Anda di halaman 1dari 18

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMK

Mata Pelajaran : Jaringan Distribusi Tenaga Listrik

Program Keahlian : Teknik Ketenagalistrikan

Paket Keahlian : Teknik Jaringan Tenaga Listrik

Tahun Pelajaran : 2018/2019

Kelas/Semester : XI/4

Materi pokok : Perlengkapan Jaringan Distribusi

Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

Jumlah Pertemuan : 1 x Pertemuan

A. Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian dalam bidangkerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

1
sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik
dibawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi dasar
3.3 Mendeskripsikan komponen jaringan distribusi tenaga listrik.
4.3 Mengoperasikan jaringan distriusi tenaga listrik.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.3.1 Siswa dapat mengetahui komponen jaringan distribusi tenaga listrik.
3.3.2 Siswa dapat menjelaskan komponen jaringan distribusi tenaga listrik.
4.4.1 Siswa dapat mengenali komponen jaringan distribusi tenaga listrik.
4.4.2 Siswa dapat memahami tentang komponen jaringan distribusi tenaga
listrik.

D. Tujuan pembelajaran
1. Melalui metode diskusi siswa dapat mengetahui secara luas tentang
jaringan distribusi tenaga listrik.
2. Melalui metode diskusi siswa dapat menjelaskan komponen jaringan
distribusi tenaga listrik dengan baik.
3. Melalui metode diskusi siswa dapat mengenali komponen jaringan
distribusi tenaga listrik.
4. Melalui metode diskusi siswa dapat memahami tentang komponen
jaringan distribusi tenaga listrik.

E. Materi Pembelajaran

1. Penghantar Jaringan Distribusi.


2. Isolator Jaringan Distribusi.
3. Tiang Jaringan Distribusi

F. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Scientific ( pendekatan ilmiah )


2. Model Pembelajaran : Kooperatif ( tipe STAD )

2
3. Metode : Ceramah, diskusi kelompok

G. Media Alat Bahan Dan Sumber Pembelajaran


1. Media LCD Projector
2. Laptop
3. White Board
4. Spidol
5. Power Point

H. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi kegiatan waktu


Pendahuluan  Guru memberi salam ( guru menyapa seluruh siswa ) 20
 Siswa merespon salam. menit
 Memulai pembelajaran dengan doa.
 Guru memeriksa kehadiran siswa.

Inti a Menjelaskan tujuan pembelajaran 95


b Menjelaskan konsep dasar menit
c Menugaskan peserta didik untuk melaksanakan
Kooperatif ( tipe STAD )
d Memantau pelaksaan Kooperatif ( tipe STAD )
e Menyimpulkan hasil Kooperatif ( tipe STAD )
bersama-sama
Penutup a. Menanya untuk mencari tahu apakah peserta sudah 20
menit
memahami materi yang telah di ajarkan.
b. Dibawa bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan
materi pembelajaran.
c. Melakukan penilaian dan refleksi dengan mengajukan
pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan
yang telah dilaksanakan sebagai bahan masukan
untuk perbaikan langkah selanjutnya.
d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan
memberikan tugas baik secara individu maupun
kelompok
e. Menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.

3
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian:
a. Aspek Sikap : Sikap siswa selama pembelajaran
berlangsung
b. Aspek Pengetahuan : Tes tertulis
c. Aspek keterampilan : Tugas individu

2. Instrumen penilaian
a. Program Remedial bagi peserta didik yang belum mencapai batas
ketuntasan
b. Penugasan/pengayaan bagi peserta didik yang sudah tuntas

3. Prosedur Penilaian

N Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu


o Penilaian
1 Sikap :
 Terlibat aktif dalam Selama
Pengamatan
pembelajaran Pembelajaran

2 Pengetahuan :
Menjelaskan Kembali
Penyelesaian
Tentang Perlengkapan Tes
tugas individu
Jaringan Distribusi

3 Ketrampilan :
Pengamatan Penyelesaian
Terampil dalam
Tugas
menyelesaikan tugas

4. Instrumen penilaian Hasil Pembelajaran

4
KUIS:

 Jelaskan secara singkat apa yang dimaksud dengan jaringan


jaringan distribusi tenaga listrik!
Jawaban :
Jaringan distribusi tenaga listrik adalah suatu sistem penyaluran
tenaga listrik yang berfungsi sebagai penyalur tenaga listrik dari sumber
daya tenaga listrik besar ( Bulk Power Source ) sampai ke konsumen.

