Anda di halaman 1dari 21

MODUL PRAKTIKUM

PENGANTAR FARMASI KLINIK

Visi
Visi
Menjadi
Menjadi program studi Diploma
program studi Diploma IIIIII Farmasi
Farmasi yang
yang
unggul
unggul dalam bidang farmasi komunitas yang
dalam bidang farmasi komunitas yang
berlandaskan
berlandaskan pada
pada nilai-nilai
nilai-nilai islam
islam dan
dan ilmu
ilmu
pengetahuan
pengetahuan && teknologi
teknologi didi tingkat
tingkat nasional
nasional
pada
pada Tahun
Tahun 2020
2020

PM-UMM-02-12/L1
Program Studi Diploma III Farmasi
Fakultas Ilmu1 Kesehatan
2019
MODUL PRAKTIKUM
PENGANTAR FARMASI KLINIK

Disusun oleh :
Fitriana Yuliastuti, M.Sc., Apt

PM-UMM-02-12/L1

Program Studi Diploma III Farmasi


Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Magelang
2019

2
PENGESAHAN

Modul Praktikum
Pengantar Farmasi Klinik
PM-UMM-02-12/L1

Revisi : 02
Tanggal :
Dikaji Ulang Oleh : Ketua Program Studi D3 Farmasi
Dikendalikan Oleh : Pengendali Sistem Mutu Fakultas
Disetujui Oleh : Dekan

NO. DOKUMEN : PM-UMM-02-22 TANGGAL :


NO. REVISI : 01 NO. HAL : -
Disiapkan Oleh : Diperiksa Oleh: Disahkan Oleh :
Koordinator Praktikum Ka. Prodi D3 Farmasi Dekan

Fitriana Yuliastuti, M.Sc., Apt Puspita Septie Dianita,MPH., Apt Puguh Widiyanto,S.Kp., M.Kep
NIK. 138506110 NIDN. 0614058401 NIDN. 0621027203
Catatan : Dokumen ini milik Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Magelang dan TIDAK DIPERBOLEHKAN dengan cara dan
alasan apapun membuat salinan tanpa seijin Dekan

3
PENGANTAR

Assalamualaikum, wr, wb
Alhamdulillah, buku petunjuk praktikum Pengantar Farmasi Klinik
berhasil disusun. Buku petunjuk ini disusun sebagai sarana untuk membantu
mahasiswa dalam menunjang tercapainya kompetensi D-3 Farmasi di bidang
pelayanan farmasi komunitas dengan mengaplikasikan pharmaceutical care
dalam praktikum Pengantar Farmasi Klinik baik dalam bentuk simulasi dan
memecahkan kasus pasien. Mahasiswa diharapkan dapat membaca dan
memahami materi sebelum pelaksanaan praktikum agar berjalan lancar dan
tertib.
Buku petunjuk praktikum Pengantar Farmasi Klinik dibuat dengan
harapan pada akhir pelaksanaan praktikum ini mahasiswa mampu memberikan
informasi obat secara lengkap dan benar, baik dalam pemberian obat non
resep (swamedikasi), maupun obat resep di bawah pengawasan apoteker.
Penyusun menyadari bahwa buku ini tidak terlepas dari kekurangan,
oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan buku ini. Penyusun berharap semoga buku
ini dapat bermanfaat. Amiin.
Wassalamualaikum, Wr. Wb

