Laporan Apotek Barito Farma
Laporan Apotek Barito Farma
Disusun Oleh :
Muhammad Hilal Zada (N.I.S 16.01.019)
Disetujui Oleh
Mengetahui,
Kepala
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, dan hidayah- Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan ini.
1. Ibu Yuliyanti, S.Farm., Apt. Selaku kepala sekolah SMK Unggulan Husada
Banjarmasin.
2. Ade Syarief Hakim, S.Si., Apt. Selaku pembimbing Praktik Kerja Lapangan
disekolah.
3. Jhudi Bonosari., S. MSc., Apt. Selaku Apoteker dan pembimbing Praktik Kerja
Lapangan di Apotek Barito Farma.
4. Dewan Guru SMK Unggulan Husada Banjarmasin yang telah memberikan
bimbingan akademi kepada kami.
5. Orang tua kami serta keluarga yang selalu mendoakan dan memberi
dukungan hingga kami bisa ikut serta melaksanakan Praktik Kerja Lapangan.
Penyusun
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
Daftar Isi…........................................................................................................iii
Daftar Lampiran...............................................................................................iv
Daftar Tabel......................................................................................................v
Daftar Gambar.................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULAN..........................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan...................................................................2
C. Manfaat Praktik Kerja Lapangan................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA….............................................................................3
A. Apotek.......................................................................................................3
B. Pengelolaan Obat di Apotek ..................................................................... 4
C. Pharmaceutical Care ................................................................................ .6
BAB III TINJAUAN UMUM APOTEK BARITO FARMA BANJARMASIN................... 7
A. Sejarah/ Profil Apotek Barito Farma Banjarmasin ..................................... 7
B. Visi dan Misi Apotek Barito Farma Banjarmasin ........................................ 7
C. Ketenagaan Farmasi Apotek Barito Farma Banjarmasin ............................ 8
D. Ketenagaan di Apotek Barito Farma Banjarmasin.......................................8
E. Sarana dan Prasarana ............................................................................... 9
BAB IV PEMBAHASAN .................................................................................... 10
A. Manajeman Perbekalan Farmasi……………………………………………….............10
B. Kegiatan Pelayanan………………………………………………………………….............. 13
BAB V PENUTUP ............................................................................................ 17
A. Kesimpulan ............................................................................................ 17
B. Saran ..................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................
Lampiran 1.
Lampiran 2.
Lampiran 3.
Lampiran 4.
Lampiran 5.
Lampiran 6.
Lampiran 7.
Gambar 1.
Gambar 2.
Gambar 3.
Gambar 4.
Gambar 5.
Gambar 6.
Gambar 7.
Gambar 8.
Gambar 9.
Gambar 10.
Gambar 11.
Gambar 12.
Gambar 13.
A. Latar Belakang
Kesehatan adalah salah satu unsur kesejahteraan umum yang harus
diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia, sebagaimana
dimaksudkan dalam pembangunan UUD 1945 melalui pembangunan
nasional yang berkesinambungan.
Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari pembangunan nasional,
bertujuan untuk mempertinggi derajat kesehatan termasuk keadaan gizi
masyarakat dan penyediaan obat-obatan di apotek dalam rangka
peningkatan kualitas dan taraf hidup serta kecerdasan dan kesejahteraan
pada umumnya.
Dalam pelayanan kesehatan apotek sangat berperan penting untuk
memberikan pengetahuan tentang obat kepada pasien karena obat
merupakan komponen yang penting karena diperlukan dalam sebagian
besar upaya kesehatan baik untuk menghilangkan gejala dari suatu penyakit,
obat juga dapat mencegah penyakit bahkan obat juga dapat menyembuhkan
penyakit. Tetapi di lain pihak obat dapat menimbulkan efek yang tidak
diinginkan apabila penggunaannya tidak tepat. Oleh sebab itu, penyediaan
informasi obat yang benar, objektif dan lengkap akan sangat mendukung
dalam pemberian pelayanan kesehatan yang terbaik kepada masyarakat
sehingga dapadt meningkatkan kemanfaatan dan keamanan penggunaan
obat.
Pesatnya perkembangan IPTEK mendorong percepatan teknologi dan
penelitian di bidang obat. Dengan ini meningkatkan kesadaran dan
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan juga mendorong masyarakat
menuntut pelayanan kesehatan termasuk pelayanan infomasi tentang obat.
Di sisi lain, hubungan antara dokter dan pasien yang masih belum sejajar,
membuat komunikasi yang terbangun antar dokter dan pasien juga relatif
2. Fungsi Apotek
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 59 Tahun 2009 tentang
Pekerjaan Kefarmasian dijelaskan bahwa tugas dan fungsi apotek adalah:
1. Sebagai tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah
mengucapkan sumpah jabatan.
2. Apotek berfungsi sebagai sarana pelayanan yang dapat dilakukan
pekerjaan kefarmasian berupa peracikan, pengubahan bentuk,
pencampuran dan penyerahan obat.
3. Apotek berfungsi sebagai sarana penyalur perbekalan farmasi yang harus
menyebarkan obat yang diperlukan masyarakat secara meluas dan
merata.
C. Pharmaceutical care
Pharmaceutical care, yaitu bentuk pelayanan dan tanggung jawab
langsung profesi farmasis dalam pekerjaan kefarmasian untuk mencapai
tujuan akhir yaitu peningkatan kualitas hidup pasien, bertambahnya
kesadaran mengenai kesehatan dan berkembangnya keinginan untuk ikut
memikul tanggung jawab bagi kesehatan pasien tersebut.
