DAFTAR ISI..........................................................................................................................1
A. TEORI...............................................................................................................................4
1.Pengertian Teori..............................................................................................................4
b).Menurut Ismaun..........................................................................................................6
d).Menurut Nazir............................................................................................................6
e).Menurut Kerlinger......................................................................................................6
g).Menurut Manning.......................................................................................................6
h).Menurut Fawcett.........................................................................................................6
i).Menurut Travers..........................................................................................................7
k).Menurt Emory-Cooper...............................................................................................7
m).Menurut Kneller........................................................................................................7
n).Menurut King.............................................................................................................7
o).Menurut Wikipedia.....................................................................................................7
5.Fungsi Teori.....................................................................................................................8
7.Macam-macam Teori.......................................................................................................9
1
B.ARSITEKTUR.................................................................................................................10
1.PengertianArsitektur......................................................................................................11
c).Djauhari Sumintardja................................................................................................12
f).Benjamin Handler.....................................................................................................12
g) .Brinckmann.............................................................................................................12
4.Unsur-Unsur Arsitektur.................................................................................................13
5.Fungsi Arsitektur...........................................................................................................14
C.TEORI ARSITEKTUR....................................................................................................16
1.Teori Arsitektur.............................................................................................................16
a) Firmitas.....................................................................................................................22
b) Utilitas.......................................................................................................................23
c) Venustas....................................................................................................................24
2
a) Pola Organik..............................................................................................................25
b) Pola Grid...................................................................................................................26
b) Linkage Theory.........................................................................................................35
c) Place Theory..............................................................................................................38
G. TEORI KONSENTRIS...................................................................................................38
3
d) Zona of better resident..............................................................................................39
H. TEORI SEKTORAL.......................................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................45
4
A. TEORI
1.Pengertian Teori
Teori merupakan salah satu konsep dasar penelitian sosial. Teori adalah seperangkat
konsep/konstruk, defenisi dan proposisi yang berusaha menjelaskan hubungan sistimatis
suatu fenomena, dengan cara memerinci hubungan sebab-akibat yang terjadi. Menurut
Erwan dan Dyah (2007) teori menurut definisinya adalah serangkaian konsep yang
memiliki hubungan sistematis untuk menjelaskan suatu fenomena sosial tertentu. Lebih
lanjut beliau mengatakan bahwa teori merupakan salah satu hal yang paling fundamental
yang harus dipahami seorang peneliti ketika ia melakukan penelitian karena dari teori-teori
yang ada peneliti dapat menemukan dan merumuskan permasalahan sosial yang
diamatinya secara sistematis untuk selanjutnya dikembangkan dalam bentuk hipotesis-
hipotesis penelitian. Jadi teori dapat diartikan sebagai serangkaian konsep, jadi jika kita
ingin menyusun sebuah teori tentu harus memahami konsep ini konsep itu dulu, tidak asal
comat comot dari tulisan orang, karena bisa jadi konsepsi mereka berbeda.
Teori secara umum memiliki banyak arti. Beberapa pengertian dan fungsi teori
antara lain adalah merupakan pengetahuan ilmiah yang mencakup penjelasan mengenai
suatu faktor tertentu dari sebuah disiplin keilmuan (misal, dalam ilmu fisika: Teori
Relativitas Einsten dan dalam ilmu Ekonomi: Teori Ekonomi Makro dan Mikro).
Seperangkat proporsi yang terintegrasi secara sintaksis (yaitu: mengikuti aturan tertentu
yang dapat di hubungkan secar logis satu dengan yang lainnya dengan data dasar yang
dapat diamati) dan berfungsi sebagai wahana untuk meramalkan dan menjelasakan
fenomena yang diamati. Suatu sistem tentang ide/gagasan atau pertanyaan (berupa skema
mental) yang diyakini dapat menerangkan dan menjelasakan fenomena/gejala atau
sekelompok gejala, baik yang telah diuji maupun tanpa diuji (idealnya menggunakan
pengujian bermetode ilmiah). Untuk sebagian ahli menyatakan bahwa pada hakekatnya
teori-teori bukanlah pernyataan-pernyataan yang absolut benar melainkan kebenaran yang
bermanfaat dalam kurun waktu tertentu. Teori-teori yang berupa spekulasi-spekulasi yang
sampai saat ini tidak ditolak kebenarannyadan memiliki manfaat bagi kehidupan kita, kita
anggap sebagai pengetahuan yang sahih, kalupun nantinya terbukti tidak benar, bagi kita
5
tidak terlalu penting selama ia mempunyai kegunaan. Oleh karna itu, ilmu pengetahuan
sebetulnya tidak dilandasi oleh Teori melainkan paradigma.
b) teori proskritif yang menawarkan keadaan standart apa yang dihindarkan dalam
desain. Urbanisme dalam sudut pandang proskriptif didefinisikan tidak secara
negatif tetapi lebih kepada pemecahan atau pembelajaran untuk mengatasi hal
tersebut, contohnya dengan menentukan zona fungsional. Seperti kode perencanaan
kota untuk Seaside, Florida oleh Andreas Duany dan Elizabeth Plater Zyberk.
Jenis tulisan yang berpolemik ini sering memiliki orientasi politik atau etika yang
dinyatakan untuk mendorong perubahan. Teori kritis secara ideologi didasarkan pada
marxisme atau feminisme. Contoh yang bagus dari teori kritis adalah Critical Regionalisme
karya arsitektur kenneth Frampton yang mengusulkan ketahanan terhadap homogenisasi
lingkungan visual melalui tradisi bangunan lokal. Teori kritis bersifat spekulatif,
mengandung pertanyaan.
6
a). Menurut Jonathan H. Turner
Teori merupakan sebuah sistem konsep-konsep abstrak dan hubungan dari konsep yang
membantu kita untuk memahami fenomena.
d).Menurut Nazir
Teori merupakan opini diajukan sebagai penjelasan dari suatu peristiwa atau kejadian.
e).Menurut Kerlinger
Teori merupakan sebuah konsep yang berhubungan satu sama lain yang berisi pandangan
sistematis fenomena.
f).Menurut Stevens
Teori merupakan pernyataan yang isinya menyebabkan atau ciri beberapa fenomena.
g).Menurut Manning
Teori merupakan seperangkat asumsi dan kesimpulan logis yang mengaitkan satu set
variable satu salam lain. Teori akan menghasilkan prediksi yang dapat dibandingkan
dengan pola yang diamati.
h).Menurut Fawcett
Teori merupakan deskripsi dari fenomena tertentu, penjelasan tentang hubungan antara
fenomena prediksi tentang penyebab dan konsekuensi dari fenomena-fenomena lainnya.