Magelang, Februari 2019

Koordinator Praktikum

4
Tata Tertib Pelaksanaan Praktikum

1. Mahasiswa wajib hadir di ruang praktikum sesuai jadwal


praktikum yang berlaku.
2. Mahasiswa yang datang terlambat lebih dari 15 menit tidak
diperkenankan mengikuti kegiatan praktikum.
3. Mahasiswa wajib membawa farmasi kit disetiap kegiatan
praktikum.
4. Mengikuti pretest sebelum praktikum dimulai.
5. Bila nilai pretest memenuhi standar (≥60) mahasiswa dapat
mengikuti praktikum sesuai prosedur dan aturan yang berlaku
(untuk mata praktikum tertentu).
6. Sebelum praktikum dimulai mahasiswa wajib mengenakan jas
laboratorium.
7. Mahasiswa meminjam peralatan ke laboran dengan mengisi
Daftar Bon Alat.
8. Selama praktikum berlangsung, mahasiswa wajib menjaga
ketertiban dan ketenangan laboratorium.
9. Selama pelaksanaan praktikum mahasiswa tidak diperkenankan
meninggalkan ruang praktikum tanpa ijin dosen atau asisten
pembimbing praktikum.
10. Setelah selesai praktikum, mahasiswa wajib merapikan dan
membersihkan kembali peralatan dan tempat praktikum sesuai
ketentuan yang berlaku.
11. Mahasiswa wajib absen dijurnal praktikum dan mengisi kartu
kendali praktikum.
12. Mahasiswa wajib membuang sampah praktikum sesuai ketentuan
yang berlaku.
13. Mahasiswa wajib melaporkan alat-alat yang rusak dan pecah ke
laboran.
14. Mahasiswa wajib mengganti peralatan yang rusak atau pecah
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
15. Mahasiswa wajib membuat laporan resmi praktikum sesuai
dengan hasil praktikum.

Kepala Laboratorium Farmasi

Fitriana Yuliastuti, M.Sc., Apt

5
Format Laporan dan Kriterian Penilaian

Laporan Resmi :

1. Cover laporan: nama mata praktikum, judul pertemuan, logo


universitas, nama dan NIM penyusun, nama prodi, nama fakultas,
nama universitas, tahun.

2. Isi

a. Judul praktikum

b. Tujuan praktikum

c. Dasar teori

d. Metode praktikum/cara kerja

e. Hasil praktikum

f. Pembahasan disertai jurnal ilmiah

g. Kesimpulan

h. Daftar pustaka

Kriteria Penilaian :

Indikator Point
Pretest/ postest 10
Praktikum 30
Laporan 20
Responsi 40

6
PERTEMUAN ke 1 (K3 dan Asistensi)

PERTEMUAN Ke 2 dan 3
(Tema 1)

KASUS OBAT DIARE

1. CPL:
a. KK.01 : Mampu menyelesaikan pelayanan resep (penerimaan,
skrining administrasi, penyiapan dan peracikan sediaan farmasi dan
pemberian informasi); pelayanan swamedikasi; dan pengelolaan
sediaan farmasi, alat kesehatan, bahan medis habis pakai; dan
pekerjaan teknis farmasi kliniksesuai dengan etik dan aspek legal
yang berlaku.
b. P.03 : Menguasai konsep teoritis Farmasetika,
Farmakologi,Farmakognosi dan Managemen Farmasi
c. P.05 : Menguasai konsep teoritis dan prinsip “Patient
safety”
d. KU.03 : Mampu memecahkan masalah pekerjaan dengan sifat
dan konteks yang sesuai dengan bidang keahlian terapannya
didasarkan pada pemikiran logis, inovatif, dan bertanggung jawab
atas hasilnya secara mandiri
e. KU.05 : Mampu bekerja sama, berkomunikasi, dan berinovatif
dalam pekerjaannya
f. S13 : Memiliki sikap menghormati hak privasi, nilai
budaya yang dianut dan martabat klien, serta bertanggung jawab atas
kerahasiaan dan keamanan informasi tertulis, verbal dan elektronik
yang diperoleh dalam kapasitas sesuai dengan lingkup tanggung
jawabnya.

2. Tujuan Praktikum :
Setelah menyelesaikan praktek ini maka mahasiswa memiliki
kemampuan melakukan pelayanan obat-obat diare.
3. Dasar Teori

Diare adalah suatu kondisi dimana terjadi peningkatan


frekuensi dan penurunan konsistensi feses dibandingkan dengan
kondisi usus normal ( Wells B.G. et all, 2015). Diare dibagi menjadi
3 yaitu diare akut jika kejadian diare kurang dari 14 hari, diare
persisten jika kejadian diare lebih dari 14 hari, dan diare kronis jika
kejadian diare berlangsung lebih dari 30 hari. Pada umumnya diare

