Anda di halaman 1dari 6

PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN PENELITIAN
BAB II
PEMBAHASAN
BAB 3
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Bissmillaahirrahmaanirrahiim
Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT dengan rahmat dan hidayahNya,
Saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan tepat waktu. Makalah dengan
judul “ kebijakan pemerintah dalam pengelolaan sumber daya air ” disusun dengan
maksud untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
Penulis menyadari dalam penulisan dalam penulisan makalah ini masih banyak
kesalahan. Maka dari itu itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
untuk perbaikan penulisan Makalah ini. Dan semoga Allah Subhanahu Wa Ta’Ala
senantiasa menuntun kita ke jalan yang diridhoi-Nya, Aamiin.

Bandung, 08 April 2019

Muhammad Nabil Rezavi


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Air merupakan bagian terbesar dari planet ini. Air juga merupakan bagian
penting bagi kehidupan di bumi.Sumber daya air merupakan sumber daya alam yang
memiliki sifat terbatas baik secara kualitas maupun kuantitas untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Keterbatasan kualitas air adalah mutu air yang tidak layak untuk
digunakan atau dikonsumsi manusia. Penggunaan air yang tidak layak tersebut untuk
berbagai keperluan manusia dapat menimbulkan dampak negatif pada tingkat
kesehatan. Konsumsi air yang tidak memenuhi standar kesehatan telah memunculkan
berbagai penyakit yang berbahaya antara lain kolera, diare, gizi buruk, serta berbagai
penyakit lain yang mempengaruhi mental dan fisik manusia (Gleick, 2000).
Pembangunan infrastruktur penunjang upaya pemenuhan kebutuhan air bersih
merupakan investasi yang sangat tidak menguntungkan bagi sektor privat untuk dapat
mengambil bagian.Sedangkan bagi pemerintah, untuk melakukan investasi pada sektor
ini di daerah yang jauh dari pusat pelayanan seringkali dihadapkan pada keterbatasan
anggaran, sehingga daerah yang demikian ini tidak menjadi prioritas bagi pemerintah.
Kondisi ini mengakibatkan tidak tercapainya permintaan rata-rata perkapita di Indonesia
125 s/d 150 l/org/hari (Badan Pembinaan Konstruksi dan Investasi, Departemen
KIMPRASWIL, 2004) bahkan untuk mencapai standar kebutuhan minimum untuk hidup
(basic water requirement) sebesar 50 l/org/hari (Gleick, 2000) sulit untuk dilakukan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Apa pengertian Kebijakan ?

Apa saja Kebijakan yang dibuat oleh pemerintah untuk Sumber Daya Air ?

Seberapa penting Sumber Daya Air bagi kehidupan ?

Hal Hal yang harus dilakukan dalam mengelola Sumber Daya Air ?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

 Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami pengertian dari kebijakan


 Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami Kebijakan tentang Pengelolaan Sumber
Daya Air.
 Mahasiswa dapat menerapkan sikap hemat dalam menggunakan Sumber Daya Air .
 Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami cara menyikapi Kebijakan yang telah
diatur oleh pemerintah tentang Sumber Daya Air dan menerapkanya di Lingkungan

Bab II
Pembahasan
1. Pengertian Kebijakan ?

Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman dan dasar rencana
dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak [1]. Istilah ini dapat
diterapkan pada pemerintahan, organisasi dan kelompok sektor swasta, serta individu. Kebijakan
berbeda dengan peraturan dan hukum. Jika hukum dapat memaksakan atau melarang suatu
perilaku (misalnya suatu hukum yang mengharuskan pembayaran pajak penghasilan), kebijakan
hanya menjadi pedoman tindakan yang paling mungkin memperoleh hasil yang diinginkan.

Kebijakan atau kajian kebijakan dapat pula merujuk pada proses pembuatan keputusan-
keputusan penting organisasi, termasuk identifikasi berbagai alternatif seperti prioritas program
atau pengeluaran, dan pemilihannya berdasarkan dampaknya. Kebijakan juga dapat diartikan
sebagai mekanisme politis, manajemen, finansial, atau administratif untuk mencapai suatu tujuan
eksplisit.

