Anda di halaman 1dari 10

I.

TUJUAN PERCOBAAN
 Menunjukan bahwa titik didih air bergantung pada tekanan (P)
 dapat mencatat data temperatur dan sesuai dengan tekanan sistim sesuai dengan
kurva titik didih air.

II. ALAT YANG DIPAKAI


 Labu alas bulat dan  Selang silikon
termometer  Penjepit selang
 Manometer bejana U
 Klem dan statif  Gelas ukur 500 ml

 Oil bath dan Heater  Selang silikon

 Gelas ukur 500 ml  Penjepit selang


III. BAHAN YANG DIPERGUNAKAN
 Air

IV. DASAR TEORI


Air dalam suatu wadah yang tertutup dimana sedang mendidih akan menghasilkan
banyak gelembung besar yang terbentuk dalam wadah dan muncul kepermukaan. Ketika
gelembung itu terbentuk larutan yang semula menenpati ruang menyemak dan permukaan
cairan didalam wadah dipaksa untuk naik melawan tekanan dari bawah yang ditimbulkan
oleh atmosfer. Hal ini hanya terjadi apabila tekanan uap dari cairan sudah sama dengan
tekanan atmosfer yang ada saat itu. Jika tekanan uap lebih kecil, tekanan atmosfer akan
membuyarkan gelembung. Suhu pada saat cairan mendidih disebut titik didih, dimana
suhu pada saat tekanan uap sama dengan tekanan atmosfer.
Dalam pembahasan diatas, jelas bahwa titik didih cairan tergantung pada tekanan
atmosfer saat itu, semakin tinggi tekanan atmosfer maka semakin tinggi suhu yang harus
diberikan untuk menyamai tekanan uap. Titik didih cairan pada 1 atm dirujuk sebagai
titik didih normal. Untuk air titik didihnya 100C. Pada tekanan yang lebih tinggi, titik
didihnya pun lebih tinggi, pada tekanan yang rendah (dipuncak gunung), titik didihnya
lebih rendah pula.
Kemampuan cairan untuk mendidih dengan mempertahankan suhu menjadi jelas
apabila kita memasak makanan dengan menggunakan air. bila air telah mendidih,
suhunya akan tetap konstan, sepanjang air masih berada disekitar makanan, kita tidak
perlu khawatir makanan akan menjadi gosong. Kenyataan ini membuktikan bahwa titk
didih akan mengalami perubahan apabila terjadi perubahan tekanan.
Beberapa senyawa berhidrogen dari unsur dalam golongan IVA, VA, VIA, dan
VIIA, mari kita lihat senyawa dari golongan IVA dulu, sebab mereka membentuk pola
yang hampir ideal. H2O, NH4, dan HF menunjukkan titik didih yang jauh lebih tinggi
dibandingkan yang kita ramalkan, jika hanya gaya london yang ada diantara sesama
molekulnya. Ramalan itu didapat dengan mengekstrapolasi kecenderungan diantara unsur
yang lebih berat dalam golongan yang bersangkutan. sekali lagi, kita melihat pengaruh
ikatan hidrogen, yang ada diantara molekul H 2O, NH2 dan HF, tetapi tidak ada dalam
senyawa berhidrogen lainnya dari unsur non logam.
Barangkali Anda telah memperhatikan bahwa air menunjukkan titik didih lebih
tinggi dari pada hidrogen fluorida, sekalipun HF lebih polar dibandingkan H2O.
Tampaknya ini bermula dari banyaknya ikatan hidrogen yang dapat dibentuk. Dalam HF,
setiap molekul berikatan hidrogen dengan dua molekul lainnya, sedangkan dalam air,
setiap molekul dapat berikatan dengan empat lainnya, walaupun HF membentuk ikatan
hidrogen yang sedikit lebih kuat dari pada air, kekuatan total empat ikatan hidrogen pada
molekul air melampaui kekuatan total dua ikatan hidrogen pada molekul HF.
Ikatan hidrogen dalam NH3 jauh lebih kuat dibandingkan dalam H2O atau HF sebab
elektronegativitas nitrogen jauh lebih rendah. Selain itu, nitrogen dalam NH3 hanya
mempunyai satu pasangan (elektron) menyendiri yang dapat membentuk ikatan hidrogen,
sehingga setiap molekul rata-rata hanya dapat memegang dua ikatan hidrogen satu dari
molekul NH3 lain, dan satu kemolekul NH3 lain. Karena itu kekuatan total ikatan hidrogen
dalam NH3 begitu kecil sehingga NH3 mempunyai titik didih lebih rendah dibandingkan
HF atau H2O.

