Anda di halaman 1dari 15

Oleh : Teguh Budiawan

Mengenal dasar
not balok
modul pengantar belajar awal tahun ajaran hingga ujian tengah semester
Materi Dasar Not Balok
(materi awal tahun ajaran hingga UTS)
Pada umumnya kita
lebih akrab dengan
notasi angka bila
dibandingkan notasi balok, hal ini
sangat wajar karena pada
umumnya di tingkat
pendidikan dasar kita
menggunakan notasi angka
sebagai media belajar
membaca notasi, sehingga
not balok seringkali
dianggap sebagai simbol-simbol
asing yang sulit
dimengerti. Padahal pada
kenyataannya tidak serumit
itu, membaca not balok
sama halnya kita
mempelajari huruf-huruf asing
seperti jepang, rusia,
korea, dll, bahkan jauh lebih
mudah dan sederhana.
Mempelajari
notasi khususnya not balok
merupakan pembahasan
materi yang cukup luas,
dikarenakan materi ini
tidak cukup hanya dipelajari
untuk diingat saja tetapi
harus dipahami dan
diaplikasikan dalam bentuk
keterampilan berupa
praktek. Modul ini hanya
sebagai teori pengantar
untuk mengenal dasar not
balok saja, proses
pembelajaran yang sesungguhnya dilaksanakan dalam tatap muka di kelas.
Berikut ini adalah materi dasar yang dipelajari pada awal tahun ajaran
sampai pelaksanaan ujian
tengah semester.

a) Mengenal nama dan nilai not dan tanda istirahat (not 4 ketuk, 2 ketuk,
1 ketuk, ½ ketuk, ¼
ketuk, dll).

3
b) Mengenal fungsi tanda titik di depan not (not 6 ketuk, 3 ketuk, 1 ½
ketuk, ¾ ketuk, / 8 ketuk, dll)
c) Mengenal fungsi tanda legato/ tied not (not 5 ketuk, 7 ketuk, 8 ketuk,
dll)
d) Mengenal dasar birama
e) Mengenal 12 nada dalam musik barat dan fungsi dasar tanda aksidental
f) Menyusun tangga nada/ scale diatonic major
g) Menentukan jumlah kres/mol pada tangga nada dengan metoda circle fifth
h) Mengenal posisi nada pada garis paranada
i) Mengenal penggunaan tanda aksidental pada garis paranada
j) Mengenal tanda mula/key signature
a) Not dan tanda istrahat/ not and rest
Not balok ditulis dalam bentuk simbol tertentu, setiap simbol memiliki
makna tersendiri,
berikut ini adalah bentuk dasar dari simbol not dan tanda diam yang umum digunakan
dalam
penulisan not balok.
not nama Nilai ketukan nama
Tanda istirahat
Whole not 4 ketuk Whole rest
Half not 2 ketuk
Half rest

Quarter not 1 ketuk


Quarter rest

Eighth not ½ ketuk


Eighth rest

Sixteenth not ¼ ketuk


Sixteenth rest
Pada tabel di atas dapat kita lihat bahwa nama not tetap menggunakan bahasa
inggris hal ini
bertujuan supaya penyebutan nama tidak tertukan dengan nilai ketukan. Untuk tahap
dasar
pembelajaran kita akan mengutamakan mengenal nilai ketukan dan untuk nama not
sementara
waktu kita abaikan dulu. Nilai not berarti lamanya not tersebut dibunyikan.

Digunakan hanya untuk lingkungan sendiri


b) Not bertitik/ dotted not
Titik di depan not memiliki arti “ bernilai setengah dari nilai not dan
dijumlahkan dengan
nilai not tersebut”. Menghitung nilai not bertitik menggunakan perhitungan dasar
bahkan sangat
dasar, hanya menghitung penjumlahan bilangan bulat dan pecahan.
Berikut ini adalah nilai dari not bertitik
Nilai titik
Nilai not
Not dasar nilai Not bertitik (bernilai setengah Operasi
hitung
dari not)
bertitik
4 ketuk . 2 ketuk
4+2 6 ketuk

2 ketuk 1 ketuk
2+1 3 ketuk
.
1 ketuk ½ ketuk
1+ ½ 1 ½ ketuk
.
½ ketuk . ¼ ketuk
½+¼ ¾ ketuk

¼ ketuk 1/8 ketuk


¼ + 1/ 8 3/8 ketuk
.