7
i). Menurut Travers
Terdiri dari teori generalisasi dimaksudkan untuk menjelaskan fenomena dan generalisasi
harus prediktif. Teori terdiri dari generalisasi dimaksudkan untuk menjalaskan dan
memprediksi fenomena.
Sebuah teori ialah hipotesis “dugaan sementara” yang belum terbukti atau spekulasi
tentang fakta bahwa itu ialah tidak pasti.
Teori merupakan seperangkat konsep, definisi, proposisi dan variable yang berhubungan
satu sama lain secara sistematis dan memiliki umum sehingga mereka dapat menjelaskan
dan memprediksi fenomena “fakta” tertentu.
Sebuah teori ialah hipotesis “dugaan sementara” yang belum terbukti atau spekulasi
tentang fakta bahwa itu ialah tidak pasti.
Teori pertama memiliki dua makna, bahwa itu ialah teori empiris, dalam arti bahwa
sebagai hasil pengujian hipotesis dengan observasi dan eksprimen.
Teori merupakan sekumpulan konsep yang ketika dijelaskan memiliki hubungan dan dapat
diamati dalam dunia nyata.
Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi dan dalil yang saling berhubungan
yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan
8
hubungan antarvariabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah. Labovitz dan
Hagedorn mendefinisikan teori sebagai ide pemikiran “pemikiran teoritis” yang mereka
definisikan sebagai “menentukan” bagaimana dan mengapa variable-variabel dan
pernyataan hubungan dapat saling berhubungan.
5. Fungsi Teori
Sesuai dengan definisi Kerlinger (1973), bahwa teori adalah seperangkat konstruk
(konsep), definisi, dan proporsi yang menyajikan gejala-gejala sistematis, merinci
hubungan antar variable-variabel, dengan tujuan meramalkan dan menerangkan gejala
tersebut, maka teori memiliki fungsi antara lain:
b) Melalui teori kita dapat membuat pertanyaan yang terinci untuk penyidikan.
c) Menunjukkan hubungan antar variable yang diteliti.
d) Kajian pustaka meliputi pengidentifikasian secara sistematis, penemuan, dan
analisis dokumen-dokumen yang memuat informasi yang berkaitan dengan masalah
penelitian
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti dalam menyusun kerangka/
landasan teori, antara lain:
9
terbitan terakhir. Dan bagi yang menggunakan Jurnal sebagai referensi pembatasan
tahun terbitan tidak berlaku
d) Semakin banyak sumber bacaan, maka kualitas penelitian yang akan dilakukan
semakin baik, terutama sumber bacaan yang terdiri dari teks book atau sumber lain
misalnya jurnal, artikel dari majalah, Koran, internet dan lain-lain
e) Pedoman kerangka teori di atas berlaku untuk semua jenis penelitian
f) Teori bukan merupakan pendapat pribadi (kecuali pendapat tersebut sudah ditulis di
BUKU)
g) Pada akhir kerangka teori bagi penelitian korelasional disajikan model teori, model
konsep (apabila diperlukan) dan model hipotesis pada subbab tersendiri, sedangkan
penelitian studi kasus cukup menyusun Model teori dan beri keterangan. Model
teori dimaksud merupakan kerangka pemikiran penulis dalam penelitian yang
sedang dilakukan. Kerangka itu dapat berupa kerangka dari ahli yang sudah ada,
maupun kerangka yang berdasarkan teori-teori pendukung yang ada. Dari kerangka
teori yang sudah disajikan dalam sebuah skema, harus dijabarkan jika dianggap
perlu memberikan batasan-batasan, maka asumsi-asumsi harus dicantumkan.
7. Macam-macam Teori
a) Asumsi adalah suatu anggapan dasar tentang realita, harus diverivikasi secara
empiris. Asumsi dasar ini bisa memengaruhi cara pandang peneliti terhadap sebuah
fenomena dan juga proses penelitian secara keseluruhan, karena setiap penelitian
pasti menggunakan pendekatan yang berbeda sehingga asumsia dasarnya pun
berbeda pada setiap penelitian.
b) Konsep adalah istilah, terdiri dari satu kata atau lebih yang menggambarkan suatu
gejala atau menyatakan suatu ide ( gagasan ) tertentu.
c) Menurut Mark, dalam membedakan adanya tiga macam teori. Ketiga teori yang
dimaksud ini berhubungan dengan data empiris, teori ini antara lain:
10
d) Teori yang Deduktif: memberi keterangan yang dimulai dari suatu perkiraan, atau
pikiran spekulatis tertentu kearah data akan diterangkan.
e) Teori Induktif: cara menerangkan adalah dari data ke arah teori. Dalam bentuk
ekstrim titik pandang yang positivistik ini dijumpai pada kaum behaviorist
f) Teori fungsional: disini nampak suatu interaksi pengaruh antara data dan perkiraan
teoritis, yaitu data mempengaruhi pembentukan teori dan pembentukan teori
kembali mempengaruhi data.
g) Teori adalah alur logika atau penalaran, yang merupakan seperangkat konsep,
definisi, dan proposisi yang disusun secara sistematis. Menurut Sigiyono fungsi
teori secara umum adalah:
h) Menjelaskan (explanation)
i) Misalnya, Mengapa air yang mendidih pada suhu 100°C bisa menguap, dapat
dijawab dengan teori yang berfungsi menjelaskan.
j) Meramalkan (prediction)
k) Misalnya, bila air didihkan pada suhu 100°C berapa besar penguapannya, dapat
dijawab dengan teori yang berfungsi meramalkan/memperkirakan.
l) Pengendali (control)
m) Misalnya, berapa jarak sambungan rel kereta api yang paling sesuai dengan kondisi
iklim indonesia, sehingga kereta api jalannya tidak terganggu, dapat dijawab
dengan teori yang berfugsi mengendalikan.
Sifat dan tujuan teori, menurut Abraham Kaplan (1964), adalah bukan semata untuk
menemukan fakta yang tersembunyi, tetapi juga suatu cara untuk melihat fakta,
mengorganisasikan serta mempresentasikan fakta tersebut. Suatu teori harus sesuai dengan
ciptaan Tuhan, dalam arti dunia yang sesuai dengan cirri yang dimilikinya sendiri. Dengan
demikian teori yang baik adalah teori yang konseptualisasi dan penjelasannya didukung
oleh fakta serta dapat diterapkan dalam kehidupan nyata. Apabila konsep dan penjelasan
teori tidak sesuai dengan realitas maka keberlakuannya diragukan dan teori demikian
tergolong teori semu.
11
B. ARSITEKTUR
1.PengertianArsitektur
Arsitektur adalah seni atau praktik perancangan dan pembangunan struktur dan
konstruksi bangunan. Dalam arti yang lebih luas, arsitektur dapat mencakup merancang
dan membangun keseluruhan lingkungan binaan level makro, misalnya perencanaan kota,
tidak hanya satu bangunan dan pelengkapnya saja.
