BAB IV
PEMBAHASAN
4.1.1.Tinjauan Daerah
73
Tugas Akhir TBK
74
Tugas Akhir TBK
4.1.2. Rencana Desain Kapal
Dalam perencanaan pembuatan speed boat ambulance
ini terdapat beberapa standar dari Departemen Kesehatan
Republik Indonesia yakni memiliki ruang yang cukup luas
untuk akses evakuasi pasien menuju ambulance. Minimal
lebar bukaan pintu 1200 mm agar mempermudah evakuasi
pasien oleh pihak medis menggunakan tandu portable. Maka
dari itu didesain kapal dengan tipe catamaran yang memiliki
deck yang lebih luas, sarat yang rendah, serta stabilitas yang
cukup baik. Pada kapal ini direncanakan memiliki gangway
selebar 1.5 meter disisi kanan dan kiri, agar mempermudah
evakuasi dari pelabuhan. Selain itu, panjang kapal yang akan
didesain disesuaikan dengan rata-rata panjang kapal yang
berlayar dari Pelabuhan Tanglok menuju Pulau Mandangin.
Panjang kapal yang memiliki rute yang sama berkisar dari 10-
17 meter. Kapal ini didesain dengan kapasitas penumpang
sebanyak 10 orang antara lain, 2 orang pasien, 2 orang tenaga
medis (dari puskesmas), 2 orang ABK, dan 4 orang keluarga
pasien. Dari beberapa kebutuhan tersebut maka direncanakan
lebar kapal 7 meter.
Kapal ini didesain untuk keadaan darurat maka dari itu
dibutuhkan material kapal yang ringan agar kapal dapat melaju
dengan cepat. Maka pada desain kapal ini menggunakan
Fiberglass Reinforced Plastic (FRP). FRP adalah material
75
Tugas Akhir TBK
komposit yang terdiri atas polymer yang diperkuat dengan
serat kaca. Polymer biasanya berupa epoxy, vinylester atau
polyester thermosetting plastic, dan phenol formaldehyde
resins. Sifat FRP yang lebih ringan dibandingkan dengan kayu
maupun baja menjadi alas an kuat mengapa bahan ini
dijadikan sebagai material. Penelitian sebelumnya telah
dilakukan perbandingan berat antara kayu dengan FRP untuk
kulit lambung. Data yang didapatkan adalah berat kulit
lambung untuk kapal kayu sebesar 20Kg/m², sedangkan untuk
kapal FRP sebesar 14 Kg/m².
Berdasarkan data berupa Material Safety Data Sheet,
material FRP tidak bersifat beracun terhadap lingkungan .
Seiring dengan berkembangnya teknologi, FRP sudah dapat
didaur ulang, namun praktinya belum begitu luas dikarenakan
mayoritas benda-benda yang dibuat dari FRP biasanya
memiliki umur pakai yanglebih lama. Daur ulang dilakukan
dengan cara yang hampir mirip dengan plastic, yaitu
dihancurkan sampai menjadi serbuk, lalu kemudian dicetak
lagi menjadi benda-benda lain.[10].
76
Tugas Akhir TBK
4.2. Penentuan Ukuran Utama Kapal
Nama Displac B1
No. Kapal ement Loa (m) B (m) (m)
1 BT B-405 20,413 13 7 1.2
2 BT F-403 20,491 13 7 1.59
3 BT F-411 20,362 13 7 1.58
4 BT A-402 19,922 12.8 6.7 1.57
Nama Displac B1
No. Kapal ement Loa (m) B (m) (m)
5 BT A-307 19,820 12.8 6.7 1.56
6 BT B-310 19,784 11.6 6.63 1.87
7 BT A-405 19,235 11.6 6.63 1.83
8 BT R-401 25,058 12.63 7.21 1.74
9 BT Y-402 24,684 11.97 7.25 2.15
10 BT R-402 25,629 12.61 7.5 2.12
77
Tugas Akhir TBK
Lanjutan Tabel 4.2.
