Oleh
1
TEORI PROSEDUR ILMIAH
Konteks Temuan
• Herschel menghargai pendangan Francis Bacon mengenai penelitian
ilmiah (scientific inquiry), namun ia sadar bahwa banyak temuan ilmiah
penting tidak duperoleh mengikuti pola yang diberikannya. Oleh karena itu
ia berpendapat bahwa ada dua cara berbeda yang dapat ditempuh
ilmuwan dalam kegiatannya mulai dari observasi sampai pada hukum dan
teori.
Theories
Introduction Hypothesis
I aws of Nature
3
TEORI PROSEDUR ILMIAH
4
TEORI PROSEDUR ILMIAH
Hukum Alam
• Fenomena yang dianalisis sebagaimana mestinya merupakan bahan
baku bagi ilmuwan untuk memformulasikan ‘hukum alam’. Herschel
memasukkan kedua-duanya yaitu korelasi dari properti dan urutan
kejadian kedalam hukum alam. Diantara korelasi properti,
dimasukkannya Hukum Boyle dan generalisasi bahwa zat yang
merefraksi ganda (double refrection) menampilkan warna secara
periodik dibawah cahaya yang terpolarisasi. Herschel menyebutkan
korelasi yang demikian sebagai ‘fakta general’. Diantara urutan
kejadian dimasukkannya hukum Galileo mengenai terjun bebas dan
trayektori parabolik dan proyektil.
5
TEORI PROSEDUR ILMIAH
P V
0.5 2.0
1.0 1.0
2.0 0.5
5.0 0.2
6
TEORI PROSEDUR ILMIAH
7
TEORI PROSEDUR ILMIAH
Teori
• Penemuan dari hukum alam merupakan langkah pertama dalam suatu
interpretasi ilmiah. Langkah yang kedua adalah inkorporasi dari hukum-hukum
tersebut kedalam teori
• Menurut Herschel teori timbul, atau dari generalisasi induktif lanjutan, atau dari
menciptakan hipotesis yang berani yang mendirikan interrelasi dari hukum-
hukum yang semula tidak berhubungan (unconnected).
• Herschel mengkompilasikan ideal Baconian mengenai suatu hierarki dari
generalisasi ilmiah dengan penekanan pada peran imajinasi kreatif dalam
mengkonstruksi hierarki tersebut. Suatu teori imajinatif yang memberikan
impresi padanya adalah teori elektromagnetisme dari Ampere. Ampere
menjelaskan bahwa gaya tolak atau tarik magnet timbul karena adanya aliran
listrik didalam magnet tersebut. Ia sampai pada teori tersebut tidak dengan
menerapkan skema induksi pada hukum listrik dan magnetisme. Namun teori
tersebut memiliki konsekuensi yang dapat diuji, dan Herschel bersikeras
bahwa akseptabilitasnya ditentukan tidak karena metode formulasinya, tetapi
dari konfirmasi eksperimental dari berbagai konsekuensi tersebut.
8
TEORI PROSEDUR ILMIAH
Konteks Justifikasi
• Herschel menekankan bahwa kecocokan pada observasi adalah kriteria
aksebilitas yang terpenting bagi hukum ilmiah dan teori. Lagi pula ia bersikeras
bahwa kejadian yang memberikan konfirmasi adalah lebih penting dari peda
kejadian yang lainnya.
• Suatu tipe kofirmasi yang sangat penting adalah konfirmsi dari ekstensi hukum
sampai batas yang cukup jauh (ekstrapolasi). Misalnya, Herschel mencatat
bahwa percepatan (acceleration) dari koin dan bulu yang didapat dari
ekperimental dalam suatu vakum adalah sama. Hal ini merupakan pengujian
dari hukum terjun yang dinyatakan oleh Galileo.
• Tipe konfirmasi penting yang kedua adalah hasil yang tidak diperkirakan dari
hukum atau teori yang mengindikasikan ruang lingkup yang tidak terbatas
(undesigned scope). Misalhnya ia mencatat bahwa penemuan (discovery) orbit
eliptis dari sistem bintang biner (binary stars) merupakan konfirmasi tak
terduga dari mekanika Newton;
Perbedaan yang terjadi pada hasil kalkulasi dan observasi dari kecepatan
suara adalahkonfiemasi tak terduga dari hukum terjadinya pembangkitan
panas dalam fluida elastid akibat kempa (compression).
9
TEORI PRSEDUR ILMIAH
10
TEORI PRSEDUR ILMIAH
11
TEORI PRSEDUR ILMIAH
12
TEORI PRSEDUR ILMIAH
13
TEORI PRSEDUR ILMIAH
14