Mangunwijaya dan Wastu Citra (1995: 12) mengungkapkan bahwa arsitektur berasal
dari bahasa Yunani “archee” dan “tectoon”. Archee berarti yang asli, yang utama, yang
awal. Sementara Tectoon berarti kokoh, tidak roboh atau stabil. Maka archeetectoon berarti
orisinal dan kokoh.
Dari pengertian etimologi tersebut kita dapat menarik kesimpulan bahwa arsitektur
setidaknya harus memenuhi dua kriteria, yaitu harus unik atau indah dan kuat.
Dalam KBBI, Arsitektur adalah seni dan ilmu merancang serta membuat konstruksi
bangunan, jembatan, dan sebagainya; ilmu bangunan. Disini kita mendapati bahwa bidang
ini dapat merancang berbagai bangunan lain selain rumah atau gedung (bangunan yang
dapat di huni).
Sementara itu pengertian Arsitektur dalam Webster Dictionary adalah seni atau
praktik perancangan struktur bangunan, terutama yang dapat dihuni. Menjelaskan mengapa
bidang ini di mata publik identik dengan desain bangunan hunian, karena memang
kebanyakan ranahnya ada disana.
12
2. Pengertian Arsitektur Menurut Para Ahli
Arsitektur membentuk suatu tautan yang mempersatukan ruang, bentuk, teknik dan fungsi.
Arsitektur adalah ruang tempat hidup manusia, yang lebih dari sekedar fisik, tapi juga
menyangkut pranata-pranata budaya dasar. Pranata ini meliputi: tata atur kehidupan sosial
dan budaya masyarkat, yang diwadahi dan sekaligus memperngaruhi arsitektur.
Arsitektur sebagai vastuvidya (wastuwidya) yang berarti ilmu bangunan. Dalam pengertian
wastu terhitung pula tata bumi, tata gedung, tata lalu lintas (dhara, harsya, yana). Seni ini
adalah ilmu dalam merancang bangunan. Arsitektur juga dapat merujuk kepada hasil
proses perancangan tersebut.a
Arsitek adalah seniman struktur yang menggunakan struktur secara estetis berdasarkan
prinsip-prinsip struktur itu sendiri.
13
g). Brinckmann
Arsitektur merupakan kesatuan antara ruang dan bentuk, juga penciptaan ruang dan
bentuk. Pengertian-pengertian diatas mengarah pada beranekaragamnya perancangan dapat
dilakukan oleh arsitek.
Menurut IAI yang merupakan singkatan dari Ikatan Arsitektur Indonesia, tugas dan
ruang lingkup pekerjaan seorang arsitek adalah:
14
4. Unsur-Unsur Arsitektur
Unsur-unsur arsitektur terdiri dari tiga penggolongan utama, yaitu unsur fisik,
penerimaan, dan konsepsual. Dibawah ini adalah penjabaran masing-masing unsur
tersebut.
a) Unsur Fisik. Unsur fisik arsitektur berupa bentuk dan ruang, disini harus
diperhatikan bagaimana sistem dan struktur yang diterapkan, apa saja teknologi
yang dipakai.
b) Unsur Penerimaan. Berlawanan dengan unsur fisik, ini adalah unsur psikologis dari
suatu arsitektur. Apakah manusia akan nyaman menghuni bangunan ini? Apakah
jalan masuk dan keluar seseorang mengalir dan mudah untuk ditebak? Apakah
selain dapat diterima dengan baik bangunan/lingkungan ini juga ingin
menyampaikan suatu makna? Atau ingin membuat simbol tertentu?
Sementara itu untuk mencapai keindahan atau estetika yang diinginkan, suatu bentuk
bangunan tetap bertumpu pada unsur dan prinsip dasar rupa/desain. Karena sejatinya yang
dirancang dan dibangun adalah tetap sebuah objek visual.
5.Fungsi Arsitektur
Tidak hanya untuk membangun suatu konstruksi bangunan yang fungsional, estetis
dan kokoh. Arsitektur secara umum berfungsi sebagai suatu tata bina yang ikut
menyeimbangkan lingkungan disekitar, termasuk pada alam, manusia dan faktor sosialnya.
Dibawah ini adalah penjabaran fungsinya.
15
e) Ruang tempat manusia hidup dengan berbagi. Ruang, manusia, hidup, dan bahagia,
kaitannya dengan pengalaman kehidupan sehari-hari secara sederhana dapat
diwujudkan pula oleh arsitektur.
f) Sebagai binaan lingkungan secara keseluruhan, bukan hanya sebagai obyek/produk,
tapi juga sebagai institusi/proses.
g) Objek dan proses budaya. Monumen-monumen kuno dunia yang diagungkan
hingga sekarang adalah produk dari Arsitektur.
Oleh karena itu, arsitektur bukan hanya benda yang dirancang saja, melainkan suatu
kesatuan tata bina lingkungan termasuk unsur psikologisnya. Seperti yang diungkapkan
oleh Laurens (2004: 26) bahwa arsitektur bukanlah sekedar benda status atau sekumpulan
objek fisik yang kelak akan lapuk. Mempelajari bidang ini berarti juga mempelajari hal-hal
yang tidak kasat mata sebagai bagian dari realitas, realitas yang konkret dan realitas yang
simbolik.
Terdengar kompleks namun hal ini terjadi karena bidang ini bukanlah suatu karya
yang dirancang dibuat hanya untuk menyesuaikan atau mengekspresikan sesuatu seperti
bidang seni dan desain pada umumnya. Mudahnya, rumah adalah kebutuhan pokok
masyarakat, bukan hanya sekedar benda hias atau sarana ekspresi. Tetapi rumah sendiri
merupakan sarana ekspresi bagi masyarakat. Sehingga ilmu ini melibatkan banyak disiplin
ilmu yang cukup rumit dan melibatkan lingkaran sosial yang banyak pula.
Arsitektur prasejarah serta primitif merupakan tahapan awal mula dinamika. Lalu
manusia kemudian mengalami kemajuan dalam ilmu pengetahuan sehingga terbentuk
lewat lisan sekaligus praktik, yang mana arsitektur telah menjadi sebuah keterampilan.
16
Dalam suatu naskah bahasa latin terkait arsitektur yang berjudul “De Architecture”
atau yang kini lebih dikenal sebagai “The Ten Books on Architecture” karya arsitek
Romawi kuno bernama Marcus Vitruvius Pollio yang ditujukan untuk kaisar Augustus,
sangat popular di dalam dunia arsitektur yang masih berlaku hingga sekarang. Vitruvius
menyebutkan jika terdapat dua komponen utama pada arsitektur yakni latihan (practice)
serta pemikiran (reasoning).
