Nuansa Pelayanan Kesehatan Yang Islami
Nuansa Pelayanan Kesehatan Yang Islami
PENDAHULUAN
Isyu pelayanan kesehatan yang Islami sampai saat ini terus saja bergulir. Hal ini
Islam. Sampai saat ini belum ada formulasi yang sempurna tentang pelayanan kesehatan
mendasar yang perlu dicarikan jawabannya, yaitu: (1) apakah yang dimaksud dengan
pelaksanaan pelayanan kesehatan yang Islami tersebut dalam proses pelayanan kesehatan
pelayanan kesehatan yang Islami itu di rumahsakit-rumahsakit Islam? dan (4) bagaimana
PEMBAHASAN
rumahsakit Islam. Pengertian sederhana tentang pelayanan kesehatan yang Islami adalah
segala bentuk kegiatan asuhan medik dan asuhan keperawatan yang dibingkai dengan
kaidah-kaidah Islam. Islam telah mengajarkan praktek hubungan sosial dan kepedulian
1
terhadap sesama dalam suatu ajaran khusus, yakni akhlaq, yang diamalkan/dipraktekkan
harus mengandung unsur aqidah dan syari’ah. Praktek pelayanan kesehatan di rumahsakit
merupakan bagian kecil dari pelajaran dan pengalaman akhlaq. Karena asuhan medik dan
asuhan keperawatan merupakan bagian dari akhlaq, maka seorang muslim yang
menjalankan fungsi khalifah harus mampu berjalan seiring dengan fungsi manusia
adalah bagian dari ibadah. Profesi dokter dan keperawatan bagi umat Islam diyakini suatu
profesi yang bernilai ibadah, mengabdi kepada manusia dan kemanusiaan (humanistik),
Kegiatan medis dan keperawatan dalam Islam merupakan manifestasi dari fungsi
menolong manusia lain yang mempunyai masalah kesehatan dan memenuhi kebutuhan
dasarnya baik aktual maupun potensial. Permasalahan klien (pasien) dengan segala
2
dengan sebaik-baiknya didasari dengan iman, ilmu dan amal. Untuk dapat memberikan
asuhan medik dan asuhan keperawatan kepada pasien, dokter dan perawat dituntut
Islam, medik dan keperawatan yang mencakup: (1) menerapkan konsep, teori dan prinsip
dalam keilmuan yang terkait dengan asuhan medik dan asuhan keperawatan dengan
mengutamakan pedoman pada Al-Qur’an dan Hadits, (2) melaksanakan asuhan medik
kepada pasien baik secara individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat dan semata-
mata mengharapkan ridho Allah, (5) bekerjasama dengan tenaga kesehatan lainnya untuk
kesehatan yang berorientasi pada asuhan medik dan asuhan keperawatan yang
klinis individual dengan bukti klinis eksternal yang terbaik dan yang tersedia dari
penelitian klinis yang sistematis (akurasi dan presisi tes diagnostik, kekuatan tanda-tanda
3
SDM yang terlibat dalam pelayanan kesehatan yang Islami
Seperti diketahui dalam pelayanan kesehatan terdapat asuahan medis dan asuhan
keperawatan. Asuhan medis dilaksanakan oleh dokter dan asuhan keperawatan dilakukan
oleh perawat. Sebagai hamba Allah para dokter dan perawat yang bekerja di rumahsakit
Islam adalah seorang muslim yang mempunyai tujuan hidup Hasanah Fid-dunya dan
cara menjauhi semua larangan Allah (Ali Imron, 110) dan mematuhi semua perintah
Allah, Rasul-Nya dan Ulil Amri. Dokter dan perawat muslim harus menyadari dan
menginsyafi bahwa mengobati orang sakit karena Allah, adalah suatu amal yang amat
tinggi nilainya. Dengan demikian, mereka telah melaksanakan dakwah Islam, bahwa
Allah-lah yang telah menurunkan penyakit dan Dia pulalah yang menurunkan obatnya.
Dokter dan perawat hanya dapat mengenali jenis penyakit dan mengobati dan merawat
pasien, namun hanya Allah jualah yang menyembuhkan. Dokter dan perawat muslim
demikian para dokter dan perawat muslim harus menyadari mereka adalah khalifah Allah
dan perawat muslim haruslah mencerminkan pada pengetahuan, sikap dan ketrampilan
professional.
Islam telah menetapkan beberapa sifat-sifat terpuji bagi manusia. Sifat-sifat itu
harus dimiliki oleh dokter dan perawat Muslim. Secara khusus, dokter dan perawat yang
4
melaksanakan pelayanan kesehatan harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: (1) tulus
ikhlas karena Allah (Al Bayyinah, 5), (2) penyantun (Al-A'raf, 56; Al-Baqarah, 263); (3)
ramah ( Ali Imron, 159,); (4) sabar (Asy-Syura, 43), (5) tenang (Hadits, riwayat Ibnu
Sa'ad), (6) tegas (Hadits, riwayat Ahmad dan Buchari), (7) patuh pada peraturan (Riwayat
Buchari, Muslim dan Abu Daud), (8) bersih (At-Taubah, 108, Al-Muddattsir, 4; Hadits,
riwayat Abu Daud), (9) penyimpan rahasia (An-Nisa, 148, An-Nur, 19, Hadits, riwayat
Ibnu Majjah, Abu Daud, Muslim, Abu Hurairah), (10) dapat dipercaya (Al Mukminun, 1-
11, al Anfal, 27, An-Nisa, 58, Hadits, riwayat Ahmad), (11) bertanggungjawab (Al Isra',
36, Hadits, riwayat Ibnu Hibban, Anas bin Malik, dan Ahmad).
menerapkan akhlakul karimah, (3) pimpinan rumahsakit bertindak sebagai ulama dan
umara untuk meningkatkan motivasi dan kinerja pelayanan kesehatan, (4) pimpinan
rumahsakit menjadi contoh yang baik (uswatun hasanah) dalam berperan sebagai tenaga
Lingkungan yang Islami di rumahsakit Islam tentu akan terlihat adanya suasana
keagamaan (ada mesjid, shalat jama'ah, hiasan-hiasan dinding yang ada kaitannya
5
kesehatan dan Islam), kenyamanan, kebersihan, ketenangan, kesejukan, ketertiban,
Kalau kita pelajari dan hayati satu persatu segala aspek pelayanan kesehatan,
syarat-syarat dan sifat-sifat yang dipunyai oleh individu yang terlibat dalam pelayanan
kesehatan, lingkungan yang Islami dan manajemen rumahsakit Islam, dapat dipastikan
akan mendapatkan kepuasan dan kebahagiaan baik selama dirawat di rumahsakit maupun
SIMPULAN
Dengan pemikiran yang hipotetik tentang pelayanan kesehatan yang Islami dapat
yang memikirkan dan bekerja untuk mengembangkan pelayanan kesehatan yang Islami di
Islami liwat lokakarya-lokakarya, temu pakar, yang akan menjadi tuntunan bagi semua
rumahsakit-rumahsakit Islam.
Sumber:
Suara Muhammadiyah
Edisi 20-02