Anda di halaman 1dari 16

ALAT PERMAINAN EDUKATIF UNTUK BAYI DAN BALITA

OLEH
Maruli Liasna
140100215

PEMBIMBING
Dr. dr. Juliandi Harahap, MA

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT / ILMU


KEDOKTERAN KOMUNITAS / ILMU KEDOKTERAN
PENCEGAHAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
i

ALAT PERMAINAN EDUKATIF UNTUK BAYI DAN BALITA

OLEH
Maruli Liasna
140100215

PEMBIMBING
Dr. dr. Juliandi Harahap, MA

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT / ILMU


KEDOKTERAN KOMUNITAS / ILMU KEDOKTERAN
PENCEGAHAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
ii

ALUR DOKTER KLINIS DI INDONESIA


“Makalah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi
persyaratan dalam mengikuti kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) di
Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas
Sumatera Utara.”

OLEH
Maruli Liasna
140100215

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT / ILMU


KEDOKTERAN KOMUNITAS / ILMU KEDOKTERAN
PENCEGAHAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
iii

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : ALAT PERMAINAN EDUKATIF UNTUK BAYI DAN BALITA


Nama : MARULI LIASNA
NIM : 140100215

Medan, 07 Agustus 2019


Pembimbing

Dr. dr. Juliandi Harahap, MA


NIP: 197007021998021001
iv

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Alat Permainan Edukatif untuk Bayi dan Balita”. Tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk melengkapi persyaratan Kepanitraan Klinik
Senior (KKS) di Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara.
Dalam penyelesaian makalah ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada
Dr. dr. Juliandi Harahap, MA atas kesediaan beliau meluangkan waktu dan pikiran
untuk membimbing, mendukung, dan memberikan masukan kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Penulis
juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang turut membantu dalam
menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, baik dari segi
materi maupun tata cara penulisan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca demi perbaikan makalah ini di
kemudian hari. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam perkembangan ilmu
pengetahuan khususnya ilmu kesehatan. Atas bantuan dan segala dukungan dari
berbagai pihak baik secara moral maupun spiritual, penulis mengucapkan terima
kasih.

Medan, 07 Agustus 2019

Penulis
v

DAFTAR ISI

Halaman Sampul ............................................................................................... i


Lembar Pengesahan ......................................................................................... iii
Kata Pengantar ................................................................................................. iv
Daftar Isi .......................................................................................................... v
BAB 1 Pendahuluan ......................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2. Tujuan ........................................................................................... 2
1.3. Manfaat ......................................................................................... 2
BAB 2 Tinjauan Pustaka ................................................................................. 3
2.1 Urgensi Bermain .............................................................................. 3
2.2 Alat Permainan Edukatif .................................................................. 5
2.2.1 Pengertian Alat Permainan Edukatif ...................................... 5
2.2.2 Ciri-ciri Alat Permainan Edukatif .......................................... 5
2.2.3 Contoh Alat Permainan Edukatif ........................................... 6
BAB 3 Kesimpulan ........................................................................................... 9
3.1. Kesimpulan .................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 10
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bermain adalah kegiatan anak-anak lakukan sepanjang hari karena bagi
anak bermain adalah hidup dan hidup adalah permainan. Anak usia dini tidak
membedakan antara bermain, belajar dan bekerja. 1 Bermain bagi anak merupakan
sarana untuk menumpahkan kegiatan aktif dalam mencapai kesenangan dari
kegiatan yang dilakukannya. Bermain juga berperan dalam membangkitkan saraf
motorik dan sensoriknya.2
Orang tua dan guru harus memandang permainan sebagai sesuatu yang
dapat memberikan kontribusi yang berharga pada perkembangan total anak.
Melalui permainan, anak dapat memiliki pengalaman sukses dan berprestasi. Di
samping itu, beberapa tujuan sosial dapat dicapai melalui permainan, seperti
keterampilan sosial, menerima aturan, dan pemahaman yang lebih baik pada dirinya
dalam situasi kompetitif dan kooperatif.1,2
Alat Permainan Edukatif (APE) bagi anak adalah alat main yang dapat
menstimulasi panca indra dan kecerdasan anak, yang meliputi indra penglihatan
penciuman, pengecapan, perabaan dan pendengaran. APE sangat variatif dan tidak
harus yang mahal. Kita bisa membuat sendiri dengan memanfaatkan benda-benda
yang ada disekitar kita. Misalnya kotak-kotak bekas, botol-botol plastik yang
disusun, atau bahan dari kertas, karet, buah dan tanarnan. Kegiatan bermain air dan
pasir juga bisa dimanfaatkan sebagai permainan edukatif caranya biarkan sikecil
memasukan air dan pasir ke dalam wadah tertentu dengan menggunakan mangkuk
atau gayung. Semua itu akan melatih hampir semua kemampuan dasar anak yang
dapat menyentuh bagian kognitif, afektif dan psikomotornya.3
Banyak ahli berpendapat bahwa APE dapat difungsikan secara multiguna.
Walaupun masing-masing alat permainan memiliki kekhususan untuk
mengembangkan aspek perkembangan tertentu, tidak jarang satu alat permainan
dapat meningkatkan lebih dari satu aspek perkembangan anak. APE dirancang
untuk memberikan pengalaman belajar kepada para pemainnya. Sehingga, dapat
disimpulkan bahwa APE adalah alat permainan yang sengaja dirancang khususnya
2

