SPESIFIKASI ALAT
Ɵ Tr
W
Gambar LD. 1 Storage (ST-001)
= 1.533.637,836 kg/hari
Kapasitas Storage (W)= 𝑊𝑎 × 𝜃
𝑘𝑔⁄
= 1.533.637,836 ℎ𝑎𝑟𝑖 × 3 ℎ𝑎𝑟𝑖
= 4.600.913,508 kg.
LD-1
LAMPIRAN D – Spesifikasi Alat LD-2
Pra-rancangan Pabrik Pati Singkong Termodifikasi
Dengan Kapasitas Produksi 150.000 Ton/Tahun
= 3.713,409 m3
Over Design = 20%, maka :
Volume Design = 1,2 x Volume Storage
= 1,2 x 3.713,409 m3
= 4.456,091 m3
Sehingga diperoleh :
W = 13,061 m
L = 26,122 m
H = 13,061 m
Diambil nilai standar (pembulatan) :
W = 13 m
L = 26 m
H = 13 m
= 510,008 m3
Over Desain 10% sebagai faktor keamanan :
Volume Tangki = 1,1 x 510,008 m3
= 561,009 m3
Diinginkan :
P:L:T = (3:2:1)
V = PxLxT
V = 3P x 2L x T
6T3 = 561,009 m3
Sehingga :
1
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑇𝑎𝑛𝑔𝑘𝑖 3
Tinggi = ( )
6
1
561,009 𝑚3 3
= ( 6
)
= 4,539 m
Panjang = 3xT
= 3 x 4,539 m
= 13,616 m
Lebar = 2xT
= 2 x 4,539 m
= 9,078 m
= 4,126 m
Dengan betuk tangki, bahan konstruksi, dan cara perhitungan yang sama dengan tangki
penyimpanan (TP-001), maka spesifikasi tangki penyimpanan II (TP-002) dan tangki
penyimpanan VI (TP-006) dapat dilihat pada tabel LD.1.
Tangki Volume
Fungsi
Penyimpanan (m3)
Menyimpan cadangan air untuk pencucian di
TP-002 Washer Pit I (WP-001) dan Washer Pit II (WP- 294,843
002) (1 unit).
Menyimpan cadangan air untuk keperluan proses
TP-006 168,700
lainnya
A. Volume Tangki
Laju alir massa bahan = 36,807 kg/batch
Jumlah unit batch = 6 Batch
𝑘𝑔⁄
Massa bahan = 36,807 𝑏𝑎𝑡𝑐ℎ × 6 𝑏𝑎𝑡𝑐ℎ
= 220,844 kg
ρ Bahan = 1250 kg/m3
220,844 𝑘𝑔
Volume Cairan (VL) = 1250 𝑘𝑔⁄𝑚3
= 0,177 m3
Safety factor dengan over desain 20% :
Volume Tangki (VT) = 1,2 x 0,177 m3
= 0,212 m3
B. Spesifikasi Tangki
Volume tangki jika D Shell = H Shell
𝜋
Volume Tangki (VT) = × 𝐷2 × 𝐻2
4
𝜋
0,208 m3 = 4
× 𝐷4
D4 = 0,270 m3
D = 0,721 m
= 28,382 in
H = 0,721 m
= 28,382 in
C. Tebal Tangki
Tinggi cairan dalam tangki
𝑉𝐿
T Cairan = 𝑉𝑇
×𝐻
0,177 𝑚3
= 0,212 𝑚3
× 0,721 𝑚
= 0,601 m
Tekanan Desain
P Operasi = 1 atm
g = 9,8 m/s
P Hidrostatik = ρ Cairan x T Cairan x g
= 1250 kg/m3 x 0,601 m x 9,8 m/s
= 7.359,131 N.m2
= 0,073 atm
Safety Faktor 20%, maka besar tekanan desain :
P Total = 1,2 x (P Operasi + P Hidrostatik)
= 1,2 x (1 + 0,073) atm
= 1,287 atm
P Desain = 18,916 psia
Maka Tebal Tangki
𝑃 ×𝐷
Tebal Tangki = + 𝑛𝐶
2 (𝑓𝐸−0,6 𝑃)
𝑃 ×𝐷
Tebal Tangki = + 𝑛𝐶
2 (𝑓𝐸−0,6 𝑃)
18,916 𝑝𝑠𝑖𝑎 ×28,382 𝑖𝑛
= 2 (13700 𝑝𝑠𝑖𝑎 𝑛×80%−0,6 ×1292,846 𝑝𝑠𝑖𝑎)
+ 10 × 0,0125 𝑖𝑛
= 0,150 iln.
Diambil ukuran standar 0,1874 in (Tabel 5.4, Brownell and Young, hal 87).
E. Ukuran Head
Tebal Head (tH)
Bentuk : Torispherical head
Bahan : Carbon Steel
Untuk tangki dengan OD = 72 inch memiliki:
7
icr = 18 inch
r = 30 inch
icr/r = 0,063
Nilai icr/r lebih besar dari 6% sehingga memenuhi untuk Torispherical head
(Sumber: Brownell and Young, hal 88)
Berdasarkan Brownell and Young hal 256 – 258, karena icr/r > 6 % maka
persamaan yang digunakan untuk menghitung tebal head adalah Persamaan (7.76)
dan (7.77), Brownell and Young, hal 138.
1
Intensifikasi stress, W = x(3 rc / ri)
4
Dengan:
w = faktor intensifikasi stress untuk Torispherical head (inch)
rc = radius of crown = r = 30 inch
7
r1 = inside corner radius = icr = 18 inch
1
Intensifikasi stress, W = (3 30 /1 ,875 )
4
= 0,063
P rc W
Tebal head, tH = C
(f x E) - (0,2 x P)
Dengan:
P = Tekanan Desain Tangki = 18,910 psi
rc = Radius of crown = 30 inch
W = Faktor Intensifikasi stress = 0,813
f = Tegangan maksimum = 18.750 psi (Appendix D Brownell & Young
hal 342)
E = Efisiensi penyambungan = 0,8
c = Faktor korosi = 0,125 inch/10 tahun
18,910 psi 30 inch 0,125
Tebal head, tH = 0,125 inch
(18.750 psi x 0,8) - (0,2 x 18,910 psi)
= 0,156 inch
Dipilih tebal head (tH) standar 0,188 inch (Tabel 5.6 Brownell & Young hal. 88)
Volume Head
Bagian lengkung torispherical head (Vh’)
Dianggap icr/r = 6% (tanpa bagian straight flange)
Vh’ = 0,000049 x ID3
(Sumber: Process Equipment Design Lioyd E. Brownell, Edwin H. Young, pers
5.11 hal 88)
Keterangan:
Vh’ = volume dari penutup torispherical head untuk straight flange, ft3
ID = diameter dalam vessel = 29,623 inch
Dengan betuk tangki, bahan konstruksi, dan cara perhitungan yang sama
dengan tangki penyimpanan (TP-003), maka spesifikasi tangki penyimpanan (TP-
004) dapat dilihat pada tabel LD.1.
Tangki Volume
Fungsi
Penyimpanan (m3)
Menyimpan Culture Mikroba sebelum dialirkan
TP-004 0,060
kedalam Fermenter Tank (FT-001).
Menyimpan Enzim Protease sebelum dialirkan
TP-005 0,260
kedalam Fermenter Tank (FT-001).
TP-007 Menyimpan NaCl dengan kapasitas 6 batch (1 hari) 25,502
Menyimpan Enzim α-amilase kapasitas 42 batch (7
TP-008 0,129
hari).
Menyimpan bakteri L.Plantarum kapasitas 42
TP-009 0,288
batch (7 hari).
: 51.121,261 kg/jam
Berdasarkan Perry’s ed.7, tabel 21.7, hal.21-11 Dipilih belt dengan spesifikasi :
𝑡𝑜𝑛
Kapasitas Belt : 64 𝑗𝑎𝑚
ft
S : Kecepatan belt = 200
menit
ton
T : Kapasitas = 64 jam
3,28 ft
∆z : Elevasi = 3 m x 1𝑚
= 9,84 ft\
F x ( L + Lo ) x 0,03 x W x S
Daya 1 =
990
Daya 1 = 0,399 hp
F x ( L + Lo ) x T
Daya 2 =
990
T x ∆z
Daya 3 =
990
64 x 9,84
Daya 3 =
990
Daya 3 = 0,636 hp
Dengan betuk, bahan konstruksi, dan cara perhitungan conveyor yang sama dengan
Inclined/Belt Conveyor (CI-001), maka spesifikasi Inclined/Belt Conveyor lain yang
dibutuhkan pada proses produksi dapat dilihat pada tabel LD.3.
Inclined/Belt Kapasitas
Fungsi
Conveyor (Ton/jam)
Mentransfer singkong dari Root Peeler (RP-001) ke
CI-002A 190
Washer Pit I (WP-001).
Mentransfer singkong dari Root Peeler (RP-001) ke
CI-002B 1.320
Washer Pit I (WP-001).
Mentransfer singkong dari Washer Pit I (WP-001) ke
CI-003A 294
Root Chopper (CP-001).
