Proteksi Katodik
Proteksi Katodik
PROTEKSI KATODIK
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah praktikum teknik pencegahan korosi
Dosen pembimbing :
Ir. Gatot
Disusun oleh :
Kelas : 3A
Pada saat ini, galvanik atau anode tumbal dibuat dalam berbagai bentuk dengan
menggunakan alloy (campuran logam) dari seng,magnesium dan alumunium. Potensial
elektrokimia, kapasitas arus, dan laju konsumsi dari campuran logam ini lebih besar
sebagai CP daripada besi. Anode galvanik dirancang agar memiliki voltase aktif
(sebenarnya secara teknik memiliki potensial elektrokimia lebih negatif) lebih tinggi
daripada logam yang terdapat pada struktur baja. Untuk mendapatkan CP yang efektif,
potensial dari permukaan baja dipolarisasi (didorong) agar menjadi lebih negatif hingga
permukaannya memiliki potensial yang seragam. Pada tahap ini, daya dorong yang dapat
menyebabkan reaksi korosi menjadi tertahan. Anode galvanik kemudian akan terus
terkorosi, memakan material anode hingga suatu saat perlu diganti. Polarisasi disebabkan
oleh laju arus dari anode yang menuju ke katode. Daya dorong bagi laju arus dari CP
adalah perbedaan potensial elektrokimia antara anode dan katode.
Metode yang digunakan untuk mensuplai arus listrik ini ada dua macam
yaitu Sacrificial Anode atauImpressed Current. Pada metode Sacrificial Anode, arus
listrik disuplai dari proses karat yang terjadi pada “protective anode” yang terbuat dari
metal aktif seperti zinc (seng) atau aluminium khusus yang memiliki arus positif yang
lebih besar daripada metal. Perbedaan voltase ini menyebabkan adanya daya tarik
elektron bebas negatif yang lebih besar daripada daya tarik ion-ion pada metal. Ini
mengakibatkan “protective anode” menjadi terserang karat (dikorbankan) dan sebaliknya
metal akan terlindung dari karat. Sedangkan pada metode Impressed Current, arus listrik
disuplai dari sumber tenaga eksternal. Bedanya dengan Sacrificial Anode terletak pada
jenis “protective anode” yang digunakan yaitu terbuat dari material non aktif seperti high
silicon cast iron, yang berfungsi sebagai sumber elektron dan tidak perlu dikorbankan
(terserang karat). Dalam bentuk konvensionalnya, kedua metode ini hanya dapat
digunakan pada metal yang seluruh permukaannya dipenuhi air atau kelembaban air, ini
dibutuhkan untuk menjadi elektrolit yang akan menjadi jalan bagi arus listrik.
Tapi pada prakteknya tidak mungkin metal kendaraan akan selalu dipenuhi air atau
elektrolit lain. Maka penggunaan kedua metode tersebut dalam bentuk konvensionalnya
tidaklah cocok untuk digunakan pada kendaraan.
Impressed Current CP
Untuk struktur (bangunan) yang lebih besar, anode galvanik tidak dapat secara
ekonomis mengalirkan arus yang cukup untuk melakukan perlindungan yang menyeluruh.
Sistem Impressed Current Cathodic Protection (ICCP) menggunakan anode yang
dihubungkan dengan sumber arus searah (DC) yang dinamakan cathodic protection
rectifier. Anode untuk sistem ICCP dapat berbentuk batangan tubular atau pita panjang
dari berbagai material khusus. Material ini dapat berupa high silikon cast iron (campuran
besi dan silikon), grafit, campuran logam oksida, platina dan niobium serta material
lainnya.
Tipe sistem ICCP yang umum untuk jalur pipa terdiri dari rectifier bertenaga arus
bolak-balok (AC) dengan output arus DC maksimum antara 10 - 50 ampere dan 50 volt.
Terminal positif dari output DC tersebut dihubungkan melalui kabel ke anode-anode yang
ditanam di dalam tanah. Banyak aplikasi menanam anode hingga kedalaman 60 m (200
kaki) dengan diameter lubang 25 cm (10 inchi) serta ditimbun dengan conductive
coke (material yang dapat meningkatkan performa dan umur dari anode). Sebuah kabel
berkapasitas sesuai dengan arus yang timbul menghubungkan terminal
negatif rectifier dengan jalur pipa. Output operasi yang dihasilkan dari rectifierdiatur
pada tingkat optimal oleh seorang ahli CP setelah sebelumnya melakukan berbagai
pengujian termasuk diantaranya pengukuranpotensial elektrokimia.