Nama Vs
No. Kapal S(m) H (m) T (m) (Knot)
1 BT B-405 4.6 2 1.2 16.4
2 BT F-403 3.82 1.9 1.25 19
3 BT F-411 3.84 1.8 1.2 20.6
4 BT A-402 3.56 1.8 1.25 14.9
5 BT A-307 3.58 1.75 1.25 13.4
6 BT B-310 2.89 1.62 1.15 16.3
7 BT A-405 2.97 1.7 1.15 14.6
8 BT R-401 3.73 1.75 1.03 16
9 BT Y-402 2.95 1.7 1.21 17.2
10 BT R-402 3.26 1.8 1.21 16.5
(Sumber : Ariyanto, 2016)
Setelah didapatkan ukuran utama kapal seperti diatas
maka dilakukan perhitungan perbandingan ukuran utama
seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 4.3. Data perbandingan ukuran utama
Nama
No. L/B1 S/L B1/T S/B1 H/T
Kapal
1 BT B-405 10.83 0.35 1.00 3.83 1.67
2 BT F-403 8.18 0.29 1.27 2.40 1.52
3 BT F-411 8.23 0.30 1.32 2.43 1.50
78
Tugas Akhir TBK
Nama
No. L/B1 S/L B1/T S/B1 H/T
Kapal
4 BT A-402 8.15 0.28 1.26 2.27 1.44
5 BT A-307 8.21 0.28 1.25 2.29 1.40
6 BT B-310 6.20 0.25 1.63 1.55 1.41
7 BT A-405 6.34 0.26 1.59 1.62 1.48
8 BT R-401 7.26 0.30 1.69 2.14 1.70
9 BT Y-402 5.57 0.25 1.78 1.37 1.40
10 BT R-402 5.95 0.26 1.75 1.54 1.49
Dari perbandingan ukuran utama diatas dianalisa
dengan kebutuhan kapal ambulance serta pengecekan
kesesuaian dengan batasan mengenai range perbandingan
ukuran utama kapal katamaran. Berikut ini merupakan
batasan-batasan yang digunakan dalam parameter optimasi ini
[11]:
Tabel 4.4. Range perbandingan ukuran utama kapal katamaran
Perbandingan Range
L/B1 7.00-11.00
S/L 0.19-0.51
B1/T 1.00-3.00
S/B1 2.00-5.00
H/T 1.20-2.00
(Sumber: Molland,1992)
79
Tugas Akhir TBK
Dari parameter optimasi tersebut didapat ukuran
utama kapal yang memenuhi dan sesuai dengan nilai lebar
kapal yang ditentukan, yaitu sebesar 7 meter. Maka didapatkan
ukuran utama kapal sebagai berikut:
Type : Catamaran
Length Over All (LOA: 13.0 meter
Breadth (B) : 7.0 meter
Breadth 1 hull (B1) : 1.2 meter
Bridge (S) : 4.6 meter
Depth (H) : 2.0 meter
Draft (T) : 1.2 meter
Vs maks : 16.4 knot
4.3. Lines Plan
80
Tugas Akhir TBK
2. Station sejumlah 10 buah dengan jarak antar station 1.3
m
3. Waterline sejumlah 6 buah dengan arak 0.2 m dari base
line.
4. Buttock line sejumlah 4 buah dengan jarak 0.3 m.
Gambar lines plan dapat ditunjukan lampiran 1
81
Tugas Akhir TBK
Tabel 4.5. Karakteristik lambung kapal
NO MEASUREMENT VALUE UNITS
Volume
1 (displaced) 21.256 m^3
2 Draft Amidships 1.2 M
3 Immersed depth 1.2 M
4 WL Length 12.529 M
Beam max extents
5 on WL 6.991 M
6 Wetted Area 67.327 m^2
7 Max sect. area 4.269 m^2
Sect. area
8 amidships 1.904 m^2
9 Waterpl. Area 23.963 m^2
Prismatic coeff.
10 (Cp) 0.397
11 Block coeff. (Cb) 0.286
Max Sect. area
12 coeff. (Cm) 0.768
Waterpl. area
13 coeff. (Cwp) 0.387
from zero pt. (+ve
14 LCB length 5.18 fwd) m
82
Tugas Akhir TBK
NO MEASUREMENT VALUE UNITS
from zero pt. (+ve
15 LCF length 5.364 fwd) m
from zero pt. (+ve
16 LCB % 41.341 fwd) % Lwl
from zero pt. (+ve
17 LCF % 42.814 fwd) % Lwl
18 KB 0.723 M
19 TBM 9.611 m
20 LBM 12.473 m
21 GMt corrected 10.334 m
22 GML 13.196 m
23 TKM 10.334 m
24 LKM 13.196 m
25 Immersion (TPc) 0.246 tonne/cm
26 MTc 0.23 tonne.m
RM at 1deg =
27 GMt.Disp.sin(1) 3.929 tonne.m
Length:Beam
28 ratio 2.535
Length:Vol^0.333
29 ratio 4.523
30 Precision Medium 62 stations
83
Tugas Akhir TBK
4.4. Kurva Hidrostatik
Setelah rencana garis selesai maka proses berikutnya
adalah membuat kurva hidrostatik dengan program maxsurf
stability. Lengkung-lengkung hidrostatik digambar saat
penuh dan tidak berlaku untuk kapal dalam kondisi trim.
