Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan
studi di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Program Studi Manajemen Undaris.
Proposal ini berjudul “Penilaian Kinerja Tenaga Magang Bagian Frontliner Pada
Salah Satu Perbankan Cabang Salatiga” menjelaskan tentang alasan dari proses perekrutan
dan juga dampak tenaga magang bagian frontliner terhadap kinerja sebuah lembaga
perbankan.
Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penyusunan tugas akhir ini, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga dapat
melengkapi kesempurnaan tugas akhir ini. Semoga tugas akhir ini dapat berguna bagi semua
pihak yang berkepentingan.
Penulis
PENDAHULUAN
Pada saat ini perusahaan dituntut untuk terus berkembang terlebih didalam konsep
untuk mencapai langkah-langkah strategi dalam bersaing dengan perusahaan lain. Hariandja
(2002) mengatakan Sumber daya manusia sangat penting berperan untuk kemajuan
organisasi. Dalam hal ini sumber daya manusia mempunyai tanggung jawab besar dalam
melaksanakan setiap langkah untuk mencapai strategi agar sesuai dengan perencanaan diawal.
Masing-masing perusahaan dituntut untuk memiliki suatu keunggulan agar dapat
membedakan dengan perusahaan lainnya.
Pada sebuah sistem penilaian kinerja yang baik membutuhkan penilaian kinerja yang
bersifat objektif, sebagai sistem penilaian kinerja yang benar-benar dapat menggambarkan
pencapaian dari hasil kerja. Sebuah sistem penilaian kinerja dirancang dengan benar
berdasarkan elemen-elemen atau dengan memperhatikan langkah-langkah penilaian yang
benar-benar berhubungan dengan pekerjaan karyawan yang bersangkutan.
Beberapa tahun belakangan, praktik perekrutan karyawan magang semakin umum dan banyak
dilakukan oleh berbagai perusahaan. Bukan hanya startup (perusahaan rintisan), banyak pula
perusahaan besar atau korporasi yang mulai membuka lowongan untuk karyawan
magang (intern) dengan latar belakang mahasiswa atau pun lulusan baru.
Hal ini melatarbelakangi Jobplanet, platform komunitas daring yang menampilkan berbagai
informasi seputar perusahaan dan dunia kerja, melakukan riset mengenai tren perekrutan
karyawan magang oleh perusahaan.
Riset dilakukan dengan menganalisis informasi lowongan kerja magang yang ditampilkan di
situs Jobplanet.com selama periode April 2017 hingga Juni 2018.
Dalam analisis tersebut, Jobplanet membandingkan jumlah lowongan kerja magang di setiap
kuartal, yakni pada Q3-2016, Q4-2016, Q1-2017, dan Q2-2017. Dari situ, Jobplanet
menemukan bahwa jumlah lowongan kerja magang di situs Jobplanet.com terus bertumbuh di
setiap kuartal.
Sebagai informasi, total jumlah lowongan kerja yang ditampilkan di situs Jobplanet selama
Q3-2016 hingga Q2-2017 adalah sekitar 71.000. Lowongan-lowongan kerja tersebut berasal
dari berbagai perusahaan untuk berbagai bidang kerja, posisi, serta level pekerjaan; termasuk
di dalamnya adalah posisi magang.
Berikut ini adalah lima bidang pekerjaan yang paling banyak membuka lowongan tenaga
kerja magang:
1. Administrasi (16,14%)
4. Pemasaran (7,91%)
"Tak bisa dipungkiri, karyawan magang yang merupakan mahasiswa atau pun fresh
graduate dapat membawa angin segar serta ide-ide kreatif yang diperlukan oleh perusahaan.
Mereka mewakili generasi muda yang juga menjadi target pelanggan, konsumen, atau
pengguna produk perusahaan. Ide-ide, pemikiran, serta sudut pandang mereka akan
memberikan insight yang bermanfaat bagi perusahaan," ujar Kemas.
