Anda di halaman 1dari 8

4

kebutuhan minimal bagi tenaga kerja dan keluarganya, dengan memberikan


kepastian berlangsungnya arus penerimaan penghasilan keluarga sebagai pengganti
sebagian atau seluruhnya dari penghasilan yang hilang, karena akibat dari adanya
risiko sosial yang timbul.
Selanjutnya pada akhir tahun 2004, Pemerintah juga menerbitkan UU Nomor
40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Undang-undang itu
berhubungan dengan Amandemen UUD 1945 tentang perubahan pasal 34 ayat 2,
yang kini berbunyi; "Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh
rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai
dengan martabat kemanusiaan". Manfaat perlindungan tersebut dapat memberikan
rasa aman kepada pekerja sehingga dapat lebih berkonsentrasi meningkatkan
motivasi dan produktivitasnya dalam pekerjaan.
Kiprah perusahaan PT Jamsostek (Persero) yang mengedepankan kepentingan
dan hak normatif Tenaga Kerja di Indonesia dengan memberikan perlindungan 4
(empat) program, yang mencakup Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK),
Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), dan Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan (JPK) bagi seluruh tenaga kerja dan keluarganya terus berlanjutnya
hingga berlakunya UU No 24 Tahun 2011. Tahun 2011, ditetapkanlah UU No 24
Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Sesuai dengan amanat
undang-undang, tanggal 1 Januari 2014 PT Jamsostek berubah menjadi Badan
Hukum Publik. PT Jamsostek (Persero) yang kemudian bertransformasi menjadi
BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan, dengan tetap
dipercaya untuk menyelenggarakan program jaminan sosial tenaga kerja, yang
meliputi JKK, JKM, JHT dengan penambahan Jaminan Pensiun mulai 1 Juli 2015.
Menyadari besar dan mulianya tanggung jawab tersebut, BPJS
Ketenagakerjaan terus meningkatkan kompetisi di seluruh lini pelayanan dan juga
mengembangkan berbagai program dan manfaat yang dapat dinikmati oleh para
pekerja beserta dengan keluarganya di kemudian hari.
5

Kini dengan sistem penyelenggaraan yang semakin maju, program BPJS


Ketenagakerjaan tidak hanya memberikan manfaat kepada pekerja dan pengusaha
saja, tetapi juga memberikan kontribusi penting bagi peningkatan pertumbuhan
ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

2.2.Struktur Organisasi Bpjs Ketenagakejaan Kantor Cabang Cirebon

Kepala Kantor Cabang


Andry Rubiantara

Sekretaris
Kantor Cabang

Kabid Pemasaran Kabid Kabid Kabid Umum dan


Dewi Manik Pelayanan Keuangan SDM
Immanury Neneng S Hasanah Gunara Setiady Denny Danar D

Marketing Officer Penata Madya Penata Madya Petugas


Richo Handoko P. TI Keuangan Pengawasan &
Ancholas Surya AB Ridwan Cardiana Anita Rahmawati Pemeriksaan
Arief Rahman Muhammad
Ridwan Lubis
Relationship Officer Manajer Kasus
Muhamad Efendi Kecelakaan Penata Muda
Nyimas Hastika S U Kerja dan PAK
Keuangan
Fahmi Desrizan
Putu Mardiyanto Penata Madya Penata Madya
Yogi Fertades Pelayanan Umum
Farida Arie Wardhani Cucuk Pujastuti
Zayasti Meiviana
Ika Meilaty Penata Madya SDM
Penata Madya
Candra Handayani Natra Gilly Asri
Administrasi
Pemasaran
Ramdhan Aryansyah Customer Service Penata Madya
Harry Ade Putra Nitta Prasasti Eska Kearsipan
Fariz Zulfikar Indah
Yustieva Ak. Hijrianawati
Penata Madya
M Wahyuda S.
Pemasaran Bukan
Shofia Nuraeni
Penerima Upah Staf Umum

Penata
Penata Madya MadyaKeseja
Administrasi Pemasaran hteraa
Bukan Penerima Upah Peserta
6

2.3. Uraian Tugas (Job Description)

Adapun tugas-tugas yang dimiliki oleh masing-masing jabatan di BPJS


Ketenagakerjaan Kantor Cabang Cirebon yaitu:
1. Kepala Kantor Cabang
Mengarahkan, mengevaluasi dan mengendalikan kegiatan operasional di
Kantor Cabang, selaras dengan kabijakan dan strategi yang ditetapkan di
Kantor Wilayah, guna memastikan pencapaian target cabang dan wilayah
secara optimal, sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku di
perusahaan.

2. Sekretaris Cabang
Melakukan pengelolaan administrasi surat-menyurat, rapat intern/ekstern,
administrasi personil, serta sarana dan prasarana kerja pada Kantor Cabang.