Gambar hidrostatik memiliki 16 lengkungan yang masing-
masing menggambarkan karakteristik kapal yang tercelup
air, lengkung-lengkung tersebut adalah:
1. Water Plan Area (WPA)
WPA adalah luas bidang garis air yang telah
kita rencanakan dalam lines plan dari tiap-tiap
waterline. Kemungkinan-kemungkinan bentuk
WPA ditinjau dari bentuk alas kapal antara lain:
Untuk kapal dengan rise of floor, pada 0 m
WL luas garis air adalah nol. Karena luasan water
line pada 0 m hanya berupa garis lurus (base line),
sehingga lengkung WPA dimulai dari titik nol
(0,0)
Untuk kapal tanpa rise of floor, pada 0 m WL ada
luasan yang terbentuk pada garis dasar sehingga
luas garis air tidak sama dengan nol. Hasil dari
setiap waterline dapat diketahui dengan tabel
berikut:
84
Tugas Akhir TBK
Tabel 4.6. Hasil perhitungan water plan area
dari setiap water line.
NO. WL WPA (m²)
0.00 0.00
0.20 8.57
0.40 18.14
0.60 21.53
0.80 22.47
1.00 23.28
1.20 23.96
85
Tugas Akhir TBK
Tabel 4.7. Hasil perhitungan Cwl dari setiap water
line.
NO. WL Cwl
0.000 0.000
0.200 0.219
0.400 0.285
0.600 0.324
0.800 0.349
1.000 0.365
1.200 0.387
86
Tugas Akhir TBK
Penambahan berat = t x WPA x 1.025 = 0.246 ton.
Hasil perhitungan dari setiap water line
ditunjukkan dengan tabel berikut:
Tabel 4.8. Hasil perhitungan TPC dari setiap water line.
87
Tugas Akhir TBK
NO. WL MSA (m²)
0.600 1.260
0.800 2.370
1.000 3.390
1.200 4.269
88
Tugas Akhir TBK
6. Block Coefficient (Cb)
Cb adalah perbandingan volume displacement
dengan balok berukuran panjang L, lebar B, dan
tinggi T. Dengan demikian Cb dapat dirumuskan
sebagai berikut (pada sarat penuh):
∇
Cb = 2(𝐿𝑥𝐵1𝑥𝑇) = 0.286
89
Tugas Akhir TBK
dapat dirumuskan sebagai berikut (pada sarat
penuh):
∇ 𝐶𝑏
𝐶𝑝 = = = 0.397
𝑀𝑆𝐴𝑥𝐿 𝐶𝑚
8. Displacement (△)
Displacement adalah berat air laut yang
dipindahkan karena adanya volume badan kapal
yang tercelup air. Displacement yang dimaksud
disini adalah displacement extreme. Secara
matematis displacement kapal dapat dirumuskan
sebagai berikut (pada sarat penuh):
△ = ∇ x ρ air laut = 21.256 x 1.025 = 21.787 ton
90
Tugas Akhir TBK
Hasil perhitungan Displacement dari setiap
water line ditunjukkan dengan tabel berikut:
Tabel 4.13. Hasil perhitungan Displacement dari setiap water
line.
DISPLACEMENT
NO. WL (TON)
0.00 0.00
0.20 0.85
0.40 3.66
0.60 7.73
0.80 12.34
1.00 16.90
1.20 21.79
91
Tugas Akhir TBK
Tabel 4.14.Hasil perhitungan MTC dari setiap water line.
NO. WL MTC (TON.M)
0.000 0.000
0.200 0.061
0.400 0.137
0.600 0.170
0.800 0.180
1.000 0.190
1.200 0.230
92
Tugas Akhir TBK
NO. WL WSA (M²)
0.600 37.200
0.800 47.520
1.000 52,79
1.200 67.327
93
Tugas Akhir TBK
12. Longitudinal Center of Bouyancy (LCB)
LCB adalah jarak titik apung (buoyancy) terhadap
penampang midship kapal untuk setiap sarat
kapal. Tanda negatif (-) dan positif (+)
menunjukkan letaknya ada didepan midship (+)
atau dibelakang midship (-).Hasil perhitungan
LCB dari setiap water line ditunjukkan dengan
tabel berikut:
Tabel 4.17. Hasil perhitungan LCB dari setiap water line.
