Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“KONEKSI SERIAL POINT-TO-POINT”

DISUSUN OLEH:

Vistarika (1720301019)

DOSEN PENGAMPU:

Rizki Dian Rahayani, S.T.,M.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI

POLITEKNIK CALTEX RIAU

2019
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan limpahan rahmat-Nya maka saya bisa menyelesaikan sebuah makalah dengan
tepat waktu. Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul "Koneksi
Serial Point-To-Point ". Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf bila
mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau
menyinggung perasaan pembaca.
Dengan selesainya makalah ini, saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada Ibu Rizki Dian Rahayani,S.T.,M.T. selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah
Teknik Jaringan Telekomunikasi. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca dan penulis pada khususnya.

Pekanbaru, Januari 2019

Penulis
DAFTAR ISI

MAKALAH ............................................................................................................................................ 1
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 4
A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 4
BAB II..................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 5
A. Pengertian Koneksi Serial Point-To-Point .................................................................................. 5
B. Arsitektur Lapisan PPP (Point to Point Protocol) ....................................................................... 6
C. Konfigurasi Point To Point Protocol ........................................................................................... 7
D. Fungsi Point to Point Protocol .................................................................................................... 8
E. Kelebihan dan Kekurangan Point to Point Protocol ................................................................... 8
F. Contoh Penerapan Point to Point Protocol .................................................................................. 8
BAB III ................................................................................................................................................. 10
PENUTUP ............................................................................................................................................ 10
A. Kesimpulan ............................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi Data merupaakan bentuk komunikasi yang secara khusus


berkaitan dengan transmisi atau pemindahan data antara komputer-komputer,
komputer dengan piranti-piranti yang lain dalam bentuk data digital yang dikirimkan
melalui media Komunikasi Data. Komunikasi Data saat ini menjadi bagian dari
kehidupan dari masyarakat,karena telah diterapkan dalam berbagai bentuk aplikasi
misalnya: komunikasi antar komputer yang popular dengan istilah internet,handphone
ke komputer,handphone ke handphone,dan lain-lain.
PPP (the Point to Point Protocol) adalah suatu mekanisme (cara kerja) untuk
membuat dan menjalankan IP (the Internet Protocol) serta jaringan protokol yang lain
melalui hubungan serial, yang bisa juga diartikan sebagai hubungan serial secara
langsung (tanpa menggunakan modem) dengan melalui telnet ataupun hubungan
serial dengan menggunakan modem dan saluran telepon, bahkan dengan
menggunakan saluran digital seperti ISDN (Integrated System Digital Network). Point
to Point Protocol memberikan suatu metode untuk komunikasi melalui serial. Koneksi
point-to-point serial dapat digunakan untk mengoneksikan jaringan LAN dengan
jaringan WAN service provider.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah defenisi point topoint protocol?
2. Apasaja arsitektur lapisan PPP?
3. Bagimana mengkonfigurasi PPP?
4. Keuntungan dan Kerugian PPP?
5. Apa Fungsi Point to Point Protocol?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Koneksi Serial Point-To-Point


Point-to-Point Protocol (sering disingkat menjadi PPP) adalah sebuah protokol
enkapsulasi paket jaringan yang banyak digunakan pada wide area network (WAN).
Protokol ini merupakan standar industri yang berjalan pada lapisan data-link (layer
2) dan dikembangkan pada awal tahun 1990-an sebagai respons terhadap masalah-
masalah yang terjadi pada protokol Serial Line Internet Protocol (SLIP), yang hanya
mendukung pengalamatan IP statis kepada para kliennya. Dibandingkan dengan
pendahulunya (SLIP), PPP jauh lebih baik, mengingat kerja protokol ini lebih cepat,
menawarkan koreksi kesalahan, dan negosiasi sesi secara dinamis tanpa adanya
intervensi dari pengguna. Selain itu, protokol ini juga mendukung banyak protokol-
protokol jaringan secara simultan

Komponen Point to Point Protocol

Point to Point Protocol menyediakan metode untuk transmisi datagram lebih


link point to point serial. PPP terdiri dari tiga komponen utama, yaitu sebuah metode
untuk encapsulating datagrams atas link serial, PPP menggunakan The High Data
Link Control (HDLC) protocol sebagai dasar untuk encapsulating datagrams lebih
link point-to-point.

