Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

S (39 TAHUN),
G4P3A0, DENGAN PRE-EKLAMSI DI RUANG POLI
OBGYN RUMAH SAKIT SILOAM HOSPITAL BEKASI
SEPANJANG JAYA

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktek Profesi Ners

Stase Keperawatan Maternitas

Nama mahasiswa : Yolfi Ruindungan


NIM : 01503180296

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
2019
Nama Mahasiswa : Yolfi Ruindungan

NIM : 01503180296

Tanggal Pengkajian : 7 Juni 2019

Ruangan / RS : Poli Obgyn / Rumah Sakit Siloam Hospitals Bekasi Sepanjang Jaya

ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL


I. PENGUMPULAN DATA

A. IDENTITAS / BIODATA

Nama : Ny. S
Umur : 39 tahun
Suku / Bangsa : Brebes/ Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Peke rj aan : …………… ………… ……… ………… ………… ………… ……… ……… .

Alamat Rumah : Kp. Rawa roko RT 02/ RW 04


Telp. : 08778815814
Alamat Kantor : -
Telp. :-

Nama Suami : Tn. H


Umur : 40 tahun
Suku / Bangsa : Betawi/ Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Buruh
Alamat Rumah : Kp. Rawa roko RT 02/ RW 04
Telp. : 087783557211
Alamat Kantor : -
Telp. :-
B. ANAMNESA (Data subjektif)
Pada tanggal : 7 Juni 2019
Pukul : 11. 59 WIB
Alasan Kunjungan ini : Pertama Rutin √ Ada Keluhan

1. Keluhan – keluhan :
Pusing, mual, tegang di area belakang leher, ketika berdiri dari tempat tidur kerasa berbutar
2. Riwayat Menstruasi :
 Haid Pertama : Umur 11 thn - Teratur : ya
 Siklus : 28 hari - Lamanya : 3-4 hari
 Banyaknya :sehari 1 kali ganti pembalut - Sifat Darah : coklat di awal, dan merah,

  Dismenorrhoe : saat datang haid


 Kebersihan 
Keputihan : Ya / Tidak
Jenis :-
Warna :-
Bau :-
 Hemoroid
Derajat : tidak ada
Lokasi : tidak ada
Nyeri : Ya/Tidak

3. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan nifas yang lalu :

Tgl
Usia Komplikasi Bayi Nifas
No Lahir Jenis Tempat
Umur Kehami Persalinan Persalinan Ibu Bayi Penolong BB / Keadaan Keadaaa Laktasi
lan PB n
3, 5 Tidak ada Sampai
Di Klinik Tidak Tidak kg/ 48 perdarahan usia 1
1 20 thn 39 minggu Spontan berslin J ada ada Bidan cm Normal postpartum tahun
Tidak ada Sampai
12 Di klinik Tidak Tidak 3,4 kg/ perdarahan usia 1, 2
2 tahun 39 minggu spontan bersalin B ada ada Bidan 49 cm Normal postpartum tahun
Tidak ada Sampai
Tidak Tidak Dokter 3,8 kg/ perdarahan usia 1.5
3 7 tahun 38 minggu Spontan Di RS H ada ada bidan 48 cm Normal postpartum tahun
30-31
4 Hamil minggu
4. Riwayat Kehamilan ini :
 ari pertama haid terakhir : tidak ingat
 Taksiran Persalinan : 9 Agustus 2019
 Keluhan – keluhan pada : ……………………………………………
: mual, pusing badan terasa pegal-
Trimester I pegal, cepat lelah
Trimester II : pusing, cepat lelah
: Pusing, tegang di area belakang
leher, ketika berdiri dari tempat
tidur kerasa berbutar, malam susah
Trimester III tidur karena sering buang air kecil
 Pergerakan anak pertama kali : ……………………………………………
  Bila pergerakan sudah terasa, pergerakan dalam 24 jam terakhir : -
 Bila lebih dari 20 x dalam 24 jam, dengan frekuesi : - 
 Keluhan yang di rasakan (bila ada jelaskan) : 
 

Rasa Lelah : pasien mengatakan bahwa dia merasakan kelelahan
sekali hanya pada awal bulan kehamilan dan tidak bisa aktivitas
lebih pasien mengatakan sudah kelelahan, sekarang sudah
berkurang tidak sama seperti sebelumnya
 


Mual muntah Lama : pasien mengatakan dia merasakan mual muntah
itu di bulan pertama kehamilan di pagi hari dan terasa pusing