Sebaliknya karyawan magang, terutama yang belum berpengalaman, bisa mendapatkan
keterampilan dan pengetahuan yang berharga tentang dunia kerja yang sebenarnya melalui
pengalaman magang mereka.
Tentunya dengan catatan, perusahaan tempat mereka bekerja magang memang memberikan
tugas serta kesempatan bagi mereka untuk belajar menjadi karyawan sesungguhnya dan
berkontribusi dalam menunjang kinerja perusahaan.
Dalam penelitian ini tenaga magang bagian frontliner, Frontliner ialah fungsi jabatan
atau pekerjaan dalam sebuah bank atau perusahaan jasa lainnya, yang bertugas melayani
customer secara langsung. Dalam hal ini termasuk memberi sapaan, senyum, serta rujukan
solusi dika diperlukan. Tugas frontliner pada bank secara umum adalah memberikan
informasi dengan jelas dan lengkap kepada nasabah maupun calon nasabah dari suatu bank.
Dalam dunia perbankan frontliner merupakan sebuah kategori dari fungsi jabatan pekerjaan
pada bank tersebut. Jenis posisi atau jabatan yang dapat dikategorikan sebagai frontliner
dalam sebuah bank yaitu teller.
Tenaga magang diberi penilaian oleh pimpinan baik secara bulanan triwulan maupun evaluasi
setiap tahunya sesuai kontrak yang telah disepakati
Kinerja
Menurut Hafizurrachman (2009) kinerja adalah penampilan kerja yang dicapai oleh
seseorang atau kelompok orang dalam melaksanakan tugasnya untuk mencapai tujuan
organisasi yang telat ditetapkan. Dalam mencapai tujuan yang ditentukan perlu strategi dan
juga pengawasan pada setiap proses yang terjadi agar setiap target sasaran sesuai dengan
rencana yang ditentukan diawal dan kinerja juga merupakan penampilan kerja baik dalam
kualitas maupun kuantitas. Menurut Ilyas (2002) kinerja adalah penampilan hasil karya baik
kualitas maupun kuantitas suatu organsasi. Kinerja juga untuk mengukur sejauh mana tingkat
keberhasilan dan berkembangnya seseorang dalam mencapai tujuan. Pengukuran hasil kinerja
bukanlah tujuan akhir untuk mengukur keberhasilan akan tetapi merupakan alat bagi
manajemen untuk mendapatkan hasil yang lebih efesien dan efektif serta dapat menjadi
peningkatan kinerja.
Penilaian Kinerja
Penilaian dapat dilakukan dengan berbagai macam hal sesuai dengan kebutuhan dan
kapasitasnya masing-masing, ada yang berdasarkan proses yang dilakukan, pengamatan
aktivitas, maupun hasil akhir yang menjadi unsur penilaian utama. Menurut Majid (2006:88)
performance assessment merupakan penilaian dengan berbagai macam tugas dan situasi,
peserta tes diminta untuk mendemonstrasikan pemahaman dan mengaplikasikan pengetahuan
yang mendalam, serta keterampilan di berbagai konteks. Penilaian kinerja diberikan
berdasarkan pada hasil pengamatan penilai terhadap aktivitas yang terjadi secara objektif.
Menurut Setyono (2005: 3) tugas yang diberikan kepada siswa harus sesuai dengan
kompetensi yang ingin dicapai dan bermakna. Dalam hal ini perusahaan menggunakan
penilaian kinerja tentu mempunyai alasan dan tujuan tersendiri yaitu memperbaiki dan
meningkatkan kinerja organisasi melalui peningkatan kinerja dari SDM organisasi.
