2007-3-00407-TI-Bab 2 PDF
2007-3-00407-TI-Bab 2 PDF
LANDASAN TEORI
produk yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan biaya yang rendah.
persepsi dan peluang pasar, kemudian diakhiri dengan tahap produksi, penjualan dan
sering juga disebut sebagai fase. Proses pengembangan produk secara keseluruhan
terdiri dari enam (6) fase (Ulrich dan Eppinger, 2001: 15-17), yaitu :
6
yang merupakan proses awal dari pengembangan produk atau kegiatan untuk
Output dari proses ini adalah pernyataan misi proyek, yang merupakan input
dibangkitkan dan dievaluasi, dan satu atau lebih konsep dipilih untuk
adalah uraian dari bentuk, fungsi, dan tampilan suatu produk dan biasanya
ini mencakup definisi arsitektur produk dan uraian produk menjadi subsistem-
mencakup tata letak bentuk produk, spesifikasi secara fungsional dari tiap
7
unit pada produk dan identifikasi seluruh komponen standar yang dibeli dari
komponen yang dibuat, dalam sistem produksi. Output dari fase ini adalah
namun tidak memerlukan proses pabrikasi dengan proses yang sama dengan
untuk menentukan apakah produk akan bekerja sesuai dengan apa yang
produk akhir.
o Fase 5. Produksi awal : Pada fase produksi awal, produk dibuat dengan
menggunakan sistem produksi yang sesungguhnya. Tujuan dari fase ini adalah
sesungguhnya harus melewati tahap demi tahap. Pada beberapa titik pada
didistribusikan.
kegiatan awal hingga akhir mungkin tumpang tindih dalam waktu, serta proses
9
interaksi sering diperlukan. Perulangan ini umumnya dinamakan iterasi. Proses awal
Pernyataan
Misi Identifikasi Menetapkan Mendisain Memilih
kebutuhan spesifikasi & konsep2 konsep
pelanggan targetnya produk produk
Rencana
Pengembangan Menguji Menetapkan Rencana alur
konsep spesifikasi pengembang
produk akhir an
Sumber: Perancangan dan Pengembangan Produk (Ulrich dan Eppinger, 2001: 18)
tersusun rapi, diatur dalam daftar hierarki, dengan bobot kepentingan untuk
tiap kebutuhan.
10
langkah ini adalah adalah suatu daftar spesifikasi target. Setiap spesifikasi
terdiri dari suatu metrik (besaran), serta nilai-nilai batas dan ideal untuk
besaran tersebut
Pengujian konsep : Yaitu satu atau lebih konsep diuji untuk mengetahui
proses ditinjau kembali setelah proses dipilih dan diuji. Pada titik ini, tim
dan kinerja.
11
model ekonomi untuk produk baru. Model ini digunakan untuk memastikan
ekonomi awal hampir selalu dilakukan bahkan sebelum proyak dimulai, dan
adalah penting untuk penentuan posisi produk baru yang berhasil dan dapat
menjadi sumber ide yang kaya untuk rancangan produk dan proses produksi.
akhir.
ini mencangkup, antara lain model pembuktian konsep, yang akan membantu
lanjut. Output fase perencanaan ini adalah pernyataan misi proyek yang nantinya
Sumber: Perancangan dan Pengembangan Produk (Ulrich dan Eppinger, 2001: 36)
karena membawa bersama-sama input dari perusahaan. Ide-ide untuk produk baru
Beberapa ide-ide untuk produk baru yang dikumpulkan secara pasif, atau bisa juga
Mencatat kegagalan dan keluhan yang dialami pelanggan dengan produk yang
ada sekarang.
dalam gaya hidup, demografis, dan teknologi untuk kategori produk yang ada dan
Studi para pesaing produk dilakukan secara hati-hati dengan berdasarkan pada
secara kontinu, dan peluang-peluang produk baru mungkin akan dihasilkan setiap
waktu.
Langkah kedua dalam proses perencanaan produk adalah memilih proyek yang
paling menjanjikan untuk diikuti. Empat perspektif dasar yang berguna dalam
Strategi Bersaing
yang mendasar dengan memperhatikan para pesaing. Strategi ini digunakan untuk
Segmentasi Pasar
Alur Teknologi
yang utama adalah penentuan waktu menggunakan teknologi dasar yang baru
terpenting dari aset-aset ini. Platform efektif dapat memungkinkan variasi turunan
produk untuk dirancang lebih cepat dan mudah, dimana setiap produk
memberikan ciri-ciri dan fungsi-fungsi yang diinginkan oleh pasar utama. Salah
perencanaan produk adalah peta jalur teknologi. Suatu peta jalur teknologi
masa depan penggunaan berbagai teknologi yang relavan untuk produk yang
dipertimbangkan.
portfolio apa yang harus dilakukan, dalam kebanyakan kasus, suatu perusahaan dapat
Waktu
memperkirakan sumber daya yang dibutuhkan untuk tiap proyek dalam rencana
kenyataan bahwa sumber daya mereka teratas. Dalam kebanyakan kasus, sumber
daya utama yang diatur merupakan usaha dari staf pengembangan, biasanya
ditekankan dalam jam kerja orang atau jam kerja bulanan orang.
Penentuan waktu pengenalan produk : biasanya makin cepat suatu produk dibawa
sebanyak mungkin atau apakah mereka harus membeli produk yang umurnya
Pada point ini pernyataan kesempatan yang lebih segera mungkin ditulis kembali
sebagai suatu pernyataan visi produk. Sasaran yang telah terdefinisi dalam pernyataan
visi produk mungkin sangatlah umum. Didalamnya tidak tercakup teknologi baru
yang spesifik yang harusnya digunakan, atau apakah perlu untuk menyatakan sasaran
dan batasan-batasan fungsi seperti produksi dan operasional pelayanan. Dalam rangka
tim memformulasikan suatu definisi yang lebih detail dari pasar target dan asumsi-
mengenai hal ini akan terdapat pada suatu pertanyaan misi (mission statement).
