PENGAJARAN
www.kelasinspirasiyogyakarta.org
Facebook : Kelas Inspirasi Yogyakarta
Twitter : @ki_yogya
Instagram : @ki_yogyakarta
MODUL PELAKSANAAN PENGAJARAN
KELAS INSPIRASI YOGYAKARTA 2018
DAFTAR ISI
dddaaddasd
dsd
Sekilas Program
A. Kelas Inspirasi 2
B. Tujuan Program 2
Tugas Relawan
A. Persiapan 8
B. Pelaksanaan 8
C. Refleksi 11
Referensi 12
Lampiran
Lesson Plan 13
Panduan Observasi 15
SEKILAS PROGRAM
A. KELAS INSPIRASI
Indonesia Mengajar merupakan sebuah inisiatif gerakan di bidang pendidikan yang merekrut,
melatih, dan mengirimkan lulusan terbaik untuk mengajar sekolah dasar di daerah pelosok
Indonesia selama 1 tahun. Kontribusi GIM dalam pendidikan Indonesia dimulai dari tahun 2010.
Salah satu misi utama dari gerakan ini adalah mengajak berbagai pihak, termasuk masyarakat
umum, untuk turut terlibat aktif dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan bangsa. Ajakan ini
hadir dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah Kelas Inspirasi.
Bermula dari teman-teman Indonesia Mengajar dan beberapa teman profesional yang ingin
berkontribusi pada pendidikan Indonesia, lahirlah konsep Kelas Inspirasi. Kelas Inspirasi
adalah kegiatan yang mewadahi profesioan dari berbagai sektor untuk ikut serta berkontribusi
pada misi perbaikan pendidikan di Indonesia. Melalui program ini, para profesional pengajar dari
berbagai latar belakang diharuskan untuk cuti satu hari secara serentak untuk mengunjungi dan
mengajar SD, yaitu pada Hari Inspirasi.
Selanjutnya para profesional ini disebut relawan pengajar. Relawan pengajar berinteraksi di
sekolah untuk berbagi cerita dan pengalaman kerja dan memberi motivasi untuk meraih cita-cita
bagi para siswa. Interaksi relawan pengajar dengan warga sekolah dilakukan untuk membuka
ruang komunikasi dan kolaborasi antar keduanya melalui pengalaman mengunjungi, dan
mengajar, dan berinteraksi selama hari inspirasi termasuk masa persiapannya.
Kegiatan Kelas Inspirasi yang pertama diadakan pada 25 April 2012 di 25 lokasi SD di Jakarta.
Tujuan awal dari KI adalah menjadi gerbang keterlibatan para profesional dengan realita dunia
pendidikan dasar di lingkungannya, serta Indonesia pada umumnya. Para profesional diajak
untuk menceritakan mengenai profesinya. Harapannya, para siswa akan memiliki lebih banyak
pilihan cita-cita serta menjadi lebih termotivasi untuk memiliki mimpi yang besar. Bagi para
profesional pengajar, Kelas Inspirasi dapat memberi pengalaman mengajar di depan kelas
sebagai bentuk kontribusi nyata dan aktif terhadap perbaikan masa depan bangsa. Interaksi
antara para profesional dengan siswa dan guru SD diharapkan dapat berkembang nantinya
menjadi lebih banyak gagasan dan kegiatan yang melibatkan kontribusi kaum profesional.
B. TUJUAN PROGRAM
Kelas Inspirasi merupakan aktivitas belajar mengenal beragam profesi. Kegiatan ini dibangun
dengan 3 tujuan sederhana:
Kelas Inspirasi untuk siswa
Menyediakan kesempatan bagi siswa-siswa untuk belajar dan membangun imajinasi tentang
profesi dan karir di masa depan serta juga memperkuat rasa percaya diri dan tekad untuk
terus mencapai cita-cita.
Kelas Inspirasi untuk profesional
Menyediakan media untuk kaum profesional meraba, menyentuh, dan merasakan langsung
tantangan pendidikan di sekolah serta memantik mereka untuk terus terlibat turun tangan
dalam ikut membangun kemajuan sekolah.
Kelas Inspirasi untuk sekolah
Menyediakan wahana bagi guru, kepala sekolah, serta pemangku kepentingan lain di sekolah
untuk membangun jaringan dengan kalangan luas yang dapat dilibatkan dalam berbagai
kegiatan demi kemajuan sekolah.
