Anda di halaman 1dari 78

ANALISIS AERODINAMIKA PADA PERMUKAAN

BODY KENDARAAN MOBIL LISTRIK GASKI


(GANESHA SAKTI) DENGAN PERANGKAT LUNAK
ANSYS 14.5.

OLEH :

YUDI PRIHADNYANA

NIM : 1315071017

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2017

1
ii
ANALISIS AERODINAMIKA PADA PERMUKAAN
BODI KENDARAAN MOBIL LISTRIK GASKI
(GANESHA SAKTI) DENGAN PERANGKAT LUNAK
ANSYS 14.5

SKRIPSI

Diajukan Kepada

Universitas Pendidikan Ganesha

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program

Sarjana Pendidikan Teknik Mesin

Oleh

YUDI PRIHADNYANA

NIM 1315071017

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2017

iii
iv
v
vi
vii
MOTTO
PEKERJAAN SEBERAT APAPUN JIKA DIKERJAKAN DENGAN
SUNGGUH-SUNGGUH, TEKUN, KONSISTEN, DAN SABAR NISCAYA
AKAN SEPERTI TETESAN AIR YANG DAPAT MEMBELAH BATU

(Yudi Prihadnyana, 2017)

viii
KATA PERSEMBAHAN

Dengan penuh bangga, karya tulis ini kupersembahkan kepada :


1. Ayah I Ketut Soeharta, S.Pd. dan ibu Ni Putu Sutiniati
2. Kakak yang tercinta
3.
4. Luh Rika Sukayanti yang selalu memberikan dukungan dan semangat
dalam penyusunan skripsi.
5. Semua teman-teman Pendidikan Teknik Mesin yang telah iklas membantu
penulis dalam penyelesaian studi ini, yang tidak bisa disebutkan satu per
satu.
6. Almamater UNDIKSHA dan JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK
MESIN tercinta.

ix
PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang
Hyang Widhi Wasa karena atas berkat rahmat-Nya, Skripsi Penelitian yang
berjudul “Analisis Aerodinamika Pada Permukaan Bodi Kendaraan Mobil
Listrik Gaski (GaneshaSakti) Dengan Perangkat Lunak Ansys 14.5” dapat
diselesaikan tepat pada waktunya, penulis mendapat bantuan serta bimbingan dari
berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Nyoman Jampel, M.Pd, selaku Rektor Universitas Pendidikan Ganesha
yang telah memberikan rekomendasi-rekomendasi guna kelancaran
penyusunan skripsi.
2. Dr. I Gede Sudirtha, S.Pd., M.Pd., selaku Dekan Fakultas Teknik dan
Kejuruan atas fasilitas yang diberikan sehingga bisa menyelesaikan studi
sesuai rencana.
3. Dr. Kadek Rihendra Dantes, S.T., M.T, selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Teknik Mesin atas motivasi yang diberikan dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Gede Widayana, S.T., M.T, selaku Dosen Pembimbing I, yang penuh
kesabaran telah meluangkan waktunya memberikan saran dan pertimbangan
pada penulis, hingga karya ini menjadi lebih baik.
5. Bapak Dr. Kadek Rihendra Dantes, S.T., M.T, selaku Dosen Pembimbing II,
yang telah dengan kesungguhan dan kesabaran memberikan bimbingan,
motivasi, dan arahan yang sangat berharga dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Staf Dosen pengajar di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin yang saya
banggakan.
7. Orang tua yang selalu memberikan doa, semangat, dan dukungan
8. Rekan – rekan Mahasiswa di lingkungan jurusan Pendidikan Teknik Mesin
yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam penyelesaian skripsi
ini.
9. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah banyak
membantu penyusunan skripsi ini.

x
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Penulis sadari
bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan kemampuan
yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan karya tulis ini. Akhir kata penulis
berharap agar skripsi ini dapat dimanfaatkan dan berguna sebagaimana mestinya.

xi
ANALISIS AERODINAMIKA PADA PERMUKAAN BODI KENDARAAN
MOBIL LISTRIK GASKI (GANESHA SAKTI) DENGAN PERANGKAT
LUNAK ANSYS 14.5

Oleh
Yudi Prihadnyana, 1315071017
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Abstrak

Dalam penelitian ini dilakukan analisis Aerodinamika pada pemukaan


bodi mobil listrik Gaski dengan menggunakan perangkat lunak Ansys 14.5, yang
bertujuan untuk mengetahui aliran fluida dan nilai koefisien drag pada mobil
listrik Gaski desain standar dan modifikasi. Setelah proses analisis dilakukan,
didapatkan hasil velocity udara maksimum desain standar sebesar 17,4324 m/s
sedangkan desain modifikasi sebesar 17,7321 m/s dan pressure maksimum yang
terjadi pada mobil listrik Gaski desain standar sebesar 83,2143 Pa, dan minimum
sebesar -189,879 Pa. sedangkan pressure maksimum yang terjadi pada mobil
listrik Gaski desain modifikasi sebesar 83,2143 Pa. dan minimum pressure
diperoleh -182,128 Pa. nilai Koefisient drag dari mobil listrik Gaski desain
standar sebesar 0,00474 sedangkan pada desain modifikasi sebesar 0,00407. Dari
hasil peneletian tersebut didapatkan bahwa setalah dilakukan modifikasi pada bodi
mobil listrik Gaski terdapat beberapa perubahan diantaranya terjadi peningkatan
kecepatan laju aliran udara atau velocity udara meningkat 1,72 % sedangkan
tekanan yang diterima oleh bodi setelah dimodifikasi menurun 1,39 % dan Nilai
koefisien drag pada mobil listrik Gaski dapat diturunkan 14,14 % setelah
dimodifikasi.

kata kunci : Aerodinamika, aliran fluida, bodi kendaraan, koefisien drag

xii
ANALISIS AERODINAMIKA PADA PERMUKAAN BODI KENDARAAN
MOBIL LISTRIK GASKI (GANESHA SAKTI) DENGAN PERANGKAT
LUNAK ANSYS 14.5

By
Yudi Prihadnyana, 1315071017
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Abstract
In this research, Aerodynamic analysis on Gaski electric car body is
performed by using Ansys 14.5 software, which aims to find out the fluid flow
and coefficient value of drag on electric car Gaski design standard and
modification. After the analysis process was done, the maximum velocity of the
standard design of 17,4324 m / s was obtained while the modification design was
17.7321 m / s and the maximum pressure occurring in the standard Gaski electric
car was 83.2143 Pa, 189,879 Pa. While the maximum pressure that occurs on the
electric car modification design Gaski amounted to 83.2143 Pa. And the minimum
pressure obtained -182.128 Pa. Coefficient value of drag from electric car Gaski
design standard of 0,00474 while on design modification of 0,00407. From the
results of the research was found that after modification on the body of electric car
Gaski there are some changes such as increase the rate of air flow rate or air
velocity increased by 1.72%, while the pressure received by the body after
modification decreased 1.39% and the value of drag coefficient on Gaski electric
cars can be lowered 14.14% after modified.

Keywords: Aerodynamics, fluid flow, vehicle body, drag coefficient

xiii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
LOGO……………………………………………………………………………...i
HALAMAN JUDUL .................................................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN PENGUJI ................................................................. iv
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................................... v
SURAT PERNYATAAN ..................................................................................... vi
MOTTO ............................................................................................................... vii
KATA PERSEMBAHAN .................................................................................. viii
PRAKATA ............................................................................................................ ix
ABSTRAK ............................................................................................................ xi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii
DAFTARGAMBAR .............................................................................................xv
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii
DAFTAR GRAFIK .......................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
1.1. Latar Belakang ...............................................................................................1
1.2. Identifikasi Masalah ............................................................................................. 3
1.3. BatasanMasalah .............................................................................................4
1.4. Rumusan Masalah ................................................................................................. 4
1.5. Tujuan ............................................................................................................5
1.6. Manfaat ..........................................................................................................5
1.7. Luaran Penelitian ................................................................................................. 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................................8
2.1 Definisi Body ...............................................................................................8
2.2 Aerodinamika .............................................................................................10
2.3 Aerodinamika Pada Bodi Kendaraan .........................................................11
2.4 Ansys 14.5 ..................................................................................................17
2.5 Penelitian yang Relevan… .........................................................................18
2.6 Kerangka Berfikir.......................................................................................19
2.7 HipotesisPenelitian.....................................................................................21
BAB III METODE PENELITIAN .....................................................................22
3.1 Jenis Penelitian ................................................................................................ 22
3.2 Rancangan Penelitian ..................................................................................... 22
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................... 25
3.4 Alat dan Bahan ............................................................................................... 25
3.5 Subjek dan Objek Penelitian ........................................................................... 26
3.6 Pengumpulan Data ........................................................................................... 28

xiv
3.7 Metode Analisis Data ...................................................................................... 28
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 30
4.1 Hasil Penelitian................................................................................................. 30
4.2 Pembahasan....................................................................................................... 48
4.3 Implikasi ............................................................................................................ 51
BAB V PENUTUP ........................................................................................................ 52
5.1 Rangkuman ...................................................................................................... 52
5.2 Simpulan ........................................................................................................... 53
5.2 Saran .................................................................................................................. 55

Daftar Pustaka .............................................................................................................. 56

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 DesainTampak depan Mobil Gaski yang akandianalisis ….,,.…...…..3


