Anda di halaman 1dari 22

3.

5 Akar Ganda

Akar ganda berpadanan dengan suatu titik dimana fungsi menyinggung


sumbu . Misalnya, akar ganda-dua dihasilkan dari
𝑓(𝑥) = (𝑥 − 3)(𝑥 − 1)(𝑥 − 1)..................(*)
atau dengan mengalikan faktor-faktornya,
𝑓(𝑥) = 𝑥 3 − 5𝑥 2 + 7𝑥 − 3
Persamaan tersebut mempunyai akar kembar karena satu nilai
menyebabkan dua faktor dalam Persamaan (*) sama dengan nol. Secara
grafis, ini berpadanan terhadap kurva yang yang menyentuh sumbu x
secara bersinggungan pada akar kembar tersebut.
Akar ganda-tiga (triple root) berpadanan dengan kasus dimana satu
nilai x membuat tiga faktor dalam suatu persamaan sama dengan nol,
seperti dalam
𝑓(𝑥) = (𝑥 − 3)(𝑥 − 1)(𝑥 − 1)
atau dengan mengalikan faktor-faktornya,
𝑓(𝑥) = 𝑥 4 − 6𝑥 3 + 12𝑥 2 − 10𝑥 − 3
Akar ganda menimbulkan sejumlah kesulitan untuk banyak metode
numerik :
1. Kenyataan bahwa fungsi tidak berubah tanda pada akar ganda genap
menghalangi penggunaan metode-metode tertutup. Metode terbuka,
seperti metode Newton-Raphson, sebenarnya dapat diterapkan disini.
Tetapi, bila digunakan metode Newton-Rapshon untuk mencari akar
ganda, kecepatan konvergensinya berjalan secara linier, tidak lagi
kuadratis sebagaimana aslinya.
2. Permasalahan lain yang mungkin berkaitan dengan fakta bahwa tidak
hanya f(x) tetapi juga f’(x) menuju nol pada akar. Ini menimbulkan
masalah untuk menote Newton-Repshon mmaupun metode secant
(talibusur), yang dua-duanya menggunakan turunan (atau taksirannya)
pada penyebut rumus mereka masing-masing. Ini dapat menghasilkan
pembagian oleh nol pada waktu penyelesaian konvergen sangat dengan
ke akar. Pembagian dengan nol ini dapat dihindari dengan melihat
fakta bahwa f(x) lebih dulu nol sebelum f’(x). Jadi jika f(x)=0 maka
hentikan lelarannya.
3. Ralston dan Rabinowitz (1978) telah menjukkan bahwa menunjukan
bahwa perubahan sedikit dalam perumusan mengembalikannya ke
kekonvergenan kuadrat, seperti dalam
𝑓(𝑥𝑖 )
𝑥𝑖+1 = 𝑥𝑖 − 𝑚 … … … … . . (∗∗)
𝑓′(𝑥𝑖 )
Dengan m adalah Bilangan multiplisitas akar, misalnya :
 Akar tunggal m=1
 Akar ganda dua m=2
 Akar ganda tiga m=3, dan seterusnya.
Alternatif lain yang juga disarankan oleh Ralston dan Rabinowitz
(1978) adalah mendefinisikan suatu fungsi baru u(x), yaitu rasio (hasil
bagi) fungsi terhadap turunannya seperti dalam

𝑓(𝑥𝑖 )
𝑢(𝑥) = … … … … . . (∗∗∗)
𝑓′(𝑥𝑖 )

Dapat diperhatikan bahwa fungsi ini mempunyai akar pada lokasi yang
sama seperti fungsi semula. Oleh karena itu, persamaan di atas dapat
disubtitusikan ke dalam persamaan (**) dengan maksud mengembangkan
suatu bentuk alternatif dari metode Newton-Rapshon:
𝑢(𝑥𝑖 )
𝑥𝑖+1 = 𝑥𝑖 − … … … … . . (∗∗∗∗)
𝑢′(𝑥𝑖 )
Persamaan (***) dan (*****) dapat disubtitusikan ke dalam persamaan
(****) dan hasilnya disederhanakan untuk menghasilkan
𝑓(𝑥𝑖 )𝑓 ′ (𝑥𝑖 )
𝑥𝑖+1 = 𝑥𝑖 − … … … … . . (∗∗)
[𝑓 ′ (𝑥𝑖 )]2 − 𝑓”(𝑥𝑖 )𝑓(𝑥𝑖 )