Uraian produk ringkas: Uraian ini mencakup manfaat produk utama untuk
Sasaran utama bisnis: Sebagai tambahan sasaran proyek yang mendukung strategi
Pasar target untuk produk: Terdapat beberapa pasar target untuk produk. Bagian
ini mengidentifikasikan pasar utama dan pasar kedua yang perlu dipertimbangkan
jangkauan konsep produk, mereka membantu untuk menjaga lingkup proyek yang
dari produk, yaitu sekumpulan orang yang dipengaruhi oleh keberhasilan dan
Pasar Utama
Pasar Sekunder
Asumsi-asumsi
“reality cek“ harus dilakukan sebelum melalui proses pengembangan. Langkah awal
ini adalah waktu untuk memperbaiki, paling tidak mereka menjadi lebih hebat dan
untuk memastikan apakah banyak rencana dan keputusan konsisten dengan yang
Pada langkah akhir dari perencanaan dan proses strategi, tim seharusnya
Apakah total sumber daya yang dialokasikan untuk pengembangan produk cukup
Apakah tim inti telah menerima tantangan yang dihasilkan dalam pernyataan
misi?
peluang pasar terlebih dahulu, mencatat kendala utama serta menetapkan tujuan
22
pelanggan.
Pernyataan Rencana
Rencana
Misi Identifikasi Menetapkan Mendisain Memilih Menguji Menetapkan Pengembangan
Alur
kebutuhan Spesifikasi & Konsep2 Konsep Konsep spesifikasi
Pengemban
pelanggan Targetnya Produk Produk Produk akhir
gan
Sumber: Perancangan dan Pengembangan Produk (Ulrich dan Eppinger, 2001: 57)
Gambar 2.4 Aktivitas Identifikasi Kebutuhan Pelanggan Dalam Hubungan Dengan
Aktivitas Pengembangan Konsep Lain
pelanggan salah satu indikator apakah kebutuhan pelanggan telah diidentifikasi secara
benar adalah dengan melihat apakah pelanggan menyukai prototype pertama yang
mengumpulkan data dari pelanggan tetap berguna dan dapat menurunkan resiko besar
dalam pengembangan produk baru secara radikal. Apakah pelanggan sanggup atau
pelanggan yang menjadi target pasar akan sangat membantu tim pengembang
pandang mereka. Informasi mengenai pengguna ini akan bermanfaat, walaupun tidak
23
dikembangkan.
menjadi lima tahap, lima tahap tersebut adalah (Ulrich dan Eppinger, 2001: 57):
1. Wawancara
2. Kelompok fokus
disebut pengguna utama (Lead Users). Pengguna utama adalah pelanggan yang
pasar. Pelanggan seperti ini berguna sebagai sumber data karena dua alasan, yaitu:
karena selama ini telah berkutat dengan ketidaksempurnaan produk yang sekarang,
dan (2) mereka kadang kadang telah menemukan solusi untuk memenuhi kebutuhan
sanggup untuk mengantisipasi tren yang akan datang dan melampaui produk-produk
kompetitor.
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang dapat digunakan setelah pewawancara
Berikut adalah beberapa tuntutan untuk melakukan interaksi yang efektif dengan
pelanggan:
Bersiaplah dengan kejutan atau ekspresi yang tercetus dari kebutuhan yang
tersembunyi
produk baru tersebut akan diterapkan, dan bukan difokuskan terhadap produk itu
sendiri.
Hal-hal yang
disukai dari alat
sekarang
Usulan perbaikan
2. Catatan
3. Rekaman video
4. Foto
Hasil akhir dari proses pengumpulan data adalah menyusun data mentah, biasanya
hasil interpretasi kebutuhan yang berupa data mentah yang diperoleh dari pelanggan.
berbeda, sehingga akan berguna memiliki lebih dari satu anggota tim untuk
Bagaimana melakukannya”
Daftar kebutuhan pelanggan merupakan susunan final dari semua kebutuhan yang
tertier. Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang paling umum sifatnya, sementara
hierarki:
1. Tuliskan setiap pernyataan kebutuhan pada kartu-kartu atau secarik kertas yang
terpisah.
itu tim pengembang harus membuat prioritas pilihan dan mengalokasikan sumber
kepentingan setiap kebutuhan, yaitu: (1) bersandar pada konsensus anggota tim
berdasarkan pengalaman mereka selama ini dengan pelanggan, atau (2) berdasarkan
nilai kepentingan yang diperoleh dari survei lanjutan terhadap pelanggan. Kemudian
menyelesaikan langkah ini. Pada titik ini tim sudah harus mempunyai catatan tentang
kelompok pelanggan.
yaitu nilai rata-rata, standar deviasi atau jumlah respons untuk setiap kategori
kepentingan.
2 p 1 p
n
e2
e = Allowable error
29
Penentuan bobot berdasarkan hasil rata-rata dari bobot kepentingan tiap variabel.
pelanggan merupakan suatu metode yang terstruktur, metode tersebut bukanlah ilmu
pasti. Beberapa pertanyaan yang dapat diajukan dalam metode ini adalah:
Sudahkan kita berinteraksi dengan semua tipe pelanggan penting dalam target
pasar kita?
Apakah kita sanggup menangkap lebih jauh kebutuhan yang berhubungan dengan
kita?
Masih adakah wilayah penyelidikan yang harus kita kejar untuk mencatat
yang dapat membantu kita pada usaha pengembangan produk lebih lanjut?
Apa yang kita ketahui sekarang, namun belum kita ketahui waktu memulai
Apakah kita sudah melibatkan setiap orang dalam organisasi kita yang
Bagaimana kita memperbaiki proses pada usaha pengembangan dimasa yang akan
datang?
30
Spesifikasi produk yaitu menjelaskan tentang hal-hal yang harus dilakukan oleh
sebuah produk (Ulrich dan Eppinger, 2001: 77). Spesifikasi terdiri dari metrik dan
nilai metrik. Sebagai contoh “waktu rata-rata untuk memasang” adalah metrik,
sementara “kurang dari 75 detik” adalah nilai metrik. Spesifikasi dibuat pada kondisi
ideal proses pengembangan produk, terlebih dahulu membuat spesifikasi produk, lalu
Pernyataan Rencana
Rencana
Misi Identifikasi Menetapkan Mendisain Memilih Menguji Menetapkan Pengembangan
Alur
kebutuhan Spesifikasi & Konsep2 Konsep Konsep spesifikasi
Pengemban
pelanggan Targetnya Produk Produk Produk akhir
gan
Sumber: Perancangan dan Pengembangan Produk (Ulrich dan Eppinger, 2001: 78)
Gambar 2.5 Proses Pengembangan Konsep ”Menetapkan Target Spesifikasi”
dilaksanakan pada awal proses, tetapi ”Menetapkan Spesifikasi Akhir” harus
menunggu hingga konsep produk dipilih.