untuk menunjang terselenggaranya pembelajaran anak secara efektif dan


menyenangkan, serta sebagai sarana yang dapat merangsang aktivitas anak untuk
mempelajari sesuatu tanpa anak menyadarinya.4
1.2 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan
wawasan tentang Alat Permainan Edukatif untuk Bayi dan Balita. Penulisan
makalah ini juga merupakan salah satu persyaratan dalam kegiatan Kepaniteraan
Klinik Senior (KKS) di Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/ Ilmu Kedokteran
Komunitas/ Ilmu kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara.

1.3 Manfaat
Pembuatan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai Sumber
bacaan dan referensi mengenai Alat Permainan Edukatif untuk Bayi dan Balita
3

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Urgensi Bermain


Dengan bermain banyak aspek kecerdasan yang terasah dari anak. Hanya
sayangnya, orang tua kadang tidak suka jika anaknya terlalu banyak bermain.
Mereka menganggap bermain tidak banyak manfaatnya, bahkan kadang-kadang
orang tua protes dengan pihak sekolah ketika mereka mengetahui bahwa di sekolah
anak-anak hanya bermain, yang seharusnya diajarkan tentang membaca, menulis
dan berhitung. Padahal sesungguhnya masa prasekolah adalah masa bermain, maka
tepat jika pembelajaran di TK dilakukan dengan bermain sambil belajar dan belajar
seraya bermain.5
Bermain itu penting bagi anak, karena bermain merupakan bagian sangat
penting dari proses tumbuh kembang anak. Melalui kegiatan bermain, anak akan
belajar berbagai hal tentang kehidupan sehari-hari. Anak akan mendapatkan
pengalaman yang berkaitan dengan lingkungannya, baik lingkungan sosial budaya,
lingkungan sosial ekonomi, maupun lingkungan fisik atau alam, yang sangat
berguna untuk meningkatkan kemampuan berbahasa, berpikir, bersikap, bergaul,
berkarya dan sebagainya. Dalam permainan anak mencurahkan perhatian, perasaan
dan pikiran pada proses bermain serta sifat dan bentuk alat permainannya. Dengan
demikian anak-anak akan belajar mengenali dan menjajaki lingkungannya.5
Adapun manfaat bermain bagi anak adalah sebagai berikut:5
1. Bermain yang melibatkan fisik seperti berlari, meloncat dan menendang
bermanfaat untuk menguatkan dan menterampilkan anggota badan anak.
2. Bermain yang melibatkan indra atau pikiran seperti menggunakan alatalat
bermain yang mengeluarkan perasaan seperti menggambar dan bermain musik
atau mendengarkan aba-aba memberikan peluang pada anak untuk belajar
tentang pengertian baru, sifat-sifat dan bentuk barang tertentu.
3. Bermain balok-balok mainan, membentuk lilin atau tanah liat, menggambar
dan sebagainya, dapat mendorong kreativitas anak.
4. Bermain dapat membantu mengembangkan kepribadian seperti bertanggung
jawab, bekerjasama, mematuhi peraturan dan sebagainya.
4