Nyeri perut
Pasien mengatakan tidak merasakan nyeri perut sampai saat ini

Panas Menggigil : tidak ada

Sakit kepa berat/ terus menerus: pasien mengatakan saakit epala dan
pusing di rasakan setelah selesai lebaran ini

Penglihatan kabur : tidak ada

Rasa nyeri / panas waktu BAK : tidak ada

Rasa gatal pada vulva vagina dan sekitarnya : tidak ada

Pengeluaran cairan pervaginam : tidak ada

Nyeri, kemerahan, tegang pada tungkai kaki : tidak ada
 Diet/makan Makan
 sehari – hari 
Pasien mengatakan bahwa dalam satu hari ia makan 3 kali sehari, dengan
 menu makanan nasi, lauk nya sayur, tempe tahu, telur) 
Perubahan makan yang dialami (termasuk ngidam, nafsu makan dan lain –
 lain ) 
 Pasien mengatakan nafsu makannya berkurang saat sedang ngidam 
  Pola Eliminasi 
Pasien mengatakan ia BAB 1x/hari, BAK 6x/hari
 
  Aktivitas sehari – hari 
Pola istirahat dan tidur :pasien biasanya tidur 6-7 jam sehari biasanya tidur
jam 22.30 wib dan bangun pagi 05.30 wib pasien mengatakan sering
terbangun di malam hari karena BAK
Seksualitas : pasien mengatakan sudah tidak berhubungan seks lagi
dengan suaminnya
Pekerjaan : jualan di rumah
Imunias TT 1 tanggal : pasien mengatakan sudah tapi lupa tanggalnya
 TT 2 tanggal : belum vaksin 
 Kontrasepsi yang dilakukan : Berapa lama : pasien tidak menggunakan
kontrasepsi hanya suami pasien yang menggunakan kondom. Kapan dilepas
: saat selesai berhubungan 
5. Riwayat penyakit sistemik yang pernah diderita :
Jantung : Tidak ada
Ginjal : tiadak ada
Asma / TBC paru : tidak ada
Hepatitis : tidak ada
D.M : tidak ada
Hipertensi : saat anak ke-2 lahir
Epilepsi : tidak ada
Lain – lain : tidak ada
6. Riwayat penyakit keluarga :
Jantung : tidak ada
D.M : tidak ada
Hipertensi : tidak ada
: pasien mengatakan tidak memiliki alergi baik itu makanan
Alergi ataupun obat-obatan
7. Riwayat Sosial :
Perkawinan : Menikah
 Kehamilan : Direncanakan V Tidak Direncanakan
V Diterima Tidak Diterima
  Perasaan tentang kehamilan saat ini : pasien mengatakan sangat senang 
  Status Perkawinan : Menikah 
 Kawin 1 : Umur : 18 tahun, dengan suami umur : 19 tahun 
Lamanya : 22 tahun, anak : 3 orang
C. PEMERIKSAAN FISIK (Data Objektif)
1. Status Emosional : pasien tampak cemas dengan keadaan kehamilannya setelah
di nyatakan oleh dokter bahwa kehamilan ibu beresiko namun masih dalam
kategori ringan berhubungan dengan tekanan darah ibu. Pasien mengatakan bahwa
ia berharap kehamilannya baik-baik saja namun kini dia mengatakan menjadi
cemas.

2. Tanda Vital :
- Tekanan Darah : 150/90 mmHG LiLa : 35 cm
- Denyut nadi : 90 x/menit TB : 150 Cm
- Pernapasan : 20 x/menit BB : sebelum hamil : 41 kg

- Suhu : 36,9 oC
- BB sekarang : 53,2 kg

3. Muka
Oedama : Ada V Tidak ada
Conjunctiva : Ananemis, anikterik
: Tidak tampak adanya laserasi atau daging tumbuh
Slera Mata pada slera mata

4. Dada
Simetris
- : V simetris tidak simetris
- Mamae
Benjolan : Ada V tidak ada
Striae : tidak tampak
Areola : tidak terkaji
Puting susu : pasien mengatatakan tidak ada luka atau lecet

5. Pinggang (periksa ketuk: Costro – vertebra – Angel tenderness)


Nyeri : Ada V tidak ada

6. Ekstremitas
Oedema tangan dan jari : Ada V tidak ada
Oedema tibia, kaki : Ada V tidak ada
Betis merah/lembek/keras : ada V tidak ada
Varices tungkai : Ada V tidak ada
Refleks Patela Ka : V Positif Negatif
Ki : V Positif Negatif

7.Abdomen
Bekas Luka : Ada V tidak ada
:

Pembesaran Perut : perut tampak membersar


Bentuk Perut : rounded, tampak adanya lemak
Oedema : Ada V tidak ada
Ascites : Ada V tidak ada
Pemeriksaaan Kebidanan :
- Palpasi
Uterus : - - Tinggi fundus Uteri :-
- Palpasi - Letak :-
supra - Persentasi :-
public - Punggung :-
kandun - TBBJ :-
g kemih
- Posisi Janin :-
: tidak
terkaji V
tidak ada
Ada
- Auskul - Kontraksi :
tasi: : pasien mengatakan terasa hanya sebentar sehabis
DJJ: - Frekuensi itu hilang
tidak
- Kekuatan :-
terkaj
i tempat : tidak terkaji
Frekuensi : - teratur / tidak : -

8. Genitalia
Inspeksi
Vulva dan vagina
Varices : Ada V tidak ada
Lukas : Ada V tidak ada
Kemerahan : Ada V tidak ada
Nyeri : Ada V tidak ada
Perineum

Bekas Luka / luka parut: Ada V tidak ada


Lain – lain : Ada V tidak ada
Bila ada :
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………

D. UJI DIAGNOSTIK
Pemeriksaaan laboratorium (*Jika ada indikasi albumin) :
*keton: …………………………………………………………………..
Urinalysis
Color : yellow
Specific gravity : 1.020 (N: 1.000-1.030)
pH : 6.5 (N: 4.5-8.0)
Leucocyte Esterase : (1+)25 cells/uL (N: negative)
Nitrit : Negative (N: negative)
Protein : (1+)25 mg/dL (N: negative)
Glucose : Negative mg/dL (N: negative)
Keton : Negative mg/dL (N: negative)
Urobilinogen : Normal mg/dL (N: 0.10-1.00)
Bilirubin : Negative (N: negative)
Occult blood : Negative cells/uL (N: negative)
Erythrocyte : 2 cells/uL (N: 0-3)
Leucocyte : 15 cells/uL (N: 0-10)
Epithel ; (2+) (N: 1+)

II. ANALISA DATA untuk Rumusan DIAGNOSA

NO Data Senjang Etiologi (Patofisiologi) Massalah Keperawatan


DS : Vasokontriksi afterload Ketidakefektifan perfusi
-pasien mengatakan meningkat jaringan
sering pusing
- pasien mengatakan
tegang di daerah Perubahan tekanan darah
leher di ekstremitas
-pasien mengatakan
saat berdiri dari
tempat tidur rasa Ketidakefektifan perfusi
berputar jaringan
DO
-pasien tampak
duduk diam
-tanda-tanda vital
pasien : TD:150/90
mmHg, N:
90x/menit,
P:20x/menit, T:
36,90C
DS: Proses fisiologis pada Gangguan pola tidur
-pasien mengatakan kehamilan tahap lanjut
sering terbangun (pembesaran janin,
pada malam hari penekanan kandung
karena sering kemih)
berkemih
-pasien mengatkan
tidur tidak maksimal
DO
-pasien tampak
kurang besemangat
saat datang ke poli
-tampak ada
lingkaran hitam
pada mata pasien

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1.1. Prioritas Masalah Keperawatan
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan
2. Gangguan pola tidur

1.2. Rumusan Diagnosa Keperawatan (Aktual / Risiko)


1. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan
vasokontriksi ditandai dengan pusing, TD: 150/90 mmHg
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan proses fisiologi pada kehamilan
tahap lanjut (pembesaran janin, dan penekanan kandung kemih).

IV. RENCANA INTERVENSI

No. Rencana Intervensi Keperawatan


Dx.
Tujuan (SMART) Intervensi Rasional
Kep

1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan -monitor tanda- -mengupayakan