Kemudian target spesifikasi ini akan diperbaiki tergantung pada batasan konsep
31
mengungkapkan detail-detail yang tepat dan terukur mengenai apa yang harus
dibawah ini.
Proses pembuatan target spesifikasi terdiri dari 4 langkah, yaitu (Ulrich dan
terukur dapat dilakukan, dan upaya memenuhi spesifikasi dengan sendirinya akan
Cara yang baik untuk membuat daftar metrik adalah mengamati setiap
kebutuhan satu per satu, lalu memperkirakan karakteristik yang tepat dan terukur
dari sebuah produk yang memuaskan kebutuhan pelanggan. Pada posisi ideal,
hanya satu metrik untuk setiap kebutuhan. Tapi dalam praktiknya, hal ini
terukur.
yang direfleksikannya. Untuk kasus dimana metrik dipetakan secara langsung dari
kepentingan metrik. Untuk kasus dimana metrik merefleksikan lebih dari satu
Sumber: Perancangan dan Pengembangan Produk (Ulrich dan Eppinger, 2001: 81)
33
10
11
1
9
1 ●
2 ● ●
3 ● ● ●
4 ●
5 ● ●
6 ● ●
7 ●
8 ● ●
9 ● ● ●
10 ●
11 ●
Sumber: Perancangan dan Pengembangan Produk (Ulrich dan Eppinger, 2001: 82)
Sumber: Perancangan dan Pengembangan Produk (Ulrich dan Eppinger, 2001: 84)
34
o Langkah 3 : Menentukan nilai target ideal dan marginal yang dapat dicapai untuk
tiap metrik.
Dalam langkah ini, tim menyatukan informasi yang tersedia untuk mengatur
nilai target untuk tiap metrik. Diperlukan dua macam nilai target, yaitu nilai ideal
dan nilai marginal. Nilai ideal adalah hasil yang terbaik yang diharapkan tim.
Nilai marginal adalah nilai metrik yang membuat produk diterima secara
komersial.
Maksimal X : spesifikasi ini menetapkan target untuk batas atas dari metrik,
Diantara X dan Y : spesifikasi ini mentapkan target batas atas dan bawah
Tepat X : spesifikasi ini menetapkan target metrik pada nilai tertentu, dimana
Sumber: Perancangan dan Pengembangan Produk (Ulrich dan Eppinger, 2001: 88)
Apakah anggota tim “bertaruh”? Jika ditetapkan target yang tinggi, apakah
yang sebenarnya?
paling sedikit berbagai pilihan produk agar dapat memenuhi kebutuhan lebih
dari satu segmen pasar, atau cukup hanya satu produk saja?
Ketika tim telah memilih salah satu konsep dan mempersiapkan tahap
Spesifikasi yang awalnya hanya berupa pernyataan target dalam selang nilai tertentu,
Dalam menentukan spesifikasi akhir sangat sulit karena adanya trade-offs, yaitu
hubungan berlawanan antara dua spesifikasi yang sudah melekat pada konsep produk
yang terpilih.
Lima langkah dalam pembuatan spesifikasi akhir (Ulrich dan Eppinger, 2001:
89):
Model teknis suatu produk adalah alat yang digunakan untuk memperkirakan
nilai metrik untuk membuat beberapa keputusan desain. Dalam hal ini cenderung
menggunakan istilah ‘model’ untuk menyebut suatu bentuk tiruan fisik maupun
Idealnya, tim dapat membuat model analitik produk dengan akurat, mungkin
dengan menerapkan persamaan model pada lembar kerja atau simulasi komputer.
Model seperti ini memungkinkan tim untuk memperkirakan dengan cepat tipe
kinerja seperti apa yang dapat diperoleh dari suatu variabel desain khusus, tanpa
melalui eksperimen yang mahal. Sedangkan model fisik biasanya dibuat dengan
dapat dikerjakan secara teknis atau tidak, dengan cara menyelidiki perbedaan
kombinasi variabel desai. Permodelan dan analisis tipe ini mencegah tim untuk
37
selalu memperoleh keuntungan yang cukup, juga dapat menawarkan produk ini ke
bahan dan komponen dan memperkirakan harga pembelian atau pabrikasi untuk
setiap komponen.
Cara yang digunakan untuk mencatat informasi biaya adalah dengan membuat
daftar perkiraan harga terendah dan tertinggi untuk setiap komponen. Hal ini
komponen sangat penting sifatnya. Tim biasanya melakukan analisis biaya untuk
keputusan ini dengan berdasarkan pada analisis tersebut daftar komponen itu
sendiri adalah semacam model kinerja, selain memperkirakan nilai metrik kinerja
diperbaharui secara teratur. Untuk produk kompleks yang terdiri dari ratusan atau
bahkan ribuan komponen yang belum tentu dapat dikelompokkan ke dalam daftar
Setelah tim membuat model kinerja teknis yang dibutuhkan untuk membuat
model biaya awal, tim telah dapat menggunakan model ini untuk
ini adalah peta persaingan. Peta persaingan biasanya digunakan untuk mengetahui
posisi produk baru dalam persaingan. Dengan meggunakan model teknis, model
biaya produk, dan peta persaingan, tim dapat menyempurnakan spesifikasi produk
agar dapat dicapai konsep produk yang sempurna dan menghasilkan produk yang
Untuk kategori produk yang telah matang dimana kompetisi didasarkan pada
beberapa kinerja kinetik yang suadah dikenal baik, analisa cojoint merupakan
Proses penetapan spesifikasi akan lebih penting dan menantang jika produk
beberapa tim pengembangan. Pada kasus seperti ini, spesifikasi digunakan untuk
setiap subsistem. Masalah yang kita hadapi adalah memastikan bahwa spesifikasi
Ada berapa banyak ketidakpastian yang ada pada model teknik dan model
biaya?
