Anda di halaman 1dari 49

BAB II LANDASAN

TEORI

2.1 SEJARAH PROJECTOR

Projector LCD ditemukan di New York oleh Gene Dolgoff. Dia mulai

bekerja di dalam kampus pada tahun 1968 dan mempunyai tujuan untuk

memproduksi sebuah video projector yang dalam idenya ia akan membuat sebuah

projector LCD yang lebih cerah dibandingkan dengan 3-CRT projector. Idenya

adalah menggunakan elemen yang disebut sebagai “cahaya katup” untuk

mengatur jumlah cahaya yang melewati itu. Hal ini akan memungkinkan

penggunaan yang lebih ampuh untuk sumber cahaya eksternal. Setelah mencoba

berbagai bahan,dia setuju dengan penggunaan kristal cair untuk mengatur cahaya

pada tahun 1971. Ini membawanya sampai tahun 1984 untuk mendapatkan

“addressable” dari layar kristal cair (LCD), yang ketika itulah ia membuat projector

LCD pertama di dunia. Setelah membangun itu, dia melihat banyak masalah yang

harus dikoreksi termasuk cahaya utama yang hilang dan piksel yang sangat terlihat.

Dia kemudian menggunakan metode baru untuk menciptakan efisiensi yang tinggi

untuk menghilangkan tampilan pada piksel. Dengan hak paten di seluruh dunia

ia memulai di Projectavision Inc pada tahun 1988, perusahaan projector LCD

pertama di dunia. Dia melisensi teknologi untuk perusahaan lain seperti Panasonic

dan Samsung. Teknologi dan perusahaan ini memulai industri proyeksi digital. Pada

tahun 1989 ia dianugerahi kontrak Darpa pertama ($ 1 juta) untuk mengusulkan

bahwa standar HDTV AS harus menggunakan pengolahan digital dan proyeksi.

Sebagai anggota National


Association of Manufacturers Fotografi (NAPM) Standar Sub-komite, IT7-3, ia

bersama dengan Leon Shapiro, co-mengembangkan standar ANSI seluruh dunia

untuk pengukuran kecerahan, kontras, dan resolusi projector elektronik. Awalnya

LCD digunakan dengan sistem ada pada overhead projector. Tapi, LCD sistem

tidak memiliki sumber cahaya sendiri. Dengan susah payah dan beribu kegagalan

tanpa patah semangat akhirnya mereka bisa sukses dan popular sampai sekarang ini.

Mereka memulainya dengan teknologi yang digunakan dalam beberapa ukuran

dari belakang proyeksi konsol televisi, dimana LCD ini menggunakan sistem

proyeksi di televisi set besar adalah untuk memungkinkan kualitas gambar yang

lebih baik sebagai sanggahan satu televisi 60 inci walaupun saat ini sebagai saingan

utama dari projector LCD adalah LG 100 inch LCD TV. Pada tahun 2004 dan 2005,

projector LCD telah kembali datang dengan fitur yang lebih lengkap karena

penambahan yang dinamis dan warna yang dianggap kontras yang telah meningkat

hingga tingkat DLP. Sekarang ini manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan

LCD khususnya projector LCD hanya tersisa perusahaan gambar Jepang yaitu

Epson dan Sony. Epson memiliki sendiri teknologinya dan membuat merk “3LCD”.

Untuk memasarkan teknologi projector “3LCD”, Epson mengatur perkongsian yang

disebut “Grup 3LCD” pada tahun 2005 dengan manufaktur projector lainnya

memegang lisensi dari teknologi 3LCD yang digunakan dalam model projector

mereka.

2.2 JENIS-JENIS PROJECTOR

Projector memiliki beberapa jenis.Dari beberapa jenis tersebut memiliki

perbedaan prinsip kerja dan memiliki keunggulan dan kekurangan masing-

masing. Jenis projector tersebut yaitu : LCD, DLP, dan LCOS.


2.3 LCD (Liquid Cristal Display)

LC atau Liquid Cristal, liquid merupakan substansi atau zat yang

berwujud cairan. Cristal adalah zat yang berwujud padat, liquid cristal merupakan

zat yang memiliki sifat cair dan padat namun kecenderungan memiliki sifat

seperti liquid. Liquid cristal sangat peka terhadap temperatur udara dan medan

listrik. Secara normal, arah atau posisi dari liquid Cristal tidak beraturan dan

membentuk arah yang tidak bersesuaian.

Gambar dibawah ini menunjukan bentuk molekul atau sel dari liquid

cristal

Gambar 2.1 Molekul Liquid cristal

LCD banyak juga terdapat di sekitar kita misalnya di komputer laptop, jam

digital, jam tangan, oven microwave, CD player dan banyak perangkat elektronik

lainnya. LCD menawarkan beberapa keuntungan nyata dari teknologi tampilan yang

lain. Lebih tipis dan ringan dan menarik listrik jauh lebih hemat daripada tabung

sinar katoda (CRT).

Ternyata kristal cair lebih dekat dengan keadaan cair daripada padat.

Dibutuhkan cukup panas untuk mengubah zat yang cocok dari padat menjadi kristal

cair, dan hanya membutuhkan waktu sedikit lebih panas untuk mengubah
kristal cair ke cairan nyata. Hal ini menjelaskan mengapa kristal cair yang sangat

sensitif terhadap suhu. Ini juga menjelaskan mengapa layar LCD dapat berubah

ketika dalam cuaca dingin atau selama hari yang panas di pantai.

Pengertian LCD projector adalah perangkat yang digunakan untuk

membuat proyeksi, projector sering dipakai didalam presentasi. Projector yang

banyak digunakan sekarang ini adalah jenis LCD projector, LCD Projector dapat

bekerja dengan bantuan peralatan tambahan yaitu kabel data, yang digunakan

untuk menghubungkan antara projector dengan komputer. Yang kedua yaitu

power supply, berupa adaptor yang digunakan untuk menyalakan projector.

Gambar 2.2 LCD panel untuk menampilkan gambar

2.3.1 Prinsip kerja LCD

LCD projector bekerja berdasarkan prinsip pembiasan cahaya yang di

hasilkan oleh panel-panel LCD. Panel ini di buat terpisah berdasarkan warna –

warna dasar yaitu merah, hijau dan biru (R-G-B). Sehingga terdapat tiga panel LCD

dalam sebuah projector. Warna gambar yang di keluarkan oleh projector


merupakan hasil pembiasan dari panel – panel LCD tersebut yang telah di satukan

oleh sebuah prisma khusus. Gambar yang telah di satukan tersebut kemudian

dilewatkan melalui lensa dan dijatuhkan pada layar sehingga dapat dilihat sebagai

gambar utuh.