7
akut disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus (Wells B.G. et all,
2015).
Bakteri penyebab diare (Vibrio cholerae) mengeluarkan
toksin yang menyebabkan penghambatan reabsorbsi NaCl dan air
dan meningkatkan aktivitas peristaltik usus. Infeksi oleh bakteri atau
virus menyebabkan terjadinya inflamasi yang ditandai dengan
meningkatnya sekresi air ( Lullmann, H. et all, 2000).
Penggunaan beberapa obat seperti H2-receptor blocker,
golongan PPI (proton pump inhibitor), Misoprostol, Digoksin dan
Digitalis, golongan NSAID, antibiotik (Klindamisin, Tetrasiklin, dan
beberapa antibiotik spektrum luas), golongan ACEI, Methyldopa dan
penggunaan laksatif yang berlebihan dapat menyebabkan diare
( Wells B.G. et all, 2015).
4. Pelaksanaan Praktikum
a. Alat dan bahan :
Alat : seperangkat alat tulis; buku referensi
Bahan : kasus terkait penggunaan obat diare
a. Cara kerja :
1) Dosen pengampu membagi mahasiwa dalam kelompok yang
beranggotakan 2 mahasiswa
2) Menyelesaikan kasus diare sampai dengan pemilihan obat dan
harga, disertai dengan penjelasan dan alasan pemilihan obat
3) Buku referensi digunakan hanya ketika membuat laporan
resmi
5. Latihan
Diberikan kasus pada saat praktikum !!

8
PERTEMUAN Ke 4 dan 5
(Tema 2)

SWAMEDIKASI OBAT DIARE

1. CPL:

a. KK.01 : Mampu menyelesaikan pelayanan resep


(penerimaan, skrining administrasi, penyiapan dan peracikan
sediaan farmasi dan pemberian informasi); pelayanan
swamedikasi; dan pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan,
bahan medis habis pakai; dan pekerjaan teknis farmasi
kliniksesuai dengan etik dan aspek legal yang berlaku.
b. P.03 : Menguasai konsep teoritis Farmasetika,
Farmakologi,Farmakognosi dan Managemen Farmasi
c. P.05 : Menguasai konsep teoritis dan prinsip “Patient
safety”
d. KU.03 : Mampu memecahkan masalah pekerjaan dengan
sifat dan konteks yang sesuai dengan bidang keahlian
terapannya didasarkan pada pemikiran logis, inovatif, dan
bertanggung jawab atas hasilnya secara mandiri
e. KU.05 : Mampu bekerja sama, berkomunikasi, dan
berinovatif dalam pekerjaannya
f. S13 : Memiliki sikap menghormati hak privasi, nilai
budaya yang dianut dan martabat klien, serta bertanggung
jawab atas kerahasiaan dan keamanan informasi tertulis, verbal
dan elektronik yang diperoleh dalam kapasitas sesuai dengan
lingkup tanggung jawabnya.

2. Tujuan Praktikum :

Setelah menyelesaikan praktek ini maka mahasiswa memiliki


kemampuan melakukan pelayanan obat-obat diare dengan pemberian
informasi obat yang lengkap dan benar, disertai dengan pemberian
edukasi pada pasien.

3. Dasar Teori
Diare dapat menyebabkan dehidrasi. Terdapat tiga derajat
dehidrasi yaitu : diare tanpa dehidrasi, diare dengan dehidrasi ringan
dan diare dengan dehidrasi berat (Anonim, 2005).

9
Tujuan terapi diare adalah : mengatur pola makan, mencegah
gangguan keseimbangan air, elektrolit dan asam basa, mengatasi
gejala, mengobati [enyebab diare dan mengatasi penyakit yang
menyebabkan diare (Wells B.G. et all, 2015). Terapi diare
dikelompokkan menjadi : antimotilitas, adsorbent, antisekretori,
antibiotik, enzim, dan probiotik ( Wells B.G. et all, 2015).
Menurut Depkes terdapat lima langkah tuntaskan diare yaitu
berikan oralit, obat Zinc, berikan ASI/makanan agar gizi tetap
tercukupi selama diare, berikan antibiotik sesuai indikasi, berikan
nasihat terkait pemberian oralit dan penanganan diare (Anonim,
2011).
4. Pelaksanaan Praktikum
b. Alat dan bahan :
Alat : seperangkat alat tulis; buku referensi
Bahan : kasus terkait penggunaan obat diare
b. Cara kerja :
4) Dosen pengampu membagi mahasiwa dalam kelompok yang
beranggotakan 2 mahasiswa
5) Bermain peran
6. Latihan
1) Mehasiswa 1 berperan sebagai pasien dan membeli obat di
apotek
2) Mahasiswa 2 berperan sebagai TTK dan melakukan
swamedikasi dan memberikan informasi tentang obat yang
diberikan