Point to Point Protocol mempunyai 2 buah sublayer, yaitu:

 LCP (Link Control Protocol)


LCP untuk membangun,mengkonfigurasi dan menguji koneksi data llink
 NCP (Network Control Protocol)
NCP untuk menetapkan dan mengkonfigursi protocol jaringan lapisan yang
berbeda.

Untuk membangun komunikasi melalui link point-to-point, PPP mengirimkan


LCP frame untuk mengkonfigurasi dan menguji data link. Setelah link telah ditetapan
dan fasilitas opsional telah dinegosiasikan dperlukan LCP yang berasal dari PPP
dengan mengirimkan frame NCP untuk memilih dan mengkonfigurasi protollapisan
satu atau lebih jaringan.
Ketika masing-masing lapisan protocol jaringan yang dipilih yang telah
dikonfigurasi paket-paket dari masing-masing protocol lapisan jaringan dapat dikirim
melalui link. link ini akan tetap dikonfigurasi untuk komunikasi sampai frame LCP
atau NCP eksplisit menutup link, atau sampai terjadi sesuatu peristiwa eksternal.

B. Arsitektur Lapisan PPP (Point to Point Protocol)


Pengembang-pengembang di internet telah merancang PPP untuk membuat
koneksi link point to point. Seperti dijelaskan pada RFC 1661 dan 1332, PPP
mengenkapsulasi informasi protocol network layer melalui link point to point.
PPP dapat mengkonfigurasi berbagai tipe interface fisik yaitu:
 Asynchronous serial
 Synchronous serial
 High-Speed Serial Interface ( HSSI )
 ISDN

PPP menggunakan arsitektur berlapis. Arsitektur berlapis adalah model


logika, desain atau cetak biru yang membantu komunikasi diantara
lapisan interkoneksi. OSI model adalah arsitektur berlapis yang
digunakan pada jaringan. PPP menyediakan metode untuk
mengenkapsulasi multi-protocol datagram melalui jalur point-to-point
dan menggunakan lapisan data link untuk mengetes koneksi.
Untuk fungsi-fungsi level dibawah, PPP dapat menggunakan interface fisik sebagai
berikut :
 Media fisik sinkron
 Media fisik asinkron seperti yang menggunakan layanan telepon biasa untuk
koneksi modem dial-up
 ISDN

C. Konfigurasi Point To Point Protocol


Aspek-aspek yang bisa dikonfigurasi pada PPP adalah metode
autentikasi,kompresi,deteksi error, dan multilink. RFC 1548 menjelaskan operasi PPP
dan opsi-opsi konfigurasi LCP.
Router-router Cisco yang menggunakan enkapsulasi PPP dapat menyertakan
opsi-opsi konfigurasi LCP berikut ini:
 Authentication, pilihan otentikasi membutuhkan sisi pemanggil untuk
memasukkan informasi untuk membantu terpanggil mendapatkan ijin sesuai
setting network administrator jaringan terpanggil. Ada dua pilihan otentikasi yaitu
:
 Password Authentication
 Protocol (PAP) dan Challenge Handshake Authentication Protocol (CHAP).
 Compression, pilihan kompresi meningkatkan efektifitas throughput pada koneksi
PPP dengan mengurangi sejumlah data pada frame yang harus melalui jalur.
Protokol akan medekompres frame pada tujuan. Dua protokol kompresi yang
tersedia adalah Stacker dan Predictor.
 Error detection, mekanisme error detection dengan PPP memungkinkan proses
untuk mengidentifikasi kondisi.
 Multilink, CISCO IOS Release 11.1 dan sesudahnya mendukung PPP multilink.
Ini alternatif yang menyediakan load balance melalui interface router dimana PPP
digunakan.

D. Fungsi Point to Point Protocol


Fungsi Point to Protokol yang utama adalah memeriksa apakah kondisi line
atau saluran telepon yang sedang beroperasi bekerja dengan baik. Point to Point
Protocol juga memeriksa password dan setelah melalui semua pemeriksaan awal
kemudian menetapkan koneksi dengan ISP dan melakukan permintaan alamat IP.
Alamat IP ini digunakan oleh Point to Point protocol di jaringan internet untuk
berkomunikasi dengan semua protokol jaringan lainnya dan server selama koneksi
berlangsung. PPP juga mengangkut paket-paket informasi dari satu server ke yang
lainnya menggunakan alamat IP yang sama ke alamat komputer yang telah meminta
informasi.

