Disusun Oleh :
UNIVERSITAS DJUANDA
2019
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kertas sering digunakan senbagai pembungkus utama. Cara pembuatannya yang
berbeda menyebabkan kekuatannya juga berbeda, terutama ketahanannya terhadap air dan
minyak. Ada dua jenis kertas utama yang digunakan, yaitu kertas kasar dan kertas lunak.
Kertas yang digunakan sebagai kemasan adalah jenis kertas kasar, sedangkan kertas halus
digunakan untuk kertas tulis yaitu untuk buku dan kertas sampul. Kertas kemasan yang
paling kuat adalah kertas kraft dengan warna alami yaitu dibuat dari kayu lunak dengan
proses sulfat. Kertas terutama terdiri dari serat selulosa yang diperoleh dari kayu atau
bahan selulosa lainnya yang melalui salah satu proses pembuatan pulp. Sifat pengemasan
kertas sangat beragam, tergantung pada proses pengolahan dan pada perlakuan mekanis
dan bahan pengikat.
Tujuan pengamatan jenis kertas adalah untuk memperkecil variasi yang timbul pada
setiap operasi pembuatannya. Misalnya jika bahan pengemas tersebut akan diberi
dekorasi warna, mengingat alat pencetak warna hanya bekerja untuk ketebalan tertentu.
Ketebalan kertas akan mempengaruhi bekerjanya mesin pengawas dengan kecepatan
tinggi.
Setiap jenis kertas memiliki sifat tertentu sehingga untuk keperluan pengemasan perlu
diperhatikan sifat-sifat tersebut. Salah satu sifat fisik kertas berkaitan dengan daya tahan
kemasan setelah diisi terutama berhubungan dengan penanganan produk terkemas. Sifat
fisik berikutnya adalah daya tahan terhadap gesekan yang berkaitan dengan ketahanan
kemasan untuk digeser dan ditumpuk selama penangan dan penyimpanannnya. Sifat fisik
lain yang tidak kalah pentingnya adalah ketahan sobek, daya regang (perpanjangan
putus), ketahanan retak, daya serap air, permeabilitas dan beberapa sifat fisik lainnya.
2. Tujuan praktikum
- Mengetahui beberapa macam bahan pengemas dari kertas serta cara pengujiannya.
TINJAUAN PUSTAKA
Kemasan adalah segala material yang digunakan untuk mengemas suatu benda atau
produk agar dapat diterima oleh konsumen dalam keadaan baik.definisi kemasan menurut UU
no 7 tahun (1996) tentang pangan yaitu bahan yang digunakan untuk mewadahi atau
membungkus pangan, baik yang bersentuhan lansung dengan pangan maupun tidak. Fungsi
dasar dari kemasan adalah mempertahankan dan melindungi isi produk serta menjadi
representasi dari sebuah produk yang ada didalamnya. Seiring pola perubahan prilaku
konsumen yang memandang memamfaatkan kemasan, fungsi kemasan berkembang menjadi
kompleks, kemasan moderen harus berfungsi sebagai bagian dari daya saing pasar dan
pedagangan eceran yang semakin meningkat. Kemasan makanan meliputi logam,
kertas,plastik, foil, peti kayu, katun atau kain goni (Emanauli, 2013).
Bahan baku pembuatan kertas adalah selulosa kayu atau merang padi yang diberi
perlakuan kimia, dihancurkan, dipucatkan, dibentuk menjadi lapisan dan dikeringkan. Kayu
terdiri dari 50% selulosa, 30% lignin dan bahan bersifat adhesif di lamela tengah, 20%
karbohidrat berupa xylan, mannan serta resin, tanin dan gum (Julianti, 2006). Tipe kayu dan
lembaran akhir kertas yang diinginkan sangat menentukan cara pembuatan kertas. Pada
pembuatan kertas bahan baku berupa kayu atau merang padi terlebih dahulu dibuat menjadi
pulp (Julianti, 2006).
Pulp yang mengandung air 96% dan bahan padat 4% dimasukkan ke dalam alat
pengaduk, sehingga terjadi pemisahan antara serat dan fibril yang disebut proses fibrilisasi,
yaitu proses pecahnya lapisan kambium yang mengelilingi serat karena serat-serat membesar
dan fibril membuka. Pengadukan yang sedikit akan menghasilkan kertas dengan daya serap
tinggi dan daya robek tinggi, dan jika pengadukan dilanjutkan maka kertas menjadi lebih
padat tapi daya robek menurun (Julianti, 2006).