Gambar 2.1 Kontruksi Terpisah (Composite) ............................................................. 9
Gambar 2.2 Konstruksi Menyatu (Monocoque) ......................................................... 10
Gambar 2.3Aliran streamline 3D di sekitar mobil AVANZA ............................... 16
Gambar 2.4 Diagram Fishbone Alur Penelitian Analisis Aerodinamika .............. 20
Gambar 3.1 Flow Chart Penelitian Analisis Aerodinamika Pada Bodi ................24
Gambar 3.2 Desain Objeck penelitian ..................................................................27
Gambar 4.1 Desain Bodi Mobil Listrik Gaski Tampak Depan standar ...............30
Gambar 4.2 Desain Bodi Mobil Listrik Gaski Tampak
Samping standar ....................................................................................................31
Gambar 4.3 Pola Aliran Fluida (Streamline) Pada Bodi standar
tampak samping ....................................................................................................32
Gambar 4.4 Pola Aliran Fluida (Streamline) Pada Bodi
standar tampak diagonal .......................................................................................32
Gambar 4.5 velocity udara pada Bodi Mobil Listrik Gaski
standar tampak depan ............................................................................................34
Gambar 4.6 velocity udara pada Bodi Mobil Listrik Gaski
standar tampak samping ........................................................................................34
Gambar 4.7 detail Max dan Min velocity udara pada bodi
Mobil Listrik Gaski standar ..................................................................................35
Gambar 4.8 pressure pada Bodi Mobil Listrik Gaski standar
tampak depan ........................................................................................................36
Gambar 4.9 pressure pada Bodi Mobil Listrik Gaski standar
tampak samping ....................................................................................................37
Gambar 4.10 detail Max dan Min pressure pada bodi Mobil
Listrik Gaski standar ............................................................................................37
Gambar 4.11 kalkulasi nilai gaya drag pada Bodi Mobil
Listrik Gaski standar .............................................................................................38
Gambar 4.12 Desain Bodi Mobil Listrik Gaski
Tampak Samping Modifikasi ................................................................................40
Gambar 4.13 Desain Bodi Mobil Listrik Gaski
Tampak Depan Modifikasi ....................................................................................40
Gambar 4.14 Pola Aliran Fluida (Streamline) Pada Bodi modifikasi
tampak samping ....................................................................................................41
Gambar 4.15 Pola Aliran Fluida (Streamline) Pada Bodi
modifikasi tampak depan … .................................................................................41
Gambar 4.16 velocity udara Pada bodi modifikasi tampak

xvi
depan .....................................................................................................................42
Gambar 4.17 velocity udara Pada bodi modifikasi tampak s
amping ...................................................................................................................43
Gambar 4.18 deatail max dan min velocity udara Pada Bodi
modifikasi ..............................................................................................................43
Gambar 4.19 Pressure Body Mobil Listrik Gaski modifikasi
tampak depan ................................................................................................................. 45
Gambar 4.20 Pressure Body Mobil Listrik Gaski modifikasi tampak
samping ........................................................................................................................... 45
Gambar 4.21 detail max dan min Pressure bodi Mobil Listrik
Gaski modifikas ............................................................................................................. 46
Gambar 4.22 kalkulasi nilai gaya drag pada bodi Mobil
Listrik Gaski modifikasi ............................................................................................... 47

xvii
DAFTAR TABEL

Tabel 1: Data Spesifikasi Mobil Listrik GASKI……………..…..…………...….26

xviii
DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Komperatif Velocyti Udara Pada Mobil Listrik Gaski bodi
Standar dan Modifikasi ............................................................................................... 48
Grafik 4.2 Komperatif Tekanan Udara Pada Mobil Listrik Gaski Bodi
Standar dan Modifikasi ................................................................................................. 49
Grafik 4.3 Komperatif Nilai Koefisien Drag Pada Mobil Listrik Gaski Bodi
Standard an Modifikasi .................................................................................................. 50

xix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian


Lampiran 2. Certificate Of Completion Ansys 14.5 Academic
Lampiran 3. Dimensi objek penelitian
Lampiran 4. Dokumentasi Pengukuran

xx
BAB I

PENDAULUAN

1.1 Latar Belakang

Kendaraan adalah suatu alat transportasi yang digerakkan oleh peralatan

teknik yang berada pada kendaraan itu. kendaraan mempunyai beberapa jenis

seperti kendaraan ringan, kendaraan berat, hingga kendaraan yang digunakan

untuk olahraga atau balapan. Kendaraan terdiri dari berbagai komponen

didalamnya, beberapa komponen utamanya terdiri dari penggerak atau mesin,

frame atau rangka kendaraan, dan bodi kendaraan.

Salah satu komponen yang paling penting dalam kendaraan adalah bodi

kendaraan, bodi merupakan bagian mobil yang cukup penting.dengan bodi maka

mobil dapat mendapatkan bentuk yang menarik sehingga kita dapat membedakan

type mobil itu sendiri. Dengan adanya bodi kendaraan maka akan terdapat ruang

kabin didalamnya sebagai tempat duduk pengemudi dan penumpang. Tidak itu

saja dalam dunia balap dan perkembangan teknologi yang semakin maju bentuk

dari bodi sebuah kendaraan sangatlah diperhitungkan untuk mencapai tujuan-

tujuan tertentu. Dalam sebuah bentuk rancangan bodi akan terjadi sebuah

fenomena aliran fluida. Bentuk bodi yang direkayasa sedemikian rupa akan

menghasilkan karakteristik aliran fluida yang berbeda-beda dan sangat

berpengaruh terhadap fungsi dari bentuk bodi tersebut.

Aliran fluida yang melingkupi sebuah benda secara penuh akan menimbulkan

tegangan pada benda tersebut, baik tegangan normal maupun tegangan geser.

1
2

Tegangan normal disebabkan karena adanya tekanan dari fluida,

sedangkan tegangan geser timbul akibat adanya viskositas fluida. Jika kita tinjau

pada aliran dua dimensi, aliran yang mengalir secara horizontal akan

menimbulkan gaya drag atau gaya hambat karena arah dari gaya ini berlawanan

dengan arah aliran, sedangkan aliran yang mengalir secara vertical menimbulkan

gaya lift atau gaya angkat. Gaya drag sering dianggap mengganggu, tetapi dalam

situasi tertentu gaya drag justru diharapkan. Untuk dapat mereduksi dan

mengeliminasi implikasi-implikasi tersebut, maka diperlukan pendesainan dan

modifikasi desain yang diharapkan mampu menghasilkan gaya hambat (drag)

yang semakin kecil. Banyak penelitian dilakukan untuk mendapatkan desain yang

optimal. Namun, sampai saat ini para peneliti belum mampu menemukan solusi

yang tepat untuk mendiagnosa dan mensintesa struktur aliran, sehingga dari hal

tersebut dilakukan pengujian langsung melalui eksperimen. Salah satunya dengan

menggunakan bantuan sebuah perangkat lunak CFD (Computation Fluid

Dynamics) yaitu salah satunya Ansys. 14.5. diharapkan dengan bantuan studi

Ansys 14.5. dapat memprediksi pola aliran pada Bodi kendaraan.

Dalam penelitian ini akan menganalisis bodi sebuah kendaraan listrik

jurusan Pendidikan Teknik Mesin Undiksha yang dikerjakan dan didesain oleh

Tim Korawa dari Mahasiswa PTM 3 (angkatan ke tiga) Konsentrasi Otomotif.

Kendaraan tersebut merupakan kendaraan jenis roda 4 yang menyerupai mobil

dan diberi nama Mobil Listrik GASKI (Ganesha Sakti) yang dimana bodi dari

kendaraan tersebut masih dalam proses pendisainan. Disain tersebut nantinya

sebelum dibuat atau diproduksi menjadi barang jadi harus diuji dan dianalisis

aliran-aliran fluida yang mengalir pada permukaan bodi kendaraan tersebut


3

sehingga diharapkan didapatkan sebuah disain bodi yang paling aerodinamis dan

nantinya disain yang paling aerodinamis tersebut dijadikan sebuah acuan didalam

memproduksi atau membuat bodi kendaraan tersebut menjadi barang jadi yang

hasilnya tidak bisa diragukan lagi dari segi aerodinamika karena sudah

diperhitungan dengan matang dan tidak sembarangan.

Gambar 1.1 Desain Mobil Listrik Gaski (Ganesha Sakti)


(Sumber : Solidwork 2013)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan Latar Belakang masalah yang telah dikemukakan diatas

masalah dapat di identifikasikan sebagai berikut :

1. Adanya gaya hambat, dan gaya angkat dari fluida yang mengalir pada bodi

kendaraan ketika kendaraan melaju.

2. Perlunya diperlihatkan struktur pola aliran fluida pada bodi kendaraan,

untuk mengetahui karakteristik aliran fluida ketika melewati permukaan

bodi

3. Gaya drag atau gaya hambat yang tinggi akan berpengaruh terhadap

Aerodinamis dari Bodi Kendaraan.

(Design by Team Korawa)


4

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan diatas adapun

batasan masalah sebagai berikut :

1. Objek yang di analisis dalam penelitian ini adalah permukaan bodi Mobil

Listrik GASKI (Ganesha Sakti).

2. Penganalisisan Aerodinamika pada bodi kendaraan tersebut hanya dilakukan

dengan analisa pada software.

3. Software CFD yang digunakan untuk menganalisis adalah Ansys 14.5.

4. Anlisis yang dilakukan dalam keadaan kendaraan diam sedangkan fluida

yang bergerak.

5. Penelitian dilakukan hanya untuk mengetahui aliran fluida, dan besarnya

Coefisien Drag pada Bodi Mobil Listrik Gaski.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakaang masalah diatas, permasalahan yang akan

dibahas dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah Analisa aliran fluida (Streamline) pada bodi kendaraan

Mobil Listrik GASKI (Ganesha Sakti) desain standar.

2. Bagaimanakah analisa aliran fluida (Streamline) pada bodi kendaraan Mobil

Listrik GASKI (Ganesha Sakti) desain Modifikasi.


5

3. Berapakah nilai Cd (Drag Coefficient) pada bodi kendaraan Mobil Listrik

GASKI (Ganesha Sakti) desain standar.

4. Berapakah nilai Cd (Drag Coefficient) pada bodi kendaraan Mobil Listrik

GASKI (Ganesha Sakti) desain Modifikasi.

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Mengetahui analisa aliran fluida pada bodi kendaraan Mobil Listrik Gaski

(Ganesha Sakti) desain standar.