 Sebutkan fungsi utama dari isolator!


Jawaban:
Fungsi utama isolator adalah :
1. Untuk menyekat / mengisolasi penghantar dengan tanah dan antara
penghantar dengan penghantar.
2. Untuk memikul beban mekanis yang disebabkan oleh berat
penghantar dan / atau gaya tarik penghantar.
3. Untuk menjaga agar jarak antar penghantar tetap ( tidak berubah ).

 Terdapat bermacam-macam bentuk rangkaian jaringan distribusi


primer, yaitu : kecuali...
a. Jaringan distribusi radial,
b. Jaringan distribusi ring (loop),
c. Jaringan distribusi spindle,
d. Jaringan distribusi spiral
e. Jaringan distribusi jaring-jaring (network).

 Jelaskan tentang Alat Pembatas dan Pengukur (APP)!

5
LAMPIRAN MATERI

Jaringan Distribusi Listrik

Sistem distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem


distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik
besar (bulk power source) sampai ke konsumen.

6
Fungsi Distribusi Listrik Adalah:

 Pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat (pelanggan).


 Merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan
pelanggan, karena catu daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani
langsung melalui jaringan distribusi.

Tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik besar dengan


tegangan dari 11 KV sampai 24 KV dinaikkan tegangannya oleh gardu induk
dengan transformator penaik tegangan menjadi 70 KV, 154 KV, 220 KV atau 500
KV kemudian disalurkan melalui saluran transmisi.

Tujuan menaikkan tegangan adalah untuk memperkecil kerugian daya listrik


pada saluran transmisi. Dengan daya yang sama bila nilai tegangannya diperbesar,
maka arus yang mengalir semakin kecil sehingga kerugian daya juga akan kecil
pula.

Dari saluran transmisi, tegangan diturunkan lagi menjadi 20 KV dengan


transformator penurun tegangan pada gardu induk distribusi, kemudian dengan
sistem tegangan tersebut penyaluran tenaga listrik dilakukan oleh saluran
distribusi primer. Dari saluran distribusi primer inilah gardu-gardu distribusi
mengambil tegangan untuk diturunkan tegangannya dengan trafo distribusi
menjadi sistem tegangan rendah, yaitu 220/380 Volt. Selanjutnya disalurkan oleh
saluran distribusi sekunder ke konsumen-konsumen.

Dengan ini jelas bahwa sistem distribusi merupakan bagian yang penting
dalam sistem tenaga listrik secara keseluruhan.

Menurut nilai tegangannya, saluran tenaga listrik atau saluran distribusi


dapatdiklasifikasikan sebagai berikut:

1. Saluran distribusi primer, terletak pada sisi primer trafo distribusi, yaitu
antara titik sekunder trafo cabang (gardu induk) dengan titik primer trafo
distribusi. Saluran ini bertegangan menengah 20 KV. Jaringan listrik 70
KV atau 150 KV, jika langsung melayani pelanggan, bisa disebut jaringan
distribusi. Sistem distribusi primer digunakan untuk menyalurkan tenaga

7
listrik dari gardu induk distribusi ke pusat-pusat beban. Sistem ini dapat
menggunakan kabel udara maupun kabel tanah sesuai dengan tingkat
keandalan yang diinginkan dan kondisi serta situasi lingkungan. Saluran
distribusi ini direntangkan sepanjang daerah yang akan disuplai tenaga
listrik sampai ke pusat beban.