Contoh soal :
1. Pernyataan masalah : Gunakan baik metode Newton-Rapshon
yang baku maupun yang dimodifikasi untuk menghitung akar
ganda dari 𝑓(𝑥) = 𝑥 3 − 5𝑥 2 + 7𝑥 − 3 , dengan terkaan awal 𝑥0 =
0

Penyelesaian :
𝑓(𝑥) = 𝑥 3 − 5𝑥 2 + 7𝑥 − 3
𝑓 ′(𝑥) = 3𝑥 2 − 10𝑥 + 7
𝑓 ′′(𝑥) = 6𝑥 − 10

Dengan metode Newton-Rapshon yang baku :

𝑓(𝑥𝑖 )
𝑥𝑖+1 = 𝑥𝑖 −
𝑓′(𝑥𝑖 )
(𝑥𝑖3 − 5𝑥𝑖2 + 7𝑥𝑖 − 3)
𝑥𝑖+1 = 𝑥𝑖 −
(3𝑥𝑖2 − 10𝑥𝑖 + 7)

Dengan metode Newton-Rapshon yang dimodifikasi :


𝑓(𝑥𝑖 )𝑓 ′ (𝑥𝑖 )
𝑥𝑖+1 = 𝑥𝑖 − … … … … . . (∗∗)
[𝑓 ′ (𝑥𝑖 )]2 − 𝑓”(𝑥𝑖 )𝑓(𝑥𝑖 )
(𝑥𝑖3 − 5𝑥𝑖2 + 7𝑥𝑖 − 3)(3𝑥𝑖2 − 10𝑥𝑖 + 7)
𝑥𝑖+1 = 𝑥𝑖 −
(3𝑥𝑖2 − 10𝑥𝑖 + 7)2 − (6𝑥𝑖 − 10)(𝑥𝑖3 − 5𝑥𝑖2 + 7𝑥𝑖 − 3)
Tabel lelarannya adalah :

Metode Newton- Metode Newton-Raphson


Raphson baku yang dimodifikasi
𝑖 𝑥𝑖 𝑖 𝑥𝑖
0 0,000000000 0 0,000000000
1 0,428571429 1 1,105263158
2 0,685714286 2 1,003081664
3 0,832865400 3 1,000002382
4 0,913328983
5 0,955783293
6 0,977655101
Lelaran konvergen ke akar x=1. Terlihat dari tabel di atas bahwa
metode newton raphson yang dimodifikasi memiliki jumlah lelaran
lebih sedikit.

2. Pernyataan masalah : Gunakan baik metode Newton-Rapshon


yang baku maupun yang dimodifikasi untuk menghitung akar
ganda dari 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 2𝑥 − 3 , dengan terkaan awal 𝑥0 = 4

Penyelesaian :
𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 2𝑥 − 3
𝑓′(𝑥) = 2𝑥 − 2
𝑓 ′′(𝑥) = 2
Dengan metode Newton-Rapshon yang baku :

𝑓(𝑥𝑖 )
𝑥𝑖+1 = 𝑥𝑖 −
𝑓′(𝑥𝑖 )
𝑥𝑖 2 − 2𝑥𝑖 − 3
𝑥𝑖+1 = 𝑥𝑖 −
2𝑥𝑖 − 2

Dengan metode Newton-Rapshon yang dimodifikasi :


𝑓(𝑥𝑖 )𝑓 ′ (𝑥𝑖 )
𝑥𝑖+1 = 𝑥𝑖 − … … … … . . (∗∗)
[𝑓 ′ (𝑥𝑖 )]2 − 𝑓"(𝑥𝑖 )𝑓(𝑥𝑖 )
(𝑥𝑖 2 − 2𝑥𝑖 − 3)(2𝑥𝑖 − 2)
𝑥𝑖+1 = 𝑥𝑖 −
(2𝑥𝑖 − 2)2 − (2)(𝑥𝑖 2 − 2𝑥𝑖 − 3)
Tabel lelarannya adalah :

Metode Newton- Metode Newton-Raphson


Raphson baku yang dimodifikasi
𝑖 𝑥𝑖 𝑖 𝑥𝑖
0 4,000000000 0 4,000000000
1 3,166666667 1 3,400000000
2 3,006410256 2 2,967213115
3 3,000010240 3 2,999726813
4 3,000000000 4 3,000000000
Konvergen di akar x=3