Pengujian
Potensial elektrokimia diukur dengan berdasarkan pada elektrode referensi.
Elektroda tembaga-tembaga (II) sulfat digunakan untuk struktur (bangunan) yang kontak
dengan tanah atau air tawar. Elektroda perak klorida digunakan untuk struktur yang
kontak dengan air laut.
Baja Galvanis
Mobil-mobil modern menggunakan rangka dan panel galvanis berlapis seng. Baja
yang tak terproteksi akan membentuk lapisan besi oksida, yang dapat menyerap udara dan
air sehingga dapat menyebabkan korosi terus berlanjut di bawahnya. Akan tetapi, seng
oksida yang dihasilkan di permukaan barang dengan lapisan seng tidak dapat ditembus.
Selama lapisan seng dan seng oksida tidak terganggu (terkikis atau tergores), baja di
bawahnya tidak akan berkarat. Baja galvanis memiliki sifat yang dapat memperbaiki diri
sendiri; goresan kecil dimana baja terekspose ke udara luar akan ditutup kembali oleh
seng. Hal ini terjadi karena seng di sekitarnya akan terserap dan mengendap pada baja
tersebut, mengganti apa yang sebelumnya hilang karena goresan.
Proteksi katodik merupakan salah satu cara untuk mencegah terjadinya korosi
pada logam. Prinsip kerjanya adalah dengan mengubah benda kerja menjadi katoda.
Katodik proteksi dilakukan dengan mengalirkan elektron tambahan ke dalam material.
Terdapat dua jenis proteksi katodik, yaitu metode impressed current dan galvanic couple.
Metode galvanic couple adalah metode dengan menghubungkan benda kerja dengan
logam lain yang memiliki potensial reduksi yang lebih kecil. Hal ini akan menyebabkan
terjadinya suatu sel galvanik dan menjadikan benda kerja sebagai suatu katoda.
Jenis yang kedua adalah dengan metode impressed current. Metode ini
menggunakan masukan arus listrik dan anoda inert yang tidak akan habis sehingga sistem
ini dapat digunakan pada waktu yang lama.Metode impressed current ini biasanya
digunakan pada lingkungan yang memiliki resistivitas yang tinggi.
Proteksi katodik ini banyak digunakan pada industri-industri, terutama pada pipa-pipa
yang perananannya sangat penting dalam produksi. Namun, proteksi katodik pada pipa-
pipa ini akan mungkin digunakan(dilihat secara ekonomi) apabila terminal point
dipakaikan suatu isolating joint untuk memisahkan pipa yang diproteksi dengan pipa
yang memiliki resistansi yang rendah. Isolating joint ini tidak cocok digunakan untuk
instalasi yang besar seperti compressor station dan industrial plant. Biaya yang
diperlukan serta kemungkinan terjadinya kegagalan dalam proteksi katodik akibat dari
kompleksitas dari sistem dan jumlah joint yang sangat banyak.
Industrial plant dan compressor station memiliki banyak sistem perpipaan yang tertanam
di dalam tanah atau pada concrete. Pipa yang digunakan biasanya di coating, namun ada
kemungkinan terjadinya defect pada coating. Pipa akan mengalami kontak dengan
concrete ataupun tanah sehingga terjadi kemungkinan adanya sel korosi akibat dari
adanya perbedaan potensial karena adanya defect pada coating dengan concrete ataupun
tanah. Faktor yang mempengaruhi laju korosi pada kasus ini adalah ukuran dari coating
defect. Apabila ukuran dari defect kecil, densitas arus yang masuk akan sangat besar .
Apabila coating defect ini berada dekat dengan concrete, maka akan terjadi perbedaan
potensial sehingga akan terjadi korosi.
Sel korosi pada sistem perpipaan
Pada gambar di atas dapat terlihat bahwa coating holiday nomor satu lebih dekat dengan
concrete dibandingkan dengan coating holiday nomor dua. Efek dari jarak ini ada pada
laju korosinya. Coating holiday nomor satu akan memiliki laju korosi yang lebih cepat
karena perbedaan potensial yang lebih besar.
Ada dua metode untuk melindungi sistem perpipaan dari korosi dengan proteksi katodik.
Yang pertama adalah dengan perlindungan keseluruhan (entire station) atau dapat disebut
sebagai basic protection. Yang kedua adalah proteksi pada tempat-tempat tertentu yang
memiliki coating defect atau disebut juga sebagai hot spots.
