Analisa-Museum PDF
Analisa-Museum PDF
MUSEUM harus memiliki dasar hukum seperti Surat Keputusan bagi museum pemerintah dan akte notaris bagi
museum yang diselenggarakan oleh swasta. Bila perseorangan berkeinginan untuk mendirikan museum, maka dia harus
Museum menurut International Council of membentuk yayasan terlebih dahulu
Museums (ICOM) adalah sebuah lembaga
yang bersifat tetap, tidak mencari Pengertian, Fungsi, dan Jenis-jenis Museum
keuntungan, melayani masyarakat
1. Pengertian Museum
dan perkembangannya, terbuka untuk
umum, memperoleh, merewat, Museum adalah lembaga yang diperuntukkan bagi masyarakat umum. Museum berfungsi mengumpulkan, merawat, dan
menghubungkan, dan memamerkan artefak- menyajikan serta melestarikan warisan budaya masyarakat untuk tujuan studi, penelitian dan kesenangan atau hiburan (Ayo Kita
Mengenal Museum ; 2009).
artefak perihal jati diri manusia dan Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 1995, museum adalah lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan
lingkungannya untuk tujuan- tujuan studi, dan pemanfaatan benda-benda bukti materiil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya
pendidikan dan rekreasi. Sedangkan perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa. Sedangkan menurut Intenasional Council of Museum (ICOM) : dalam Pedoman
Museum Indoneisa,2008. museum adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan
Museum menurut Peraturan Pemerintah No. 19
perkembangannya, terbuka untuk umum, memperoleh, merawat, menghubungkan dan memamerkan artefak-artefak perihal jati
Tahun 1995 Pasal 1 ayat (1) adalah lembaga, diri manusia dan lingkungannya untuk tujuan studi, pendidikan dan rekreasi.
tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan,
dan pemanfaatan benda-benda bukti materiil
hasil budaya manusia serta alam dan 2. Fungsi Museum
3. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1995 : dalam Pedoman Museum Indoneisa,2008. museum memiliki tugas menyimpan, merawat, mengamankan
lingkungannya guna menunjang upaya dan memanfaatkan koleksi museum berupa benda cagar budaya. Dengan demikian museum memiliki dua fungsi besar yaitu
perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya
bangsa. a. Sebagai tempat pelestarian, museum harus melaksanakan kegiatan sebagai berikut :
· Penyimpanan, yang meliputi pengumpulan benda untuk menjadi koleksi, pencatatan koleksi, sistem penomoran dan penataan koleksi.
· Perawatan, yang meliputi kegiatan mencegah dan menanggulangi kerusakan koleksi.
Museum dalam menjalankan · Pengamanan, yang meliputi kegiatan perlindungan untuk menjaga koleksi dari gangguan atau kerusakan oleh faktor alam dan ulah manusia.
aktivitasnya, mengutamakan dan
mementingkan penampilan koleksi b. Sebagai sumber informasi, museum melaksanakan kegiatan pemanfaatan melalui penelitian dan penyajian.
· Penelitian dilakukan untuk mengembangkan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan dan teknologi.
yang dimilikinya. Pengutamaan kepada · Penyajian harus tetap memperhatikan aspek pelestarian dan pengamanannya.
koleksi itulah yang membedakan museum
dengan lembaga-lembaga lainnya. Setiap
koleksi merupakan bagian integral dari 3. Jenis-jenis Museum
Museum yang terdapat di Indonesia dapat dibedakan melaui beberapa jenis klasifikasi (Ayo Kita Mengenal Museum ; 2009), yakni sebagai berikut :
kebudayaan dan sumber ilmiah, hal itu juga
mencakup informasi mengenai objek yang a. Jenis museum berdasarkan koleksi yang dimiliki, yaitu terdapat dua jenis :
ditempatkan pada tempat yang tepat, tetapi
· Museum Umum, museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan bukti material manusia dan atau lingkungannya yang berkaitan dengan berbagai cabang seni,
tetap memberikan arti dan tanpa kehingan arti disiplin ilmu dan teknologi.
dari objek. Penyimpanan informasi dalam · Museum Khusus, museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan bukti material manusia atau lingkungannya yang berkaitan dengan satu cabang seni, satu cabang
ilmu atau satu cabang teknologi.
bentuk susunan yang teratur rapi dan
pembaharuan dalam prosedur, serta cara dan b. Jenis museum berdasarkan kedudukannya, terdapat tiga jenis :
penanganan koleksi.