2. Bebas Kepentingan
Kegiatan ini bebas dari relasi dengan institusi perusahaan atau lembaga tempat relawan atau
pegiat bekerja, relasi dengan motif pemasaran perusahaan dan berbagai kepentingan non
pendidikan yang tidak relevan. Satu-satunya kepentingan yang ada adalah demi masa depan
anak-anak Indonesia.
3. Tanpa Biaya
Tidak ada biaya, baik yang dipungut dari relawan, sekolah, atau siapa pun. Tidak juga
melibatkan pendanaan dari perusahaan atau lembaga lain. Satu-satunya pendanaan yang
mungkin hanyalah iuran dari relawan atau pegiat.
4. Siap Belajar
Bersikap terbuka dan saling belajar, baik sekolah, pegiat atau relawan dan semua pihak yang
terlibat. Relawan terbuka belajar khususnya bagaimana mengajar di depan kelas, sekolah
juga terbuka dengan masukan dari relawan khususnya tentang penyelenggaraan kegiatan
ini.
5. Turun Tangan Langsung
Para relawan atau pegiat dan juga pihak sekolah selalu siap turun tangan langsung, fokus
pada aksi dan dampak bagi siswa dan kemajuan sekolah. Kesiapan turun tangan juga
dibuktikan dengan siap mengambil cuti pada Hari Inspirasi dan siap untuk berkorban
menyiapkan berbagai hal sebelum Hari Inspirasi.
6. Siap Bersilaturahmi
Terbuka untuk membangun silaturahmi, baik relawan maupun sekolah. Relawan dan
sekolah terbuka, saling rendah hati dan tulus untuk terus menjalin silaturahmi demi
kemajuan sekolah dan pendidikan bersama.
7. Tulus
Semua pihak percaya bahwa ini bukan tentang diri relawan, bukan tentang para pengurus
sekolah, melainkan demi anak-anak Indonesia yang akan lebih percaya diri dan siap
berjuang menyongsong cita-cita mereka.
Kelas Inspirasi Yogyakarta telah dilakukan selama lima tahun berturut-turut, sejak 20 Februari
2013 hingga saat ini. Kelas Inspirasi Yogyakarta telah mengunjungi dan menyapa 100 sekolah
dasar (SD) di 4 kabupaten dan 1 kota di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan
tersebut telah melibatkan lebih kurang 1500 orang relawan yang terdiri atas relawan
penyelenggara, relawan pengajar, dan relawan dokumentator (fotografer dan videografer).
Relawan penyelenggara ini adalah relawan yang berdomisili di Daerah Istimewa Yogyakarta,
sedangkan relawan pengajar yang memiliki profesi sangat beragam dan relawan dokumentator
berasal dari berbagai wilayah dan pulau di Indonesia. Berikut rincian lebih detail mengenai
zona inspirasi, jumlah relawan penyelanggara, relawan pengajar, dan relawan dokumentator
setiap tahun pelaksanaan Kelas Inspirasi Yogyakarta.
sekaligus putri dari Gusdur), Lucy Laksita (MC & Presenter), Haryo Pramoe (chef), Sekar Sari
(penari & putri Batik Nusantara), Salman Faridi (CEO Bentang Pustaka) dan masih banyak
lagi tokoh masyarakat Jogja yang ikut serta dalam kegiatan ini. Selanjutnya, ada sepuluh (10)
yang dijadikan sebagai zona inspirasi.
Ada yang sedikit berbeda penyelenggaraan Kelas Inspirasi Yogyakarta 2016 dengan tahun-
tahun sebelumnya. Pada tahun ini, ada sebuah tema besar yang diangkat yaitu “Kelas
Inspirasi Yogyakarta di Negeri Serba Ada”. Maksud dari tema ini adalah target sekolah dasar
yang akan dijadikan zona inspirasi lebih difokuskan pada sekolah-sekolah dasar yang dekat
dengan pasar selain mempertimbangkan aspek-aspek umum dalam pelaksaan Kelas
Inspirasi Yogyakarta sebelumnya. Hari Inspirasi Kelas Inspirasi Yogyakarta 2016 diadakan
pada tanggal 6 Februari 2016 dengan jumlah relawan penyelenggara sebanyak 90 orang,
relawan pengajar sebanyak 247 orang, dan relawan dokumentator (fotografer dan
videografer) sebanyak 90 orang. Sekolah dasar yang digunakan sebagai zona inspirasi pada
penyelenggaraan Kelas Inspirasi Yogyakarta 2016 ada 24 sekolah dasar.