3. Pernyataan masalah : Gunakan baik metode Newton-Rapshon


yang baku maupun yang dimodifikasi untuk menghitung akar
ganda dari 𝑓(𝑥) = 𝑥 3 + 6𝑥 − 3 , dengan terkaan awal 𝑥0 = 0,5

Penyelesaian :
𝑓(𝑥) = 𝑥 3 + 6𝑥 − 3
𝑓 ′(𝑥) = 3𝑥 2 + 6
𝑓 ′′(𝑥) = 6𝑥
Dengan metode Newton-Rapshon yang baku :

𝑓(𝑥𝑖 )
𝑥𝑖+1 = 𝑥𝑖 −
𝑓′(𝑥𝑖 )
𝑥3 + 6𝑥 − 3
𝑥𝑖+1 = 𝑥𝑖 −
3𝑥2 + 6

Dengan metode Newton-Rapshon yang dimodifikasi :


𝑓(𝑥𝑖 )𝑓 ′ (𝑥𝑖 )
𝑥𝑖+1 = 𝑥𝑖 − ′ … … … … . . (∗∗)
[𝑓 (𝑥𝑖 )]2 − 𝑓"(𝑥𝑖 )𝑓(𝑥𝑖 )
(𝑥 3 + 6𝑥 − 3)(3𝑥 2 + 6)
𝑥𝑖+1 = 𝑥𝑖 −
(3𝑥 2 + 6)2 − (6𝑥)(𝑥 3 + 6𝑥 − 3)
Tabel lelarannya adalah :

Metode Newton- Metode Newton-Raphson


Raphson baku yang dimodifikasi
𝑖 𝑥𝑖 𝑖 𝑥𝑖
0 0,5000000000 0 0,5000000000
1 0,4814814815 1 0,4813278008
2 0,4814056015 2 0,4814055989
3 0,4814056002 3 0,4814056002
Konvergen ke akar x=0,5

3.6 Akar – akar Polinom

3.6.1 Metode Horner untuk Evaluasi Polinom


Menghitung langsung 𝑝(𝑥) untuk 𝑥 = 1 tidak efektif sebab
melibatkan banyak operasi perkalian. Metode Horner, atau disebut
juga metode perkalian bersarang (nested multiplication)
menyediakan cara perhitungan polinom dengan sedikit operasi
perkalian. Dalam hal ini, polinom𝑝(𝑥) dinyatakan sebagai
perkalian bersarang

𝑝(𝑥) = 𝑎0 + 𝑥(𝑎1 + 𝑥 (𝑎2 + 𝑥(𝑎3 + ⋯ + 𝑥(𝑎𝑛−1 + 𝑎𝑛 𝑥))) … ))

Hasil Evaluasi : 𝑝(𝑡) = 𝑏0


Contoh:
1. Nyatakan𝑝(𝑥) = 𝑥 5 + 2𝑥 4 + 8𝑥 3 + 8𝑥 2 + 4𝑥 + 2
Penyelesaian:
𝑝(𝑥) = 𝑥 5 + 2𝑥 4 + 8𝑥 3 + 8𝑥 2 + 4𝑥 + 2 (15 operasiperkalian)

𝑝(𝑥) = ((((𝑥 + 2)𝑥 + 8)𝑥 + 8) 𝑥 + 4) 𝑥 + 2(hanya 5 operasi

perkalian)
Dari pernyataan di atas jelas bahwa menggunakan metode
perkalian bersarang akan jauh lebih efektif, tidak melakukan
banyak operasi perkalian.
Perhitungan untuk 𝑝(1) adalah

𝑝(1) = ((((1 + 2)1 + 8)1 + 8) 1 + 4) 1 + 2 = 25

Metode perkalian bersarang untuk menghitung 𝑝(𝑡) sering kali


dinyatakan dalam bentuk tabel Horner berikut: (untuk contoh di
atas)

1 1 2 8 8 4 2

1 3 11 19 23

1 3 11 19 23 25

Hasilevaluasi: 𝑝(1) = 25

Dan menghasilkan polinom sisa : 𝑥 4 + 3𝑥 3 + 11𝑥 2 + 19𝑥 + 23

2. Nyatakan𝑝(𝑥) = 5𝑥 3 + 2𝑥 2 + 6𝑥 + 8
Penyelesaian:
𝑝(𝑥) = 5𝑥 3 + 2𝑥 2 + 6𝑥 + 8 (6 operasi perkalian)
𝑝(𝑥) = ((5𝑥 + 2)𝑥 + 6)𝑥 + 8 (hanya 3 operasi perkalian)
Dari pernyataan di atas jelas bahwa menggunakan metode
perkalian bersarang akan jauh lebih efektif, tidak melakukan
banyak operasi perkalian.