CI-003B Mentransfer singkong dari Washer Pit I (WP-001) ke 1.380
127,803 𝑡𝑜𝑛⁄𝑗𝑎𝑚
Jumlah Unit Dibutuhkan : 25 𝑡𝑜𝑛⁄𝑗𝑎𝑚
= 5,112
: 5 Unit
𝑘𝑔⁄ 1 𝑏𝑎𝑡𝑐ℎ
: 255.044,012 𝑏𝑎𝑡𝑐ℎ × 0,167 𝑗𝑎𝑚
𝑘𝑔
= 1.530.024,073 ⁄𝑗𝑎𝑚
𝑘𝑔⁄
= 425,007 𝑠
Diasumsikan laju alir volumetric umpan sama dengan volume hopper, maka :
Volume Hopper = 0,377 m3
𝑡𝑔 𝜃 (𝐷−𝑑)
h Hopper =
2
= 0,5 (D-d)
𝜋 1−𝑐𝑜𝑠𝛽 0,5
G = × 𝜌 × 𝑑𝑒𝑓𝑓 2,5 × 𝑔0,5 × ( 2 𝑠𝑖𝑛3 )
4
Dengan :
G = Laju alir massa, kg/s
= 425,007 kg/s
deff = Diameter efektif keluaran Hopper, m
g = Percepatan gravitasi, m/s2
= 10 m/s2
β = Sudut antara dinding Hopper
= 45º
Sehingga diperoleh :
𝜋 1−𝑐𝑜𝑠𝛽 0,5
G = × 𝜌 × 𝑑𝑒𝑓𝑓 2,5 × 𝑔0,5 × (2 𝑠𝑖𝑛3 𝛽 )
4
deff = 0,691 m
deff = d
= 0,691 m
D3 = 2,880
D = 1,475 m = 58,077 in
h Hopper = D-d
= (1,475 – 0,691) m
= 0,784 m
= 14,696 psi
= 15,431 psia
C = Faktor Korosi
= 0,125 in (Petters and Timmerhaus, hal. 542)
𝑃×𝐷
Tebal Hopper = +𝐶
2 𝑐𝑜𝑠𝛼 (𝑓×𝐸−0,6𝑃)
15,431×58,077
= + 0,125
2 cos(45) (12.650×0,8−0,6×15,431)
= 1,27 in
1
Dipilih tebal hopper 1 8 in, mengikuti tebal standar sesuai dengan tabel 5.8, Brownell
Dengan betuk, bahan konstruksi, dan cara perhitungan yang sama dengan Hopper (HP-
001), maka spesifikasi Hopper lain yang dibutuhkan pada proses produksi dapat dilihat
pada tabel LD.4.
Volume
Hopper Fungsi
(m3)
Menampung sementara singkong keluaran Hopper
HP-002 I (HP-001) sebelum memasuki Fermenter Tank 0,126
(FT-001).
Menampung sementara singkong keluaran Washer
HP-003 Pit II (WP-003) sebelum memasuki Separator 0,287
Sentrifugal (SS-001).
Menampung sementara singkong keluaran Screw
HP-004 Press (SP-001) sebelum memasuki Rotary Dryer 0,079
(RD-001)
Menampung sementara singkong keluaran
HP-005 Hammer Mill (HM-001) sebelum memasuki 0,078
Rotary Sifter (RS-001).
Menampung sementara singkong keluaran Rotary
HP-006 Sifter (RS-001) sebelum ditransfer ke Silo Produk 0,075
(SL-001).
= 314,324 m3
= 11.100,260 ft3
Pemilihan kapasitas Screw Conveyor berdasarkan tabel 13, Brown – hal.53.
Kapasitas (C) = 12.000 ft3/jam
𝑓𝑡 3 0,0283 𝑚3 1112,05 𝑘𝑔 1 𝑡𝑜𝑛
= 12.000 × × ×
𝑗𝑎𝑚 1 𝑓𝑡 3 𝑚3 1000 𝑘𝑔
= 377,876 ton/jam
Diameter = 18 in
11.100,260 𝑓𝑡 3
Waktu yang dibutuhkan = 𝑓𝑡 3⁄
12.000 𝑗𝑎𝑚
= 0,925 jam.
B. Menghitung Daya Screw Conveyor
Koefisien (k) = 1,3
Estimasi Jarak (s) = 5m
𝑘 × 𝑠 ×𝐶
Daya =
33.000
1,3 ×5 ×12.000
= 33.000
= 7,753 Hp/jam
Dengan betuk, bahan konstruksi, dan cara perhitungan yang sama dengan Screw
Conveyor (SC-001), maka spesifikasi Screw Conveyor lain yang dibutuhkan pada
proses produksi dapat dilihat pada tabel LD.5.
Screw Kapasitas
Fungsi
Conveyor (Ton/jam)
Mentransfer slurry singkong kering dari Rotary
SC-002 486,508
Dryer (RD-001) ke Hammer Mill (HM-001).
Mentransfer tepung singkong kering dari Hopper V
SC-003 33,245
(HP-005) ke Rotary Sifter (RS-001).
Mentransfer tepung singkong dari Rotary Sifter
SC-004 22,676
(RS-001) ke Hopper VI (HP-006).
Mentransfer tepung singkong dari Hopper VI (HP-
SC-005 90,704
006) ke Silo Produk (SP-001).
= 247,182 m3
= 8.729,172 ft3
Pemilihan kapasitas Screw Conveyor berdasarkan tabel 13, Brown – hal.53.
Kapasitas (C) = 9.000 ft3/jam
Diameter = 18 in
8.729,172 𝑓𝑡 3
Waktu yang dibutuhkan = 𝑓𝑡 3⁄
9.000 𝑗𝑎𝑚
= 0,97 jam.
B. Menghitung Daya Screw Conveyor
Koefisien (k) = 1,3
Estimasi Jarak (s) = 5m
𝑘 × 𝑠 ×𝐶
Daya = 33.000
= 5,815 Hp/jam
C. Perancangan Valve
Laju alir air = 127.803,153 kg/batch
Waktu Pencucian = 1 jam
Estimasi Tinggi Pipa = 1m
Jumlah Valve = 10 unit
𝑘𝑔
127.803,153 ⁄𝑏𝑎𝑡𝑐ℎ×1 𝑏𝑎𝑡𝑐ℎ⁄1 𝑗𝑎𝑚
Laju alir di tiap valve = 10
= 12.780,315 kg/jam
Densitas air (ρ) = 1000 kg/m3
Laju alir massa (m) = 12.780,315 kg/jam
𝑘𝑔
12.780,315 ⁄𝑗𝑎𝑚
Kec. volumetric (Qf) = 𝑘𝑔
1000 ⁄ 3
𝑚
= 12,780 m3/jam
ID Optimum = 3,9 × 𝑄𝑓 0,45 × 𝜌0,13
= 3,9 × 12,7800,45 × 10000,13
= 2,622 in
Dengan betuk, bahan konstruksi, dan cara perhitungan yang sama dengan Washer Pit I
(WP-001), maka spesifikasi Washer Pit II yang dibutuhkan pada proses produksi dapat
dilihat pada tabel LD.6.
Kapasitas
Washer Pit Fungsi
(ft3/jam)
Mencuci singkong hasil fermentasi keluaran
WP-002 9.000
Fermenter Tank (FT-001)
yang berotasi.
: 257,597 ton/batch
Waktu Proses : 2 Jam/batch
257,598𝑡𝑜𝑛⁄𝑏𝑎𝑡𝑐ℎ
Laju alir : 2 𝑡𝑜𝑛⁄𝑗𝑎𝑚
= 128,790 𝑡𝑜𝑛⁄𝑗𝑎𝑚
128,790 𝑡𝑜𝑛⁄𝑗𝑎𝑚
Jumlah Unit Dibutuhkan : 25 𝑡𝑜𝑛⁄𝑗𝑎𝑚
= 5,152
: 5 Unit
Massa ρ campuran
Komponen Fraksi ρ zat (g/cm3)
(kg/batch) (g/cm3)
H2 O 510.008,024 1 1 1
TOTAL 510.008,024 1 1
1 𝑘𝑔/𝑚3
ρ = 1 g/cm3 × 0,001 𝑔/𝑐𝑚3
= 1.000 kg/m3
0,0624 𝑙𝑏/𝑓𝑡 3
= 1.000 kg/m3 ×
1 𝑘𝑔/𝑚3
= 62,430 lb/ft3
Massa µ campuran
Komponen Fraksi µ (cp)
(Kg/batch) (cp)
H2O 510.008,024 1 0,47 0,47
TOTAL 510.008,024 1 0,47
1 𝑘𝑔/𝑚.𝑠
µ = 0,47 cp ×
1000 𝑐𝑝
= 0,0005 kg/m.s
= 19,318 kg/detik
= 5,620 inch
= 0,143 meter
Schedule number = 80 XS 80 S
1
A = ID 2
4
1
= 3,14 (0,143m)2
4
= 0,016 m2
Qf
v =
A
0,0193 m3 / s
=
0,016 m2
= 1,206 m/s
= 366.478,462
Dari figure 126 Brown hal 141 yang dapat dilihat pada Gambar LD.3, sehingga di
dapat:
e/D = 0,00035
Dari fig. 125 Brwon hal 140 diperoleh friction head (f), yang dapagt dilihat pada
Gambar LD.4.
Didapat, f = 0,0155
Diperkirakan:
= 294,5 meter
ΔZ = Z1 + Z2
= (-0,5 m) + 147,5 m
= 146,75 meter
Direncanakan:
Dari figure 127 Brown yang dapat dilihat pada Gambar LD.5, dengan ID pipa = 1,19
inch, sehingga diperoleh panjang ekivalennya.