Penilaian kinerja juga dapat digunakan untuk menilai kemampuan setiap individu melalui
tugas yang diberikan sesuai dengan kemampuan atau kompetensi yang dimiliki. Dalam
menilai kinerja terdapat banyak macam metode yang dapat digunakan sebagai acuan atau
sebagai alat ukur meliputi yang pertama, metode “Graphic Rating Scales”, menurut Utomo
dan Heri (2008) Graphic Rating Scales merupakan salah satu metode yang digunakan dalam
melakukan penilaian kinerja karyawan. Metode tersebut digunakan oleh perusahaan karena
mudah untuk dikembangkan dan untuk dimodifikasi jika perlu adanya perubahan pada kriteria
sebagai bahan penilaian.
Selanjutnya, “Analytical Hierarchy Process” (AHP) adalah salah satu bentuk model
pengambilan keputusan mengenai pembobotan yang masukannya dapat berupa kuantitatif
maupun kualitatif (Brodjonegoro, 1992). Metode tersebut membantu kerangka berpikir
manusia karena dapat memasukan persepsi manusia sebagai masukan kualitatif. Dan yang
ketiga, metode “Balance Scorecard”. Balanced scorecard merupakan sistem manajemen
strategis yang menerjemahkan visi dan strategi suatu organisasi kedalam tujuan dan ukuran
operasional (Hansen dan Mowen 2003). Metode tersebut telah banyak digunakan oleh
berbagai organisasi dan perusahaan karena dalam penerapannya lebih cepat untuk dipahami.
Dalam penilaian kinerja ada beberapa alasan dengan dilakukannya sistem penilaian
kinerja, menurut Schuler & Jackson, (1996:3) alasan dilakukannya sistem penilaian kinerja
ialah fokusnya mengetahui produktifitas seorang karyawan dan apakah bisa berkinerja sama
atau lebih efektif pada masa yang akan datang sehingga karyawan dan organisasi memperoleh
manfaat. Selain alasan yang terdapat dalam penilaian kinerja adapun terdapat dampak dengan
adanya penerapan penilaian kinerja menurut. Yuli (2005:86) menyatakan bahwa penilaian
kinerja atau dapat disebut juga dengan appraisal performance adalah proses penilaian prestasi
kerja karyawan yang dilakukan oleh organisasi terhadap karyawan yang dilakukan secara
sistematik dan formal. Dampak utama dari penilaian kinerja ialah untuk memberikan
pengaruh motivasional terhadap pegawai yang dinilai, Yuli (2005:86)
Tujuan Penelitian
2. Untuk menjelaskan jenis pekerjaan dan job deskripsi yang dikerjakan oleh tenaga magang.
Manfaat Penelitian
Dengan melakukan penelitian ini tentu akan ada manfaat yang akan diperoleh.
Manfaat yang di peroleh tersebut di antaranya :
1. Bagi perusahaan memberikan informasi dan masukan tentang kinerja tenaga magang
bagian frontliner.
2. Bagi tenaga magang memberi masukan kepada individu bahwa apa yang harus dilakukan
untuk memenuhi tuntutan perusahaan dalam dunia kerja.
3. Bagi perusahaan adalah memberi masukan kepada perusahaan untuk menyiapkan hal-hal
apa saja yang dibutuhkan dalam dunia kerja sehingga dapat mempersiapakan tenaga
maganguntuk memenuhi tuntutan kualifikasi karyawan tetap.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis kualitatif, menurut Sugiarto (2015:8) penelitian
kualitatif adalah jenis penelitian yang tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk
hitungan lainnya dan bertujuan mengungkapkan gejalan secara holistik-konstektual melalui
pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen
peneliti.
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus, yang dilakukan pada bagian
Frontliner, studi kasus merupakan jenis penelitian kualitatif yang mendalam mengenai
individu, kelompok atau institusi pada waktu tertentu. Menurut Sugiarto (2015: 12) tujuan
studi kasus adalah berusaha menemukan makna, menyeldiki kasus, memperoleh makna dan
pemahaman dari individu atau kelompok dan situasi tertentu.