10
PERTEMUAN Ke 6 dan 7
(Tema 3)
KASUS MUAL MUNTAH

1. CPL:
a. KK.01 : Mampu menyelesaikan pelayanan resep (penerimaan,
skrining administrasi, penyiapan dan peracikan sediaan farmasi dan
pemberian informasi); pelayanan swamedikasi; dan pengelolaan
sediaan farmasi, alat kesehatan, bahan medis habis pakai; dan
pekerjaan teknis farmasi kliniksesuai dengan etik dan aspek legal
yang berlaku.
b. P.03 : Menguasai konsep teoritis Farmasetika,
Farmakologi,Farmakognosi dan Managemen Farmasi
c. P.05 : Menguasai konsep teoritis dan prinsip “Patient
safety”
d. KU.03 : Mampu memecahkan masalah pekerjaan dengan sifat
dan konteks yang sesuai dengan bidang keahlian terapannya
didasarkan pada pemikiran logis, inovatif, dan bertanggung jawab
atas hasilnya secara mandiri
e. KU.05 : Mampu bekerja sama, berkomunikasi, dan berinovatif
dalam pekerjaannya
f. S13 : Memiliki sikap menghormati hak privasi, nilai
budaya yang dianut dan martabat klien, serta bertanggung jawab atas
kerahasiaan dan keamanan informasi tertulis, verbal dan elektronik
yang diperoleh dalam kapasitas sesuai dengan lingkup tanggung
jawabnya.
2. Tujuan Praktikum :
Setelah menyelesaikan praktek ini maka mahasiswa memiliki
kemampuan melakukan pelayanan obat emetik
3. Dasar Teori
Reaksi mual muntah merupakan reaksi normal tubuh dalam
mengeluarkan racun atau agen yang dianggap berbahaya dari saluran
pencenaan. Reaksi ini dapat timbul karena adanya penyakit atau efek
samping obat tertentu (Donnerer, J., 2003).
Beberapa penyebab terjadinya mual muntah antara lain :
a. Keracunan
b. Demam, infeksi sistemik

11
c. Penyakit seperti gagal ginjal, diabetik ketoasidosis,
hiperkalsemia, PPOK, infark miokardial
d. Kehamilan
e. Migrain, motion sickness, meningitis, penyakit tumor
f. Obat seperti opioid, agen kemoterapi, overdosis digoksin
( Greene,R.J., Harris, N.D., 2008)
4. Pelaksanaan Praktikum
a. Alat dan bahan :
Alat : seperangkat alat tulis; buku referensi
Bahan : kasus mual muntah
b. Cara kerja :
1) Dosen pengampu membagi mahasiwa dalam kelompok yang
beranggotakan 2 mahasiswa
2) Menyelesaikan kasus diare sampai dengan pemilihan obat
dan harga, disertai dengan penjelasan dan alasan pemilihan
obat
3) Buku referensi digunakan hanya ketika membuat laporan
resmi
5. Latihan
Diberikan kasus pada saat praktikum !!

12
PERTEMUAN Ke 8 dan 9
(Tema 4)
SWAMEDIKASI OBAT EMETIK

1. CPL :
a. KK.01 : Mampu menyelesaikan pelayanan resep (penerimaan,
skrining administrasi, penyiapan dan peracikan sediaan farmasi dan
pemberian informasi); pelayanan swamedikasi; dan pengelolaan
sediaan farmasi, alat kesehatan, bahan medis habis pakai; dan
pekerjaan teknis farmasi kliniksesuai dengan etik dan aspek legal
yang berlaku.
b. P.03 : Menguasai konsep teoritis Farmasetika,
Farmakologi,Farmakognosi dan Managemen Farmasi
c. P.05 : Menguasai konsep teoritis dan prinsip “Patient
safety”
d. KU.03 : Mampu memecahkan masalah pekerjaan dengan sifat
dan konteks yang sesuai dengan bidang keahlian terapannya
didasarkan pada pemikiran logis, inovatif, dan bertanggung jawab
atas hasilnya secara mandiri
e. KU.05 : Mampu bekerja sama, berkomunikasi, dan berinovatif
dalam pekerjaannya
f. S13 : Memiliki sikap menghormati hak privasi, nilai
budaya yang dianut dan martabat klien, serta bertanggung jawab atas
kerahasiaan dan keamanan informasi tertulis, verbal dan elektronik
yang diperoleh dalam kapasitas sesuai dengan lingkup tanggung
jawabnya.

