kau ingat dan mampu menghitungnya?
Bagi saya, ini adalah perasaan yang paling sering mendatangi jiwa ini.
Sebanyak itu juga, saya harus siaga berjuang agar jiwa ini tak tertawan dan
akhirnya binasa. Wal iyadzubillah. Ya Robb, sallim qulubanaa.
Masalah itu akan tetap ada selama kita masih disebut sebagai seorang
makhluk yang bernyawa. Gesekan dan rasa tak nyaman dalam
bermuamalah. Itu pasti akan kita temui. Celakanya, jika kita menyikapi tanpa
bimbingan agama. Bisa jadi masalah ringan seketika bisa menjadi amat
besar. Hati yang gelisah akhirnya menjadi dendam yang sulit dipadamkan.
Beberapa contoh sepele:
Dan amat sangat banyak lagi hal-hal yang sering membuat hati ini tak
tenang meski kadang hanya sepintas kilas tak mengendap di pikiran.
Ayat dan hadits ada disisi kita. Kita punya hujjah-hujjah itu. Namun, kita
masih tetap dikatakan jahil hingga kita berusaha mengamalkannya. Bahkan
kita diancam dengan ancaman yang syadid, ancaman yang amat keras jika
kita belajar tapi jauh amalan kita dari semua itu.
Semua kebaikan-kebaikan tersebut ada dalam Islam. Bertahun-tahun
kita duduk menghafal satu persatu dalil itu semua. Namun, betapa jahil nya
kita saat kita justru menjadi orang pertama yang tak menerapkannya.
Usia yang makin beranjak menua, kehidupan yang makin luas kita
jumpa, semua itu butuh ilmu! Bukankah seseorang yang terbaik itu adalah
yang mampu menyadari kadar dirinya? Dan kita semua tahu, kita diciptakan
Robbunaa Jalla wa A’la adalah untuk menyadari tentang hakikatnya sebagai
seorang “hamba”. Bukan karena Alloh lemah sehingga butuh hamba yang
melayaninya. Sekali-kali bukan demikian. Maha suci Alloh. Kemuliaan dan
kerajaan Alloh tak bertambah dan berkurang karena penghambaan dari
seluruh hamba-hamba-Nya atau pengingkaran seluruh hamba-hambaNya.
Kita yang membutuhkan untuk menebus sebuah perniagaan mahal yang
ditawarkan kepada kita. Maka, apa yang menjadikan kita berat untuk
memulai memperbaiki diri?