Skripsi Sri Rejeki PDF
Skripsi Sri Rejeki PDF
Skripsi Sarjana
Dikerjakan Oleh:
Disetujui Oleh
Pembimbing I, Pembimbing II,
Diterima Oleh :
Panitia ujian Fakutas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara untuk melengkapi salah
satu syarat ujian Sarjana Seni (S.Sn.) dalam bidang Etnomusikologi di Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Sumatera Utara Medan.
Hari :
Tanggal :
ii
DISETUJUI OLEH:
Medan
Program Studi Etnomusikologi
Ketua,
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya nyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan
sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis disebutkan dalam
daftar pustaka.
Sri Rezeki
NIM. 140707011
iv
ABSTRAK
Skripsi sarjana ini berjudul “Analisis Tekstual dan Musikal Lagu Dainang dan
Tortor Ni Halak Batak yang dipertunjukkan dalam Gaya Akulturasi oleh Siantar Rap
Foundation.” Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis musikal dan makna yang
terkandung pada lagu Dainang dan Tortor Ni Halak Batak yang dibawakan oleh Siantar
Rap Foundation. Untuk menjawab pertanyaan di atas penulis menggunakan teori
semiotik yang dikemukakan oleh Panuti Sudjiman dan Van Zoest (Bakar 2006: 45-52),
teori ini digunakan untuk memahami bagaimana makna diciptakan dan
dikomunikasikan melalui sistem simbol yang membangun peristiwa seni baik dari segi
syair maupun melodi. Kemudian teori Bruno Nettl (1975:35) yang mengatakan bahwa
mentranskripsi musik kedalam bentuk notasi adalah satu-satunya cara yang digunakan
peneliti untuk dapat menganalisis suatu musik.Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati (Bogdan dan Taylor dalam Moleong, 1989:3). Penulis juga berpedoman kepada
pendapat yang dikemukakan oleh Allan P. Merriam yang mengatakan bahwa penelitian
dalam etnomusikologi ada tiga yaitu metode ilmu pengetahuan (methods of science),
kerja lapangan (field work), dan kerja laboratorium (desk word). Adapun hasil yang
diperoleh dari penelitian ini sebagai berikut. (A) Dari sisi tekstual, lagu Dainang
menggunakan bahasa Batak dan Indonesia, yang memiliki makna konotatif dan
denotatif tertentu. Secara umum makna semiotik dalam lagu ini adalah ekspresi kasih
sayang ibu kepada anaknya. Lagu Tortor Ni Halak Batak menggunakan bahasa Batak,
dan mengandung makna semiotik secara umum sebagai bentuk kecintaan seseorang
kepada gondang dan tortor (seni budaya) Batak. (B) Dari sisi musikal menunjukkan
bahwa lagu Dainang menggunakan tangga nada heptatonic dengan tempo 68 (adagio)
dan lagu Tortor Ni Halak Batak menggunakan tangga nada heptatonic dengan tempo
110 (allegretto).
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena berkat
kasih dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini berjudul
“Analisis Tekstual dan Musikal Lagu Dainang dan Tortor Ni Halak Batak yang
dipertunjukkan dalam Gaya Akulturasi oleh Siantar Rap Foundation” adalah sebuah
Dalam penulisan skripsi ini penulis telah berupaya semaksimal mungkin untuk
mencapai hasil yang terbaik. Namun kemudian penulis menyadari bahwa terdapat
berbagai kekurangan dalam penulisan skripsi ini, hal ini disebabkan oleh keterbatasan
penulis dan pengalaman penulis yang masih kurang. Untuk itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari
Skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Maka
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum., sebagai rektor Universitas Sumatera
Utara.
2. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S., Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Universitas
Sumatera Utara.
vi
selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan banyak waktu serta
dalam menulis serta telah membimbing penulis dengan sangat baik sehingga
6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara, Bapak Prof. Drs. Mauly Purba, M.A., Ph.D.,
Bapak Drs. Irwansyah, M.A., Ibu Dra. Frida Deliana, M.Si, Ibu Dra.
Heristina Dewi, M.Pd., Bapak Drs. Setia Dermawan Purba, M.Si, Drs.
Bapak Drs. Fadlin, M.A., Ibu Drs. Rithaony Hutajulu, M.A., yang telah
tahun mengikuti perkuliahan. Semoga doa dan berkat dari Bapak dan Ibu
penulis hormati dan sayangi yaitu Bapak Weslin Simatupang, S.Pd dan ibu
Nenty Lenteria Simarmata, S.Pd. Terimakasih atas segala doa, kasih sayang,
vii
diberikan kepada penulis, kiranya Tuhan memberkati dan selalu memberikan
juga untuk seluruh kru Siantar Rap Foundation dan para Srangers.
penulis Kasmir Siagian dan Pasu Simarmata. Tak lupa juga untuk paman
10. Terimakasih penulis ucapkan buat kakak kandung penulis, Eva Malina
segala motivasi, bantuan, dorongan serta doa yang kakak dan abang berikan,
kepada abang ipar penulis M. Siadari dan Darlin Puhut Sihotang yang juga
kepada keponakan penulis Shane Togi Joshua yang sangat penulis sayangi,
setiap waktu. Terimakasih juga kepada sepupu saya Yunita Ambarita dan
viii
Chairstiona Silaen dan Chalista Elisia Silaen yang mendoakan dan
11. Kepada sahabat kecil penulis Fitriani Purba dan sahabat di Gereja Evi Tanty
ada dalam suka dan duka, memberikan dukungan, motivasi dan doa
12. Kepada Dhea Vacarey Saragih, terimakasih sudah menjadi adik yang baik
semasa sekolah hingga saat ini dan terimakasih untuk segala bantuan yang
13. Tak lupa kepada Vici Candle Ginting Jawak yang menjadi teman terbaik
14. Terimakasih untuk Little Fams, Friztian Richard Tobing yang sangat
banyak ide, saran, dan motivasi yang luar biasa, Fey Sinaga yang selalu
ix
dan dukungan yang diberikan, semoga kebersamaan Little Fams selalu
terjaga.
15. Tak lupa juga untuk sahabat penulis dalam pelayanan Kristina Samosir dan
terjalin.
16. Kepada sahabat penulis Lisa Yanti Sitorus dan Dolok Purba yang telah
dukungan penuh kepada penulis dan selalu mendoakan penulis. Tak lupa
Etnomusikologi (IME), abang kakak stambuk 2011, 2012, 2013, dan adik
19. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih atas
semua bantuannya.
x
Akhirnya harapan penulis, semoga skripsi ini bermanfaat bagi usaha
peningkatan mutu pendidikan dan kebudayaan di era globalisasi ini, dan menjadi suatu
Medan, 2018
Penulis,
Sri Rezeki
NIM. 140707011
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Hiphop1 berkembang pada tahun 1970-an yang pada dasarnya lahir dan
penyesalan serta kesedihan akan penindasan, dan perbudakan yang dialami oleh
paksa tanpa gaji untuk majikannya. Pada saat bekerja pun mereka tidak
memberikan kesempatan kepada para budak untuk beribadah pada setiap hari
pengalaman mereka satu dengan yang lain, ada yang sambil beryanyi ada juga yang
1
Dalam skripsi sarjana ini, istilah hiphop ditulis miring pada penampilan awal saja, karena
dalam tulisan ini akan terus berulang-ulang. Tujuannya adalah untuk mengefisienkan teknik
penulisan. Adapun kata hiphop adalah istilah asing dan bukan bahasa Indonesia, untuk itu perlu
ditulis miring atau italic.
2
Afro-Amerika adalah kelompok etnik keturunan Afrika yang hidup dan tinggal di
Amerika, mereka disebut juga Negro (id.m.wikipedia.org/wiki/Afrika-Amerika#). Amerika Serikat
sendiri adalah negara multietnik, dengan dasar etnisitas pada e pluribus unum. Artinya secara
harfiah “dari banyak menjadi satu,” bersatu dalam segala perbedaan. Selain masyarakat Afro-
Amerika di Amerika Serikat ini juga ada masyarakat Hispanik Amerika, Jews Amerika, dan lain-
lainnya. Etnik asal Amerika adalah Indian dan kemudian datanglah bangsa-bangs Anglosakson dari
Britania Raya.
1
Kebersamaan akan pengalaman hidup yang mereka alami membuat mereka
bahkan ada juga yang menari dengan penuh emosi menumpahkan semua emosi dan
kesakitan yang mereka alami lewat tarian. Inilah yang menjadi cikal bakal tumbuh
Budaya hiphop adalah sub-kultur yang mulai muncul karena kekerasan dan
daerah Bronx di kota New York, Amerika Serikat. Budaya hiphop ditandai dengan
adanya break dance, Rapper (MC), Graffiti, Dj. Musik hiphop punya ciri yang khas
berupa beat drum dan bass yang kuat serta dibumbui dengan lirik-lirik yang
Isi dari lirik-lirik lagu mereka bercerita akan perbedaan ras yang pada masa
itu sangat menekan dan menindas keberadaan dan perbedaan antara keturunan
Afrika yang berkulit hitam dengan keturunan kulit putih Amerika. Tidak jarang
kebijakan pemerintah. Masa awal bertumbuhnya hiphop ini tidak jarang mereka
secara frontal menolak kebijakan itu dengan menuangkan kata-kata kotor dan
hujatan di dalam liriknya, namun dewasa ini semua perjuangan itu seakan sirna tak
berarti lagi. Hiphop pada masa sekarang ini (khususnya pada masa awal abad ke-
3
Eksploitasi dalam konteks ini adalah pemerasan, penindasan, perbudakan, dan lain-lain,
yang memberangus hak-hak mereka dan menafikan sisi kemanusiaan universal.
4
Hispanik atau dalam bahsa Inggris Hispanic adalah sebutan untuk keturunan Latin di
Eropa yang tinggal di Amerika.