2. Tujuan Praktikum :

Setelah menyelesaikan praktek ini maka mahasiswa memiliki


kemampuan melakukan pelayanan obat-obat emetik dengan
pemberian informasi obat yang lengkap dan benar, disertai dengan
pemberian edukasi pada pasien.

3. Dasar Teori
Tujuan terapi adalah untuk mencegah atau mengatasi mual dan
muntah dengan tanpa efek samping atau efek samping yang dapat
diterima. Pada kebanyakan kondisi, terapi dapat dilakukan dengan
menggunakan obat tunggal, namun jika pasien tidak dapat sembuh
dengan obat tunggal atau pasien sedang menerima obat kemoterapi

13
maka dapat digunakan obat lebih dari satu jenis (Wells B.G. et all,
2015).
Obat yang digunakan dalam terapi emetik antara lain :
a. Antasida
b. Antagonis Reseptor-Histamine2 (Simetidin, Famotidin, Ranitidin)
c. Golongan Antihistamin-Antikolinergik (Dimenhidrinat,
Difenhidramin)
d. Benzodiazepin (Alprazolam, Lorazepam)
e. Penothiazines (Klorpromazin)
f. Kortikosteroid (Deksametason)
g. Metoklopramid

h. Cannabinoid (Dronabinol, Nabilone)


i. 5-Hydroxytriptamine-3 Receptor Antagonist (5-HT3-Ras) yaitu
Dolasetron, Granisetron, Ondansetron, Palonosetron (Wells B.G.
et all, 2015).

4. Pelaksanaan Praktikum
a. Alat dan bahan :
Alat : seperangkat alat tulis; buku referensi
Bahan : kasus terkait penggunaan obat diare
b. Cara kerja :
1) Dosen pengampu membagi mahasiwa dalam kelompok yang
beranggotakan 2 mahasiswa
2) Bermain peran
5. Latihan
1) Mehasiswa 1 berperan sebagai pasien dan membeli obat di
apotek
2) Mahasiswa 2 berperan sebagai TTK dan melakukan
swamedikasi dan memberikan informasi tentang obat yang
diberikan

14
PERTEMUAN Ke 10 dan 11
(Tema 5)
MEDICATION ERROR
OBAT KONSTIPASI

1. CPL:
a. KK.01 : Mampu menyelesaikan pelayanan resep (penerimaan,
skrining administrasi, penyiapan dan peracikan sediaan farmasi dan
pemberian informasi); pelayanan swamedikasi; dan pengelolaan
sediaan farmasi, alat kesehatan, bahan medis habis pakai; dan
pekerjaan teknis farmasi kliniksesuai dengan etik dan aspek legal
yang berlaku.
b. P.03 : Menguasai konsep teoritis Farmasetika,
Farmakologi,Farmakognosi dan Managemen Farmasi
c. P.05 : Menguasai konsep teoritis dan prinsip “Patient
safety”
d. KU.03 : Mampu memecahkan masalah pekerjaan dengan sifat
dan konteks yang sesuai dengan bidang keahlian terapannya
didasarkan pada pemikiran logis, inovatif, dan bertanggung jawab
atas hasilnya secara mandiri
e. KU.05 : Mampu bekerja sama, berkomunikasi, dan berinovatif
dalam pekerjaannya
f. S13 : Memiliki sikap menghormati hak privasi, nilai
budaya yang dianut dan martabat klien, serta bertanggung jawab atas
kerahasiaan dan keamanan informasi tertulis, verbal dan elektronik
yang diperoleh dalam kapasitas sesuai dengan lingkup tanggung
jawabnya.