Dan berikut ini adalah nilai dari tanda istirahat bertitik


Nilai titik
Nilai Tanda
Tanda Tanda istirahat
nilai (bernilai setengah
Operasi hitung istirahat
istirahat dasar bertitik dari not)
bertitik
4 ketuk . 2 ketuk
4+2 6 ketuk
2 ketuk . 1 ketuk
2+1 3 ketuk
1 ketuk . ½ ketuk
1+ ½ 1 ½ ketuk

½ ketuk . ¼ ketuk
½+¼ ¾ ketuk

¼ ketuk 1/8 ketuk


¼ + 1/ 8 3/8 ketuk
.

c) Legato/ tied not


Legato adalah garis lengkung yang menghubungkan dua buah not, tanda legato
memiliki
artiseperti tanda tambah (+) yaitu, “menjumlahkan nilai dari dua not yang
dihubungkan”
Perhatikan contoh berikut

Nilai not yang


Not 1 Not 2 dihubungkan Operasi hitung

digabungkan

3+ 4 7 ketuk
.

.
1+¾ 1 ¾ ketuk

.
¾+1½ 2 ¼ ketuk
.
Tanda legato hanya digunakan untuk not saja, sementara untuk tanda istirahat
tidak perlu
menggunakan tanda legato, penulisan gabungan tanda diam cukup menuliskannya secara
berurutan,
Contoh tanda diam 7 ketuk :
. ,Atau . , atau , atau bentuk lainnya
asalkan jumlahnya 7 ketuk.

Digunakan hanya untuk lingkungan sendiri


d) Tanda birama/ time signature
Tanda birama pada modul ini hanya dibahasa secara mendasar sedangkan
pembahasan
lengkapnya akan dibahas pada modul BAB 2.
Tanda birama meyatakan banyaknya ketukan maksimal dalam satu birama, satu
birama
ditandai dengan garis birama vertikal.
birama 4/4 berarti “dalam satu bar diisi oleh 4 buah quarter not”. Sehingga
dalam satu bar
memiliki empat ketukan

birama 3/4 berarti “dalam satu bar diisi oleh 3 buah quarter not”. Sehingga
dalam satu bar
memiliki tiga ketukan

Selain tanda birama di atas masih banyak tanda birama yang lain seperti 6/8,
12/8, 7/4, dll.
Tanda biram tersebut akan dibahas dalam modul BAB 2.

e) 12 nada dalam musik barat dan fungsi dasar tanda aksidental

apakah nada yang anda kenal dalam musik khususnya musik barat? Mungkin kamu
akan
menjawab do-re-mi-dst. Berpakah jumlah nada dalam musik khususnya musik barat?
Mungkin kamu
juga akan menjawab 7 buah karena do-re-mi-dst berjumlah 7 nada.
nada yang umum kita kenal memang berjumlah 7 nada/ nada diatonic yang
dikenal dengan
do-re-mi-fa-so-la-ti-do’, dengan catatan do’ yang terakhir tidak termasuk hitungan
karena sama
dengan do yang awal hanya frekuensinya dua kali lipat lebih besar. Nada nada
tersebut disebut
sebagai SCALE diatonic major dengan jarak nada 1-1-1/2-1-1-1-1/2. Sebenarnya jumlah
nada dalam
musik barat berjumlah 12 nada karena diantara nada yang berjarak 1 terdapat nada
sisipan yang
disebut nada enharmonic, dan biasanya menggunakan metoda penulisan alfabet selain
menggunakan
metoda solmisasi (do-re-mi-dst). Keduabelas nada tersebut disebut sebagai nada
enharmonic dan
setiap nada memiliki jarak ½ satu sama lain dan.
Perhatikan skema di bawah ini

Nada enharmonic berada diantara nada diatonic yang berjarak satu. Nada
enharmonic
memiliki dua nama yaitu nama dengan tanda kraksidental.