2
21) kebanyakan bercerita tentang cinta, bercerita tentang apa yang terjadi disekitar
mereka, dan kehidupan sehari-hari. Dewasa ini hiphopers juga telah menjadikan
hiphop itu sebagai gaya hidup yang sangat glamor, berbeda dari hiphop awalnya,
yang mewah dan mahal, menggunakan aksesoris yang blink-blink (seperti cincin,
kalung, sepatu, dan lain sebagainya), serta menggunakan mobil mewah merupakan
ciri khas dari hiphop. Mereka mengekspresikan seni musikal mereka dengan
fashion, dikarenakan musik mereka pun sekarang telah menjadi musik mahal yang
tahun 1990-an, dan artis hiphop Indonesia adalah pada masa itu adalah Iwa K, Boys
Got No Brain dan NEO. Tahun 2000-an Saykoji dan Mista D ikut memeriahkan
dunia hiphop Indonesia yang membuat musik hiphop tampil beda, dimana dengan
bahasa slang dan bahasa ibu di dalam karya mereka. Dalam pemilihan kata juga
tidak terlalu vulgar, dan jarang sekali mengangkat tema-tema tentang kekerasan dan
seks bebas. Walau pada masa itu rapper-rapper Amerika lebih banyak mengangkat
3
mengangkat tentang ketidakpuasan pemerintahan pada masa itu (Orde Baru).
bernama Siantar Rap Foundation. Grup ini terbentuk pada tanggal 16 Agustus
2013. Terbentuknya grup ini berawal ketika Arwin Manurung atau yang dikenal
dengan nama Awenz yang juga merupakan seorang rapper asal Pematangsiantar
mencoba untuk memadukan musik tradisional Batak Toba dengan unsur hiphop/rap
dan. Awenz melatih dan mengamati beberapa anak muda yang ingin belajar rap/hip
hop dengannya. Berkat kegigihan beliau berhasil menemukan 4 orang yang akan
menjadi anggota Siantar Rap Foundation atau biasa disingkat dengan SRF, mereka
adalah Alfred Klinton Manurung atau dikenal dengan Alfred Phobia, Diknal Sitorus
atau dikenal dengan D.I.C, Alfred Reynaldo Sitanggang atau dikenal dengan Alfred
Rey, dan Petrus Novlin Ulianto Simarmata atau dikenal dengan P.N.Si.
dengan kebudayaan asing. Kebudayaan asing tersebut lambat laun diterima dan
kebudayaan kelompok itu sendiri. Hal inilah yang dilakukan oleh Siantar Rap
Foundation. Memadukan unsur musik tradisi Batak Toba dengan unsur musik
Pada umumnya lagu Batak Toba yang dinyanyikan oleh penyanyi Batak lain
diiringi dengan alat musik keyboard, saxophone, gitar, bass, drum, sulim, taganing,
dan lain sebagainya. Namun berbeda dengan Siantar Rap Foundation, materi musik
4
yang mereka bawakan disetiap album memadukan unsur tradisional Batak seperti
taganing, hasapi, ogung, sulim, dan sarune dengan unsur musik hiphop atau rap
modern. Grup ini merupakan pelopor pertama grup Batak Rap yang memberikan
nuansa baru pada musik Batak. Grup ini membawakan lagu-lagu Batak yang
sebelumnya sudah pernah dipopulerkan dan mereka memiliki beberapa lagu yang
juga yang dilakukan oleh para ilmuwan dalam konteks perkembangan ilmu-ilmu di
Dari kutipan paragraf di atas, selama ini dalam konteks ilmu pengetahuan, studi
sosiologi, antropologi, komunikasi dan retorika, studi agama, studi budaya, teori ras
kritis, studi misiologi, sejarah seni, tari, musikologi, etnomusikologi, teori musik,
dan studi gender. Istilah "studi hiphop" mulai beredar pada pertengahan tahun
5
2000-an, dan meskipun tidak jelas siapa yang pertama kali menciptakan istilah itu
untuk memberi labelnya, bidang studi hip hop sering dikutip sebagai telah
dikristalkan oleh publikasi yang berjudul That's the Joint!: The Hip Hop Studies
Reader pada tahun 2003. Untuk kajian ini disediakan beasiswa, kritik, dan
jurnalisme yang dilakukan selama 25 tahun. Publikasi antologi ini belum pernah
terjadi sebelumnya, dan menyoroti pengaruh yang terus berkembang dan terus
menerus dari "salah satu unsur budaya populer global yang paling kreatif dan
That's The Joint! menandai momen konsolidasi untuk bidang studi hiphop karena
Jadi apa yang penulis lakukan dalam mengkaji hiphop ini juga menjadi
konteks multidisiplin ilmu. Dalam hal ini ilmu utama etnomusikolog, ditambah
Satu hal yang menarik lainnya dari hiphop yang disajikan oleh Siantar
Rap Foundation, hanya memberikan warna, bukan sebagai identitas hiphop yang
kuat. Para musisinya lebih mengutamakan sajian dalam gaya musik populer Batak,
dan mengadopsi juga unsur-unsur musik tradisi Batak. Inilah fenomena yang akan
penulis kaji. Adapun lagu yang menjadi sampling adalah lagu Dainang dan Tortor
Ni Halak Batak, dengan alasan pada kedua lagu ini terdapat unsur-unsur musik
akulturasi seperti telah disebutkan, yakni musik tradisi Batak Toba, musik populer
6
Melihat dari lagu yang dibawakan oleh SRF sangat berbeda dengan lagu
Batak Toba yang biasanya dibawakan dalam musik pop, maka penulis merasa
tertarik untuk menyusun tulisan ini dengan judul: “Analisis Tekstual dan
Musikal Lagu Dainang dan Tortor Ni Halak Batak yang dipertunjukkan dalam
Adapun yang menjadi pokok permasalahan dalam tulisan ini adalah sebagai
berikut :
2. Apa makna tekstual pada lagu Dainang dan Tortor Ni Halak Batak yang
1.3.1 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab rumusan masalah dalam
7
1.3.2 Manfaat
Sumatera Utara.
Etnomusikologi.
1.4.1 Konsep
dari apa yang perlu diamati. Konsep juga merupakan unsur pokok dari suatu
antara penulis dan pembaca. Oleh sebab itu penulis akan menguraikan konsep yang
contact) adalah proses sosial yang timbul jika suatu kelompok manusia dengan
8
sedemikian rupa, sehingga unsur kebudayaan asing lambat laun diterima dan diolah
kebudayaan sendiri. Akulturasi yang terjadi pada penulisan ini adalah musik hiphop
yang diterima oleh masyarakat Batak Toba khususnya pada grup Siantar Rap
dari musik dan terdapat potongan bukti yang jelas bahwa bahasa yang digunakan
dalam hubungannya dengan musik berbeda dari wacana ilmiah biasa. Sesuai
dengan judul tulisan ini, penulis akan menganalisa makna dari teks lagu Dainang
dan Tortor Ni Halak Batak yang dibawakan oleh Siantar Rap Foundation. Penulis
memilih ke dua lagu tersebut karena lagu Dainang merupakan salah satu lagu
andalan dalam album pertama yang diminati oleh banyak masyarakat dengan lirik
yang siapa saja mendengarnya akan tersentuh pada lagu ini dan lagu Tortor Ni
Halak Batak merupakan lagu pop Batak yang sudah lama tidak terdengar dan
Siantar Rap Foundation membawa lagu ini kembali yang dirilis dalam single.
Theories of Music Analysis mengatakan bahwa analisa musik adalah suatu proses
kompleks yang perlu meletakkan secara bersama informasi tentang berbagai aspek
musik. Teori formal tentang analisa musik biasanya tidak menunjuk semua aspek
ini, hanya memilih satu aspek saja, sebab masing-masing aspek mempunyai
kesulitan sendiri. Konsep analisis ini digunakan penulis sebagai panduan dalam
9
menganalisa struktur musik lagu Dainang dan Tortor Ni Halak Batak yang
1.4.2 Teori
melodis dan ritmis. Untuk menganalisa sebuah komposisi, terlebih dahulu harus
dianggap sebagai satu unit, (2) frase-frase dan istirahat, (3) pengulangan dengan
perubahan (umpamanya transposisi lagu atau pengulangan pola ritme dengan nada-
nada lain). Bruno Nettl juga mengatakan bahwa untuk mendeskripsikan komposisi
tangga nada (Inggris: modus), (3) tonalitas, (4) interval, (5) kontur melodi, (6)
ritme, (7) tempo, dan (8) bentuk. Teori musik ini diharapkan dapat menuntun dalam
Siantar Rap Foundation penulis menggunakan teori semiotik. Istilah kata semiotik
ini berasal dari bahasa Yunani, semeioni. Panuti Sudjiman dan van Zoest (bakar
2006: 45-52) menyatakan bahwa semiotika berarti tanda atau isyarat dalam satu
sistem lambang yang lebih besar. Teori semiotik adalah sebuah teori mengenai
10
Sebuah definisi unik dan penuh makna pernah diusulkan oleh seorang
semiotika sebagai sebuah disiplin yang mengkaji segala sesuatu yang dpat
digunakan untuk berbohong (Eco, 2009:7). Meski terkesan bermain-main dan tidak
serius, ini merupakan definisi yang cukup mendalam karena ternyata kita memiliki
kemampuan untuk merepresentasikan dunia dengan cara apa pun yang kita
inginkan melalui tanda-tanda, pun dengan cara-cara penuh dusta atau yang
Saussurean. Ia juga intelektual dan kritikus sastra Perancis yang ternama. Roland
Barthes adalah tokoh strukturalis terkemuka dan juga termasuk ke dalam salah satu
tokoh pengembang utama konsep semiologi dari Saussure. Bertolak dari prinsip-
untuk menjelaskan gejala budaya, seperti sistem busana, menu makan, arsitektur,
sebagai suatu bahasa yang memiliki sistem relasi dan oposisi. Beberapa kreasi
konotasi yang merupakan kunci semiotik dalam menganalisis budaya, dan konsep
mitos yang merupakan hasil penerapan konotasi dalam berbagai bidang dalam
pengaruh pada bidang-bidang seni rupa, seni tari, seni film, desain produk,
11
Dalam menganalisis lagu Dainang dan Tortor Ni Halak Batak yang
harfiah dari teks) dan makna denotasi (makna dalam konteks sosial dan budaya)
mendapatkan data-data yang sesuai dengan fakta dan kebenaran yang ada
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
dapat diamati (Bogdan dan Taylor dalam Moleong, 1989:3). Penulis memilih
metode kualitatif karena menganggap bahwa metode ini akan memberikan hasil
yang sesuai dengan yang penulis harapkan karena hasil informasi dan data yang
Merriam yang mengatakan bahwa penelitian dalam etnomusikologi ada tiga yaitu
metode ilmu pengetahuan (methods of science), kerja lapangan (field work), dan
12
menyatakan bahwa studi pustaka bersifat penting karena membantu penulis untuk
sumber bacaan yang mendukung penelitian. Sumber bacaan ini dapat berupa buku-
(Waruwu, Evendi Januar Salomowa. 2013. Rap: Eksistensi dari sebuah Perjuangan
Lewat Lirik dalam Hip Hop: Kajian Struktur Tekstual) yang mendukung kepada
penulisan skripsi ini. Selain itu penulis mencari sumber data dari internet dengan
1.5.2.1 Wawancara
13
agar proses wawancara dapat berjalan dengan lebih santai dan terbuka, namun tetap
rapi.
berhadapan muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan pada si peneliti
Arwin Manurung, beliau sosok yang melahirkan grup Siantar Rap Foundation.
Alfred Klinton Manurung, beliau merupakan salah satu anggota grup Siantar Rap
Foundation. Selain itu, penulis juga mewawancarai beberapa anggota yang terlibat
1.5.2.2 Observasi
pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan
karena untuk menunjang data-data penelitian agar lebih akurat. Observasi dilakukan
Dalam hal ini penulis melakukan perekaman audio dan video. Perekaman
audio dan video dilakukan dengan aplikasi rekaman yang terdapat dalam
smartphone LG X Power.
14
1.5.3 Kerja Laboratorium
wawancara, dokumentasi dan perekaman yang di urai secara rinci, detail sehingga
dilakukan dengan pendekatan emik dan etik. Data perekaman audiovisual menjadi
objek yang diteliti oleh penulis dengan cara ditranskripsikan apa yang didengar dan
tersebut diperbaiki dan diperbaharui agar tidak rancu sesuai objek penelitian dalam
menulis skripsi. Pengelolaan data ini dilakukan bertahap, karena data-data tersebut
tidak dapat diperoleh sekaligus. Data-data tersebut juga merupakan data yang
perhatian pada dua peristiwa. Pertama pertunjukan yang dilakukan pada HUT
15
BAB II
GAMBARAN UMUM DAN KEHIDUPAN PENDUDUK KOTA
PEMATANGSIANTAR SERTA MASUKNYA HIPHOP
dan raja terakhir dari dinasti ini adalah keturunan marga Damanik yaitu Tuan Sang
tempat tinggal penduduk diantaranya Kampung Suhi Haluan, Siantar Bayu, Suhi
Kahean, Pantoan, Suhi Bah Bosar, dan Tomuan. Daerah-daerah tersebut kemudian
4. Suhi Bah Bosar menjadi Kampung Kristen, Karo, Tomuan, Pantoan, Toba
dan Martimbang
16
Pematangsiantar berkembang menjadi daerah yang banyak dikunjungi pendatang
baru, bangsa Cina mendiami kawasan Timbang Galung dan Kampung Melayu.