Apakah konsep yang dipilih oleh tim paling sesuai target pasar yang
teknik yang lebih baik yang merupakan ukuran kinerja produk untuk masa
prinsip kerja dan bentuk produk (Ulrich dan Eppinger, 2001: 102). Konsep produk
Sebuah konsep biasanya diekspresikan sebagai sebuah sketsa atau sebagai sebuah
mode 3 dimensi secara garis besar dan seringkali disertai oleh sebuah uraian gambar.
Pernyataan Rencana
Rencana
Misi Identifikasi Menetapkan Mendisain Memilih Menguji Menetapkan Pengembangan
Alur
kebutuhan Spesifikasi & Konsep2 Konsep Konsep spesifikasi
Pengemban
pelanggan Targetnya Produk Produk Produk akhir
gan
Sumber: Perancangan dan Pengembangan Produk (Ulrich dan Eppinger, 2001: 103)
Gambar 2.6 Penyusunan Konsep Merupakan Bagian Dari Fase Pengembangan
Konsep
sederhana. Berikut gambar dari lima langkah metode penyusunan konsep (Ulrich dan
Sumber: Perancangan dan Pengembangan Produk (Ulrich dan Eppinger, 2001: 104)
Gambar 2.7 Lima Langkah Metode Penyusunan Konsep
42
Dekomposisi fungsi
Dekomposisi fungsi sangat sesuai diaplikasikan pada produk teknik, tapi dapat
Pendekatan ini seringkali berguna untuk produk dengan fungsi teknis yang sangat
Pendekatan ini seringkali berguna untuk produk yang masalah utamanya adalah
Tujuan dari semua teknik dekomposisi ini adalah untuk membagi sebuah masalah
kompleks menjadi sederhana sehingga dapat ditangani dengan lebih terfokus. Setelah
dekomposisi masalah selesai, tim memilih submasalah yang paling kritis untuk
keberhasilan produk, dan mungkin paling bermanfaat jika diselesaikan melalui solusi
Mengimplikasikan solusi yang sudah ada biasanya lebih cepat dan lebih mudah
daripada mengembangkan sebuah solusi baru. Penggunaan bebas dari solusi yang
submasalah kritis di mana tidak ada solusi terdahulu yang memuaskan. Lebih jauh
Sedikitnya ada 5 cara yang baik untuk mengumpulkan informasi dari sumber
Pencarian internal merupakan penggunaan pengetahuan dan kreavitas dari tim dan
pribadi untuk menghasilkan konsep solusi. Pencarian internal dalam arti semua
pemikiran yang timbul dari langkah ini dihasilkan dari ilmu pengetahuan yang ada
dalam tim.
44
maupun kelompok :
1. Menunda keputusan
1. Membuat analogi
Sebagai hasil dari kegiatan pencarian secara eksternal dan internal, tim
mengumpulkan puluhan atau ratusan penggalan konsep, yaitu yang merupakan solusi
Dua alat spesifik untuk mengatur kerumitan dan mengatur pemikiran tim, yaitu :
1. Pohon klasifikasi
2. Tabel kombinasi
kombinasi dari penggalan tidak lantas secara spontan membawa kita pada
Apakah tim yakin bahwa solusi-solusi yang mungkin telah sepenuhya digali?
relatif dari konsep, dan memilih satu atau lebih konsep untuk penyelidikan, pengujian
Pernyataan Rencana
Rencana
Misi Identifikasi Menetapkan Mendisain Memilih Menguji Menetapkan Pengembangan
Alur
kebutuhan Spesifikasi & Konsep2 Konsep Konsep spesifikasi
Pengemban
pelanggan Targetnya Produk Produk Produk akhir
gan
Sumber: Perancangan dan Pengembagan Produk (Ulrich dan Eppinger, 2001: 133)
Gambar 2.8 Seleksi Konsep Merupakan Bagian Dari Keseluruhan
Fase Pengembangan Konsep.
47
Metode seleksi konsep pada proses ini didasarkan pada penggunaan metrik
Sumber: Perancangan dan Pengembagan Produk (Ulrich dan Eppinger, 2001: 134)
Gambar 2.9 Seleksi Dan Penyaringan Konsep
Terdapat dua tahapan metodologi seleksi konsep, yaitu : penyaringan konsep dan
penilaian konsep (Ulrich dan Eppinger, 2001: 135). Penyaringan adalah proses yang
Penilaian konsep merupakan sebuah analisis konsep yang ada untuk memilih salah
penyaringan. Pada tahap awal ini perbandingan kuantitatif secara rinci sulit untuk
komparatif yang masih kasar. Setelah beberapa alternatif dihilangkan, tim dapat
48
memilih untuk meneruskan pada penilaian konsep, lalu mengadakan analisis yang
lebih terperinci, serta mengevalusi kuantitatif yang lebih terhadap konsep yang tersisa
2. Menilai konsep
3. Mengurut konsep
menggunakan tiga simbol yaitu nilai relatif “lebih baik” (+), jika konsep tersebut
lebih baik dari konsep yang lain dalam hal kriteria tersebut. “sama dengan” (0),
jika untuk kriteria tersebut konsep tersebut sama dengan konsep yang lainnya.
Dan terakhir “lebih buruk” (-), bila konsep tersebut lebih buruk dari konsep yang
konsep diberi rangking. Konsep yang dipilih untuk diteruskan adalah satu atau
Beberapa pola yang berbeda dapat digunakan untuk memberi bobot pada
kriteria seperti menandai nilai kepentingan dari 1-5 atau mengalokasi nilai 100%.
menentukan apakah bobot yang diberikan sesuai dengan kriteria yang diinginkan.
Nilai rating dan beban dikalikan untuk mendapatkan nilai beban. Nilai beban
ini yang akan dijumlahkan untuk menentukan rangking tiap konsep yang dinilai.