Perhitungan untuk 𝑝(2) adalah

𝑝(2) = ((5(2) + 2)(2) + 6)(2) + 8 = 68

Metode perkalian bersarang untuk menghitung 𝑝(𝑡) sering kali


dinyatakan dalam bentuk tabel Horner berikut: (untuk contoh di
atas)
2 5 2 6 8

10 24 60

5 12 30 68 = 𝑝(2)

Hasilevaluasi: 𝑝(2) = 68

Dan menghasilkan polinom sisa : 5𝑥 2 + 12𝑥 + 30

3.6.2 Pencarian Akar-akar Polinom


Proses perhitungan 𝑝(𝑥) untuk 𝑥 = 𝑡 dengan menggunakan
metode Horner sering dinamakan pembagian sintetis 𝑝(𝑥): (𝑥 − 𝑡),
menghasilkan 𝑞(𝑥) dan sisa 𝑏𝑜
𝑝(𝑥)
[ = 𝑞(𝑥)] + 𝑠𝑖𝑠𝑎 𝑏𝑜
(𝑥 − 𝑡)
Atau
𝑝(𝑥) = 𝑏𝑜 + (𝑥 − 𝑡)𝑞(𝑥)
Yang dalam hal ini,
𝑞(𝑥) = 𝑏𝑛 𝑥 𝑛−1 + 𝑏𝑛−1 𝑥 𝑛−2 + ⋯ + 𝑏3 𝑥 2 + 𝑏2 𝑥 + 𝑏1
Jika t adalah hampiran akar polinom 𝑝(𝑥) maka
𝑝(𝑡) = 𝑏𝑜 + (𝑡 − 𝑡)𝑞(𝑡) = 𝑏𝑜 + 0 = 𝑏𝑜
(perhatikan, jika t akarsejati, maka𝑏𝑜 = 0)
Akar-akar lain dari𝑝(𝑥) dapat dicari dari polinom 𝑞(𝑥) sebab
setiap akar 𝑞(𝑥) juga adalah akar𝑝(𝑥). Proses reduksi polinom ini
disebut deflasi (deflation). Koefisien-koefisien 𝑞(𝑥), yaitu
𝑏𝑛, 𝑏𝑛−1 , … , 𝑏3 , 𝑏2 , 𝑏1 dapat ditemukan langsung dari tabel Horner.
Algoritmanya:
Misalkan akar polinom dihitung dengan metode Newton- Raphson,
𝑝(𝑥)
𝒙𝒓+𝟏 = 𝑥𝑟 −
𝑝′ (𝑥)
Maka proses pencarian akar secara deflasi dapat dirumuskan dalam
langkah 1 sampai 4 berikut ini:

Langkah 1

Menghitung 𝑝(𝑥𝑟 ) dapat dilakukan secara mangkus dengan metode


Horner

Misalkan 𝑡 = 𝑥𝑟 adalah hampiran akar polinom 𝑝(𝑥)

𝑝(𝑥) = 𝑏𝑜 + (𝑥 − 𝑥𝑟 )𝑞(𝑥)

Perhitungan 𝑝(𝑥𝑟 ) menghasilkan

𝑝(𝑥𝑟 ) = 𝑏𝑜 + (𝑥𝑟 − 𝑥𝑟 )𝑞(𝑥𝑟 ) = 𝑏𝑜

Langkah 2

Menghitung 𝑝′(𝑥𝑟 ) secara mangkus:

Misalkan 𝑡 = 𝑥𝑟 adalah hampiran akar polinom𝑝(𝑥),

𝑝(𝑥) = 𝑏𝑜 + (𝑥 − 𝑥𝑟 )𝑞(𝑥)

Turunan dari 𝑝 adalah

𝑝′ (𝑥) = 0 + 1. 𝑞(𝑥) + (𝑥 − 𝑥𝑟 )𝑞 ′ (𝑥) = 𝑞(𝑥) + (𝑥 − 𝑥𝑟 )𝑞′(𝑥)

Sehingga

𝑝′ (𝑥) = 𝑞(𝑥𝑟 ) + (𝑥𝑟 − 𝑥𝑟 )𝑞 ′ (𝑥𝑟 ) = 𝑞(𝑥𝑟 )

