FARMAKOKINETIKA KLINIK
VARIABILITAS FARMAKOKINETIKA DAN FARMAKODINAMIKA
OBAT (II)
Kelas : _________
Kelompok : _________
Anggota : nama lengkap_________________ nim
Penyakit Celiac: peradangan usus halus proksimal akibat konsumsi gluten berlebih
atau kelainan genetic. Sedangkan Penyakit Chron’s: peradangan usus halus distal
dan kolon proksimal akibat konsumsi gluten berlebih atau kelainan genetic. Isilah
tabel mengenai Perubahan fisiologi pada penyakit celiac dan chrons dan
kemungkinan pengaruhnya pada absorbsi obat adalah sebagai berikut
Penyakit Celiac Penyakit Crohn’s
Fisiologik Efek Fisiologik Efek
Kenaikan Pengurangan luas
GER permukaan (36)
absorbsi
(32)
Kenaikan Penebalan dinding
permeabilitas usus (37)
usus (33)
Steatorea Perlambatan transit
usus
(34)
(38)
siklus Diare karena
enterohepatik pertumbuhan
asam empedu↓ (35) bakteri berlebihan (39)
VARIABILITAS FARMAKOKINETIKA DAN FARMAKODINAMIKA OBAT
PADA PENYAKIT KARDIOVASKULAR
Data penurunan klirens obat pada penyakit jantung ditujukkan oleh tabel 2.2
.(33)
Selain itu, berkaitan dengan peristiwa no 28 perlu dilakukan
(34) dan perlu
dilakukan upaya (35) untuk
memastikan regimen dosis telah menghasilkan kadar terapetik yg diharapkan
Selain obat induk, metabolit aktif dari obat juga perlu mendapatkan
perhatian. Karena proses perlambatan aliran darah ke ginjal dapat menyebabkan
peningkatan/penurunan* (36) kadar metabolit tertentu dalam darah, sehingga
kadar metabolit dapat melampaui/di bawah* (37) kadar MTC/MEC* (38).
Contoh metabolit toksik dapat dilihat pada tabel 2.3.
(14). Obat-obat lain yang saat fungsi hati normal mengalami first pass effect,
mengalami (15) saat terjadi penyakit hati kronis karena
penurunan/peningkatan* (16) aktivitas enzim CYP
Tabel 3.2 Contoh obat yang mengalami first pass effect dan
pengaruhnya tehadap ketersediaan hayati per oral
Pada gangguan hati yang berat, dilaporkan tergadi kenaikan/penurunan* (17)
sensitivitas target obat atau reseptor, (18)
misalnya anti-inflamasi non-steroid, diuretik, inbfitor ACE, asam valproat, dan
benzbromaron-suatu urikosurik. Kejadian adverse effects (tipe A)
meningkat/menurun* (19) misalnya pada sirosis hepatikus-alkoholik, contoh obat:
toksisitas metotreksat, isoniazid atau parasetamol. Peningkatan toksisitas ini
disebabkan karena alkohol mengonduksi enzim CYP2E1 sehingga
metabolit toksik yang terbentuk lebih banyak.
Perubahan fisiologi lain terkait gangguan hati adalah produksi protein
transport seperti (20) Berupa peningkatan/penurunan* (21)
Perubahan farmakokinetik obat dengan Eh tinggi dapat dilihat pada tabel 3.3.
Perubahan pada parameter klirens obat tersebut di atas pada akhirnya dapat
memperpanjang/memperpendek t ½* (60) sehingga perlu dilakukan modifikasi
pada (61) pada pemberian obat berulang. Perubahan pada t ½ seperti
tersebut di atas juga akan menunda/mempercepat *(62) kadar tunak
obat di dalam darah