Sama seperti tahap penyaringan konsep, konsep yang terpilih adalah konsep yang
Dengan dasar kedua metrik seleksi tersebut dapat diputuskan untuk memilih
satu atau lebih konsep terbaik, konsep-konsep ini mungkin lebih lanjut
51
dikembangkan, dibuat prototype dan diuji untuk memperoleh umpan balik dari
pelanggan.
aktivitas ini bertujuan untuk menyempitkan jumlah konsep yang akan diproses
konsep-konsep alternatif harus dipersempit terlebih dahulu menjadi satu atau dua
Pernyataan Rencana
Rencana
Misi Identifikasi Menetapkan Mendisain Memilih Menguji Menetapkan Pengembangan
Alur
kebutuhan Spesifikasi & Konsep2 Konsep Konsep spesifikasi
Pengemban
pelanggan Targetnya Produk Produk Produk akhir
gan
Sumber: Perancangan dan Pengembagan Produk (Ulrich dan Eppinger, 2001: 152)
Gambar 2.10 Pengujian Konsep Dalam Hubungan Dengan Aktivitas Pengembangan
Yang Lain.
52
Metode pengujian konsep terdiri dari 7 tahap, yaitu (Ulrich dan Eppinger, 2001:
153):
itu perlu didefinisikan dahulu maksud dari eksperimen ini dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan seperti :
terbesar saja.
53
kepada responden untuk dinilai sendiri oleh mereka. Banyak cara yang dapat
Data yang didapatkan dari survei dapat diolah dan digunakan untuk
mengukur respon pelanggan, dan hal yang terutama diukur adalah konsep
membeli dengan dibagi ke dalam 5 skala yaitu pasti akan membeli, mungkin
akan membeli, mungkin atau tidak akan membeli, mungkin tidak akan
54
membeli, pasti tidak akan membeli. Atau bisa juga dengan cara menyuruh
yang mendominasi, maka secara langsung konsep tersebut dapat dipilih untuk
maka konsep dapat dipilih berdasarkan pertimbangan waktu dan biaya. Dan
tiga variabel kunci yang terdapat pada model prediksi yaitu : ukuran pasar
sesuai dengan yang dituju? Dan apakah hasil prediksi konsisten dengan hasil
diterapkan di masa yang akan datang untuk produk-produk yang hampir sama.
Semua produk terdiri dari elemen fungsional dan fisik. Elemen-elemen fungsional
dari produk terdiri atas operasi dan transformasi yang menyumbang terhadap kinerja
sub rakitan yang pada akhirnya diimplementasikan terhadap fungsi produk. Elemen-
elemen fisik diuraikan lebih rinci ketika usaha pengembangan berlanjut. Elemen fisik
elemen fungsional dari produk disusun menjadi chunk yang bersifat fisik. Dan
elemen fungsional pada keseluruhan fisiknya, dan interaksi antar chunk dapat
utama produk.
56
Keputusan mengenai cara membagi produk menjadi chunk dan tentang berapa
banyak modularitas akan diterapkan pada arsitektur sangat terkait dengan beberapa
Sumber: Perancangan dan Pengembagan Produk (Ulrich dan Eppinger, 2001: 181)
Sebuah produk dianggap terdiri dari elemen fungsional dan fisik. Elemen
fungsional dari produk terdiri atas operasi dan transformasi yang menyumbang
terhadap kinerja keseluruhan produk. Elemen-elemen fisik dari suatu produk adalah
bagian-bagian produk (part), komponen, dan sub rakitan yang pada akhirnya
elemen fungsional dari produk disusun menjadi chunk yang bersifat fisikal dan
elemen yang dituliskan pada skema berupa elemen-elemen fisik. Beberapa elemen
diuraikan secara fungsional. Ini adalah elemen fungsional produk yang belum diubah
menjadi konsep fisik atau komponen. Elemen-elemen yang belum diubah menjadi
konsep fisik atau komponen tersebut umumnya merupakan inti dari konsep dasar
produk yang harus didesain dan diseleksi oleh tim. Sedangkan elemen lainnya yang
produk. Namun bukan berarti skema harus mengandung setiap detail yang dipikirkan.
Aturan yang baik adalah menempatkan kurang dari 30 elemen ke dalam skema untuk
pembuatan arsitektur produk. Jika produk merupakan suatu sistem yang kompleks,
beberapa elemen lainnya menjadi fungsi tingkatan yang lebih tinggi untuk
dikomposisikan.
Skema tidak diciptakan secara spesifik. Pilihan spesifik yang dibuat pada waktu
pengontrolan kepada setiap elemen lain yang terdapat pada produk yang
dikoordinasikan oleh komputer sentral. Karena umumnya ruang gerak skema luas,
tim seharusnya menghasilkan beberapa alternatif dan memilih pendekatan yang akan
Sumber: Perancangan dan Pengembagan Produk (Ulrich dan Eppinger, 2001: 182)
menugaskan setiap elemen yang terdapat pada skema menjadi chunk. Alternatif pada
satu sisi mungkin sesuatu yang ekstrim. Pada sisi ekstrim lainnya, tim dapat saja
memutuskan bahwa produk hanya mempunyai satu chunk utama dan kemudian
59
alternatif adalah dengan mengasumsikan bahwa setiap elemen pada skema akan
yaitu:
Integrasi Geometris dan Presisi: Penugasan elemen terhadap chunk yang sama
elemen.
dikelompokkan bersama-sama.
dan untuk memperoleh hasil yang terbaik dari kapabilitas tersebut, tim dapat
satu chunk.
Kesamaan Desain atau Teknologi Produk: Ketika dua atau lebih elemen
yang sama, maka penggabungan elemen-elemen ini pada chunk yang sama akan
beberapa elemen, yang lebih baik adalah mengisolasi elemen tersebut pada chunk
geometris yang masih kasar. Susunan geometris dapat diciptakan dalam bentuk
gambar, model komputer atau model fisik (dari triplek atau busa, sebagai contoh)
yang terdiri dari dua atau tiga dimensi. Pembuatan susunan geometris akan
layak untuk mendukung hubungan dimensi dasar diantara chunk. Pada tahap ini, tim
61
kemudian memilih yang terbaik. Kriteria keputusan untuk memilih susunan geometris
sangat terkait dengan tahap pengelompokkan pada langkah 2. Pada beberapa kasus
tidak layak, dan kemudian beberapa elemen harus disusun ulang pada chunk-chunk
yang lain. Pembuatan susunan geometris yang kasar harus dikoordinasikan dengan
desainer industri yang ada di dalam tim dalam kasus dimana aspek eksetika,
keamanan dan kenyamanan dari sebuah produk penting dan sangat terkait dengan
interaksi yang sesuai dengan garis skema yang menghubungakan satu chunk dengan
chunk lainnya. (proses yang sangat mendasar dari suatu sistem operasi). Sedangkan
interaksi insidental yaitu interaksi yang muncul akibat implikasi elemen fungsional
menjadi bentuk fisik tertentu atau karena pengaturan geometris dari chunk.