Langkah 3

𝑝(𝑥)
𝒙𝒓+𝟏 = 𝑥𝑟 −
𝑝′ (𝑥)

Langkah 4
Ulangi langkah 1, 2 dan 3 sampai|𝑥𝑟+1 − 𝑥𝑟 | < 𝜀

Contoh Soal :

Temukan seluruh akar nyata polinom

𝑝(𝑥) = 𝑥 6 + 4𝑥 5 − 72𝑥 4 − 214𝑥 3 + 1127𝑥 2 + 1602𝑥 − 5040

Dengan tebakan awal 𝑥0 = 8

Penyelesaian:

 Dengan menggunakan metode Newton-Raphson kita dapat


memperoleh akar pertama yaitu 7.

Bukti:

Diketahui:

𝑝(𝑥) = 𝑥 6 + 4𝑥 5 − 72𝑥 4 − 214𝑥 3 + 1127𝑥 2 + 1602𝑥 − 5040

𝑝′ (𝑥) = 6𝑥 5 + 20𝑥 4 − 288𝑥 3 − 642𝑥 2 + 2254𝑥 + 1602

𝑥0 = 8

Kemudian,

𝑝(𝑥)
𝒙𝒓+𝟏 = 𝑥𝑟 −
𝑝′ (𝑥)

Maka:

𝑥 6 + 4𝑥 5 − 72𝑥 4 − 214𝑥 3 + 1127𝑥 2 + 1602𝑥 − 5040


𝒙𝟏 = 𝑥0 −
6𝑥 5 + 20𝑥 4 − 288𝑥 3 − 642𝑥 2 + 2254𝑥 + 1602

68640
𝒙𝟏 = 8 −
109618

𝒙𝟏 = 𝟕. 𝟑 …
Jika digambarkan,

Deflasi→ 𝒑(𝒙) = (𝒙 − 𝒙𝟏 )𝒒(𝒙) + 𝒃𝟎

Untuk mengetahui 𝑞(𝑥), lakukan skema horner yaitu:

7 1 4 -72 -214 1127 1602 -5040

7 77 35 -1253 -882 5040

1 11 5 -179 -126 720 0

Maka 𝑞(𝑥) = 𝑥 5 + 11𝑥 4 + 5𝑥 3 − 179𝑥 2 − 126𝑥 + 720

 Setelah itu kita akan cari akar polinom derajat 5 dengan tebakan
awal 7

(gunakan metode Newton-Raphson)


𝑝(𝑥) = 𝑥 5 + 11𝑥 4 + 5𝑥 3 − 179𝑥 2 − 126𝑥 + 720

𝑝′ (𝑥) = 5𝑥 4 + 44𝑥 3 + 15𝑥 2 − 358𝑥 − 126

𝑥0 = 7

iterasi 𝑥𝑟 𝑝(𝑥) 𝑝′(𝑥) 𝑥𝑟+1


1 7 36000 25200 5.5714
2 5 6240 6844 4.0882
3 4 1512 2778 3.4557
4 3 0 528 3

Ternyata akar ditemukan pada titik𝑥 = 3, yang akan ditunjukkan


dengan titik merah pada gambar berikut

Deflasi→ 𝒒(𝒙) = (𝒙 − 𝒙𝟐 )𝒓(𝒙) + 𝒃𝟏

Lakukan skema horner untuk mencari 𝑟(𝑥)


3 1 11 5 -179 -126 720

3 42 141 -114 -720

1 14 47 -38 -240 0

Maka kita peroleh 𝑟(𝑥) = 𝑥 4 + 14𝑥 3 + 47𝑥 2 − 38𝑥 − 240

 Ulangi langkah sebelumnya untuk mencari akar polinom derajat 4


ini, gunakan tebakan awal 3

𝑟(𝑥) = 𝑥 4 + 14𝑥 3 + 47𝑥 2 − 38𝑥 − 240

𝑟 ′ (𝑥) = 4𝑥 3 + 42𝑥 2 + 94𝑥 − 38

𝑥0 = 3

Iterasi 𝑥𝑟 𝑟(𝑥) 𝑟′(𝑥) 𝑥𝑟+1


1 3 528 730 2.2767
2 2 0 170 2

Berdasarkan iterasi di atas akar diperoleh di titik 2 yang


ditunjukkan dengan titik berwarna kuning
Deflasi→ 𝒓(𝒙) = (𝒙 − 𝒙𝟑 )𝒔(𝒙) + 𝒃𝟐

Kemudian dengan skema horner,

2 1 14 47 -38 -240

2 32 158 240

1 16 79 120 0

Maka didapatlah

𝑠(𝑥) = 𝑥 3 + 16𝑥 2 + 79𝑥 + 120

Demikian untuk seterusnya sampai kita temukan akar-akar yang


lainnya. Seluruh akar-akar yang ditemukan adalah -8, -5, -3, 2, 3
dan 7.