NO. WL LCB (M)
0.000 -
0.200 4.512
0.400 4.679
0.600 4.835
0.800 5.034
1.000 5.128
1.200 5.180
94
Tugas Akhir TBK
midship (-).Hasil perhitungan LCF dari setiap
water line ditunjukkan dengan tabel berikut:
Tabel 4.18. Hasil perhitungan LCF dari setiap water line.
NO. WL LCF (M)
0.000 -
0.200 4.568
0.400 4.785
0.600 5.056
0.800 5.237
1.000 5.328
1.200 5.364
95
Tugas Akhir TBK
NO. WL KB (M)
1.000 0.625
1.200 0.723
96
Tugas Akhir TBK
97
Tugas Akhir TBK
Dengan gambar tersebut kita dapat menghitung volume
tanpa kulit untuk suatu kapal pada suatu sarat pada kondisi
sarat yang ditinjau sampai geladakteratas kapal baik dalam
keadaan even keel maupun dalam keadaan trim. Gambar
bonjean curve di lihat pada lampiran 3.
98
Tugas Akhir TBK
Tabel 4.21. Hasil perhitungan kurva bonjean
NO. WL WL WL WL
STATION 0.25 0.5 0.75 1.0
AP 0.045 0.654 1.987 3.268
1 0.197 0.612 1.176 1.756
2 0.187 0.592 1.163 1.554
3 0.179 0.563 1.065 1.456
4 0.164 0.486 0.921 1.356
5 0.152 0.438 0.843 1.195
6 0.142 0.386 0.791 0.955
7 0.138 0.243 0.609 0.721
8 0.097 0.183 0.416 0.584
9 0.052 0.069 0.179 0.285
FP 0.012 0.043 0.06 0.231
Lanjutan Tabel 4.21.
NO. WL WL WL WL
STATION 1.25 1.50 1.75 2.0
AP 3.625 3.892 4.368 -
1 3.198 4.612 6.123 7.389
2 3.281 4.418 6.245 7.423
3 3.102 3.872 5.922 7.18
4 2.831 3.523 5.521 6.821
5 2.609 3.321 5.285 6.621
99
Tugas Akhir TBK
NO. WL WL WL WL
STATION 1.25 1.50 1.75 2.0
6 2.344 2.821 4.853 6.329
7 1,811 2.612 4.409 5.821
8 1.754 1.822 4.085 5.211
9 1.653 0.581 3.85 4.965
FP 1.535 2.601 3.756 4.798
100
Tugas Akhir TBK
Parameter hidrostatik pada DWL ini digunkan sebagai acuan
awal untuk menentukan metode tahanan yang nantinya akan
digunakan untuk menghitung tahanan speed boat ambulance
ini. Parameter hidrostatik tersebut terdapat pada tabel 4.5.
1. L/B = LWL/BWL
= 12.529/2.4
= 5.22
2. B/T = BWL/T
= 2.4/1.2
= 2.0
= 6.265
= 0.6
101
Tugas Akhir TBK
5. Midship = ½ x LWL
= ½ x 12.529m
= 6.265 m
= 8.436/11.080
= 0.761
102
Tugas Akhir TBK
Pada tabel 4.22. merupakan persayaratan dari beberapa metode
estimasi tahanan kapal bedasarkan atas angka froude (Froude
Number Fn) dan dimensi dari kapal yag akan dilakukan
estimasi perhitungan tahanan.
0.00 -
Holtrop 0.80 Terpenuhi
Van 0.00 -
Oortmerssen 0.50 Terpenuhi
0.282 -
Fn 0.304
Series 60 0.677 Terpenuhi
0.10 -
Compton 0.60 Terpenuhi
0.134 -
Fung 0.908 Terpenuhi
Holtrop 3.9 - 15 Terpenuhi
Van 3.00 -
Oortmerssen 6.20 Terpenuhi
5.50 - Tidak
L/B Series 60 8.50 5.250 Terpenuhi
4.00 - Tidak
Compton 5.20 Terpenuhi
2.52 -
Fung 17.593 Terpenuhi
103
Tugas Akhir TBK
Tidak
Holtrop 2.10 - 4.00 Terpenuhi
Van
Oortmerssen 1.90 - 4.00 Terpenuhi
B/T 2.000
Tidak
Series 60 2.5 - 4.5 Terpenuhi
1.696 -
Fung 10.204 Terpenuhi
Van 0.0036 -
Oortmerssen 0.0526 Terpenuhi
V/L³ 0.005
0.005 -
Fung 0.01258 Terpenuhi
Dari tabel 4.22. dapat disimpulkan bahwa diantara
kelima metode tersebut, hanya dua metode yang memenuhi
syarat untuk digunakan mengestimasi tahanan speed boat
ambulance ini, yaitu metode Van Oortmerssenrra dan metode
Fung.