Diperoleh:
g = 9,8 m/s2
L Le v
2
Headloss (HL) = f
D D 2 g
= 4,243 meter
P2 = 1 bar
∆P = ρ × g × (HL + ΔZ)
= 1.479.735,364 kg/m.s2
0,00001 𝑏𝑎𝑟
= 1.479.735,364 Pa × 1 𝑃𝑎
= 14,797 bar
m P2
m P1
m g h1 m g H L1 Wshaft = m g h2 m g H L 2
m P2 P1
Wshaft = (m g h2 h1 ) (m g H L 2 H L1 )
m P
= (m g Z ) (m g H L )
= 55.565,761 kg.m2/s3
= 55.565,761 J/s
= 55.565,761 Watt
Berdasarkan Peters, Figure 14.37, hal 520, yang dapat dilihat pada Gambar LD.6,
dengan Qf = 306,204 gallon/menit
Wshaft
Broke Horse Power (BHP) =
EP
55.565,761Watt
=
57%
= 97.483,791 Watt
0,0013 𝐻𝑃
= 97.483,791 Watt × 1 𝑊𝑎𝑡𝑡
= 130,628 HP
Dari Peters, Figure 14.38, hal 521 yang dapat dilihat pada Gambar LD.7, dengan
BHP = 130,628 Hp
130,628Hp
Maka daya motor yang diperlukan=
93%
= 145,143 Hp
Dengan betuk, bahan konstruksi, dan cara perhitungan yang sama dengan Pompa I
(P-001), maka spesifikasi Pompa lainnya yang dibutuhkan pada proses produksi
dapat dilihat pada tabel LD.7.
Daya
Pompa Fungsi
(Hp)
Mengalirkan H2O dari Tangki Penampung II (TP-
P-002 0,6
002) ke Washer Pit I (WP-001).
= 5 unit
Jumlah : 2 Unit
𝑘𝑔⁄
Kapasitas Feed = 255.004,012 𝑏𝑎𝑡𝑐ℎ
𝑘𝑔 1 𝑏𝑎𝑡𝑐ℎ 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
255.004,012 × ×
𝑏𝑎𝑡𝑐ℎ 20 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 1 𝑗𝑎𝑚
= 2
𝑘𝑔
= 127.502 ⁄𝑗𝑎𝑚
= 127,502 𝑡𝑜𝑛⁄𝑗𝑎𝑚
Dari Tabel 21-8 - Perry’s Handbook hal 21-15 spesifikasi bucket elevator yang
digunakan adalah :
Ukuran Bucket = 16 x 8 x 8 ½ in
Tinggi = 40 ft
Lebar belt = 13 in
Diameter Shaft :
1
Head = 42
7
Tail = 2
16
Diameter Pulley :
Head = 30
Tail = 20
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
Panjang lintasan = sin(45°)
40
=
sin(45°)
= 47,009 ft
= 0,940 Hp
= 44,197 Hp
𝑇𝑖𝑔𝑔𝑖
Panjang Area = tan(45°)
40
= tan(45°)
= 24,695
Dengan betuk, bahan konstruksi, dan cara perhitungan yang sama dengan Bucket
Elevator I (CB-001), maka spesifikasi Bucket Elevator II yang dibutuhkan pada proses
produksi dapat dilihat pada tabel LD.6.
Bucket Kapasitas
Fungsi
Elevator (ton/jam)
Mentransfer tepung singkong dari Silo Produk (SL-
CB-002 77,079
001) ke area Packing.
Jumlah : 1 unit
Kapasitas tampung : 6 batch/unit
Massa feed/batch : 3.834,095 Kg/batch
Waktu tinggal : 1 hari
= 23.004,567
𝑚𝐶𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛
Volume Campuran/ = 𝜌𝐶𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛
23.004,568 𝑘𝑔
= 𝑘𝑔
1.388,333 ⁄ 3
𝑚
= 16,569 m3
= 19,884 m3
= 2,331 m
= 91,769 in
Hs = 2 x IDS
= 2 x 2,331 m
= 4,6619 m
= 183,539 in
c. Menentukan Tebal Dinding Shell
Tinggi cairan dalam shell (hcairan)
𝜋
VCairan =
4
× 𝐼𝐷𝑆 2 × 𝐻𝐶𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛
4 × 𝑉𝐶𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛
Hcairan =
𝜋 × 𝐼𝐷𝑆 2
4 × 16,569
=
𝜋 × 2,3312
= 3,885 m
Tinggi dinding shell (ts)
𝑃 × 𝐼𝑟
ts = (𝑓 ×𝐸)−(0,6 𝑃)
+ 𝑐 (Brownell&Young, pers 13.1,hal 254)
Dimana :
t = tebal dinding tangki, in
P = tekanan desain = 14,7 psi
Ir = jari-jari dalam shell
𝐼𝐷𝑆 91,769 in
= 2
= = 45,885 in
2
= 0,087 in
Diambil tebal standar shell (ts) 3/16 in = 0,187 in
(Brownell&Young, tabel 5.8, hal 93)
= 21,589 m3
ODs = 96 in
Maka diperoleh :
7
Inside corner radius (icr) = 5 8 in
Sehingga memenuhi syarat untuk Torrispherical Head, karena (Icr/r) > 0,006,
maka persamaan yang digunakan untuk menghitung tebal head adalah :
𝑃 × 𝑟𝑐 × 𝑊
ts = (2𝑓 𝐸)−(0,2 𝑃)
+𝑐 (Brownell&Young, pers 7.77,hal 138)
dimana :
rc = radius of crown (r) = 96 in
ri = inside corner radius (Icr) = 5,870 in
W = Faktor intensifikasi stress untuk Torrispherical Head, Untuk nilai
W diperoleh dari persamaan :
1
1 𝑟 2
W = 4
(3 + (𝑟1𝑐 ) )
1
1 96 2
= (3 + (5,870) )
4
= 1,761 in
Sehingga :
𝑃 × 𝑟𝑐 × 𝑊
th = (2𝑓 𝐸)−(0,2 𝑃)
+𝑐
14,7 × 96 × 1,761
= (2 × 12.650 ×0,8)−(0,2 ×14,7)
+ 0,02
= 0,143 in
3
Dipilih tebal standar = 16
= 0,1875 (Brownell&Young, pers 5.4 ,hal 87)
= 47,813 in
= 1,214 m
𝐼𝐷𝐻
AB = 2
− 𝑖𝑐𝑟
95,625 𝑖𝑛 7
= 2
− 5 8 𝑖𝑛
= 41,938 in
= 1,065 m
BC = rc – icr
7
= 96 in - 5 8 in
= 90,125 in
= 2,289 m
AC = (BC2 – AB2)0,5
= (90,1252 – 41,9382)0,5
= 79,773 in
= 2,026 m
b = rc – AC
= 96 in – 79,773 in
= 16,229 in
= 0,412 m
= 0,0007 m3
Volume straight flange (Vsf)
𝜋
Vsf = 4
× 𝐼𝐷𝐻 2 × 𝑠𝑓
3,14
= × 2,4292 × 0,015 3,14/4 x (3,9402 m)2 x 0,051 m
4
= 0,235 m3
Sehingga volume head total :
VHtotal = VH + Vsf
= (0,0007 + 0,235) m3
= 0,236 m3
= 3,578
C. Perancangan Pengaduk
a. Penentuan Jenis Pengaduk
1+0,5 𝑄𝑆
𝜇𝑚 = 𝜇1 (1−𝑄 4
𝑆)
dimana :
μ1 = Viskositas larutan (diamsusikan viskositas air)
= 0,85 cp
= 0,00085 Kg/m.detik
(Perry’s, ed-7, hal 2-322, tabel 2-365)
μm = Viskositas campuran
Qs = Volume fraksi solid
= Volume fraksi NaCl
𝑚 𝑁𝑎𝐶𝑙⁄
𝑚 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
= 𝜌 𝑁𝑎𝐶𝑙
7.668,169⁄
23.004,568
= 721,667
= 0,0005
1+0,5 (0,0005)
𝜇𝑚 = 0,00085 × (1−0,0005)4
= 0,0009 Kg/m.detik
= 0,0009 Kg/m.detik
= 0,85 cp
= 0,85 mN.detik/m2
Untuk viskositas campuran < 10 mN.detik/m2 (larutan suspensi), maka
digunakan pengaduk jenis turbin. Jenis turbin yang digunakan untuk
pencampuran ini adalah :
Jenis : Turbine with Six curved blades
Alasan Pemilihan : 1. Efektif untuk jangkauan viskositas antara 1-10000 cp.
2. Menghasilkan campuran yang baik.
3. Tidak merusak partikel yang berviskositas cukup
besar.
= 0,809 m
= 1,664 m
= 1,664 m > 1,4
Maka digunakan 2 buah impeller dengan 1 poros (Wallas, hal 288).
= 0,674 m
Jarak antara dua pengaduk = ½ x HLT
= ½ x 4,041 m
= 2,021 m
= 0,015 m
𝐷𝑖
Offset Bottom = 2
0,809 𝑚
= 2
= 0,405 m
Tinggi Baffles ( Lb) = 𝐻𝐶𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑆ℎ𝑒𝑙𝑙 − (𝑂𝑓𝑓𝑠𝑒𝑡𝑡𝑜𝑝 − 𝑂𝑓𝑓𝑠𝑒𝑡𝑏𝑜𝑡𝑡𝑜𝑚 )
= 3,578 m - (0,405 m - 0,015 m)
= 3,158 m
= 1.070.638,980 N …………………………(1)
Dimana, N = Kecepatan putaran pengaduk (rps)
𝑉 𝐶𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 ×10 𝐻𝑃
Tenaga Pengadukan (P) = (Wallas, hal 292)
1000 𝑈𝑆 𝐺𝑎𝑙𝑙𝑜𝑛
4378 ×10 𝐻𝑃
=
1000
= 43,778 HP
= 32,658 kg.m/dtk
Percepatan gravitasi (g) = 9,8 m/detik2
Maka :
0,663
Np = ……...………..……………………(2)
𝑁3
Dari persamaan 1 dan 2 diperoleh harga N dengan trial and error menggunakan
Fig.477, Brown, hal 507 untuk turbin dengan Six Curved Blades.