Pada tahun 1910 didirikan Badan Persiapan Kota Pematangsiantar. Kemudian pada
tanggal 1 Juli 1917 berdasarkan Stad Blad No. 285 Pematangsiantar berubah
berdasarkan Stad Blad No. 717 berubah menjadi Gemente yang mempunyai
Dewan.
Pada zaman Jepang berubah menjadi Siantar State dan Dewan dihapus.
tahun 1957.
Berdasarkan UU No.1/ 1957 berubah menjadi Kota Praja Penuh dan dengan
17
Kecamatan-kecamatan tersebut yaitu :
18
Pada tahun 1997 Wilayah Administrasi di Kota Pematangsiantar mengalami
menjadi 43 Kelurahan.
Sitalasari
Siantar Marimbun
Sorma
19
5. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2007 tetang Pembentukan Kelurahan
Kelurahan.
kota terbesar kedua di Provinsi Sumatera Utara. Kota ini menjadi lebih strategis
20
Tata letak dari kota ini juga tergolong strategis. Letak kantor-kantor
ditambah dengan sarana transportasi yang sangat memadai. Kawasan wisata yang
menjadi andalan provinsi Sumatera Utara adalah Danau Toba. Untuk mencapai
Siantar sering disebut sebagai kota persinggahan atau transit bagi wisatawan.
Ketika hari libur besar tiba, maka kota Siantar dipadati dengan pengunjung yang
dan etnis. Suku Simalungun dan Batak Toba menjadi suku dominan di
21
Data dari BMKG Kota Pematangsiantar mengenai letak geografis Kota
Pematang Siantar sendiri bertitik di garis 2° 53’ 20” - 3° 01’ 00” Lintang Utara dan
99° 1’00” – 99° 6’ 35” Bujur Timur, dan berada tepat di Tengah-tengah wilayah
79,971 Km², terletak di ketinggian 400 – 500 meter di atas permukaan laut (Mdpl).
Siantar Sitalasari dengan luas wilayah 22,723 km² atau sama dengan 28,41% dari
Terdiri atas 29 Desa atau Kelurahan dengan luas wilayah 12,48 km² yang
22
kawasan wilayah kota Pematangsiantar. Dengan adanya pertambahan 9 Desa
desa. Luas wilayah kota Pematangsiantar juga ikut bertambah menjadi 70,230 km2.
23
e. Kecamatan Siantar Marihat
Simarimbun.
79,9706 km².
Kemudian pada tahun 2007 diterbitkan lima (5) peraturan daerah tentang
Siantar Sitalasari
Siantar Simarimbun
Sorma
24
e. Peraturan Daerah No. 9 Tahun 2007 tentang pembentukan Kelurahan
tersebar di seluruh kota dan dari ke 8 (delapan) kecamatan tersebut juga terdapat
Tabel 2.1
25
2.1.4 Data Kependudukan
oleh karena itu data statistik kependudukan mutlak diperlukan untuk kepentingan
dengan kepadatan penduduk 3.145 jiwa per km2 . Penduduk perempuan di Kota
Pematangsiantar lebih banyak dari penduduk laki-laki. Pada tahun 2017 penduduk
Kota Pematangsiantar yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 122.626 jiwa dan
penduduk perempuan 128.887 jiwa. Dengan demikian sex ratio penduduk Kota
Tabel 2.2
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia Pada Tahun 2017
26
30-34 8.435 8.607 17.042
Tabel 2.3
27
Siantar Timur 39.893 40.202 40.812
Sensus 2017 penduduk yang beragama Kristen sebanyak 51.25% (Kristen Protestan
46.54%, Katolik 4.71%), Islam 43.90%, Buddha 4.36%, Konghucu 0.01% dan Hindu
dari suku Simalungun, Batak Toba, Mandailing, Karo, Jawa, Minang, Melayu,
Pematangsiantar menjadi salah satu kota terbaik dengan toleransi agama paling
tinggi, hal ini ditunjukan dengan tidak pernah adanya pergesekan sosial ataupun
oleh karena itu data statistik kependudukan mutlak diperlukan untuk kepentingan
28
tidak seimbang dengan pertumbuhan kesempatan kerja, mengakibatkan
penduduk laki-laki. Pada tahun 2017 penduduk Kota Pematangsiantar yang berjenis
kelamin laki-laki berjumlah 122.626 jiwa dan penduduk perempuan 128.887 jiwa.
beragam karena suku yang ada di kota tersebut juga sangat beragam. Walaupun
suku yang paling dominan di Pematangsiantar adalah suku Simalungun dan Batak
Toba, namun kesenian dari suku lain juga hidup di kota Pematangsiantar. Salah satu
kesenian yang sudah melekat pada masyarakat Pematangsiantar ialah seni tari yang
berasal dari kebudayaan Simalungun, yakni tortor Sombah. Tari ini biasa diadakan
saat perayaan besar di kota Pematangsiantar dan tari ini dipersembahkan untuk
menyambut tamu besar. Contoh kesenian lainnya yang berasal dari kebudayaan lain
yang ada di kota Pematangsiantar ialah kesenian Barongsai yang berasal dari suku
Tionghoa. Kesenian ini biasanya diadakan pada saat perayaan Imlek maupun
29
2.3 Hiphop
Hiphop merupakan salah satu aliran musik yang berasal dari Kota Bronx di
New York dan terus berkembang dengan pesat hingga ke seluruh dunia. Hiphop
The Furious Five. Musik Hiphop hanya diisi dengan musik dari Disk Jockey
dengan membuat variasi dari putaran disk hingga menghasilkan bunyi-bunyi yang
unik. Rapping menjadi unsur utama dalam mengisi vokal dari bunyi-bunyi tersebut,
sedangkan untuk koreografinya musik tersebut kemudian diisi dengan tarian patah-
sebagai bagian dari seni dan untuk mengekspresikan seni visual yaitu graffity
Hiphop berasal dari slogan para penari yaitu Hiphop (Be Bob) don’t stop
(Jube, 2008: 167). Pendapat lain mengatakan bahwa Hiphop sebenarnya berasal
dari kosakata Afro-Amerika, yakni “hip” yang secara harafiah dapat diartikan
Flash dan The Furious Five, istilah Hiphop terinspirasi saat ia bercanda dengan
temannya yang baru bergabung dengan angkatan bersenjata. Bunyi Hiphop sendiri
mempunyai empat unsur utama yaitu seni grafitty, breakdancing, DJ-ing, Mcing.
30
Salah satu unsur Hiphop adalah Mc-ing atau lebih dikenal dengan rapping, orang
melantunkan lirik dengan cepat dan isinya tentang kebingungan, mengacu pada
Rapping pada Hiphop dilakukan pertama kali oleh Melle Mel (Forman.
2004:45). Rapping yang dilakukan Melle Mel yaitu dengan mengeluarkan rasa
liriknya. Mulai saat itu musik Hiphop lebih banyak menceritakan tentang
kehidupan disekitar masyarakat kulit hitam dan protes mereka kepada pemerintahan
yang berlaku tidak adil. Lirik-lirik musik Hiphop cenderung keras dan tegas.
budaya lokal dalam arti Hiphop dapat dipadukan dengan budaya Indonesia tanpa
mengurangi ciri khas musik Hiphop sendiri. Hiphop menjadi media kaum muda
Hiphop dan musisi Hiphop adalah kaum muda. Kreativitas kaum muda di Indonesia
menciptakan suatu musik Hiphop yang liriknya berisikan kritik sosial terhadap
pemerintah, gaya hidup anak muda, maupun kondisi sosial lainnya. Penikmat musik
berkembang tidak kalah dengan genre musik populer yang diusung oleh industri
31
2.3.2 Hiphop di Indonesia
Hiphop ke tanah air juga merupakan kedatangan karena dibawa oleh media asing
masuk dan sangat disukai di Indonesia. Indonesia, yang merupakan bangsa dengan
begitu banyak sekali budaya juga tidak terlepas dari budaya ini. Meskipun bukan
budaya asli bangsa Indonesia, kenyataannya hiphop itu telah merebak dan meng-
influence anak-anak muda. Sejak tahun 1990, hiphop di Indonesia telah menyebar-
luas terutama ketika artis-artis Indonesia juga memulai karir mereka dengan
masih menekuni rap dan merupakan artis Indonesia pertama yang merilis full-
lenght hiphop album, yang telah merilis lima album hingga saat ini (kuingin
album solo Iwa sempat berkolaborasi dengan Meliyana manuhutu dalam album
beautify yang dirilis di Jepang. Selain Iwa K rapper yang bisa dibilang eksis pada
era itu adalah Denada, Boys got no brain dan NEO. Ada juga Saykoji dan Mista D
yang membuat musik hiphop tampil beda, dimana dengan lirik-lirik nyleneh dan
dapat mengundang tawa. Hal ini tidak menjadi maslah yang sangat signifikan
karena yang terpenting adalah menjadi diri sendiri, karena memang hiphopers
simbol-simbol anak muda, serta bahasa pergaulan pada saat itu dan juga
mengangkat bahasa regional atau daerah setempat. Satu kunci yang mendasari
32
pertumbuhannya adalah dari segi bahasa, kebanyakan rapper Indonesia
menggunakan kata-kata yang sopan dan tidak terlalu vulgar, dan jarang sekali
Amerika pada waktu itu lebih banyak mengangkat tema tentang ketidakpuasaan
ketidakpuasan pemerintahan pada masa itu (orde baru). Namun kini dengan
jenjang lebih tinggi, bahasa internasional sudah mulai dipergunakan dalam lirik-
liriknya.
Musik hiphop mulai dinikmati oleh anak-anak muda khususnya para pelajar yang
ada di kota Pematangsiantar. Hal ini terlihat dari adanya beberapa pelajar membuat
terbentuklah sebuah komunitas yang bernama Siantar Hiphop Soul. Alfred Klinton
Manurung (Alfred Phobia) yang merupakan salah satu rapper asal Pematangsiantar
membentuk komunitas tersebut dan salah satu pendirinya ialah Alfred Reynaldo
Sitanggang (Alfred Rey). Komunitas ini memiliki kegiatan latihan rutin pada sore
Siantar menjadi wadah bagi anak-anak muda khususnya pelajar untuk belajar dan
mengetahui hiphop dan juga menjadi ajang pertemuan bagi pecinta dan penikmat
hiphop.
33
Kurangnya perhatian dari pemerintah kota Pematangsiantar membuat
komunitas hiphop Siantar memiliki wadah yang sempit dalam menunjukkan bakat
dan kreasi mereka. Acara pentas seni sekolah menjadi salah satu tempat dimana
mereka dapat beraksi dalam menunjukkan bakat dan kreatifitas mereka. Selain itu
mereka.