C. TEORI ARSITEKTUR
1.Teori Arsitektur
Pengertian Teori dalam arsitektur, jika arsitek lebih lebih menaruh perhatian terhadap
pemikiran-pemikiran yang berada diluar jangkaun bidang tradisionalnya (master builder
dan tukang) sebenarnya adalah merupakan fenomena baru,arsitek mulai berteori. Diawali
pada abad pencerahan arsitek yang dahulunya bungkam (karena porsi teori dan ilmu
pengetahuan didominasi filsuf) mula berubah menjadi sosok yang memperhatikan 5
posisinya dalam masyarakat sebagai “Arsitek” yang terpelajar dan intelektual. Penjelasan-
penjelasan dalam pemahaman baru ini berupa konsep-konsep yang pada dasarnya sudah
merupakan dasar bagi tradisi penyusunan teori yang makin mempengaruhi perkembangan
arsitektur dan sebagai awal kesadaran dalam usaha meletakan landasan dunia arsitektur
kedalam kelompok ilmu pengetahuan. Tradisi ini ditanda oleh empat alasan
penting(Ven,1991, XV): (a) dengan ditandainya kemuduran peran agama, (b) adanya
pengakuan masyarakat terhadap kedudukan arsitek secara independen, (c) adanya
17
perubahan sikap antara clien dan arsitek sehingga tercipta dialog kultural yang kuat (sikap
clien tidak memaksakan kehendak) dan (d) adanya revolusi industri, dalam pandangan
umum. Pada dasarnya tidak ada arsitek yang melontarkan sebuah teori setelah
menyelesaikan karyanya yang pertama. Bila kita perhatikan , bahkan tidak setiap arsitek
berani menyusun teori kecuali beberapa diantaranya. Teori arsitektur dikemukan oleh para
arsitek yang telah menghasilkan banyak karya. Kebanyakan teori-teori tersebut baru diakui
setelah para arsiteknya tiada, yaitu ketika karya-karya mereka diakui keberhasilannya
karena mampu bertahan terhadap waktu. Pengakuan itupun tidak mutlak, juga tidak abadi.
Di lain waktu, pada lain kesempatan karya-karya mereka dijadikan titik tolak untuk
menolak teori arsitektur yang mereka ajukan. Suatu teori dalam arsitektur digunakan untuk
mencari apa yang sebenarnya harus dicapai dalam arsitektur dan bagaimana cara yang baik
untuk pengetahuan yang lain(obyektif), suatu ciri penting dalam teori ilmiah yang tidak
terdapat dalam arsitektur ialah pembuktian yang terperinci. Desain arsitektur sebagian
besar lebih merupakan kegiatan merumuskan dari pada kegiatan menguraikan. Arsitektur
tidak memilahkan bagian-bagian, ia mencernakan dan memadukan bermacam ramuan
unsur dalam cara-cara baru dan keadaan baru.sehingga hasil seluruhnya tidak dapat
diramalkan. Teori dalam arsitektur adalah hipothesa, harapan dan dugaan-dugaan tentang
apa yang terjadi bila semua unsur yang menjadikan bagunan dikumpulkan dalam suatu
cara,tempat,dan waktu tertentu. Dalam teori arsitektur tidak terdapat rumusan atau cara
untuk meramalkan bagaimana nasib rancangannya. Misalnya: tidak terdapatnya cara untuk
meramalkan bahwa menara Eifel mulanya dianggap sebagai suatu cela di kaki langit paris
dan kemudian menjadi lambing kota yang langgeng dan asasi. Pada paparan arsitektur
yang lebih luas harus diperhatikan lebih lanjut berkaitan dengan kedudukan teori-teori
yang sering dipakai. Pemahaman ini menjelaskan bahwa ada 3 kategori teori dalam
lingkup disiplin arsitektur ; Teori Arsitektur, dalam hal ini dipahami sebagai pengandaian
teori-teori yang tersusun sebagai unsur-unsur yang membentuk arsitektur sebagai ilmu
pengetahuan. Teori tentang Arsitektur, teori ini berusaha menyusun definisi dan deskripsi
medan pengetahuan yang tercakup dalam sebutan “Arsitektur”.
18
bahasa arsitektur, fenomenologi arsitektur, pendekatan sistem, dan seterusnya. arsitektur
adalah hipothesa, harapan dan dugaan-dugaan tentang apa yang terjadi bila semua unsur
yang menjadikan bagunan dikumpulkan dalam suatu cara,tempat,dan waktu tertentu.
Dalam teori arsitektur tidak terdapat rumusan atau cara untuk meramalkan bagaimana
nasib rancangannya. Misalnya: tidak terdapatnya cara untuk meramalkan bahwa menara
Eifel mulanya dianggap sebagai suatu cela di kaki langit paris dan kemudian menjadi
lambing kota yang langgeng dan asasi. Pada paparan arsitektur yang lebih luas harus
diperhatikan lebih lanjut berkaitan dengan kedudukan teori-teori yang sering dipakai.
Pemahaman ini menjelaskan bahwa ada 3 kategori teori dalam lingkup disiplin arsitektur
Teori tentang Arsitektur, teori ini berusaha menyusun definisi dan deskripsi medan
pengetahuan yang tercakup dalam sebutan “Arsitektur”. Sasarannya adalah menjelaskan
kedudukan arsitektur dalam taksonomi ilmu pengetahuan yang berlaku pada periode yang
bersangkutan. Contoh yang paling terkenal adalah teori arsitektur yang dikemukakan oleh
Vitruvius berikut semua modifikasi dan tiruannya. Teori-teori yang berkaitan dengan
arsitektur dikemukakan untuk memperlihatkan kelemahan, ketergantungan atau kelebihan
arsitektur dari bidang ilmu pengetahuan lainnya. Teori-teori dari jenis inilah yang paling
banyak dijumpai sehingga memperumit pemahaman mengenai apa yang dmaksud dengan
teori arsitektur.
Teori-teori yang ada dalam arsitektur dapat juga dipahami dari sisi ilmu pengetahuan
normatif, karena sebagian besar teori yang ada diarahkan pada penerapan proses
penciptaaan bangunan dalam kegiatan perencanaan dan perancangan. Penjelasan terhadap
pendapat ini Jon Lang(dalam Johnson, 1994) menyebutkan bahwa teori dalam pendidikan
arsitektur lebih difokuskan kepada pengertian bahwa perancang adalah pencipta dan pada
“perolehan rumusan-rumusan dalam melakukan tindakan merancang”. Selanjutnya
ditegaskan bahwa teori adalah suatu perangkat aturan-aturan yang memandu arsitek dalam
19
membuat keputusan tentang persoalan-persoalan yang muncul saat menerjemahkan suatu
informasi ke dalam desain bangunan.
dalam hal ini dipahami sebagai pengandaian teori-teori yang tersusun sebagai unsur-
unsur yang membentuk arsitektur sebagai ilmu pengetahuan.