2. Mengetahui analisa aliran fluida pada bodi kendaraan Mobil Listrik Gaski

(Ganesha Sakti) desain Modifikasi

3. Mengetahui nilai Cd (Drag Coefficient) pada bodi kendaraan Mobil Listrik

GASKI (Ganesha Sakti) desain standar.

4. Mengetahui nilai Cd (Drag Coefficient) pada bodi kendaraan Moibil Listrik

GASKI (Ganesha Sakti) desain modifikasi.

1.6 Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan hasilnya dapat memberikan manfaat sebagai

berikut :

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis yang dapat diberikan ada dua yaitu :

a. Kontribusi bagi pengembangan IPTEK

Dilihat dari perspektif pengembangan IPTEK, penelitian ini dapat

memberikan manfaat berupa cara untuk melakukan analisis aerodinamika

pada bodi Kendaraan.


6

b. Kontribusi bagi pengembangan pendidikan khususnya Jurusan Pendidikan

Teknik Mesin Dilihat dari perspektif pengembangan pendidikan khususnya

jurusan pendidikan teknik mesin, penelitian ini memberikan pengetahuan

tentang analisis aerodinamika pada bodi kendaraan. Disisi lain, temuan

dalam penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai dasar berpijak

dalam melakukan analisis aerodinamika atau aliran fluida pada bodi

kendaraan dengan menggunakan software Ansys 14.5 bagi mahasiswa

Pendidikan Teknik Mesin yang ingin melakukan penelitian analisis

aerodinamika pada bodi kendaraan.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Kontribusi dalam menunjang pembangunan, khususnya pengembangan

bidang otomotif. Dilihat dari perspektif pengembangan pembangunan

khususnya pengembangan bidang otomotif, penelitian ini juga memberikan

manfaat penting bagi pengembangan bodi kendaraan. Selain itu, juga

memberikan sumbangan pengetahuan dan pengalaman kepada pelaku

layanan dalam modifikasi kendaraan khususnya modifikasi bodi tentang

pentingnya menganalisis bodi dalam software sebelum merealisasikan bodi

tersebut menjadi barang jadi.


7

1.7 Luaran Penelitian

Selain sebagai tugas akhir, nantinya dalam penelitian ini diharapkan

menghasilkan luaran berupa :

1. Modul Pembelajaran modifikasi otomotif dalam rangka meningkatkan

sumber belajar dalam bidang pendidikan baik perguruan tinggi maupun

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berkaitan dengan analisis

Aerodinamika bodi kendaraan.

2. Artikel Ilmiah tentang analisis aerodinamika pada bodi kendaraan yang akan

dimasukkan dalam E-jurnal Undiksha.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Adapun kajian pustaka atau teori yang mendukung dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

2.1 Definisi Bodi

Bodi otomotif adalah bagian dari kendaraan yang dibentuk sedemikian

rupa sebagai pelindung penumpang ataupun barang yang ada didalam kendaraan

dari terpaan angin dan hujan dan panas matahari, pada umumnya bodi otomotif

terbuat dari bahan plat logam (steel plate). yang didalamnya terdapat rangka

sebagai penguat atau penahan plat tersebut. Selain aspek keamanan dan

kenyamanan bagi pengemudi atau penumpang bodi kendaraan juga mengandung

nilai seni yang tinggi. Seperti yang dikutip dari buku teknik bodi otomotif, yang

ditulis oleh Gunadi (2008 : 5) menyatakan, Konstruksi bodi otomotif dibagi

menjadi 2, yaitu:

1. Konstruksi Terpisah (Composite)

Merupakan jenis konstruksi bodi kendaraan dimana bodi dan rangkanya

terpisah. Pertautan atau penyambungan antara bodi dan rangka menggunakan baut

dan mur. Untuk meningkatkan kenyamanan saat digunakan, maka diantara bodi

dan rangka dipasang karet sebagai alat peredam getaran. Konstruksi bodi dan

rangka yang terpisah ini memberikan kemudahan dalam penggantian bagian bodi

kendaraan yang mengalami kerusakan, terutama bodi bagian bawah atau putusnya

rangka. Konstruksi ini biasanya digunakan pada kendaraan sedan tipe lama,

8
9

kendaraan penumpang dan mobil angkutan barang. (misal truck, bus, pick up dan

lain sebagainya).

Gambar 2.1. Konstruksi Terpisah (Composite)


(Sumber : Gunadi, 2008)

2. Konstruksi Menyatu (Monocoque).


Merupakan jenis konstruksi bodi kendaraan dimana bodi dan rangka

tersusun menjadi satu kesatuan. Konstruksi ini menggunakan prinsip kulit telur,

yaitu merupakan satu kesatuan yang utuh sehingga semua beban terbagi merata

pada semua bagian kulit. Pertautan antara bodi dan rangka menggunakan las.

Karena bodi dan rangka menyatu, maka bentuknya dapat menjadi lebih

rendah dibanding dengan tipe composite sehingga titik berat gravitasi lebih rendah

menyebabkan kendaraan akan lebih stabil. Konstruksi ini digunakan pada sedan,

bahkan beberapa kendaraan MPV (Multi Purpose Vehicle) mulai menerapkan

konstruksi monocoq bodi.

(Design by Team Korawa)


10

Gambar 2.2 Konstruksi Menyatu (Monocoque)


(Sumber : Gunadi, 2008)

2.2 Aerodinamika

Dalam kamus besar bahasa Indonensia aerodinamika diartikan ilmu yang

berhubungan dengan gerakan udara, gas lain, yang bekerja pada benda padat

apabila bergerak melalui gas atau apabila gas yang mengalir mengenai atau

mengelilingi benda padat. Seperti yang dikutip dari penelitian Bety Wulandari

(2010 : 23) Aerodinamika dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan untuk

mengetahui akibat-akibat yang ditimbulkan oleh udara atau gas-gas lain yang

bergerak. Jadi bisa ditarik sebuah pengertian aerodinamika yaitu suatu perubahan

gerak dari suatu benda akibat dari hambatan udara yang mengalir pada permukaan

benda tersebut. Benda yang dimaksud diatas dapat berupa kendaran bermotor

(mobil,truk,bis maupun motor) yang sangat terkait hubungannya dengan

perkembangan aerodinamika sekarang ini. Adapun hal-hal yang berkaitan

dengan aerodinamika adalah kecepatan kendaraan dan hambatan udara ketika

kendaraan itu melaju.


( Dalam aerodinamika dikenal beberapa gaya yang bekerja

pada sebuah benda dan lebih spesifik lagi pada mobil.

(Design by Team Korawa)


11

Alva Edy Tantowi (1989 : 10), menyatakan bahwa gaya-gaya yang

berpengaruh pada gerakkan benda diudara adalah gaya angkat aerodinamika (lift)

dan gaya tahan aerodinamika (drag). Sedangkan momennya adalah momen

angguk (pithing moment), momen gulung (rolling moment) dan momen toleh

(voming moment). Gaya dan momen tersebut biasanya dinyatakan dalam bentuk

koefisien

“Tahanan aerodinamika, gaya angkat aerodinamik memiliki pengaruh

yang bermakna pada unjuk kendaraan pada kecepatan sedang

dan tinggi. Peningkatan penekanan pada penghematan bahan bakar dan pada

penghematan energi telah memacu keterkaitan baru dalam memperbaiki unjuk

kerja aerodinamika pada jalan raya”.

Alva Edy Tantowi (1989 : 12), menemukan bahwa gaya angkat

aerodinamika mempunyai arah keatas, tegak lurus permukaan, jalan dan disebut

gaya angkat positif. Sedangkan apabila mempunyai arah sebaliknya disebut gaya

angkat negative. Pada umumnya dalam perencanaan kendaraan darat, gaya

angkat positif ini diusahakan tidak timbul karena gaya ini menurunkan gaya

traksi.

2.3 Aerodinamika Pada Bodi Kendaraan

Bentuk dari bodi Sebuh kendaraan yang sering kita lihat dijalanan tidaklah

dibuat hanya memperhatikan dari segi estetika saja, namun dibalik semua itu

terdapat perhitungan dari tiap lekuk bodi kendaraan tersebut dari bagian depan

hingga bagian belakang untuk mendapat sebuah bodi kendaraan yang

Aerodinamis. Mobil yang memiliki bodi yang aerodinamis memiliki banyak hal

yang mempengaruhinya, salah satunya adalah besaran hambatan atau resistensi


12

dari suatu obyek dalam hal ini adalah udara yang melaluinya yang diukur dengan

besaran yang dinyatakan dengan nilai Coefficent Of drag (Cd). Seperti yang

dikutip dari penelitian Munawir Rosyadi Siregar dan Himsar Ambarita (2012 :

156) semakin kecil nilai koefisien drag maka semakin aerodinamis sebuah bodi

Kendaraan. Nilai Cd ditentukan sejumlah factor, salah satunya adalah desain bodi

kendaraan tersebut. Angka Cd inilah yang nantinya mempengaruhi luas bidang

yang akan bersinggungan langsung dengan aliran udara. Selain hal tersebut Cd

juga berpengaruh terhadap beberapa hal salah satunya terhadap kecepatan

kendaraan, seperti yang dikutip dari penelitian Bety Wulandari (2010 : 93)

koefisient hambat udara atau koefisien drag berpengaruh secara signifikan

terhadap kecepatan kendaraan.

Dengan pernyataan diatas untuk meningkatkan aerodinamis dari bodi

kendaraan dapat dilakukan dengan cara menurunkan Nilai Coefficent of drag (Cd)

dari kendaraan tersebut. Menurunkan Nilai koefisien drag dapat dilakukan dengan

berbagai cara, seperti dikutip dari penelitian Muhammad Ridwan Nofianto (2014 :

13) dengan merubah atau memodifikasi geometri bodi bagian depan dapat

menurunkan Nilai Koefisien drag (Cd) sebesar 6.78 %.