Musisi hiphop atau rapper yang pertama kali memulai karier sebagai musisi
hiphop di kota Pematangsiantar ialah Arwin Manurung atau yang dikenal dengan
nama Awenz. Beliau memulai karier dalam dunia hiphop setelah sebelumnya
mengawali perjalanan kariernya dengan beberapa grup band yang berasal dari kota
menjadi seorang rapper dan membentuk sebuah komunitas rap di kota Medan
dengan nama Noside Family. Pada tahun 2013, beliau membentuk sebuah grup
hiphop atau rap yang berasal dari kota Pematangsiantar yaitu Siantar Rap
Foundation. Siantar Rap Foundation inilah yang menjadi pelopor pertama batak
rap.
34
BAB III
DESKRIPSI KEBERADAAN DAN
PENGELOLAAN SIANTAR RAP FOUNDATION
atau rap yang berasal dari kota Pematangsiantar dimana mereka memadukan unsur
tradisional Batak dengan unsur hiphop atau rap modern. Grup ini terbentuk pada
tanggal 16 Agustus 2013 dan dibentuk oleh Arwin Manurung atau yang dikenal
berkarya pada tahun 2009, dimana pada saat itu beliau merupakan seorang rapper di
Indonesia, Medan. Beliau menciptakan sebuah lagu yang berjudul “Back to Siantar
City”, dimana lagu ini menceritakan tentang kota Pematangsiantar dan bentuk
kecintaan sebagai warga Pematangsiantar. Dan pada tahun 2010 lagu tersebut mulai
mengikuti jejak karier dari Awenz sendiri. Banyak anak muda datang menemui
beliau dan meminta agar beliau melatih serta mengajarkan mereka musik hiphop.
Melihat dari banyaknya anak-anak muda yang berbakat dan berpotensi untuk
berkarier dalam dunia hiphop, beliau pun memutuskan untuk membentuk sebuah
grup hiphop. Dari sekian banyaknya anak muda yang dilatih, maka terpilihlah
empat orang yang menjadi anggota grup hiphop yang ingin dibentuk. Empat orang
tersebut ialah Alfred Klinton Manurung atau dikenal dengan Alfred Phobia, Diknal
Sitorus atau dikenal dengan D.I.C, Alfred Reynaldo Sitanggang atau dikenal
35
dengan Alfred Rey, dan Petrus Novlin Ulianto Simarmata atau dikenal dengan
P.N.Si. Namun pada tahun 2017, Diknal Sitorus (D.I.C), resmi dinyatakan keluar
dari Siantar Rap Foundation. Sejak saat itu, Siantar Rap Foundation beranggotakan
3 personil yaitu Alfred Phobia, Alfred Rey, dan P.N.Si. Siantar Rap Foundation
tersebut dengan nama Siantar Rap Foundation. Siantar Rap Foundation memiliki
makna tersendiri bagi Awenz, “Siantar” yang diambil dari kota asal grup, “Rap”
yang merupakan unsur dari hiphop dan menjadi genre dari grup ini sendiri, dan
“Foundation” yang secara harafiah artinya yayasan. Maka makna dari nama
tersebut adalah suatu keingan memiliki yayasan atau organisasi untuk musisi
anggota grup ini terlebih dahulu melakukan pelatihan dan pembinaan oleh Arwin.
Phobia lahir di Pematangsiantar pada tanggal 19 Agustus 1993. Beliau salah satu
rapper yang berasal dari kota Pematangsiantar dan merupakan alumni dari
Universitas Negeri Riau. Beliau mengawali karyanya pada tahun 2009 dan
36
merupakan sosok dibalik terbentuknya komunitas Hiphop di Pematangsiantar.
Dalam pengalaman manggung beliau sudah sangat baik dan hal ini terbukti dari
League Riau menjadi bintang tamu pada tahun 2012 dan 2013, Kratingdaeng Dance
Indonesia Competition pada tahun 2013, dan menjadi Juara Rap Competition of
Riau pada tahun 2012 dan 2013. Untuk acara nasional, beliau pernah menjadi
dan Hiphop Nasional di Bandung tahun 2012 dan Jakarta pada tahun 2013, dimana
Beliau juga ikut menciptakan beberapa lagu dalam album Siantar Rap Foundation.
Gambar 3.1
Foto Alfred Klinton Manurung (Alfred Phobia), Anggota SRF
(Dokumentasi Siantar Rap Foundation)
b. Alfred Reynaldo Sitanggang (Alfred Rey)
37
Alfred Reynaldo Sitanggang memiliki nama panggung Alfred Rey, lahir
2011 dan di tahun 2013 ia mengeluarkan single sendiri. Ada 16 buah lagu yang
dijadikan single dan beberapa lagu tersebut merupakan ciptaan beliau sendiri.
tampil di berbagai acara, seperti pentas seni sekolah dan pesta ulang tahun
menciptakan lagu. Selain menciptakan lagu untuk grup sendiri, beliau juga
menciptakan beberapa lagu untuk penyanyi lainnya seperti Dian Sitio, Dhea
Vacarey.
Bandung. Selain berkarier di dunia hiphop, beliau juga aktif di berbagai organisasi.
Pada tahun 2015, beliau merupakan ketua BEM kampus dan ketua eksternal
Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia. Dan saat ini beliau aktif
38
Gambar 3.2
Foto Alfred Reynaldo Sitanggang (Alfred Rey), anggota SRF
(Dokumentasi Siantar Rap Foundation)
anggota termuda Siantar Rap Foundation yang lahir pada tanggal 30 November
beliau ikut bergabung sebagai anggota Siantar Hiphop Soul. Saat ini beliau
39
Gambar 3.3
Foto Petrus Novlin Ulianto Simarmata (P.N.Si), anggota SRF
(Dokumentasi Siantar Rap Foundation)
Ada 5 fungsi utama manajemen yaitu: (1) Planning, atau dalam bahasa
dicapai pada masa yang akan datang dan apa yang akan diperbuat agar dapat
mencapai tujuan itu. (2) Organizing, atau dalam bahasa Indonesia disebut
penting dan memberikan kekuasaan untuk melaksanakan kegiatan itu. (3) Staffing,
40
yang hendak dicapai. (5) Controlling, yaitu pengawasaan kegiatan dalam bentuk
penyimpangan dan mengambil tindakan kreatif yang diperlukan (Takari, 2008: 43).
a. Arwin Manurung
Arwin Manurung atau yang lebih dikenal dengan nama Awenz, lahir pada
tanggal 12 Mei 1989 di Medan. Beliau adalah seorang rapper, pencipta lagu,
arranger dan produser. Beliau memulai kariernya dalam dunia Hiphop setelah
untuk serius berkarier menjadi rapper, dan membentuk sebuah komunitas Rap di
kota Medan dengan nama Noside Family. Beliau juga pernah berkolaborasi dengan
seorang rapper yang berasal dari kota Medan yaitu Ucok Munthe. Pada tahun 2009
beliau menciptakan sebuah lagu yang berjudul “Back to Siantar City” dan lagu ini
awalnya beliau tidak mengetahui bahwa lagu ciptaannya sudah diminati oleh
masyarakat Siantar, hingga pada saat beliau diundang untuk mengisi sebuah acara
perayaan HUT kota Pematangsiantar tahun 2010 beliau menyadari bahwa lagu
ciptaannya diterima oleh masyarakat Siantar. Dan ini merupakan awal bersinarnya
industri musik Batak, khususnya sisi musik digital melalui Siantar Rap Foundation.
Beliau yang telah membentuk grup ini dan menjadikan sebuah grup rap Batak yang
diterima oleh banyak masyarakat khususnya masyarakat Batak. Dalam grup ini
41
beliau memiliki tanggungjawab yang sangat besar sebagai produser rekaman.
Produser rekaman ialah orang yang bekerja di dalam industri musik yang tugasnya
ialah mengawasi, dan mengatur proses produksi, dan rekaman dari artis musik.
untuk sebuah projek, menyeleksi, dan memilih lagu dan/atau musisi, melatih artis
proses produksi termasuk mixing, dan mastering. Produser juga seringkali memiliki
peran yang lebih besar, seperti pengaturan anggaran, jadwal, dan negosiasi. Selain
Gambar 3.4
Foto Arwin Manurung (Awenz), produser rekaman SRF
(Dokumentasi Siantar Rap Foundation)
b. Krisman Manurung (Pak Guru)
42
Krisman Manurung atau biasa disapa dengan Pak Guru lahir pada tanggal 9
Batak dan pengalamannya dalam bermain musik tradisi sudah cukup lama. Untuk
proses produksi album Siantar Rap Foundation, beliau memainkan alat musik
tradisi yakni sulim dan beliau sudah bekerja sama dengan Siantar Rap Foundation
Gambar 3.5
Foto Krisman Manurung (Pak Guru), additional player
(Dokumentasi Siantar Rap Foundation)
Beliau memiliki nama panggung Echo Vicho dan sudah bekerja sama dengan
Siantar Rap Foundation sejak album pertama. Dalam grup Siantar Rap Foundation
43
Gambar 3.6
Foto Eko Tambunan (Echo Vicho), additional player
(Dokumentasi Siantar Rap Foundation)
d. Jordan Siagian
merupakan salah satu murid yang diajarkan Pak Guru untuk bermain sulim. Berkat
latihan dan ajaran dari Pak Guru, Awenz akhirnya merekrut beliau sebagai pemain
Gambar 3.7
Foto Jordan Siagian, additional player
(Dokumentasi Siantar Rap Foundation)
44
3.2.3 Kru
a. Bintang Tambunan
Bermula dari pertemanannya dengan Awenz, beliau dipilih sabagai salah satu kru
Gambar 3.8
Foto Bintang Tambunan, kru SRF
(Dokumentasi Siantar Rap Foundation)
45
b. Sandy Sinaga
saat ini beliau berstatus sebagai salah satu mahasiswa Sekolah Tinggi Sultan
tahun 2017, beliau dipilih menjadi kru Siantar Rap Foundation. Beliau bertugas
Gambar 3.9
Foto Sandy Sinaga, kru SRF
(Dokumentasi Siantar Rap Foundation)
c. Tania Lubis
Tania Lubis lahir pada tanggal 9 Mei 1997 di Pematang Raya. Beliau
bertanggung jawab sebagai make up artist untuk personil dan tim pemusik Siantar
Rap Foundation saat tampil. Selain sebagai penata rias Siantar Rap Foundation,
46
Gambar 3.10
Foto Tania Lubis, make up artist SRF
(Dokumentasi Siantar Rap Foundation)
3.2.4.1 Album
Album atau album rekaman adalah suatu koleksi audio atau musik yang
didistribusikan untuk publik. Lagu pada suatu album dapat memiliki subjek,
suasana, atau suara yang senada, atau bahkan dirancang untuk mengekspresikan
suatu pesan atau menuturkan suatu cerita (contohnya pada suatu album konsep),
atau dapat juga hanya menggambarkan suatu pengelompokan rekaman yang dibuat
pada suatu masa atau tempat, atau rekaman-rekaman yang hak komersialnya diatur
47
Siantar Rap Foundation telah menciptakan album trilogy5 yang bernuansa
rap Batak dan album ke empat bernuansa rohani. Materi dalam setiap album
Album perdana Siantar Rap Foundation bertajuk Batak Swag Ethnic yang
dirilis pada Maret 2014 menghasilkan 10 buah lagu, dimana 6 buah lagu
merupakan lagu Batak yang sudah ada namun diaransemen ulang menjadi nuansa
hiphop Batak atau rap Batak. Dalam album ini juga berkolaborasi dengan penyanyi
lainnya yakni Pitta Rose Girsang dan Hani. Penggarapan album perdana ini, Siantar
saat ini album perdana Siantar Rap Foundation telah terjual sebanyak 200.000
keping.