Penambahan bahan perekat seperti resin, pati dan tawas ke dalam alat pengaduk
bertujuan untuk meningkatkan daya tahan air dan daya ikat tinta dari kertas sehingga kertas
dapat dicetak, serta mempengaruhi sifat adhesif yang berperan dalam pembuatan kemasan.
Bahan-bahan lain yang ditambahkan adalah pewarna, bahan untuk kecerahan dan kekakuan,
seperti titanium dioksida, sodium silikat, tanah diatom, kasein, lilin dan kapur (Julianti,
2006).
Setelah dari pengaduk, maka campuran pulp dan bahan-bahan tambahan tadi
dijernihkan pada refiner jordan, kemudian dibawa ke silinder penyadap yang terdiri dari
seperangkat pisau-pisau tertutup rapat berputar dengan cepat bersama-saam memecah serat.
Campuran ini kemudian dimasukkan ke dalam headbox untuk dimasukkan pada mesin
pembuat kertas. Tipe kayu dan lembaran akhir kertas yang diinginkan sangat menentukan
cara pembuatan kertas. Pada pembuatan kertas bahan baku berupa kayu atau merang padi
terlebih dahulu dibuat menjadi pulp. Mesin fourdrinier digunakan untuk menghasilkan kertas
tipis, sedang meisn silinder dapat mebuat karton dari bahan limbah yang dilapisi bahan yang
bermutu baik pada bagian luarnya. Menurut Julianti (2006) jenis-jenis kertas adalah sebagai
berikut:
- Kertas SFB
Kertas SFB ini merupakan bagian dari kertas NCR, biasanya dipakai untuk keperluan
ekspor barang karena sifat dasar kertas ini yang tebal.
- Kertas Samson
Berwarna coklat muda, merupakan bahan hasil daur ulang, dan permukaannya
kasar.Umumnya digunakan untuk kertas bungkus, namun karena memberi kesan
klasik, bahan ini banyak digunakan untuk pembuatan paperbag dan handtag
(khususnya untuk distro jeans). Karena warna dasarnya coklat, umumnya dicetak 1-2
warna saja. Gramasi yang umum digunakan 150gr, 220gr (karton).
- Kertas Koran
Kertas koran adalah kertas khusus untuk surat kabar, bahan bakunya sebagian besar
terdiri atas pulp kayu mekanik, sebagian kecil terdiri atas pulp kimia.
- Kertas Roti
Kertas roti adalah kertas sebagai pengganti minak agar makanan tidak lengket pada
loyang umumnya tipis.
- Kertas Merang
Kertas merang adalah kertas yang terbuat dari bahan merang atau jerami. Dipakai
untuk peribasdatan dan kaligrafi bagi warga keturunan tionghoa dan digunakan
pembibitan benih atau sistem hidroponik terbatas. Kegunaaan kertas merang alat tes
untuk kadar gula, alat untuk pelapis gipsum, seebagai pembungkus benda-benda seni
khususnya lukisan, sebagai Ar Paper sendiri contohnya undangan Art Bag dan
lainnya.
METODOLOGI
Alat-alat Bahan-bahan
BAB 4
Pengukuran
Jenis Kertas : Kertas Merang
Ulangan
1 0,014
2 0,011
3 0,010
Rata-rata 0,011
Maksimum 0,014
Minimum 0,010
Pengukuran
Jenis Kertas : Kertas Nasi
Ulangan
1 0,009
2 0,009
3 0,010
Rata-rata 0,009
Maksimum 0,010
Minimum 0,009
Pengukuran
Jenis Kertas : Kertas Karton
Ulangan
1 0,0016
2 0,0015
3 0,0015
Rata-rata 0,0015
Maksimum 0,0016
Minimum 0,0015
Pengukuran
Jenis Kertas : Duplex
Ulangan
1 0,046
2 0,048
3 0,045
Rata-rata 0,046
Maksimum 0,048
Minimum 0,045
Pengukuran
Jenis Kertas : Kertas Samson
Ulangan
1 0,080
2 0,080
3 0,090
Rata-rata 0,080
Maksimum 0,090
Minimum 0,080
Pengukuran
Jenis Kertas : SFB
Ulangan
1 0.179
2 0,178
3 0,174
Rata-rata 0,174
Maksimum 0,179
Minimum 0,166
Pengukuran
Jenis Kertas : Kertas Roti
Ulangan
1 0,004
2 0,003
3 0,004
Rata-rata 0,003
Maksimum 0,004
Minimum 0,003
Pengukuran
Jenis Kertas : Kertas Koran
Ulangan
1 0,007
2 0,006
3 0,006
Rata-rata 0,006
Maksimum 0,007
Minimum 0,006
Pengukuran
Jenis Kertas : Kertas Minyak
Ulangan
1 0,001
2 0,001
3 0,001
Rata-rata 0,001
Maksimum 0,001
Minimum 0,001
- Kertas Samson
Mempunyai sifat yang sangat kuat. Kertas ini dibuat dari bubur sulfat dan kayu
craft (yang berasal dari Swedia Jerman. Sifatnya lebih kuat dari glassin apabila bahan
pangan yang dibungkus dengankertas ini makan akan tetap kering. Biasanya untuk
mengemas keju di Negara-negara Eropa. Dihasilkan rata-rata ketebalan jenis kertas
samson pada kertas samson yaitu 0,008 cm.