Gambar 2.3 Prinsip kerja LCD projector 1

Gambar 2.4 Prinsip kerja LCD projector 2


2.3.2 Blok diagram LCD projector

Dibawah ini adalah blok diagram LCD projector secara umum :

Gambar 2.5 Blok diagram LCD projector

Terdapat 7 bagian utama atara lain : Power supply, Main Board, Lamp

Balast, Piranti InputLCD, Optical Lampu dan Lensa.

2.3.3 Fungsi masing-masing blok diagram

Dari 7 bagian utama dalam LCD projector,masing-masing memiliki fungsi

dan tugas yang berbeda,yaitu :

a.Power Supply

Power supply berfungsi memberikan satuan daya Memberikan satuan daya

kepada semua bagian yang terdapat pada LCD Projector. Tegangan yang

diperoleh power supply unit dari sumber adalah 220 Volt AC, kemudian oleh unit

modul power supply melalui proses switching di ubah menjadi beragam tegangan

DC antara lain: 15 Volt dan 5 Volt.


Gambar 2.6 Power supply

11
Gambar 2.7 Skema blok power supply

b.Lamp Ballast

Berfungsi sebagai pintu gerbang catuan lampu (memberikan tegangan

mula memberikan tegangan running dan juga memberikan informasi kepada main

board).

Gambar 2.8 Lamp Ballast


Gambar 2.9 Skema blok Lamp ballast

c.Main Board

Mainboard Berfungsi melakukan proses pengaturan dan mengontrol pada

sistem multimedia LCD Projector.


Gambar 2.10 Mainboard
d.Optical Engine

Optical Engine Berfungsi untuk mengatur dan mendistribusikan cahaya

( untuk type DLP) dan berfungsi memecah warna ( RGB ) untuk type LCD.

Gambar 2.11 Optical Engine

e.Lensa

Lensa Berfungsi melakukan pembesaran dan pengecilan citra projeksi dan

berfungsi juga melakukan focus pada citra projeksi.


Gambar 2.12 lensa fokus dan zoom

f.Fan (Kipas pendigin)

Fan (Kipas pendingin) Berfungsi mendinginkan pada sistem multimedia

projector, sehingga panas yang ada di dalam unit langsung di keluarkan oleh fan

tersebut.

Gambar 2.13 Fan (kipas pendingin)


g.Sensor Atau Pengaman

Sensor atau pengaman Berfungsi melakukan perabaan baik temperature

maupun keadaan abnormal lainnya.

Gambar 2.14 Sensor atau pengaman

h.LCD Panel

LCD Panel sebagai penampil gambar sebelum di proyeksikan ke prisma.

Gambar 2.15 LCD Panel

i.Lampu

Lampu Berfungsi sebagai sumber cahaya bagi sistem multimedia

projector.
Gambar 2.16 Lampu

j.Polarize

Polarize Berfungsi menyaring warna dasar dari optical engine polrize

terbagi 2 yaitu polarize in dan out. Polarize in terdapat dalam engine dan polarize

out terdapat dalam LCD Panel.

Polarize
Out

Polrize In

Gambar 2.17 Polarize In dan Out

k.Prisma
Prisma Berfungsi menggabungkan gambar dari masing-masing LCD Red,
Green, Blue (RGB) dan di proyeksikan ke lensa.

Gambar 2.18 Prisma


2.3.4 Kelebihan dan Kekurangan LCD

Projector jenis LCD memiliki kelebihan dan kekurangan, berikut adalah

kelebihan dan kekurangan dari LCD Projector.

Kelebihan LCD Projector :

Jenis projector LCD adalah jenis projector yang paling kuat (awet).

Dengan projector 3LCD, Anda mendapatkan warna yang indah dalam

gambar yang jelas didefinisikan - bahkan dalam ruangan yang terang, dan

Anda mendapatkan lebih dari dua kali lipat brightness pada pencahayaan

warna, dibandingkan non-3LCD projector. Terlebih lagi, projector 3LCD

dapat memproyeksikan terang,gambar hidup dengan lampu output yang

rendah.

LCD cenderung mengeluarkan gambar yang lebih tajam lebih tepatnya

focus.

Kekurangan LCD Projector :

Harga unit dan sparepart yang cukup mahal.

Less 'chicken wire' (or 'screen door') effect gambar untuk terlihat lebih

pixellated.Meskipun dengan kemajuan terbaru dalam teknologi 3LCD ini

sekarang hampir tak terlihat.Umumnya lebih besar,karena ada komponen

lebih internal.
'Pixel Mati' - Pixel dapat menjadi permanen atau permanen off,sementara

hal ini hampir tidak terlihat dengan satu dead pixel, jika projector

mengembangkan beberapa pixel mati bisa iritasi.

Gambar 2.19 Projector berjenis LCD

2.4 DLP (Digital Light Processing)

Digital Light Processing (DLP) adalah teknologi yang di kembangkan oleh

Texas Instruments. Sistem kerjanya sama sekali berbeda dengan LCD.

Teknologinya bukan lagi menggunakan sistem panel yang dilewati cahaya, namun

menggunakan sistem pantul cermin.DLP menggunakan Chip DMD (Digital

Micromirror Device) yang didalamnya memiliki jutaan cermin mikro. Setiap cermin

mikro tesebut mempresentasikan satu pixel.

Pada projector DLP, berkas cahaya akan diarahkan ke permukaan keping

DMD. Cermin mikro akan bergerak mengarahkan cahaya ke lensa atau menjauhkan

cahaya dari lensa. Bila cahaya diarahkan ke lensa,berarti pixel dalam kondisi

“hidup”, bila dijauhkan dari lensa,maka pixel dalam keadaan “mati”.

DMD adalah sebuah optical chip yang terdiri dari tiga lapis cermin-cermin

micro yang masing-masing lapisan dipisahkan oleh rongga udara yang

memungkinkan cermin untuk miring sejauh -10 sampai +10 derajat. Kemiringan

setiap cermin DMD akan diatur oleh sebuah chip khusus yang ada pada DMD.
Keberadaan DMD membuat DLP hanya membutuhkan satu set optic saja.

Kesederhanaan ini membuat projector DLP lebih ringkas dan ringan. Beratnya dapat

mencapai kurang dari 250 gram.

