Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH EKOLOGI PERAIRAN

“SAMUDERA ARKTIK”

OLEH :

NURLIA. S (H411 16 016)

DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala rahmat dan karunia-Nya,
sehinggah kami dapat menyusun makalah Ekologi perairan ini yang berjudul
“Samudera Arktik” makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Ekologi Perairan dan ingin mengantarkan pembaca agar lebih mengenal tentang
perairan di samudera Arktik. Melalui makalah ini kami harap dapat meningkatkan
kemampuan pembaca sesuai dengan potensinya, baik diranah kognitif, efektif
maupun psikomotorik, sehingga dapat menciptakan pengetahuan yang lebih luas.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan maklalah ini
masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami mengaharapkan kritikan yang
membangun dari teman-teman juga dosen pembimbing mata kuliah agar
selanjutnya maklah yang dibuat bisa lebih baik lagi dan dapat menjadi sumber
referensi pembelajaran

Makassar, Selasa 14 Mei 2019

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Samudera arktik merupakan samudera yang paling kecil dan paling

dangkal dibandingkan samudera lainnya di dunia. Selain itu, samudera ini

merupakan samudera yang memiliki suhu permukaan paling rendah dibanding

samudera-samudera lainnya karena letaknya mengelilingi kutub utara. Samudera

arktik juga disebut sebagai samudera beku dimasa lalu karena seluruh

permukaannya ditutupi es sepanjang tahun.

Samudera arktik mulai dikenal sejak orang kebangsaan Amerika bernama

Robert Peary mendaratkan kaki di kutub utara pada 6 April 1909. Penduduk asli

yang menempati wilayah sekitar samudera arktik adalah suku eskimo yang sudah

menetap di kutub utara sejak 4000 tahun silam. Samudera arktik diakui dan

ditetapkan sebagai samudera oleh Organisasi Hidrografi Internasional (IHO),

meskipun ahli samudera lainnya menyatakan bahwa samudera arktik bukan

termasuk kedalam klasifikasi samudera, melainkan hanya sebagai laut mediteran

Arktik atau laut Arktik yang menjadi bagian dari laut Mediteranian yang

tergabung kedalam samudera Atlantik.

I.2 Tujuan Makalah

 Untuk megetahui batasan perairan samudera Arktik

 Untuk mengetahui topografi dasar samudera Arktik

 Untuk mengetahui batimetri samudera Arktik

 Untuk mengetahui faktor lingkungan aquatik samudera Arktik

 Untuk mengetahui biota laut samudera Arktik


BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Batasan Perairan Samudera Arktik

Laut Mediterania Arktik merupakan bagian dari atlantik di utara laut

Greendland. Lautan Nordic terdiri dari Laut Greendland, Laut Islandia Laut

Norwegia dan Samudera Arktik. Samudera Arktik sejauh ini adalah yang terbesar

yang terdiri dari dua cekungan utama yaitu Eurasia dan cekungan kanada

dipisahkan oleh pematang Lomonosov yang membagi dasar laut basin di kutub

utara menjadi dua wilayah yaitu basin Eurasia yang memiliki kedalaman sekitar

4.000-5.450 meter, dan basin Amerika yang memiliki kedalaman sekitar 4.000

meter dan laut dangkal Barents Kara, Laptev, Siberia Timur dan Laut Chukchi

membentuk satu sepertiga dari luasnya (Kristensen et.al, 2018).

Bagian mediterania arktik terutama Atlantik utara Greendland-Scotland

Ridge. Aliran kedua ke Atlantik utara terjadi melalui kutub utara kepulauan

kanada ke kepulauan teluk Baffin. Arus masuk terjadi melalui selat Bering yang

langsung menghubungkan Pasifik ke Atlantik utara. Mediterania Arktik

mengubah dan mengekspor air Atlantik dengan kepadatan lebih rendah masuk

dari laut yang berdekatan ke kepadatan tinggi perairan menengah dan dalam

(Kristensen et.al, 2018).


II.3 Karakteristik Samudera Arktik

 Samudera Arktik adlaah samudera terkecil dan terdangkal di dunia.

 Permukaannya selalu tertutup es, baik saat musim dingin maupun musim

sepanjang tahun.

 Kadar garam dan suhu permukaannya selalu berubah-ubah tergantung dari

musim dan kadar pencairan es yang menutupinya.