- Kertas Roti
Kertas roti mempunyai sifat tidak mudah lengket pada bahan pangan.Sesuai
dengan namanya kertas roti digunakan untuk membungkus roti dan sebagai alas untuk
mencetak kue agar tidak lengket. Kertas roti melindung produk dari kerusakan akibat
cahaya. Dihasilkan rata-rata ketebalan jenis kertas roti pada kertas roti yaitu 0,03 cm.
- Kertas Koran
Kertas koran mempunyai daya penyerapan yang besar , kasar, mudah
terkelupas , ph rendah sehingga lambat kering. Kertas koran dalam pengemasan bahan
pangan digunakan untuk membungkus bahan pangan yang kering. Dihasilkan rata-
rata ketebalan jenis kertas koran pada kertas koran yaitu 0,006 cm.
- Kertas Merang
Kegunaaan kertas merang alat tes untuk kadar gula, alat untuk pelapis gipsum,
seebagai pembungkus benda-benda seni khususnya lukisan, sebagai Ar Paper sendiri
contohnya undangan Art Bag dan lainnya. Dihasilkan rata-rata ketebalan jenis kertas
merang pada kertas merang yaitu 0,011 Pada pengukuran berat, volume, dan massa
jenis diperoleh rata-rata sebesar 0,0040 (gr/cm3).
- Kertas Nasi
kertas nasi atau kertas pembungkus anti minyak dan air adalah pembungkus
yang memilki lapisan PE yang mampu menahan penyerapan minyak dan air. Kertas
ini biasanya digunakan untuk membungkus nasi dan bahan pangan lainnya.
Dihasilkan rata-rata ketebalan jenis kertas nasi pada kertas nasi yaitu 0,009 cm.
- Kertas karton
Kertas karton berfungsi sebagai wadah luar atau penyokong wadah utama
pengemasan bahan pangan agar lebih kuat dan rigid.. karton memiliki kelebihan
antara lain lebih elastis dibandingkan kayu, pemakainnya mudah. Dihasilkan rata-rata
ketebalan jenis kertas karton yaitu 0,015 cm.
KESIMPULAN
Dari Hasil data pengamatan praktikum kali ini dapat disimpulkan dari yang tertinggi
sampai terendah :
- Tebal : kertas SBF, kertas duplex, kertas merang, kertas nasi, kertas samson,
kertas koran, kertas roti, dan kertas karton. (hal ini tidak seseuai dengan literarur
seharusnya kertas roti yang memilki ketebalan yang lebih kecil dibandingakan
kertas lain sehingga mempengaruhi perhitungan di berat, volume, serta berat
jenis artinya praktikum belum berhasil. Hal ini terjadi karena kesalahan
praktikan dalam menghitung ketebalan kertas menggunakan mikrometer sekrup
yang kurang teliti).
- Berat : kertas SBF, kertas duplex, kertas samson, kertas nasi, kertas merang,
keras roti, kertas koran, kertas minyak.
- Berat jenis : kertas SBF dan kertas merang memiliki berat jenis yang sama.
DAFTAR PUSTAKA
Winarno. 2004. Gizi Pangan Teknologi dan Konsumsi. Penerbit Gramedia, Jakarta.