Teori tentang Arsitektur, teori ini berusaha menyusun definisi dan deskripsi medan
pengetahuan yang tercakup dalam sebutan ”arsitektur‟. Sasarannya adalah menjelaskan
kedudukan arsitektur dalam taksonomi ilmu pengetahuan yang berlaku pada periode yang
bersangkutan. Contoh yang paling terkenal adalah teori arsitektur yang dikemukakan oleh
Vitruvius berikut semua modifikasi dan tiruannya. Teori-teori yang berkaitan dengan
arsitektur dikemukakan untuk memperlihatkan kelemahan, ketergantungan atau kelebihan
arsitektur dari bidang ilmu pengetahuan lainnya. Teori-teori dari jenis inilah yang paling
banyak dijumpai sehingga memperumit pemahaman mengenai apa yang dimaksud dengan
teori arsitektur. Sebagai contoh, teori bahasa arsitektur, fenomenologi arsitektur,
pendekatan sistem, dan seterusnya. Tiap teori jenis ini dapat dilacak ke sumber ilmu
pengetahuan masing-masing yang berada diluar arsitektur itu sendiri.
Dalam hal ini teori arsitektur berhadapan dengan solusi alternatif yang didasarkan
pada observasi atas keadaan masa sekarang disiplin arsitektur, atau menawarkan
paradigma pemikiran yang bertitik tolak pada issue-issue. Sifat teori spekulatif,
antisipatorik dan katalistik telah membedakan teoritik dari kegiatan sejarah dan kritik.
Masih dalam penandingan dengan sejarah dan kritik, teori melakukan kegiatannya pada
keseluruhan abstraksi yang berbeda dari kedua hal tersebut. Yakni pada pengevaluasian
profesi arsitektur, intensi (niatan) arsitektur, dan kegayutan kultural dalam arti yang luas.
Teori berkepentingan dengan aspirasi maupun keberhasilan dari arsitektur.
Teori arsitektur yang mungkin paling kuno adalah teori dari Marcus Vitruvius
Pollio yang hidup dalam abad pertama sebelum Kristus yang mensintesakan tiga aspek
atau persyratan dalam arsitektur, yang dalam bahasa latin aslinya
ialah :“Firmitas” (kekuatan), “Utilitas” (kegunaan) dan “Venus-tas” (keindahan).
20
Firmitas adalah syarat bahwa suatu bangunan harus kuat, kokoh memikul beban
sendiri dan beban lain. Utilitas atau Utilitatum berasal dari kata Utilis atau Utis dan
berarti guna atau fungsi. Utilitas ádalah persyaratan bahwa arsitektur harus memberikan
akomodasi ruang yang tepat dan berguna sedangkan Venus-tas secara harafiah berarti
sifat-sifat utama Dewi Venus, diartikan keindahan yang memang menjadi ciri lahiríah
dewi ini.
Seperti halnya media komunikasi yang lainnya, arsitektur memiliki bahasa tersendiri
di dalam mengungkapkan pesan, keinginan dan harapan. Bahasa / alat komunikasi dalam
arsitektur adalah “Bangunan” (bentuk dan ruang). Bangunan yang menampilkan
kearsitekturan dengan baik adalah bangunan yang mengandung sejumlah komunikasi
secara menyeluruh, terpadu dan seimbang. Keseimbangan ini menurut Vitruvius ádalah
berdasarkan asas-asas “convenience, solid and lasting strength, beauty”
Convenience berarti ketepatan atau pencarian pada kecocokan fungsi, solid and lasting
strength berarti kekuatan bangunan tersebut, sedangkan beauty ádalah keindahan atau
pencarian pada rancangan yang peka dan imajinativ.
Teori arsitektur adalah ungkapan umum tentang apakah arsitek, apa yang harus di
capai dengan arsitektur, dan bagaimana cara yang paling baik untuk merancang. Teori
dalam arsitektur adalah hipotesa, harapan & dugan-dugaan tentang apa yang terjadi bila
semua unsur yang djadikan bangunan di kumpulkan dalam suatu cara,tempat, dan waktu
tertentu.
21
Para ahli teori arsitektur seringkali mendasarkan diri pada analogi-analogi dalam
menganjurkan cara-cara khusus untuk memandang arsitektur. Analogi-analogi dgunakan
untuk memberikan jalan mengatur tugas-tugas desain dalam tatanan hirarki, sehingga
arsitek dapat mengetahui hal-hal mana yang harus dipikirkan dan hal-hal mana yang dapat
di biarkan pada tahap berikitnya dalam proses perancangan.
22
terletak pada penerimaan dari tantangan. Dan kemudian, ya, itu tidak menjadi
diidentifikasi, tetapi dengan metode, bukan dengan merek dagang "-Ar. Renzo Piano.
23
kadarnya, tanpa pengetahuan memadai. Sedangkan sekarang konstruksi merupakan
perhitungan yang harus dipertanggungjawabkan.
Perkembangan teknologi pada kualitas semen Inovasi manusia dengan mengembangkan ilmu
yang berpengaruh dalam kekuatan bangunan pengetahuan
Sumber: Sumber:
https://www.academia.edu/37277954/TEORI_ARSITEKTUR_ https://www.academia.edu/37277954/TEORI_ARSITEKTUR_
VITRUVIUS VITRUVIUS
b) Utilitas
Pada utilitas yang ditekankan adalah pengaturan ruang yang baik,didasarkan
pada fungsi, hubungan antar ruang, dan teknologi bangunan
(pencahayaan,penghawaan, dan lain sebagainya). Pengaturan seperti ini juga berlaku
untuk penataan kota. Misalnya: dimana kita harus menempatkan kuil, benteng, dan
lain-lainya di ruang kota. Utilitas meliputi kebutuhan, fungsi dan denah. Arsitektur
mewadahi kegiatan, oleh karena itu fungsi merupakan salah satu hal utama yang
diperhatikan. Pada zaman dahulu manusia hanya membangun untuk kebutuhan
seperlunya saja, Semakin berkembangnya zaman, kegiatan-kegiatan lain pun diwadahi
sebagai penunjang kegiatan utama. Suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang
digunakan untuk menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan, keselamatan, dan
kesehatan dalam bangunan. Arsitektur mempunyai fungsi yang tidak hanya menaungi
dan mewadahi manusia dengan segala aktivitas dan segala perabot yang dibutuhkan
dalam aktivitas itu, melainkan juga memberikan suasana, image, dan mengarahkan
pikiran dan perasaan serta perilaku dari para penggunanya. Hal ini mempengaruhi
bentuk denah bangunan semakin kompleks. Sedangkan hal yang ditekankan pada
utilitas adalah mengatur ruang yang baik didasarkan pada fungsi hubungan antar ruang
dan teknologi.