105
Tugas Akhir TBK
Speed (KN) Fung Resist (Kn) Fung Power (Kw)
11.00 16.70 127.54
11.50 17.30 136.98
12.00 17.50 143.25
12.30 17.40 147.42
12.75 17.20 150.47
13.00 16.90 153.18
13.50 16.70 156.07
14.00 16.60 159.47
14.30 16.50 163.55
15.00 16.60 174.06
15.50 16.80 180.54
16.00 17.00 187.82
16.40 17.30 195.89
17.00 17.70 207.05
17.50 18.20 219.37
18.00 18.80 232.81
18.50 19.40 247.34
19.00 20.10 262.96
19.50 20.80 279.64
20.00 21.60 297.37
20.50 22.40 316.15
106
Tugas Akhir TBK
4.5.3. Validasi Perhitungan Tahanan Kapal
107
Tugas Akhir TBK
Water Surface Area ( S) = ( H x Lwl x T ) +(Cb
x Lwl x B1)
= 2(2.0 x 12.529 x
1.2)+(0.286 x 12.529
x1.2)
= 68.739 m2
= 15 % × 68.739 m2
= 10.311 m2
=1
= 0.304
𝐶𝑇 = Cf(1 + k) + Ca
𝐶𝑇 = 0.0022(1.429) + 0.0007
𝐶𝑇 = 0.004
4.5.3.2. Menghitung Tahanan Gesek (RF)
a) Menentukan LR menggunakan rumus (eq.2.19)
0,06 × 𝐶𝑝 × %𝐿𝐶𝐵
LR = L (1 + Cp + 4𝐶𝑝−1
)
0,06 × 0.397 × −0.803
= 12.529 (1 + 0.397 + 4 ×0.397−1
)
= 17.102 m
b) Menentukan nilai koefisien 12 (C12) (eq.2.20)
C12 = (T/L)0,2228446
1.2
= (12.529)0,2228446
= 0.592
c) Menentukan nilai koefisien 13 (C13) (eq.2.21)
C13 = 1 + 0,003 × Cstern
= 1 + 0,003 × 1
=1
d) Menentukan nilai harga faktor lambung (1 + k1) (eq.2.22)
1 + k1 =
0.93+0.4871c(B/L)1.0681(T/L)0.4611(L/Lr)0.1216(L3/▼)0.3649(1-
Cp) -0.6402
109
Tugas Akhir TBK
=0.93+0.4871c(1.2/12.529)1.0681(1.2/12.529)0.4611(1
2.529/17.102)0.1216(12.5293/21.256)0.3649(1-0.397) -
0.6402
= 1.074
4.5.3.3. Menghitung Reynold Number (Rn)
Angka Reynold dapat dihitung dengan menggunakan
rumus empiris yang dikemukakan dalam ITTC (International
Towink Tank Conference) tahun 1957 berikut (eq.2.23):
Pada kecepatan 10.545 m/s
10.545 × 12.529
Rn =
1.1883 × 10−6
= 0.002
4.5.3.5. Menghitung Tahanan Gesek (RF)
Koefisien gesek dapat dihitung dengan menggunakan
rumus empiris berikut (eq.2.25):
Pada kecepatan 10.545 m/s dan CF = 0,002
110
Tugas Akhir TBK
RF = 1.07 × 0.002 × 0.5 × 1.025 ton/m3 × 67.327
m2 × (10.545 m/s)2
= 8.21 kN
4.5.3.6. Menghitung Tahanan Tambahan Kapal (RAPP)
Harga hambatan bagian tambahan (RAPP) dapat
ditentukan dengan formula berikut (eq.2.26):
Pada kecepatan 10.545 m/s dan CF = 0.002
RAPP = 1.07 × 0.002× 0.5 × 1.025 ton/m3 × 10.311
m2× (10.545 m/s)2
= 8.21 KN
1,2
= 2223105 x [0.096]3,7861 x ( 1.2 )1,0796 x (90 –
0.955)-1,3757
= 0.64
111
Tugas Akhir TBK
Dimana,
= 0.955
C4 = B/L 0.096
C2 =1
C5 =1
= Volume karene kapal yaitu 67.327 m3
= 1.025 ton/m3
𝐿 𝛻^ 1/3
m1 = ( 0.0140407 𝑇
) – ( 1.75254 x 𝐿
) +(
𝐵
4.79323 )– C16
𝐿
= - 2.02
112
Tugas Akhir TBK
Dimana sebelumnya menghitung m2 harus
menghitung C5 terlebih dahulu dengan menggunakan formula
sebagai berikut :
C15 = - 1,69385 untuk Lwl3 / ∇ ≤ 512
Maka, C15 = - 1,69385
Sehingga m2 dapat dihitung sebagai berikut :
m2 = - 1.693 x (0.397) 2 x exp (- 0.1x0.761-2 )
= -0.317
𝐿
λ = 1,446 Cp – 0,03 𝐵
𝐿
jika = < 12
𝐵
λ = 1,446 Cp – 0,36
𝐿
jika = > 12
𝐵
𝐿
Maka, λ= 1,446 Cp – 0,03 𝐵
114
Tugas Akhir TBK
Dari tabel resistance dan power prediction serta
perhitungan manual untuk validasinya, maka didapatkan
resistance sebesar 22.40 KN dan power sebesar 316.15 Kw.