2. Tujuan Praktikum :
Setelah menyelesaikan praktek ini maka mahasiswa memiliki
kemampuan melakukan pelayanan obat konstipasi dengan pemberian
informasi obat yang lengkap dan benar, disertai dengan pemberian
edukasi pada pasien.

3. Dasar Teori
Konstipasi menurut American Gastroenterological Association
adalah kondisi kesulitan atau infrekuensi buang air besar, dengan
dibarengi mengedan atau perasaan tidak tuntas ketika buang air
besar (Wells B.G. et all, 2015). Penanganan konstipasi harus dilihat
dari penyebab dari penyebabnya, apakah konstipasi disebabkan
karena suatu penyakit atau karena efek samping obat tertentu
(Bayless,T.M., Diehl,A.M., 2005).

15
Konstipasi dapat terjadi karena diet kurang serat, kurang intake
cairan, penurunan aktivitas fisik, penggunaan obat yang
menyebabkan konstipasi seperti opiat (Wells B.G. et all, 2015).
Penyakit yang menyebabkan konstipasi antara lain IBS (irritable
bowel disease), hernia, diabetes melitus dengan neuropati,
hipotiroidism, hamil, gagal jantung (Wells B.G. et all, 2015).
Tujuan terapi antara lain mengatasi gejala, mempengembalikan
kondisi usus, meningkatkan kualitas hidup dengan meminimalisir
efek samping terapi. Terapi meliputi terapi farmakologi dan
nonfarmakologi (Wells B.G. et all, 2015). Prinsip terapi konstipasi
meliputi meningkatkan intake dari cairan dan serat (20 sampai 25
gram) serta mengurangi penggunaan berlebih atau penggunaan yang
tidak tepat dari laksatif dan katartik (Bayless,T.M., Diehl,A.M.,
2005; Wells B.G. et all, 2015).
Laksatif untuk terapi farmakologi dibagi menjadi tiga yaitu
laksatif yang bekerja melunakkan feses dalam waktu 1-3 hari (bulk
forming laxative seperti psyllium, methylcellulose; Docusate dan
laktulosa), laksatif yang menyebabkan feses lunak atau semicair
dalam waktu 6-12 jam (bisaodil dan senna), dan laksatif yang
mempertahankan air tetap berada di saluran cerna dalam waktu 1-6
jam (saline cathartics, castor oil, PEG-polyethyleneglycol-) (Wells
B.G. et all, 2015).
4. Pelaksanaan Praktikum
a. Alat dan bahan
Alat : seperangkat alat tulis; buku referensi
Bahan : kasus medication error terkait penggunaan obat
konstipasi
b. Cara kerja :
1) Dosen pengampu membagi mahasiwa dalam kelompok yang
beranggotakan 2 mahasiswa
2) Menyelesaikan kasus medication error konstipasi sampai
dengan pemilihan obat dan harga, disertai dengan penjelasan
dan alasan pemilihan obat
3) Buku referensi digunakan hanya ketika membuat laporan
resmi

5. Latihan
Diberikan kasus pada saat praktikum !!

16
PERTEMUAN KE 12 dan 13
(Tema 6)
PTO (Problem Terapi Obat)/ DRPs
OBAT GASTRITIS

1. CPL :
a. KK.01 : Mampu menyelesaikan pelayanan resep (penerimaan,
skrining administrasi, penyiapan dan peracikan sediaan farmasi dan
pemberian informasi); pelayanan swamedikasi; dan pengelolaan
sediaan farmasi, alat kesehatan, bahan medis habis pakai; dan
pekerjaan teknis farmasi kliniksesuai dengan etik dan aspek legal
yang berlaku.
b. P.03 : Menguasai konsep teoritis Farmasetika,
Farmakologi,Farmakognosi dan Managemen Farmasi
c. P.05 : Menguasai konsep teoritis dan prinsip “Patient
safety”
d. KU.03 : Mampu memecahkan masalah pekerjaan dengan sifat
dan konteks yang sesuai dengan bidang keahlian terapannya
didasarkan pada pemikiran logis, inovatif, dan bertanggung jawab
atas hasilnya secara mandiri
e. KU.05 : Mampu bekerja sama, berkomunikasi, dan berinovatif
dalam pekerjaannya
f. S13 : Memiliki sikap menghormati hak privasi, nilai
budaya yang dianut dan martabat klien, serta bertanggung jawab atas
kerahasiaan dan keamanan informasi tertulis, verbal dan elektronik
yang diperoleh dalam kapasitas sesuai dengan lingkup tanggung
jawabnya.