Apoteker :
Jhudi Bonosari S. M.Sc., Apt
(TTK)
Prasarana :
a. Semua macam obat-obatan, bahan pelarut, bungkus puyer.
b. Peralatan peracikan (seperti : mortir dan stamper, timbangan
milligram), gunting, staples, kalkulator.
c. Wadah pengemas/ wadah pembungkus antara lain : etiket, wadah
pengemas dan pembungkus dengan jenis ukuran yang sesuai dengan
kebutuhan.
d. Buku standar yang ada seperti : ISO, MIMS.
2) Pengadaan
Di Apotek Barito Farma barang yang habis akan dicatat di buku defekta
dan kemudian dipindahkan kedalam Surat Pesanan (SP). Manajemen
pengadaan di Apotek Barito Farma didahului oleh pemesanan obat dengan
surat pesanan resi sesuai dengan golongannya. SP di Apotek Barito Farma
berbeda-beda, SP untuk pelayanan resep dokter Apotek Barito Farma
mempunyai SP sendiri. Tapi untuk SP Narkotika, Psikotropika dan Prekursor
SP sesuai aturan, untuk SP Narkotika dan Psikotropika mempunyai 4 rangkap
dan hanya ada 1 macam Narkotik, untuk SP Prekursor disesuaikan dengan
PBF masing-masing. Setelah nama barang yang dipesan dicatat sesuai
kategori SP, Apotek Barito Farma menghubungi petugas sales atau petugas
sales mempunyai jadwal sendiri untuk datang ke apotek setelah SP tersebut
diberikan kepada petugas sales.
4) Penyimpanan
Penyimpanan obat di Apotek Barito Farma disesuaikan dengan bentuk
sediaan, alphabet, kategori, suhu ruangan, dan juga lemari khusus
penyimpanan obat Narkotik dan Psikotropik. Penyimpanan obat di Apotek
Barito Farma digolongkan menjadi tiga, yaitu :
a. Obat bebas, generik/paten, obat non narkotik dan obat lain yang tidak
memerlukan kondisi penyimpanan tertentu, disusun secara alphabet dan
juga dibedakan berdasarkan bentuk sediaan.
b. Suppositoria dan injeksi disimpan pada suhu yang dingin yaitu di lemari
es/kulkas.
c. Obat Narkotik dan Psikotropik disimpan pada lemari khusus sesuai
dengan ketentuannya.
5) Pendistribusian Obat
Pendistribusian obat di apotek hanya bisa disalurkan dari pabrik sebagai
produsen kemudian PBF sebagai penyalur lalu Apotek sebagai pelayanan
dan pasien sebagai konsumen. Tujuan distribusi adalah terjaminnya
kecukupan obat sesuai kebutuhan pelayanan dan terpeliharanya efisiensi
penggunaan obat di apotek.
7) Pelaporan
Pelaporan di Apotek Barito Farma dilakukan setiap hari yaitu laporan
penjualan tunai, laporan pemakaian obat narkotik, psikotropik, dan
precursor yang disetorkan oleh Apotek Barito Farma setiap sebulan sekali
dan paling lambat tanggal 10 diserahkan kepada BPOM dan Dinas Kesehatan
Kota dengan terusan ke Dinas Kesehatan Provinsi, Badan dan laporan kas
harian.
8) Administrasi
Administrasi di Apotek Barito Farma, meliputi :
a. Kartu stok, nota penjualan, kwitansi, salinan resep, dan surat pesanan.
b. Buku-buku (buku pembelian, buku penjualan, buku keuangan, dan
buku harian).
c. Buku-buku wajib apotek (ISO, peraturan perundang-undangan, buku
standar pelayanan apotek).
9) Pemusnahan Resep
Pemusnahan resep di Apotek Barito Farma dilakukan bila resep
tersebutsudah terkumpul selama 3 tahun, pemusnahan resep dilakukan
dengan cara dibakar dan dihancurkan. Setelah pemusnahan maka
disusunlah berita acara pemusnahan resep yang disaksikan 2 tenaga teknis
B. Kegiatan Pelayanan
1. Pelayanan Resep (Tunai, Kredit, Narkotikdan Psikotropik)
Pelayanan resep tunai di Apotek Barito Farma mempunyai alur, yaitu
pasien mendapatkan resep dari dokter lalu resep diserahkan ke apotek,
petugas apotek akan mengecek dan memberikan harga resep yang ditebus
pasien apakah pasien setuju atau tidak dengan harga tersebut, jika setuju
pasien akan membayar dan petugas apotek akan menyiapkan obat sesuai
resep dan diperiksa kembali, kemudian diserahkan kepada pasien dengan
memberi informasi tentang cara penggunaan obat beserta khasiatnya.
Pelayanan resep kredit, pasien datang dengan membawa copy resep
yang dibawa dari dokter yang bekerjasama dengan Apotek Barito Farma,
pasien diminta mengisi blangko yang disiapkan dengan dimintai tanda
3. Penyiapan Obat
a. Peracikan Obat
Dalam melaksanakan peracikan obat harus dibuat suatu prosedur
tetap dengan memperhatikan dosis, jenis dan jumlah obat serta penulisan
etiket yang benar.
b. Etiket
Etiket harus jelas dan dapat dibaca.
Resep di Bayar
B. Saran
1. Disarankan agar gudang obat diperluas agar obat tetap bias tersusun
dengan rapi.
2. Disarankan agar dapat menambah tanaman agar terlihat lebih indah.
3. Perlu adanya perluasan di tempat peracikan.