 Samudera dengan kadar garam terendah di dunia yang disebabkan

rendahnya penguapan serta terbatasnya air yang keluar dari wilayah

samudera ini ke daerah selatannya dengan air tawar yang masuk ke

samudera Arktik dalam jumlah yang besar.

 Bentuk dasar samudera Arktik sangat bervariasi, yaitu memiliki

faultblock–ridge (seperti bukit), zona plains of the abyssal (seperti

kawasan berlubang), laut-laut dalam dan basin-basin.

 Memiliki iklim kutub sepanjang tahun dengan suhu rata-rata -2°C.

 Musim dingin di samudera Arktik ditandai dengan dingin, gelap, cuaca

stabil dan langit yang cerah

 Musim panas ditandai dengan adanya sinar matahari, kondisi lembab,

berkabut dan adanya angin-angin puyuh lemah dengan hujan dan salju.

II.2 Topografi Dasar Samudera Arktik


Samudera Arktik terletak dibelahan bumi bagian utara dan secara

keseluruhan mengelilingi kutub utara. Letak Samudera Arktik berada di benua

Asia, benua Eropa dan benua Amerika Utara bagian utara. Letak astronomis

samudera Arktik berada pada 90o00 garis lintang utara dan 0o00 garis bujur timur.

Samudera Arktik terhubung langsung dengan samudera Pasifik melalui selat

Bering, dan terhubung dengan Samudera Atlantik melalui Laut Greendland dan

Laut Labrador. Wilayah Samudera Arktik hampir dikelilingi oleh daratan dan

berbatasan dengan beberapa wilayah yaitu Asia Utara, Amerika Utara,

Greendland, serta Jazirah Skandinavia atau Eropa Utara. Beberapa laut yang

berada di wilayah Samudera Arktik mencakup teluk Baffin, laut Barents, laut

Beaufort, laut Chukchi, laut Siberia Timur, laut Greendland, teluk Hudson, selat

Hudson, laut Kara, laut Laptev dan laut putih.

II.3 Batimetri Samudera Arktik

Samudera Arktik memiliki luas sebesar 14.056 juta Km2 yang setara

dengan 1,5 kali luas Amerika serikat atau sekitar 8% dari luas Samudera Pasifik.

Sementara panjang garis pantainya sekitar 45.389 km dan kedalaman rata-rata


mencapai 1.300 meter dengan titik terdalam sekitar 5.450 meter yang terletak di

basin Eurasia.

Samudera Arktik merupakan merupakan yang paling utara sistem sirkulasi

laut global. Air hangat dari utara Atlantik mengalir melalui selat fram antara

Svalbard dan greendland dan berlanjut kecekungan samudera samudera Arktik

pusat sebagai inti hangat di sepanjang lereng rak laut barent utara. Cabang lain

dari air Atlantik mengalir melintasi tongkang laut dimana ia mengalami

pendinginan yang signifikan oleh panas atmosfer sebelum memasuki kutub utara

laut lebih jauh ketimur di palung. Kedua cabang Atlantik bertemu sebagian

bercampur bersama dan terus lebih jauh ke timur sepanjang lereng landas laut

kara, laptev dan Siberia timur. Aliran atlantik menyiratkan transportasipanas dari

lintang rendah ke lintang tinggi dan menghasilkan cekungan di seluruh samudera

Arktik dengan lapisan hangat (> 0º C) pada kedalaman antara 100 dan 600 M

(lapisan air Atlantik).

Gambar 1. (a) Peta samudera arktik dengan arus laut utama. Panah

merah: aliran air Atlantik yang hangat dan aliran air Pasifik. Melalui selat Bering.

Ungu: aliran Barents yang yang lebih dingin cabang laut aliran air Atlantik yang
di modifikasi saat menyeberang laut Barents. Biru: aliran air Atlantik yang di

modifikasi lebih dingin dan lebih segar. Panah merah dan biru juga mewakili

sirkulasi air yang dalam di bawah inti hangat air Atlantik . Panah putus-putus

putih: aliran air salinitas rendah di lapisan permukaan dan haloklin. Gambar 2.

