Akreditasi Rumah Sakit MPO, Manajemen penggunaan obat, Akreditasi Rumah Sakit JCI, Akreditasi
Rumah Sakit versi 2012
MENU
SEARCH...
Pedoman, PP
NOMOR :
TENTANG
RUMAH SAKIT
MENIMBANG :
1. bahwa untuk memenuhi kebutuhan pelayanan observasi, perawatan dan terapi kepada pasien
penderita penyakit yang mengancam nyawa atau potensial mengancam nyawa dengan prognosis dubia,
diperlukan Intensive Care Unit (ICU);
2. bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan di Ruang ICU, diperlukan kemampuan, sarana prasarana
dan peralatan khusus untuk menunjang fungsi-fungi vital dengan menggunakan ketrampilan staf medik;
3. bahwa dalam rangka menyelenggarakan pelayanan Intensive Care Unit (ICU) yang efektif, efisien,
berkualitas maka perlu disusun Pedoman Organisasi Intensive Care Unit (ICU) di Rumah Sakit yang
ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur.
MENGINGAT :
MEMUTUSKAN:
MENETAPKAN :
KESATU : Pedoman Organisasi Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Keputusan ini.
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan akan dilakukan evaluasi setiap tahunnya
serta dilakukan revisi setiap 3 (tiga) tahun.
KETIGA : Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perbaikan maka akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya
Ditetapkan di :
Tanggal :
RUMAH SAKIT
Direktur Utama
NOMOR :
TANGGAL :
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Organisasi merupakan kesatuan dari kelompok yang bekerjasama untuk menggerakkan aktifitas untuk
mencapai tujuan . Peran orgasnisasi dalam pelayanan sangat penting karena membutuhkan kordinasi
yang baik dari anggota untuk mencapai tujuan organisasi.
Penyusunan pengorganisasian di RS menggunakan sistem organisasi lintas fungsional agar tujuan
pelayanan kepada pasien dapat dilakukan secara tepat, cepat terintegrasi, holistic, dan tidak terkotak
kotak dalam hal birokrasi.
Intensive Care Unit (ICU) adalah suatu bagian dari rumah sakit yang mandiri (instalasi dibawah Direktur
Pelayanan), dengan staf yang khusus dan perlengkapan yang khusus yang ditujukan untuk observasi,
perawatan dan terapi pasien-pasien yang menderita penyakit, cidera atau penyulit-penyulit yang
mengancam nyawa atau potensial mengancam nyawa dengan prognosis dubia. ICU RS menyediakan
kemampuan dan sarana, prasarana serta peralatan khusus untuk menunjang fungsifungsi vital dengan
menggunakan keterampilan staf medik, perawat dan staf lain yang berpengalaman dalam pengelolaan
keadaan-keadaan tersebut. Untuk itu pedoman organisasi ini disusun untuk mewujudkan pelayanan
yang profesional dan berkualitas.
B. TUJUAN
1. Pelayanan kepada pasien dapat dilakukan secara cepat, tepat, terintegrasi dan holistik
3. Agar karyawan dapat mengembangkan kemampuannya dan menyeleseikan tugas dan permasalahan
pelayanan secara mandiri
4. Agar pasien dapat memperoleh pelayanan yang lebih bermutu dan sesuai dengan harapan
BAB II
GAMBARAN UMUM RS
BAB III
VISI, MISI DAN VALUE
BAB VI
URAIAN JABATAN
e. Membagi tugas kepada bawahan dalam melaksanakan program pelayanan di Instalasi ICU
i. Melaksanakan dan memonitoring kegiatan tindak lanjut dan hasil evaluasi kerja di Instalasi Intensive
Care
j. Mengambil langkah-langkah yang perlu dan menyelesaikan urusan yang berkaitan dengan pelayanan
ICU baik yang berada dlam garis koordinasi maupun yang ada di unit lain
5. Wewenang
d. Menolak hasil kinerja Penanggung Jawab ICU yang tidak sesuai dengan ketentuan
6. Hubungan Kerja
c. Farmasi
d. Pengadaan
e. IPSRS
f. House keeping
g. IGD
h. Rawat Inap
i. Instalasi Gizi
j. SDI
k. Laboratorium
l. Radiologi
2. Nama Atasan Langsung : Kepala Instalasi ICU : Kepala Bagian Rawat Jalan & Unit Khusus
h. Menyusun laporan bidang pengembangan berdasarkan obyektivitas hasil kerja yang telah dicapai
sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas
i. Melaksanakan dan memonitor kegiatan tindak lanjut dari hasil evaluasi kinerja di ICU
j. Mengambil langkah-langkah yang perlu dan menyelesaikan urusan yang berkaitan dengan pelayanan
ICU, baik yang berada dalam garis koordinasi maupun yang ada di unit lain.