· Museum Nasional, museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan benda yang berasal, mewakili dan berkaitan dengan bukti material manusia dan atau
lingkungannya dari seluruh wilayah Indonesia yang bernilai nasional.
Museum dapat didirikan oleh Instansi · Museum Propinsi, museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan benda yang berasal, mewakili dan berkaitan dengan bukti material manusia dan atau
Pemerintah, Yayasan, atau Badan Usaha yang lingkungannya dari wilayah propinsi dimana museum berada.
· Museum Lokal, museum yang koleksinya terdiri dari Teknologi Multimedia (TouchScreen)
kumpulan benda yang berasal, mewakili dan berkaitan dengan
bukti material manusia dan atau lingkungannya dari wilayah
kabupaten atau kotamadya dimana museum tersebut berada.
Koleksi Museum Sejarah Dan Perjuangan menampilkan FASILITAS MUSEUM SEJARAH DAN PERJUANGAN
alur cerita Sejarah Dan Perjuanganan yang terbagi
menjadi 4 (empat) segmen yaitu: Museum Sejarah Dan Perjuangan menyediakan berbagai fasilitas, antara lain :
kegiatan sejarah Dan Perjuanganan, dalam lingkup
sejarah Indonesia dan dunia, termasuk pada masa
merebut dan mempertahankan Kemerdekaan RI. Pusat Informasi, di ruang ini pengunjung mendapat informasi (gambaran) awal tentang apa yang dapat dilihat dan lakukan di museum. Informasi yang
perkembangan ilmu sejarah Dan Perjuanganan, dibagi tersedia antara lain alur cerita Sejarah Dan Perjuanganan, tayangan multimedia tentang museum, dan denah museum.
menjadi 2 (dua) yaitu sistem kriptografi klasik, seperti Ruang Pameran, merupakan ruangan yang disusun berurutan mengikuti pola alur pengisahan yang telah ditentukan. Ruang pamer ini merupakan bagian
Caesar Cipher, Alberti Disc, Cardan Grille, Vigenere utama dan penting dari Museum Sejarah Dan Perjuangan. Ruang pamer ini dibagi menjadi beberapa counter yang dilengkapi fasilitas pameran yang
dan lainnya dan sistem kriptografi modern, seperti bentuk, jenis dan materinya disesuaikan dengan tema cerita yang disajikan. Ruang pamer ini menyajikan tampilan yang relatif permanen.
algoritma DES, Pertukaran Kunci Diffie Hillman, RSA Ruang/Counter Multimedia, untuk menayangkan film atau animasi yang berkaitan dengan kegiatan Sejarah Dan Perjuangan atau ilmu Sejarah Dan
dan Rijndael (AES). Perjuangan. Pada ruang ini juga disediakan suatu sarana permainan yaitu cryptogame bagi pengunjung.
peralatan Sejarah Dan Perjuangan, meliputi Ruang Penyimpanan dan Perawatan Koleksi, yaitu ruang untuk menyimpan koleksi museum yang tidak di pamerkan dan sekaligus juga sebagai tempat
peralatan-peralatan Sejarah Dan Perjuangan karya untuk melakukan perawatan koleksi. Ruang ini didesain untuk kemudahan penyimpanan maupun pencarian koleksi dengan fasilitas rak-rak penyimpanan
mandiri (Indonesia) dan luar negeri yang pernah yang sistematis dan hemat ruang.
digunakan dalam sejarah kegiatan sejarah Dan Ruang Pengelola/Administrasi Museum, dibutuhkan sebagai sarana penunjang penyelenggaraan museum
Perjuanganan.
Permainan kripto (cryptogame), yang akan TEMA : Munumental
menampilkan permainan menarik seputar Sejarah
Arsitektur monumental mengadopsi berbagai perkembangan arsitektur dari zaman yunani sampai dengan sekarang. Dengan demikian arsitektur monumental
Dan Perjuangan melalui teknologi audio visual.
memiliki ruang lingkup yang cukup luas, sehingga perkembangannya selalu mengikuti perkembangan zaman. Arsitektur monumental memberikan suatu citra atau
Berbagai koleksi yang dipamerkan tersebut terdiri dari : identitas yang mencerminkan suatu keadaan atau suatu gagasan dari keinginan si perancang dalam menuangkan gagasan atau ide.