Berikut adalah gambarnya:


3.6.3 Lokasi Akar Polinom
Metode Newton-Raphson memerlukan tebakan awal akar.
Misalkan akar-akar diberi indeks dan diurutkan menaik sedemikian
sehingga
|𝑥1 | ≤ |𝑥2 | ≤ |𝑥3 | ≤ ⋯ ≤ |𝑥𝑛 |
Tebakan awal untuk akar terkecil 𝑥1 menggunakan hampiran
𝑎0 + 𝑎1 𝑥 ≈ 0
−𝑎0
𝑥≈
𝑎1

yang dapat dijadikan sebagai tebakan awal untuk menemukan 𝑥1

Tebakan awal untuk akar terbesar xn menggunakan hampiran


yang dapat dijadikan sebagai tebakan awal untuk menemukan 𝑥𝑛

Contoh

1. Tentukan tebakan awal untuk mencari akar polinom 𝑥 2 − 200𝑥 +


1 = 0

Jawab :

Tebakan awal untuk akar terkecil adalah

𝑥0 = − 1/(− 200) = 1/200

Tebakan awal untuk akar terbesar adalah

𝑥0 = −( −200)/1 = 200

2. Tentukan tebakan awal untuk mencari akar polinom 2𝑥 2 + 4𝑥 +


1 = 0

Jawab :

Tebakan awal untuk akar terkecil adalah

𝑥0 = − 2/(4) = 1/2

Tebakan awal untuk akar terbesar adalah

𝑥0 = −( 4)/2 = 2

3.7 Sistem Persamaan Nirlanjar

3.7.1 Metode Lelaran Titik tetap


lelarannya titik-tetap untuk sistem dengan dua persamaan nirlanjar:
𝑥𝑟+1 = 𝑔1 (𝑥𝑟 , 𝑦𝑟 )
𝑦𝑟+1 = 𝑔1 (𝑥𝑟+1 , 𝑦𝑟 )
𝑟 = 0,1,2, …
Kecepatan konvergensi lelaran titik-tetap ini dapat ditingkatkan.
Nilai 𝑥𝑟+1 yang baru dihitung langsung dipakai untuk menghitung
𝑦𝑟+1 Jadi,
𝑥𝑟+1 = 𝑔1 (𝑥𝑟 , 𝑦𝑟 )
𝑦𝑟+1 = 𝑔1 (𝑥𝑟+1 , 𝑦𝑟 )
𝑟 = 0,1,2, …

Kondisi berhenti (konvergen) adalah


|𝑥𝑟+1 − 𝑥𝑟 | < 𝜀 dan |𝑦𝑟+1 − 𝑦𝑟 | < 𝜀 dan |𝑧𝑟+1 − 𝑧𝑟 | < 𝜀

Contoh :
Selesaikan sistem persamaan nirlanjar berikut ini,
𝑓1 (𝑥, 𝑦) = 𝑥 2 + 𝑥𝑦 − 10 = 0
𝑓2 (𝑥, 𝑦) = 𝑦 + 3𝑥𝑦 2 − 57 = 0
(Akar sejatinya 𝑥 = 2 dan 𝑦 = 3 )
Prosedur lelaran titik-tetapnya adalah

10 − 𝑥𝑟 2
𝑥𝑟+1 =
𝑦𝑟

𝑦𝑟+1 = 57 − 3𝑥𝑟+1 𝑦𝑟 2

Berikan tebakan awal 𝑥0 = 1.5 dan 𝑦0 = 3.5 dan 𝜀 = 0.000001


Tabel lelarannya :

r X Y |𝑥𝑟+1 − 𝑥𝑟 | |𝑦𝑟+1 − 𝑦𝑟 |

0 1.500000 3.500000 − −
1 2.214286 −24.375000 0.714286 27.875000
2 −0.209105 429.713648 2.423391 454.088648
3 0.023170 −12778.041781 0.232275 13207.755429
............................................................................................................
.....................................................
Ternyata lelarannya divergen!