Digunakan hanya
untuk lingkungan sendiri
Tanda aksidental dasar terdiri dari tiga yakni
kres/sharp (#),
mol/flat (b) dan pugar/Natural ( ). Tanda ini ditulis
sebelum simbol not,
berfungsi untuk menaikan dan menurunkan ½ nada.
Tanda kres berfungsi untuk menaikan ½ nada.
nada yang terkena
kres ditambah akhiran “is”. Misal nada C diberi tanda
kres maka dibaca
Cis. Tanda mol berfungsi untuk menurunkan ½ nada. nada
yang terkena
mol ditambah akhiran “es”. Misal nada B diberi tanda
kres maka dibaca
Bes.
Sementara tanda pugar/natural akan dibahas pada sub-bab posisi nada garis
paranada.
Dengan demikian maka nada enharmonic (tuts hitam pada piano) akan memiliki
2 nama.
Berikut ini adalah posisi nada pada alat musik piano

f ) Menyusun tangga nada/ scale diatonic major

Nada dalam musik terdiri dari dua belas nada (lihat nada pada gambar piano
diatas). Dalam
penggunaannya umumnya tidak semua dimainkan dalam sebuah lagu. Hanya nada tertentu
yang
termasuk ke dalam tangga nada.
Tangga nada yang paling umum adalah tanda nada mayor atau seringkali kita
kenal dengan
doremi. Tangga nada mayor terdiri dari 7 buah nada atau dikenal dengan tangga nada
diatonis mayor.
Jarak untuk tangga nada mayor adalah 1 – 1 – ½ -1 – 1 – 1 - ½
Perhatikan jarak nada dibawah ini

Semua nada berjarak ½ , apabila nada berjarak 1 maka nada tersebut melewati
satu buah
nada. gambar di atas menunjukan jarak antar nada baik tuts hitam maupun putih dan
angka
dibawahnya menunjukan contoh jarak nada tangga nada C mayor tau DO=C. Tangga nada
lain selain
do = C dapat dibuat asalkan jaraknya tetap 1 – 1 – ½ -1 – 1 – 1 - ½.
Contoh do = G terdiri dari G A B C D E F# G

1 1 ½ 1 1 1 ½
Mengapa nada ke 7 bukan nada F? Perhatikan nada pada piano. Jarak dari E ke
F adalah ½
sementara jarak untuk tangga nada harus 1 sehingga nada setelah E harus ke nada
F#.Hal ini berlaku
untuk semua tangga nada, bahwa jarak nada harus tetap 1–1–½ -1–1– 1 - ½.

Digunakan hanya
untuk lingkungan sendiri
Kapan tanda mol digunakan? Tanda ini digunakan apabila terdapat dua buah
huruf yang sama
dalam tangga nada. Contoh :
Nada dalam do= F adalah F G A A# C D E F. Perhatikan, dalam urutan nada
tersebut
terdapat dua huruf A, oleh karena itu gunakan nama lain dari nada yang terkena
tanda aksidental,
perlu kita ingat bahwa nada enharmonik memiliki dua nama, nama lain dari A# adalah
Bb, sehingga
urutan nadanya menjadi F G A Bb C D E F.
Berikut ini adalah 12 tangga nada pada musik barat
No Jumlah Kres/Mol Susunan Nada
1 0#/0b C-D-E-F-G-A-B-C
2 1# G-A-B-C-D-E-F#-G
#
3 2 D-E-F#-G-A-B-C#-D
4 3# A-B-C#-D-E-F#-G#-A
#
5 4 E-F#-G#-A-B-C#-D#-E
6 5# B-C#-D#-E-F#-G#-A#-B
b
7 1 F-G-A-B b -C-D-E-F
8 2b B b -C-D-E b -F-G-A-B b
b
9 3 E b -F-G-A b -B b -C-D-E b
10 4b A b -B b -C-Db -E b -F-G-A b
b
11 5 D b -E b -F-G b -A b -B b -C-D
b
Gb-Ab-Bb-Cb-Db-Eb-Fb-Gb
12 6#/6b
F#-G#-A#-B#-C#-D#-E#-F#

g) Menentukan jumlah kres/mol pada tangga nada


dengan metoda circle fifth

bila ada pertanyaan; tangga nada apakah yang memiliki 4#? Apakah kamu akan
menjawab
dengan cara di atas, yaitu dengan mencoba menyusun semua tangga nada sehingga
diketahui jumlah
kres/mol pada tangga nada tersebut? Atau bersikeras menghapalkannya di luar kepala?
Berikut ini adalah salah satu metoda untuk mengetahui jumlah kres/mol pada
semua tangga
nada tanpa harus menyusun
tangga nada terlebih dahulu.
Metoda ini disebut sebagai
circle fifth, diawali dengan
menempatkan C sebagai awal
putaran lingkaran, C merupakan
tangga nada dengan 0# dan 0b.
Kemudian searah jarum jam
letakan nada ke 5 dari C (
berjarak 3 ½ ) nada tersebut
adalah G yang memiliki 1#,
kemudian lakukan hal yang
sama pada nada G untuk
ngetahui nada selanjutnya.
Searah jarum jam
jumlah kres bertambah hingga
arah pukul 6, dan tanda mol
berkurang dimulai dari arah
pukul 6 hingga kembali ke nada
C. Perhatikan skema gambar
disamping ini.