Barang asli atau replika berupa mesin/peralatan Arsitektur monumental memiliki bentukan yang khas. Ada yang berupa sculpture, dan ada juga berupa bangunan yang unik. T.W.A. Kennedy Airport adalah salah
Sejarah Dan Perjuangan, meubeler, tag, satu bangunan yang mengadopsi bentukan sculpture yang diaplikasikan kebentuk bangunan.
patung/manekin, etalase (barang keseharian pelaku
Dalam arsitektur monumental, ada beberapa unsur yang perlu diperhatikan.Unsur-unsur tersebut tidak hanya berupa unsur fungsi, tetapi ada unsur pendukung
Sejarah Dan Perjuangan), slide sistem dan sistem-
lainnya seperti aspek arsitektural (tata letak, lingkungan, teknologi, bahan dan elemen-elemen lainnya), sehingga didapatkan sebuah hasil yang tidak hanya sebuah
sistem Sejarah Dan Perjuangan lainnya dan
massa, tetapi juga memiliki pilosofi tertentu yang ingin disampaikan perancang.
sebagainya.
Dokumen berupa buku kode, lembaran kertas dan Perancangan desain arsitektur monumental tidak terlepas dari berbagai aspek ilmu pengetahuan yang kelak mendukung berhasilnya suatu karya arsitektur .untuk
sebagainya. itu perlu pembelajaran baik otodidak maupun formil. selain itu juga teknik pembelajaran preseden dari berbagai sampel bisa dijadikan salah satu proses
Gambar-gambar berupa foto, peta (napak tilas pembelajaran yang cukup epektif.
Sejarah Dan Perjuangan), lukisan (kegiatan Sejarah
Dan Perjuangan di perundingan) dan sebagainya. Kriteria :
1.Bentuk tidak ditentukan hanya oleh fungsi tetapi semua Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan Januari 2012 mencapai 253.286 orang,
aspek arsitektural (tata letak, lingkungan, teknologi, bahan
dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak 249.728 orang, dan yang melalui pelabuhan laut sebanyak 3.558 orang.
dan elemen-elemen lainnya yang tidak selalu fungsional
Jumlah wisman ke Bali pada bulan Januari 2012 naik sebesar 21,14 persen dibandingkan dengan bulan
2.Konsep lima diterapkan secara terpadu dengan konsep
januari 2011 dan turun 0,12 persen dibandingkan dengan bulan Desember 2011.
lainnya yang tidak selalu fungsional.
Menurut kebangsaan, wisman yang paling banyak datang ke Bali pada bulan Januari 2012 adalah wisman
3.Pola pikir sejalan dengan perkembangan teknologi yang
dengan kebangsaan Australia, RRC, Jepang, Taiwan, dan Malaysia, dengan presentase masing-masing
menghadirkan arsitektur yang otentik, megah, dan scluptural.
sebesar 25,15 persen, 21,75 persen, 5,06 persen, 4,61 persen, dan 4,60 persen
4.Konsep kesederhanaan dan keheningan (Mies Van De Rohe
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) untuk keadaan bulan Januari 2012 pada hotel berbintang di Bali
dan Kenzo tange).
mencapai rata-rata sebesar 62,01 persen dan rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia di hotel
5.Seolah-olah suatu seni yang dicetak. sejenis di Bali adalah selama 3,52 hari. Dibandingkan bulan Desember 2011, TPK naik sebesar 0,42 poin
dan rata-rata lama menginap juga mengalami kenaikan sebesar 0,09 poin.
Jumlah Pengunjung Museum di TPK pada hotel Non Bintang untuk keadaan bulan Januari 2011 mencapai rata-rata sebesar 34,71 persen
Indonesia dan rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia di hotel sejenis di Bali adalah selama 2,68 hari.