5. Bermain dapat membantu anak mengenal dirinya, baik yang berkaitan dengan
kelemahan dan kekurangannya, maupun kelebihannya, misalnya dengan
bermain seorang anak akan mengetahui dirinya ternyata lebih mampu berlari
dengan cepat dibanding dengan teman-temannya atau lebih mampu
menggambar lebih baik.
6. Bermain dapat digunakan sebagai penyalur keinginan dan kebutuhan anak
yang tidak terpenuhi, misalnya keinginan untuk berlaku seperti orang tuanya
dengan bermain peran orang tua, bermain sebagai sopir mobil-mobilan dan
sebagainya.
7. Bermain bersama anggota keluarga dapat mengakrabkan hubungan antara anak
dengan anggota keluarga lain.
Secara garis besar, permainan memiliki urgensi yang bersifat kognitif, sosial
dan emosional:6
A. Urgensi kognitif, permainan dapat membantu perkembangan kognitif anak.
Melalui permainan, anak menjelajahi lingkungannya, mempelajari objek-objek
di sekitarnya, dan belajar memecahkan masalah yang dihadapinya. Menurut
Piaget (1962) struktur-struktur kognitif anak perlu dilatih, dan permainan
merupakan setting yang sempurna bagi pelatihan kognitif anak. Melalui
permainan memungkinkan anak mengembangkan kompetensi dan
keterampilan yang diperlukannya dengan cara yang menyenangkan.
B. Urgensi sosial, permainan dapat meningkatkan dan mengembangkan
perkembangan sosial anak. Khususnya dalam permainan fantasi dengan
memerankan suatu peran , anak belajar memahami orang lain dan peran-peran
yang akan ia mainkan di kemudian hari setelah tumbuh menjadi orang dewasa.
C. Urgensi emosional, permainan memungkinkan anak untuk memecahkan
sebagian dari masalah emosional, belajar menagatasi kegelisahan dan konflik
batin. Permainan memungkinkan anak melepaskan energi fisik yang berlebihan
dan membebaskan perasaan-perasaan yang terpendam. Karena tekanan batin
dilepas dalam permainan, anak dapat mengatasi masalah kehidupan.
Demikianlah berbagai manfaat bermain bagi anak, dan pada prinsipnya bermain
adalah untuk melatih pancaindra dan anggota badan lainnya sebagai persiapan
untuk hidup anak dimasa yang akan datang
5

2.2 Alat Permainan Edukatif


2.2.1 Pengertian Alat Permainan Edukatif
Permainan edukatif yaitu suatu kegiatan yang sangat menyenangkan dan
dapat merupakan cara atau alat pendidikan yang bersifat mendidik, sedangkan alat
permainan edukatif adalah alat permainan yang sengaja dirancang khusus untuk
kepentingan pendidikan. Permainan edukatif bermanfaat dalam meningkatkan
kemampuan berbahasa, berpikir, serta bergaul dengan lingkungan.7
2.2.2 Ciri-ciri Alat Permainan Edukatif
Dalam memilih alat dan perlengkapan bermain dan belajar anak untuk
kegiatan kreatif anak, pendidik dan orang tua sebaiknya memperhatikan ciri-ciri
peralatan yang baik. Ciri-ciri peralatan yang baik, diantaranya:3
1. Desain Mudah dan Sederhana
Pemilihan alat untuk kegiatan kreativitas anak sebaiknya memilih yang
sederhana dari desainnya.
2. Multifungsi (Serba Guna)
Peralatan yang diberikan kepada anak sebaiknya serba guna, sesuai bagi
anak laki-laki atau bagi anak perempuan.
3. Menarik
Pilihlah peralatan yang memungkinkan dan dapat memotivasi anak untuk
melakukan berbagai kegiatan, serta tidak memerlukan pengawasan yang
terus menerus, atau penjelasan panjang lebar mengenai cara penggunannya.
4. Berukuran Besar
Alat kreatifitas yang berukuran besar akan memudahkan anak untuk
memegangnya.
5. Awet
Biasanya peralatan yang harganya mahal dapat bertahan lama, namun
demikian tidak semua peralatan yang tahan lama harganya mahal.
6. Sesuai Kebutuhan
Sedikit atau banyaknya peralatan yang digunakan tergantung pada seberapa
banyak kebutuhan anak akan peralatan tersebut.
6

7. Tidak Membahayakan
Artinya tidak terbuat dari bahan-bahan maupun bentuk yang
membahayakan anak.
8. Mendorong Anak untuk Bermain Bersama
Untuk mendorong anak dapat bermain bersama, maka diperlukan alat yang
dapat merangsang kegiatan yang melibatkan orang lain.
9. Mengembangkan daya Fantasi
Alat permainan yang sifatnya mudah dibentuk dan diubah-ubah sangat
sesuai untuk mengembangkan daya fantasi, karena dapat
memberikankesempatan kepada anak untuk mencoba dan melatih daya
fantasinya.
10. Bukan Karena Kelucuan dan Kebagusannya.
Orang tua atau guru sebaiknya memilih peralatan yang dapat menunjang
perkembangan kognisi, afeksi, dan motorik anak dengan baik.
11. Bahan Murah dan Mudah Diperoleh.
Orang tua ataupun pendidik yang menciptakan suatu alat permainan, anak
akan lebih suka dari pada apa yang dibeli, karena kreativitas memiliki nilai
plus dibanding dengan membeli yang sudah siap pakai.
2.2.3 Contoh Alat Permainan Edukatif 4
1. Puzzle
Puzzle merupakan salah satu jenis APE yang menarik untuk diperkenalkan
kepada anak TK. Puzzle untuk anak usia 2 - 4 tahun memiliki bentuk sederhana
dengan potongan atau keping puzzle yang sederhana pula dan jumlahnya pun tidak
terlalu banyak. Berbeda dengan puzzle untuk anak usia 4 - 6 tahun jumlah
kepingannya lebih banyak lagi. Hal tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa
anak pada rentang usia 5 – 6 tahun telah memiliki kemampuan dan kematangan
yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak pada rentang usia dibawahnya. Oleh
karena itu sangatlah jelas bahwa APE dirancang dan ditujukan untuk anak dengan
mempertimbangkan karakteristik perkembangannya termasuk masalah perbedaan
usia.
7