selama 1x60 menit, diharapkan masalah tanda vital seperti tanda-tanda vital
keperawatan ketidakefektifan perfusi tekanan darah, pasien tetap stabil
jaringan dapat teratasi dengan kriteria nadi, suhu, dan -sirkulasi perifer
hasil: pernafasan dapat menunjukkan
1. Tanda-tanda vital dalam batas normal: -kaji sirkulasi tingkat keparawan
TD:120/80 mmHg, N:60-100 x/menit, perifer penyakit
RR: 12-20 x/menit, S: 36,5-37,50C -kolaborasi -untuk mengatasi
pemberian obat masalah hipertensi
antihipertensi
2 Setekah dilakukan tindakan keperawatan -kaji perubahan -membantu
selama 1x30 menit, diharapkan pasien tidur normal dan mengidentifikasi
dapat melakukan tindakan untuk pola tidur saat kebutuhan pola tidur
mendapatkan tindakan untuk hamil yang berbedah pada
mendapatkan pola tidur yang baik, -berikan edukasi waktu tidur malam
dengan kriteria hasil: bahwa sulit tidur hari dan siang hari
adalah hal yang -dengan
1. Pasien mempu menyebutkan 3 jenis umum terjadi pengetahuan dapat
tindakan yang dapat dilakukan untuk selama tahap meningkatkan
meningkatkan kualitas tidur akhir kehamilan. individu atau pasien
2. Pasien mampu menjeaskan kembali -anjurkan pasien dalam mengatasi
proses fisiologis yang dapat terjadu pada menggunakan suatu situasi seperti
ibu hamil trimester III aroma terapi pembesaran ukuran
seperti uterus dapat
menghirup aroma menekanan vesica
lavender urinaria yang dapat
-anjurkan pasien meningkatkan
mandi air hangat frekuensi berkemih
sebelum tidur -menggunakan
-anjurkan pasien aroma terapi
menghindari lavender dapat
minuman/makan memberi efek
an berkafein pada menenangkan dan
malam hari. relaksasi sehingga
dapat meningkatkan
kualitas tidur
-mandi air hangat
dapat membuat
tubuh menjadi rileks
sehingga dapat
meningkatkan
kualitas tidur.
-minuman/ makanan
yang berkafein dapat
membuat sulit tidur
karena kandungan
kafein dapat
membuat jantung
berdebar.

IV. IMPLEMENTASI dan EVALUASI

No. Waktu Implentasi Evaluasi Paraf


Dx.Ke
p

1 7/5/19 -memonitor tanda-tanda vital Jam 13.05 wib Yolfi


seperti tekanan darah, nadi, suhu, S: -pasien Ruindungan
12.10 dan pernafasan mengatakan
pusing sudah
12.15 -mengkaji sirkulasi perifer berkurang dan
tegang di area
- memberikan terapi obat belakng leher
12.30 nifedipine 10 mg oral sudah
berkurang juga
O: tekanan darah
130/90 mmHg,
nadi:
87x/menit, RR:
17x/menit,
suhu: 36.70C,
CRT: <2 detik
A: masalah
keperawatan
gangguan
perfusi jaringan
perifer belum
teratasi
P: intervensi di
lanjutkan di
rumah dengan
minum obat
yang telah di
resepkan dokter
secara teratur
2 7/6/19 -mengkaji perubahan tidur Jam 13.05 wib Yolfi
normal sebelum hamil dan pola S:pasien mengataka Ruindungan
12.10 tidur setelah hamil sebelum hamil
12.20 -memberikan edukasi bahwa sulit pasien tidur
tidur adalah hal yang umum pulas, namun
terjadi selama tahap akhir setelah hamil
kehamilan tidur sering
12.35 -menganjurkan pasien kebangun pada
menggunakan aroma terapi malam hari.
seperti menghirup aroma Pasien
lavender mengatakan
12.40 -menganjurkan pasien mandi air bahwa menghirup
hangat sebelum tidur aroma terapi yang
12.45 -menganjurkan pasien disarankan dan
menghindari makanan/minuman mandi air hangat
yang berkafein pada malam hari sebelum tidur
dapat dia lakukan
di rumah agar
bisa mendapat
pola tidur yang
baik. Pasien
mengatakan akan
menghindari
makanan/minum
an yang berkafein.
Pasien
mengatakan
bahwa sering
terbangun untuk
BAK pada malam
hari di dapatkan
karena
perkembangan
janin yang
semakin
bertumbuh.
O: pasien tampak
fokus dan
semangat
mendengarkan
edukasi dan
suami pasien juga
antusias
mendengarkan,
dan pasien
menerima bahwa
keadaan sering
BAK pada malam
hari merupakan
perubahan dalam
dirinya yang
normal karena
sedang
mengandung.
A:Gangguan pola
tidur teratasi
P: Evaluasi pola
tidur pada
kunjungan
selanjutnya.
PEMBAHASAN

Menurut Lim (2018), preeklampsia adalah kelainan dari malfungsi endotel


vaskular yang luas dan vasospasme yang terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu
dan dapat muncul hingga 4-6 minggu pasca melahirkan. Secara klinis didefinisikan
oleh hipertensi dan proteinuria, dengan atau tanpa edema patologis.

Preeklampsia adalah komplikasi kehamilan yang ditandai oleh tekanan darah


tinggi dan tanda-tanda kerusakan pada sistem organ lain, paling sering pada hati dan
ginjal. Preeklamsia biasanya dimulai setelah 20 minggu kehamilan pada wanita yang
tekanan darahnya normal (Turner, 2010).