Titik kuning menunjukan posisi untuk semua stasiun CTD selama ekspedisi

SWERUS-C3. Detail dari area studi khusus LR termasuk studi CTD. perhatikan

posisi 148 stasiun, singkatan: Lomonosov Ridge (LR), Fram Strait(FS), Bering

Strait (BS), Cekungan Nansen (NB), Cekungan Amundsen (AB), Cekungan

Makarov (MB), dan cekungan Kanada (CB).

II.4 Faktor Lingkungan Akuatik

a. Perubahan iklim

Banyak spesies di wilayah utara hidup dan bertelur pada batas

penyebarannya. Bahkan perubahan suhu akan berdampak pada distribusi,

pertumbuhan dan keberhasilan pemijahan sejumlah organisme. Hasil

penelitian ilmiah dan ilmu pengetahuan, peningkatan perubahan iklim

yang lebih meninjol di wilayah Arktik di banding wilayah lain di Asia atau

dunia (ACIA, 2000).

b. Suhu

Suhu maksimum berada di kedalaman sekitar 200-300 m.

Selanjutnya, massa air akan di gunakan untuk inti hangat

c. Kegiatan Lepas Pantai

Polusi minyak dari kegiatan aktivitas lepas pantai terutama terkait

dengan tumpahan minyak yang tidak disengaja dan operasional

pembuangan minyak dan bahan kimia. Di kutub utara, kondisi lingkungan

meningkatkan resiko umum dan konsekuensi. Bagian barat daya laut


Barents secara resmi di buka untuk eksplorasi mengebor minyak pada

tahun 1989, tetapi sampai saat ini tidak ada produksi minyak atau gas di

utara lingkungan Arktik (Anker-Nilssen et al, 2000).

Tumpahan minyak yang masuk pada suatu daerah dapat

menyebabkan kerusakan signifikan pada populasi hewan yang akan

berefek pada burung laut dan mamalia laut. Kemungkinan minyak akan

menjadi ancaman yang jauh lebih serius bagi kehidupan laut di laut di Laut

Barents di masa depan

d. Pengiriman

Pengiriman di Kutub Utara memiliki resiko kecelakaan lebih besar

dari pada pengiriman lebih jauh keselatankarena kondisi ekstrem iklim es.,

kegelapan dan kabut. Ini juga mempersulit pekerjaan pembersihan dan

dengan demikian meningkatkan resiko kerusakan lingkungan.

Kemungkinan dampak pengiriman termasuk pengenalan spesies non-asli,

kebisingan dan gangguan fisikserta efek biologis dari antifoulant.

Pembangunan pelabuhan dan instalasi industri akan menghancurkan

habitat di zona pesisir (Walday, 2000).

e. Kontaminan

Banyak organisme di Samudera Arktik berada dibawah tekanan

sebagai akibat dari karakteristik lingkungan seperti suhu rendah dan

variasi musiman yang ekstrem dalam cahaya. Kondisi seperti itu membuat

mereka sangat rentang terhadap kontaminan lingkungan. Misalnya karena

kemampuan untuk mengupulkan dan menyimpan energy adalah

persyaratan utama untuk bertahan hidup selama musim dingin yang gelap

dan dingin, lemak memainkan peran penting bagi metabolism hewan di


kutub utara dari pada daerah beriklim sedang. Dan meningkatkan

pentingnya biomagnifikasi kontaminan yang larut dalam lemak.

Akumulasi bio kontaminan juga banyak di tekankan hewan Arktik dengan

rentang hidup yang panjang (Walday, 2000).

f. Spesies baru

Efek ekologis yang paling signifikan dari spesies non asli adalah

persaingan dengan spesies asli atau spesies yang penting secara komersial

untuk makanan, ruang atau cahaya, dan efek patogenik. Pengenalan

ganggang planktonic dianggap bebahaya sebagai masalah global utama,

tetapi masalah di Arktik tidak serius di bandingkan dengan daerah yang

lebih selatan. Hanya sejumlah kecil organisme non-asli telah di laporkan

masuk Samudera Arktik Eropa.