4. Taradigadindang, cipt. NN
5
Trilogi adalah kesatuan gagasan atau pokok pikiran yang dituangkan dalam tiga bagian
yang saling terhubung. (https://id.wikipedia.org/wiki/Trilogi).
48
7. Sinanggar Tullo, cipt. NN
Dalam album ini juga terdapat bonus track dari artis yang mendukung
album perdana Batak Swag Ethnic:
Gambar 3.11
Foto Album Batak Swag Ethnic
(Dokumentasi Penulis, September 2018 )
b. Tobanese
Pada album ke dua yang dirilis pada Agustus 2015 diberi tajuk Tobanese.
Album ini berisi 10 lagu yang terdiri dari 8 lagu baru dan 2 lagu batak yang sudah
49
ada namun di aransemen ulang menjadi nuansa hiphop. Dalam album ini, Awenz
fokus untuk bercerita mengenai budaya Batak Toba sendiri. Dari materi musik dan
Batak Toba ke dalam lagu yang dikemas dalam aliran Hip Hop. Dalam album ini
juga berkolaborasi dengan Pitta Rose Girsang. Dalam album ini Siantar Rap
Simalungun.
50
Gambar 3.12
Foto Album Tobanese
(Dokumentasi Penulis, September 2018 )
Sada Dua Tolu pada Juli 2016. Dalam album ini Siantar Rap Foundation
membawakan materi-materi lagu Batak yang sangat berkarakter. Album ini berisi
10 lagu yang terdiri dari 8 lagu berbahasa Batak dan 2 lagu berbahasa Indonesia.
Dalam album ini Siantar Rap Foundation berkolaborasi dengan Jessica Saragih dan
Dian. Dalam album ketiga ini Siantar Rap Foundation bekerjasama dengan Frame
1. Sapele-Sapele, cipt. NN
3. Latteung, cipt. NN
51
5. Tao Toba, cipt. Awenz
Gambar 3.13
Foto Album Sada Dua Tolu
(Dokumentasi Penulis, September 2018 )
d. Buah Roh
Album ini bernuansa rohani dan dikeluarkan pada bulan November 2016.
Dari 10 lagu yang dibawakan, lima lagu bertema Natal dan 5 lagu lagi bernuansa
Religi dan pada album ini tetap membawa karakter musik Batak.
52
Berikut daftar lagu-lagu dalam album Buah Roh:
2. Ku Menang
4. Ku Kan Menari
6. Hai Dunia
Gambar 3.14
Foto Album Buah Roh
(Dokumentasi Penulis, September 2018 )
53
3.2.4.2 Single
Dalam industri musik, single atau juga rekaman tunggal adalah salah satu
jenis rilis di dunia musik. Jumlah lagu yg ada didalam satu single juga lebih sedikit
daripada yg ada direkaman album, biasanya berjumlah 1-3 lagu dengan durasi total
3 sampai 10 menit. Single didistribusikan dalam berbagai format, seperti CD, DVD,
Berikut beberapa judul lagu pada single yang telah dirilis oleh Siantar Rap
Foundation:
3.2.4.3 Talent
Selain membuat album dan single sendiri, Siantar Rap Foundation juga ikut
berkolaborasi dalam beberapa album dan single artis lainnya. Diantaranya Putri Ci
(Satu, Take On Me, I’ve Got You), Dhea Vacarey (Mardua Huta), New Las Uli
54
Trio (Selamat Tinggal, Lupahon Ma), Dian Sitio (Dang Boi Dao), dan The 2INS
(Rege Ni Parmitu).
suatu proses upaya yang dilakukan di dalam pelayanan publik, karena apabila
kedua hal ini tidak tersedia maka semua kegiatan yang dilakukan tidak akan dapat
3.2.5.1 Sarana
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dan bahan
a. Mikrofon
merupakan salah satu alat untuk membantu komunikasi manusia. Mikrofon dipakai
pada banyak alat seperti telepon, alat perekam, alat bantu dengar, dan pengudaraan
55
Gambar 3.15
Foto Mikrofon jenis kondesor, digunakan untuk perekaman vokal
(Dokumentasi Penulis, September 2018 )
b. Headphone
Gambar 3.16
Foto Headphone, untuk kebutuhan monitor rekaman
(Dokumentasi Penulis, September 2018 )
56
c. Komputer
Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur
elektronik yang terdiri dari beberapa komponen yang saling bekerja sama
membentuk sebuah sistem kerja yang dapat menjalankan pekerjaan secara otomatis
dapat menghasilkan suatu informasi berdasarkan program dan data yang ada.
Gambar 3.17
Foto Komputer, alat pendukung rekaman
(Dokumentasi Penulis, September 2018 )
d. Turntable
hitam), biasanya berbentuk kotak yang dibagian atasnya terdapat sebuah piringan
yang berputar.
57
Gambar 3.18
Foto Turn Table, berfungsi sebagai pemutar vynil (piringan hitam)
(Dokumentasi Penulis, September 2018 )
e. Keyboard
Keyboard adalah sebuah alat musik yang dimainkan seperti piano, namun
keyboard dapat memainkan beragam suara, seperti trompet, suling, gitar, biola, dan
lain sebaginya. Perbedaan yang jelas terlihat antara keyboard dengan piano adalah
Gambar 3.19
Foto Keyboard, sebagai substitusi Piano dan alat pengiring lagu
(Dokumentasi Penulis, September 2018 )
58
f. MIDI Controller
Pada umumnya MIDI Controller berwujud keyboard dengan papan nada sebanyak
25, 49, 61, dan 88 dan pada umumnya juga dilengkapi slider modulation dan pitch
digunakan. Bedanya dengan keyboard biasa adalah MIDI Controller tidak memiliki
sound bank atau bunyi-bunyian yang sudah terprogram secara internal di dalam
instrument virtual dengan berbagai macam jenis suara yang tersedia di dalam
Gambar 3.20
Foto MIDI Controller, alat yang digunakan untuk mengkontrol midi
(Dokumentasi Penulis, September 2018 )
g. Gitar
Gitar adalah sebuah alat musik berdawai yang dimainkan dengan cara
dipetik, umumnya menggunakan jari maupun plektrum. Gitar terbentuk atas sebuah
bagian tubuh pokok dengan bagian leher yang padat sebagai tempat senar yang
59
Gambar 3.21
Foto Gitar, sebagai alat pengiring lagu
(Dokumentasi Penulis, September 2018 )
h. Taganing
Taganing adalah salah satu alat musik Batak Toba, yang terdiri lima buah
gendang yang berfungsi sebagai pembawa melodi dan juga sebagai ritem variable
menggunakan stik.
60
Gambar 3.22
Foto Taganing, sebagai pembawa melodi dan ritem pada lagu
(Dokumentasi Penulis, September 2018 )
i. Sulim
Sulim yaitu salah satu alat musik yang terbuat dari bambu, memiliki enam
lobang nada dan satu lubang tiupan. Dimainkan dengan cara meniup dari samping
(slide blow flute) yang dilakukan dengan meletakkan bibir secara horizontal pada
61
Gambar 3.23
Foto Sulim, sebagai alat pengiring lagu
(Dokumentasi Penulis, September 2018 )
j. Hasapi
Hasapi adalah salah alat musik Batak Toba yang dikelompokkan ke alat
musik dawai atau senar yang dimainkan dengan cara dipetik menggunakan alat
Gambar 3.24
Foto Hasapi, sebagai pembawa ritem
(Dokumentasi Penulis, September 2018 )
62
k. FL Studio
Gambar 3.25
Foto FL Studio, aplikasi yang digunakan untuk merekam, mengubah dan membuat
audio rekaman
(Dokumentasi Penulis, September 2018 )
3.2.5.2 Prasarana
terselenggaranya produksi. Dalam hal ini prasarana ditujukan terhadap tempat atau
ruang produksi dan latihan yaitu studio musik. Secara umum studio musik dapat
diartikan sebagai ruangan untuk menikmati musik, dimana dalam ruangan tersebut
63
seseorang tidak perlu khawatir bahwa apa yang dia dengarkan akan mengganggu
tetangga dan suara-suara dari luar tidak mengganggu. Secara khusus studio musik
adalah sebuah tempat untuk merekam suara. Studio rekaman musik biasanya
(b) membuat jingle atau lagu iklan untuk tv dan radio komersial,
Awenz. Selain sebagai tempat untuk rekaman, biasanya studio ini juga menjadi
Gambar 3.26
Foto Studio Rekaman Metronome Records
(Dokumentasi Penulis, September 2018 )
64
3.3 Struktur Pengelolaan Siantar Rap Foundation
3.3.1 Pelatihan
panggung maka dibutuhkan pelatihan yang dikelola dengan baik. Didalam mencapi
a. Jadwal Latihan
sehingga dalam jadwal latihan mereka memilih sekali sebulan dan dilakukan pada
akhir bulan. Namun saat akan tampil, mereka juga akan melakukan latihan sebelum
b. Pelatih
Pelatih memiliki tugas sebagai pemimpim didalam setiap proses latihan juga
dicapai. Pelatih juga juga disebut sebagai pemimpin dalam latihan bertugas untuk
mengarahkan penyanyi dengan pemain musik agar dapat bermain dengan kompak.
Pelatih dalam grup ini ialah Awenz yang juga sebagai produser rekaman.
Awenz. Ia akan memberikan saran, ide, serta kritikan pada setiap latihan agar saat
65
c. Pemusik
hal ini Awenz memilih Pak Guru, Eko Tambunan dan Jordan Siagian sebagai
pemain alat musik tradisi dan Awenz sendiri sebagai pemain gitar dan dj.
panggung pada tahun 2014 dimana grup ini bintang tamu pada perayaan HUT kota
yang bertajuk Batak Swag Ethnic. Setelah penampilan grup ini di HUT kota
Pematangsiantar, grup ini banyak tawaran untuk tampil di berbagai acara, seperti
pada acara Gondang Naposo di Pangururan, Samosir, sebagai bintang tamu pada
pertunjukan live music di Patarias Coffe Shop, dan mengisi berbagai acara di kota
Pematangsiantar. Pada tahun 2014 juga Siantar Rap Foundation melakukan tour
pertama dalam kota se kabupaten Simalungun yang bekerja sama dengan KPU
Judika Sihotang, Jenita Janet, Zaskia Gotik, Siti Badriah, Ikke Nurjanah, dan masih
Setelah album ke dua diterbitkan pada tahun 2015, Siantar Rap Foundation
melakukan tour ke dua yang juga bekerja sama dengan KPU Simalungun. Dan kali
ini Pemko Siantar (perusahaan daerah) juga ikut bekerja sama. Dalam tour ini
66
Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, dan Pekanbaru, Riau. Setelah
bekerja sama dengan Pemko Siantar, Siantar Rap Foundation juga selalu menjadi
bintang tamu dalam acara pemerintahan yang resmi atau formal dimana
Pada acara Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) tahun 2015, Siantar Rap
Simalungun. Dan di tahun yang sama Siantar Rap Foundation diliput salah satu
stasiun televisi swasta Indonesia, yakni Trans7 dalam acara Doeloe Sekarang.