Penetuan mesin induk dapat ditentukan dengan dirumuskan
dengan cara sebagai berikut:
4.6.1. Penentuan daya efektif (EHP), dapat dihitung
menggunakan persamaan (eq.2.29) sebagai berikut:
PE = RT x Vs
= 22.40 KN x 10.545 m/s
= 236.208 KW
= 316.518 HP
4.6.2. Perhitungan gaya dorong yang dibutuhkan kapal dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan (eq.2.30)
sebagai berikut:
115
Tugas Akhir TBK
4.6.3. Overall Propulsive Coefficient (OPC)
OPC merupakan koefisien propulsi secara
keseluruhan yang dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan (eq.2.31.) sebagai berikut:
OPC = ηj *ηp *ηr *ηh
Dimana :
ηj = efisiensi aktual = 0.9
116
Tugas Akhir TBK
Power = BHPSCR / 2
= 349.495 / 2
= 174.748 kW
= 234.162 HP
Daya 174.748 KW ini digunakan pada mesin induk
secara terus menerus pada saat kapal berlayar.Penggunaan
daya ini hanya 85% dari daya mesin induk, supaya mesin tidak
cepat rusak.
U = 30.3 in
Berat : 228 kg
118
Tugas Akhir TBK
4.7. Rencana Umum
Rencana umum merupakan suatu gambar teknik yang
menyajikan secara umum kelengkapan dari sudut pandang atas
dan samping, Pada pembahasan rencana umum pada speed
boat ambulance akan membahas, jumlah crew, perhitungan
kebutuhan daya mesin dan keperluan yang dibutuhkan
kapal,Untuk detail gambar rencana umum dapat di lihat pada
lampiran 4.
119
Tugas Akhir TBK
Berikut merupakan detail untuk ruangan yang terdapat
pada deck:
1. Ruang Pasien
Pada perencanaan ini, didesain untuk
mengangkut 2 pasien, ruangan ini memiliki
luasan ±7.68 m². Pada setiap sisi starboard
maupun portside terdapat 1 tempat tidur pasien
dengan dimensi 1800 mm x 800 mm x 700 mm.
tinggi ruangan tersebut dari deck ±2300mm.
2. Ruang Tunggu
Pada perencanaan ini, didesain memiliki
ruang tunggu keluarga pasien beserta dokter
dan ahli medis dengan luasan ±10.23 m². Pada
ruangan ini terdapat 1 westafel, 1 kursi dokter,
1 meja, beserta 2 buah kursi tunggu dengan
kapasitas masing-masing 2 orang.
3. Ruang wheel house
Pada perencanaan kapal ini, didesain
wheel house dengan luasan ±6.49 m². Pada
ruangan ini terdapat 2 kursi untuk ABK serta
peralatan navigasi lainnya.
120
Tugas Akhir TBK
4.7.2. Perlengkapan Kapal
Perlengkapan kapal segala bagian yang tidak
merupakan konstruksi dari kapal tersebut akan tetapi
diperuntukkan tetap digunakan untuk kapal itu. Bagian-
bagian yang termasuk perlengkapan kapal adalah
perlengkapan navigasi, perlengkapan boat untuk
akomodasi, peralatan tambat, serta peralatan
keselamatan.
4.7.2.1. Perlengkapan akomodasi
1. Kursi personal
Pada perancangan speed boat ambulance ini terdapat 3
kursi personal, yakni untuk kursi dokter dan kursi awak
kapal pada control room.
2. Kursi Tunggu
Pada kapal ini terdapat 3 kursi yang diperuntukkan
bagi keluarga pasien yang mendampingi proses
perujukan. Masing-masing kursi tunggu untuk 2
penumpang.