N NRe Np
0,32 1.023.156,019 3,0
0,29 900.377,297 4,3
0,287 869.682,617 4,8
= 8,329 Hp
D.13. Fermenter
Fungsi : Tempat dimana fermentasi chip singkong selama 5 hari
berlangsung
Jenis : Tangki tertutup dengan pengaduk
Bentuk : Silinder tegak dengan penutup datar dan conical bottom
Bahan : Carbon Steel
Jumlah : 25 unit
Waktu tinggal : 120,25 jam = 7215 menit
A. Volume Total
Massa bahan = 782.170,285 kg/batch
𝑘𝑔
782.170,285 ⁄𝑏𝑎𝑡𝑐ℎ
= 25
= 31.286,811 kg/unit
𝑘𝑔 1 𝑢𝑛𝑖𝑡 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Laju alir bahan = 31.286,811 𝑢𝑛𝑖𝑡 × 30 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 × 1 𝑗𝑎𝑚
= 62.573,623 kg/jam
Densitas = 1074,484 kg/m3
𝑘𝑔⁄
31.286,811 𝑢𝑛𝑖𝑡
Volume input = 𝑘𝑔
1074,484 ⁄ 3
𝑚
= 29,115 m3/unit
= 29.115 L/unit
Dipilih over design sebagai safety factor sebesar 20%, maka :
Volume Desain = 1,2 x 29,115 m3
= 34,938 m3
B. Dimensi Fermenter
Menentukan diameter dalam (ID) dan tinggi (H) tangki mula-mula
Volume Tangki = VShell + VConicalTerpancung
1
Volume Shell = × 𝜋 × 𝐷2 × 𝐻 (Walas, 1988 ; 627)
4
= 0,785 × 𝐷3
ℎ
VConicalTerpancung = 𝜋 × × (𝐷2 + 𝐷 ∙ 𝐷 + 𝑑 2 )
12
𝑡𝑎𝑛𝜃 (𝐷−𝑑)
HConicalTerpancung = 2
𝑡𝑎𝑛45 (𝐷−𝑑)
=
2
= 0,5 (D-d)
VConicalTerpancung = 0,1308 (D3 – d3)
= 3,160 kg/s
Percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2
Maka, diameter efektif keluaran fermenter dapat dihitung dengan cara :
𝜋 1−𝑐𝑜𝑠𝛽 0,5
G = 4
∙ 𝜌 ∙ 𝑑𝑒𝑓𝑓 2,5 ∙ 𝑔0,5 ∙ (2 𝑠𝑖𝑛3 𝛽 )
= 126,761 in
𝐻
Jika digunakan perbandingan 𝐷 = 2 (Tabel 4.27. Ulrich, 1984 : 248), maka :
HShell = D
= 3,220 m
= 10,563 ft
= 126,761 in
tan(45)×(𝐷−𝑑)
hConical =
2
tan(45)×(3,220−0,103)
=
2
= 2,542 m
= 8,282 ft
= 99,379 in
Sehingga diperoleh :
ℎ
VConical = 𝜋 × 12
× (𝐷2 + 𝐷 ∙ 𝐷 + 𝑑 2 )
2,542
= 3,14 ×
12
× (3,2202 + 3,220 ∙ 0,103 + 0,1032 )
= 7,073 m3
C. Tekanan Desain
Menentukan Tinggi Komponen Dalam Fermenter
𝑉𝐼𝑛𝑝𝑢𝑡
hKomponen = 𝜋
× 𝐼𝐷2
4
29,115 𝑚3
= 3,14
× (3,220 𝑚)2
4
= 3,578 m
POperasi = 1 atm
= 14,690 psi
g = 9,8 m/s2
= 37.677,455 N/m2
= 5,465 psi
= 0,372 atm
Dengan :
f = 18.750 psia (Brownell, 1959. hal 224, Tabel 13.1)
e = 80% Welded Join Efficiency ; Single butt joint max efficient
C = 0,125 in/10tahun (Peters and Timmerhaus, hal 542)
α = Wall Angel conical = 45°
Sehingga :
𝑃×𝑟
ts = (𝑓 ×𝐸−0,6 𝑃)
+𝐶
126,836 𝑖𝑛
21,575 𝑝𝑠𝑖 ×( )
= 2
(18.750 𝑝𝑠𝑖𝑎 × 0,8 −0,6 21,575 𝑝𝑠𝑖)
+ 0,125
= 0,216 in
3
Dipilh tebal shell ukuran standard sebesar 16
in atau 0,250 in sesuai dengan tabel 5.8
Dengan :
f = 18.750 psia (Brownell, 1959. hal 224, Tabel 13.1)
e = 80% Welded Join Efficiency ; Single butt joint max efficient
C = 0,125 in/10tahun (Peters and Timmerhaus, hal 542)
α = Wall Angel conical = 45°
Sehingga :
𝑃×𝐷
tc = +𝐶
2 cos 𝛼(𝑓 ×𝐸−0,6 𝑃)
= 0,299 in
5
Dipilh tebal shell ukuran standard sebesar 16
in atau 0,3125 in sesuai dengan tabel
= 37,938 m2
H. Perancangan Pengaduk
Penentuan Jenis Pengaduk
μm = Viskositas Campuran
= 5462 cp (Widyatmoko, 2015)
= 5,462 Kg/m.detik
Maka, dipilih pengaduk sebagai berikut :
Jenis : Gate Type Paddle Mixer
Alasan Pemilihan : 1. Efektif untuk jangkauan viskositas antara 5000 –
100.000 cp.
2. Menghasilkan campuran yang baik.
3. Tidak merusak partikel yang berviskositas cukup
= 0,460 m
= 1,1112 m
= 0,596 m
Jarak antara dua pengaduk = ½ x HLT
= ½ x 3,578 m
= 1,789 m
= 41,623 N …………………………(1)
𝑉 𝐶𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 ×10 𝐻𝑃
Tenaga Pengadukan (P) = 1000 𝑈𝑆 𝐺𝑎𝑙𝑙𝑜𝑛
(Wallas, hal 292)
7691 ×10 𝐻𝑃
= 1000
= 76,913 HP
= 57,377 kg.m/dtk
Percepatan gravitasi (g) = 9,8 m/detik2
Maka :
25,416
Np = 𝑁3
……...………..……………………(2)
𝑁𝑃 × 𝜌 𝐶𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛 × 𝑁3 × 𝐷𝐼 5
P = 𝑔
𝑘𝑔
0,3 ×1.074,61 ⁄ 3 ×(4,5 𝑟𝑝𝑠) 3 ×( 0,46𝑚)5
𝑚
= 9,8 𝑚⁄
𝑑𝑒𝑡 2
= 86 Hp
I. Perancangan Nozzles
Peletakan Nozzles
Lubang yang diletakkan pada Fermenter Tank adalah :
= 40.897,009 kg/jam
Densitas bahan () = 1000 kg/m3
= 62,428 lb/ft3
40.897,009 kg/jam
Kecepatan volumetrik larutan (Qf) =
1.000 kg/m 3
= 40,897 m3/jam
= 0,401 ft3/detik
ID opt = 3,9 Qf0,45 0,13
(Sumber : Pers (15), Peters, Plant
Design And Economics for
Chemical Engineers,hal 496)
ID opt = 3,9 (0,401)0,45 (62,428)0,13
= 4,426 inch
60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
× 1 𝑗𝑎𝑚
= 920,183 kg/jam
Densitas bahan () = 2,165 kg/m3
= 0,135 lb/ft3
920,183 kg/jam
Kecepatan volumetrik larutan (Qf) =
2.165 kg/m 3
= 425,027 m3/jam
= 4,169 ft3/detik
ID opt = 3,9 Qf0,45 0,13
(Sumber : Pers (15), Peters, Plant
Design And Economics for
ChemicalEngineers,hal 496)
ID opt = 3,9 (4,169)0,45 (0,135)0,13
= 5,716 inch
Jadi, ID standart yang digunakan : (Brownell, appendix K,hal.386 - 389)
Bahan : Carbon Steel
Ukuran nominal : 6 inch
Schedule number : 40ST
OD : 6,625 inch
Tebal : 0,28 inch
ID : 6,065 inch
Luas Penampang : 4,3 inch2
60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
×
1 𝑗𝑎𝑚
= 79.823,147 kg/jam
Densitas bahan () = 1.049,801 kg/m3
= 65,537 lb/ft3
79.823,147 kg/jam
Kecepatan volumetrik larutan (Qf) =
1.049,801 kg/m 3
= 76,036 m3/jam
= 0,746 ft3/detik
ID opt = 3,9 Qf0,45 0,13
(Sumber : Pers (15), Peters, Plant
Design And Economics for
ChemicalEngineers,hal 496)
ID opt = 3,9 (0,746)0,45 (65,537)0,13
= 5,887 inch
Jadi, ID standart yang digunakan : (Brownell, appendix K,hal.386 - 389)
Bahan : Carbon Steel
Ukuran nominal : 6 inch
Schedule number : 40ST
OD : 6,625 inch
Tebal : 0,28 inch
ID : 6,065 inch
Luas Penampang : 4,3 inch2
6. Lubang keluarnya chip singkong hasil perendaman (Fermentasi)
Massa bahan = 284.576,422 kg/batch
Jumlah Fermenter = 25 unit
Waktu laju masuk bahan = 30 menit
𝑘𝑔
284.576,477 ⁄𝑏𝑎𝑡𝑐ℎ 1 𝑢𝑛𝑖𝑡
Laju alir massa bahan (m) = × 30 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
25 𝑢𝑛𝑖𝑡⁄𝑏𝑎𝑡𝑐ℎ
60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
× 1 𝑗𝑎𝑚
= 136.596,682 kg/jam
= 125,184 m3/jam
= 1,228 ft3/detik
ID opt = 3,9 Qf0,45 0,13
(Sumber : Pers (15), Peters, Plant
Design And Economics for
ChemicalEngineers,hal 496)
ID opt = 3,9 (1,228)0,45 (68,119)0,13
= 7,405 inch
Jadi, ID standart yang digunakan : (Brownell, appendix K,hal.386 - 389)
Bahan : Carbon Steel
Ukuran nominal : 8 inch
Schedule number : 40ST
OD : 8,625 inch
Tebal : 0,322 inch
ID : 7,981 inch
Luas Penampang : 8,4 inch2
Flange
Tipe : Steel Flange with a raised face/Ring Flange (Loose
Type)
Alasan : - Gasket terlindungi dari penekanan flange
- Konstruksi lebih sederhana
(Sumber : Brownell and Young,hal 222)
Selain itu, pemilihan juga berdasarkan :
ts = 0,250 inch
OD = 132 inch
1) g0 < 5 inch
8
Dimana :
g0 = Tebal sambungan pada ujung (inch)
= ts
= 0,250 inch
B
2) < 300
g0
Dimana :
B = Diameter dalam flange (inch)
= OD
= 132 inch
g0 = ts
= 0,250 inch
B 132
=
g0 0,250
= 528
3) P < 300 psi
Dimana :
P = Tekanan desain
= 21,575 psi
4) T < 700 °F
Dimana :
T = Temperatur operasi
= 30 °C
= 86 °F
(Sumber : Brownell and Young, hal 242)
Gasket
Tipe : Spiral-wound Metal, Asbestos Filled
Alasan : Dapat digunakan pada temperature 85°C & mengandung
Carbon (Sumber : Brownell and Young, hal 228).