3
MODUL PELAKSANAAN PENGAJARAN
KELAS INSPIRASI YOGYAKARTA 2018
3
MODUL PELAKSANAAN PENGAJARAN
KELAS INSPIRASI YOGYAKARTA 2018
TUGAS RELAWAN
A. PERSIAPAN
1. Survei
Kegiatan survei ke sekolah dasar yang terpilih menjadi zona inspirasi dapat dilakukan oleh
para relawan pengajar dan dokumentator pada tanggal 12—22 Maret 2018. Hal-hal yang
perlu disurvei adalah sebagai berikut.
• Lokasi
• Jumlah rombongan belajar
• Akses ke lokasi
• Listrik dan fasilitas yang tersedia
2. Persiapan Pengajaran
Sebelum pengajaran dilaksanakan, hal-hal yang perlu dilakukan oleh relawan pengajar adalah
sebagai beriku.
• Membuat lesson plan (rencana pengajaran) sebagai panduan mengenai metode yang akan
dilakukan di kelas (form lesson plan terlampir).
• Menggali pertanyaan kunci yang digunakan sebagai konten mengajar, yaitu:
(1) Siapakah aku?
(2) Apa profesiku?
(3) Apa yang dilakukan profesiku setiap hari saat bekerja?
(4) Di mana aku bekerja?
(5) Apa peran atau manfaat dari profesiku di masyarakat?
(6) Bagaimana cara menjadi aku?
• Membagi tugas di dalam kelompok mengenai pergiliran mengajar di Hari Inspirasi
berdasarkan jumlah relawan dan jumlah rombongan belajar yang diketahui pada saat
survei serta disesuaikan dengan alokasi waktu yang telah ditentukan.
B. PELAKSANAAN
1. Observasi
Observasi dilakukan agar relawan dapat membangun sensitivitas terhadap kondisi
lingkungan sekolah. Hal-hal yang perlu diobservasi adalah sebagai berikut.
• Infrastruktur dan fasilitas sekolah.
• Aktivitas warga sekolah (kepala sekolah, guru, penjaga sekolah, penjaga kantin, siswa,
orang tua siswa, dan lain-lain).
Observasi dapat dilakukan sambil melakukan pengajaran di dalam kelas maupun dengan cara
berinteraksi langsung dengan warga sekolah. Hasil observasi dapat dituangkan di form
observasi yang telah dilampirkan.
2. Teknis Pengajaran
a. Bagaimana Anak Belajar?
Siswa SD pada umumnya berada pada rentang usia 6—12 tahun. Anak-anak pada rentang
usia tersebut berada pada tahap perkembangan kognitif yang disebut concrete operational.
Artinya, mereka hanya mampu berpikir tentang konsep-konsep yang konkrit. Oleh karena
itu, teknik pengajaran harus menggunakan contoh-contoh konkrit, misalnya dengan foto,
alat peraga, atau analogi yang mudah dimengerti. Semakin kecil usia anak, pengajaran
harus semakin konkrit.
b. Durasi
Setiap kelompok relawan diberikan waktu selama satu hari belajar sesuai dengan standar
waktu belajar di SD pada umumnya, yaitu dari jam 07.00 WIB s.d 11.00 WIB. Tiap pengajar
akan mendapat waktu 30 menit untuk mengajar di kelas dan 5 menit digunakan untuk
perpindahan ke kelas berikutnya. Istirahat akan dilakukan 2 kali, masing-masing selama 15
menit (menyesuaikan dengan jam istirahat di sekolah tersebut).
c. Struktur Pengajaran
Setiap relawan di setiap kelas akan diberikan durasi waktu untuk mengajar selama 30
menit dengan struktur sebagai berikut (BOMBER-B).
Pembukaan : 5 menit
O
Memberikan gambaran mengenai apa yang akan dibahas selama sesi.
(Outline)
Penutup : 5 menit
10
B Tutup sesi dengan hal yang menarik pula. Misalnya, dengan mengajak anak-
(Bang!) anak bersama- sama meneriakkan yel yang mendorong motivasi anak untuk
meraih cita-cita.
Mendekati anak-anak yang biasanya paling aktif dan tidak tertib, dan meminta mereka
menjadi Pasukan Penjaga Kelas. Pasukan Penjaga Kelas ini akan mengucapkan janji di
depan kelas : (1) Saya, Pasukan Penjaga Kelas, berjanji akan menjaga ketertiban kelas, (2)
Bila ada yang tidak tertib, maka akan saya ingatkan dengan santun.
o Mengelola Giliran
Menggunakan bola sebagai alat untuk membagi giliran menjawab pertanyaan (yang
bisa menangkap bola boleh menjawab). Perkenalan dengan membentuk lingkaran, lalu
mengoper bola (atau apa saja) secara estafet dengan menyebutkan nama/jawaban.
o Latihan
Membagikan lembar soal yang harus diisi oleh anak, yang jawabannya hanya bisa diisi
bila ia mendengarkan ceramah pengajar.
