1. Sebutkan ruang lingkup penilaian autentik dan jelaskan dari masing-masing aspek sasaran
yang akan dinilai !
2. Sebutkan dan jelaskan langkah - langkah dalam penyusunan penilaian otentik dan berikan
contoh dari penilaian autentik yang telah bapak/ibu susun dan lakukan selama mengajar
pada satu kompetensi dari mata pelajaran !
Penyelesaian :
Penilaian otentik adalah merupakan salah satu bentuk penilaian hasil belajar peserta didik
yang didasarkan atas kemampuannya menerapkan ilmu pengetahuan yang dimiliki dalam
kehidupan yang nyata di sekitarnya. Makna otentik adalah kondisi yang sesungguhnya berkaitan
dengan kemampuan peserta didik. Dalam kaitan ini, peserta didik dilibatkan secara aktif dan
realisitis dalam menilai kemampuan atau prestasi mereka sendiri. Dengan demikian, pada
penilaian otentik lebih ditekankan pada proses belajar yang disesuaikan dengan situasi dan
keadaan sebenarnya, baik itu di dalam kelas maupun di luar kelas. Pada penilaian otentik, peserta
didik diarahkan untuk melakukan sesuatu dan bukan sekedar hanya mengetahui sesuatu,
disesuaikan dengan kompetensi mata pelajaran yang diajarkan. Di samping itu, pada penilaian
otentik, penilaian hasil belajar peserta didik tidak hanya difokuskan pada aspek kognitif, tetapi
juga pada aspek afektif dan psikomotorik.
Prinsip dasar penilaian otentik dalam pembelajaran adalah peserta didik harus dapat
mendemonstrasikan atau melakukan apa yang mereka ketahui. Penilaian otentik perlu dilakukan
karena beberapa hal, yaitu a. Penilaian otentik merupakan penilaian secara langsung terhadap
kemampuan dan kompetensi peserta didik. b. Ppenilaian otentik memberikan kesempatan bagi
peserta didik untuk mengkonstruksikan hasil pembelajaran. c. penilaian otentik
mengintegrasikan kegiatan belajar, mengajar, dan penilaian. d. penilaian otentik memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mendemonstrasikan kemampuannya yang beragam.
Adapun ruang lingkup penilaian otentik penilaian otentik adalah penilaian yang
dilakukan secara menyeluruh berimbang antara kompetensi pengetahuan, sikap,dan
keterampilan.
Penilaian otentik adalah sebagai bentuk penilaian yang nyata, benar-benar adanya, dan
semua orang mengatakan membenarkannya. Penilaian otentik dewasa ini banyak dibicarakan di
dunia pendidikan karena model ini direkomendasikan, atau bahkan harus ditekankan,
penggunaannya dalam kegiatan menilai hasil belajar pembelajar. Ada dua isu utama yang perlu
diperhatikan di dalam memaknai penilaian otentik yakni: sesuatu yang diduga sebagai nyata dan
sesuatu yang diduga sebagai nyata terhadap sesuatu untuk dilakukan atau diwujudkan. Pada isu
yang terakhir ini, sesuatu yang diduga sebagai nyata terhadap sesuatu untuk dilakukan atau
diwujudkan.
a) Perspektif kehidupan tidak sebatas sekolah. Cara pandang ini, penilaian otentik
dipandang sebagai penilaian yang menekankan pada proses kognitif peserta belajar untuk
mempersiapkan mereka di dalam dunia nyata atau di dalam bentuk kedewasaan
sempurna. Tugas-tugas yang diberikan oleh guru harus benar-benar mencirikan sebagai
tugas-tugas yang akan mereka lakukan setelah lulus sekolah, sehingga kinerja yang
mereka miliki berbentuk konkrit dan aplikatif.
b) Perspektif praktik kelas dan kurikulum. Di dalam perspektif ini, penilaian otentik
dipandang sebagai suatu penilaian yang menyelaraskan antara praktik penilaian di dalam
kelas dengan ketetapan berdasarkan kurikulum yang telah baku. Standar kompetensi,
kompetensi dasar, serta indikator yang telah ditentukan oleh kurikulum harus dipatuhi
oleh pengajar di dalam melakukan penilaian.
c) Perspektif Pembelajaran dan Instruksi. Cara pandang ini memberikan pemaknaan bahwa
penilaian otentik adalah penilaian yang mendasarkan pada sebuah gagasan dimana tujuan
penilaian yang penting adalah pembelajaran itu sendiri. Suatu penilaian dikatakan otentik
apabila penilaian tersebut efektif terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan atau
efektif di dalam mengarahkan proses instruksi menjadi lebih baik. Perspektif ini
menekankan bahwa penilaian tidak dipandang sebagai interupsi, persoalan benar atau
salah, gagal atau lulus, tetapi lebih dipandang sebagai sarana untuk melakukan perbaikan
atau peningkatan (improvement).