2. Tujuan Praktikum :
Setelah menyelesaikan praktek ini maka mahasiswa memiliki
kemampuan melakukan penyelesaian kasus PTO obat gastrittis
dengan pemberian informasi obat yang lengkap dan benar, disertai
dengan pemberian edukasi pada pasien.

3. Dasar Teori
Gastritis ditandai dengan adanya asam dan pepsin ketika
bakteri Helicobacter pylori, obat golongan NSAID, dan faktor lain
yang mengiritasi mukosa lambung (Wells B.G. et all, 2015). Terapi
gastritis adalah dengan mengurangi tingkat keasaman lambung,
meningkatkan proteksi mukosa dan mengeradikasi bakteri
Helicobacter pylori (Brunton, 2006; Lullman, et all 2000).

17
Tujuan terapi gatritis adalah untuk mengurangi nyeri,
mengatasi gastritis, mencegah kekambuhan dan mengurangi
komplikasi. Terapi terdiri dari terapi nonfarmakologi dan
farmakologi. Terapi nonfarmakologi yaitu dengan mengatasi stress,
rokok, dan penggunaan NSAID (termasuk aspirin). Pasien juga
disarankan untuk menghindari makanan pedas, kafein dan alkohol
(Wells B.G. et all, 2015).
Terapi farmakologi antara lain :
a. Obat yang menurunkan konsentrasi asam
a) Netralisasi asam (antasida)
b) Menghambat produksi asam (Simetidin, Ranitidin,
Famotidin, Omeprazol, Lansoprazol. Pantoprazol)
b. Protective drug (Sukralfat, Misoprostol)
c. Eradikasi bakteri Helicobacter pylori (terapi awal = golongan
PPI + Klaritromisin + Amoksisilin atau Metronidazol)
(Lullman, 2000; Wells B.G. et all, 2015).
4. Pelaksanaan Praktikum
a. Alat dan bahan :
Alat : seperangkat alat tulis; buku referensi
Bahan : kasus terkait PTO (Problem Terapi Obat)/ DRPs
Gastritis
b. Cara kerja :
1) Dosen pengampu membagi mahasiwa dalam kelompok yang
beranggotakan 2 mahasiswa
2) Menyelesaikan kasus medication error konstipasi sampai
dengan pemilihan obat dan harga, disertai dengan penjelasan
dan alasan pemilihan obat
3) Buku referensi digunakan hanya ketika membuat laporan
resmi
5. Latihan
Diberikan kasus pada saat praktikum !!

18
PERTEMUAN Ke14 dan 15
(Tema 7)
Pencatatan efek samping Obat
OBAT ANALGETIK

1. CPL :
a. KK.01 : Mampu menyelesaikan pelayanan resep (penerimaan,
skrining administrasi, penyiapan dan peracikan sediaan farmasi dan
pemberian informasi); pelayanan swamedikasi; dan pengelolaan
sediaan farmasi, alat kesehatan, bahan medis habis pakai; dan
pekerjaan teknis farmasi kliniksesuai dengan etik dan aspek legal
yang berlaku.
b. P.03 : Menguasai konsep teoritis Farmasetika,
Farmakologi,Farmakognosi dan Managemen Farmasi
c. P.05 : Menguasai konsep teoritis dan prinsip “Patient
safety”
d. KU.03 : Mampu memecahkan masalah pekerjaan dengan sifat
dan konteks yang sesuai dengan bidang keahlian terapannya
didasarkan pada pemikiran logis, inovatif, dan bertanggung jawab
atas hasilnya secara mandiri
e. KU.05 : Mampu bekerja sama, berkomunikasi, dan berinovatif
dalam pekerjaannya
f. S13 : Memiliki sikap menghormati hak privasi, nilai
budaya yang dianut dan martabat klien, serta bertanggung jawab atas
kerahasiaan dan keamanan informasi tertulis, verbal dan elektronik
yang diperoleh dalam kapasitas sesuai dengan lingkup tanggung
jawabnya.