3. Kepala Bidang Pemasaran


Merencanakan program pemasaran formal, informal dan khusus (untuk
pengembangan kepesertaan) dan pengelolaan kepesertaan melalui program
Customer Relationship (CRM) di cabang yang selaras dengan strategi
pemasaran wilayah, memantau dan membina kinerja Marketing Officer
(MO) dan Relationship Officer (RO) serta mengendalikan pelayanan
administrasi kepesertaan, guna memastikan target kepesertaan dan iuran di
cabang tercapai dengan efektif dan efisien.

4. Pemata Madya Administrasi Pemasaran


Menghimpun dan mengelola data-data yang terkait dengan kegiatan
administrasi pemasaran dan perhitungan besar iuran serta denda (jika ada),
guna menyediakan data yang benar, akurat dan menghadirkan dokumen
yang lengkap untuk mendukung kelancaran kegiatan pemasaran.

5. Marketing Officer
7

Menyusun usulan program pemasaran untuk timnya, mengkoordinasi


dan/atau melaksanakan kegiatan pemasaran untuk mengakusisi kepesertaan
baru atau mendapatkan kembali peserta yang telah keluar dari kepesertaan
(untuk masuk kembali menjadi peserta), serta melakukan pembinaan
kepada tim, guna memastikan tercapainya target kepesertaan dan iuran yang
telah dibebankan.

6. Relationship Officer 1
Menyusun usulan rencana pengelolaan kepesertaan untuk timnya,
mengkoordinasi dan/atau melaksanakan kegiatan pembinaan kepada peserta
(sebagai bagian dari program Customer Relationship Management/CRM),
memberikan pelayanan dan menangani keluhan peserta dengan cepat dan
tepat, serta melakukan pembinaan kepada timnya, guna tercapainya tertib
administrasi, terjalinnya hubungan baik dengan peserta, dan meningkatkan
kepesertaan, juga iuran yang telah ditetapakan.

7. Relationship Officer 2
Menelaah dan mengkoordinasi pengumpulan data peserta, melaksanakan
kegiatan pembinaan kepada peserta (sebagai bagian dari program Customer
Relationship Management/CRM), memberikan pelayanan dan menangani
keluhan peserta dengan cepat dan tepat, serta melakukan pembinaan kepada
timnya, guna tercapainya tertib administrasi, terjalinnya hubungan baik
dengan peserta, dan meningkatkan kepesertaan, juga iuran yang telah
ditetapaan.

8. Relationship Officer 3
Menelaah dan mengkoordinasi pengumpulan data peserta, melaksanakan
kegiatan pembinaan kepada peserta (sebagai bagian dari program Customer
Relationship Management/CRM), memberikan pelayanan dan menangani
keluhan peserta dengan cepat dan tepat, serta melakukan pembinaan kepada
timnya, guna tercapainya tertib administrasi, terjalinnya hubungan baik
8

dengan peserta, dan meningkatkan kepesertaan, juga iuran yang telah


ditetapaan.

9. Relationship Officer 4
Mengumpulkan data peserta, melaksanakan kegiatan pembinaan kepada
peserta (sebagai bagian dari program Customer Relationship
Management/CRM), memberikan pelayanan dan menangani keluhan
peserta dengan cepat dan tepat, serta melakukan pembinaan kepada timnya,
guna tercapainya tertib administrasi, terjalinnya hubungan baik dengan
peserta, dan meningkatkan kepesertaan,juga iuran yang telah ditetapaan.

10. Relationship Officer 5


Mengumpulkan data peserta, melaksanakan kegiatan pembinaan kepada
peserta (sebagai bagian dari program Customer Relationship
Management/CRM), memberikan pelayanan dan menangani keluhan
peserta dengan cepat dan tepat, serta melakukan pembinaan kepada timnya,
guna tercapainya tertib administrasi, terjalinnya hubungan baik dengan
peserta, dan meningkatkan kepesertaan, juga iuran yang telah ditetapaan.

11. Kepala Bidang Keuangan & TI


Memantau dan mengkoordinasikan kegiatan yang terkait dengan mengelola
keuangan dan terknologi informasi di Kantor Cabang , guna untuk
memberikan dukungan pada aspek-aspek dalam hal keuangan &teknologi
informasi bagi terlaksananya kegiatan operasional yang efektif dan efisien.

12. Penata Madya Keuangan


Mengkompilasi usulan anggaran dari setiap kantor cabang, melaksanakan
pengendalian penggunaan anggaran dana dan mencatat transaksi-transaksi
yang terjadi, serta memenuhi kewajiban perpajakan bagi perusahaan, guna
9

menghasilkan pengelolaan anggaran yang efektif dan efisien serta


dipenuhinya kewajiban yang terkait dengan perpajakan.