Contrast Ratio dan struktur pixel DLP juga lebih baik. Hal ini disebabkan

oleh sistem transmisive yang dimiliki oleh DLP.Meskipun pada beberapa sisi

DLP lebih baik dari LCD, DLP juga memiliki kekurangan.Penggunaan

colorwheel pada DLP mengurangi nilai brightness projector.Dari segi harga,

projector DLP juga lebih mahal, sebab ongkos produksi yang dibutuhkannya

memang tinggi.

2.4.1 Prinsip kerja DLP (Digital Light Processing)

Projector DLP bekerja berdasarkan prinsip pantulan cahaya yang

dihasilkan oleh DMD (Digital Micromirror Device). Proses kerja DLP yaitu cahaya

putih yang di hasilkan oleh lampu lalu di biaskan oleh colour wheel, lalu hasil biasan

dari colour wheel tersebut berupa warna RGB dan cahaya yang sudah berwarna

tersebut masuk melalui lorong kotak yang di sebut light tunnel, setelah masuk

melalui light tunnel maka di teruskan ke DMD, dan DMD memantukan gambar

berikut cahaya yang berwarna tersebut ke lensa, dan lensa memperbesar tampilan.
Gambar 2.20 Prinsip kerja DLP projector

2.4.2 Blok diagram DLP projector

Dibawah ini adalah blok diagram DLP projector secara umum :

Gambar 2.21 Blok diagram DLP projector

Terdapat 8 piranti utama dalam DLP projector yaitu : power supply, lamp ballast,

mainboard, lensa, optical engine, DMD, colour wheel, lampu.


2.4.3 Fungsi masing-masing blok diagram

Seperti yang di jelaskan pada projector berjenis LCD, projector DLP

memiliki fungsi yang sama pada projector LCD pada bagian :

Power supply

Lamp ballast

Mainboard

Lampu

Lensa

Sedangkan untuk optical engine, DMD,dan colour wheel memiliki fungsi khusus

di projector DLP dimana piranti tersebut tidak ada dalam projector LCD. Berikut

adalah fungsi dari masing-masing piranti tersebut.

a.Optical Engine

Optical engine pada DLP projector berbeda dengan LCD projector,

dimana LCD projector memiliki tiga lorong untuk pembagi cahaya dalam optical

enginenya, sedangkan dalam optical engine DLP projector hanya memiliki satu

lorong dalam optical enginenya, fungsinya optical engine tersebut untuk

mendistribusikan cahaya dari lampu dan mengarah ke DMD lalu di patulkan ke

lensa.
Gambar 2.22 Optical engine DLP projector

b.Colour wheel

Colour wheel berfungsi sebagai pembuat warna dengan cara pembiasan

cahaya. Colour wheel bekerja secara berputar untuk mendapatkan warna yang di

inginkan itu terjadi karena colour wheel menggunakan motor sebagai penggerak.

Colour wheel sendiri berbahan kaca berwarna Red, Green, Blue, dan White.Untuk

mengatur kecepatan colour wheel, terdapat sensor pada sisi atas colour wheel

yang di kendalikan oleh mainboard.

Gambar 2.23 Colour wheel


c.DMD (Digital Micromirror Device)

DMD berfungsi sebagai penampil gambar. Gambar yang dihasilkan DMD

berwarna hitam putih. Dalam DMD terdapat jutaan micromirror yang berfungsi

sebagai pantulan cahaya,dimana satu micromirror tersebut berbentuk satu dot

pixel pada gambar.

Gambar 2.24 Susunan micromirror pada DMD

Gambar 2.25 DMD (Digital Micromirror Device)


2.4.4 Kelebihan dan Kekurangan DLP projector

Projector jenis DLP memiliki kelebihan dan kekurangan,berikut adalah

kelebihan dan kekurangan dari DLP Projector.

Kelebihan

Less 'chicken wire' (or 'screen door') effect karena piksel yang lebih dekat

bersama-sama. Hal ini tidak membuat banyak perbedaan dengan data,

tetapi menghasilkan gambar lebih halus untuk video.

Kontras yang lebih tinggi Karena menggunakan optical engine satu

lorong.

Kuat terhadap lingkungan berdebu.

Piranti yang sederhana yang membuat berat DLP projector ringan.

Kekurangan

Efek 'pelangi', muncul sebagai kilatan sesaat pelangi seperti striping

biasanya membuntuti objek terang terlihat dari satu sisi layar untuk yang

lain, atau ketika mencari jauh dari citra yang diproyeksikan ke objek

offscreen.

The 'halo' efek (atau 'kebocoran cahaya'). Ini mungkin mengganggu

beberapa orang menggunakan projector mereka untuk bioskop rumah.

Pada dasarnya itu sebuah band abu-abu di sekitar bagian luar gambar,
yang disebabkan oleh cahaya liar yang memantul dari tepi cermin kecil

pada chip DLP.

Mudah dead pixel (pixel mati) akibat dari micromirror yang rusak.

Lampu mudah pecah karena menggunakan sedikit fan (kipas pendingin)

didalam unit.

Gambar 2.26 DLP projector

2.5 LCOS (Liquid Crystal On Silicon)

Kristal cair pada silikon (LCoS atau LCOS) adalah "mikro-proyeksi" atau

"mikro-display" teknologi biasanya diterapkan pada televisi proyeksi Ini adalah

teknologi reflektif yang mirip dengan projector DLP, namun menggunakan kristal

cair bukan cermin individu. Dengan cara perbandingan, LCD projector

menggunakan chip transmissive LCD, memungkinkan cahaya untuk melewati

kristal cair. Dalam LCoS, kristal cair diaplikasikan langsung ke permukaan chip

silikon dilapisi dengan lapisan aluminized, dengan beberapa jenis lapisan

passivasi yang sangat reflektif.

2.5.1 Prinsip kerja LCOS (Liquid Crystal On Silicon)

Konstruksi LCoS dibuat dari layer kristal cair yang dijepit chip IC dan

lembaran kaca. Prinsip kerjanya,cahaya akan memasuki perangkat LCoS dan


memantul pada elektroda cermin. Sebuah lensa proyeksi kemudian akan

menguatkan cahaya yang terpantul dan memfokuskan gambar kelayar.

LCoS dapat dibedakan menjadi: Sistem 3-LCoS untuk ketiga warna primer dan

sistem single-panel yang menggunakan parangkat LCoS dan sebuah color wheel.