Membagi lembar latihan hanya ketika anak sudah langsung harus mengerjakannya.
Jangan biarkan lembar latihannya nganggur karena anak akan sibuk menerka-nerka
kertas apa ini.
C. REFLEKSI
Sesi refleksi adalah sesi penutup dari rangkaian Kelas Inspirasi. Pada sesi ini, relawan dapat
membagikan apa yang dialami dan inspirasi apa yang diperoleh selama mengikuti Kelas
Inspirasi. Sesi ini penting dilakukan untuk tetap menjaga antusiasme relawan dalam
berkontribusi di dalam pendidikan di Indonesia.
REFERENSI
Tim Penyusun. 2009. Modul Pelatihan Praktik yang Baik 5 - Kelas Awal. Kementrian Pendidikan
Nasional Republik Indonesia: Jakarta.
LAMPIRAN
Struktur Isi
Bang! "Adik-adik, jika sudah besar, apa cita-citanya?"
Jika ada yang menjawab dokter : "mengapa mau jadi dokter?"
Pembukaan Jika tidak ada : "biasanya adik-adik kalau sakit, dibawa
(5 menit) kemana?"
Bercerita ditempat kerja banyak sekali anak-anak yang berani di-
imunisasi. Mereka tahan penyakit gondongan, cacar, dll.
Outline Meyakinkan adik-adik semua bahwa imunisasi itu baik dan menun-
jukkan gambar-gambar penyakit dari anak yang tidak mau disuntik
vaksin / imunisasi.
Siapakah Aku?
Apa Profesiku?
Apa yang dilakukan oleh profesiku setiap harinya pada saat
Message bekerja?
Di mana aku bekerja?
Pokok Apa peran/manfaat profesiku di masyarakat?
Pengajaran Bagaimana caranya menjadi aku?
(20 menit)
Memberikan gambaran & pemahaman bahwa dokter tidak sela-
lu berhubungan dengan suntik. Selain praktik di RS/puskesmas,
Bridge dokter dapat menjadi menteri kesehatan, dosen, peneliti, direk-
tur RS, dokter perusahaan (minyak, batu bara, obat, dll).
*tunjukkan gambar kepada adik-adik*
Memberikan contoh dokter yang bekerja di RS / puskesmas.
Pilih 2 adik yang akan berperan menjadi dokter dan pasien,
Example bergantian mencoba pakai stetoskop, dengarkan suara jantung
dan usus, dan belajar mengukur suhu tubuh menggunakan ter-
mometer.
Bagi 3 kelompok bermain, siapkan 3 spidol papan tulis.
Bermain suku kata. Adik pertama menulis 1 kata, adik kedua
Recap melanjutkan kata lain yang hurufnya diawali dari huruf terakhir
Penutup dari kata adik pertama. Ketentuan : Hindari nama orang dan
(5 menit) tempat. Contoh : PagI, IkaN, NahkodA, AlaM, M....
Struktur Isi
Siapakah Aku?
Apa Profesiku?
Apa yang dilakukan oleh profesiku setiap harinya pada saat
Message bekerja?
Di mana aku bekerja?
Apa peran/manfaat profesiku di masyarakat?
Bagaimana caranya menjadi aku?
Pokok
Pengajaran
Memberi pemahaman bahwa kameramen (camera person)
(20 menit)
Bridge adalah orang yang mengambil gambar dengan menggunakan alat
yang disebut kamera.
Praktik live report di depan kamera dengan metode role play, ada
Example siswa yang menjadi kameramen (camera person) dan ada siswa
yang mejadi reporter.
PANDUAN OBSERVASI
Selain mengajar di depan siswa, salah satu kesempatan yang ingin dihadirkan kepada rekan-rekan
volunteer adalah mengobservasi dan menghayati layanan publik bidang pendidikan dasar di
Yogyakarta. Informasi dan refleksi yang diperoleh dari pengalaman ini diharapkan dapat
disampaikan dalam sesi refleksi Kelas Inspirasi Yogyakarta pada tanggal 23 Maret 2018 serta
dipaparkan pada Selebrasi KIY 2018 tanggal 24 Maret 2018.
Berikut ini adalah sejumlah kegiatan dan pertanyaan yang dapat digunakan sebagai panduan
dalam melakukan observasi.