Digunakan hanya untuk


lingkungan sendiri
h) Mengenal posisi nada pada garis paranada

Bentuk dari simbol not balok hanya menentukan nilai ketukannya (duration)
saja, dan untuk
mengetahui tinggi dan rendahnya maka simbol tersebut harus diletakan pada garis
paranada. Garis
tersebut Terdiri dari lima garis horizontal dan 4 spasi (jarak diantara garis)

Semakin atas posisi not maka nadanya semakin tinggi begitupun sebaliknnya.
Selain kelima
garis tersebut dapat ditambahkan garis bantu diatas atau dibawah garis paranada
berupa garis
pendek untuk mengakomodasi nada yang lebih tinggi atau lebih rendah daripada lima
garis pada
paranada.

Bagian awal pada garis paranada biasanya ditulis simbol yang disebut
dengan Clef, di
Indonesia dikenal dengan kunci. Untuk tahap dasar kita hanya akan mempelajari satu
jenis clef saja
yakni clef G. Selain itu masih ada Clef lain seperti clef F dan clef C.

Berikut ini adalah nada pada garis paranada dengan clef G

Tiang not ditulis keatas apabila bulatan not berada dibawah garis ketiga
sementara apabila
not berada diatas garis ketiga maka tiangnya ditulis kebawah. Jika not berada pada
garis ketiga maka
tiangnya bisa ditulis keatas atau kebawah. Untuk memudahkan menghapal maka hapalkan
not yang
ada pada spasi 1 hingga spasi 4 sehingga akan membentuk kata FACE.

Digunakan hanya
untuk lingkungan sendiri
i) Mengenal Penggunaan Tanda Aksidental
Pada Garis Paranada

Pada sub-bab sebelumnya kita sudah mengenal nama not yang berada pada garis
paranada,
tapi bagaimana cara menuliskan nada enharmonic pada garis paranada?
Nada enharmonic adalah nada yang memiliki dua nama, ciri dari nada
enharmonik adalah
memiliki tanda aksidental. Nada enharmonic pada garis paranada ditulis dengan
menempatkan tanda
aksidental sebelum not. Perhatikan gambar di bawah.

Tanda aksidental pada garis paranada hanya berlaku untuk satu bar, bar
selanjutnya tidak terpengaruh
oleh tanda tersebut dan kembali ke nada semula. Tanda aksidental hanya mempengaruhi
nada selanjutnya,
sementara nada sebelumnya tidak terpengaruh walaupun masih dalam satu bar. Tanda
aksidental bisa tidak
berlaku lagi apabia nada selanjutnya mendapatkan tanda pugar.
Perhatikan gambar dibawah ini :

J) Mengenal tanda mula/key signature


Tanda mula berfungsi untuk memberikan informasi mengenai tangga nada yang
digunakan
dalam sebuah karya musik. Dalam not angka tanda mula biasanya ditulis denga
“Do=....”, namun
dalam not balok tanda mula dibuat sesuai dengan jumlah kres/mol dengan menempatkan
tanda
aksidental pada garis atau spasi yang dikenakan kres/mol. Contoh, tangga nada G
hanya memiliki 1
nada yang di kres yaitu nada F# maka tanda mulanya adalah sebagai berikut
Hanya satu tanda
aksidental yang
ditulis sebagai tanda
mula, tanda
tersebut menandakan
bahwa semua
nada F akan dikenakan
kres. Jadi tidak
perlu semua nada F
diberi tanda kres.
Dalam meletakan
kres atau mol
pada tanda mula harus
sesuai dengan
urutan berikut ini.
untuk tangga nada
dengan kres urutannya
adalah F#, C#,
G#, D#, A#. Untuk
tangga nada dengan
mol urutannya adalah
Bb, Eb, Ab, Db, Gb.
Digunakan
hanya untuk lingkungan sendiri
Tanda aksidental (kres/mol) dalam tanda mula hanya diperbolehkan diletakan
diantara G
(garis ke 1) dan G’ (di atas garis ke 5). Perhatikan gambar dibawah ini.

Perhatikan semua tanda mula pada gambar dibawah ini

Digunakan hanya untuk


lingkungan sendiri

Anda mungkin juga menyukai