6. Wewenang
d. Menolak hasil kerja Penanggung Jawab di ICU yang tidak sesuai dengan ketentuan
7. Hubungan Kerja
f. IPSRS : koordinasi untuk perbaikan dan pemeliharaan alat medis dan non medis secara berkala
C. Ketua Tim
3. Tanggung Jawab :
4. Tugas :
a. Memberikan pelayanan secara langsung pada setiap pelaksanaan rencana keperawatan dan medis
c. Menbantu kepala ruang dalam pengawasan pemberian asuhan keperawatan oleh perawat pelaksana
d. Melakukan supervisi kepada anggota tim dalam pelaksanaan askep dan spo
e. Menjaga hubungan yang harmonis antar perawat dengan perawat, perawat dengan dokter dan etugas
kesehatan yang lain
f. Dapat menjadi decision maker dalam setiap permasalahan yang di hadapi oleh angota tim
k. Melaksanakan dinas sesuai dengan jadwal yang telah di buat oleh penanggung jawab
D. Ketua Shift
4. Tugas :
a. Memberikan pelayanan secara langsung pada setiap pelaksanaan rencana keperawatan dan medis
c. Menbantu kepala ruang dalam pengawasan pemberian asuhan keperawatan oleh perawat pelaksana
d. Melakukan supervisi kepada anggota tim dalam pelaksanaan askep dan spo
e. Menjaga hubungan yang harmonis antar perawat dengan perawat, perawat dengan dokter dan etugas
kesehatan yang lain
f. Dapat menjadi decision maker dalam setiap permasalahan yang di hadapi oleh angota tim
k. Melaksanakan dinas sesuai dengan jadwal yang telah di buat oleh penanggung jawab
E. Pelaksana
h. Memberikan bimbingan kepada sesama anggota pelaksana dalam hal asuhan keperawatan
j. Menghadiri rapat dan pertemuan untuk peningkatan mutu keperawatan dan pelayanan
k. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh atasan dalam hal yang berkaitan dengan pelaksanaan askep
dan peningkatana pelayanan
BAB VIII
A. Intensivist
RS telah memiliki tenaga intensivist sebayak 2 (dua) orang, yang telah sesuai dengan kualifikasi standar
dari Depkes.
B. Perawat
Penghitungan kebutuhan tenaga perawat di ICU RSI menggunakan penghitungan depkes yaitu Penetapan
jumlah dan kualifikasi tenaga keperawatan di unit perawatan intensif direkomendasikan formulasi
ketenagaan sebagai berikut :
AxBxcXDxE
_________________
FxG
Keterangan :
G = Jumlah hari dari setiap perawat yang bekerja dalam satu minggu. Rasio perawat:
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
A. Pendahuluan
Kegiatan orientasi Instalasi ICU di rumah sakit dilaksanakan oleh bagian ICU. Dalam pelaksanaan
kegiatannya melibatkan bagian lain yang tidak lepas dalam satu sistem pelayanan Instalasi ICU. Program
orientasi diperlukan agar pegawai baru di Instalasi ICU dapat bekerja dengan baik, sesuai ketentuan dan
prosedur yang ada, sehingga kegiatan dalam pelayanan dapat berjalan dengan baik.
B. Tujuan
1. Umum
Memberikan petunjuk pada karyawan Instalasi ICU baru yang bertugas di ICU dalam mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan.
2. Khusus
a. Dokter
- Adaptasi
- Inventarisasi permasalahan
b. Analis
-X
-x
C. Materi
c. Budaya kerja RS
e. Akreditasi RS
h. Peraturan Kepegawaian RS
i. Pengenalan Lingkungan RS
2. Pengetahuan Khusus
f. Administrasi ICU
3. Keterampilan
4. Metode
b. Magang, yaitu orientasi kerja pegawai baru di unit-unit kerja bagian ICU
BAB X
PERTEMUAN RAPAT
A. Pendahuluan
Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Instalasi ICU, perlu adanya forum komunikasi untuk
melakukan koordinasi terhadap program-program yang telah direncanakan. Salah satu bentuk media
komunikasi tersebut adalah rapat. Pertemuan komunikasi dalam bentuk rapat yang dilakukan secara
berjenjang mulai dari top manajemen ICU sampai dengan pelaksana yang dilakukan secara formal
maupun informal baik yang terencana sesuai jadwal maupun yang tidak direncana atau rapat cito sesuai
kebutuhan. Untuk itu penyelenggaranya perlu diatur dalam suatu pedoman rapat ICU di RS
B. Tujuan
4. Agar peserta rapat dapat ikut berpartisipasi kepada masalah-masalah yang sedang terjadi
C. Kriteria Rapat
1. Membicarakan suatu masalah yang berkaitan dengan tujuan organisasi, perusahaan, instansi
pemerintah, dan lain-lain yang harus dirundingkan/didiskusikan secara musyawarah
3. Setiap pembicaraan ketika rapat harus bersifat terbuka (tidak ada yang disembunyikan serta
prasangka)
4. Adanya unsur-unsur rapat seperti memimpin, notulen, moderator, peserta rapat, masalah yang
dibahas
2. Rapat insidentil yang sifatnya urgent harus dilaksanakan hari itu juga segera
Adapun form pencatatan pelaksanaan rapat di instalasi ICU adalah sebagai berikut :
1. Notulen rapat
2. Daftar hadir
inShare
Related Posts :
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT NOMOR : TENTANG PEDOMAN ORGANISASI INSTALASI GAWAT
DARURAT RUMAH SAKIT MENIMBANG : a. Bahwa Pe… Read More...
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT NOMOR : TENTANG PEDOMAN ORGANISASI INSTALASI GAWAT
DARURAT (PART II) RUMAH SAKIT sambungan dari … Read More...
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT NOMOR : TENTANG PEDOMAN ORGANISASI INSTALASI GAWAT
DARURAT (PART III) RUMAH SAKIT sambungan dari… Read More...
KEBIJAKAN MANAJEMEN NYERI RUMAH SAKIT
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT NOMOR : TENTANG KEBIJAKAN MANAJEMEN NYERI RUMAH
SAKIT DIREKTUR RUMAH SAKIT MENIMBANG : 1. Bah… Read More...
Cari Artikel
Penelusuran Khusus
Postingan Populer
KEBIJAKAN PENETAPAN KRITERIA RISIKO AKIBAT DAMPAK RENOVASI ATAU PEKERJAAN PEMBANGUNAN
(KONSTRUKSI) BARU DAN PENETAPAN PEMANTAUAN KUALITAS UDARA
Powered by Blogger.com