Terdapat bermacam-macam bentuk rangkaian jaringan distribusi primer,


yaitu:

a. Jaringan distribusi radial.


b. Jaringan distribusi ring (loop), dengan model: bentuk lingkaran
terbuka dan bentuk lingkaran tertutup.
c. Jaringan distribusi jaring-jaring (network).
d. Jaringan distribusi spindel.
e. Saluran radial interkoneksi.
2. Saluran Distribusi Sekunder, terletak pada sisi sekunder trafo distribusi,
yaitu antara titik sekunder dengan titik cabang menuju beban. Sistem
Distribusi sekunder digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu
distribusi ke beban-beban yang ada di konsumen. Pada sistem distribusi
sekunder bentuk saluran yang paling banyak digunakan ialah sistem radial.

Sistem ini dapat menggunakan kabel yang berisolasi maupun


konduktor tanpa isolasi. Sistem ini biasanya disebut sistem tegangan
rendah yang langsung akan dihubungkan kepada konsumen/pemakai
tenaga listrik dengan melalui peralatan-peralatan sebagai berikut:
a. Papan pembagi pada trafo distribusi.
b. Hantaran tegangan rendah (saluran distribusi sekunder).
c. Saluran Layanan Pelanggan (SLP) ke konsumen/pemakai.
d. Alat Pembatas dan pengukur daya (KWH meter) serta fuse atau
pengaman pada pelanggan.

8
Jaringan distribusi listrik secara umum dibedakan menjadi empat bagian utama:

1. Jaringan Tegangan Menengah (JTM), yang berfungsi sebagai penyulang


(feeder) tegangan menengah yang keluar dari gardu induk (GI) untuk
kemudian mensuplai gardu-gardu distribusi.

9
2. Trafo distribusi (gardu distribusi), yang berfungsi sebagai penurun tegangan
dari tegangan menengah ke tegangan rendah.

3. Jaringan Tegangan Rendah (JTR), yaitu penyulang tegangan rendah setelah


keluar dari gardu distribusi.

4. Sambungan Rumah (SR) & Alat Pembatas dan Pengukur (APP), yaitu
sambungan pelayanan dari JTR ke setiap rumah sampai dengan APP.

Dalam sistem distribusi, masalah yang utama adalah mengatasi gangguan karena
jumlah gangguan dalam sistem distribusi adalah relatif lebih banyak dibandingkan
dengan jumlah gangguan pada bagian sistem yang lain.

Di samping itu masalah tegangan, bagian-bagian instalasi yang berbeban lebih dan
rugi-rugi daya dalam jaringan merupakan masalah yang perlu dicatat dan dianalisa
secara terus menerus, untuk dijadikan masukan bagi perencanaan pengembangan
sistem dan juga untuk melakukan tindakan-tindakan penyempurnaan
pemeliharaan dan penyempurnaan operasi sistem distribusi.

KOMPONEN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

Komponen yang di gunakan pada sistem distribusi tenaga listrik antara lain
sebagai berikut:
1. Tiang
Tiang listrik merupakan salah satu komponen utama dari konstruksi jaringan
distribusi dengan saluran udara. Pada jaringan distribusi tiang yang biasa
digunakan adalah tiang beton dan juga tiang besi.

a) Tiang Listrik Beton (concrete/Semen) adalah sebuah material tiang


listrik yang terbuat dari beton atau semen dengan kriteria panjang 9
meter untuk tiang listrik tegangan rendah (TR) dan 12 meter untuk
tiang listrik tegangan menengah (TM).

10
Gambar tiang listrik beton.
b) Tiang Listrik Besi adalah tiang listrik yang terbuat dari material
besi yang berbentuk pipa selanjutnya dimodifikasi khusus untuk
penyangga listrik.

Gambar tiang listrik besi.