Panel LCoS memiliki rasio aperture yang lebih besar daripada panel LCD HTPS.

Sehingga panel ini dapat menghasilkan layar yang lebih terang dan lebih mudah

dikembangkan sebagai panel high definition.

Gambar 2.27 Prinsip kerja LCOS projector

2.5.2 Kelebihan dan kekurangan LCOS

Projector jenis LCOS memiliki kelebihan dan kekurangan, berikut adalah

kelebihan dan kekurangan dari LCOS Projector.

Kelebihan

Warna yang di hasilkan sangat baik.


Resolusi yang tinggi hingga QXGA (2048 x 1536 Pixel).

Screen door hampir nyaris tidak terlihat.

Kekurangan

Ukuran projector yang besar

Harga yang sangat mahal.

Contras ratio rendah.

Gambar 2.28 LCOS projector

2.6 Istilah-istilah pada projector

Dalam projector terdapat istilah-istilah untuk menentukan spesifikasi

projector, istilah-istilah tersebut antara lain yaitu :

ANSI Lumens

Resolution

Aspect Ratio

Contras Ratio
Lens shift

Keystone

Zoom Ratio

Focus

2.6.1 ANSI Lumens

ANSI lumens adalah sebuah pengukuran cahaya yang telah dibakukan

oleh ANSI (American National Standards Institute). Hal ini umumnya digunakan

untuk menilai kecerahan sebuah projector. ANSI lumen rating rata-rata

menggunakan beberapa pengukuran yang diambil di seluruh muka sumber

cahaya. Sebuah ruangan kecil biasanya memerlukan 200-300 ANSI lumens,

sedangkan ruangan besar mungkin memerlukan 400-600. Sebuah auditorium

besar mungkin perlu 2000 atau lebih.

Lumen (satuan) dari Wikipedia Lumen (simbol: lm) adalah satuan turunan

SI fluks cahaya, ukuran dari "jumlah" total cahaya tampak yang dipancarkan oleh

sebuah sumber. Fluks cahaya berbeda dengan fluks radiasi dalam pengukuran

fluks bercahaya mencerminkan sensitivitas beragam mata manusia untuk panjang

gelombang cahaya yang berbeda, sedangkan pengukuran fluks radiasi menunjukkan

daya total dari semua cahaya yang dipancarkan, independen dari kemampuan mata

untuk melihat itu. Lumen didefinisikan dalam kaitannya dengan candela sebagai 1

lm = 1 cd · sr.Sebuah bola penuh memiliki sudut solid 4 · steradians π, sehingga

sumber cahaya yang seragam satu candela memancar ke segala arah memiliki flux

cahaya total 1 cd · 4π sr = 4π ≈ 12,57 lumen .


Semakin tinggi ANSI Lumens semakin terang LCD Projector output

cahayanya. Projector dengan Lumens dibawah 1000 lumens akan terasa kurang

pencahayaannya. Sebuah Projector dengan 1000-2000 lumens akan dapat

mencukupi pencahayaannya untuk sebuah presentasi bisnis atau situasi dalam

sebuah kelas.Sementara Projector dengan Lumens 2000-3000 menghasilkan

cahaya yang cukup untuk menerangi sebuah gambar tanpa cacat dalam sebuah

ruangan yang besar/luas ataupun situasi sebuah kelas.Tanpa brightness yang

cukup maka gambar yang dihasilkan akan terlihat keruh dan halus meski pada

ruangan yang gelap. Ukuran ruangan,ukuran screen dan jarak antara projector

dengan screen akan memberi pengaruh pada kebutuhan anda dalam menentukan

lebih atau kurangnya lumens.

Output cahaya dari projector (termasuk video projector) biasanya diukur

dalam lumen. Sebuah prosedur standar untuk pengujian projector telah ditetapkan

oleh American National Standards Institute, yang melibatkan beberapa

pengukuran rata-rata diambil bersama-sama pada posisi yang berbeda untuk

tujuan pemasaran. Fluks bercahaya projector yang telah di uji sesuai dengan

prosedur ini dapat dikutip dalam "ANSI lumens",untuk membedakan mereka dari

orang diuji oleh metode lain.ANSI lumen pengukuran pada umumnya lebih akurat

dibandingkan dengan teknik pengukuran lain yang digunakan dalam industri

projector. Hal ini memungkinkan projector untuk lebih mudah dibandingkan

berdasarkan spesifikasi kecerahan mereka.

Metode untuk mengukur ANSI lumens didefinisikan dalam dokumen

IT7.215 yang diciptakan pada tahun 1992. Pertama projector diatur untuk

menampilkan gambar di sebuah ruangan pada suhu 25 derajat Celcius. Kecerahan


dan kontras projector disesuaikan sehingga pada bidang putih penuh, adalah

mungkin untuk membedakan antara blok area layar 5% dari putih puncak 95%,

dan dua identik berukuran 100% dan 90% puncak kotak putih di pusat bidang putih.

Output cahaya kemudian diukur pada bidang putih penuh di sembilan lokasi tertentu

di sekitar layar dan rata-rata. Rata-rata ini kemudian dikalikan dengan area layar

untuk memberikan kecerahan projector dalam "ANSI lumen".

2.6.2 Resolution

Parameter lain yang juga perlu diperhatikan adalah resolusi. Semakin baik

resolusi memang akan menghasilkan gambar yang semakin baik juga. Namun

berkaitan dengan resolusi, tidak semua aplikasi membutuhkan resolusi yang

tinggi. Ada baiknya jika pemilihan resolusi disesuaikan dengan kebutuhan. Sebab

biar bagaimanapun, semakin tinggi resolusi sebuah projector, harga projector

tersebut pun akan semakin mahal.

Biasanya,resolusi pada projector diwakilkan dengan sebutan-sebutan seperti

SVGA, XGA, SXGA, dan UXGA.

SVGA

Yang dimaksud dengan SVGA adalah projector memiliki resolusi

800x600 pixel. Resolusi ini sangat cocok untuk digunakan keperluan

presentasi sederhana. Yang dimaksud dengan presentasi sederhana adalah

presentasi-presentasi yang tidak menampakkan gambar-gambar yang

kompleks hanya seputar teks, grafik,dan diagram biasa saja.

XGA

Nilai resolusi pada projector XGA adalah 1024x768 pixel. Gambar yang
dihasilkan oleh projector XGA lebih jernih dibandingkan projector dengan

resolusi SVGA, sehingga penggunaannya dapat lebih luas. Projector XGA

dapat digunakan untuk melakukan presentasi yang lebih banyak

menggunakan warna dibanding presentasi dengan SVGA.