Secara teoritis aspek aerodinamika memegang peranan sangat penting, hal

ini disebabkan cakupan aerodinamika yang luas Seperti yang dikutip dari

penelitian Alva Edi Tantowi, bahwa pada kecepatan diatas 70 km/jam dengan

sudut toleh nol derajat, hampir 70% daya yang dihasilkan mesin digunakan untuk

mengatasi hambatan aerodinamika. Artinya, semakin kencang laju mobil,

maka mobil membutuhkan dukungan aerodinamika yang baik dan tepat.


13

Unjuk kerja kendaraan sangat dipengaruhi oleh tiga hal seperti

dikemukakan oleh J. Y. Wong dalam bukunya Theory of Ground Vehicle yang

diterjemahkan oleh Djoeli Satrijo (1999: 54).

Tahanan aerodinamika dari kendaraan ditentukan dari tiga sumber:

a) Bentuk drag yang disebabkan oleh turbulensi bagian belakang

kendaraan. Merupakan fungsi bentuk dari badan kendaraan,

khususnya bentuk dari bagian belakang. Komponen tersebut selalu

merupakan bagian yang paling bermakna dari tahanan

aerodinamik.

b) Gesekkan kulit yang disebabkan oleh gaya geser yang timbul pada

permukaan-permukaan luar kendaraan melalui aliran udara. Untuk

permukaan akhir yang lazim, komponen ini mendekati 10% dari

tahanan aerodiamik total.

c) Tahanan akibat udara melalui sistem radiator atau interior dari

kendaraan untuk tujuan pendingin atau ventilasi. Hal ini

bergantung pada rencana saluran. Komponen ini hanya

berdistribusi beberapa persen terhadap tahanan total.

Hambatan udara kendaraan (D) diungkapkan dengan persamaan (Clancy,

1975)
14

Dari rumus hambatan udara didapat koefisien drag :

Dimana :

D = Hambatan udara

Cd = Koefisiensi hambatan udara

ρ = Massa jenis udara = 1,12 Kg/m3

V = Kecepatan

A = Luas penampang tegak lurus dengan arah aliran udara

Hal yang menarik dalam hambatan udara oleh J. Y. Wong dalam bukunya

Theory 0f Ground Vehicle yang diterjemahkan oleh Djoeli Satrijo (1999: 54)

menyatakan bahwa: “Tahanan aerodinamika sebanding dengan kuadrat dari

kecepatan”. Jadi daya kuda yang diperlukan untuk melawan tahanan aerodinamika

meningkat dengan pangkat tiga dari kecepatan. Kalau kecepatan dinaikkan dua

kali dari semula maka daya kuda yang dibutuhkan untuk melawan tahanan

aerodinnamika menjadi delapan kali dari semula”.

Dalam merancang bodi kendaraan harus dipikirkan usaha untuk

memperkecil efek gaya aerodinamis tersebut, seperti yang dikemukakan oleh Dr.

Herminarto Sf. dan Gunadi, S.Pd dalam Modul KBK yang berjudul Perancangan

bodi Kendaraan (2004 :12) diantaranya dengan :


15

1. Menyempurnakan desain bodi kendaraan

Agar bodi kendaraan mampu melaju dengan gangguan gaya aerodinamis

yang kecil perlu dilakukan langkah:

b. membulatkan bidang frontal bodi kendaraan baik pada kabin maupun

bagian yang menonjol. Hal ini sesuai hasil penelitian General Motor,

bahwa bodi yang membulat dapat mengurangi gaya hambat sebesar 32%

c. Menghilangkan atau membulatkan perlengkapan yang menonjol, misal

kaca spion. Sebagai contoh: menghilangkan spion mengurangi gaya

hambat 5% dan membulatkan spion mengurangi 1,5%

d. Merancang bodi kendaraan yang Streamline. Streamline adalah bentuk

bodi yang bulat dan lurus, dari kabin sampai pada bodi belakang,

menyerupai desain pesawat terbang.

2. Memasang alat bantu yang mendukung

Ada beberapa alat bantu yang dipasang pada bagian-bagian bodi mobil

yang dapat memperkecil gaya hambat aerodinamik. Alat bantu tersebut adalah:

a. air dam, bertujuan untuk mempercepat aliran udara dibagian kolong

mobil, sehingga aliran udara tersebut bertambah cepat. Berdasarkan

prinsip Bernouli maka tekanan ban pada jalan akan semakin besar

sehingga kedudukan mobil semakin kokoh

b. Spoiler (lip) bagian belakang, dipasangkan pada bagian bodi palng

belakang (diatas bagasi/atap mobil belakang) yang bertujuan untuk

menampung tekanan gerak udara yang mengalir dari arah depan melalui
16

atas mobil sehingga tekanan udara akan semakin kuat dan menambah daya

cengkeram ban dan pengendalian akan lebih enak dan mantap

c. Sayap, pemasangan sayap bertujuan untuk memperbaiki aliran udara saat

akan meninggalkan bodi kendaraan sehingga efek dari turbulensi udara

dibelakang bodi dapat dicegah. Keistimewaan sayap ini bisa di atur

sehingga dapat menimbulkan efek negative lift (gaya tekan kebawah)

maupun positif lift (gaya angkat keatas) saat kendaraan melaju.

Namun sebelum melakukan hal-hal diatas kita harus mengetahui terlebih

dahulu bodi kendaraan yang akan kita beri perlakuan apakah bodi kendaraan

tersebut sudah aerodinamis atau masih memiliki permasalahan. Hal tersebut bisa

diketahui dengan melakukan penganalisisan bodi kendaraan tersebut untuk

diperlihatkan bagaimana aliran fluidanya atau bagaimana alairan udara yang terjdi

pada bodi kendaraan tersebut yang dapat dilakukan dengan bantuan software

maupun dilakukan dengan pengujian di terowongan angin. Seperti yang

dilakukan oleh Muhammad Ridwan Nofianto (2014) dalam penelitianyan

menunjukan bagaimana aliran stream line secara 3D mobil menyerupai avanza.

Gambar 2.3 Aliran Streamline 3D di sekitar mobil AVANZA


(Sumber : Nofianto, 2014)
17

Terlihat bahwa separasi aliran terjadi pada belakang mobil AVANZA yang

mengakibatkan adanya aliran balik sehingga olakan (wake) terbentuk Separasi

aliran terjadi karena fluida tidak dapat mengalir mengikuti bentuk permukaan

AVANZA. Struktur olakan yang terbentuk pada 9 bagian belakang AVANZA,

selain disebabkan oleh separasi aliran juga dipengaruhi oleh adanya vortex

longitudinal yang muncul pada bagian tepi samping dan sisi belakang mobil

AVANZA yang disebabkan karena adanya perbedaan kecepatan aliran antara

daerah olakan dan daerah samping.

2.4 Ansys 14.5

ANSYS merupakan software berbasis finite element analysis (FEA).

Penggunaan ANSYS mencakup simulasi struktur, panas, dinamika fluida, akustik,

dan elektromagnetik. ANSYS merupakan computer aided engineering (CAE)

yang dikembangkan oleh ANSYS, Inc.

Ansys adalah sebuah software yang mampu menyelesaikan persoalan-

persoalan elemen hingga dari pemodelan sampai analisis. Ansys ini banyak

digunakan untuk membantu dalam penelitian yang berbentuk statis maupun

dinamis, analisis struktural, perpindahan panas, dinamika fluida, dan

elektromagnetik untuk para engineer.

Selain itu, ansys memiliki tampilan prototipe dalam bentuk tiga dimensi

yang bisa ditampilkan pada layar komputer sehingga orang yang awam di bidang

teknik pun dapat mengetahui dengan mudah. Karena kemudahan inilah yang

membuat banyak peneliti untuk menyelesaikan permasalahannya dengan

menggunakan ansys. Hal ini dikarenakan peneliti lebih cepat dalam

menyelesaikan permasalahan dengan hanya perlu membuat model tiga dimensi


18

benda yang akan dianalisa dan langsung melakukan analisa sehingga hasilnya

langsung dapat diketahui.

2.5 Penelitian yang Relevan

Penelitian-penelitian sebelumnya yang terkait dengan Analisis

Aerodinamika pada permukaan Bodi Mobil Listrik GASKI (Ganesha Sakti)

dengan Software Ansys 14.5 dengan tujuan mengetahui aliran Fluida dan gaya-

gaya yang terjadi pada permukaa bodi mobil listrik GASKI (Ganesha Sakti).

Adapun penelitian yang terkait antara lain :

1. Analisis Koefisien Drag Pada Mobil Hemat Energi “Mesin Usu”

(Munawir Rosyadi Siregar 2012) Dengan Menggunakan Peangkat Lunak

CFD Koefisien drag pada Mesin USU I dan Mesin USU II, masing-

masing 0.295975 dan 0.3265162. Nilai ini cukup besar dibandingkan

dengan nilai koefisien drag pada citycar Ford Fiesta (0.2432045). Dengan

perbaikan yang dilakukan pada model Mesin USU II, koefisien drag dapat

dikurangi sebesar 32,6% dan mengurangi penggunaan bahan bakar

sebesar 28,8%

2. Simulasi Perilaku Aerodinamika Dalam Kondisi Steady Dan Unsteady

Pada Mobil Menyerupai Toyota Avanza Dengan Cfd (Muhammad Ridwan

Nofianto 2014). Penelitian ini menghasilkan simulasi yang diperoleh dari

paket CFD pada masing - masing mobil model A dan model B didapatkan

koefisien drag (CD) sebesar 0.531 dan 0.495, itu membuktikan penurunan

koefisien drag (CD) sebesar 6.78%. untuk koefisien lift (CL) pada

masing-masing model sebesar 0.0396 dan 0.0202, itu membuktikan

penurunan koefisien lift (CL) sebesar 48.99%.