Faktor gasket (m) : 2,50
Minimum design seating stress (y) : 2.900
(Sumber : Figure (12.11) ,Brownell and Young, hal 228)
y - (P m)
do = di
y - P (m 1)
(Sumber : Persamaan 12.2,Brownell and Young hal 226)
Dimana :
do = Diameter luar gasket (inch)
di = Diameter dalam gasket
= OD
= 132 inch
y = Minimum design seating stress
= 2.900
m = Faktor gasket
= 2,50
P = Tekanan desain
= 21,575 psi
= 132,503 inch
= 3,366 meter
(do - di)
Lebar gasket minimal (N) =
2
(132,503 - 132)
=
2
= 0,252 inch
= 0,00639 meter
Bolt
Bahan : Carbon Steel
Alasan : Tahan korosif dari terhadap Padatan dan
Air
Maximum allowable stress (f): 9.000 psi
(Sumber :Table Item 2, Allowable Stress,untuk Carbon Steel. Brownell and
Young, hal 335 )
Beban awal baut yang dibutuhkan pada kondisi suhu atmosferik tanpa
internal pressure (load to seat gasket)
Wm2 = Hy
= πbGy
(Sumber : Persamaan 12.88, Brownell and Young hal 240)
Dimana :
Wm2 = beban baut yang dibutuhkan pada kondisi suhu atmosferik
tanpa internal pressure (lb)
b = Effective gasket (lebar permukaan kontak
sambungan),inch
b0 = Basic gasket seating width, inch
N act
=
2
0,394
=
2
= 0,197 inch
Untuk b0 ¼ , maka b = b0
b = 0,197 inch
(Sumber : Figure 12.12,Brownell and Young hal 229)
G = Diameter pada lokasi reaksi beban gasket untuk bo ¼ ,
Maka :
G = Diameter gasket rata-rata
G = 132,394 inch
(Sumber : Tabel 12.4,Brownell and Young hal 241)
22
Wm2 = 0,197 132,394 2.900
7
= 237.499,214 lb
= 8.834,412 lb
0,45359 kg
= 8.834,412 lb
1 lb
= 4.007,201 kg
Ukuran baut optimum ditentukan dengan mengambil data pada tabel dibawah
ini (Sumber : Brownell and Young, hal 188) :
Bolt
Bolt Root
Nmin…(1) Nact….(*) spacing R (Nact.Bs)/π C…..(2)
size area
(Bs)
0,750 0,302 112,470 112 3,00 1,125 107,006 135,957
0,875 0,419 81,064 84 3,00 1,250 80.255 135,207
1,000 0,551 61,644 64 3,00 1,375 61,146 135,457
0,125 0,693 49,013 52 3,00 1,500 49,682 135,707
0,250 0,890 38,164 40 3,00 1,750 38,217 135,207
*) Nact diambil pembulatan kelipatan 4 (Brownell and Young, hal 243)
Dari tabel diatas harga (Nact Bs)/π mendekati C, yaitu pada minimum bolt circle =
107,006 dengan menggunakan ukuran bolt = 3/4 in, sehingga penyederhanaan
rancangannya adalah sebagai berikut :
Dimana :
Ab = Nact Root area (Sumber : Brownell and Young hal 243)
= 112 0,302
= 33,824 in2
S = f
= Allowable stress for bolting material
= 9.000 psi
G = 132,394 inch
N = Lebar gasket minimal actual
= 0,394 inch
y = 2.900 ps
33,824 𝑖𝑛2 × 9.000 𝑝𝑠𝑖
< 2 × 2.900 𝑝𝑠𝑖
22
132,394 𝑖𝑛 × 0,394 𝑖𝑛
7
1.858,546 psi < 5.800 psi (memenuhi syarat)
L. Momen Flange
W = ½ (Ab +Am) f
= ½ (33,824 + 33,966) 9.000
= 305.054,546 lb
0,45359 kg
= 305.054,546 lb
1 lb
= 138.369,692 kg
Kondisi Operasi
W = Wm1
= 305.693,093 lb
Beban Flange
HD = 0,785 B2 P (Tabel 12.4 hal 241, Brownell and Young)
Dimana :
HD = Gaya hidrostatik pada daerah dalam flange (lb)
B = Diameter dalam flange (inch)
= ID
= 132 inch
P = Tekanan desain
= 21,575 psi
= 133.852,471 kg
hD = ½ (134,957 – 132)
= 1,479 inch
Flange Moment
MD = HD hD (Pers. (12.96) hal. 242, Brownell and Young)
Dimana :
MD = Moment karena HD (in.lb)
MD = 295.094,427 lb 1,479 inch
= 436.328,623 in.lb
Y M max
t = (Pers. (12.85) hal. 239, Brownell and Young)
f B
Dimana :
Y = Faktor yang menyagkut harga K
A = Diameter luar flange
= 137,332 inch
B = Diameter dalam flange (inch)
= ID
= 132 inch
f = Allowable stress bahan flange
= 9.000 psi
K = A/B
137,332 inch
=
132 inch
= 1,040
Dari figure 12.22 Brownell and Young, hal.238, nilai Y pada K = 1,022 adalah :
Y = 50
50 x 450.085,72 in.lb
t =
9.000 psi x 132 in
= 1,875 inch
Diambil tebal standart = 1,875 inch
(Sumber : Tabel 12.6, Brownell and Young, hal 222)
N. Merancang Sistem Penyangga
Pemilihan tipe penyangga berdasarkan :
1. Bentuk, ukuran dan berat fermenter I
2. Temperatur dan tekanan operasi
3. Letak dan tempat fermenter I
4. Bahan konstruksi
(Sumber : Brownell and Young, hal 197)
1. Ekonomis
2. Umum digunakan untuk sistem penyangga vertikal
3. Kontruksinya lebih sederhana dibandingkan dengan sistem penyangga lain pada
vessel vertikal
(Sumber : Brownell and Young, hal 197)
22
= 7 ((3,353 – 3,222) + (0,119-0,103) 7.900 2,526
3
= 3.070,993kg
= 6.770,415 lb
g = 9,8 m/dt2
Fmax = WF x g
= 20.300,293 kg x 9,8 m/dt2
= 198.942,869 kg.m/s2
= 198.942,869 N
= 198,943 kN
3/2 1/2
6,747 198,943
T = 6,35 10
-5
3,353 0,0635
= 0,0252 detik
Dimana :
K1 = Koefisien yang tergantung pada bentuk (untuk permukaan
silinder, K1= 0,7)
K2 = Koefisien yang tergantung pada periode dari 1 siklus getaran
(untuk waktu < 0,5 detik, K2= 1 )
Wp = Wind pressure dari bagian bawah vessel (untuk daerah dengan
kecepatan angin sedang dan tinggi Fermenter I < 20 m, maka
Wp = 0,4 kN/m2)
ODr = OD
= 3,353 meter
4 21,370
σw =
0,00635 3,222 3,222 0,00635
22
7
= 4.295,537 kN/m2
H wD
2 1/2
t = 2,5 10
-5
D t
(Sumber : Pers. (9.68), Brownell and Young hal 167)
Dimana :
t = Tebal dinding Fermenter I
= ts
= 0,25 inch
= 0,00635 meter
D = Diameter luar Fermenter I
= OD
= 3,353 meter
H = Tinggi Fermenter I total
= 6,747 meter
F max
w =
Tinggi Reaktor Penyangga
198,943
=
6,747
= 29,484 kN/m
2 1/2
6,747 29,484 3,353
t = 2,5 10
-5
3,353 0,00635
= 0,0126 detik
Beban Shear Total Akibat Gempa (F)
F = CW
(Pers. (9.69) Brownell and Young Hal 167)
Dimana :
C = Koefisien seismik
= a/g
= 0,1 (untuk daerah ancaman gempa sedang (Seismic Zone No.2),
T < 0,4 detik)
F = 0,1 198,943 kN
= 19,894 kN
Beban Shear Maksimum Akibat Gempa (Vs)
Beban shear pada bidang horizontal pada menara dengan jarak X meter kebawah
dari atas.