1
1) Tahap Orientasi atau Deskripsi
Pada tahap orientasi atau deskripsi peneliti mendeskripsikan apa yang dilihat,
didengar, dan ditanyakan. Tahapan ini baru mengenal dan serba sepintas informasi
yang telah diperoleh, perlunya mendeskripsikan hasil yang telah diperoleh oleh
peneliti. Pada penelitian ini dalam melakukan observasi dan wawancara peneliti
setelah mendapatkan hasil dari wawancara dan hasil observasi untuk mendeskripsikan
hasil yang telah didapat.
2) Tahap Reduksi dan Fokus
Pada tahap reduksi dan fokus peneliti mereduksi segala informasi yang telah diperoleh
untuk memfokuskan pada masalah tertentu. Pada tahap ini menyortir data dengan cara
memilih data yang sesuai, penting dan berguna serta data yang dirasa tidak terpakai.
Data terpilih selanjutnya dikelompokkan menjadi berbagai kategori yang ditetapkan
sebagai fokus penelitian. Dalam penelitian yang dilakukan setelah mendapatkan hasil
dari penelitian dan mendeskripsikan, peneliti memulai untuk memilih dan fokus
terhadap masalah-masalah tertentu yang terjadi secara langsung sesuai hasil
wawancara dan observasi.
3) Tahap Seleksi
Pada tahap seleksi peneliti menguraikan fokus yang telah ditetapkan menjadi lebih
rinci. Pada tahap ini peneliti melakukan analisis yang mendalam terhadap data dan
informasi yang telah disortir sehingga peneliti dapat menemukan data tersebut yang
lebih mudah dimengerti. Hasil akhir penelitian kualitatif ialah data atau informasi
yang bermakna. Pada penelitian ini setelah semua penelitian dimulai dari wawancara,
observasi dan mendapatkan semua hasil penelitian serta memilih dan fokus terhadap
beberapa masalah yang terjadi, kemudian untuk diuraikan secara rinci dari setiap hasil
penelitian yang telah dipilih.
Penelitian ini dilakukan pada salah satu perbankan cabang Salatiga yang terkhusus
pada tenaga magang bagian frontliner. Pada salah satu perbankan memiliki kantor cabang
yang terletak ditengah kota Salatiga dan kurang lebih dua puluh penghargaan yang telah
diraih salah satunya ialah dengan penghargaan pelayanan pada nasabah terbaik atau
memuaskan pada salah satu cabangnya, dan mempunyai empat kantor kas pembantu yaitu
terletak di Bandungan, Ambarawa, Suruh, dan UKSW.
DAFTAR PUSTAKA
Cantika, Yuli Sri Budi, (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Malang: UMM Press
Hariandja, Marihot T.E. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo
Hersey, Paul. dan Blanchard, Kenneth H. (1993). Management for organizational behavior,
sixth edition. Singapore : Prentice hall.
Ilyas, Yaslis. (2002). Kinerja : Teori Penilaian dan Penelitian. Depok: Pusat Kajian Ekonomi
Kesehatan.
Januari, Cindi Ismi, dkk. (2015 pengaruh penilaian kinerja terhadap kepuasan kerja dan
prestasi kerja pada Karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Malang:
https://media.neliti.com/media/publications/86096. (Diakses tanggal, 17 Febuari
2018).
Setiowati , Priska Retnosari. dan Bakhtiar, Arfan. (2016). Perancangan Strategi Bisnis PT.
Patria Maritime Lines dengan menggunakan metode 4 Diciplines of Execution
(4DX) berdasarkan pengukuran Balance Scorecard.
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/ieoj/article/view/14144. (Diakses tanggal, 30
Oktober 2017).
Setyono, Budi. (2005). Penilaian Otentik dalam kurikulum Berbasis Kompetensi (dalam
jurnal pengembang pendidikan). Lembaga Pembinaan dan Pengembangan
Pendidikan (LP3) Universitas Jember.
Soeprihanto, John. (2000). Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan. Yogyakarta:
BPFE yogyakarta.