Dibandingkan dengan keadaan bulan Desember 2011, TPK turun 2,53 poin dan rata-rata lama menginap
Jumlah pengunjung museum dari tahun ke tahun juga turun 0,32 poin.
terus mengalami penurunan. Berdasarkan data
tersebut di bawah, pada tahun 2006 terdapat 4,56
juta pengunjung, turun menjadi 4,20 juta
pengunjung pada tahun 2007, dan turun lagi pada
tahun 2008 menjadi 4,17 juta pengunjung. Namun 1. Wisatawan Mancanegara (Wisman) ke Bali
demikian, tidak semua museum mengalami
Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Bali pada bulan Januari 2012
penurunan pengunjung. Beberapa museum
menunjukkan angka kenaikan pengunjung, seperti mencapai 253.286 orang. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 21,14 persen dibandingkan dengan
Museum Negeri Adityawarman Sumatera Barat, bulan yang sama tahun sebelumnya. Apabila dibandingkan dengan bulan Desember 2011, jumlah
Museum Negeri Balaputra Dewa Sumatera Selatan, wisman mengalami penurunan sebesar 0,12 persen. Pada bulan Januari 2012, sebagian besar wisman
Museum Nasional, dan lainlain. datang ke Bali melalui bandara (98,60%) sedangkan melalui pelabuhan laut hanya sebesar 1,40 persen.
Dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, jumlah wisman yang datang melalui
Bandara Ngurah Rai mengalami kenaikan sebesar 19,87 persen. Sedangkan bila dibandingkan dengan
keadaan bulan Desember 2011 angka ini naik 0,56 persen. Wisman yang datang melalui pelabuhan
laut pada bulan Januari 2012 berjumlah 3.558 orang, turun 32,29 persen dibandingkan bulan
Desember 2011 dan naik sebesar 370,63 persen dibandingkan dengan bulan Januari 2011.
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 15/03/51/Th. VI, 1 Maret 2012
PENGUNJUNG MUSEUM
Analisis pasar wisatawan yang berkunjung ke museum Bali memberikan implikasi terhadap dua hal. Pertama, perlu dilakukan usaha-usaha untuk
Oleh:
meningkatkan informasi mengenai museum kedalam materi promosi pariwisata kepada wisaatwan yang gemar berkunjung ke museum. Termasuk
Agung Suryawan Wiranatha dalam negara asal pasar pariwisata ini adalah negara-negara di benua Eropa seperti Jerman, Belanda, dan Perancis, sedangkan untuk di negara
I Nyoman Darma Putra Asia adalah Jepang dan Korea Selatan. Kedua, bagi negara asal wisatawan yang relatif rendah berkunjung ke museum saat berlibur ke Bali, fakta
ini bisa dijadikan alasan untuk melakukan evaluasi apakah hal itu terjadi karena promosi museum masih belum dilaksanakan dengan baik dan
optimal. Peningkatan promosi museum di pasar wisata mancanegara diharapkan dapat meningkatkan minat wisatawan mancanegara untuk
Wisatawan domestik masih menduduki angka tertinggi berkunjung ke museum saat berlibur di Bali. Hal penitng bisa dilakukan adalah dengan mengajak biro perjalanan atau travel agent luar negeri untuk
dalam mengunjungi museum-museum di Bali. Data yang berkunjung ke museum ketika mereka melakukan familiarization trip ke Bali. Kalau mereka mengenal museum, besar kemungkinan mereka akan
ada dari sejumlah museum utama di Bali menunjukkan menjual, atau menawarkan ke dalam paket wisata yang mereka tawarkan.
bahwa lebih dari 50% total angka kunjungan ke
museum-museum di Bali merupakan wisatawan
domestik.
Sfesifikasi Ruang
Di satu pihak kenyataan ini membanggakan bahwa
wisatawan domestik juga menjadikan kunjungan ke Kebutuhan Ruang
museum sebagai salah satu aktivitas utama selama
berlibur di Bali, di lain pihak hal ini menunjukkan Ruang untuk mempergerakkan hasil karya seni , benda-benda budaya dan ilmu pengetahuan, harus memenuhi persyaratan berikut
wisatawan mancanegara belum banyak yang
Bear-benar terlindung daripengerusakan, pencurian, kebakaran, kelembaban, kekeringan, , cahayan atahari langsung dan debu.