SXGA

Bila ada presentasi yang sangat kompleks, banyak menampilkan tidak

hanya grafik dan diagram saja,melainkan gambar-gambar desain seperti

gambar teknik atau iklan, maka sebaiknya presenter menggunakan

projector dengan resolusi SXGA. Projector dikatakan memiliki resolusi

SXGA berarti projector tersebut memiliki resolusi sebesar 1280x1024 pixel.

Projector dengan resolusi tinggi ini juga cocok untuk digunakan sebagai

layar pada home entertainment anda. Karena untuk menonton sebuah film

memang dibutuhkan resolusi yang tinggi

UXGA

Proyektor dengan resolusi UXGA sampai saat ini masih sangat mahal dan

jarang. Projector beresolusi 1600x1200 pixel ini lebih cocok digunakan oleh

para profesional yang bergerak di bidang imaging untuk melakukan

presentasi. Atau bagi Anda yang memang memiliki dana berlebih untuk

home entertaiment.

QXGA

Sampai saat ini,projector yang memiliki resolusi QXGA masih sangat

jarang. Salah satunya adalah projector yang diproduksi oleh JVC.

Projector tersebut menggunakan sistem LCOS dengan sebuah chip yang

dinamakan D-ILA. Yang dimaksud dengan resolusi QXGA adalah


projector beresolusi 2048x1536 pixel. Hampir tujuh kali lebih besar dari

SVGA.

2.6.3 Aspect Ratio

Rasio aspek dari suatu gambar adalah rasio dari lebar gambar untuk

tingginya, dinyatakan sebagai dua angka yang dipisahkan oleh titik dua.

Artinya,untuk x suatu: y aspek rasio, tidak peduli seberapa besar atau kecil

gambar, jika lebar dibagi ke dalam unit x dari panjang yang sama dan tinggi yang

diukur menggunakan satuan panjang yang sama, ketinggian akan diukur untuk y

unit.

Aspek rasio secara matematis dinyatakan sebagai x: y (diucapkan "x-ke-

y") dan x × y (diucapkan "x-by-y"), dengan yang terakhir terutama digunakan untuk

dimensi pixel, seperti 640×480. Rasio aspek sinematografi biasanya dilambangkan

sebagai kelipatan (dibulatkan) desimal tinggi lebar vs unit, sementara rasio aspek

fotografi dan videographic biasanya didefinisikan dan dilambangkan dengan rasio

jumlah seluruh lebar untuk tinggi. Dalam gambar digital ada perbedaan halus antara

Rasio Aspek Display (gambar seperti yang ditampilkan) dan Rasio Aspek

Penyimpanan (rasio dimensi piksel); utuk lebih

jelasnya ada pada gambar berikut.

Gambar 2.29 Perbandingan ukuran Aspect ratio


Aspek rasio yang paling umum digunakan saat ini dalam penyajian film di

bioskop adalah 1,85:1 dan 2.39:1.Dua rasio aspek umum videographic adalah 4:3

(1.3:1), format video universal dari abad ke-20 dan 16:09 (1.7:1), universal untuk

televisi definisi tinggi dan televisi digital Eropa, bioskop dan video rasio aspek

ada, tapi jarang digunakan.Pada tahun 2010,21:09 nominal (2.3) TV aspek telah

diperkenalkan oleh Philips dan Vizio (yang terakhir menggunakan LCD dari AU

Optronics) sebagai menampilkan "bioskop" meskipun resolusi lebih tepatnya

2560/1080 = 2,37 (persis) dan aspek rasio tidak standar di HDTV. Dalam

fotografi kamera rasio aspek yang paling umum adalah 4:3, dan lebih baru-baru

yang ditemukan di kamera konsumen 16:09 rasio aspek lain, seperti 5:4, 6:7, dan

1:1 (format persegi), digunakan dalam fotografi juga, terutama dalam format

medium dan format besar.

Untuk televisi, DVD dan Blu-ray, format mengkonversi rasio setara

dicapai dengan baik dan memperbesar gambar asli (oleh faktor yang sama di

kedua arah) untuk mengisi daerah menampilkan format penerima dan memotong

apapun informasi foto berlebih (zoom dan tanam), dengan menambahkan Mate

horisontal (letterboxing) atau vertikal Mate(pillarboxing) untuk mempertahankan

rasio aspek format asli, atau (untuk TV dan DVD) dengan peregangan sehingga

mendistorsi gambar untuk mengisi rasio format penerima, dengan skala oleh faktor-

faktor yang berbeda di kedua arah, mungkin scaling dengan faktor yang berbeda di

tengah dan di tepi seperti dalam modus Zoom Wide.

2.6.4 Contras Ratio

Rasio kontras adalah properti dari sistem tampilan,yang didefinisikan

sebagai rasio dari luminansi warna terang (putih) dengan yang warna gelap
(hitam) bahwa sistem ini mampu menghasilkan. Sebuah rasio kontras yang tinggi

merupakan aspek yang diinginkan menampilkan setiap.

Belum ada cara standar resmi untuk mengukur rasio kontras untuk sistem

atau bagian-bagiannya, juga tidak ada standar untuk mendefinisikan "Rasio

Kontras" yang diterima oleh organisasi standar sehingga penilaian yang diberikan

oleh produsen yang berbeda dari tampilan perangkat tidak selalu sebanding

dengan sama lain karena perbedaan dalam metode pengukuran, operasi, dan variabel

tak tertulis. Produsen secara tradisional lebih menyukai metode pengukuran yang

mengisolasi perangkat dari sistem,sedangkan desainer lainnya lebih sering

mengambil efek dari ruangan ke rekening. Sebuah ruang yang ideal akan menyerap

semua cahaya mencerminkan dari layar proyeksi atau dipancarkan oleh CRT, dan

lampu hanya terlihat di dalam ruangan akan datang dari perangkat layar. Dengan

ruangan yang rasio kontras gambar akan sama dengan rasio kontras perangkat.

Kamar nyata mencerminkan beberapa lampu belakang gambar bergerak

statis untuk sebuah sistem yang menampilkan gambar dinamis mengubah

sedikit menyulitkan definisi rasio kontras, karena kebutuhan untuk

mempertimbangkan dimensi temporal ekstra untuk proses pengukuran. Dengan

demikian rasio luminositas dari sistem terang dan warna gelap ini mampu

memproduksi secara bersamaan pada setiap instan waktu disebut rasio kontras statis,

sedangkan rasio luminositas terang dan warna gelap sistem ini mampu

menghasilkan dari waktu ke waktu disebut rasio kontras dinamis.