Gambar 1. Puzzle
2. Loto Warna dan Bentuk
APE yang dirancang untuk mengembangkan aspek kognitif biasanya dapat
digunakan anak untuk melatih daya nalarnya. APE jenis ini dirancang dengan
rancangan tertentu baik dari segi bentuk, ukuran dan warnanya. APE jenis ini
dikembangkan khusus pula, jadi jika anak salah mengerjakan dia pulalah yang
segera menyadarinya dan membetulkannya. Contohnya loto warna dan bentuk.
Anak usia dini dapat diperkenalkan pada loto jenis ini untuk melatih motorik halus
dan daya nalarnya.

Gambar 2. Loto
8

3. Balok
Setiap APE dapat difungsikan secara multiguna (mengembangkan berbagai
aspek perkembangan anak) sekalipun masing-masing alat permainan memiliki
kekhususan untuk mengembangkan aspek perkembangan tertentu pada anak tetapi
tidak jarang satu alat permainan dapat meningkatkan lebih dari satu aspek
perkembangan misalnya mainan balok-balok bangunan dalam berbagai macam
ukuran besar, sedang dan kecil dengan warna yang disukai anak. Balok-balok dapat
disusun sesuai kehendak anak apakah berdasarkan ukuran besar, sedang atau kecil
atau berdasarkan warna tertentu jadi dapat dimainkan dengan berbagai cara dan
bentuk dan untuk melatih tidak hanya motorik halus tetapi juga mengenalkan
konsep warna, ukuran, dan bentuk pada anak.

Gambar 3. Balok
9

BAB 3
KESIMPULAN

3.1. Kesimpulan
Bermain adalah kegiatan anak-anak lakukan sepanjang hari karena bagi
anak bermain adalah hidup dan hidup adalah permainan. Anak usia dini tidak
membedakan antara bermain, belajar dan bekerja. Bermain bagi anak merupakan
sarana untuk menumpahkan kegiatan aktif dalam mencapai kesenangan dari
kegiatan yang dilakukannya. Bermain juga berperan dalam membangkitkan saraf
motorik dan sensoriknya.
Permainan edukatif yaitu suatu kegiatan yang sangat menyenangkan dan
dapat merupakan cara atau alat pendidikan yang bersifat mendidik, sedangkan alat
permainan edukatif adalah alat permainan yang sengaja dirancang khusus untuk
kepentingan pendidikan.
Alat Permainan Edukatif (APE) bagi anak adalah alat main yang dapat
menstimulasi panca indra dan kecerdasan anak, yang meliputi indra penglihatan
penciuman, pengecapan, perabaan dan pendengaran. APE sangat variatif dan tidak
harus yang mahal. Kita bisa membuat sendiri dengan memanfaatkan benda-benda
yang ada disekitar kita.
10

DAFTAR PUSTAKA

1. Ismail, A. 2006. Education Games (Menjadi Cerdas dan Ceria dengan Permainan
Edukatif), Yogyakarta: Pilar Media,
2. Maghfiroh, L. 2010. Permainan Edukatif dalam Pembelajaran Anak di TK Terpadu
Tarbiyatul Athfal Jepara, (Yogyakarta, UIN SUKA), hlm .57. Skripsi, Fak. Tarbiyah,
Jur PAI
3. Dir. Pendidikan Anak Usia Dini. 2003. Pembuatan dan penyelenggaraan Alat
Permainan Edukatif Anak Usia 3-6 Tahun. Jakarta: Depdiknas
4. Zaman, B., et al. 2007. Media Dan Sumber Belajar TK. Jakarta: Universitas
Terbuka.
5. Handayani, A. 2009. Anak Cerdas Lewat Bermain. Majalah Psikologi Plus
Volume III No. 10 April 2009. Semarang: PT Niko Sakti.
6. Suyud, R. 1983. Pokok-pokok Ilmu Jiwa Perkembangan, Yogyakarta: Fakultas
Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
7. Hasan, M. 2013. Pendidikan Anak Usia Dini, Jogjakarta: DIVA Press.

Anda mungkin juga menyukai