I. Pendahuluan
HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan virus menular yang dapat merusak
sistem kekebalan tubuh manusia. Akibat kerusakan sistem kekebalan tubuh ini maka
seseorang akan dengan mudah diserang berbaga macam penyakit dalam tenggang waktu
yang relatif bersamaan. Kumpulan berbagai gejala penyakit ini disebut Acquired
Immune Deficiency Syndrome (AIDS). Dalam Rantai penularan HIV terdapat kelompok
rentan, kelompok beresiko tertular, dan kelompok tertular. kelompok masyarakat yang
beresiko karena perilakunya berpotensi tertular dan menularkan HIV, seperti penjaja
seks, pelanggannya, laki-laki yang berhubungan seks dengan lakilaki, orang yang
berganti-ganti pasangan seksual, pemakai narkoba suntik dan pasangan seksualnya,
penerima darah, organ atau jaringan tubuh donor, serta bayi yang dikandung ibu hamil
yang mengidap HIV. Kelompok tertular adalah kelompok masyarakat yang sudah
terinfeksi HIV. Penularan HIV seringkali sangat sulit dipantau atau diawasi. HIV
dipandang sebagai virus yang mengancam dan sangat membahayakan kesehatan
masyarakat secara keseluruhan. Dalam beberapa kasus, HIV bahkan dipandang sebagai
ancaman terhadap keberlanjutan proses peradaban suatu masyarakat karena HIV tidak
saja mengancam kehidupan anggotaperanggota keluarga, melainkan juga dapat memutus
kelangsungan generasi suatu keluarga.
II. Latar belakang
Masyarakat sebagai bagian yang tidak terlepas dari sistem kenegaraan, dalam
kasus pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS belum banyak terlibat secara
langsung dalam mengelola dan memfasilitasi kegiatan pencegahan dan penanggulangan
HIV dan AIDS di Jepara. Padahal membangun kesadaran kritis pencegahan dan
penanggulangan HIV dan AIDS melalui gerakan partisipasi masyarakat sangatlah
penting.
Tingginya kasus HIV dan AIDS di Jepara serta masih tingginya stigma dan
diskriminasi yang ada di masyarakat. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
perilaku beresiko ini salah satunya berimbas pada angka penularan HIV dan AIDS
semakin meningkat.
Dalam Peraturan Daerah Jepara Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penanggulangan
HIV dan AIDS menyebutkan bahwa salah satu peran masyarakat dalam kegiatan
III. Tujuan
A. Tujuan Umum
Melibatkan masyarakat dalam program pencegahan, penanggulangan, dan
penanganan HIV-Aids.
B. Tujuan Khusus :
1. Penyegaran kembali pengetahuan tentang pencegahan dan penanggulangan HIV
dan AIDS.
2. Penguatan WPA yang sudah terbentuk dan mengetahui kegiatan yang telah
dilaksanakan WPA selama ini.
3. Melakukan koordinasi di tingkat kelurahan/desa terkait pencegahan dan
penanggulangan HIV dan AIDS.
4. Melakukan monitoring dan evaluasi (kendala yang dihadapi dan rencana tindak
lanjut untuk mengatasi kendala tersebut).
5. Adanya SK WPA bagi yang belum membentuk, Ada Alur dan tupoksi WPA
disesuaikan dengan kondisi kelurahan/desa setempat.
Cara
N Kegiatan Sasaran Rincian Kegiatan Sasaran melaksana
o Pokok Umum kan
kegiatan
1 pengetahuan X X
dasar HIV-
Aids
Pembentukan
Warga
2
Peduli
Aids(WPA) X X