American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) yang memiliki


peran dalam bagian kehamilan menekankan bahwa preeklamsia adalah gangguan
multisistem kompleks, progresif, dari kehamilan yang dapat hadir dalam berbagai
bentuk, dengan beberapa wanita mengalami sakit kepala yang tak henti-hentinya atau
nyeri yang parah pada kuadran kanan atas. Preeklamsia juga terjadi bagi wanita yang
tidak mengalami tanda dan gejala sebelum kunjungan pranatal, namun mereka
mengalami peningkatan tekanan darah dan protein dalam urin (Anderson & Schmella,
2017).

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa preeklamsia adalah


sebuah komplikasi pada kehamilan yang terjadi pada usia kehamilan lebh dari 20
minggu yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah, edema, sakit kepala hebat
dan juga munculnya protein pada urin. Kejaadian Preeklampsia dapat mencegah
plasenta mendapatkan cukup darah. Jika plasenta tidak mendapat cukup darah, maka
bayi mendapat lebih sedikit oksigen dan makanan. Ini bisa menghasilkan berat badan
lahir rendah. Sebagian besar wanita masih dapat melahirkan bayi yang sehat jika
preeklampsia terdeteksi dini dan diobati dengan perawatan prenatal yang teratur.

Pada kehamilan trimester ketiga ketidaknyamanan secara fisik banyak


dirasakan oleh ibu akibat gerakan janin yang sering mengganggu aktvitas ibu.
Peningkatan ukuran abdomen dan kejanggalan mempengaruhi kemampuan untuk
melakukan aktivitas sehari hari. Posisi yang nyaman akan lebih sulit didapatkan oleh
ibu. Hal ini mempengaruhi juga pada pola tidur ibu hamil yang akan merasakan
sensasi terus menerus dari janin yang biasanya dirasakan pada tahap akhir kehamilan
(Bobak, 2012).
Salah satu penyebab terjadinya kelelahan dan masalah tidur selama hamil
adalah perubahan kadar hormon. Peningkatan kadar progesterone dalam tubuh
menyebabkan kantuk di siang hari yang berlebihan, terutama pada trimester pertama
(National Sleep Foundation, 2007). Perubahan hormon dan fisik selama kehamilan
dapat menyebabkan perubahan pada tidur dan kualitas tidur (Taskiran, 2011).

Untuk mengatasi dan mengurangi gangguan tidur tersebut perawat dapat


melakukan beberapa tindakan relaksasi otot progresif, pijat, hipnotis, yoga, terapi
musik dan tekhnik pernafasan. Selain itu, cara yang dapat dilakukan untuk
mendapatkan rasa nyaman saat tidur yaitu dengan mencari posisi nyaman yaitu
miring, mandi dengan air hangat, mendengarkan musik. Hal tersebut dapat
memberikan ketenangan dan menyebabkan ibu menjadi relaks (Mediarti dkk, 2014)

Berdasarkan pemaparan dan teori di atas beserta dengan kondisi pasien merasa
pusing, tekanan darah meningkat merupakan yang merupakan tanda gejala preeklamsi
maka diagnosa prioritas yang ditegakkan yaitu ketidak efektifan perpusi jaringan
perifer. Selanjutnya diagosa ke 2 yang di tegakkan berdasarkan kondisi pasien Commented [BI1]: Lalu ???

mengatakan susah tidur dan sering terbangun di malam hari untuk berkemih yaitu
gangguan pola tidur.
Daftar Pustaka

Anderson, C., & Schmella, M. (2017). Preeclampsia: Current Approaches to Nursing


Management. Nursing Center Journal. Diakses pada tanggal 09 Juni 2019,
dari:https://www.nursingcenter.com/cearticle?an=00000446-201711000-
00026&Journal_ID=54030&Issue_ID=4377908

Bobak (2012). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Ed (4). Jakarta : EGC

Lim, K.H. (2018). Preeclampsia. Medscape. Diakses pada tanggal 08 juni 2019, dari
https://emedicine.medscape.com/article/1476919-overview#showall

Mediarti, D., Sulaiman, Rosnani, Jawiah.(2014). Pengaruh Yoga AntenatalTerhadap


Pengurangan Keluhan Ibu Hamil Trimester III. Vol 1, No 1.

Turner, J. A. (2010). Diagnosis and Management of Pre-eclampsia: An Update.


International Journal of Women’s Health. (2)p: 327–337. DOI:
10.2147/IJWH.S8550. Diakses pada tanggal 08 Juni 2019, dari
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2990902/

Anda mungkin juga menyukai