Tiang listrik harus kuat karena selain digunakan untuk
menopang hantaran listrik juga digunakan untuk meletakan
peralatan-peralatan pendukung jaringan distribusi tenaga listrik
tegangan menengah. Penggunaan tiang listrik disesuaikan dengan
kondisi lapangan.

2. Isolator
Isolator jaringan tenaga listrik merupakan alat tempat menompang
kawat penghantar jaringan pada tiang-tiang listrik yang digunakan
untuk memisahkan secara elektris dua buah kawat atau lebih agar tidak
terjadi kebocoran arus (leakage current) atau loncatan bunga api (flash

11
over) sehingga mengakibatkan terjadinya kerusakan pada sistem
jaringan tenaga listrik.
isolator adalah suatu peralatan listrik yang berfunsi untuk
mengisolasi konduktor atau penghantar. Menurut fungsinya isolator
dapat menahan berat dari konduktor / kawat penghantar, mengatur
jarak dan sudut antar konduktor serta menahan adanya perubahan pada
kawat penghantar akibat temperatur dan angin.

Bahan yang digunakan untuk pembuatan isolator yang banyak


digunakan pada sistem distribusi tenaga listrik adalah isolator dari
bahan porselin / keramik dan isolator dari bahan gelas.

Ada beberapa jenis konstruksi isolator dalam sistem distribusi,


antara lain :
a) Isolator gantung ( suspensiontype insulator )
b) Isolator jenis pasak ( pintype insulator )
c) Isolator jenis porselin
d) Isolator jenis post saluran ( pinpost type insulator )

Fungsi utama isolator adalah :

1. Untuk penyekat / mengisolasi penghantar dengan tanah dan antara


penghantar dengan penghantar.
2. Untuk memikul beban mekanis yang disebabkan oleh berat
penghantar dan / atau gaya tarik penghantar.
3. Untuk menjaga agar jarak antar penghantar tetap (tidak berubah).

3. Penghantar
Dalam penggunaan penghantar di sistem jaringan percabangan sutm
berfungsi untuk menghantarkan arus listrik dari suatu bagian keinstalasi
atau bagian yang lain. Dalam pemilihan kabel pengantar harus memiliki
beberapa sifat-sifat sebagai berikut :
a) Memiliki daya hantar yang tinggi

12
b) Memiliki kekuatan tarik yang tinngi
c) Memiliki berat jenis yang rendah
d) Memiliki fleksibilitas yang tinggi
e) Tidak cepat rapuh
f) Memiliki harga yang murah

Jenis-jenis bahan penghantar, antara lain :


a) Kawat logam biasa, cintohnya BCC (Bare Copper Conductor)

Gambar kawat logam BBC

b) Kawat logam campuran, contohnya AAC ( All Almunium


Conductor ).

Gambar kawat AAC

13
4. Fuse cut out ( FCO )
Fuse cut out ( FCO ) adalah sebuah alat pemutus rangkaian listrik
yang berbeban pada jaringan distribusi yang bekerja dengan cara
meleburkan bagian dari komponenya ( fuselink ) yang telah dirancang
khusus dan disesuaikan ukurannya. FCO ini terdiri dari ;
a) Rumah fuse ( fusesupport )
b) Pemegang fuse ( fuseholder )
c) Fuselink

Berdasarkan sifat pemutusnya fuselink terdiri dari 2 tipe yaitu ;


1) Tipe K ( pemutus cepat )
2) Tipe T ( pemutus lambat )
FCO pada jaringan distribusi digunakan sebagai pengaman
percabangan 1 phasa maupun sebagai pengaman peralatan listrik ( trafo
distribusi non CSP, kapasitor ).

5. Transformator
Transformator adalah suatu alat listrik yang digunakan untuk
mentransformasikan daya atau energy listrik dari tegangan tinggi ke
tegangan rendah atau sebaliknya, melalui suatu gandengan magnet dan
berdasarkan prinsip induksi-elektromagnet. Dengan alat yang bernama
trafo maka pilihan tegangan dapat disesuaikan dengan kebutuhan tegangan
pada pelanggan.