24
Denah perbandingan bangunan zaman dahulu (sederhana) dan sekarang
(kompleks)
Sumber: https://www.academia.edu/37277954/TEORI_ARSITEKTUR_VITRUVIUS
c) Venustas
Proporsi dan simetri merupakan faktor yang dianggap Vitruvius mempengaruhi
keindahan. Hal ini ia dasarkan pada tubuh manusia yang setiap anggota tubuhnya memiliki
proporsi yang baik terhadap keseluruhan tubuh dan hubungan yang simetrikal dari beberapa
anggota tubuh yang berbeda ke pusat tubuh. Hal ini, kemudian,diilustrasikan oleh
Leonardo da Vinci pada Vitruvian Man.Venustas meliputi seni, keindahan, dan tampak.
Dahulu venustas merupakan hal yang terakhir difikirkan, sekarang seorang arsitek berupaya
mentranformasikan utilitas dan firmitas sebagai bagian dari venustas. Utilitas dan firmitas
menghasilkan bentuk dasar, yang kemudian diperindah sesuai tujuannya ataupun hanya
ekspresi saja. Keindahan didapat berdasarkan dari pengalaman dan juga budaya. Keindahan
juga bisa dilihat dari berdasarkan zaman dan juga seimbang dan selaras dengan alam.
Venustas dilihat dari kriterianya, yaitu:
a) Unsur desain : material
b) Asas desain : berdasarkan teori teori arsitektur
c) Prinsip desain : keselarasan, keseimbangan, irama, dan kesebandingan
25
E. TEORI BENTUK KOTA
a) Pola Organik
Kota yang terbentuk dari beberapa desa akibat adanya perubahan, yang mengikat
antara hak individu dengan kehendak umum dan membentuk satu unit organik untuk
hidup bersama. Kota model ini biasanya mensimbolkan power, yaitu kota yang
melayani kebutuhan penguasa. Bentuk ortogonal (segi empat) membentuk struktur
keruangan yang mencerminkan hierarkhi yang tidak bisa diubah serta membentuk
struktur ruang kota yang terdiri dari kawasan istana, kawasan administrasi, keagamaan
dan perumahan berbasis kelas sosial.
Pola yang terbentuk pada kota organik membentuk keseimbangan Ciri organisasi
ruang yang terbentuk dalam kota organik ialah membentuk kesatuan yang terdiri dari
unit-unit yang fungsional. Dilihat dari susunannya, ketiga kota ini memiliki kesamaan
bentuk pada sistem grid pada blok bangunan yang mengikuti konteks setting jalan yang
menjadi sirkulasi sebuah kota. Model kota organik lebih tidak kaku dari dua model
kota lainnya karena pertumbuhannya lebih fleksibel, namun unsur keteraturan
tetap terasa dalam model kota organik. Dianalogikan seperti jaringan makhluk hidup,
kota model organik juga memiliki jantung yang dianggap sebagai pusat dari segala
aktifitas.
Kesamaan bentuk yang dimiliki oleh ketiga model kota ini digambarkan dengan
adanya satu titik (core) yang menjadi pusat segala aktifitas. Pusat ini menjadi titik tumbuh
kembang perkotaan yang pada akhirnya terbentuk karena adanya suatu hubungan antara
yang berkuasa dengan pendukungnya. Kekuasaan dan kekuatan adalah unsur pembentuk
kota yang yang tidak bisa dihindarkan. Bentuk-bentuk kota mengarah ke pusat kekuasaan
namun jaringan pembentuk kota berupa sirkulasinya berubah seiring dengan pola pikir,
budaya, dan kebutuhan manusia pada saat itu
26
b) Pola Grid
Kota yang dibentuk dengan pola grid dimaksudkan untuk membentuk
permukiman yang teratur, untuk kepentingan penguasaan militer, serta untuk
mengakomodasi kebutuhan militer, perdagangan kapitalis dan kota industri. Beberapa
hal yang harus diperhatikan pada kota berpola grid adalah:
(a) The city as diagram
Merupakan kota benteng berbentuk polygon dengan sembilan sisi dinding
dan terdapat piazza berbentuk heksagonal di tengahnya.
Piazza berbentuk
heksagonal di tengah
kota
Kota Utopia
Sumber: https://geometryarchitecture.wordpress.com/2013/05/09/utopia-
adalah-kota-ideal-yakin/
27
(c) Holy City
Proses pembentukan holy city terjadi pada masa pra-industri dengan
menggunakan agama sebagai patokannya, yaitu tempat asal usul suatu agama dan
tempat raja mengelaborasi kekuasaannya dengan gagasan kosmologi. Berbagai
simbol Tuhan atau dewa tergambar jelas dalam struktur ruang kotanya seperti
istana, mahkota serta axis utama kota.
Holy City di Srirangan, India Selatan Holy City di Angkor Thom, Kamboja
Sumber: Sumber:
https://www.researchgate.net/publication/334541 https://www.researchgate.net/publication/3345410
054_PROSES_DAN_BENTUK_MEWUJUDN 54_PROSES_DAN_BENTUK_MEWUJUDNYA
YA_KOTA_SOLO_BERDASARKAN_TEORI _KOTA_SOLO_BERDASARKAN_TEORI_CIT
_CITY_SHAPED_SPIRO_KOSTOF Y_SHAPED_SPIRO_KOSTOF
Istana di Pusat
Mundur Ke Arah
Utara pada Kasus
Chang’an
Contoh Sistem Linier pada dua skema kuno Ibukota Di tengah kota
Imperium Cina pada kota Beijing
Sumber:
https://www.researchgate.net/publication/334541054_PROSES_DAN_BEN
TUK_MEWUJUDNYA_KOTA_SOLO_BERDASARKAN_TEORI_CITY_
SHAPED_SPIRO_KOSTOF
28
- Sistem terpusat
Sistem kota ini menggunakan pusat sebagai sumber kekuasaan
kemudian membagi-bagi kekuasaannya seiring dengan pertumbuhan dan
perkembangan kotanya.
29
diagonal baroque hingga membentuk kota radial, dimana pusat kota dipecah-
pecah menjadi distrik-distrik pusat bisnis yang dihubungkan dengan jaringan
tranportasi.