V. PROSEDUR PENGERJAAN
 Dipasang peralatan seperti gambar berikut :
 Selang silikonnya dibiarkan terbuka, dan dipanaskan didalam oil bath
dengan menggunakan heater sampai suhu mendekati 100C lalu heater dimatikan
 Lalu dijepit dengan penjepit dan selang silikonnya dihubungkan dengan
manometer
 Lalu labu dilepas dan didudukan pada alas labu didalam baskom dan
disiramkan air sampai suhu 93C,
 Setelah suhu 90C, pencepit dibuka, dan tekanan dibaca didalam
manometer, bersamaan dengan diset waktu selama 10 menit,
 Setelah 10 menit, maka dilakukan lagi pembacaan pada manometer, hal ini
dilakukan sampai suhu 51C.
VI. DATA PENGAMATAN
Waktu (menit) Suhu (C) Dp ( mmHg ) P absolut ( mmHg )
start 90C 78,5 – 38,0 = 40,5 760 + 40,5 = 800,5
10 menit 84C 81,4 – 43,2 = 38,2 760 + 38,2 = 798,2
10 menit 77C 84,0 – 48,2 = 35,8 760 + 35,8 = 795,8
10 menit 68C 87,9 – 56,9 = 31,0 760 + 31,0 = 791,0
10 menit 61C 92,0 – 64,7 = 27,3 760 + 27,3 = 787,3
10 menit 51C 96,1 – 70,2 = 25,9 760 + 25,9 = 785,9
VII. PERHITUNGAN
 Untuk mencari perubahan panas
60
Q = V . c . T .
s
Dik : V = 500 ml Kg
c = 4,1868 ( tetapan panas spesifik air)
T = (T0 – T5) ; (90C – 51C) = 39C
s = 50 menit

Dit : Q = .......... ? KJ/s


V = 500 ml = 0,5 L
V=L.
= 0,5 L . 0,99504 L/Kg
= 0,498 Kg

KJ 60
Q = 0,498 Kg . 4,1868 Kg C . 39C .
50
Q = 97,58 KJ/s

 Untuk mencari Koefisien Transfer Panas Keseluruhan


Q
U 
A .  m

Keliling bola = 2 r
41,5 cm = 2 . 3,14 . r
41,5 cm = 6,28 r
41,5 cm
r  = 6,6083 cm
6,28

4
Luas Bola = .  r2
3
4
= . 3,14 . (6,6083 cm) 2 = 182,36 cm3
3
Keliling Slinder = 2 r
13,3 cm = 2 . 3,14 . r
13,3 cm = 6,28 r
13,3 cm
r  = 2,118 cm
6,28

Luas Slinder I = 2  . r . h
= 2 . 3,14 . 2,118 cm . 4,2 cm = 55,86 cm3
Keliling Slinder = 2 r
10,2 cm = 2 . 3,14 . r
10,2 cm = 6,28 r
10,2 cm
r  = 1,624 cm
6,28

Luas Slinder II = 2  . r . h
= 2 . 3,14 . 1,624 cm . 1,8 cm = 18,36 cm3
A = Luas Bola + Luas Slinder I + Luas Slinder II
= 182,36 cm3 + 55,86 cm3 + 18,36 cm3
= 256,58 cm3
T1 = T1 – T udara T2 = T2 – T udara
= 90C - 31C = 51C - 31C
= 59C = 20C
T1  T2
 m 
T
Ln 1
T2
59C  20C
 39C
59C 
Lon Lon 2,95C
20C
39C
 = 36,04 C
1,082

Q
U 
A .  m
97,58 Kg / s 97,58 Kg / s
U  3

256,58 cm . 36,04C 9247,2 cm 3 C

= 0,011 KJ/cm3 C

VIII. PEMBAHASAN HASIL PERCOBAAN


 Pada saat dilakukan pendinginan labu dengan cara menyirami permukaan
labu dengan air terdapat gelembung-gelembung air yang seakan-akan mendidih,
dimana hal ini terjadi karena adanya kesamaan antara tekanan uap dengan suhu pada
saat itu dimana apabila kita meningkatkan laju kalor pada air permukaan labu akan
memicu terjadinya gelembung gas lebih cepat.
IX. KESIMPULAN
 Titik didih adalah merupakan suhu dimana suatu cairan dalam keadaan
mendidih
 Titik didih suatu cairan dipengaruhi oleh tekanan yang mana apabila tekanan
suatu cairan pada suatu tempat meningkat, maka secara otomatis titik didihnya pun
ikut meningkat, dan apabila tekanan disekitarnya mengalami penurunan maka titik
didih suatu cairan akan menurun.

X. DAFTAR PUSTAKA
 Buku penuntun praktikum DPK, disadur dari PEDC BANDUNG.

Anda mungkin juga menyukai