13. Kasir
Bertugas melaksanakan pembayaran berbagai program Jaminan Sosial yang
terdapat di perusahaan dan penerimaan uang tunai dari kegiatan perusahaan
secara benar dan akurat.

14. Pembukuan
Bertugas membukukan, merekapitulasi dan menyajikan transaksi secara
harian.

15. Penata Madya Teknologi Informasi (TI)


Melaksanakan pengaturan penggunaan, perbaikan, dan pemeliharaan
hardware, software dan jejaring, serta mengelola database dan aplikasi,
guna mengoptimalkan pengoperasian perangkat sistem informasi untuk
memberikan pelayanan yang cepat dan akurat kepada peserta dan untuk
efektivitas kegiatan operasional.

16. Kepala Bidang Pelayanan


Bertugas merencanakan, melaksanakan, mengkoordinirkan dan
mengendalikan kegiatan JKK, JHT, JKM dan JPN guna memastikan
kelancaran proses pelayanan jaminan.

17. Penata Madya Pelayanan


Melakukan verifikasi terhadap dokumen pendukung serta klaim program
JHT & JK, menentukan besar klaim sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
guna memenuhi kewajiban pembayaran klaim kepada peserta dengan tepat
jumlah dan tepat waktu.

18. Customer Servise Office


10

Bertugas melakukan verifikasi dokumen kepesertaan, iuran jaminan dan


memberikan pelayanan meliputi pelayanan kepesertaan iuran, pengajuan
jaminan serta memberikan informasi dan menangani keluhan peserta.

19. Kepala Bidang Umum dan SDM


Memantau dan mengkoordinasi kegiatan pengelola Sumber Daya Manusia,
pengadaan barang dan jasa, pemeliharaan asset dan pelayanan umum bagi
pegawai (seperti rumah tangga, kebersihan, keamanan, kearsipan, dll), serta
hubungan komuniksi dengan pihak internal dan eksternal, guna
memberikan dukungan pada aspek Sumber Daya Manusia & Umum bagi
kelancaran kegiatan bisnis di Kantor Cabang.

20. Penata Madya Umum


Melaksanakan pengelolaan sistem SDM, administrasi kepegawaian dan
pembinaan bagi pegawai di kantor cabang, sesuai arahan, guna memberikan
dukungan optimal terhadap kelancaran operasional.

21. Penata Muda Umum


Mengkoordinasi pemberian pelayanan umum dan penyediaan barang/jasa
sesuai kebutuhan, serta melaksanakan program komunikasi sesuai arahan,
guna memberikan dukungan optimal terhadap kelancaran operasional.

22. Staf Umum


Bertugas menata dan melaksanakan administrasi karyawan, rumah tangga/
pemeliharaan serta keprotokolan.

2.4. Visi dan Misi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Cirebon

 Visi
11

Menjadikan Badan Penyelengara Jaminan Sosial (BPJS) terpercaya yang


unggul, bersahabat dalam Operasional dan Pelayanan, serta memberikan
manfaat yang optimal bagi seluruh peserta dan keluarganya.

 Misi
Sebagai badan penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja yang memenuhi
perlindungan dasar bagi tenaga kerja serta menjadi mitra terpercaya bagi:
1. Tenaga Kerja : Memberikan perlindungan yang layak bagi tenaga
kerja dan keluarganya.
2. Pengusaha : Menjadi mitra yang dipercaya memberikan
perlindungan kepada tenaga kerja dan menigkatkan produktivitas.
3. Negara : Berperan serta dalam pembangunan.

Filosofi BPJS Ketenagakerjaan


 BPJS Ketenagakerjaan dilandasi filosofi kemandirian dan harga diri
untuk mengatasi resiko sosial ekonomi. Kemandirian berarti tidak tergantung
orang lain dalam membiayai perawatan pada waktu sakit, kehidupan di hari
tua, maupun ketika keluarganya meninggal dunia. Harga diri berarti jaminan
tersebut diperoleh sebagai hak, bukan dari belas kasihan orang lain.
 Agar pembiayaan dan manfaatnya optimal, pelaksanaan program
BPJS Ketenagakerjaan dilakukan secara gotong royong, dimana yang muda
membantu yang tua, yang sehat membantu yang sakit dan yang berpenghasilan
tinggi membantu yang berpenghasilan rendah.

Moto BPJS Ketenagakerjaan


"Menjadi Jembatan Menuju Kesejahteraan Pekerja"
Nilai-Nilai Perusahaan : Iman, Profesional, Teladan, Integritas, Kerjasama
Etos Kerja : Teamwork, Open Mind, Passion, Action, Sense

Anda mungkin juga menyukai