Anda di halaman 1dari 6

Sistem Kelistrikan Mesin Industri

A. Pengertian Sistem Kelistrikan Mesin


Sistem kelustrikan mesin adalah rangkaian energi listrik yang dibuat untuk
membantu menghidupkan mesin dan mempertahankan proses kerja mesin secara
efisien.
Dengan kata lain, dengan adanya kelistrikan pada mesin maka sebuah mesin
bisa hidup (menghasilkan putaran) dengan lembut dan berkelanjutan. Contohnya
ada pada busi, busi merupakan komponen untuk memercikan api agar pembakaran
mesin bisa terjadi. Dari mana asal api busi ? tentu dari rangkaian sistem kelistrikan
yang ada pada mesin.
Secara umum, sistem kelistrikan mesin dikelompokan menjadi dua tipe,
yakni ;

 Sistem kelistrikan mesin konvensional yang terdiri dari ; sistem pengapian,


sistem starter, sistem pengisian.
 Sistem kelistrikan mesin modern seperti ; sistem efi, sistem commonrail.

1. Sistem Pengapian

Sistem pengapian (ignition system) merupakan rangkaian kelistrikan


pada mesin yang digunakan untuk memantik gas didalam ruang bakar agar
terjadi pembakaran. Sistem pengapian menggunakan metode perubahan energi
listrik menjadi api. Prinsip kerjanya dengan meloncatkan sejumlah elektron
melewati sebuah celah udara yang memiliki beda potensial sangat tinggi.
Sehingga, loncatan elektron dengan volume besar tersebut akan membentuk
sebuah percikan api.
Sistem pengapian sendiri memiliki berbagai jenis, ada pengapian
konvensional dan ada juga pengapian elektronik.
a. Pengertian sistem pengapian

Sistem pengapian adalah rangkaian mekatronika yang digunakan


untuk menyalurkan energi listrik bertegangan tinggi, dengan input
bertegangan rendah ke busi untuk dikonversi menjadi percikan api.
Prinsip yang digunakan pada sistem pengapian, adalah perubahan
energi dari energi listrik menjadi percikan api. Pada dasarnya, energi listrik
diubah ke bentuk energi kalor, namun karena beda potensial antara kedua
kutub cukup besar maka akan timbul loncatan elektron. Bagaimana cara
agar beda potensial besar ?
Ini adalah tugas dari transformator step up, trafo step up adalah dua
buah kumparan listrik yang memiliki jumlah lilitan sekunder lebih banyak
dari pada lilitan primer.
Sehingga apabila arus listrik di salurkan ke kumparan primer, maka
arus listrik pada kumparan sekunder memiliki tegangan lebih tinggi. Untuk
mendapatkan tegangan sekunder yang lebih tinggi, maka perbedaan jumlah
lilitan primer dan sekunder dibuat lebih besar.

b. Fungsi Sistem Pengapian


Fungsi sistem pengapian itu hanya satu, yakni membakar campuran
udara dan bensin yang telah dikompresi (saat akhir langkah kompresi)
hanya pada mesin bensin.
Mengapa hanya pada mesin bensin ? Ini karena mesin diesel yang
berbahan bakar solar itu, menggunakan pembakaran otomatis atau dikenal
sebagai self combustion. Jadi tidak memerlukan rangkaian sistem
pengapian. Proses pembakaran mesin bensin
2. Sistem Electric Starter

Sistem starter adalah sebuah mekanisme yang memicu terjadinya


pembakaran mesin untuk yang pertama kali dengan memberi putaran pada
poros engkol.
Sistem starter bekerja dengan mengubah energi listrik ke energi gerak
melalui serangkaian proses elektromagnetik. Dengan kata lain sistem starter
memanfaatkan sebuah motor listrik yang ditempatkan didekat flywheel, saat
kita tekan tombol start maka motor tersebut akan memutar flywheel dan mesin
bisa hidup.

3. Sistem Pengisian

Sistem pengisian (charging system) merupakan sebuah mekanisme


pengisian daya baterai untuk memastikan keberlangsungan siklus kelistrikan
pada mobil. Dengan kata lain, sistem pengisian menjadi bagian utama yang
menyediakan sumber listrik untuk semua sistem kelistrikan pada mobil.

Sementara baterai hanya bersifat sementara, yang dapat menyimpan cadangan


listrik dan menyalurkannya saat sistem pengisian masih non-aktif.
Prinsip kerja sistem pengisian adalah mengubah energi gerak menjadi
energi listrik menggunakan gaya elektromagnetik. Ini hampir sama dengan
sistem starter hanya arah perubahan energinya berkebalikan.

4. Sistem EFI

Sistem EFI (electronic fuel injection) adalah sistem injeksi bahan bakar
elektronik yang menggantikan fungsi karburator. Sistem EFI memang tidak
murni masuk ke dalam sistem kelistrikan mesin, karena pada dasarnya ini
adalah skema yang mengatur aliran bahan bakar. Namun karena menggunakan
energi listrik dalam operasionalnya maka masuk juga ke dalam sistem
kelistrikan.
Sistem efi bekerja dengan menyalurkan bensin dari tanki langsung
didepan katup intake melalui sebuah injector. Banyak sedikitnya bensin yang
keluar dari injector sangat dipengaruhi oleh ECU. Itu karena kapan injektor
membuka dan berapa lama injektor membuka diatur oleh ECU. Sementara ECU
mengatur kinerja injector dengan patokan data-data dari berbagai sensor.
5. Common rail

Sistem common rail adalah sistem injeksi bahan bakar elektronik pada
mesin diesel. Secara umum, baik sistem EFI dan common rail tidak memiliki
perbedaan pola.
Keduanya sama-sama mengatur volume bahan bakar yang akan
dimasukan ke mesin dengan melakukan serangkaian perhitungan dari berbagai
macam sensor.
Hanya saja, perbedaan EFI dan Common rail ada pada hardware atau
komponen sistem bahan bakar masing-masing.

6. Glow plug system

Sistem glow plug atau busi pijar adalah skema tambahan pada mesin
diesel yang digunakan untuk menaikan temperature ruang bakar saat terdeteksi
suhu mesin dingin (cold start).
Sistem ini menggunakan prinsip perubahan energi dari listrik menjadi
panas. Mirip perebus air elektrik, glow plug memanfaatkan kawat yang apabila
dialiri arus listrik akan membara dan panas.
Panas yang terbentuk pada kawat ini akan menaikan suhu ruang bakar
pada mesin diesel. Sehingga mesin bisa melakukan start dingin.

Anda mungkin juga menyukai