Sekarang kita ubah persamaan prosedur lelarannya menjadi


𝑥𝑟+1 = √10 − 𝑥𝑟 𝑦𝑟

57 − 𝑦𝑟
𝑦𝑟+1 = √
3𝑥𝑟+1

Berikan tebakan awal 𝑥0 = 1.5 dan 𝑦0 = 3.5 dan 𝜀 = 0.000001


Hasilnya,

𝑟 𝑥 𝑦 |𝑥𝑟+1 − 𝑥𝑟 | |𝑦𝑟+1 − 𝑦𝑟 |
0 1.500000 3.500000 − −
1 2.179449 2.860506 0.679449 0.639494
2 1.940534 3.049551 0.238916 0.189045
3 2.020456 2.983405 0.079922 0.066146
4 1.993028 3.005704 0.027428 0.022300
5 2.002385 2.998054 0.009357 0.007650
6 1.999185 3.000666 0.003200 0.002611
7 2.000279 2.999773 0.001094 0.000893
8 1.999905 3.000078 0.000374 0.000305
9 2.000033 2.999973 0.000128 0.000104
10 1.999989 3.000009 0.000044 0.000036
11 2.000004 2.999997 0.000015 0.000012
12 1.999999 3.000001 0.000005 0.000004
13 2.000000 3.000000 0.000002 0.000001
14 2.000000 3.000000 0.000001 0.000000
............................................................................................................
...................................................
Akar 𝑥 = 2.000000 dan 𝑦 = 3.000000
3.7.2 Metode Newton-Raphson
Metode Newton-Raphson dapat dirampatkan (generalization)
untuk sistem dengan n persamaan.
𝜕𝑢𝑟 𝜕𝑢
𝑢𝑟+1 = 𝑢𝑟 + (𝑥𝑟+1 − 𝑥𝑟 ) + (𝑦𝑟+1 − 𝑦𝑟 ) 𝑟
𝜕𝑥 𝜕𝑦

dan

𝜕𝑣𝑟 𝜕𝑣
𝑣𝑟+1 = 𝑣𝑟 + (𝑥𝑟+1 − 𝑥𝑟 ) + (𝑦𝑟+1 − 𝑦𝑟 ) 𝑟
𝜕𝑥 𝜕𝑦

Determinan Jacobi :
𝜕𝑢𝑟 𝜕𝑣𝑟 𝜕𝑢𝑟 𝜕𝑣𝑟

𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑦 𝜕𝑥

𝜕𝑣𝑟 𝜕𝑢
𝑢𝑟 − 𝑣𝑟 𝑟
𝜕𝑦 𝜕𝑦
𝑥𝑟+1 = 𝑥𝑟 −
𝜕𝑢𝑟 𝜕𝑣𝑟 𝜕𝑢𝑟 𝜕𝑣𝑟

𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑦 𝜕𝑥
Dan
𝜕𝑣𝑟 𝜕𝑢
𝑢𝑟 − 𝑣𝑟 𝑟
𝑦𝑟+1 = 𝑦𝑟 + 𝜕𝑥 𝜕𝑥
𝜕𝑢𝑟 𝜕𝑣𝑟 𝜕𝑢𝑟 𝜕𝑣𝑟

𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑦 𝜕𝑥

Contoh :
Gunakan metode Newton -Raphson untuk mencari akar
𝑓1 (𝑥, 𝑦) = 𝑢 = 𝑥 2 + 𝑥𝑦 − 10 = 0
𝑓2 (𝑥, 𝑦) = 𝑣 = 𝑦 + 3𝑥𝑦 2 − 57 = 0
Dengan tebakan awal 𝑥0 = 1.5 dan 𝑦0 = 3.5
Penyelesaian :
𝜕𝑢0
= 2𝑥 + 𝑦 = 2(1.5) + 3.5 = 6.5
𝜕𝑥
𝜕𝑢𝑜
= 𝑥 = 1.5
𝜕𝑦
𝜕𝑣0
= 3𝑥𝑦 2 = 3(3.5)2 = 36.5
𝜕𝑥
𝜕𝑣0
= 1 + 6 𝑥𝑦 = 1 + 6(1.5) = 32.5
𝜕𝑦

Determinan Jacobi untuk lelaran pertama adalah


6.5(32.5) − 1.5(36.75) = 156.125

Nilai-nilai fungsi dapat dihitung dari tebakan awal sebagai


𝑢0 = (1.5) 2 + 1.5(3.5) − 10 = − 2.5
𝑣0 = (3.5) 2 + 3(1.5)(3.5)2 − 57 = 1.625

Nilai x dan y pada lelaran pertama adalah


1.5 − (−2.5)(32.5) − 1.625(1.5
𝑥0 = = 2.03603
156.125
Dan
3.5 − (−2.5)(36.75) − 1.625(6.5)
𝑦0 = = 2.84388
156.125

Apabila lelarannya diteruskan, ia konvergen ke akar sejati 𝑥 = 2


dan 𝑦 = 3.