II.5 Biota Laut yang Hidup di Samudera Arktik

Dingin, variasi ekstrim dalam kondisi cahaya tertutup es yang luas di

daerah tersebut menciptakan keunikan ekosistem laut. Gradien kuat dalam

parameter lingkungan menhasilkan perbedaan yang nyata pada distribusi

geografis berbagai jenis organisme hidup. Beberapa diantaranya hidup di bagian

perbatasan yang kondisi perairan dapat mereka toleransi. Pencairan dan

pembekuan es membentuk habitat yang dekat dengan permukaan laut yang di

terangi matahari. Benua yang luas menyediakan daerah dangkal yang luas seperti

laut Barents, tempat air tawar dari sungai yang mengalir ke utara. Jaring makanan

laut arktik bisa sangat kompleks untuk beberapa spesies. Komunitas penghuni

bawah bisa sangat kaya dimana rumput laut menjadi tempat perawatan bagi

banyak spesies ikan (AMAP, 1998).

II.5.1 Plankton dan Bentos


a. Plankton

Produsen utama Samudera Arktik Eropa adalah 200-300 spesies tanaman

mikroskopis yang di sebut fitoplankton, setengahnya adalah diatom (Zenkevicht

1963). Ketika fitoplankton berada dalam fase bersama dengan zooplankton

sebagian besar dapat berkembang. Ketika keluar dari fase itu sebagian besar

hilang dan tidak digunakan dalam jaring makanan karena tenggelam kedasar.

Fitoplankton musim semi bertambah ketika stratifikasi massa air terbentuk dan

mendapatkan cahaya yang cukup.

Zooplankton dicirikan oleh beberapa spesies yang dominan. Crustaceae

merupakan kelompok yang paling penting diantaranya copepod dari genus

Calanus memainkan peran utama dalam ekosistem sub-Arktik dan Arktik.

Calanus finmarchicus yang panjangnya 3-4 mm adalah penyumbang terbesar bagi

biomassa dan memiliki keunikan posisi ekologis sebagai makan utama untuk ikan

haring, capelin, dan pengumpan plankton lainnya. Krill adalah kelompok

crustaceae lain yang memiliki peran penting dalam ekosistem pelagis sebagai

makanan bagi ikan dan mamalia laut.

Beberapa organisme, seperti ganggang es yang hidup di celah-celah salju

dan es dapat dengan cepat memanfaatkannya untuk mendapatkan cahaya di

musim semi. Diatom membentuk koloni dan ganggang hijau-biru yang

memanfaatkan sedikit cahaya yang menembus es. Selain komponen ganggang

yang mendominasi biota es laut juga termasuk bentuk kehidupan lainnya seperti

flagellate tidak berwarna, foraminifera, ciliate, nematodadan copepod (Horner

1990).

b. Bentos
Sedimen di laut dangkal dan sepanjang pantai di penuhi kehidupan.

Sebagai contoh terdapat 500 spesies bentik di laut Barents. Crustacea, spons, dan

moluska memanfaatkan plankton yang telah mati dan bahan organic lainnya yang

jatuh kedasar laut dan air permukaan yang produktif. Beberapa ikan, bebek eider,

anjing laut dan walrus kebanyakan memakan fauna bentik ini. Rantai makanan

bentik lebih pendek. Komunitas dangkal di bagi dalam dua wilayah biogeografi

utama. Wilayah Arktik dan sub wilayah beriklim Atlantik timur. Fauna laut adalah

milik biogeografis untuk wilayah Atlantik, tetapi dipisahkan menjadi dua sub-

wilayah oleh Greendland-Scotlan. Spesies bentik air hangat di sub-wilayah

Atlantik dan spesies air dingin di sub-wilayah Arktik.

II.5.2 Fauna

a. Ikan

Di sepanjang Negara-negara Nordik merupakan daerah pemijahan oleh

banyak spesies ikan. Larva menyebar dari tempat pemijahan ke laut terbuka.

Beberapa spesies mengalami migrasi tahunan yang panjang antara makanan dan

daerah musim dingin.

b. Cumi-cumi

Cumi-cumi terbang eropa Todarodes sagittatus muncul secara tidak teratur

didekat pantai Norwegia. Cumi-cumi ini telah di eksploitasi secara komersial

sejak tahun 1993 dan hasil tangkapannya berfluktuasi antara 0-352 Ton/tahun.