- Logika pertahanan
Kota dibentuk untuk tujuan pertahanan, diwujudkan dalam bentuk
sistem jaringan jalan radial, ”bastion” pada ujung luarnya dan ruang publik
pada posisi pusatnya
30
yang kesemuannya ditujukan untuk mewakili penguasa. Wujud ruang kota ini menjadi
penutup bagi kehidupan masyarakat yang secara umum biasa saja
sehingga masyarakat selalu siap untuk berperan pada seluruh kegiatan yang
diselenggarakan oleh penguasanya.
Grand Manner merupakan model perencanaan kota yang tidak menggunakan
master plan tetapi mengalir berdasarkan respon generasi per generasi. Bentuk kota
ditetapkan lewat unsur jalan utama (thoroughfares) dan open space yang diciptakan
menerus (bersambungan tanpa diputus) sepanjang bentang kota. Skema ini tidak
dibangun serempak sekali jadi, tetapi dibangun setahap demi setahap, secara empiris,
tanpa teori yang kaku.
31
(a) Pola sebuah tempat
Kemampuan untuk menentukan pola-pola dapat membantu menangani
masalah mengenai ketepatan (Constancy) dan perubahan (Change) dalam
perancangan kota serta membantu menentukan pedoman-pedoman dasar untuk
32
(c) Skala makro besar
Dalam skala makro besar, figure/ground memperhatikan kota
keseluruhannya. Artinya, sebuah kawasan kota yang kecil dalam skala ini
menjadi tidak terlalu penting, karena gambar Figure/Ground secara makro besar
33
sendiri terorganisasikan menurut prioritas-prioritas tertentu. Kedua pandangan
pokok tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
34
Tiga elemen solid (atau blok) adalah blok tunggal, blok yang mendefenisi sisi, dan
blok medan. Ketiga elemen itu merupakan elemen konkret karena dibangun secara fisik
(dengan bahan massa). Paling mudah untuk diperhatikan adalah elemen blok tunggal
karena bersifat agak individual. Akan tetapi, elemen ini juga dapat dilihat sebagai bagian
dari satu unit yang lebih besar, di mana elemen tersebut sering memiliki sifat yang
penting (misalnya sebagai penentu sudut, hirarki, atau penyambung). Lain halnya dengan
sifat elemen blok yang mendefenisis sisi yang dapat berfungsi sebagai pembatas secara
linear. Pembatas tersebut dapat dibentuk oleh elemen ini dari satu, dua , atau tiga sisi. Lain
lagi dengan sifat elemen blok medan yang memiliki bermacam-macam massa dan bentuk,
namun masing-masing tidak dilihat sebagai individu-individu, melainkan hanya dilihat
keseluruhan massanya secara bersama.
Dalam tekstur Figure/Ground, kecenderungannya adalah memperhatikan elemen
konkret yang massif (bersifat blok) saja. Akan tetapi, empat elemen void (ruang) sama
pentingnya, walaupun keempat elemen berikut ini lebih sulit untuk dilihat karena semua
bersifat abstrak atau kosong (spasial). Tetapi karena keempat elemen ini mempunyai
kecenderungan untuk berfungsi sebagai sistem yang memiliki hubungan erat dengan
massa, maka elemen-elemen void ini perlu diperhatikan dengan baik pula, yakni sistem
tertutup yang linear, sistem tertutup yang memusat, sistem terbuka yang sentral dan sistem
terbuka yang linear.
Tidaklah cukup jika hanya memperhatikan tujuh elemen solid dan void saja karena
elemen-elemen di dalam tekstur perkotaan jarang berdiri sendiri, melainkan dikumpulkan
dalam satu kelompok. Oleh karena itu sering dipakai istilah ‘unit perkotaan’. Di dalam
kota keberadaan unit adalah penting, karena unit-unit berfungsi sebagai kelompok
bangunan bersama ruang terbuka yang menegaskan kesatuan massa di kota secara
tekstural. Melalui kebersamaan tersebut, penataan kawasan akan tercapai lebih baik kalau
massa dan ruang dihubungkan dan disatukan sebagai suatu kelompok yang mampu
menghasilkan beberapa pola dan dimensi unit perkotaan sebagai berikut :
- Grid
- Angular
- Kurvilinear
- Radial konsentris
- Aksial
35
- Organis
a) Linkage Theory
Pada teori ini perhatian lebih banyak diberikan pada pola kawasan perkotaan
serta bagaimanakah keteraturan massa dan ruangnya secara tekstural (tata ruang
perkotaan). Namun demikian, perlu dilihat keterbatasan kelompok teori Figure/Ground
karena, di samping memiliki kelebihan, pendekatannya sering mengarah ke gagasan-
gagasan ruang perkotaan yang bersifat dua dimensi saja dan perhatiannya terhadap
ruang perkotaan terlalu statis. Artinya, dinamika hubungan secara arsitektural antara
berbagai kawasan kota belum diperhatikan dengan baik.
Oleh sebab itulah, perlu diperhatikan suatu kelompok teori perkotaan lain yang
membahas hubungan sebuah tempat dengan yang lain dari berbagai aspek sebagai
suatu generator perkotaan. Sebuah linkage perkotaan dapat diamati dengan cara dan
pendekatan yang berbeda. Adapun tiga pendekatan dari linkage perkotaan, yaitu :
36
Pola massa bangunan (solid) dan ruang terbuka (void)
Sumber: http://arcaban.blogspot.com/2011/03/teori-linkage.html
37
Elemen Linkage yang Struktural dalam Pencapaian Secara Arsitektural
Sumber: https: http://e-journal.uajy.ac.id/482/3/2MTA01479.pdf
- Compositional form: bentuk ini tercipta dari bangunan yang berdiri sendiri
secara 2 dimensi. Dalam tipe ini hubungan ruang jelas walaupun tidak secara
langsung.
- Mega form: susunan-susunan yang dihubungkan ke sebuah kerangka
berbentuk garis lurus dan hirarkis.
- Group form: bentuk ini berupa akumulasi tambahan struktur pada
sepanjang ruang terbuka. Kota-kota tua dan bersejarah serta daerah pedesaan
menerapkan pola ini.
38
b) Place Theory
Dalam teori ini, dipahami dari segi seberapa besar tempat-tempat perkotaan yang
terbuka terhadap sejarah, budaya, dan sosialisasinya serta lebih kepada arti dan makna
sebuah tempat. Analisa place adalah alat yang baik untuk :
- Memberi pengertian mengenai ruang kota melalui tanda kehidupan
perkotaannya.
- Memberi pengertian mengenai ruang kota secara kontekstual
G. TEORI KONSENTRIS
Teori ini hasil telaah Burgess atas struktur kota besar Chicago pada tahun 1920-an.