didokumentasikan dalam beberapa cara. Untuk interaksi chunk dalam jumlah yang
sedikit (kurang dari 10), diagram interaksi adalah cara yang tepat untuk menunjukkan
interaksi-interaksi insidental. Untuk sistem yang lebih besar, diagram seperti ini
62
membingungkan, sebagai gantinya adalah metrik interaksi adalah alat yang tepat
Sumber: Perancangan dan Pengembagan Produk (Ulrich dan Eppinger, 2001: 204)
63
2001: 202-203):
Kemudahan pemakaian
sering digunakan, seperti sebuah fotokopi kantor, dan produk-produk yang jarang
fungsinya.
Kemudahan perawatan
penting. Sebagai contoh, seorang pemakai harus dapat membersihkan kertas yang
terjepit dalam sebuah printer atau mesin fotokopi dengan mudah. Sekali lagi,
keseluruhan.
64
Secara umum, semakin banyak interaksi pemakai dengan produk, produk akan
mudah dibawa membutuhkan selusin atau lebih interaksi. Semua ini dipahami
benar oleh desainer industri. Lebih jauh, setiap interaksi mungkin membutuhkan
ada yang secara relatif akan mudah dipahami untuk desain, seperti tombol-tombol
pada mouse komputer desktop generasi yang akan dating. Semakin banyak
dan studi kemungkinan, seperti jalur bola yang dibuat di dalam pada komputer
Keamanan
hal ini dapat menghasilkan tantangan yang nyata bagi tim desain. Sebagai contoh,
perhatian keamanan pada desain boneka anak akan lebih menonjol dibandingkan
Sumber: Perancangan dan Pengembagan Produk (Ulrich dan Eppinger, 2001: 204)
Kebutuhan-kebutuhan estetis pada desain industri, yaitu (Ulrich dan Eppinger, 2001:
203):
Diferensiasi Produk
Produk dengan market dan teknologi yang stabil sangat tergantung pada desain
industri untuk menciptakan daya tarik estetis dan, tentunya diferensiasi visual.
Sebaliknya produk seperti internal disk drive komputer yang dibedakan oleh
Persepsi pelanggan terhadap suatu produk sebagian didasarkan oleh daya tarik
estetis. Produk yang menarik mungkin diasosiasikan dengan mode dan kesan
yang tinggi. Pada akhirnya hal itu akan menciptakan gengsi yang tinggi pada
pemiliknya. Hal ini mungkin berlawanan terhadap suatu produk yang terlihat dan
66
terasa kasar atau konservatif. Ketika karakteristik itu penting, desain industri akan
Motivasi Tim
perasaan bangga diantara para staf desain dan manufaktur. Kebanggaan tim dapat
Konsep awal desain industri memberikan tim suatu visi kongkrit terhadap hasil
2.1.8.3 Konseptualisasi
tim untuk membuat konsep produk. Selama tahap penggalian konsep ahli teknik
subfungsi teknis dari produk. Pada saat ini, desainer industri berkonsentrasi
sketsa yang sederhana. Untuk setiap konsep sketsa itu dikenal dengan thumbnail
sketch. Sketsa-sketsa ini adalah yang cepat dan tak mahal untuk mengeksperesikan
dievaluasi oleh tim berdasarkan kebutuhan pelanggan, kemungkinan teknis, biaya dan
pertimbangan manufaktur.
industri bekerja terpisah dari ahli teknik. Ketika hal ini terjadi, desain industri yang
diajukan untuk konsep melibatkan bentuk dan gaya yang terikat. Ketika ahli-ahli
ahli teknik melalui fase pengembangan konsep sehingga pengulangan ini dapat
Pada fase perbaikan awal, desainer industri membuat model dari konsep yang
paling menjanjikan. Model lunak (soft model) biasanya dibuat dalam skala penuh
dengan menggunakan busa atau papan berinti-busa. Ini adalah metode kedua yang
tercepat, namun sedikit lebih lambat dari sketsa, digunakan untuk mengevaluasi
konsep.
Meskipun secara umum masih kasar, model-model ini sangat berguna karena
dievaluasi oleh desainer industri, ahli teknik, personil pemasaran dan pelanggan
desainer akan membuat sebanyak mungkin model tergantung pada waktu dan
Pada tahap ini, para desainer industri sering mengganti dari model lunak dan
sketsa menjadi model kasar dan gambaran informasi-intensif yang dikenal dengan
penggunaan produk. Yang digambarkan dalam bentuk dua atau tiga dimensi,
digunakan untuk studi warna dan pengujian penerimaan pelanggan untuk ciri dan
model keras. Model ini secara teknis sebelum berfungsi karena hanya mendekati
replika desain akhir dengan penampilan yang sangat realistik. Model keras tersebut
terbuat dari kayu busa tebal, plastik atau logam. Model itu dilukis dan diberi tekstur
serta mempunyai beberapa ciri “fungsi kerja”, seperti tombol-tombol yang berfungsi
untuk mendorong dan meluncurkan gerakan. Karena model keras berharga ribuan
Model keras dapat digunakan untuk memperoleh tambahan arus balik pelanggan
perdagangan, menjual konsep kepada manajemen senior dalam suatu organisasi dan
3. Kemampuan untuk
memelihara dan
memperbaiki produk
4. Penggunaan yang
tepat dari sumber
70
5. Diferensiasi produk
Sumber: Perancangan dan Pengembagan Produk (Ulrich dan Eppinger, 2001: 215)
Penilaian kualitas dalam desain industri, yaitu (Ulrich dan Eppinger, 2001: 214-
216):
Ini adalah rating tentang bagaimana mudahnya produk itu digunakan. Kualitas
Peringkat secara keseluruhan, konsumenlah yang menjadi daya tarik bagi suatu
produk. Daya tarik ini dicapai lewat penampilan, sentuhan suara dan baunya.
memenuhi kebutuhan konsumen. Jenis sumber daya lebih diarahkan pada desain
industri pengeluaran dolar dan fungsi lainnya. Faktor ini cenderung untuk
71
produk yang kurang baik, salah satunya dari segi yang kurang penting atau
produknya yang terbuat dari bahan yang tak biasa yang akan mempengaruhi hasil
lainnya.