Langkah lainnya adalah kontras ANSI,di mana pengukuran dilakukan

dengan gambar papan tes checker bermotif dimana nilai luminositas hitam dan putih

diukur secara simultan. Ini adalah ukuran yang lebih realistis dari
kemampuan sistem, tetapi juga meliputi potensi termasuk efek ruang menjadi

pengukuran, jika tes ini tidak dilakukan di ruangan yang dekat dengan ideal. Hal

ini berguna untuk dicatat bahwa pada metode off penuh /full efektif mengukur rasio

kontras dinamis menampilkan, sementara kontras ANSI mengukur rasio kontras

statis.

Dynamic Contrast (DC), Sebuah perkembangan baru-baru ini penting dalam

teknologi LCD adalah yang disebut "kontras dinamis" (DC), juga disebut "kontras

rasio maju" dan sebutan lainnya. Ketika ada kebutuhan untuk menampilkan gambar

gelap, layar akan underpower lampu backlight (menurunkan aperture dari lensa

proyektor menggunakan iris), namun secara proporsional akan memperkuat

transmisi melalui panel LCD. Hal ini memberikan manfaat untuk mewujudkan rasio

kontras potensial statis dari panel LCD ketika menyaksikan gambar di ruangan

gelap. Kekurangannya adalah bahwa jika adegan gelap memang mengandung

daerah kecil cahaya superbright, kualitas gambar mungkin lebih terbuka.

Kecerahan yang paling sering digunakan dalam literatur pemasaran,

mengacu pada intensitas cahaya yang dipancarkan pada layar diukur dalam

candela per meter persegi (cd/m2). Semakin tinggi angkanya,semakin terang

layar. Hal ini juga umum untuk pasar hanya rasio kontras dinamis kemampuan

menampilkan (ketika itu lebih baik daripada rasio kontras statis), yang tidak harus

langsung dibandingkan dengan rasio kontras statis.Sebuah layar plasma dengan

rasio kontras 5000:1 statis akan menunjukkan kontras yang superior ke LCD

dengan rasio kontras 5000:1 1000:1 dinamis dan statis ketika sinyal input berisi

serangkaian penuh brightness dari 0 sampai 100% secara bersamaan.


Dalam literatur pemasaran,kontras rasio untuk memancarkan dan

menampilkan selalu diukur di bawah kondisi optimal dari sebuah kamar di

kegelapan total. Dalam situasi khas melihat rasio kontras secara signifikan lebih

rendah karena pantulan cahaya dari permukaan layar, sehingga sulit untuk

membedakan antara perangkat yang berbeda dengan rasio kontras sangat tinggi.

Berapa banyak cahaya ruangan mengurangi rasio kontras tergantung pada

pencahayaan layar, serta jumlah cahaya terpantul di layar.

Sebuah cetak bersih di bioskop khas mungkin memiliki rasio kontras

500:1 rasio kontras dinamis biasanya diukur di pabrik dengan dua panel dari

model yang sama sebagai panel masing-masing akan memiliki gelap melekat dan

cahaya panas. Statis biasanya diukur dengan layar yang sama menunjukkan

setengah vs setengah layar penuh layar gelap dan terang penuh. Hal ini biasanya

menghasilkan rasio yang lebih rendah sebagai kecerahan akan merayap ke daerah

gelap dari layar sehingga memberikan pencahayaan yang lebih tinggi.

2.6.5 Lens shift

Lensa geser vertikal memungkinkan projector untuk optik bergerak atau

pergeseran gambar atas dan bawah sehingga projector akan selalu ditempatkan

dengan benar bahkan dalam berbagai skenario instalasi.

Tidak seperti koreksi keystone digital, pergeseran lensa tidak menurunkan

kualitas gambar dan dapat digunakan di akan.Pergeseran lensa dapat memungkinkan

projector untuk ditempatkan pada rak yang tinggi up di kamar tanpa pembalik

projector.
Lensa geser horizontal bekerja dengan cara menggeser posisi lensa ke kiri

dan kekanan. Memungkinkan projector untuk memindahkan gambar dari sisi ke sisi,

sehingga projector tidak harus ditempatkan langsung di depan layar.

Gambar 2.30 Perbedaan posisi shift lens

2.6.6 Keystone

Keystone adalah bentuk tampilan projeksi cahaya sewaktu di display pada

screen atau tembok. Apakah rata sisi kanan maupun kiri, agar tidak trapesium atau

lengkung bantal( Pincussion), maka di perlukan keystone agar tampilan bisa

diatur dan di sesuaikan dengan sreennya (layar).

3.6.7 Zoom Ratio

Zoom Ratio adalah rasio antara gambar terkecil dan terbesar yang dapat

diproyeksikan dari jarak tetap. Sebagai contoh,rasio 1.4:1 berarti gambar dengan

diagonal 10 meter tanpa zoom akan menjadi gambar dengan diagonal 14 meter

dengan zoom penuh dalam jarak yang sama.


3.6.8 Focus

Focus adalah fitur yang di pergunakan untuk memfokuskan tampilan dan

menghilangkan efek blur sehingga tercipta tampilan yang benar – benar jelas. Ada

2 jenis focus. Manual Focus dan Auto Focus. Semua projector memiliki fitur

Focus.

3.7 SCREEN PROJECTOR (Layar Projector)

Sebuah layar projector adalah instalasi yang terdiri dari permukaan dan

struktur pendukung yang digunakan untuk menampilkan gambar diproyeksikan

untuk pandangan penonton. Layar proyeksi dapat diinstal secara permanen seperti

di gedung bioskop, dilukis di dinding,semi-permanen, seperti dalam sebuah ruang

konferensi atau non-dedicated melihat ruang.

Seragam putih atau layar abu-abu digunakan hampir secara eksklusif

untuk menghindari perubahan warna pada gambar, sementara yang paling

diinginkan kecerahan layar tergantung pada sejumlah variabel, seperti tingkat

cahaya ambient dan kekuatan terang sumber gambar. Layar datar atau

melengkung dapat digunakan tergantung pada lensa digunakan untuk

memproyeksikan gambar dan akurasi geometris yang dikehendaki dari gambar

produksi, layar datar menjadi lebih umum dari keduanya. Layar dapat lebih

dirancang untuk proyeksi depan atau belakang,yang lebih umum sistem proyeksi

depan memiliki sumber gambar yang terletak di sisi yang sama dari layar sebagai

penonton.