3. Dashboard dan alat control
Pada kapal ini terdapat dashboard dan alat control
yang terdapat pada control room untuk sistem navigasi
dan kontrol kemudi kapal.
121
Tugas Akhir TBK
4. Jendela
Jendela berfungsi sebagai ventilasi udara serta
pencahayaan untuk kapal. pada kapal ini terdapat 4
window, serta 4 jendela pada control room.
5. AC (Air Conditioning)
AC berfungsi sebagai pendingin ruangan. Pada kapal
ini menggunakan AC 18000 BTU berjumlah 2 buah,
berada pada ruang pasien dan ruang tunggu.
6. Pintu
Pada speed boat ambulance ini terdapat 2 pintu untuk
satu orang, dengan lebar 800 mm dan tinggi 2000 mm
serta 1 pintu utama dengan lebar 1200 mm dan tinggi
2000 mm.
7. Tangki fuel oil
Pada perancangan kapal ini didesain tangki bahan
bakar dengan kapasitas 400 liter disetiap sisinya. Tangki
bahan bakar ini terdapat pada frame 3 sampai frame 9.
8. Tangki fresh water
Pada perancangan kapal ini didesain tangki bahan
bakar dengan kapasitas 200 liter disetiap sisinya. Tangki
air tawar ini terdapat pada frame 9 sampai frame 12.
122
Tugas Akhir TBK
9. Tempat tidur pasien
Pada kapal ini dirancang untuk 2 pasien, maka dari itu
terdapat 2 buah kasur untuk tempat tidur pasien dengan
ukuran 800 mm x 1800 mm.
4.7.2.2. Perlengkapan navigasi, komunikasi, dan
keselamatan
Pada perancangan kapal ini terdapat beberapa alat
komunikasi, navigasi, dan keselamatan untuk menunjang
operasi kapal. Perlengkapan navigasi, komunikasi, dan
keselamatan dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Kompas (1 buah)
2. GPS merk Garmin 585 (1 buah)
3. Bendera Merah Putih (1 buah)
4. Lampu navigasi (merah dan hijau)
5. Lampu jangkar (1 buah)
6. lampu sorot (1 buah)
7. Electric horn (1 buah)
8. SOS smoke signal (1 buah)
9. SOS red hand flare (1 buah)
10. life jacket (12 buah)
11. Ring buoy (2 buah)
12. Kotak P3K (3 buah)
123
Tugas Akhir TBK
13. Bilge Pump (1 buah)
14. Tabung pemadam api 2 kg (2 buah)
15. Tandu portable (1 buah)
16. Alat ukur tekanan darah digital (1 buah)
17. Alat pacu jantung (1 buah)
Untuk jumlah dan letak dari perlengkapan
keselamatan kapal dapat dilihat pada lampiran 5.
124
Tugas Akhir TBK
tempatnya. Peralatan tambat yang terdapat pada kapal ini
sebagai berikut:
1. Bolder Cleat (1 buah)
2. Dampra guling (1 buah)
3. Tali jangkar polypropyne 16 mm, 40 meter (1 buah)
4. Tali tambat polypropyne 16 mm, 20 meter (2 buah)
5. Jangkar 10 kg (1 buah)
6. Tali lempar (1 buah)
7. Tongkat tambat (1 buah)
Untuk mengetahui interior yang terdapat pada kapal
ini dapat digambarkan dengan ilustrasi 3D berikut:
125
Tugas Akhir TBK
4.8. Konstruksi Kapal
Pada tahapan kali ini menjelaskan mengenai
perhitungan konstruksi, berikut gambar konstruksi pada speed
boat ambulance.
126
Tugas Akhir TBK
1. Collision Bulkhead
Jarak collision bulkhead yaitu antara 0.05L – 0.13L (m)
dari Fp.
Batas awal = 0.05 x 13 = 0.65 m
Batas akhir = 0.13 x 13 = 1.69 m
Jadi, jarak collision bulkhead yaitu antara 0.65 m – 1.69
m. diambil 1.5 m dari Fp.
2. Aft Peak Bulkhead
Semua kapal FRP harus disediakan aft peak bulkhead
dengan posisi yang sesuai. Diambil jarak aft peak bulkhead
yaitu 1 m dari Ap.