Differensiasi produk
Ini adalah peringkat dari suatu produk yang unik dan konsisten terhadap
suatu produk. Keberhasilan ekonomis tergantung dari marjin keuntungan dari tiap
penjualan produk dan berapa banyak yang dapat dijual oleh perusahaan. Jadi secara
keseluruhan DFM memiliki sasaran jaminan kualitas produk yang tinggi, sambil
kualitas dari produk tersebut. Metode itu terdiri dari lima langkah (Ulrich dan
Sumber: Perancangan dan Pengembangan Produk (Ulrich dan Eppinger, 2001: 225)
tersebut dapat diperkirakan secara terpisah untuk dianalisis manakah biaya yang
dapat dikurangi dengan tanpa mengurangi kualitas produk. Perkiraan biaya tersebut
dibagi ke dalam tiga bagian yaitu biaya komponen, biaya perakitan serta biaya
overhead.
digunakan, beserta biaya overhead yang merupakan 10% dari bahan yang dibeli, dan
perakitan, untuk kemudian dihitung waktu perakitan. Setelah itu total biaya perakitan
didapatkan dengan mengalikan total waktu perakitan dengan biaya perakitan dalam
satuan rupiah/jam.
menggunakan format yang sama seperti yang dilakukan di awal tahapan ini.
Keputusan untuk menerima desain dapat diteruskan jika sasaran dari DFM terpenuhi,
yaitu apabila minimasi biaya tidak mempengaruhi kualitas dan fungsi dari produk
tersebut.
74
2.1.10 Prototype
Prototype sebagai sebuah penaksiran produk melalui satu atau lebih dimensi yang
menjadi perhatian (Ulrich dan Eppinger, 2001: 259). Dengan definisi ini, setiap
wujud yang memperlihatkan sedikitnya satu aspek produk yang menarik bagi tim
adalah tingkat dimana sebuah prototype merupakan bentuk fisik sebagai lawan dari
analitik. Aspek-aspek dari produk yang diminati oleh tim pengembangan secara nyata
dibuat menjadi suatu benda untuk pengujian dan percobaan. Prototype analitik
menampilkan produk yang tidak nyata, biasanya sistematis, cara. Aspek yang
menarik adalah produk dianalisis daripada dibuat. Sedangkan dimensi kedua dalah
besar atau semua atribut dari produk. Prototype yang menyeluruh dapat disamakan
produk. Secara praktek umum dimaksudkan untuk menggunakan dua atau lebih
75
pelanggan?”.
penjual, mitra, keseluruhan anggota tim, pelanggan, dan investor. Hal ini benar
karena sebuah gambaran, alat, tampilan tiga dimensi dari produk lebih mudah
sekalipun.
diharapkan.
diinginkan.
76
prototype mana yang harus dibuat dan mengenai bagaimana memasukkan prototype
Prototype fisik dibutuhkan untuk menemukan fenomena yang tidak dapat diduga.
khususnya prototype fisik. Dan teknologi yang telah timbul sebagai hal yang penting
Model komputer 3D: Pada dekade yang lalu, cara yang dominan dalam
seringkali dibuat dengan komputer, menjadi model komputer 3D. Model ini
dari bangun geometrik dasar seperti silinder, balok, dan lubang. Keuntungan
dari membuat satu dan hanya satu gambaran resmi dari rancangan, menjadi dapat
untuk analisis yan lebih terpusat untuk kinematik atau tegangan. Model komputer
fisik.
Pembuatan bentuk bebas: Pada tahun 1984, sistem pembuatan bentuk bebas
pertama kali dikenalkan dengan menggunakan sistem 3D. Teknologi ini disebut
membuat objek fisik secara langsung dari model komputer 3D dan dapat sebagai
“pencetak tiga dimensi”. Koleksi teknologi ini sering kali disebut membuat
sebuah objek, satu lapisan secara keseluruhan pada saat bersamaan, dengan
hasilnya paling sering dibuat dari plastik, tetapi bahan lainnya tersedia, seperti
lilin, kertas, keramik, dan logam. Pada beberapa kasus, bagian-bagian tersebut
digunakan secara langsung untuk penggambaran atau dalam hal kerja prototype.
Namun bagian tersebut sering kali digunakan sebagai pola untuk membuat bentuk
atau cetakan dari bagian yang memiliki sifat bahan khusus yang kemudian dapat
prototype 3D yang nyata dibuat lebih awal dan lebih murah dibandingkan yang
78
teknologi ini dapat digunakan untuk mewujudkan konsep produk secara cepat dan
Prototype diharapkan untuk menjadi satu atau beberapa tonggak utama dari
prototype fisik diperlukan atau apakah prototype analitik yang terbaik untuk
adalah prototype yang paling sederhana yang akan memenuhi tujuan yang
ditetapkan pada langkah 1. Pada beberapa kasus, prototype yang sudah ada atau
bagian akan siap untuk dirakit (ini kadang-kadang disebut tanggal “rangkaian
bagian”). Kedua, tim menetapkan tanggal kapan prototype akan diuji pertama kali
80
tim untuk pertama kalinya menyalurkan energi dan “melihat asap” dalam produk
dengan sistem listrik. Yang ketiga, tim menetapkan tanggal saat prototype
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari
berbagai proses biologis dan psikologis (Sugiyono, 2004: 139). Dua diantara yang
tentang apa yang akan diamati, dimana tempatnya. Pedoman untuk melakukan
observasi, yaitu:
Wawancara
diteliti, dan juga hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
pedoman wawacara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk
Kuisioner
untuk dijawabnya (Sugiyono, 2004: 135). Kuisioner cocok digunakan bila peneliti
tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari
responden. Selain itu, kuisioner juga cocok digunakan bila jumlah responden
cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuisioner dapat berupa
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono, 2004: 73). Hal ini dilakukan apabila populasi besar dan peneliti
tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi karena keterbatasan dana,
tenaga, dan waktu. Teknik sampling/ teknik pengambilan sampel pada dasarnya dapt
memberi peluang/ kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2004: 77). Teknik sampel ini meliputi:
sampel yang tidak memberi peluang/ kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2004: 77). Teknik sampel
2
Z
N ( P )(1 P) , dimana : N = Ukuran sampel
e
dipilih
e = Sampling error
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2004: 86). Dalam
penelitian fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang
Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator
variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun
item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap
item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor,
misalnya:
mengenai tingkat kesesuaian (Supranto, 2001: 240). Tingkat kesesuaian adalah hasil
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diwakilkan oleh huruf X dan Y,
kepentingan pelanggan.