C W X (2 H X)
Vs =
H2
(Pers. (9.70), Brownell and young, hal 168)
Vs max jika X = H (tinggi vessel total dari bawah)
Sehingga :
C W X (2 H X)
Vs =
H2
CWH 2
=
H2
= CW
Beban shear maksimum akibat gempa = Beban shear total akibat gempa
Vs = F
= 19,894 kN
4CWH 2 2H
=
H2
= 8CWH
= 8FH
Dimana :
F = CW
= 19,894 kN
H = Tinggi Fermenter I total
= 6,747 meter
Ms = 8 19,894 6,747
= 914,720 kN.m
4 914,720
σs =
22
0,00635 3,222 3,222 0,00635
7
= 14.601,668 kN/m2
= 1 meter
C = Diameter lingkar baut
= 135,251 inch = 3,435 meter
H = Tinggi Fermenter I total
= 6,747 meter
Pw = 6,334 kN
Fmax = 198,943 kN
148.751,962 3,222
σzp =
4 0,00635
= 21.807.287,876 N/m2
= 21.807,288 kN/m2
a = Level arm
= Jarak dari dinding vessel
= 0,818 inch
= 0,021 meter
Rs = Jari-jari Fermenter I
IDs
=
2
ID
=
2
3,222
=
2
= 1,611 meter
A = Lebar compression plate
= 0,200 meter
h = Tinggi gusset
= 0,5 meter
ts = 0,25 inch
= 0,00635 meter
υ = Poison’s Ratio
= 0,3 untuk stainless steel
(Sumber : Brownell and Young, hal 192)
1/4
3 (1 υ 2 )
B = 2
Rs ts
2
1/4
3 (1 0,32 )
=
2
1,611 0,00635
2
= 12,710 m
Pdesain = 148.751,96 N/m2
Karena S > σzp + σzL, berarti bahan konstruksi Carbon Steel sudah memenuhi
syarat untuk menahan stress akibat lug dan tekanan operasi.
τ1,τ2 = Konstanta menurut Tabel 10.6, Brownell & Young, hal 192
Dipilih :
b/l = 1,2
Maka :
τ1 = 0,35
τ2 = 0,115
f = 9.000 Psi
= 62.052.810,431 N/m2
= 62.052,810 kN/m2
Sehingga :
58,489 (1 0,35)
My =
22
4
7
= 3,027 kN
6M y
Tebal Plate Horizontal (Tph) =
f
6 3,027
=
62.052,810
= 0,0171 meter
Tebal Gusset = 0,375 Tph
= 0,375 0,0171
= 0,00642 meter
P. Kolom Penyangga
Kolom penyangga yang dipilih berbentuk beam karena paling ekonomis (Sumber :
Brownell & Young hal 355). Pemilihan beam yang benar ada beberapa syarat :
1. Mampu menahan axial load yang konsentrik
2. Mampu menahan load (beban) yang aksentris
3. Mampu menahan bending stress karena angin
R = 0,6 inch
Luas penampang, A = 35,13 in2 = 0,023 m2
Kedalaman beam = 24 inch = 0,610 meter
Lebar flange = 8,805 inch = 0,224 meter
Tebal web = 0,798 inch = 0,020 meter
Berat per feet = 120 lb = 54,431 kg
Axis 1-1 :
Momen Inersia, I = 3010,8 in4 = 0,001 m4
Section modulus, Z1-1 = 250,900 in3 = 0,004 m3
Radius of Gyration, rg1 = 9,26 inch = 0,235 meter
Axis 2-2 :
Momen Inersia, I = 84,9 in4 = 0,00004 m4
Section modulus, Z2-2 = 21,1 in3 = 0,0003 m3
Radius of Gyration, rg2 = 1,56 inch = 0,040 meter
Dimana :
P = Kompresi maksimum load per lug
= 58,489 kN
a = Lever arm
= Jarak dari dinding vessel
= 0,818 inch
= 0,021 meter
Z1-1 = Section modulus kolom
= 250,9 in3
= 0,004 m3
58,489 0,021
Fec =
0,004
= 303,810 kN/m2
Cek Beam
Allowable compressive stress dalam kolom (Sc)
120
Sc =
1 (L /(18000 rg 2 ))
2
= 115,899 MN/m2
= 115.898,993 kN/m2
Untuk menentukan apakah pemilihan jenis beam benar atau tidak adalah dengan
mengecek apakah cross sectional area yang dibutuhkan memenuhi atau tidak,
dimana cross sectional area pada pemilihan jenis beam yaitu X harus lebih besar
dari harga P/Sc.
Harga cross sectional arus kolom penyangga (A) = X
= 0,023 m2
P = Kompresi maksimum load per lug
= 5,300 kN
P 5,300
=
Sc 115.898,993
= 0,00005 m2
Harga X > P/Sc. Hal ini berarti cross sectional yang dibutuhkan telah memenuhi
syarat.
Beban Langsung dan Bending yang ditimbulkan oleh Beban Eksentris secara
simultan memenuhi syarat, jika :
P/A (Fec Fbw)
1
Sc S
(Sumber : Persamaan (10.100), Brownell and Young, hal 201)
Dimana :
P = Kompresi maksimum load per lug
= 5,300 kN
P
A =
Sc
= 0,00005 m2
Sc = Allowable stress dalam kolom
= 115.898,993 kN/m2
Fec = Accentric load dari kolom penyangga
= 26,793 kN/m2
= 5.924,166 kN/m2
S = Allowable stress bahan
= 9.000 psi
= 62.052,810 kN/m2
Q. Bearing Plate
Compressive stress max diantara bearing plate& fondasi beton (γc max)
Bahan konstruksi plate : Carbon Steel
Fmax (M w )
γcmax =
A Z
Dimana :
Fmax = Gaya total maximum
= 198,94 kN
Mw = Bending moment karena angin
= 21,370 kNm
A = Luas kontak antara bearing plate dan fondasi beton
Z = Section modulus bearing plate
L = Jari-jari terluar dari bearing atau jari-jari terluar beam
= 0,1 (standar)
Do = OD penyangga (diperoleh dari spesifikasi beam)
= Kedalaman beam
= 24 inch
= 0,610 meter
R = Jari-jari beam
= 0,6 inch
= 0,015 meter
Luas kontak antara bearing plate dan pondasi beton (A) = π (Do - L) L
22
A = (0,610 - 0,1) 0,1
7
= 0,160 m2
198,94 21,370
γc max =
0,160 0,224
= 1.362,452 kN/m2
= 62.052,810 kN/m2
6 M max
Tebal bearing Plate (Tbp) =
S
6 1,324
=
62.052,810
= 0,011 m
= 0,446 inch
R. Uji Kestabilan
Fmin (M w )
σmin = A Z
Dimana :
Fmin = Berat mixer settler I kosong
= 9,8 (WF)
= 198.942,87 kg m/dt2
= 198,943 kN
Mw = 21,370 kN.m
A = 0,160 m2
Z = 0,224 m2
198,943 (21,370)
σmin =
0,160 0,224
= 1171,749 kN/m2
= 0,256 meter
Fmin = 198,943 kN
Mw = 59,217 kN.m
198,943 0,256
J =
21,370
= 23,850
Nilai J >1,5 sehingga Fermenter Tank tersebut sudah stabil dan tidak memerlukan
baut anchor.