2. Jelaskan langkah - langkah dalam penyusunan penilaian otentik dan berikan contoh
dari penilaian autentik yang telah bapak/ibu susun dan lakukan selama mengajar pada
satu kompetensi
a. Identifikasi dan Penentuan Standar yang akan dicapai.Tentukan kriteria keberhasilan belajar
yang harus dikuasai oleh peserta didik secara jelas dan terukur.
b. Penentuan Tugas Otentik . Tentukantugas-tugas belajar yang harus dikerjakan oleh peserta
didik dengan memperhatikan keterkaitan antara kompetensi belajar dan dunia nyata.
c. Pembuatan Kriteria Tugas Otentik. Kriteria dalam penilaian otentik digunakan untuk menilai
seberapa baik peserta didik menyelesaikan tugas dan seberapa baik mereka telah memenuhi
standar. Kemampuan peserta didik pada suatu tugas ditentukan dengan mencocokkan kinerja
peserta didik terhadap seperangkat kriteria untuk menentukan sejauh mana kinerja peserta didik
memenuhi kriteria untuk tugas tersebut.
d. Pembuatan Rubrik. Rubrik digunakan sebagai patokan untuk menentukan tingkat pencapaian
peserta didik. Rubrik biasanya dibuat dengan berisi kriteria penting dan tingkat capaian kriteria
yang bertujuan untuk mengukur kinerja peserta didik. Kriteria dirumuskan dengan kata-kata
tertentu yang menunjukkan apa yang harus dicapai peserta didik. Tingkat capaian kinerja
ditunjukkan dalam bentuk angka-angka, besarkecilnya angka tersebut bermakna tinggi
rendahnya capaian hasil belajar peserta didik.
e. Pengolahan Skor Penilaian Otentik. Hasil belajar peserta didik pada penilaian otentik berujud
sekor. Sekor ini merupakanjumlah jawaban benar peserta didik yang merupakan hasil koreksi
dari pendidik terhadap pekerjaan peserta didik. Proses penyekoran dapat dilakukan secara
langsung, namundemikinaakan lebih baik jika proses penilaian menggunakan rubrik. Sekor hasil
belajar otetik ini selanjutya dianalisis dan diolah menjadi nilai. Nilai ini menunjukkan bentuk
kualitatif capaian hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran.
Mengetahui bagaimana Sejalan dengan deskripsi di atas, pada pembelajaran autentik, guru harus
menjadi “guru autentik.” Peran guru bukan hanya pada proses pembelajaran, melainkan juga
pada penilaian. Untuk bisa melaksanakan pembelajaran autentik, guru harus memenuhi kriteria
tertentu seperti disajikan berikut ini :
1. Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan mengumpulkan data,
mengolah dan menganalisis, memberi makna atas informasi yang diperoleh, dan menulis
laporan.
3. Orijinalitas atas keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau dihasilkan
oleh peserta didik.
Penilaian proyek berfokus pada perencanaan, pengerjaan, dan produk proyek. Dalam
kaitan ini serial kegiatan yang harus dilakukan oleh guru meliputi penyusunan rancangan dan
instrumen penilaian, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan. Penilaian proyek
dapat menggunakan instrumen daftar cek, skala penilaian, atau narasi. Laporan penilaian dapat
dituangkan dalam bentuk poster atau tertulis.
Produk akhir dari sebuah proyek sangat mungkin memerlukan penilaian khusus.
Penilaian produk dari sebuah proyek dimaksudkan untuk menilai kualitas dan bentuk hasil akhir
secara holistik dan analitik. Penilaian produk dimaksud meliputi penilaian atas kemampuan
peserta didik menghasilkan produk, seperti makanan, pakaian, hasil karya seni (gambar, lukisan,
patung, dan lain-lain), barang-barang terbuat dari kayu, kertas, kulit, keramik, karet, plastik, dan
karya logam.Penilaian secara analitik merujuk pada semua kriteria yang harus dipenuhi untuk
menghasilkan produk tertentu. Penilaian secara holistik merujuk pada apresiasi atau kesan secara
keseluruhan atas produk yang dihasilkan.