4.8.2. Perhitungan Tebal WR dan CSM
1. Tebal CSM untuk 450 gr/ m2
127
Tugas Akhir TBK
2. Tebal WR untuk 1000 gr / m2
= 1,23 mm
t = 9 + (0.4 x 13.00)
= 14.2 mm
b = 530 + 14,6 x 13
128
Tugas Akhir TBK
= 719.8 mm
CSM 450 gr /
m2 7 1.06 7.42
14.8mm
= 15 x 0.5 x 1.24
= 9.3 mm
129
Tugas Akhir TBK
Perencanaan pada laminasi tebal side shell pada bagian
midship dapat dihitung sebagai berikut:
CSM 450 gr /
m2 5 1.06 5.3
10.22mm
= 9.8 mm
130
Tugas Akhir TBK
Tabel 4.26. laminasi bottom shell
CSM 450 gr /
m2 5 1.06 5.3
10.22mm
85% x 9.3
= 9.3 +
100
= 9.3 + 7.9
= 17.2 mm
CSM 450 gr /
m2 9 1.06 9.54
18.15
2. Bottom
Ketebalan pada bottom dapat dirumuskan sebagai berikut:
85 x9.8
= 9.8 + 100
132
Tugas Akhir TBK
= 9.8 + 8.33
= 18.13 mm
CSM 450 gr /
m2 10 1.06 10.6
18.66
= 11.1 ( KN/m2)
133
Tugas Akhir TBK
= 7.32 mm
CSM 450 gr /
m2 4 1.06 4.24
7.93
= 0,4 x 13 + 5
= 10.2 mm
= 10.2 x 5.2 + 30
134
Tugas Akhir TBK
= 83.04 mm2
CSM 450 gr /
m2 6 1.06 6.36
11.28
2. Side Girder
= 0.3 x 13 + 3.5
= 7.4 mm
3. Bottom longitudinal
Modulus pada bottom longitudinal dapat dihitung
sebagai berikut:
= 55.6 x 0.5 x 1.25 x 2.52
= 217.187 cm3
Jadi modulus pada bottom longitudinal adalah
217.187 cm3
CSM 450 gr /
m2 4 1.06 4.24
6.7
136
Tugas Akhir TBK
4. Floor
Tebal pada Floor dapat dihitung dengan persamaan
2.12sebagai berikut:
t= 0.4 x 13
= 5.2 mm
CSM 450 gr /
m2 3 1.06 3.18
5.64
h = 0.5 H
137
Tugas Akhir TBK
= 0.5 x 2.08
= 1.04 mm
138
Tugas Akhir TBK
139
Tugas Akhir TBK
akomodasi, dan berat konstruksi menggunakan
persamaan berikut:
Whull = luas permukaan lambung x tkulit x ρFRP
Whull = 155.51 x 0.0172 x 0.65
= 1.739 ton
Wmain deck = luasan main deck x tdeck x ρFRP
Wmain deck = 79.12 x 0.0073 x 0.65
= 0.375 ton
Winner bottom = luasan inner bottom x tinner bottom x ρFRP
W inner bottom = 20.724 x 0.0065 x 0.65
= 0.0875 ton
Wakomodasi = sisi kanan dan kiri + sisi depan belakang +
sisi atas
Sisi kanan dan kiri = luasan sisi x tside sheel x ρFRP
= (155.25x2) x 0.0079 x 0.65
= 1.59 ton
Sisi depan belakang = (3.475x2) x 0.0079 x 0.65
= 6.95 x 0.0079 x 0.65
= 0.035 ton
Sisi atas = luasan atap x 0.0079 x 0.65
= 32.17 x 0.0079 x 0.65
= 0.165 ton
140
Tugas Akhir TBK
Wakomodasi = 1.59 ton + 0.035 ton + 0.165 ton
= 1.79 ton
Jumlah berat konstruksi dapat diketahui dari tabel
berikut:
141
Tugas Akhir TBK
Tabel 4.33. Total berat konstruksi
= 0.521 ton
142
Tugas Akhir TBK
Dari data tersebut dapat dihitung berat kapal kosong
dengan persamaan sebagai berikut:
143
Tugas Akhir TBK
perhitungan stabilitas, yang paling penting adalah
mencari harga lengan statis (GZ). Kemudian setelah
harga GZ didapat, maka dilakukan pengecekan dengan
”Intact Stability Code, IMO”.
INPUT DATA
1 feet = 0.305 m
L B Bw T DM SF SA ∆ₒ CB CW CX
3.96 2.13 0.73 0.37 0.61 0.00 0.00 21.79 0.29 0.39 0.77
2. Perhitungan Awal
Berikut adalah hasil perhitungan awal yang
dibutuhkan untuk analisis stabilitas pada kapal KMP
Adinda Maharani:
144
Tugas Akhir TBK
Tabel 4.35. Input data perhitungan stabilitas.
Perhitungan Awal
A0 A1 A2 AM S F D CPV d Ld
145