= 55.624,391 kg/jam
Diasumsikan cairan yang keluar dari separator sentrifugal adalah :
- 75% H2O dari massa total campuran
- 6% HCN dari massa total campuran
Sehingga didapatkan densitas zat cair sebagai berikut :
Komposisi ρ Cairan
3
ρx%
Cairan (kg/m ) keluar (%)
H2O 1000 99,999 999,994
HCN 687 0,001 0,004
Total 100 999,998
= 55,624 m3/jam
Volume Padatan
Massa Padatan = 41.471,149 kg/
1 𝑏𝑎𝑡𝑐ℎ
= 41.471,149 kg/batch × 1 𝑗𝑎𝑚
= 41.471,149 kg/jam
Diasumsikan cairan yang keluar dari separator sentrifugal adalah :
- 75% H2O dari massa total campuran
- 6% HCN dari massa total campuran
Sehingga didapatkan densitas zat padat sebagai berikut :
Komposisi ρ Padatan
3
ρx%
Padatan (kg/m ) keluar (%)
Pektinolitik 1250 0,004 0,049
L.Plantarum 930 0,037 0,342
Protease 1020 0,005 0,049
NaCl 2165 0,008 0,167
H2O 1000 44,709 447,090
Fosfor 1823 0,081 1,483
Karbohidrat 1587 40,929 649,541
Kalsium 1550 0,067 1,040
Protein 1220 10,984 134,000
Besi 7870 0,001 0,112
Lemak 1060 2,723 28,860
= 32,679 m3/jam
(55.624,391+41.471,149)𝑘𝑔⁄𝑗𝑎𝑚
= 3
(55,624+32,679) 𝑚 ⁄𝑗𝑎𝑚
= 1099,565 kg/m3
(55.624,391+41.471,149 )𝑘𝑔⁄𝑗𝑎𝑚
= 𝑘𝑔
1099,565 ⁄ 3
𝑚
= 88,304 m3/jam
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎𝑃𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛
VolumetrikAkhir = 𝜌𝑃𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛
𝑘𝑔
41.471,149 ⁄𝑗𝑎𝑚
= 𝑘𝑔
1269,043 ⁄ 3
𝑚
= 32,679 m3/jam
Volumetrik Overflow (Q) = (88,304 - 32,679) m3/jam
= 55,624 m3/jam
Dengan :
Δρ = Beda densitas
= 0,099 g/cm3
d = Diameter bahan keluar
= 0,3 cm
g = Bilangan gravitasi
= 981 cm/det2
μ = Viskositas bahan
= 32,24 cp
𝑔
0,0099 ⁄ 3 × 0,32 𝑐𝑚 × 981𝑐𝑚⁄
𝑐𝑚 𝑑𝑒𝑡 2
𝑉𝑔 = 18 ×32,24 𝑐𝑝
= 0,0151 cm/det
Maka :
Q/Σ = 2 x Vg
= 2 x 0,0151 cm/det
= 0,0303 cm/det
= 0,0000303 m/det
Berdasarkan Tabel 10.6 Caluson, hal 419 yang disesuaikan dengan nilai Q dan Q/Σ
yang diperoleh, Dipilih Centrifuge dengan jenis : Solid Bowl (Basket)
Cairan = 55,624 m3/jam = 244,907 gpm
Padatan = 41.471,149 kg/jam = 41,471 ton/jam
Dari tabel 18-12 Perry's, ed.8, hal.18-121, dipilih Separator Sentrifugal dengan
spsifikasi :
= 20,833 ton/jam
= 62,207 ton/jam
62,207 𝑡𝑜𝑛⁄𝑗𝑎𝑚
Jumlah unit =
20,833𝑡𝑜𝑛⁄𝑗𝑎𝑚
= 2,986 unit
= 3 unit
𝑘𝑔 0,5 𝑗𝑎𝑚
= 26.638 ⁄𝑗𝑎𝑚 ×
30 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑘𝑔⁄
= 443,963 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Data :
T1 = Temperatur feed masuk
= 30° C
= 86° F
T2 = Temperatur feed keluar
= 55° C
= 131° F
TG1 = Temperatur udara masuk
= 120° C
= 248° F
TG2 = Temperatur udara keluar
= 58,50° C
= 137,30° F
TW = Temperatur bola basah dalam dryer
= 53° C
= 127,40° F
SS = Massa produk (H2O) yang akan diuapkan
= 2.781 kg/batch
= 927,068 kg/jam
= 2.043,832 lb/jam
GS = Massa udara yang dibutuhkan
= 185.401 kg/batch
= 61.800 kg/jam
= 136.246 lb/jam
WG1 = Humiditas udara masuk
= 0,0190 lbuap air/lbudara
WG2 = Humiditas udara keluar
= 0,0484 lbuap air/lbudara
Maka :
S’1 = 0,24 + 0,45 x WG1
= 0,24 + 0,45 x 0,0190 lbuap air/lbudara
= 0,245 btu/°F.lbudara kering
S’2 = 0,24 + 0,45 x WG2
= 0,24 + 0,45 x 0,0484 lbuap air/lbudara
= 0,252 btu/°F.lbudara kering
(0,245+0,252)
S’rerata =
2
= 36,953 ft2
= 3,433 m2
Diketahui hubungan antara luas penampang dengan diameter rotary dryer adalah
sebagai berikut :
𝜋
S = × 𝐷2
4
Maka :
4×𝑆
D = √
𝜋
4 ×36,953
= √ 3,14
= 6,861 ft
= 2,091 m
= 17,875 btu/ft3.hr.°F
= 44,280 °F
Syarat NTU untuk Rotary Dryer 1,5 – 2,5 (Perry's 7th ed. Hal. 12-54)
𝑇𝐺1 − 𝑇𝐺2
NTU = (∆𝑇)𝑚
248 − 137,30
= 44,280
= 2,5 (Memenuhi)
𝐺𝐺
L = 𝑁𝑇𝑈 × (Pers. 10-18, Banchero. Hal. 506)
𝑈𝑎
3687
= 2,5 ×
12,535
= 67,023 ft
Syarat 𝐿⁄𝐷 untuk rotary dryer adalah 4 – 10 (Perry’s 7th ed. hal. 12-54)
𝐿⁄ =
67,023
𝐷 6,861
= 9,765 (Memenuhi)
N = 30⁄
𝐷
= 30⁄
6,861
= 4,373 rpm
𝐷⁄ 𝐷
Tinggi flight = 12 - ⁄8 (Perry’s 7th ed. hal. 12-56)
Dengan nilai D dalam satuan meter. Dipilih tinggi flight 𝐷⁄8 m, maka :
Tinggi flight = 𝐷⁄
8
= 2,091⁄
8
= 0,261 m
= 0,858 ft
𝐾𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛
Jarak antar flight =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑓𝑙𝑖𝑔ℎ𝑡
3,14 ×6,861
=
25
= 0,862 ft
Dengan :
f = Nilai tegangan material (psi), digunakan material Stainless steel
= 3,430 ft
= 41,166 in
C = Faktor korosi terhadap udara luar
= 0,125 in/10 tahun (Peters dan Timmerhaus, hal. 542)
Sehingga :
𝑃×𝑟
tRD = 𝑓 ×𝐸−0,6 𝑃
+𝑐
17,641 × 41,166
= 79.045,536 × 80%−0,6 ×17,641
+ 0,125
= 0,126 in
Dipilih tebal standa 3⁄16 in sesuai dengan Brownell dan Young, tabel 5,7.
Dapat ditentukan pula :
Tebal flight = Tebal rotary dryer
= 3⁄ in
16
Fluida dingin :
t1 = 30 °C = 82,40 °F
t2 = 60 °C = 140,00 °F
Fluida panas :
T1 = 150 °C = 302,00 °F
T2 = 150 °C = 302,00 °F
= 281.757,387 lb/jam
= 11.707.989,039 Btu/jam
= 12.886,974 lb/jam
LMTD = 187,707 ℉
𝑄
A=
𝑈𝐷 𝑥 ∆𝑇𝐿𝑀𝑇𝐷
11.707.989,039
A=
700 × 187,707
A = 89,105 ft2
Karena A < 200 ft2, maka jenis Double pipe heat exchanger memenuhi syarat
(𝑇1+𝑇2)
Taverage = = 302,00 ℉
2
(𝑡1+𝑡2)
taverage = = 113,00 ℉
2
Pemilihan rute fluida jika flow area lebih besar, maka fluida dengan laju alir
massa yang lebih besar di letakkan di flow area yang besar pula.