19

3. Pengaruh Koefisien Hambatan Udara Pada Bentuk Lokomotif Terhadap

Gaya Aerodinamis Kereta Api Argo Lawu (Bety Wulandari 2010)

Penelitian ini menghasilkan analisa data yang dapat disimpulkan sebgai

beikut : (1) Kecepatan berpengaruh secara signifikan terhadap koefisien

hambatan udara yang ditunjukkan oleh harga Fhitung > Ftabel atau

120,376 > 10,1. Semakin cepat laju lokomotif, maka koefisien hambatan

udara yang terjadi juga akan semakin meningkat. Sumbangan efektif

kecepatan terhadap koefisien hambatan udara sebesar 97,57%. (2)

Koefisien hambatan udara berpengaruh secara signifikan terhadap gaya

aerodinamis yang ditunjukkan oleh harga Fhitung > Ftabel atau 340,8 >

10,1. Semakin besar koefisien hambatan udara, maka gaya aerodinamis

yang terjadi juga akan semakin meningkat. Sumbangan efektif koefisien

hambatan.

2.6 Kerangka Berpikir

Keseluruhan tahapan dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai

berikut : (a) studi kepustakaan/literatur untuk menggali teori dan hasil-hasil

penelitian yang lain yang relevan mengenai analisis Aerodinamika Pada

Kendaraan, (b) pengukuran bentuk geometri bodi, bertujuan untuk mengetahui

ukuran bodi yang akan dibuat dalam bentuk modeling berdasarkan ukuran frame

yang nantinya akan di gambar dan dianalisis dengan software, (c) pemodelan bodi

yang dilakukan dengan menggunakan software Solidwork 2013 yang disesuaikan

dengan hasil pengukuran sebelumnya, (d) import modeling dari solidwork 2013

ke Ansys 14.5 (e) analisis bodi pada Ansys 14.5 untuk mengetahui Aliran fluida

(Aliran Streamline) pada bodi Mobil Gaski, (f) evaluasi bodi dari hasil analisis
20

bodi yang sudah dilakukan, (g) melakukan pengembangan/modifikasi bodi sesuai

dengan evaluasi bodi, (h) analisis modifikasi Modeling bodi yang sudah dilakukan

sebelumnya setelah mendapatkan evaluasi dan melakukan modifikasi pada

modeling bodi dan menginputnya kembali ke Ansys 14.5, (i) evaluasi modifikasi

modeling bodi berdasarkan hasil dari analisis modifikasi modeling bodi , (j)

verifikasi perlu dilakukan untuk mengetahui nilai perbandingan modeling bodi

sebelum dan sesudah mengalami modifikasi.

Dari kerangka berpikir di atas dapat disajikan bagan alir penelitian sebagai
berikut.

Gambar 2.4 Diagram Fishbone Alur PenelitianAnalisis Aerodinamika.


21

2.7 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berfikir yang telah diuraikan di atas, dapat

dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :

1. Terdapat Pengaruh Bentuk Bodi Mobil Ganesha Sakti (Gaski) Terhadap

Aliran Fluida (Streamline) Pada permukaan Bodi Mobil Listrik Ganesha

Sakti (Gaski) desain standar.

2. Terdapat Pengaruh Bentuk Bodi Mobil Ganesha Sakti (Gaski) Terhadap

Aliran Fluida (Streamline) Pada permukaan Bodi Mobil Listrik Ganesha

Sakti (Gaski) desain modifikasi.

3. Terdapat Gaya hambat (Gaya drag) dan nilai Koefisien drag (Cd) pada

bodi Mobil Listrik Ganesha Sakti (gaski) desain standar.

4. Terdapat Gaya hambat (Gaya drag) dan nilai Koefisien drag (Cd) pada

Bodi Mobil Listrik Ganesha Sakti (gaski) desain modifikasi.


BAB III

METODE PENELITIAN

Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dapat


dijabarkan sebagai berikut :

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan tergolong penelitian dan pengembangan

atau Research and Development (R&D) yang diartikan sebagai suatu proses atau

langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan

produk yang telah ada. Yang dimaksud dengan produk dalam konteks ini adalah

tidak selalu berbentuk hardware ( buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas

dan laboratorium), tetapi bisa juga perangkat lunak (software) seperti program

untuk pengolahan data, pembelajaran dikelas, perpustakaan atau laboratorium,

ataupun model-model penddikan, pembelajaran pelatiahan, bimbingan, evaluasi,

manajemen, dan yang lainnya.

Dalam penelitian ini akan diteliti hubungan sebab akibat yaitu

penganalisisan dari bodi desain standart dengan bodi hasil modifikasi. Dengan

menggunakan software Ansys 14.5, sehinngga diketahui aerodinamika dari bodi

kendaraan mobil listrik Gaski standar dengan modifikasi.

3.2 Rancangan Penelitian

Penelitian ini diawali dengan studi literatur mengenai penelitian-penelitian

yang telah ada dan berbagai teori penunjang yang berkaitan dengan analisis

aerodinamis pada bodi kendaran. Setelah mendapatkan studi literatur yang

diperlukan, dilanjutkan pada penentuan kendaraan yang akan dianalisis dalam

22
23

penelitian ini. Selanjutnya dilakukan pengukuran frame untuk sebagai acuan

ukuran dari bodi dan pengumpulan data-data kendaraan yang diperlukan untuk

ukuran penunjang dari bodi kendaran tersebut.

Setelah data yang diperlukan didapat, dilanjutkan dengan

pemodelan/pendesainan bodi sesuai dengan data yang diperoleh pada software

Solidwork 2013. Sebelum melakukan analisis aerodinamis terlebih dulu dilakukan

Proses import modeling dari Solidwork 2013 ke Ansys fluent 14.5 yang kemudian

dilanjutkan dengan melakukan analisis aliran fluida pada permukaan bodi tersebut

menggunakan software ansys fluent 14.5 untuk mengetahu aliran fluida

(Streamline) pada permukaan bodi mobil listrik Ganesha sakti (Gaski) dan juga

gaya drag dan koefisien drag pada bodi mobil listrik Ganesha Sakti (Gaski)

tersebut. Selanjutnya setelah hasil analisi diketahui kemudian dilakukan evaluasi

terhadap hasil analisis dan dilakukan modifikasi modeling bodi pada bagian-

bagian tetentu berdasarkan hasil evaluasi analisis pertama, lalu dilanjutkan

melakukan analisis kedua yaitu menganalisi hasil modeling bodi yang sudah

dimodifikasi, apabila hasil analisis modeling bodi yang sudah dimodifikasi gaya

drag yang dihasilkanya lebih kecil dari modeling bodi sebelumnya maka

penelitian ini dinyatakan berhasil.

Dari penjelasan diatas, maka dapat digambarkan flow chart dari penelitian

Analisis Aerodinamika pada permukaan bodi kendaraan mobil listrik Ganesha

Sakti (Gaski) adalah sebagai berikut.


24

START

Kajian Pustaka

Pengukuran Bentuk Geometri Bodi

Pemodelan Bodi (Pada SolidWork 2013)

Input Modeling dari solidwork


2013 keAnsys 14.5
REPAIR

NO
Analisis Modeling
Eror
Bodi

YES

Mendapatkan : aliran fluida


gaya drag , Nilai
Cd(dragCoefficient) Modifikasi Modeling Bodi

NO
Evaluasi hasil Analisis
Nilai Cd Besar
Modeling Bodi

YES

Nilai Cd kecil

Menyimpulkan Hasil Analisis

END

Gambar 3.1. Flow Chart Penelitian Analisis Aerodinamika Pada Bodi


25

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian analisis Aerodinamika ini dilakukan di Laboratorium CIA

(Computer Instrumentasi & Analisis) Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Universitas Pendidikan Ganesha.

Waktu penelitian ini dilaksanakan dalam jangka waktu delapan (8) bulan

yaitu mulai dari bulan November 2016 sampai Juni 2017. Detail jadwal

pelaksanaan penelitian terlampir.

3.4 Alat dan Bahan

a. Alat

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Laptop

b. Software Ansys 14.5

c. Software Solidwork 2013

d. Meteran

e. Jangka Sorong

b. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Bodi Mobil Listrik Ganesha Sakti (GASKI)


26

3.5 Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek Penelitian

Dalam penelitian analisis aerodinamika ini yang menjadi subjek penelitian

adalah mobil listrik Ganesha Sakti (Gaski) yang memiliki spesifikasi seperti pada

Tabel 1.

Tabel 1. Data Spesifikasi Mobil GASKI


DATA SPESIFIKASI MOBIL LISTRIK GASKI
Dimensi (Panjang x Lebar x Tinggi) 2100 x 1672x 1445 mm
Jarak sumbu roda 1600 mm
Jarak terendah ke tanah 300 mm
Tipe rangka Pipa Tralis
Tipe suspensi depan Tipe Wishbone
Tipe suspensi belakang Lengan Ayun
Ukuran ban depan 90/90 14 m/c 40p
Ukuran ban belakang 90/90 14 m/c 40p
Rem depan -
Rem belakang Trombol single leading shoes
Kapasitas Bateray 48 Volt, 30AH
Tipe Bateray Lithium
Tipe mesin Mide drive BLDC (Brushless DC) electric
motor
Speesifikasi Mesin HONGLIDA BLDC 48volt, 17,7 amper,
850 watt,
Max Speed 35 km/jam
Spesifikasi controller 48 volt, 1000 Watt
Tipe Bodi Kontruksi terpisah (Composite)
Bahan Bodi Fiber
27

Dari data spesifikasi kendaraan diatas, yang menjadi subjek dari penelitian

ini adalah Mobil Listrik Ganesha Sakti (Gaski). Dimana dalam mobil listrik

(Gaski) Ganesha Sakti ini akan dilakukan analisis aerodinamika pada permukaan

bodi mobil listrik Gaski tersebut.

b. Objek Penelitian

Dalam penelitian ini bodi dari mobil listrik Gaski (Ganesha Sakti) adalah

yang menjadi objek penelitian. Dimana bodi dari mobil listrik Gaski (Ganesha

Sakti) ini menggunakan material fiber yang memiliki bentuk konstruksi Terpisah

(Composite) Merupakan jenis konstruksi bodi kendaraan dimana bodi dan

rangkanya terpisah. Pertautan/penyambungan antara bodi dan rangka

menggunakan baut dan mur. Untuk meningkatkan kenyamanan saat digunakan,

maka diantara bodi dan rangka dipasang karet sebagai alat peredam getaran.