2. Tujuan Praktikum :
Setelah menyelesaikan praktek ini maka mahasiswa memiliki
kemampuan melakukan pelayanan obat-obat analgetik dengan
pemberian informasi obat yang lengkap dan benar, disertai dengan
pemberian edukasi pada pasien.

3. Dasar Teori
Nyeri menurut International Association for the Study of
Pain adalah perasaan dan emosi yang tidak nyaman yang
diasosiasikan dengan kerusakan atau potensi kerusakan jaringan
(Sweetman,S.C., 2009). Nyeri diklasifikasikan menjadi dua yaitu
nyeri akut dan nyeri kronik. Nyeri akut diasosiakan dengan trauma
atau penyakit dan biasanya lokasi, waktu dan karakteristik nyeri

19
dapat didefinisikan dengan baik dan diserta dengan gejala seperti
takikardia, hipertensi, berkeringat dan midriasis. nyeri dikategorikan
nyeri kronik jika nyeri dirasakan selama beberapa bulan
(Sweetman,S.C., 2009).
Manajemen nyeri merupakan tantangan terbesar dalam dunia
kesehatan. Analgetik merupakan obat yang digunakan untuk
meredakan rasa nyeri dimana analgetik dibagi menjadi dua yaitu
golongan opioid dan NSAID. Pada beberapa kasus nyeri ringan
hingga moderat, penggunaan NSAID dapat dilakukan. Untuk nyeri
berat dan nyeri kronik, digunakan analgetik opioid (Harvey,R.A., et
all, 2009).
Macam analgesik opiod antara lain :
a. Strong agonist ( Fentanil, Heroin, Metadon, Morfin)
b. Moderate.low agonist (Kodein)
c. Antagonis (Nalokson)
d. Agen lain (Tramadol) (Harvey,R.A., et all, 2009).

4. Pelaksanaan Praktikum
a. Alat dan bahan :
Alat : seperangkat alat tulis; buku referensi
Bahan : Daftar Obat analgetik
b. Cara kerja :
1) Dosen pengampu membagi mahasiwa dalam kelompok yang
beranggotakan 2 mahasiswa
2) Mencatat efek samping obat Analgetik
5. Latihan
Mahasiswa mencari obat analgetik berdasarkan golongan dan
mencatat efek samping obat

20
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2006, Pharmaceutical Care Untuk Pasien Penyakit Arthritis


Reumatik, Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik, Ditjen
Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan
Anonim, 2011, Buku Saku Petugas Kesehatan, Lintas Diare, Lima
Langkah Tuntaskan Diare, Departemen Kesehatan RI
Anonim, 2011, Situasi Diare Di Indonesia, Kementrian Kesehatan RI
Bayless,T.M., Diehl,A.M., 2005, Advenced Therapy in Gastroenterology
and Liver Disease, Fifth Edition, BC Decker Inc
Brunton,L.L., 2006, Goodman and Gilman’s The Pharmacologycal
Basis of Therapeutics,11th edition, McGraw-Hill
Donnerer,J., 2003, Antiemetic Therapy, Reinhart Druck, Switzerland
Greene,R.J., Harris,N.D., 2008, Pathology and Therapeutics for
Pharmacis, A basis for clinical pharmacy practice, third edition,
Cambridge University Press
Harvey,R.A., Champe,P.C., Finkel,R., Cubeddu,L.X., Clark,M.A., 2009,
Lippincott’s Illustrated review Pharmacology 4th Edition,
Lippincott
Katzung,B.G., 2007, Farmakologi Dasar dan Klinik, Edisi 10, Penerbit
Buku Kedokteran, EGC, Jakarta
Lullmann,H., Mohr,K., Ziegler,A., Bieger,D., 2000, Color Atlas of
Pharmacology. Second Edition, Thieme Stuttgart
Sweetman,S.C., 2009, Martindale The Complete Drug Reference, 36th
Edition, Pharmaceutical Press
Wells,B.G., DiPiro,J.T., Schwinghammer,T.L., DiPiro,C.V., 2015,
Pharmacotherapy Handbook. Ninth Edition, McGraw-Hill
Education

21

Anda mungkin juga menyukai