Xi
Tki 100% ,
Yi
Selanjutnya sumbu mendatar (X) akan diisi oleh skor tingkat tinggi kepuasan,
sedangkan sumbu tegak (Y) akan diisi oleh skor tingkat tinggi kepentingan. Dalam
pelanggan dengan :
X
Xi Y
Yi
n n
n = Jumlah responden
Diagram kartesius merupakan suatu bangun yang dibagi atas empat bagian yang
dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik-titik ( X ,Y ),
dimana X merupakan rata-rata dari rata-rata skor tingkat pelaksanaan atau kepuasan
pelanggan atau atribut Y adalah rata-rata skor tingkat kepentingan seluruh faktor
N N
Xi
i 1
Yi
i 1
Rumus : X Y
K K
Dimana :
Selanjutnya tingkat unsur-unsur tesebut akan dijabarkan dan dibagi menjadi empat
Y Kepentingan
Prioritas Utama Pertahankan Prestasi
A B
Y Prioritas Rendah Berlebihan
C D
X X Pelaksanaan
(Kinerja / Kepuasan)
Sumber: Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan (Supranto, 2001: 242)
Keterangan :
b. Menunjukkan unsur pokok yang telah berhasil dilaksanakan, untuk itu wajib
memuaskan.
2.5 Validitas
kesalahan sesuatu instrumen (Arikunto, 1996: 159). Suatu instrumen yang valid
mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki
validitas rendah.
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan.
Sebuh instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang
diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana
data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang
dimaksud.
Validitas eksternal instrumen yang dicapai apabila data yang dihasilkan dari
instrumen tersebut sesuai dengan data atau informasi lain yang mengenai variabel
Rumus kolerasi yang dapat digunakan adalah rumus korelasi product moment,
sebagai berikut:
N XY X Y
rXY
N X 2
X N Y Y
2 2 2
pertanyaan dari angket atau butir-butir soal tes, tetapi dapat pula kumpulan dari
Pengujian validitas sebuah instrumen dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
Analisis faktor
dengan skor total, sesudah terlebih dahulu mengetahui kekhususan tiap faktor.
Skor faktor dipandang sebagai nilai X dan skor total dipandang dengan nilai
Y. Bila koefisien korelasi sama deengan atau lebih besar dari 0,3, maka
dinyatakan valid.
Analisis butir
dengan skor total. Skor butir dipandang sebagai nilai X dan skor total
dipandang dengan nilai Y. Bila koefisien korelasi sama deengan atau lebih
2.6 Reliabilitas
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut
sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan
dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga
Secara garis besar ada dua jenis reliabilitas, yaitu reliabilitas eksternal dan
reliabilitas internal. Seperti pada validitas, jika ukuran atau kriteriumnya berada di
luar instrumen maka dari hasil pengujian ini diperoleh reliabilitas eksternal.
Sebaliknya jika perhitungan dilakukan berdasarkan data dari instrumen saja, akan
Reliabilitas eksternal
Ada dua cara untuk menguji reliabilitas eksternal sesuatu instrumen yaitu
dengan teknik pararel dan teknik ulang Apabila peneliti menggunakan teknik
pertama yakni teknik paralel, peneliti mau tak mau harus menyusun dua stel
dari dua kali tes uji coba tersebut dikorelasikan, dengan teknik korelasi product
moment atau korelasi pearson. Tinggi rendahnya indeks korelasi inilah yang
menggunakan teknik ini peneliti mempunyai dua instrumen dan melakukan dua
Pada kali lain instrumen tersebut diberikan kepada sekelompok responden yang
semula untuk dikerjakan lagi, dan hasil yang kedua juga dicatat. Kemudian kedua
hasil tersebut dikorelasikan. Oleh karena dalam menggunakan teknik ini peneliti
hanya melakukan satu kali tes tetapi dilaksanakan dua kali uji coba, maka disebut
Reliabilitas internal
yang berbeda, baik instrumen yang berbeda maupun yang sama, reliabilitas
internal diperoleh dengan cara menganalisis data dari satu kali pengetesan.
peneliti harus melalui langkah yaitu membuat tabel analisis butir soal atau butir
belahan bagian soal. Ada dua cara membelah yaitu belah ganjil-genap dan belah
awal-akhir. Oleh karena itu teknik Spearman Brown disebut juga dengan teknik
belah dua.
90
mengelompokkan skor butir bernomor ganjil/ awal sebagai belahan pertama dan
kelompok skor butir bernomor genap/ akhir sebagai belahan kedua. Langkah
selanjutnya mengkolerasikan skor belah pertama dengan skor belahan kedua, dan
akan diperoleh harga rXY. Oleh karena indeks kolerasi yang diperolah baru
2(rb )
ri Dimana: ri = reliabilitas internal seluruh instrumen
1 rb
menjadi objek permasalahan. Kerangka pikir biasanya dimulai dari suatu variabel,
yaitu objek permasalahan dan diakhiri dengan result (hasil), yaitu solusi yang dipilih
Variabel
- Ukuran alas seterika yang terlalu kecil sehingga merasa tidak nyaman untuk
digunakan.
Ide
Resources Search
Berangkat dari ide diatas, dicari suatu ide yang sesuai dengan kebutuhan dalam
Selection
Dari resources search, ditemukan suatu ide bahwa bahan, dan kebutuhan yang
Result
Hasil yang didapat adalah perancangan dan pengembangan produk meja seterika