Burgess mengemukakan gagasan bahwa kota-kota itu memekarkan diri bermula dari pusat
aslinya, sehingga nantinya akan datang penduduk secara bertahap meluas ke wilayah tepi
keluar atau menjelaskan suatu kota kota berkembang dari pusat ke bentuk zona konsentris
secara berjenjang.
39
b) Daerah Peralihan (Transition Zone), ona ini merupakan daerah yang mengalami
penurunan kualitas lingkungan karena perdagangan dan industri dari zona 1 banyak
mengambil alih daerah permukiman sehingga pengambil alihan yang terjadi secara
terus menerus menyebabkan permukiman kumuh.
d) Zona of better resident, zona ini banyak dihuni oleh penduduk yang berstatus
ekonomi menengah hingga tinggi.
e) Zona penglaju atau commuter zone merupakan zona tumbuhnya penglaju, yaitu
merupakan suatu akibat adanya proses desentralisasi permukiman sebagai dampak
sekunder dari teknologi bidang transportasi.
H. TEORI SEKTORAL
Berdasarkan studi Homer Hoyt pada tahun 1939 terhadap sekitar 140 Kota di
Amerika Serikat, memperkenalkan teori sektor untuk mengatasi ketidaksesuaian terhadap
teori konsentris. Dalam teori sector Hoyt menggambarkan bahwa perkembangan kota di
pengaruhi oleh faktor jaringan jalan atau aksesibilitas yang memadai seperti rel kereta api
dan jalan raya. Dengan demikian sebuah kota seolah-olah terdiri dari masing-masing sektor
yang mengalami perkembangan keluar.
Teori ini mengemukakan bahwa perkembangan suatu kawasan tidak akan selalu
membentuk lingkaran konsentris, akan tetapi tersebar sesuai dengan perbedaan potensi
pengembangannya. Perkembangan suatu kawasan dengan tipe sektoral tidak akan terjadi
secara merata ke segala arah.
40
I. TEORI MULTIPEL NUKLEI
Teori ini merupakan teori yang di rumuskan oleh C Harris dan E Ullman yang
dikenal dengan teori “multiple nuclei”. Pola ini pada dasarnya merupakan modifikasi dan
kombinasi dari dua teori sebelumnya, teori inti ganda mengemukakan bahwa kota tidak
selalu terbentuk dari satu pusat, akan tetapi dari beberapa pusat lainnya dalam satu
kawasan. Lokasi zona-zona keruangan yang terbentuk tidak ditentukan dan dipengaruhi
oleh faktor jarak dari CBD, akan tetapi berasosiasi dengan sejumlah faktor, dan pengaruh
faktor-faktor ini akan menghasilkan pola-pola keruangan yang khas.
41
Edge city menggambarkan gerakan ketiga yang terjadi dalam kehidupan perkotaan
abad ini. Gerakan pertama ialah manusia berpindah mencari tempat tinggal menjauh dari
pusat kota, sehingga terjadi proses urbanisasi, kemudian gerakan kedua terjadi untuk
memenuhi kebutuhan hidup penduduk yang jauh dari pusat kota, maka penduduk berusaha
mendekatkannya dengan cara mendirikan pasar dan pusat perdagangan ke sekitar
permukiman mereka, seperti pada era 1960 dan 1970 ketika mall menjamur di daerah
perkotaan. Gerakan ketiga terjadi pergerakan pekerjaan dengan memindah lokasi tempat
kerja menjadi lebih dekat dengan tempat tinggal.
42
kota dan wilayah-wilayah yang dekat dengan fasilitas sarana dan prasarana dimana
pertumbuhan tersebut tidak tergambar selama proses perencanaan.
Jumlah peningkatan penduduk dan kegiatan diperkotaan telah mengakibatkan
meningkatnya kebutuhan ruang kekotaan yang besar, oleh karena ketersediaan ruang
kekotaan terbatas, maka meningkatnya kebutuhan ruang untuk tempat tinggal dan
kedudukan fungsi-fungsi selalu akan mengambil ruang di daerah pinggiran kota. Gejala
pengambil alih lahan non urban oleh penggunaan lahan urban di daerah pinggiran kota atau
disebut “invasion” sehingga terajadi proses perembetan ke arah luar.
Consentris Development
Sumber: http://lib.unnes.ac.id/37043/1/Urban_Sprawl%28Lengkap%29_Juhadi_dkk.pdf
43
(b) Perembetan Memanjang ( Ribbon Development )
Tipe ini menunjukan ketidakmerataan perembetan areal kekotaan disemua
bagian sisi luar dan pada daerah kota utama. Perembetan paling cepat terlihat di
sepanjang jalur transportasi yang ada, khususnya yang bersifat menjari (radial) dari
pusat kota.
Ribbon Development
Sumber: http://lib.unnes.ac.id/37043/1/Urban_Sprawl%28Lengkap%29_Juhadi_dkk.pdf
44
- Pemberian subsidi perumahan yang tidak memandang lokasi. Banyak real
estate dibangun secara lompat katak karena mencari tanah murah tapi jauh
dari kota dan jauh dari pemukiman yang ada.
45
DAFTAR PUSTAKA
http://andreas-surya.blogspot.com/2014/03/teori-arsitektur-dan-teori-arsitektur.html
https://www.thefamouspeople.com/profiles/vitruvius-34320.php
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_ARSITEKTUR/196002051987
031-R._IRAWAN_SURASETJA/Hand_Out/TEORI_DAN_TEORI_ARSITEKTUR.pdf
https://www.academia.edu/17080916/Teori_arsitektur_ARSITEK_DUNIA
https://designbuild.hakanaborneosejahtera.co.id/2020/01/13/teori-arsitektur-macam-
macam/
https://www.coursehero.com/file/52631870/MAKALAH-teori-arsitektur-fixdocx/
https://id.scribd.com/doc/142562522/makalah-teori-arsitektur
http://miasiibungsu.blogspot.com/2013/02/pengertian-teori-dalam-arsitektur.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Vitruvius
https://www.seputarpengetahuan.co.id/tag/macam-macam-teori-arsitektur
https://www.academia.edu/17080916/Teori_arsitektur_ARSITEK_DUNIA?
auto=download
https://www.academia.edu/7766748/Teori_Arsitektur
http://miasiibungsu.blogspot.com/2013/02/pengertian-teori-dalam-arsitektur.html
https://zenadanx.wordpress.com/2008/05/18/teori-arsitektur/
https://docplayer.info/62719900-Teori-dalam-arsitektur.html
https://ilmuseni.com/seni-rupa/arsitektur/pengertian-arsitektur-menurut-para-
ahli#:~:text=Menurut%20Stein%2C%20arsitektur%20merupakan%20seni,juga%20ada
%20di%20dalam%20arsitektur.
46