Mereka diliput karena album karyanya yang sangat berbeda dengan album batak
Mereka melakukan promosi album ke tiga di salah satu acara yang ditayangkan
stasiun televisi iNews TV. Di album ke tiga ini Siantar Rap Foundation mulai
tampil di luar pulau Sumatera. Grup ini pertama kali tampil di kota Surabaya,
Sidoarjo, Madura, Jakarta, Bali, dan kota terakhir Bandung. Pada tahun yang sama,
grup ini diundang untuk tampil dalam pertunjukan seni Indonesia Kaya “Preman
Parlente” yang diliput oleh stasiun televisi SCTV dan Metro TV. Dalam acara ini
mereka berkolaborasi dengan Agus Nur, Butet, Viky Sianipar, Aduk, Cak Lontong,
Akbar, Alsant Nababan, Marwoto, dan masih ada beberapa seniman lainnya.
Di tahun 2018, Siantar Rap Foundation dipilih untuk mengisi sound track
lagu dalam film Pariban yang akan segera tayang di akhir tahun 2018. Lagu yang
dibawakan dalam film ini ada dua yang berjudul Pariban dan Boru ni Raja (remake
67
dari album Tobanese). Selain mengisi sound track lagu, mereka juga ikut berperan
dalam film ini dimana mereka berperan sebagai anak-anak muda Batak.
mengisi berbagai acara bersama artis dan penyanyi lokal maupun ibukota. Beberapa
artis dan penyanyi tersebut antara lain, Tongam Sirait, Arvindo Simatupang, Trio
Ambisi, Amigos band, Marsada Band, Shine Band (finalis Indonesian Got Talent
SCTV), Ocha Mamamia (Juara 1 Mamamia Indosiar 2014), Maria Chalista, Edo
Kondologit, Tessa Kaunang dan beberapa band ibukota Repvblik, Radja, NTRL,
dan Jamrud.
68
BAB IV
ANALISIS TEKSTUAL LAGU DAINANG DAN TORTOR NI HALAK BATAK
YANG DIBAWAKAN OLEH SIANTAR RAP FOUNDATION
terstruktur. Lirik lagu merupakan sebuah teks karena di dalam lagu tersebut
terdapat rangkaian pernyataan bahasa, secara konkret berupa untaian kata-kata dan
baris-baris kalimat yang disusun oleh pencipta lagu tersebut. Dengan demikian
yang dimaksud dengan analisis tekstual adalah analisis wacana yang bertumpu
secara internal pada teks yang dikaji, yaitu berupa lirik lagu tersebut (Sumarlam,
2004 : 87).
69
Rap 1:
Langkah kaki tertatih seolah lelah berdiri
Menyeret langkah perlahan enggan untuk berhenti
Hodo inanghu na burju na uli na lagu
Idokhon ho anakhon ki do hamoraon di au
[Kaulah ibuku yang sangat baik
Engkau mengatakan bahwa anakkulah yang paling berharga bagiku]
Rap 2:
Bakar telapak hapus amarah telanjang kaki
Tangan mengepal mata layu tahan dahaga
Tanpa mencela peluh bagai permata
Tangis jadi irama asa yang tak terkira
Buatmu mama sabar jadi lencana
Walau kaki bernana keras takkan menyerah
Arah tak mampu seakan siap tersapu
Hanya padamu, Mama aku siap berpatuh
70
Hapuslah kesedihanmu ibu, tenanglah tenanglah ibu]
Hooo…oooo
Tema utama lagu ini adalah tentang ibu yang sangat menyayangi anaknya,
dikenal sangat menyayangi anak-anaknya, bahkan rela banting tulang, bekerja keras
asal hidup anaknya jauh lebih baik darinya. Khususnya ibu orang Batak, mereka
tidak memikirkan perhiasan, baju, barang apa yang akan ia kenakan, mereka hanya
artinya anakku adalah harta yang sangat berharga bagiku, tidak dapat dinilai
anak-anaknya hingga mendapat gelar yang tinggi agar kehidupan anak jauh lebih
baik daripada orangtuanya. Falsafah ini digunakan dalam lirik lagu Dainang,
dimana falsafah ini dapat memberi makna yang mendalam pada lirik lagu tersebut,
yakni bahwa si ibu berjuang agar kehidupan anaknya jauh lebih baik walaupun
71
memberikan kekuatan pada si ibu agar tetap berusaha dan berdoa supaya kehidupan
si anak jauh lebih baik dan si anak dapat memberikan kebahagiaan kepada ibunya.
Pada bait pertama, terdapat kalimat “Di hahurangan ki, ai hodo patikkoshon
au, molo borngin lasni ari ingot do ho tu au”, dalam bahasa Indonesia artinya pada
memperbaiki menjadi lebih baik, di malam dan siang hari engkau selalu
kesalahan yang diperbuat si anak, namun si ibu mencoba untuk memperbaiki segala
engkau padaku. Namun pada lagu ini kalimat tersebut mengandung makna bahwa si
ibu memikirkan anaknya. Sehingga, makna pada kalimat “molo borngin lasni ari
ingot do ho tu au” ialah bahwa setiap saat, setiap waktu si ibu selalu memikirkan
anaknya, ia tidak pernah sedetikpun untuk tidak memikirkan si anak. Ibu selalu
memikirkan apa yang terbaik untuk anaknya. Memberikan doa dan harapan agar
anaknya menjadi yang terbaik. Itu merupakan sifat dan sikap dari seorang ibu yang
tidak bisa dipungkiri. Pada kalimat “mauliate ma inang di sude haholongan mi”,
haholongan diartikan sebagai kasih sayang, cinta ibu pada anaknya. Kalimat
“inanghu naburju na uli lagu”, naburju artinya yag baik, na uli artinya yang cantik,
mengandung makna bahwa si ibu memiliki sifat yang baik, tidak hanya rupa yang
cantik namun jati diri si ibu juga baik. Sifat baik yang dimiliki si ibu menjadi
tu au, apus ma ilumi inang, posroham posroham ale inang”. Dalam doa si ibu selalu
72
membawa nama anaknya, baik dalam suka maupun duka, siang dan malam, si ibu
tak pernah lupa mendoakan anaknya. Dengan cucuran air mata ibu meminta kepada
Tuhan agar diberi yang terbaik untuk anaknya. Dalam lirik tersebut juga dapat
dilihat bahwa si anak mencoba untuk menghibur dan memeberi ketenangan pada
ibunya dengan berkata, tenanglah ibu, dimana kalimat tersebut meminta kepada si
ibu agar bersabar dan selalu mendoakannya agar kelak menjadi orang sukses dan
Dalam lagu ini terdapat bagian rap, dimana liriknya tidak terlalu terpaku
pada sampiran dan sajak. Kalimat pada bagian langkah kaki tertatih seolah lelah
ibu yang sudah tua, mulai membungkuk dan bila berjalan pun dengan bantuan
tongkat. Namun si ibu tidak putus asa, walaupun ia akan berjalan dengan susah
karena kakinya yang mulai sulit untuk melangkah, namun demi anaknya ia akan
terus berjuang. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, lirik “idokhon ho anakhon hi
do hamoraon di au” memiliki makna bahwa sejak dalam kandungan si anak adalah
harta yang sangat berharga, sumber kebahagiaan, sehingga tidak ada yang bisa
menggantikan kasih sayang orangtua. Pada lirik ” tertawa coba melawan hati”,
diibaratkan si ibu yang sedang sedih berusaha untuk menghibur dirinya sendiri,
melawan segala kesedihan dalam diri namun tetap memikirkan yang terbaik untuk
anaknya. Kesepian yang kadang kala melanda hidupnya, ia tepis dengan mencoba
menghibur diri sendiri yaitu dengan berdoa kepada Yang Maha Kuasa agar
kebahagiaan meliputi kehidupan keluarganya. Pada lirik “Seolah sendiri, hati lelah
menanti, satu masa tak pasti tak lagi engkau nikmati”, diartikan bahwa si ibu yang
73
merasa dirinya sendiri lelah menanti sesuatu yang belum pasti, menanti akan
diartikan bahwa si ibu yang tidak menggunakan alas kaki. Tangan mengepal,
diartikan tangan si ibu yang sedang memegang tongkatnya. Mata layu tahan dahaga
yang berarti si ibu yang sudah lelah, capek, namun tetap semangat
jadi irama asa yang tak terkira, diartikan si ibu yang tidak mengeluarkan sedikit pun
kata lelah, bahkan tangisannya tidak dapat dilihat karena ia menahan kesedihan
dalam diri. Buatmu mama sabar jadi lencana, walau kaki bernana keras takkan
menyerah, arah tak mampu seakan siap tersapu, hanya padamu mama aku siap
berpatuh, dalam lirik ini si anak menguatkan si ibu dengan berkata sabarlah ibu,
percayalah bahwa semuanya akan terlewati dan atas segala kebaikan si ibu, si anak
merupakan ungkapan rasa bersalah si anak kepada ibunya. Banyak kesalahan yang
pada ibu dan berharap si ibu akan tetap dan selalu menyayanginya.
74
4.2 Analisis Tekstual Lagu Tortor Ni Halak Batak
terstruktur. Lirik lagu merupakan sebuah teks karena di dalam lagu tersebut
terdapat rangkaian pernyataan bahasa, secara konkret berupa untaian kata-kata dan
baris-baris kalimat yang disusun oleh pencipta lagu tersebut. Dengan demikian
yang dimaksud dengan analisis tekstual adalah analisis wacana yang bertumpu
secara internal pada teks yang dikaji, yaitu berupa lirik lagu tersebut (Sumarlam,
2004: 87).
75
Ima tortor ni halak Batak i
[Tak akan pernah ku lupakan selama hidupku
Itulah musik orang Batak itu
Tersiar ke seluruh penjuru
Tarian Batak itu]
76
Betapa indah suara itu]
Lagu ini menceritakan kerinduan akan budaya Batak, awal dimana kesenian
adatnya yang sangat dijunjung tinggi. Dimana pun mereka berada, mereka akan
tetap membawa nama Batak. Mereka tidak malu untuk mengenalkan diri mereka
sebagai suku Batak. Oleh karena itu, Batak sudah dikenal oleh dunia.
adatnya. Masyarakat Batak bahkan sebelum lahir ke dunia pun (masih dalam
kandungan) sudah melakoni adat sampai seorang Batak tersebut meninggal dan
77
menjadi tulang-belulang masih ada serangkaian adat. Ini bukan menunjukkan
rumitnya Batak dan adatnya, ini menunjukkan bahwa Dalihan Natolu (Somba
Batak percaya bahwa adat yang diturunkan oleh nenek-moyang itu diilhami
oleh Debata Mulajadi Nabolon. Menurut mitologi suku Batak, Debata Mulajadi
Nabolon adalah ilah yang tidak bermula dan tidak berakhir. Dia adalah awal
dari semua yang ada. Dia dipercaya sebagai Allah Yang Mahatinggi, yang
menjadikan langit, bumi dan segala isinya, yang secara terus-menerus memelihara
hidup in
agama, kebudayaan awal Batak mulai berubah. Kesenian awal masyarakat Batak
kebudayaan Batak yang mulai pudar. Terlihat dari liriknya yang menggunakan kata
”masihol” yang artinya rindu. Pada bait pertama terdapat lirik yang mengatakan
“masihol, masihol do rohakku tahe. Mamereng horja ni Batak i”, kata “horja”
artinya kerja namun pada masyarakat Batak horja yang dimaksud ialah kebudayaan
ataupun upacara adat yang dilakukan masyarakat Batak. Maka makna dalam lirik
78
adat yang biasa dilakukan oleh masyarakat Batak. Pada lirik selanjutnya terdapat
kalimat yang mengatakan “masihol mamereng tortor ni Batak i”, tortor merupakan
salah satu tarian tradisional masyarakat Batak dimana gerakan tarian ini seirama
dengan iringan musik gondang. Pada lirik ini menceritakan kerinduan seseorang
dengn tarian Batak, bagaimana tari tortor yang sesungguhnya dibawakan sebelum
adanya perubahan tari tortor pada zaman ini. Jika dilihat tortor merupakan tarian,
namun bila dilihat dengan seksama gerakan-gerakan tortor memiliki makna yang
gerakan yang disajikan terjadi interaksi antara partisipan upacara. Pada awalnya
tortor digunakan sebagai sarana penyampaian batin baik kepada roh-roh leluhur
dan maupun kepada orang yang dihormati (tamu-tamu) dan disampaikan dalam
bentuk tarian menunjukkan rasa hormat, namun semakin lama tortor digunakan
untuk seni pertunjukan. Inilah yang membuat masyarakat Batak rindu akan tortor
sesungguhnya.