Terdapat 2 jenis screen projector (Layar projector) yaitu : motorize screen

dan manual screen. Motorize screen adalah layar projector yag menggunakan
motor sebagai penggerak naik dan turun screen. Pengguna hanya denga menekan

tombol atas atau bawah untuk dapat digunakan. Sedangkan untuk screen projector

manual adalah layar projector yang digunakan dengan cara menarik layar dengan

tangan untuk turun dan menarik lagi untuk menaikannya,jadi semuanya dilakukan

dengan manual.

Gambar 2.31 Screen motorize

Gambar 2.32 Screen manual


3.8 BRACKET PROJECTOR

Bracket projector adalah sebuah tempat untuk instalasi projector di langit-

langit atau dinding ruangan. Bracket projector umumnya terbuat dari besi karena

untuk menahan beban projector yang cukup berat. Bracket ada 2 macam yaitu fix

bracket dan motorize bracket. Fix bracket yaitu bracket yang sudah fix posisinya

dan tidak biasa di ubah-ubah, biasanya fix bracket tetap kelihatan jika tidak di

gunakan. Motorize bracket adalah bracket yang menggunakan motor untuk

menggerakan bracket naik dan turun, jadi projector dapat masuk ke dalam langit-

langit ruangan sehingga tidak terlihat jika tidak dipakai.

Gambar 2.33 Fix Bracket


Gambar 2.34 Motorize Bracket

2.9 Komponen dasar elektronik

a.Transistor

Gambar 2.35 Transistor

Transistor adalah komponen aktif (semikonduktor) yang dipakai sebagai

penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi

tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi

semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya atau tegangan inputnya,
memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber

listriknya.

Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal. Tegangan atau arus yang

dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2

terminal lainnya. Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam dunia

elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier

(penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil,dan

penguat sinyal radio. Dalam rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar

berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa

sehingga berfungsi sebagai memori, dan komponen-komponen lainnya.

Transistor mempunyai tiga kaki yaitu : Basis (B), Colektor (C), Emitor (E)

Gambar 2.36 Nama kaki transistor

1. Basis (B), sebagai tempat untuk input. Terletak di tengah atau sedikit jauh

dari emitor dan colektor.

2. Emitor (E), Untuk memberikan arus yang dibutuhkan transistor.

3. Colektor (C), sebagai tempat untuk output.

Secara umumnya basis, emitor, colektor berfungsi dalam pemberian catudaya

terhadap transistor, mengaktifkan transistor, dan mengatur arus yang masuk ke


transistor. Nilai emitor lebih tinggi daripada colektor RBE > RBC Transistor

terbagi dua yaitu transistor NPN dan Transistor PNP.

Gambar 2.37 Simbol transistor

b.Dioda

Gambar 2.38 Dioda

Dioda adalah komponen elektronika yang berguna untuk merubah arus AC

menjadi DC. Dioda merupakan komponen aktif. Komponen aktif adalah sumber

tegangan atau sumber arus yang mampu mensuplai energi ke jaringan.

Dalam elektronika, dioda adalah komponen aktif bersaluran dua (dioda

termionik mungkin memiliki saluran ketiga sebagai pemanas). Dioda mempunyai

dua elektroda aktif dimana isyarat dapat mengalir, dan kebanyakan dioda digunakan

karena karakteristik satu arah yang dimilikinya. Dioda varikap


(Variable Capacitor/kondensator variabel) digunakan sebagai kondensator

terkendali tegangan. Sifat kesearahan yang dimiliki sebagian besar jenis dioda

seringkali disebut karakteristik menyearahkan. Fungsi paling umum dari dioda

adalah untuk memperbolehkan arus listrik mengalir dalam suatu arah (disebut

kondisi panjar maju) dan untuk menahan arus dari arah sebaliknya (disebut

kondisi panjar mundur). Karenanya, dioda dapat dianggap sebagai versi elektronik

dari katup.

Dioda sebenarnya tidak menunjukkan kesearahan hidup-mati yang

sempurna (benar-benar menghantar saat panjar maju dan menyumbat pada panjar

mundur), tetapi mempunyai karakteristik listrik tegangan-arus taklinier kompleks

yang bergantung pada teknologi yang digunakan dan kondisi

penggunaan.Beberapa jenis dioda juga mempunyai fungsi yang tidak ditujukan

untuk penggunaan penyearahan. Awal mula dari dioda adalah peranti kristal Cat's

Whisker dan tabung hampa (juga disebut katup termionik). Saat ini dioda yang

paling umum dibuat dari bahan semikonduktor sepertisilikon atau germanium.

c.Resistor

Resistor adalah elemen dari jaringan listrik dan sirkuit elektronik dan di

mana-mana di sebagian besar peralatan elektronik. Praktis resistor dapat dibuat

dari berbagai senyawa dan film, serta resistensi kawat (kawat terbuat dari paduan

Resistivitas tinggi, seperti nikel / krom).


Gambar 2.39 Resistor

Karakteristik utama dari sebuah resistor adalah resistensi, toleransi,

tegangan kerja maksimum dan power rating. Karakteristik lainnya meliputi

koefisien temperatur, kebisingan, dan induktansi. Kurang terkenal adalah

perlawanan kritis, nilai yang disipasi daya di bawah batas maksimum yang diijinkan

arus, dan di atas batas yang diterapkan tegangan. Perlawanan kritis tergantung

pada bahan yang merupakan resistor dan juga dimensi fisik, melainkan ditentukan

oleh desain. Resistor dapat diintegrasikan ke dalam sirkuit hibrida dan dicetak, serta

sirkuit terpadu. Ukuran,dan posisi lead (atau terminal) yang relevan dengan

peralatan desainer ; resistor harus secara fisik cukup besar untuk tidak terlalu panas

ketika menghilangkan kekuasaan mereka.