6. Peralatan penghubung
Saluran transmisi dan distribusi dihubungkan dengan Gardu Induk.
Jadi Gardu Induk ini merupakan tempat pemusatan dari tenaga yang
dibangkitkan dan interkoneksi dari sistim transmisidan distribusi kepada
para langganan. Saluran transmisi dan distribusi ini dihubungkan dengan
ril (bus) melalui transformator utama. Setiap saluran mempunyai pemutus
beban (circuit breaker) dan pemisah (disconnect switch) pada sisi

14
keluarnya. Pemutus beban dan pemisah dinamakan peralatan penghubung
(switchgear).

Peralatan dan perlengkapan Mekanik

1. Sarung tangan 20 kv

Gambar sarung tangan 20 kv

adalah sarung tangan berbahan karet tebal yang dapat digunakan


untuk melindungi diri pemakainya dari sengatan listrik max 20 kv.
Dan sangat cocok digunakan oleh orang atau pekerja yang
bersentuhan langsung dengan medan listrik bertegangan tinggi.
2. Sepatu 20 kv

15
Gambar Sepatu 20 kv

Sepatu yang terbuat dari bahan karet dan campuran bahan lain yang
kekuatan / ketahanan sengatan listrik maximal 20 kv, Dari jenisnya sepatu
di bagi menjadi 3 jenis yang berbeda dari sepatu keselamatan bahaya
listrik yaitu sepatu safely, sepatu disipatif statis, dan sepatu konduktor.

a) Sepatu safely listrik adalah sepatu bahaya listrik dirancang untuk


menghambat ( mengurangi secara singkat ) aliran listrik melalui sepatu
dan ke tanah, sehingga mengurangi kemungkinan sengatan listrik.
b) Sepatu konduktor
Sepatu safely konduktor dirancang untuk “membuang” listrik statis
melalui sepatu dan ke tanah. Bahwa sepatu safety konduktor dikenakan di
lingkungan yang sangat mudah terbakar dan meledak.
c) Sepatu disipatif statis
Sepatu ini dirancang untuk menghilangkan ( mengurangi ) jumlah listrik
statis membangun-up pada tubuh penggunanya.

3. Helem atau safety helmet

16
Gambar. Helem atau safetyhelmet
Helem ini didesain untuk melindungi kepala dari jatuhnya benda dari
atas. Pemakaian helem ini secara tepat dan benar dapat mengurangi
konsekwensi yang mungkin timbul pada saat terjadinya hal-hal yang tidak
diinginkan. Dalam dalam menggunakan helem ini ada beberapa hal yang
harus di perhatikan diantaranya :
a) Sebelum digunakan, yakinkan bahwa helem itu dapat digunakan,
pas dan nyaman di kepala peengguna tidak longgar dan tidak
terlalu sempit), tidak rusak atau cacat.
b) Pasang di kepala dengan benar dan tidak miring, terlalu
mendongkak, menunduk sehingga menutupi pandangan, atau
terbalik.
c) Jika berada di tempat yang tinggi dan kondisi berangin chain strip
harus digunakan untuk menghindari helem yang dikenakan
terbang karena tiupan angin kencang.

4. Kacamata
Kacamata merupakan pelindung mata. Berfungsi untuk melindungi
mata supaya debu atau kotoran yang jatuh dari atas agar tidak langsung
masuk kemata dan juga menghalau sinar matahari.
5. Senter / blor
Senter disini berguna saat malam hari untuk penglihatan.

6. Radio komunikasi

17
Gambar Radio komunikasi

Radio ini berfungsi untuk berkomunikasi antar pegawai yang lainnya


supaya tidak terjadi kecelakaan saat pelaksanaan.

18

Anda mungkin juga menyukai