Konstruksi bodi dan rangka yang terpisah ini memberikan kemudahan

dalam penggantian bagian bodi kendaraan yang mengalami kerusakan,seperti

gambar 3.2 dibawah

Gambar 3.2 Desain Objeck penelitian Oleh Team Mobil Listrik Korawa
(Sumber : Solidwork 2013)
28

3.6 Pengumpulan Data

a. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi.

Observasi dalam sebuah penelitian diartikan sebagai pemusatan perhatian

terhadap suatu objek dengan melibatkan seluruh indera untuk mendapatkan data.

Jadi observasi merupakan pengamatan langsung dengan menggunakan

penglihatan, penciuman, pendengaran, perabaan, atau kalau perlu dengan

pengecapan.

b. Metode Pengumpulan Data

Metode atau teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan

melalui tahapan-tahapan berikut :

1. Pengukuran dimensi bodi mobil listrik Ganesha Sakti (GAski)

2. Pemodelan atau membuat desain bodi pada software Solidwork 2013

sesuai dengan data yang diperoleh dari pengukuran.

3. Melakukan analisis Aerodinamika pada software ansysy 14.5 sampai

memperoleh hasil analisis.

3.8 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode

elemen hingga. Istilah elemen hingga muncul pada tahun1960, yang pada tahun

1963 diakui sebagai cara yang baik dan segera menjadi bidang pengkajian yang

terkemuka dikalangan akademisi. Dimana metode elemen hingga ini banyak

diterapkan dalam bidang struktur untuk menyelesaikan persoalan statik, dinamik,


29

linear maupun non linear. Selain itu juga metode ini juga diterapkan dalam

bidang perpindahan panas, aliran fluida, medan magnet, dan persoalan lainnya.

Metode Elemen Hingga (Finite Element Method) adalah sebuah metode

penyelesaian permasalahan teknik yang menggunakan pendekatan dengan

membagi-bagi (diskritisasi) benda yang akan dianalisis ke dalam bentuk elemen-

elemen yang berhingga yang saling berkaitan satu sama lain.

Dimana metode elemen hingga ini merupakan cara numerik untuk

menyelesaikan masalah dalam ilmu rekayasa dan matematika fisik. Hal ini

terbukti karena menjadi solusi yang digunakan untuk memperoleh penyelesaian

bagi sistem dengan geometri, beban, dan material yang kompleks.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Analisa Aliran Fluida Pada Permukaan Bodi Mobil Listrik Ganesha

Sakti (Gaski) Standar

Data hasil penelitian didapat dari analisis yang dilakukan pada permukaan

bodi mobil listrik Ganesha Sakti (Gaski) dalam software Ansys 14.5. dalam

mendapatkan data hasil penelitian, peneliti terlebih dahulu membuat disain atau

model bodi mobil listrik Ganesha Sakti (Gaski) pada software Solidwork 2013

yang dimana disain atau modelnya disesuaikan dengan ukuran dan geometri dari

rangka atau frame mobil listrik Ganesha Sakti (Gaski) yang dapat dilihat pada

gambar 4.1 dan 4.2 pemodelan dalam penelitian ini dibuat dengan perbandingan

ukuran skala 1 : 100 mm

Gambar 4.1 Desain Bodi Mobil Listrik Gaski Tampak Depan standar
(Sumber : Solidwork 2013)

30
31

Gambar 4.2 Desain Bodi Mobil Listrik Gaski Tampak Samping standar
(Sumber : Solidwork 2013)

Dari disain atau model yang telah dibuat pada software Solidwork 2013

tersebut selanjutnya dilakukan proses analisis pada software Ansys 14.5. dengan

import file solidwork ke software ansys 14.5 .

Berikut ini adalah hasil analisis yang telah dilakukan pada Permukaan bodi

mobil listrik Gaski (Ganesha Sakti) pada software Ansys 14.5

4.1.1.1 Hasil Analisis Aliran Fluida Pada permukaan bodi Mobil listrik
Gaski (Ganesha Sakti) Standar
Pola aliran fluida yang mengalir pada permukaan bodi mobil listrik Gaski

(Ganesha Sakti) bisa dilihat pada gambar 4.3 dan 4.4


32

Gambar 4.3 Pola Aliran Fluida (Streamline) Pada Bodi standar tampak samping
(Sumber : Ansys 14.5)

Gambar 4.4 Pola Aliran Fluida (Streamline) Pada Bodi standar tampak diagonal
(Sumber : Ansys 14.5)
33

Hasil analisis menunjukan adanya beberapa aliran yang mengalami

hambatan seperti yang di tunjukan pada gambar terdapat beberapa bagian dari

bodi mobil listrik gaski yang menghambat laju dari aliran fluida yang dalam hal

ini fluidanya adalah udara, sehingga mengakibatkan aliran fluida tersebut menjadi

berwarna merah yang artinya terjadi penurunan kecepatan udara akibat adanya

hambatan dari beberapa bagian bodi terutama pada bagian yang telah ditunjukkan

oleh tanda panah tersebut merupakan area yang paling mempengaruhi aliran udara

yaitu bagian moncong bagian depan yang paling pertama dilalui oleh udara,

terlihat membelokkan arah aliran udara seperti pada yang ditunjukkan tanda

panah, selanjutnya bagian corong ujung atas bodi yang juga menyebabkan aliran

udara berwarna merah stelah melaluinya, dan selanjutnya adalah daerah tempat

duduk yang sampai membelokkan arah fluida sehingga menukik kebawah masuk

ke area kabin karena bentuk dari tempat duduk yang datar tampa adanya

lengkungan. Untuk lebih jelasnya melihat daerah-daerah bagian bodi mobil yang

menghambat laju udara dapat dilihat pada gambar 4.5 dan 4.6
34

Gambar 4.5 velocity udara pada bodi Mobil Listrik Gaski standar tampak depan
(Sumber : Ansys 14.5)

Gambar 4.6 velocity udara pada bodi Mobil Listrik Gaski standar tampak samping
(Sumber : Ansys 14.5)
35

Gambar 4.7 detail Max dan Min velocity udara pada bodi Mobil Listrik Gaski standar
(Sumber : Ansys 14.5)

Dari hasil analisis yang ditunjukan pada gambar 4.5 dann 4.6

menunjukkan bagian-bagian dari bodi mobil Listrik Gaski yang dimana dalam

posisi tertentu sangat menghambat udara, yang dibagi dengan beberapa warna,

dimana warna merah menunjukkan bagaian atau posisi yang paling tinggi

menghambat aliran fluida atau aliran udara ketika udara atau fluida mengalir di

daerah tersebut, sedangkan pada warna biru tua itu menunjukan daerah yang jika

dialiri fluida atau udara merupakan bagian yang paling sedikit mengalami

hambatan udara. dari hasil analisis yang ditunjukkan oleh gambar 4,7 didapatkan

hasil velocity max atau laju kecepatan udara maksimal sebesar 17,4324 m/s yang

ditunjukkan oleh warna biru tua , sedangkan velocity minimal diperoleh nilai 0

m/s yang ditunjukkn oleh warna merah yang artinya daerah tersebut jika dialiri

udara atau fluida kecepatan udara pada daerah tersebut adalah 0 m/s sehingga
36

daerah tersebut merupakan daerah yang paling besar memberikan hambatan

udara.

Selanjutnya ketika udara tersebut mengalir melewati bodi kendaraan,

maka akan menghasilkan sebuah tekanan yang diterima oleh bodi tersebut. Hasil

analisis memperlihatkan pressure atau tekanan yang didapat oleh bodi mobil

ketika dilewati fluida yang ditunjukkan pada gambar 4.8 dan 4.9.

Gambar 4.8 Pressure pada bodi Mobil Listrik Gaski standar


(Sumber : Ansys 14.5)
37

Gambar 4.9 Pressure pada bodi Mobil Listrik Gaski standar tampak samping
(Sumber : Ansys 14.5)

Gambar 4.10 detail max dan min Pressure pada bodi Mobil Listrik Gaski standar
(Sumber : Ansys 14.5)

Pada Gambar 4.8 dan 4.9 diatas menunjukkan hasil analisis tekanan yang

terjadi pada bodi mobil listrik Gaski. Tekanan maksimum ditunjukkan dengan
38

warna merah sebesar 84,3793 Pa, dan tekanan minimum ditunjukkan dengan

warna biru tua sebesar -189,879 Pa. dari gambar tersebut dperlihatkan bagaian-

bagian yang paling tinggi menerima tekanan hingga paling rendah. Tekanan

paling tinggi diterima terjadi pada bagian yang berwarna merah yaitu bagian

moncong, dan bagian tempat duduk yang berwarna merah hampir disebagaian

besar permukaannya.dan bagian yang paling sedikit mendapat tekanan adalah

pada bagian ujung atas bodi yang telah ditunjukkan oleh tanda panah warna biru.

4.1.1.2 Nilai Cd (Drag Coefficient) Pada Mobil Listrik GASKI (Ganesha

Sakti) Model Standar

berikut ini adalah hasil kalkulasi nilai gaya drag yang terdapat pada Mobil

Listrik Gaski sebesar 5,68919 Newton , yang dapat dilihat pada gambar 4.11

Gambar 4.11 kalkulasi nilai gaya drag pada bodi Mobil Listrik Gaski standar
(Sumber : Ansys 14.5)
39

Dari hasil analisis, dapat dicari nilai koefisien drag dari mobil Listrik

Ganesha Sakti (Gaski) disain standar, yang dapat dirumuskan sebagai berikut.