E. Kelebihan dan Kekurangan Point to Point Protocol


Kelebihan jaringan point to point:
 Implementasinya murah dan mudah
 Tidak memerlukan software administrasi jaringan yang khusus
 Tidak memerlukan administrator jaringan
Kekurangan jaringan point to point:
 Jaringan tidak bisa terlalu besar (tidak bisa memperbesar jaringan)
 Tingkat keamanan rendah
 Tidak ada yang memanajemen jaringan
 Pengguna komputer jaringan harus terlatih mengamankan komputer masing-
masing
 Semakin banyak mesin yang disharing, akan mempengaruhi kinerja komputer.

F. Contoh Penerapan Point to Point Protocol


PPP digunakan di banyak jenis jaringan fisik termasuk kabel serial, saluran
telepon, trunk line, telepon seluler, jaringan radio khusus, dan serat optik
seperti SONET. PPP juga digunakan melalui koneksi Akses Internet (sekarang
dipasarkan sebagai "broadband"). Penyedia layanan Internet (ISP) telah menggunakan
PPP untuk pelanggan dial-up akses ke Internet, karena paket IP tidak dapat
dikirimkan melalui jalur modem sendiri, tanpa beberapa protokol data link. Dua
turunan dari PPP, Point-to-Point Protocol over Ethernet (PPPoE) dan Point-to-Point
Protocol atas ATM (PPPoA), paling sering digunakan oleh Internet Service Provider
(ISP) untuk membangun a Digital Subscriber Line (DSL) koneksi internet layanan
dengan pelanggan.
PPP biasanya digunakan sebagai lapisan data link protokol untuk koneksi
melalui sinkron dan sirkuit asynchronous, di mana sebagian besar telah digantikan
yang lebih tua Serial Baris Internet Protocol (SLIP) dan perusahaan telepon standar
diamanatkan (seperti Link Access Protocol, Seimbang (LAPB) di X.25 protocol
suite). PPP dirancang untuk bekerja dengan berbagai lapisan jaringan protocol,
termasuk Internet Protocol(IP), getar, Novell Internetwork Packet Exchange(IPX),
NBF dan Apple Talk.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Teknologi Point-to-Point digunakan pada kondisi di mana hanya ada satu router
lain yang terkoneksi langsung dengan sebuah perangkat router. Contoh dari
teknologi ini misalnya link serial. Dalam kondisi Point-to-Point ini, router OSPF
tidak perlu membuat Designated Router dan Back-up-nya karena hanya ada satu
router yang perlu dijadikan sebagai neighbour.

2. PPP – Menyediakan koneksi router ke router dan host ke jaringan diatas sinkronus
dan asingkronus sirkuit. PPP bekerja dengan beberap protocol lapisan jaringa,
seperti IPv4 dan IPv6. PPP menggunakan sebuha protocol enkapsulasi HDLC,
tapi juga memiliki mekanisme pembagunan dala pengamanan sebagai PAP dan
CHAP.

3. PPP menggunakan The High Data Link Control (HDLC) protocol sebagai dasar
untuk encapsulating datagrams lebih link point-to-point.Point to Point Protocol
mempunyai 2 buah sublayer, yaitu:
 LCP (Link Control Protocol)
LCP untuk membangun,mengkonfigurasi dan menguji koneksi data llink
 NCP (Network Control Protocol)
NCP untuk menetapkan dan mengkonfigursi protocol jaringan lapisan yang
berbeda.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Point-to-Point_Protocol
http://blog.umy.ac.id/andrekisiryanto/2017/04/24/point-to-point-connections/
http://maribelajarmeraihmasadepan.blogspot.com/2012/06/jaringan-point-to-point.html
https://santekno.blogspot.com/2013/04/pengertian-ppp-point-to-point-protocol.html
http://ilmuti.org/wp-content/uploads/2014/05/Riska-Islaminati-pengertian-tentang-PPP.pdf

Anda mungkin juga menyukai