1. Basic Protection
Gambar di atas menunjukkan cara untuk mengetahui adanya hot spot dengan
menggunakan potensial permukaan. Titik dimana arus keluar dari pipa akan bertindak
sebagai anoda, dengan kata lain bagian ini akan terkorosi. Pada grafik juga terlihat
bahwa bagian tempat keluarnya arus akan memiliki potensial yang besar. Metode lain
adalah dengan mengetahui resistivitas tanah. Tanah yang memiliki resistivitas kurang
dari 1000 Ω.m akan mempunyai kecenderungan sebagai tempat terjadinya korosi.
Pearson Survey
Peralatan yang dirancang oleh Dr. John M. Pearson, dapat digunakan untuk
mengetahui adanya kerusakan ataupun holiday pada coating yang tertanam dalam tanah.
Prinsip kerjanya adalah dengan memberikan tegangan bolak-balik antara pipa dan tanah.
Kemudian mendeteksi adanya penurunan dari potensial tinggi di sekitar tempat yang
tidak terlapisi. Sebuah sinyal generator (biasanya vibrator) yang terhubung pada line, dan
terminal lainnya yang dihubungkan ke tanah, beratus-ratus kaki jauhnya.
Gambar: Detektor pearson holiday.
Arus mengalir dari generator sinyal pada tanah menuju ke pipeline yang
terkonsentrasi pada holiday. Hal ini menghasilkan konsentrasi arus pada tanah, dan akan
menghasilkan puncak pada receiver signal, seperti yang terlihat pada grafik.
Kemudian tim yang terdiri dari 2 orang berjalan sepanjang line sekitar 20 meter.
Setiap orang memakai sepasang sepatu yang terdapat pelat di bawahnya, dan terjadi beda
potensial antara 2 titik sejauh 20 kaki. Hal ini akan di terima oleh ampilfier yang dibawa
oleh orang bagian depan, dan kemudian dan sinyal amplifier dapat didengar pada
earphone dan mengindikasikan kedalaman dalam meter. Orang di bagian belakang yang
menangani kabel penghubung, menjaga agar bersih dari penghalang, dan memelihara
agar jarak tetap konstan.
Konsentrasi dari kuat arus dalam tanah, disekitar dari holiday, yang diterima pada sepatu
yang dikenakan oleh 2 operator, dan akan memperkuat sinyal padaperalatan yang dibawa
oleh operator. Jadi, pada sebuah industrial plant/ compressor station, proteksi katodik
yang digunakan pada kondisi strukturnya. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan
penggunakan proteksi katodik disesuaikan dengan konstruksi dan efisiensi.
1. Sacrafisial anoda
Jumper Dipasang
No Anoda (volt) Katoda (volt)
(volt)
1 - 0.475 - 0.312 - 0.326
2 - 0.286 - 0.259 - 0.258
3 - 0.183 - 0.274 - 0.272
2. Impressed Current
Tanpa Arus Paksa
No Arus Paksa (volt)
(volt)
1 - 0.423 - 1.990
2 - 0.307 - 1.614
3 - 0. 310 - 1.605
4 - 0.267 - 0.798
5 - 0.235 - 0.610
3. Insulasi Join
No Anoda 1 (volt) Anoda 2 (volt) Katoda 1 (volt) Katoda 2 (volt)
1 - 0.208 - 0.212 - 0.029 - 0.028
VII. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. 2 jenis proteksi katodik, yaitu
a. Sacraficial Anoda. Dimonitoring dengan mengukur potensial
menggunakan elektroda pembanding (Calomel) sebagai anoda dan benda
kerja sebagai katoda.
b. Impressed Current. Dimonitoring dengan mengukur potensial benda kerja
dengan menggunakan arus dari luar.
2. Besarnya potensial
a. Sacrafisial anoda
Jumper Dipasang
No Anoda (volt) Katoda (volt)
(volt)
1 - 0.475 - 0.312 - 0.326
2 - 0.286 - 0.259 - 0.258
3 - 0.183 - 0.274 - 0.272
b. Impressed Current
Tanpa Arus Paksa
No Arus Paksa (volt)
(volt)
1 - 0.423 - 1.990
2 - 0.307 - 1.614
3 - 0. 310 - 1.605
4 - 0.267 - 0.798
5 - 0.235 - 0.610
c. Insulasi Join
No Anoda 1 (volt) Anoda 2 (volt) Katoda 1 (volt) Katoda 2 (volt)
1 - 0.208 - 0.212 - 0.029 - 0.028
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Proteksi_katodik
http://www.ruststopindonesia.com/cathodic_protection.htm
http://anticorrosive.blogspot.com/