Diketahui :
D : 0.0607081 N
V : 35km/jam = 9,72 m/s
ρ : 1,12 kg/m3
A : 0,242 m2

0,0607081
𝐶𝑑 =
0,5.1,12.(9,72)2 .0,242

= 0,00474

4.1.2 Analisa Aliran Fluida Pada Permukaan Bodi Mobil Listrik Ganesha

Sakti (Gaski) Modifikasi

Setelah mengetahui fenomena aliran fluida yang terjadi pada mobil listrik

Gaski, selanjutnya dilakukan modifikasi pada permukaan bodi mobil listrik Gaski

berdasarkan data analisis pada bodi mobil listrik disain standar sebagai acuannya.

Dimana dalam modifikasi yang bertujuan untu memperkecil fenomena-fenmena

yang terjadi pada bodi mobil listrik gaski. Perubahan-perubahan atau modifikasi

yang dilakukan yaitu pada moncong bagian depan yang awalnya sudut bawah

sebesar 135 derajat dirubah menajadi 145 derajat, tinggi cover bagian belakang

diperendah menjadi 13,95 mm dan ketinggian tempat duduk menjadi 7,60 mm

yang dapatdilihat pada gambar 4.12 dan 4.13.


40

Gambar 4.12 Desain Bodi Mobil Listrik Gaski Tampak Samping Modifikasi
(Sumber : Solidwork 2013)

Gambar 4.13 Desain Bodi Mobil Listrik Gaski Tampak Depan Modifikasi
(Sumber : Solidwork 2013)
41

4.1.2.1 Hasil Analisis Aliran Fluida Pada permukaan bodi Mobil listrik

Gaski (Ganesha Sakti) Modifikasi

Pola aliran fluida yang mengalir pada permukaan bodi mobil listrik Gaski

(Ganesha Sakti) Modifikasi bisa dilihat pada gambar 4.14 dan 4.15

Gambar 4.14 Pola Aliran Fluida (Streamline) Pada bodi standar tampak samping
(Sumber : Ansys 14.5)

Gambar 4.15 Pola Aliran Fluida (Streamline) Pada bodi standar tampak samping
(Sumber : Ansys 14.5)
42

Dari modifikasi yang dilakukan yaitu dengan mengurangi tinggi dari

tempat duduk dan merubah sudut pada moncong bodi mobil listrik Gaski

didapatkan hasil seperti pada gambar 4.14 dan 4.15 aliran fluida yang mengalir

pada permukaan bodi masih terdapat beberapa hambatan seperti yang ditunjukan

tanda panah terjadi hambatan pada daerah tempat duduk, moncong, dan corong

atas. Dimana aliran udaranya masih beberapa berwarna merah yang menandakan

penurunan velocity udara. namun perubahan yang signifikan terjadi pada bagian

corong atas yang semula terdapat aliran yang melengkung kebawah dan berwarna

merah, namun pada desain modifikasi sudah tidak terdapat lagi. Untuk lebih

jelasnya daerah-daerah mana saja yang merupakan bagian yang menghambat

udara ketika udara mengalir didaerah tersebut mengalami penurunan velocity

yang sangat besar dan daerah mana saja yang laju aliran fluidanya paling tinggi

jika dilalui, dapat dilihat pada gambar 4.16 dan 4.17

Gambar 4.16 velocity udara Pada Bodi modifikasir tampak depan


(Sumber : Ansys 14.5)
43

Gambar 4.17 velocity udara pada bodi modifikasir tampak samping


(Sumber : Ansys 14.5)

Gambar 4.18 deatail max dan min velocity udara pada bodi modifikasi
(Sumber : Ansys 14.5)
44

Dari hasil analisis yang ditunjukan pada gambar 4.16 dan 4.17 diatas

menunjukkan bagian-bagian dari bodi mobil listrik Gaski yang dimana dalam

posisi tertentu sangat menghambat udara yang dibagi dengan beberapa warna.

Warna merah menunjukkan bagaian atau posisi yang paling tinggi

menghambat aliran fluida atau aliran udara ketika udara atau fluida mengalir di

daerah tersebut, sedangkan pada warna biru itu menunjukan daerah yang jika di

aliri fluida atau udara merupakan bagian yang paling sedikit mengalami hambatan

udara. dari hasil analisis yang ditunjukkan oleh gambar 4.18 diatas didapatkan

hasil velocity max atau kecepatan udara maksimal sebesar 17,7321 m/s yang

ditunjukkan oleh warna biru. Bagian pada mobil yang berwarna biru tersebut

merupakan daerah yang jika dilewati aliran udara mendapat hambatan yang paling

sedikit sehingga kecepatan laju aliran fluida paling tinggi, sedangkan velocity

minimal diperoleh nilai 0 m/s yang ditunjukkn oleh warna merah yang artinya

daerah tersebut jika di aliri udara atau fluida kecepatn udara pada daerah tersebut

adalah 0 m/s sehingga daerah tersebut merupakan daerah yang paling besar

memberikan hambatan udara.

Selanjutnya ketika udara tersebut mengalir melewati bodi kendaraan,

maka akan menghasilkan sebuah tekanan yang diterima oleh bodi tersebut. Hasil

analisis memperlihatkan pressure atau tekanan yang didapat oleh bodi mobil

ketika dilewati fluida yang ditunjukkan pada gambar 4.19 dan 4.20.
45

Gambar 4.19 Pressure Bodi Mobil Listrik Gaski modifikasi tampak depan
(Sumber : Ansys 14.5)

Gambar 4.20 Pressure Bodi Mobil Listrik Gaski modifikasi tampak samping
(Sumber : Ansys 14.5)
46

Gambar 4.21 detail max dan min Pressure Mobil Listrik Gaski modifikasi tampak samping
(Sumber : Ansys 14.5)

Pada Gambar 4.19 dan 4.20 diatas menunjukkan hasil analisis tekanan

yang terjadi pada bodi mobil listrik Gaski. Tekanan maksimum ditunjukkan

dengan warna merah sebesar 83,2143 Pa, dan tekanan minimum ditunjukkan

dengan warna biru tua -182,128 Pa. dari gambar tersebut dperlihatkan bagaian-

bagian yang paling tinggi menerima tekanan hingga paling rendah. Tekanan

paling tinggi terjadi pada bagian yang berwarna merah yaitu bagian moncong, dan

bagian tempat duduk yang berwarna merah hampir setengah bagian

permukaannya, dan bagian yang paling sedikit mendapat tekanan adalah pada

bagian ujung atas moncong yang telah ditunjukkan oleh tanda panah yang

berwarna biru tua.


47

4.1.2.2 Nilai Cd (Drag Coefficient) Pada Mobil Listrik GASKI (Ganesha


Sakti) Model Modifikasi

Gambar 4.22 kalkulasi nilai gaya drag pada Bodi Mobil Listrik Gaski standar
(Sumber : Ansys 14.5)

Dari hasil analisis, dapat dicari nilai koefisien drag dari mobil Listrik

Ganesha Sakti (Gaski) Modifikasi, yang dapat dirumuskan sebagai berikut.

Diketahui :
D : 0,0573477 N
V : 35 km/jam = 9,72 m/s
ρ : 1,12 kg/m3
A : 0,233 m2
48

0,0573477
𝐶𝑑 =
0,5.1,12. (9,72)2 . 0,233

= 0,00407

4.2 Pembahasan Komperatif Bodi Standar dan Bodi Modifikasi

4.2.1 Komperatif Velocity Udara Pada bodi Mobil Listrik Gaski Bodi

Standar dan Modifikasi

Komperatif Velocitiy Udara Pada body Mobil Listrik Gaski Body


Standar dan Modifikasi
2.00E+01
1.80E+01
1.60E+01
1.40E+01
velocity

1.20E+01
1.00E+01
8.00E+00
6.00E+00 standar
4.00E+00
2.00E+00 modifikasi
0.00E+00

contour

Grafik 4.1 Komperatif Velocyti Udara Pada Mobil Listrik Gaski bodi Standar dan
Modifikasi

Dari grafik 4.1 diketahui bahwa setelah bodi standar dan bodi modifikasi

dianalisis. Hasil velocity udara dilihat dari nilai maksimum mengalami

peningkatan setelah mengalami modifikasi yaitu menngkat 1,72 %. Semakin besar

nilai maksimum velocity maka semakin sedikit hambatan yang terjadi pada bodi

mobil listrik Gaski.


49

4.2.2 Komperatif Tekanan Udara Pada Mobil Listrik Gaski Bodi Standar
dan Modifikasi

Komperatif Tekanan Udara Pada Mobil Listrik Gaski Body


Standar dan Modifikasi
1.00E+02

5.00E+01

0.00E+00
biru tua birubiru muda
hijau muda
hijau kuningorangemerah
pressure

-5.00E+01
standar
-1.00E+02
modifikasi
-1.50E+02

-2.00E+02

-2.50E+02
countour

Grafik 4.2 Komperatif Tekanan Udara Pada Mobil Listrik Gaski Bodi Standar dan
Modifikasi

Dari grafik 4.2 diketahui bahwa setelah bodi standar dan bodi modifikasi

dianalisis. Hasil Tekanan udara dilihat dari nilai maksimum yang diterima bodi

mobil listri Gaski mengalami penurunan setelah mengalami modifikasi yaitu

sebesar 1,39 % . hal tersebut berarti semakin kecil nilai maksimum pressure maka

tekanan yang diterima oleh bodi ketika dilalui udara semakin kecil sehingga

semakin sedikit gaya yang dibutuhkan untuk melawan pressure yang dihasilkan

fluida.
50

4.2.3 Komperatif koefisien drag / Cd Pada Bodi Mobil Listrik Gaski


Bodi Standar dan Modifikasi

Komperatif koefisien drag / Cd Pada Body Mobil Listrik Gaski


Body Standar dan Modifikasi
0.0048

0.0046
Coeficient of Drag

0.0044

0.0042
body mobil listrik gaski
0.004

0.0038

0.0036
standar modifikasi
Desain Body

Grafik 4.3 Komperatif Nilai Koefisien Drag Pada Mobil Listrik Gaski Bodi
Standard an Modifikasi

Dari grafik 4.3 diketahui bahwa setelah bodi standar dan bodi modifikasi

dianalisis. Hasil nilai koefisien drag dari bodi mobil listrik Gaski mengalami

penurunan setelah mengalami modifikasi yaitu sebesar 14,14 %. Yang dimana

semakin kecil nilai koefisein drag kendaraan maka semakin aerodinamis

kendaraan tersebut. Karena nilai koefisien drag yang didapat dari analisis

menunjukan desain modifikasi lebih kecil nilai koefisien dragnya dari desain

standar maka dapat dikatakan desain modifikasi lebih aerodinamis dibandingkan

dengan desain standar.