Gambar 2.40 Kode warna resistor

Resistor komposisi karbon terdiri dari silinder padat resistif kawat elemen

dengan embedded mengarah atau logam tutup akhir yang memimpin terikat

kawat. Tubuh resistor dilindungi dengan cat atau plastik.Awal abad ke-20 resistor

komposisi karbon telah uninsulated tubuh; memimpin kabel terbungkus di sekitar

ujung batang dan elemen perlawanan disolder. Resistor selesai dicat untuk kode

warna dari nilainya. Elemen resistif terbuat dari campuran tanah halus (bubuk)

karbon dan bahan isolasi (biasanya keramik). Sebuah resin memegang campuran

bersama-sama. Resistensi ditentukan oleh rasio mengisi bahan (bubuk keramik)

ke karbon. Konsentrasi yang lebih tinggi dari karbon, konduktor yang lemah,
menghasilkan resistensi yang lebih rendah. Resistor komposisi karbon yang

umum digunakan pada 1960-an dan sebelumnya, tetapi tidak begitu populer untuk

penggunaan umum sekarang sebagai jenis lain memiliki spesifikasi yang lebih

baik,seperti toleransi, tegangan ketergantungan, dan stres (resistor komposisi karbon

akan berubah nilai ketika stres dengan lebih-tegangan). Selain itu,jika kadar air

internal (dari eksposur untuk beberapa jangka waktu ke lingkungan lembab) adalah

signifikan,solder panas akan menciptakan reversibel non- perubahan dalam nilai

resistansi. Resistor ini Namun, jika tidak pernah mengalami Overvoltage juga tidak

terlalu panas itu sangat bisa diandalkan. Mereka masih tersedia, namun relatif cukup

mahal. Nilai berkisar dari pecahan dari suatu ohm hingga 22 megaohm.

d.Kapasitor

Gambar 2.41 Kapasitor

Kapasitor adalah komponen rangkaian yang berfungsi untuk menyimpan

energi dalam suatu medan listrik.

Kapasitor ada beberapa jenis yaitu :

1. Kapasitor Biasa
Kapasitor biasa berfungsi untuk :

Memkopling atau memperpanjang rangkaian

Mem-bypass atau memendekkan rangkaian.

Untuk menguji kelayakan kapasitor biasa ini, caranya yaitu hubungkan

kapasitor biasa ke multimeter, bila jarum penunjuk multimeter diam berarti

kapasitor masih berfungsi dengan baik. Namun bila jarum bergerak, maka berarti

kapasitor tersebut sudah rusak.

2,Kapasitor elektrolit

Untuk menguji kelayakan kapasitor elektrolit ini, caranya yaitu

Hubungkan kapasitor elektrolit ke multimeter, bila jarum penunjuk multimeter

bergerak lalu kembali ke posisi awal (minimal 50 % dari jarak semula), berarti

kapasitor masih berfungsi dengan baik.Namun bila jarum diam,maka berarti

kapasitor tersebut sudah rusak.

Pada kapasitor arus DC tidak bisa masuk, Namun arus AC bisa. Semakin

besar nilai kapitansi, maka nilai tegangan semakin kecil.

Rumus Kapasitor:

Q=C.V

C=Q/V

Dimana :

Q = Muatan ( Coulomb )

C = Kapasitor ( Farad )
Beberapa ukuran kapasitor yaitu :

Table 2.1 Ukuran Kapasitor

Lambang Ukuran Keterangan

F 100 Farad

Mf 10-3 Mili Farad

µF 10-6 Mikro Farad

Nf 10-9 Nano Farad

Pf 10-12 Piko Farad

Berikut tambahan tentang ukuran kapasitor :

1n0 = 1 nano

Bila tertulis 1n2, itu sama saja dengan 1,2 nF

Bila di kapasitor tertulis 100, itu berarti nilainya 100 pF

220 = 0,22 pF

e.Sensor infrared

Infra red (IR) detektor atau sensor infra merah adalah komponen elektronika yang

dapat mengidentifikasi cahaya infra merah (infra red, IR). Sensor infra merah atau

detektor infra merah saat ini ada yagn dibuat khusus dalam satu module dan

dinamakan sebagai IR Detector Photomodules. IR Detector Photomodules

merupakan sebuah chip detektor inframerah digital yang di dalamnya terdapat

fotodiode dan penguat (amplifier). IR Detector Photomodules yang digunakan


dalam perancangan robot ini adalah jenis TSOP (TEMIC Semiconductors

Optoelectronics Photomodules). TSOP ini mempunyai berbagai macam tipe

sesuai dengan frekuensi carrier-nya, yaitu antara 30 kHz sampai dengan 56 kHz.

Gambar 2.42 Sensor IR jenis TSOP

Konfigurasi pin infra red (IR) receiver atau penerima infra merah tipe TSOP

adalah :

Output (Out)

Vs (VCC +5 volt DC)

Ground (GND)

Sensor penerima inframerah TSOP (TEMIC Semiconductors

Optoelectronics Photomodules) memiliki fitur-fitur utama, seperti berikut :

Fotodiode dan penguat dalam satu chip

Keluaran aktif rendah

Konsumsi daya rendah

Mendukung logika TTL dan CMOS

Detektor infra merah atau sensor inframerah jenis TSOP (TEMIC

Semiconductors Optoelectronics Photomodules) adalah penerima inframerah yang

telah dilengkapi filter frekuensi 30-56 kHz, sehingga penerima langsung

mengubah frekuensi tersebut menjadi logika 0 dan 1. Jika detektor inframerah


(TSOP) menerima frekuensi carrier tersebut, maka pin keluarannya akan

berlogika 0. Sebaliknya, jika tidak menerima frekuensi carrier tersebut, maka

keluaran detektor inframerah (TSOP) akan berlogika 1.

f.Relay

Relay adalah saklar mekanik yang memanfaatkan medan magnet dari

sebuah kumparan untuk membuka atau menutup kontak saklar.

Medan magnet yang dihasilkan berasal dari sumber tegangan yang diberikan

pada kumparan. Gambar 2.43 memperlihatkan sebuan relay. Prinsip kerja dari

relay adalah tegangan yang diberikan pada kumparan menyebabkan timbulnya

medan magnet pada sekeliling kumparan tersebut, sehingga

mengakibatkan besi menjadi bermagnet dan menarik kontak saklar.

Gambar 2.43 Relay

NC adalah keluaran relay yang pada keadaan normal terhubung dangan

input, sedangkan NO adalah keluaran relay yang pada keadaan normal terputus

dengan input.
g.Transformator

Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau

menurunkan tegangan bolak-balik (AC). Transformator terdiri dari 3 komponen

pokok yaitu: kumparan pertama (primer) yang bertindak sebagai input, kumparan

kedua (skunder) yang bertindak sebagai output, dan inti besi yang berfungsi untuk

memperkuat medan magnet yang dihasilkan.

Gambar 2.44 Transformator

Anda mungkin juga menyukai