berkunjung ke museum. Dibandingkan dengan lebih dari
2 wisatawan mancanegara yang datang ke Bali setiap Setiap peragaan harus mendapat pencahayaan yang baik
tahun dalam beberapa tahun terakhir (2005-2009),
jumlah mereka yang berkunjung ke museum sangat 1. benda koleksi untuk studi (misalnya : ukiran, gambar) diletakkan dalam kantong-kantong dan disimpan didalam lemari kira-kira berukuran 800
kecil. Diperlukan usaha-usaha promosi untuk m2 dan 1600 m2
mendorong wisatawan mancanegara lebih banyak lagi
2. Benda koleksi untuk pajangan (misalnya : lukisan dinding, patung, keramik, serta furniture)
yang berkunjung ke museum,
Perhitungan pencahayaan museum sangat bersifat teoritis, dimana mutu pencahayaannya sendiri yang terpenting,
Untuk wisatawan mancanegara, ternyata wisatawan
Jepang yang paling dominan berkunjung ke museum- PEMROGRAMAN
museum di Bali. Data menunjukkan bahwa mereka
menempati urutan pertama dalam jumlah angka 1. Program fungsional
kunjungan ke tiga museum utama di Bali yaitu Museum a. Analisa fungsi museum (fungsi utama)
Bali, Museum Neka, dan Museum Puri Lukisan. Selain i. Fungsi Primer
karena faktor internal museum (kualitas koleksi, 1. Edukasi dan sarana pendidikan
pelayanan, fasilitas) dan eksternal (lokasi dan ruang 2. Informasi
parkir), kehadiran dalam jumlah tinggi wisatawan
ii. Fungsi sekunder (fungsi tambahan)
Jepang ke museum-museum di Bali juga terjadi
1. Rekreasi
karena faktor-faktor berikut. Pertama, karakter
2. Penyuluhan termasuk didalamnya ialah sosialisasi, pertemuan dan pengembangan masyarakat
wisatawan Jepang yang senang berkunjung ke museum.
iii. Fungsi penunjang
Di negeri mereka sendiri, mereka juga mengunjungi
museum dan tempat-tempat bersejarah. Kebiasaan 1. Pelayanan, sebagai tempat pelayanan untuk menunjang/mendukung kegiatan yang ada sebagai pelayanan untuk rekreasi ataupun
ini sudah terjadi sejak anak-anak sekolah. edukasi, pelayanan informasi fasilitas museum, pelayanan umum dan administrasi, pelayanan makan dan minum di kantin
2. Servis, yaitu kegiatan maintenance dan kegiatan yang menunjang kegiatan lainnya seperti istirahat, makan dan minum serta parker
Museum bagi mereka adalah arena untuk mengenal
sejarah kesenian, peradaban, dan kebudayaan suatu b. Pelaku Kegiatan
Civitas / pelaku kegiatan dalam museum ini Persyaratan Bangunan
antara lain
i. Pengunjung Persyaratan umum yang mengatur bentuk ruang museum yang bisa dijabarkan sebagai berikut :
Pengunjung adalah civitas dari Bangunan dikelompokkan dan dipisahkan sesuai :
KEGIATAN PENGUNJUNG
Civitas Jumlah Aktivitas Kebutuhan Ruang
Kegiatan penunjang dari civitas diatas antara lain : Parkir kendaraan buang air dan istirahat Tempat duduk
Parker
Toilet pengunjung
KEGIATAN PENGELOLA
Civitas Jumlah Aktivitas Kebutuhan Ruang
Ergonomi dan Tata Letak Pencahayaan
Untuk memudahkan pengunjung dalam Alami
melihat, menikmati, dan mengapresiasi
koleksi, maka perletakan peraga atau koleksi
turut berperan. Berikut standar-standar
perletakan koleksi di ruang pamer museum.
Gambar 1 :
Gambar 2 :
Gambar 3 :
Gambar 4 :
Gambar 5 :
Gudang penyimpanan lukisan yang dilengkapi dengan kerangka jaringan dimana lukisan-
lukisan tersebut dapat digantungkan sesuai kebutuhan dan siap dipindahkan setiap saat
untuk keperluan studi Gambar 6 :
Penjelasan Gambar
RUANG UTAMA
1 Ruang pameran tetap
3 Ruang auditorium
4 Ruang edukasi
5 Perpustakaan
RUANG PENGELOLA
1
Pintu masuk khusus (service utama)
2
Ruang kantor/administrasi
3
Ruang Transit Koleksi
4
Ruang penyimpanan koleksi
5
Ruang penyimpanan koleksi
6
Laboratorium konservasi
7
Ruang kantor
RUANG PENUNJANG
1 Ruang penjualan tiket dan penitipan
barang
2
Pintu masuk (Main Entrance)
3
Lobi
4
Kafetaria
5
Perpustakaan
6
Taman
7
Ruang cendramata
RUANG SERVICE
1 Tempat parkir
2 Toilet
4 Pos jaga
Program Arsitektural
Besaran Ruang
1. Berdasarkan standar dari beberapa literature seperti, Arsitek Data dan standar ukuran