Spesies lain yang yang berlimpah yaitu cumi-cumi ganas Boreal-Atlantik Gonatus

fabrichii, hidup di atlantik utara yang dalam setelah menghabiskan tahun pertama

di lapisan permukaan.

c. Burung laut
Samudera Arktik Eropa adalah salah satu wilayah burung laut yang paling

penting di dunia Populasi burung laut di daerah ini melebihi 25 juta yang

memiliki dampak besar pada wilayah tersebut. Mangsa spesies burung laut di di

dominasi oleh sejumlah spesies. Banyak burung laut yang merupakan predator

dan kepekaan mereka terhadap perubahan tingkat tropic yang lebih rendah

membuatnya cocok sebagai indikator perubahan lingkungan hidup dilaut.

d. Mamalia Laut

Ada dua kelompok utama paus di Samudera Arktik. Terutama paus baleen

sebagai pemakan plankton, sementara paus bergigi memangsa ikan, cumi-cumi,

dan anjing laut. Banyak paus baleen yang bermigrasi ke perairan hangat selama

berkembang biakdan selama musim dingin bermigrasi ke air dingin di garis

lintang untuk mendapatkan suplai zooplankton yang banyak selama musim panas.

Selain walrus, spesie anjing laut di temukan di atlantik utara adalah anjing

laut, segel abu-abu, segel harpa, segel berkerudung segel cincing dan segel

berjanggut semua anjing laut adalah karnivora yang memakan ikan,

krillamphipoda atau hewan lain.

II.5.3 Red List Species (Spesies Daftar merah)

Beruang kutub, walrus, anjing laut, berang-berang 11 spesies paus dan 14

spesies burung laut adalah hewan laut Arktik di daftar merah (Red List)

Norwegia. Lima dari spesies paus tersebut adalah internasional (IUCN) terdaptar

sebagai terancam punah atau sangat terancam punah . Satu-satunya spesise ikan

terdaftar sebagai kritis terancam punah oleh IUCN di kutub utara Eropa adalah

Sturgeon. Selain itu penyu tempayang dan penyu belimbing terdaftar sebagai

terancam punah oleh IUCN. Tidak ada invertebrate laut ditemukan di daftar

merah IUCn untuk daerah ini.


BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Samudera Arktik merupakan samudera yang paling kecil dan paling
dangkal dibandingkan samudera lainnya di dunia. Samudera Arktik di akui dan
ditetapkan sebagai samudera oleh Organisasi Hidrografi Internasional (IHO),
meskipun ahli samudera lainnya menyatakan bahwa samudera arktik bukan
termasuk kedalam klasifikasi samudera, melainkan hanya sebagai laut mediteran
Arktik atu laut Arktikyang menjadi bagian dari laut Mediteranian yang tergabung
kedalam samudera Atlantik. Adapun faktor lingkungan yang dapat
mempengaruhi lingkungan aquatik di samudera Arktik yaitu perubahan iklim,
perikanan, kegiatan lepas pantai, pengiriman, kontaminan dan masuknya spesies
baru.
DAFTAR PUSTAKA

ACIA 2000. An Assessment of Consequences of Climate Variability and Change


and the Effects of Increased UV in the Arctic Region. Implementation
Plan, Working Draft. Version 3.4. Arctic Climate Impact Assessment
(ACIA).

AMAP 1998. AMAP Assessment Report: Arctic Pollution Issues. Arctic


Monitoring and Assessment Programme (AMAP), Oslo, Norway. xii +
859 pages.

Anker-Nilssen T., Bakken V., Strøm H., Golovkin A.N., Bianki V.V. and I.P.
Tatarinkova (eds) 2000. The Status of Marine Birds Breeding in the
Barents Sea Region. The Norwegian Polar Institute, Tromsø, Norway.
ISBN 82:7666-176-9. 213 pages.

Horner, R.A. 1990. Ice-associated ecosystems. In: Polar Marine Diatoms. (Edited
by L.K. Medlin and J. Priddle). British Antarctic Survey, Cambridge,
England: 9-14.

Kristensen, V.S., Wekerle, C. Dieter, A. Wolf-Gladrow, and Volker, C. 2018.


Arctic Ocean biogeochemistry in the high resolution FESOM 1.4-REcoM2
Model. Progres In Oceanography. 168:65-81.

Walday, M. 2000. The Arctic Ocean. Europe's biodiversity - biogeographical


regions and seas. European Environment Agency.

Zenkevitch L. 1963. Biology of Seas. George Allen & Unwin Limited, London.
955 pages.

Anda mungkin juga menyukai