51

4.3 Implikasi
Dengan hasil penelitian ini akan menyebabkan implikasi dimana dengan

desain bodi mobil listrik yang telah dilakukan modifikasi tersebut akan lebih

aerodinamis dibandingakan dengan bodi mobil listrik standar, karena mobil listrik

desain modifikasi memiliki koefisien drag sangat kecil dan tekanan yang diterima

oleh bodi yang diakibatkan oleh aliran udara yang mengalir pada bodi juga

kecil. Sehinga, bentuk dan desain mobil listrik Gaski modifikasi lebih baik

sebagai rujukan apabila nantinya akan di implementasikan menjadi produk jadi.


BAB V

PENUTUP

5.1 Rangkuman

Penelitian ini dilakukan berdasarkan beberapa konteks permasalahan

dalam hal ini menyangkut salah satu komponen penting kendaraan roda empat

yaitu adalah bodi kendaraan. Seiring dengan perkembangan jaman bodi kendaraan

tidak hanya dibuat atau pun didesain hanya untuk dilihat dari sisi estetika saja

namun di jaman yang semakin maju desain bodi kendaraan dirancang berdasarkan

kepentingan-kepentingan tertentu yang dapat mempengaruhi laju kendaraan,

dikarenakan disaat kendaraan melaju terjadi beberapa fenomena yang diakibatkan

dari udara atau fluida yang bersentuhan langsung dengan bodi kendaraan. Maka

dari hal tersebut penelitian ini dilakukan sangatlah bermanfaat untuk mengetahui

bagaimana pola aliran udara yang mengalir pada bodi mobil listrik ganesha sakti

sehingga diketahui seberapa besar kecepatan aliran udara dan tekanan yang

diterima oleh bodi mobil listrik tersebut, dan seberapa besar nilai koefisen drag

dari kendaraan tersebut. Hal tersebut bisa didapatkan dengan menggunakan

perangkat lunak yang berbasis analisis teknik yaitu Ansys 14.5. Dalam aplikasi

tersebut akan dilakukan penganalisisan terhadap bodi mobil listrik Ganesha Sakti

(Gaski) desain standar dan selanjutnya dilakukan modifikasi untuk dibandingkan

dengan desain standar. Dari analisis yang dilakukan maka didapatkan hasil

penelitian bahwa bodi mobil listrik Ganesha Sakti desain modifikasi lebih

Aerodinamis dibandingkan dengan desain standar, hal tersebut diketahui

berdasarkan data yang didapatkan bahwa nilai koefisien drag, dan tekanan yang

56
53

diterima oleh bodi mobil listrik Ganesha Sakti kecil dan kecepatan udaranya atau

velocity yang mengalir pada mobil tersebut meningkat setelah dimodifikasi.

5.2 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan software Ansys 14.5

pada permukaan bodi mobil listrik Gaski standar dan modifikasi diperoleh

kesimpulan sebagai berikut :

1. Analisis Aliran Fluida Pada permukaan bodi Mobil listrik Gaski (Ganesha

Sakti) Standar menghasilkan beberapa karakteristik diantarnya adanya aliran

fluida yang mengalami hamabatan cukup besar terutama pada bagian tempat

duduk yang menyebabkan terdapat aliran yang menukik masuk kedalam

kabin pengemudi, yang menyebabkan aliran tersebut berwarna merah yang

menandakan velocity udara yang mengalir pada daerah tersebut sangat kecil

yang diperoleh hasil velocity maksimum udara sebesar 17,4324 m/s yang

ditandai dengan warna biru tua dan velocity minimumnya sebesar 0 m/s

yang ditandai dengan warna merah, selain itu pada saat udara mengalir

menghasilkan sebuah tekanan yaitu menghasilkan tekanan maksimum yang

diterima oleh bodi standar sebesar 84,3793 Pa dan tekanan minimum

sebesar -189,879 Pa.

2. Analisis Aliran Fluida Pada permukaan bodi Mobil listrik Gaski (Ganesha

Sakti) Modifikasi menghasilkan beberapa karakteristik diantaranya, adanya

aliran fluida yang mengalami hambatan, tidak terlalu banyak terutama pada

bagian tempat duduk dan moncong depan sehingga terdapat beberapa

bagian aliran udara berwarna merah. Aliran tersebut berwarna merah

menandakan velocity udara yang mengalir pada daerah tersebut sangat kecil,
54

yang dimana dari bodi Modifikasi diperoleh hasil velocity maksimum udara

sebesar 17,7321 m/s yang ditandai dengan warna biru tua dan velocity

minimumnya sebesar 0 m/s yang ditandai dengan warna merah, selain itu

tekanan maksimum yang diterima oleh bodi standar diperoleh hasil sebesar

83,2143 Pa dan tekanan minimum sebesar -182,128 Pa.

3. Nilai Koefisien Drag dari bodi mobil listrik Gaski desain standar diperoleh

hasil sebesar 0,00474

4. Nilai Koefisien Drag dari bodi mobil listrik Gaski desain modifikasi

diperoleh hasil sebesar 0,00407

5. Selain itu, dari hasil analisi yang telah dilakukan didapat kesimpulan khusus

yaitu bodi hasil modifikasi lebih baik dari pada bodi standar, hal ini terbukti

dari meningkatnya velocity udara maksimum yang dialami bodi standar

setelah dimodifikasi, peningkatan tersebut sebesar 1,72 % dan juga untuk

tekanan atau pressure yang diterima oleh bodi mobil listrik Gaski menurun

sebesar 1, 39% setelah dilakukan modifikasi yang artinya tekanan yang

diterima bodi modifikasi lebih kecil dibandingkan dengan bodi standar

sehingga tenaga yang dibutuhkan untuk melawan tekanan tersebut tidaklah

terlalu besar. Tidak hanya itu, juga terjadi penurunan nilai koefisien drag

sebesar 14,14% setelah dimodifikasi, dimana semakin kecil nilai koefisien

drag bodi kendaraan maka semakin aerodinamis kendaraan tersebut

sehingga dapat disimpulkan bodi modifikasi lebih aerodinamis

dibandingkan bodi standar.


55

5.3 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan setelah melakukan penelitian analisis

aerodinamika adalah sebagai berikut :

1. Sebaiknya apabila melakukan analisa aerodinamika berbantuan software

CFD harus didukung dengan hardware yang mumpuni atau spesifikasi yang

tinggi agar mempercepat proses analisis.

2. Untuk penelitian lebih lanjut tidak hanya bertujuan memodifikasi ukuran

saja namun bisa juga mencari parameter lain, seperti menambahkan

komponen tertentu.
DAFTAR RUJUKAN

Alva Edy Tantowi. 1989. Laporan Penelitian. Menentukan Matra Spoiler


pada Kendaraan Minibus untuk Mempertinggi Traksi. Skripsi:
Yogyakarta.Universitas Gadjah Mada.

Burhan, K. 2013. Aerodinamika Pada Mobil. Tersedia Pada http://proyek-


lebah.blogspot.co.id/2014/10/aerodinamika-pada-bodi-mobil.html.
Diakses pada 14 Juni 2016.

Djoeli Satrijo. 1999. Dinamika Kendaraan Modul I. Semarang : Fakultas


Teknik Univesitas Diponegoro.

Gunadi, 2008. Teknik Bodi otomotif. Jakarta : Direktorat Pembinaan


Sekolah Menengah Kejuruan.

Herminarto Sf. dan Gunadi. 2004.Perancangan Bodi Kendaraan Modul 2.


Yogyakarta : Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.

Novianto, Muhamad, R. 2014. “Simulasi Perilaku Aerodinamika Dalam


Kondisi Steady Dan Unsteady Pada Mobil Menyerupai Toyota
Avanza Dengan Cfd”. Tersedia Pada http://eprints. ums.ac.id
/29489/1/03_HALAMAN_DEPAN pdf. Diakses pada 14 Juni
2016.

Siregar, M.R & Ambarita, Himsar. 2012. “Analisis Koefisien Drag Pada
Mobil Hemat Energi Mesin Usu Dengan Menggunakan Perangkat
Lunak Cfd”. Jurnal E-Dinamis. No 3.Halaman 152-156.
TersediaPadahttp://jurnal.usu.ac.id/index.php/edinamis/article/view
/3242. Diakses Tanggal 14 Juni 2016.

Studi Perancangan dan Rekayasa Sistem Jurusan Teknik Mesin Fakultas


Teknik Universitas Brawijaya. Mdul Finite Element Analysis.

Gilang, Bayu. 2013. “Bodi otomotif”. Tersedia pada http://purnama-


bgp.blogspot.co.id/2013/10/bodi-otomotif.html. Diakses pada 11
Juni 2016.

56
57

Wulandari, Bety. 2010. “Pengaruh Koefisien Hambatan Udara Pada


Bentuk Lokomotif Terhadap Gaya Aerodinamis Kereta Api Argo
Lawu”. Tersedia Pada https://dglib.uns.ac.id/dokumen
/download/5007/Mjk4ODE=/Pengaruh-koefisien-hambatan-udara-
pada-bentuk lokomotif -terhadap-gaya-aerodinamis-Kereta-Api-
Argo-Lawu- abstrak. pdf. Diakses pada 14 Juni 2016
56

Anda mungkin juga menyukai