2. Kebijakan yang telah dibuat oleh Pemerintah untuk Sumber Daya Air di Indonesia
?

UU No. 11/1974 telah memberikan andil yg besar bagi perikehidupan ekonomi dan sosial
masyarakat. Saat ini UU tsb memerlukan penyesuaian untuk antisipasi perkembangan masalah
dan perubahan paradigma, a.l: Pengelolaan secara menyeluruh dan terpadu. Keseimbangan
antara penanganan secara fisik dengan non fisik. Keseimbangan antara pendayagunaan dg
konservasi. Perlindungan thd hak dasar manusia atas air; Keterlibatan pihak yg berkepentingan
dalam PSDA dalam spirit demokrasi dan pendekatan koordinasi. Mengadopsi prinsip
pembangunan berkelanjutan ntisipasi thd ekses perkembangan nilai ekonomis air.

UUD 1945 pasal 33 ayat (3) tap mpr no. IV/MPR/1999 tentang GBHN visi pengelolaan sda
terwujudnya kemanfaatan sumber daya air bagi kesejahteraan seluruh rakyat lima misi
pengelolaan sda konservasi sumber daya air. pendayagunaan sumber daya air. pengendalian
daya rusak air. pemberdayaan dan peningkatan peran masyarakat, dunia usaha, dan
pemerintah. peningkatan ketersediaan dan keterbukaan data serta informasi sda uu pengganti
yg lebih: 1. komprehensif 2. antisipatif 3. direktif 4. koordinatif 5. partisipatif peraturan
perundang-undangan terkait tujuh asas pengelolaan sda: kelestarian, keseimbangan,
kemanfaatan umum, keterpaduan dan keserasian, keadilan, kemandirian, transparansi dan
akuntabilitas

Pengelolaan SDA diselenggarakan secara menyeluruh, terpadu, dan berwawasan lingkungan


hidup, dengan tujuan mewujudkan kemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. (pasal 3, ayat 1, RPP PSDA) Pengelolaan SDA didasarkan
pada kebijakan pengelolaan sumber daya air di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota,
serta pola pengelolaan sumber daya air yang berbasis wilayah sungai. (pasal 3, ayat 2, RPP
PSDA) Kebijakan pengelolaan sumber daya air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2)
meliputi arahan strategis konservasi dan pendayagunaan sumber daya air serta pengendalian
daya rusak air untuk memecahkan masalah sumber daya air dan mengantisipasi perkembangan
situasi dan kondisi sumber daya air di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota. (pasal 4,
RPP PSDA)

3. Pentingnya air bagi kehidupan ?


Salah satu kebutuhan pokok sehari-hari makhluk hidup di dunia ini yang tidak dapat
terpisahkan adalah Air. Tidak hanya penting bagi manusia Air merupakan bagian yang penting
bagi makhluk hidup baik hewan dan tubuhan. Tanpa air kemungkinan tidak ada kehidupan di
dunia inti karena semua makhluk hidup sangat memerlukan air untuk bertahan hidup.

Manusia mungkin dapat hidup beberapa hari akan tetapi manusia tidak akan bertahan selama
beberapa hari jika tidak minum karena sudah mutlak bahwa sebagian besar zat pembentuk tubuh
manusia itu terdiri dari 73% adalah air. Jadi bukan hal yang baru jika kehidupan yang ada di
dunia ini dapat terus berlangsung karen tersedianya Air yang cukup. Dalam usaha
mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia berupaya mengadakan air yang cukup bagi
dirinya sendiri.

Berikut ini air merupakan kebutuhan pokok bagi manusia dengan segala macam kegiatannya,
antara lain digunakan untuk:

 keperluan rumah tangga, misalnya untuk minum, masak, mandi, cuci dan pekerjaan
lainnya,
 keperluan umum, misalnya untuk kebersihan jalan dan pasar, pengangkutan air limbah,
hiasan kota, tempat rekreasi dan lain-lainnya.
 keperluan industri, misalnya untuk pabrik dan bangunan pembangkit tenaga listrik.
 keperluan perdagangan, misalnya untuk hotel, restoran, dll.
 keperluan pertanian dan peternakan
 keperluan pelayaran dan lain sebagainya

4. Partisipasi Masyarakat dalam pengelolaan Sumber Daya Air ?

Anda mungkin juga menyukai