Masyarakat Batak kaya akan seni. Salah satunya adalah seni musik. Musik
pada masyarakat Batak disebut dengan gondang, dimana kumpulan alat musiknya
taganing, gordang, sarune, ogung, hesek dan masih banyak lagi. Pada bait ke dua
menceritakan bahwa suara yang dikeluarkan dari alat musik Batak seperti ogung
dan sarune begitu indah didengar. Pada bait ke dua terdapat kata “marhuratak”,
merupakan istilah dari bunyi pinggiran kayu taganing yang dimainkan dengan
indah. Dalam bermain taganing, biasanya pargonci (sebutan untuk pemain musik
79
Pada bait ke tiga, menceritakaan bentuk kecintaannya akan kebudayaan
Batak, tidak akan pernah melupakan segala sesuatu pada masyarakat Batak, baik
kegiatan upacara adat hingga kesenian musik. Pada bait ke tiga ini juga terdapat
kalimat “tarbarita do tahe tu luat sileban i, ima tortor ni halak Batak i”, artiya
Batak bisa diakibatkan oleh masyarakat Batak yang pergi merantau dan mereka
tidak malu untuk membawa adat istiadat Batak ditempat yang baru. Inilah Batak
yang memiliki adat istiadat yang sangat kuat, hingga dimanapun berada
80
BAB V
ANALISIS MUSIKAL LAGU DAINANG DAN TORTOR NI HALAK
BATAK YANG DIBAWAKAN OLEH SIANTAR RAP FOUNDATION
bunyi musik ke dalam lambang visual melalui sebuah proses kerja yang disebut
musik ke dalam bentuk notasi dengan cara menuliskannya ke atas kertas. Pada
umumnya dalam budaya oral, notasi yang digunakan ialah notasi konvensional
Barat, hal ini menjadi alternatif pilihan yang paling besar kemungkinannya
digunakan, terutama jika dalam budaya musikal yang diteliti tidak tersedia sistem
tangga nada (Inggris: modus), (3) tonalitas, (4) interval, (5) kontur melodi, (6)
diantaranya terdapat dua nada rendah dan delapan nada oktaf. Nada nada tersebut
81
penulis susun dari nada yang paling rendah ke nada yang paling tinggi. Maka akan
dengan menuliskan nada yang dipakai tanpa melihat fungsi masing-masing dalam
lagu. Tangga nada dalam musik barat dapat diartikan sebagai satu kumpulan not
yang diatur sedemikian rupa dengan aturan yang telah ada (baku) sehingga
nada yang dipakai. Tangga nada ditonic (dua nada), tritonic (tiga nada), tetratonic
(empat), pentatonic (lima nada), hexatonic (enam nada), heptatonic (tujuh nada).
Serta menurut interval antara nada-nada yang disusun dari nada terendah sampai
nada tertinggi seperti mayor dan minor dua nada, dengan jarak satu oktaf biasanya
dianggap satu nada saja (Bruno Nettl terj. Nathalian 2012: 142). Berdasarkan
pendapat tersebut, tangga nada lagu Dainang disebut heptatonic (tujuh nada). Nada-
nada diatas jika digambarkan dalam notasi balok, maka hasilnya seperti berikut:
E F# G# A B C# D# E’
82
5.1.2.1 Nada Dasar
nada dasar sebuah lagu merupakan hal yang terkadang sulit. Beberapa cara yang
7. Harus diingat bahwa barang kali ada gaya-gaya musik yang mempunyai
musik tersebut akan dapat ditentukan tonalitas dari musik yang diteliti.
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat kecenderungan nada dasar ada pada
83
5.1.2.2 Modulasi
Modulasi ialah perpindahan nada dasar dari suatu lagu ke nada yang lebih
F# G# A# C# D#
5.1.2.3 Interval
Interval merupakan jarak (range) antara nada satu dengan nada lainnya yang
diukur berdasarkan sistim laras dari masing-masing nada. Interval terdiri atas dua
yaitu; (1) interval harmonis, yaitu nada-nada dibunyikan secara bersamaan (2)
Penentuan sebuah interval nada berdasarkan jarak nada nada tersebut. Jika
dari nada dasar C maka nada C-C disebut prime, C-D disebut sebagai sekunda, C-E
disebut terts, C-F disebut kwart, C-G disebut kwint, C-A disebut sekta, C-B disebut
septime, dan C-c' disebut oktaf. Penamaan interval juga ditambahi dengan mayor,
minor, agumentik, dan diminis. Penentuan tersebut berdasarkan jika laras sebuah
nada diturunkan atau dinaikkan dari ketepan laras yang sudah ditentukan. Untuk
84
Rumus Interval
Tabel 5.2
sekunda, terts, dan kwart. Untuk lebih jelasnya dan masing masing jumlah
1P 297
2M 71
3M 11
3m 6
4P 2
2M 70
85
3M 8
3m 2
4P 1
Total : 468
Tabel 5.3
Dari hasil analisis, dapat diketahui interval yang paling banyak digunakan
dalam penyajian lagu Dainang ialah interval prime perfect (1P) dengan jumlah 297
kali, interval sekunda mayor (2M) 141 kali, terts mayor (3M) 19 kali, terts minor
(3m) 8 kali. Sedangkan jumlah interval paling sedikit ialah kwart perfect (4P) 3.
Hal ini terjadi karena faktor dari akulturasi antara musik Batak dan musik hiphop,
dimana pada musik hiphop atau pada bagian rap lebih dominan interval prime
perfect. Dengan demikian, 1P, 2M, 3M, dan 4P mempunyai peranan penting dalam
Kontur adalah garis melodi yang terdapat pada sebuah komposisi musik
melalui grafik garis. Pada komposisi musik yang relatif panjang, identifikasi kontur
86
dan apabila gerakan-gerakan intervalnya sangat terbatas disebut static.
2. Kontur pendulous
3. Kontur terraced
4. Kontur static
87
5.1.2.5 Durasi Not
Durasi not dalam lagu ini diturunkan dari ritme atau irama, yang merupakan
gerak nada yang teratur karena adanya aksen yang tetap. Berdasarkan penggunaan
durasi pada hasil transkripsi lagu Dainang dapat dilihat sebagai berikut.
1. Penuh
2. Not setengah
3. Single
4. Duple
88
5. Triple
Satu ketukan dasar yang terdiri dari tiga nada masing masing nada bernilai
seperdelapan. Gambar diatas menunjukkan pada ketukan dasarnya tidak diberi nada
(rest).
Satu ketukan dasar yang terdiri dari tiga nada masing masing nada bernilai
seperdelapan.
6. Quardruplet
Satu ketukan dasar yang terdiri dari empat nada masing-masing nada
bernilai seperenambelas.
5.1.3 Tempo
Tempo merupakan ukuran kecepatan dalam birama sebuah lagu. Sering juga
permenit, jika sebuah lagu ketukan dasarnya 60 maka setiap ketukan berdurasi satu
large (40-59), larghetto (60-65), adagio (66-75) andante (76-89), moderato (90-
89
104), allegretto (105-114), alegro (115-129), vivace (130-167), presto (168-199),
sebagai pola penyelesaian atau akhir untaian melodi baik itu dalam frase ataupun
bentuk pada materi ini, kadensa yang dimaksud adalah hanya berhubungan dengan
melodi dan bukan akord, yang terdapat dan dianggap relevan pada lagu Dainang.
Kadensa frasa C
Formula melodi dalam hal ini terdiri atas bentuk, frasa, dan motif. Bentuk
adalah gabungan dari beberapa frasa yang terjalin menjadi satu pola melodi. Frasa
adalah bagian-bagian kecil dari melodi. Motif adalah ide melodi sebagai dasar
2. Ireratif yaitu bentuk nyanyian/melodi yang memakai formula melodi yang kecil
90
dengan kecenderungan pengulang-pengulang di dalam keseluruhan nyanyian.
Pada lagu Dainang, penulis menyimpulkan dari kutipan diatas bahwa bentuk
melodi lagu Dainang adalah bentuk Repetitif dan dimana dalam lagu Dainang
formula kecil.
Frasa A
Frasa B
91
Frasa C
Frasa D
Frasa E
92
Dalam menganalisis lau Tortor Ni Halak Batak, penulis berpedoman kepada
teori yang dikemukakan oleh Bruno Nettl yaitu bahwa untuk mendeskripsikan
nada, (2) tangga nada (Inggris: modus), (3) tonalitas, (4) interval, (5) kontur melodi,
delapan nada, diantaranya terdapat tiga nada rendah dan lima nada oktaf. Nada nada
tersebut penulis susun dari nada yang paling rendah ke nada yang paling tinggi.
dengan menuliskan nada yang dipakai tanpa melihat fungsi masing-masing dalam
lagu. Tangga nada dalam musik barat dapat diartikan sebagai satu kumpulan not
yang diatur sedemikian rupa dengan aturan yang telah ada (baku) sehingga
nada yang dipakai. Tangga nada ditonic (dua nada), tritonic (tiga nada), tetratonic
(empat), pentatonic (lima nada), hexatonic (enam nada), heptatonic (tujuh nada).
Serta menurut interval antara nada-nada yang disusun dari nada terendah sampai
nada tertinggi seperti mayor dan minor dua nada, dengan jarak satu oktaf biasanya
93
dianggap satu nada saja (Bruno Nettl terj. Nathalian 2012: 142). Berdasarkan
pendapat tersebut, tangga nada lagu Tortor Ni Halak Batak disebut heptatonic
(tujuh nada). Nada-nada diatas jika digambarkan dalam notasi balok, maka hasilnya
seperti berikut:
C D E F G A B C’
nada dasar sebuah lagu merupakan hal yang terkadang sulit. Beberapa cara yang
7. Harus diingat bahwa barang kali ada gaya-gaya musik yang mempunyai
musik tersebut akan dapat ditentukan tonalitas dari musik yang diteliti.