Aliran = Counter-Current
WATER STEAM
(𝑇1+𝑇2)
Diameter equivalent: Pada, 𝑇𝑎𝑣𝑔 = 2
= 302,00 ℉
Cp = 0,535 Btu/(lb.oF)
De x Ga
Rea = 454.238,146
1
𝐶𝑝 . µ 3 𝑘 µ 0,14
ℎ𝑜 = 𝑗𝐻 𝑥 ( ) 𝑥 𝑥 ( )
𝑘 𝐷𝑒 µ𝑤
µ 0,14
Diasumsikan bahwa (µ𝑤) =1
ho = 4.227,244 Btu/jam.ft2.oF
𝑈𝑐
𝑈𝐷 =
(𝑅𝑑 𝑥 𝑈𝑐 ) + 1
Rd to water = 0,002
Rd steam = 0,001
1
UD = 1
( × 𝑅𝑑 )
𝑈𝐶
1
= 0,0378
𝑈𝐶
1
UD =
(0,0009 × 0,003)
= 256,298 Btu/jam.ft2.oF
𝑄
A =
𝑈𝐷 𝑥 ∆𝑇𝐿𝑀𝑇𝐷
11.707.989,039
A =
256,298 × 187,707
= 243,459 ft2
𝐴
maka panjang pipa yang diperlukan = 𝐴𝑜𝑝 = 207,023 ft
Digunakan :
Panjang pipa = 20 ft
𝐴/𝐴𝑜𝑝 207,023 𝑓𝑡
Hairpin = = = 5,175 ≈ 6
2𝑥𝐿 2 𝑥 20 𝑓𝑡
𝑄
UD =
𝐴 𝑥 ∆𝑇𝐿𝑀𝑇𝐷
11.707.989,039
UD =
207,023 x 187,707
UD = 301,289 Btu/jam.ft2.oF
𝑈𝑐 − 𝑈𝐷
Rd =
𝑈𝑐 𝑥 𝑈𝐷
1.107,141− 301,289
=
1.107,141 𝑥 301,289
Rd = 0,0034
Rd min = 0,0030
D2=0,553 ft D= 0,336 ft
= 1.530,277 ft
Velocity, V = Ga/(3600 x ρ)
= 31,704 ft/det
Fl = 3.V2/(2.g') = 5,907 ft
= 6,667 psi
T2 = 150,00 °C = 302,00 °F
= 37.648,268 lb/jam
t2 = 120,00 °C = 248,00 °F
= 831.254,548 lb/jam
(T1 - t 2 ) - (T2 - t 1 )
LMTD =
T -t
ln 1 2
T2 - t 1
dimana,
302− 248
LMTD = °F
302−86
= 116,858°F
Maka:
Diambil Ud = 50 Btu/jam.ft².ºF)
Qh
A = (LIV.7)
U D .LTMD
dimana,
34.203.957,569 𝐵𝑡𝑢/𝐽𝑎𝑚
A= 𝐵𝑡𝑢
50 𝑥 116,858 °F
𝐽𝑎𝑚.ft².°F
= 5853,920 ft2
Karena A >200 ft2, maka jenis shell and tube heat exchanger memenuhi syarat
Terkoreksi
𝑇1−𝑇2
R= = 0,000 oF
𝑡2−𝑡1
𝑡2−𝑡1
S= = 0,750 oF
𝑇1−𝑡1
Q
A
UD x t terkoreksi
= 5973,388 ft2
Menentukan Dimensi Shell and Tube
Menentukan Jumlah Tube (Nt) :
ao = 0,2618 ft2/ft
Nt =
a o .L
= 5973,3882
0,2618 ft2/ ft x 35 ft
= 639 tube
Dari Tabel 9, Kern Hal. 841 dipilih jumlah tube yang mendekati :
Tube :
ODt = 1,00 in
Nt = 644 tubes
1
Pt = 1 in triangular pitch
4
n = 2– passes
Shell :
IDs = 39 in
1 1
Baffle (B) = (5 IDs) = 5 x 39 in = 7,8 in
Passes = 1 passes
C' = Pt – ODt = 1,25 – 1,00 = 0,25 in
C' adalah daerah bebas antara tube dengan tube
Dimana :
= 17,6351 psi
r = ODt/2
= 0,5 inch
= 9.000 psi
Maka :
= 0,126 in
Dari Tabel.10 Kern diambil standar tubes terdekat dengan nilai (tm) di atas,
sehingga diperoleh:
Dipilih laju alir massa umpan yang besar di tempatkan pada flow area yang
besar. Maka dari itu, Steam di tempatkan pada Shell dan Udara kering pada Tube
Data: Data:
Menetukan flow area, As: Tc avg = 302 0F
IDs (in diameter) = 39 in µ = 0,014 cp
B (baffle space) = 1/5 x IDs = 7,8 in = 0,0339 lb/ft.hr
pt (harga pitch) = 1,25 in Cp = 0,19 Btu/lb.ºF
C’(harga pitch - OD) = 0,250 in k = 0,0187 Btu/ft².jam (ºF/ft)
IDs x C' x B
as = Menetukan flow area, at:
pt x144
n (jumlah passes) = 2
as = 0,423 ft² Nt (jumlah tube) = 644
a't (flow area per tube) = 0,421 in²
Gs = Ws/As = 1.967.436 lb/jam.ft² Nt x at'
at =
n x 144
Dari fig 28 Kern at = 0,941 ft²
Untuk ODt 1 ", De = 0,99 in = 0,0825 ft Gt = Wt/At = 39.991,669 lb/jam.ft²
Tabel 10, Kern
Res = De x Gs/µ IDt = 0,732 in
Res = 18.127 = 0,061 ft
Ret = Dt x Gt/µ = 72.031,026
dari Kern Fig 28, diperoleh harga
JH = 58 Dari Kern Fig 24, diperoleh
JH =58
µ = 0,02 cP = 0,0484 lb/ft-jam
Menentukan koefisien perpindahan
(Sumber : Kern, hal 822-823) pipa lapisan dalam :
1
jH x k C x 3
hi ( t )
k = 0,0183 Btu/jam.ft.oF D k
= 33,601 Btu/ft².jam.ºF
Menentukan UD sesungguhnya
ao = 0,2618 ft2/ln ft
Menentukan Perubahan Tekanan
Nt = 644 tube
Re = 18.127
L = 35 ft
fs = 0,002 ft2/in2 (dari fig 29, Kern)
A = ao x Nt x L
Ds = IDs/12
= 5.900,972 ft2
= 3,250 ft
Number of crosses :
𝑄
N + 1 = 12 L/B UD =
𝐴.∆𝑡
N + 1 = 53,846 ft
UD = 49,601 Btu/ft².jam.ºF
sg pada tc 302 ºF = 1,157
Uc − Udact
Rd act =
Uc x Ud act
f x Gs2 x Ds x (N + 1)
∆Ps = (49,601−33,601)𝐵𝑡𝑢/𝑓𝑡2.𝑗𝑎𝑚.𝑜𝐹
5,22 x 1010 x De x SG x ∅s =
(49,601𝑥33,601)𝐵𝑡𝑢2/𝑓𝑡4.𝑗𝑎𝑚2.𝑜𝐹2
(4 x n) V 2
∆Pr = x ′
SG 2g
Untuk Gt = 49.991,669 lb/jam ft2
(V2/2g’) = 0,1 (fig.27,Kern)
= 39,336 ton/jam
= 2000
Sehingga :
1 3𝑄
Diameter Rotor (D) = √
4 10
1 3 × 39,336
= √
4 10
= 0,941 m
4
Panjang Lengan Rotor (L) = 3
𝐷
4
= 3
× 0,941
= 1,254 m
Dimana :
R = Diameter rotor (D)
= 0,941 m
n = Putaran Rotor
= 250 rpm
Sehingga :
2 ×3,14 ×0,941 × 250
Kecepatan Circumferencial (v) = 60
= 24,619 m/s
E. Daya (N)
𝐺 × 𝑅 2 × 𝑛3 ×𝑒 ×𝑓
Daya (N) =
8 ×100.000 × 𝜂
Dengan :
G = Berat 1 buah hammer
= 30 kg
n = Putaran rotor hammer
= 250 rpm
e = Jumlah hammer
= 2 x 16
= 32
= 139,889 Hp
Diambil motor = 185 Hp
ρ ρ campuran
Komponen x
(kg/m3) (kg/m3)
N2 1250 0,780 975
CO2 1342 0,001 1,3426
O2 1428,9 0,210 300,069
Ar 535,57 0,009 4,8201
Total 1 1281,231
𝐺
Kecepatan volumetric (Q) = 𝜌𝑔
𝑘𝑔
161,11 ⁄𝑗𝑎𝑚
= 𝑘𝑔
1.281,231 ⁄ 3
𝑚
3 𝑓𝑡 3⁄
= 0,126 𝑚 ⁄𝑗𝑎𝑚 = 4,441 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
= 0,028 Hp
0,028 𝐻𝑝
Daya Motor =
95%
= 0,03 Hp
38,565 𝑡𝑜𝑛⁄𝑗𝑎𝑚
Jumlah Unit Dibutuhkan : 10 𝑡𝑜𝑛⁄𝑗𝑎𝑚
= 3,565 𝑢𝑛𝑖𝑡
: 4 Unit
= 462.74,779 kg
A. Volume Total
Massa Produk (m) = 462.661,79 kg
Densitas Produk (ρ) = 1432,849 kg/m3
𝑚𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘
VProduk = 𝜌𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘
462.774,779
= 1432,849
= 323,225 m3
Jika bahan yang mengisi volume silo diasumsikan 85%, maka :
𝑉𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘
VSilo’ = 85%
323,225
=
0,85
= 380,264 m3
Jika terdapat porositas 40-50% , dan dipilih porositas 40%, maka :
𝑉𝑆𝑖𝑙𝑜 ′
VSilo = 1−40%
380,264
= 1−0,4
= 633,774 m3
B. Dimensi Silo
Diameter Silo
Vsilo = VShell + VToriconical
1
VShell = × 𝜋 × 𝐷2 × 𝐻. jika H=2D, maka :
4
= 1,570 D3
1 1
VToriconical = × × 𝜋 × 𝐷2 × ℎ
3 4
Dengan :
h = tan 30°
= 0,5774
Maka :
VToriconical = 0,151 D3
Tinggi Shell
HShell` = D
= 1 x 7,168
= 7,168n m
= 2,069
C. Tebal Silo
PDesain = POperasi + PAB
POperasi = 1 atm
𝑉×𝜌
PAB =
𝜋 × 𝑟2
633,573 × 1432,849
= 7,167 2
3,14 × ( )
2
= 3.374,835 kg/m2
= 0,325 atm
= 1,325 atm
= 19,498 psi
𝑃 ×𝐷
ts = 𝑓 ×𝐸−0,6𝑃
+𝐶
Dengan :
f = Nilai tegangan material (psi), digunakan material Stainless steel
SA 167 grade 11type 316 (tabel 28-11, Perry’s)
= 18.750 psia
E = Welded Join Efficiency, dipilih double welded but joint maximum
efficiency (tabel 13.2, Brownell and Young)
= 80%
P = Tekanan desain (psi)
C = Faktor korosi terhadap udara luar
= 0,125 in/10 tahun (Peters dan Timmerhaus, hal. 542)
Sehingga :
19,498 ×7,167
ts = 18.750 ×0,8−0,6 × 19,498
+ 0,125
= 0,5671 in
Diambil tebal standar 5⁄8 in (Brownell and Young, tabel 5.7)