Seperti halnya metode lelaran titik -tetap, metode Newton-Raphson


mungkin saja divergen jika tebakan awal tidak cukup dekat ke
akar. Penggambaran kurva masing -masing persamaan secara
grafik dapat membantu pemilihan tebakan awal yang bagus.

3.8 Contoh Soal Terapan


Dalam suatu proses kimia, campurkan karbon monoksida dan oksigen
mencapai kesetimbangan pada suhu 300°𝐾 dan tekanan 5 atm.reaksi
teoritisnya adalah

1
𝐶𝑂 + 𝑂2 ⇄ 𝐶𝑂2
2

Reaksi kimia yang sebenarnya terjadi dapat ditulis sebagai

(1 + 𝑥)
𝐶𝑂 + 𝑂2 ⟶ 𝑥𝐶𝑂2 + 𝑂2 + (1 − 𝑥)𝐶𝑂2
2

Persamaan kesetimbangan kimia untuk menentukan fraksi mol 𝐶𝑂 yang


tersisa yaitu 𝑥, yang ditulis sebagai

1
(1 − 𝑥)(3 + 𝑥)2
𝐾𝑝 = 1 1 , 0<𝑥<1
𝑥(𝑥 + 1)2 𝑝2

Yang dalam hal ini . 𝐾𝑝 = 3,06 adalah tetapan kesetimbangan untuk


1
reaksi 𝐶𝑂 + 2 𝑂2 pada 3000°𝐾 dan 𝑃 = 5𝑎𝑡𝑚. tentukan nilai 𝑥 dengan

menggunakan regulasi falsi yang diperbaiki.

Penyelesaian :

Persoalan ini lebih tepat diselesaikan dengan metode tertutup karena 𝑥


adalah fraksi mol yang nilainya terletak antara 0 dan 1.

Fungsi yang akan dicari akarnya dapat ditulis sebagai

1
(1 − 𝑥)(3 + 𝑥)2
𝑓(𝑥) = 1 1 − 𝐾𝑝 , 0<𝑥<1
𝑥(𝑥 + 1)2 𝑝2

Dengan 𝐾𝑝 = 3,06 dan 𝑃 = 5𝑎𝑡𝑚.

Selang yang mengandung akar adalah [0.1,0.9]. nilai fungsi di ujung –


ujung selang adalah
1
(1 − 0,1)(3 + 0,1)2
𝑓(0,1) = 1 1 − 3,06 = 3,696815
0,1(0,1 + 1)2 (5)2

1
(1 − 0,9)(3 + 0,9)2
𝑓(0,9) = 1 1 − 3,06 = −2,988809
0,9(0,9 + 1)2 (5)2

Yang memenuhi 𝑓(0,1)𝑓(0,9) < 0

Tabel lelarannya adalah :

r a c b f(a) f(c) f(b) Sb Lebar


0 0,100000 0,542360 0,900000 3,696815 -2,988809 -2,988809 [a,c] 0,442360
1 0,100000 0,288552 0,542360 1,848407 -1,298490 -2,488120 [a,c] 0,188552
2 0,100000 0,178401 0,288552 0,924204 0,322490 -1,298490 [c,b] 0,110151
3 0,178401 0,200315 0,288552 0,322490 -0,144794 -1,298490 [a,c] 0,021914
4 0,178401 0,193525 0,200315 0,322490 -0,011477 -0,144794 [a,c] 0,015124
5 0,178401 0,192520 0,193525 0,161242 0,009064 -0,011477 [c,b] 0,001005
6 0,192520 0,192963 0,193525 0,009064 -0,000027 -0,011477 [a,c] 0,000443
7 0,192520 0,192962 0,192963 0,009064 -0,000000 -0,000027 [a,c] 0,000442

Hampiran akar 𝑥 = 0,192962

Jadi, setelah reaksi berlangsung, fraksi mol 𝐶𝑂 yang tersisa adalah


0,192962.

Anda mungkin juga menyukai