94
Nada dasar lagu Tortor Ni Halak Batak
Metode 1 2 3 4 5 6 7
Nada dasar C C CGC G G C C
Tabel 5.4
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat kecenderungan nada dasar ada pada
5.2.2.2 Interval
Interval merupakan jarak (range) antara nada satu dengan nada lainnya yang
diukur berdasarkan sistim laras dari masing-masing nada. Interval terdiri atas dua
yaitu; (1) interval harmonis, yaitu nada-nada dibunyikan secara bersamaan (2)
Penentuan sebuah interval nada berdasarkan jarak nada nada tersebut. Jika
dari nada dasar C maka nada C-C disebut prime, C-D disebut sebagai sekunda, C-E
disebut terts, C-F disebut kwart, C-G disebut kwint, C-A disebut sekta, C-B disebut
septime, dan C-c' disebut oktaf. Penamaan interval juga ditambahi dengan mayor,
minor, agumentik, dan diminis. Penentuan tersebut berdasarkan jika laras sebuah
nada diturunkan atau dinaikkan dari ketepan laras yang sudah ditentukan. Untuk
95
Rumus Interval
Tabel 5.5
interval prime, sekunda, terts, kwart dan kwint. Untuk lebih jelasnya dan masing
1P 167
2M 81
3m 1
4P 12
2M 79
3m 14
96
4P 13
5P 2
Total : 369
Tabel 5.6
Melalui tabel di atas, dapat diketahui interval yang paling banyak digunakan
dalam penyajian lagu Tortor Ni Halak Batak ialah interval prime perfect (1P)
dengan jumlah 167 kali, interval sekunda mayor (2M) 160 kali, terts minor (3m) 15
kali, kwart perfect (4P) 25 kali. Sedangkan jumlah interval paling sedikit ialah
kwint perfect (4P) 2 kali. Dengan demikian, 1P, 2M, 3M, 4P dan 5P mempunyai
Kontur adalah garis melodi yang terdapat pada sebuah komposisi musik
melalui grafik garis. Pada komposisi musik yang relatif panjang, identifikasi kontur
Dengan mengacu pada identifikasi kantur di atas, maka kantur lagu Tortor
97
1. Kontur ascending dan descending
2. Kontur pendulous
3. Kontur terraced
4. Kontur static
98
5.2.2.4 Durasi
Durasi membentuk ritme atau irama, yang merupakan gerak nada yang
teratur karena adanya aksen yang tetap. Berdasarkan penggunaan durasi pada hasil
1. Penuh
2. Not setengah
3. Single
4. Duple
99
5. Triple
Satu ketukan dasar yang terdiri dari tiga nada masing masing nada bernilai
seperdelapan. Gambar diatas menunjukkan pada ketukan dasarnya tidak diberi nada
(rest).
Satu ketukan dasar yang terdiri dari tiga nada masing masing nada bernilai
seperdelapan.
6. Quardruplet
Satu ketukan dasar yang terdiri dari empat nada masing-masing nada
bernilai seperenambelas.
5.2.3 Tempo
Tempo merupakan ukuran kecepatan dalam birama sebuah lagu. Sering juga
permenit, jika sebuah lagu ketukan dasarnya 60 maka setiap ketukan berdurasi satu
large (40-59), larghetto (60-65), adagio (66-75) andante (76-89), moderato (90-
100
104), allegretto (105-114), alegro (115-129), vivace (130-167), presto (168-199),
(allegretto).
sebagai pola penyelesaian atau akhir untaian melodi baik itu dalam frase ataupun
bentuk pada materi ini, kadensa yang dimaksud adalah hanya berhubungan dengan
melodi dan bukan akord, yang terdapat dan dianggap relevan pada lagu Tortor Ni
Halak Batak.
Kadensa frasa A
Kadensa frasa B
Formula melodi dalam hal ini terdiri atas bentuk, frasa, dan motif. Bentuk
adalah gabungan dari beberapa frasa yang terjalin menjadi satu pola melodi. Frasa
adalah bagian-bagian kecil dari melodi. Motif adalah ide melodi sebagai dasar
101
1. Repetitif yaitu bentuk nyanyian/melodi yang diulang-ulang.
2. Ireratif yaitu bentuk nyanyian/melodi yang memakai formula melodi yang kecil
Pada lagu Tortor Ni Halak Batak, penulis menyimpulkan dari kutipan di atas
bahwa bentuk melodi lagu Tortor Ni Halak Batak adalah bentuk Repetitif dan
dimana dalam lagu Tortor Ni Halak Batak tersebut dinyanyikan dengan melodi
Frasa A
102
Frasa B
Frasa C
103
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
sangat mengena pada anak muda, maka penyebarannya sangat cepat hingga ke
dan rap berkembang pesat dan menjadi salah satu musik yang digemari oleh
kalangan remaja.
hiphop/rap yang berasal dari kota Pematangsiantar dan merupakan pelopor pertama
grup Batak rap. Musik yang dibawakan memadukan musik tradisional Batak Toba
dan unsur hiphop/rap. Lirik yang digunakan juga memadukan bahasa daerah.
warna pada lagu, bukan sebagai identitas hiphop yang kuat. Lebih mengutamakan
sajian dalam gaya musik populer Batak, dan mengadopsi juga unsur-unsur musik
tradisi Batak.
(A) Dari sisi tekstual, lagu Dainang menggunakan bahasa Batak dan
Indonesia, yang memiliki makna konotatif dan denotatif tertentu. Secara umum
makna semiotik dalam lagu ini adalah ekspresi kasih sayang ibu kepada anaknya.
Lagu Tortor Ni Halak Batak menggunakan bahasa Batak, dan mengandung makna
semiotik secara umum sebagai bentuk kecintaan seseorang kepada gondang dan
104
(B) Dari sisi musikal menunjukkan bahwa pada lagu Dainang, penulis
memperoleh nada dasar E dengan menggunakan tangga nada heptatonic dan tempo
terdapat dua nada rendah dan delapan nada oktaf, bila disusun dari nada paling
. Dan pada lagu Tortor Ni Halak Batak, penulis memperoleh nada dasar E dimana
lagu ini menggunakan tangga nada heptatonic dengan tempo 110 (allegretto) dan
memiliki jumlah nada sebanyak delapan, diantaranya terdapat tiga nada rendah dan
lima nada oktaf, bila disusun dari nada paling rendah ke nada paling tinggi: G1 – A1
– B1 – C – D – E – F – G .
6.2 Saran
mengenai lagu-lagu yang dibawakan oleh Siantar Rap Foundation. Salah satunya
ini. Bagi para peneliti berikutnya, penulis menyarankan beberapa hal untuk
umum tentang musik tradisi Batak Toba dan hiphop beserta unsur-unsur yang ada
105
tradisi. Walaupun memberi warna baru pada musik tersebut, namun jangan pernah
untuk menghilangkan makna dan tujuan dari musik tersebut. Khususnya kaum
generasi bangsa, mari melestarikan kebudayaan yang sudah melekat pada diri sejak
lahir.
tulisan ini memberikan kontribusi yang positif dalam dunia pendidikan, secara
khusus untuk kemajuan etnomusikologi, serta kontribusi yang baik bagi hiphop
106
LAMPIRAN
107
Tertawa coba me-lawan ha- ti berburu seolah diburuh me- lawan seolah menghentak tia-da berhenti
Seolah sen-di- ri ha- ti le- lah menanti sa- tu ma- sa tak pas-ti tak la- gi engkau nikmati
ngan mengepal ma-ta la- yu ta- han da- ha-ga tan- pa men-ce-la pe-luh ba- gai per-ma-ta ta- ngis ja-
di i- ra- ma a-sa yang tak terki-ra Bu- at- mu mama sa- bar ja- di lenca- na wa-lau ka- ki ber-
na- na ke- ras takkan me-nyerah a- rah tak mampu sea- kan si- ap ter-sa-pu ha- nya pa-da- mu
Go-dang ha- da ngo-lon- mu tar- ba- hen au Hu-pa-sa hat en-de ku tu ho da i- nang i-
108
nang hu na bur- ju nau-li la-gu
109
sihol masiholdoro hak ku ta he ma mereng horjani Batak I Ma- sihol masihol do ro-
110
lingni ogung itung na tabo ma tahe soa- ra ni sa-ru-ne i mar- hu ratak nangtaganing na
i ta- he
tabo matahe so- a-ra ni sarune i mar- hu- ratak nangtaganing na- i ta- he tung na
111
ta- bo ma so-a ra ni i
112
-ling ni ogung i tung na ta- bo ma ta- he so- a- ra
ni sa-ru-ne i Mar- hu- ratak nang taganingna ita- he tung na ta-bo ma soa- ra ni-
113
Komunitas Siantar Hiphop Soul
114
Bersama Viky Sianipar
115
Tampil dalam pertunjukan seni Indonesia Kaya bersama Alsant Nababan
Siantar Rap Foundation, Awenz, Eko Tambunan, Pak Guru, dan Dhea Vacarey
116
Penulis bersama Siantar Rap Foundation, Awenz, dan Eko Tambunan
117
DAFTAR PUSTAKA
Adhe. 2005. Hiphop: Perlawanan dari Gettho by Afrika Bambaataa & His
Brothas. Yogyakarta: Alinea.
Agsety, Hya Shinta Pristiu. 2012. Analisis Struktur dan Teknik Permainan Piano
“Concerto Pour La Main Gauche En Re Majeur” Karya Maurice Ravel.
Yogyakarta: Skripsi Sarjana Program Studi Pendidikan Seni Musik, Fakultas
Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta.
Malm. William P. 1977. Music Culture of the Pasific, the Near East, and Asia
(terjemahan). Medan. Departemen Etnomusikologi Fakultas Sastra
Universitas Sumatera Utara (terjemahan Takari).
Manalu, Kartini R.M. 2014. Analisis Komposisi dan Teknik Bernyanyi Seriosa
Indonesia. Medan: Skripsi Program Studi Magister (S2) Penciptaan dan
Pengkajian Seni, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.
Nettl, Bruno. 1964. Theory and Method of Ethnomusicology. New York: The Free
Press.
118
Waruwu, Evendi Januar Salomowa. 2013. Rap: Eksistensi dari sebuah Perjuangan
Lewat Lirik dalam Hip Hop: Kajian Struktur Tekstual. Medan: Skripsi
Sarjana Departemen Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas
Sumatera Utara.
https://www.whiteboardjournal.com/ideas/hip-hop-indo/
https://www.hipwee.com/opini/tentang-musik-rap-dan-hip-hop-sebuah-aliran-
musik-dan-budaya-yang-terasingkan/
https://www.musikpopuler.com/2017/10/sejarah-hip-hop.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Rap
https://id.wikipedia.org/wiki/Disjoki
https://id.wikipedia.org/wiki/Drumset_elektrik
https://id.wikipedia.org/wiki/Grafiti
https://en.wikipedia.org/wiki/Indonesian_hip_hop
https://id.wikipedia.org/wiki/Siantar_Rap_Foundation
http://batakgaul.com/batak-kali/siantar-rap-foundation-rap-nya-anak-muda-batak-
937-1.html
http://saharasinarr9a.blogspot.com/2016/03/siantar-rap-foundation.html
http://www.infodanpengertian.com/pengertian-akulturasi-menurut-para-ahli
https://en.wikipedia.org/wiki/Hip-hop_in_academia
https://jurnal.usu.ac.id/index.php/flow/article/viewFile/1608/914
http://frezeamenadivine.blogspot.com/2010/05/analisis-wacana-tekstual-dan.html
119
DAFTAR INFORMAN
120