Saya melakukan tugas “pembuatan roda gigi lurus”, saya buat dalam bentuk slide. Sebelum
siswa praktek di bengkel saya juga menjelaskan pekerjaan proyek dalam mata pelajaran teknik
pemesinan frais. Saya susun sebagai berikut :
T
.
Dalam hal ini Peniaiannya adalah :
Formatnya adalah :
1. Penilaian Sikap :
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran penggunaan mesin frais dalam berbagai pekerjaan.
1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum
ajeg/konsisten
3. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas secara
terus menerus dan ajeg/konsisten
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan
kelompok.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok
tetapi masih belum ajeg/konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok
secara terus menerus dan ajeg/konsisten.
Indikator sikap kerja keras dalam pelajaran penggunaan mesin frais dalam berbagai pekerjaan.
Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk untuk ambil bagian dalam pembelajaran.
1. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk melaksanakan penggunaan mesin frais dalam
berbagai pekerjaan tetapi masih sedikit kurang konsisten
2. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha kerja keras dalam pembelajaran terus menerus
dan ajeg/konsisten dan mengikuti arahan
Sikap
KB B SB KB B SB KB B SB
3
4
10
11
12
13
14
15
2. Penialaian Pengetahuan
Skor Yang
NO Tes Uraian/Tertulis Skor
Diperoleh
Jumlah Total 25
Nilai = Skor yang diperoleh x 100
Skor Total
25
Rubrik :
3. Penilaian Keterampilan
Dalam penilaian ini siswa akan saya nilai dengan melihat hasil praktiknya dengan produknya
sebagai sebuah proyek, lalu membuat ringkasan cara kerja selama praktiknya (portofolio),
a. Penilaian Praktik : Penilaian praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa
keterampilan melakukan suatu aktivitas sesuai dengan tuntutan kompetensi. Dengan demikian,
aspek yang dinilai dalam penilaian praktik adalah kualitas proses mengerjakan/melakukan suatu
tugas. Penilaian praktik bertujuan untuk dapat menilai kemampuan siswa dalam
mendemonstrasikan keterampilannya dalam melakukan suatu kegiatan. Penilaian praktik lebih
otentik daripada penilaian paper and pencil karena bentuk-bentuk tugasnya lebih mencerminkan
kemampuan yang diperlukan dalam praktik kehidupan sehari-hari.
b. Penilaian Produk : Penilaian produk adalah penilaian terhadap keterampilan peserta didik
dalam mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki ke dalam wujud produk dalam waktu tertentu
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan baik dari segi proses maupun hasil akhir. Penilaian
produk dilakukan terhadap kualitas suatu produk yang dihasilkan. Penilaian produk bertujuan
untuk (1) menilai keterampilan siswa dalam membuat produk tertentu sehubungan dengan
pencapaian tujuan pembelajaran di kelas; (2) menilai penguasaan keterampilan sebagai syarat
untuk mempelajari keterampilan berikutnya; dan (3) menilai kemampuan siswa dalam
bereksplorasi dan mengembangkan gagasan dalam mendesain dan menunjukkan inovasi dan
kreasi.
c. Penilaian Projek : Penilaian projek adalah suatu kegiatan untuk mengetahui kemampuan siswa
dalam mengaplikasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu instrumen projek dalam
periode/waktu tertentu. Penilaian projek dapat dilakukan untuk mengukur satu atau beberapa KD
dalam satu atau beberapa mata pelajaran. Instrumen tersebut berupa rangkaian kegiatan mulai
dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian data, pengolahan dan penyajian data,
serta pelaporan. Penilaian projek bertujuan untuk mengembangkan dan memonitor keterampilan
siswa dalam merencanakan, menyelidiki dan menganalisis projek. Dalam konteks ini siswa dapat
menunjukkan pengalaman dan pengetahuan mereka tentang suatu topik, memformulasikan
pertanyaan dan menyelidiki topik tersebut melalui bacaan, wisata dan wawancara. Kegiatan
mereka kemudian dapat digunakan untuk menilai kemampuannya dalam bekerja independen atau
kelompok. Produk suatu projek dapat digunakan untuk menilai kemampuan siswa dalam
mengomunikasikan temuan-temuan mereka dengan bentuk yang tepat